BKPM
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal: 3.0 DEC 2021
I. PENDAHULUAN
11.1. Definisi
1) Pejabat Promosi Investasi, yang selanjutnya disebut PPI, adalah
Perwakilan Kementerian Investasi/BKPM yang memimpin IIPC di
negara tempat kedudukan, atau wilayah kerja berdasarkan Keputusan
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia.
2) Pembantu Pejabat Promosi Investasi, yang selanjutnya disebut PPPI,
adalah unsur pelaksana dan unsur penunjang yang ditugaskan pada
IIPC di negara tempat kedudukan atau wilayah kerja berdasarkan
Keputusan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia.
3) Kepala Bidang Investasi, yang selanjutnya disebut Kabid Investasi,
adalah Pejabat Perwakilan BKPM yang ditempatkan pada KDEI Taipei .
4) Asisten Senior Bidang Investasi, yang selanjutnya disebut Asbid
Investasi, adalah unsur pelaksana dan unsur penunjang yang
ditugaskan pada KDEI Taipei.
5) Tenaga Pelaksana Administrasi, yang selanjutnya disingkat TPA, adalah
pegawai yang dipekerjakan atas dasar kontrak kerja untuk jangka
waktu tertentu, guna melakukan tugas-tugas tertentu pada IIPC.
6) Negara Tempat Kedudukan, yang selanjutnya disingkat NTK, adalah
negara dimana kantor perwakilan Kementerian Investasi/BKPM
berlokasi.
7) Pejabat Pembuat Komitmen, yang selanjutnya disingkat PPK, adalah
pejabat yang melaksanakan kewenangan Pengguna Anggaran/ Kuasa
Pengguna Anggaran untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan
yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN.
8) Bendahara Pengeluaran, yang selanjutnya disingkat BP, adalah orang
yang ditunjuk untuk menenma, meny1mpan, membayarkan,
menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk
keperluan Belanja Negara dalam pelaksanaan APBN pada kantor /
Satker Kementerian Negara/Lembaga.
9) Angka Pokok Tunjangan Penghidupan Luar Negeri, yang selanjutnya
disingkat APTLN adalah angka persentase yang diberikan untuk
masing-masing jenjang gelar diplomatik dan tingkat atau pangkat dan
golongan PNS.
10) Angka Dasar Tunjangan Luar Negeri, yang selanjutnya disingkat ADTLN
adalah besaran yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan sebagai dasar pemberian tunjangan penghidupan
pejabat atau PNS yang ditugaskan/ ditempatkan pada Perwakilan.
1. Tunjangan Sewa Rumah (TSR) diberikan secara at cost kepada PPI, PPPI,
dan Asbid Investasi atas persetujuan Direktur Pengembangan Promosi dan
Pejabat Pembuat Komitmen satuan kerja Deputi Bidang Promosi
Penanaman Modal.
2. Dalam rangka pelaksanaan pembayaran TSR, PPI, PPPI, dan Asbid Investasi
harus menyampaikan kelengkapan dokumen berupa:
a. Persetujuan sewa rumah dari Direktur Pengembangan Promosi dan PPK
Satuan Kerja Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal;
b. Kontrak perikatan dengan pihak pemilik lahan/ landlord beserta
terjemahan dalam Bahasa Indonesia;
c. Bukti pembayaran sewa rumah.
3. Pengajuan Surat Perintah Pembayaran (SPP) TSR dilengkapi dokumen
sebagai berikut:
a . Daftar pembayaran TSR;
b. Bukti pembayaran Sewa Rumah.
4. Pengajuan SPP TSR/Kekurangan TSR dapat dilakukan dengan mekanisme:
a. Langsung ke rekening penerima.
i) Khusus bagi yang menggunakan mata uang USD;
ii) PPK mengajukan SPP dalam mata uang USD;
iii) Perhitungan kurs transaksi mengikuti mekanisme yang berlaku
pada saat pengajuan SPM ke KPPN hingga diterbitkan SP2D.
b. Langsung ke rekening Bendahara Pengeluaran.
i) PPK melakukan perhitungan besaran nilai TSR dalam rupiah
dengan menggunakan Kurs perkiraan pada saat pengajuan SPP
(Nilai TSR dalam mata uang NTK dikalikan dengan nilai kurs
perkiraan);
ii) BP menggunakan Kurs transaksi bank pada saat transfer ke
rekening penerima sebesar nilai TSR dalam mata uang NTK.
iii) PPK melakukan perhitungan selisih lebih/kurang kurs perkiraan
dengan kurs transaksi bank sesuai tabel dalam lampiran II.C Surat
Keputusan ini.
iv) Selisih lebih dapat diperhitungkan sebagai pengurang nilai TSR
pada bulan berikutnya, khusus untuk Bulan Desember selisih lebih
dikem balikan ke Kas Negara se bagai pengurang nilai realisasi
belanja.
v) Selisih kurang digunakan sebagai dasar pengaJuan pembayaran
kekurangan TSR.
c . Tahapan pelaksanaan pertanggungjawaban TSR dituangkan dalam
suatu Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Pembayaran TSR.
5. Pembebanan Anggaran
a. Pembayaran TSR/Kekurangan TSR dibebankan pada akun 511141
(Belanja Tunjangan Sewa Rumah PNS (Staf di LN));
b. Biaya transaksi bank atas transfer TSR/Kekurangan TSR dibebankan
pada akun 521111 (Belanja Operasional Perkantoran).
1. Tunjangan Kesehatan diberikan kepada PPI, PPPI, dan Asbid Investasi beserta
keluarga inti (suami atau istri dan anak yang tercantum dalam SK
Penugasan).
2. Tunjangan Kesehatan diberikan dalam bentuk pembayaran premi asuransi
kesehatan atau pembayaran restitusi pengobatan secara at cost yang
disesuaikan dengan sistem pada NTK dengan memperhatikan ketersediaan
anggaran.
3. Pada awal periode penempatan PPI, PPPI, dan Asbid Investasi harus
menentukan bentuk pembayaran Tunjangan Kesehatan yang dipilih
sebagaimana tersebut pada angka 2 (dua), melalui nota dinas yang ditujukan
kepada Sekretaris Menteri/Sekretaris Utama dengan tembusan kepada PPK
Gaji dan Tunjangan Kinerja serta tidak diperkenankan berganti-ganti sistem
pembayaran dalam 1 (satu) masa penempatan di perwakilan.
4. Dalam hal PPI/PPPI/ Asbid Investasi memilih Premi Asuransi, besaran premi
asuransi yang dapat dibebankan pada APBN dalam 1 (satu) tahun tidak boleh
melebihi 3 (tiga) kali TPLN dan Tunjangan Keluarga.
5. Dalam hal PPI/PPPI/ Asbid Investasi memilih Restitusi Pengobatan, diberikan
penggantian biaya pengobatan dan perawatan dengan nilai total penggantian
biaya selama 1 (satu) tahun tidak boleh melebihi 3 (tiga) kali jumlah TPLN
Pokok dan Tunjangan Penghidupan Keluarga.
6. Dalam hal pengobatan penyakit kronis atau bawaan yang memerlukan setiap
kali perawatan paling sedikit 6 (enam) bulan, penggantian biaya pengobatan
dan/ atau perawatan yang diberikan dalam 1 (satu) tahun anggaran tidak
boleh melebih 8 (delapan) kali TPLN Pokok dan Tunjangan Penghidupan
Keluarga serta dibayarkan setelah memperoleh persetujuan Sekretaris
Menteri/Sekretaris Utama dengan mempertimbangkan ketersediaan
anggaran.
7 . Dalam rangka pelaksanaan pembayaran Tunjangan Kesehatan,
PPI/PPPI/ Asbid Investasi menyampaikan kelengkapan dokumen berupa:
a. Nota dinas yang menyatakan pilihan sistem pembayaran Tunjangan
Kesehatan;
b. Polis Asuransi atau bukti pembayaran biaya pengobatan, kuitansi
pembelian obat disertai salinan resep dokter.
c. Bukti sebagaimana tercantum pada pom b disertai dengan nnc1an
pengeluaran dalam Bahasa Indonesia.
8. Dalam hal Tunjangan Kesehatan dalam bentuk pembayaran restitusi
pengobatan, kelengkapan dokumen disampaikan kepada PPK Gaji dan
Tunjangan Kinerja selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah tanggal yang
tertera pada bukti pembayaran biaya pengobatan dan kuitansi pembelian
obat.
9. Pengajuan Surat Perintah Pembayaran (SPP) Tunjangan Kesehatan dilengkapi
dokumen sebagai berikut:
a. Daftar pembayaran Tunjangan Kesehatan;
b. Polis Asuransi atau bukti pembayaran biaya pengobatan, kuitansi
pembelian obat disertai salinan resep dokter.
10. Pengajuan SPP Tunjangan Kesehatan dapat dilakukan dengan mekanisme:
a. Langsung ke rekening penerima.
i) Khusus bagi yang menggunakan mata uang USD;
ii) PPK mengajukan SPP dalam mata uang USD;
iii) Perhitungan kurs transaksi mengikuti mekanisme yang berlaku pada
saat pengajuan SPM ke KPPN hingga diterbitkan SP2D.
b. Langsung ke rekening Bendahara Pengeluaran.
i) PPK melakukan perhitungan besaran nilai Tunjangan Kesehatan
dalam rupiah dengan menggunakan kurs perkiraan pada saat
pengajuan SPP (Nilai Tunjangan Kesehatan dalam mata uang NTK
dikalikan dengan nilai kurs perkiraan);
ii) BP menggunakan kurs transaksi bank pada saat transfer ke rekening
penerima sebesar nilai Tunjangan Kesehatan dalam mata uang NTK;
iii) PPK melakukan perhitungan selisih lebih/kurang kurs perkiraan
dengan kurs transaksi bank sesuai tabel dalam lampiran II.C Surat
Keputusan ini;
iv) Selisih lebih dapat diperhitungkan sebagai pengurang nilai Tunjangan
Kesehatan pada bulan berikutnya, khusus untuk Bulan Desember
selisih lebih dikembalikan ke Kas Negara sebagai pengurang nilai
realisasi belanja;
v) Selisih kurang digunakan sebagai dasar pengaJuan pembayaran
kekurangan Tunjangan Kesehatan.
c. Tahapan pelaksanaan pertanggungjawaban TRP dituangkan dalam suatu
Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Pembayaran Tunjangan
Kesehatan.
11. Pembebanan Anggaran:
a. Pembayaran Tunjangan Kesehatan dibebankan pada akun 511142
(Belanja Tunjangan Restitusi Pengobatan PNS (Staf di LN));
b. Biaya transaksi bank atas transfer Tunjangan Kesehatan dibebankan
pada akun 521111 (Belanja Operasional Perkantoran).
1. PPI dan Kabid lnvestasi dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya harus
berkoordinasi dengan PPK dalam hal penggunaan anggaran yang menjadi
beban APBN.
2. Setiap pelaksanaan kegiatan yang mengakibatkan pengeluaran negara,
dilakukan melalui pembuatan komitmen dalam bentuk:
a. Perjanjian/kontrak untuk pengadaan barang/jasa sampai dengan batas
nilai tertentu sesuai ketentuan pengadaan barang/jasa pemerintah,
dapat berupa bukti pembelian/pembayaran;
b. Penetapan keputusan oleh pejabat berwenang sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
3. Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan operasional dan non
operasional kantor IIPC, BP dapat mengajukan dispensasi penggunaan
UP /TUP diatas Rp50.000.000,00 sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Pelaksanaan pertanggungjawaban uang muka kerja yang berasal dari
UP /TUP dilengkapi dokumen sebagai berikut:
a. Belanja langganan telepon, langganan koran/majalah dilengkapi
dokumen pendukung berupa surat tagihan langganan telepon,
koran/ majalah yang sah;
b. Belanja Perjalanan Dinas, terdiri atas Perjalanan Dinas Jabatan dan
Perjalanan Dinas Pindah, dilengkapi dengan:
i) Surat Tugas yang ditandatangani oleh Direktur Pengembangan
Promosi dalam hal Perjalanan Dinas Jabatan atau surat keputusan
pindah dalam hal Perjalanan Dinas Pindah;
ii) Surat Perintah Dinas yang ditandatangani oleh PPK;
iii) Kuitansi perjalanan dinas beserta dokumen pendukung pembayaran
komponen biaya Perjalanan Dinas Jabatan atau Perjalanan Dinas
Pindah;
iv) Surat Pernyataan bermaterai sesuai ketentuan yang berlaku;
v) Pelaksanaan pertanggungjawaban perjalanan dinas disesuaikan
dengan Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai Tata
Cara Perjalanan Dinas Luar Negeri.
c . Belanja pengadaan barang/jasa dilengkapi:
i) Kuitansi/bukti pembelian yang telah disahkan PPK;
ii) Nota/Bukti penerimaan barang/jasa atau dokumen pendukung
lainnya yang diperlukan yang telah disahkan oleh PPK.
d. Bantuan Biaya Pendidikan Anak (BBPA) dengan ketentuan:
i) Diberikan kepada PPI/PPPI/Kabid Investasi/ Asbid Investasi yang
memiliki anak usia sekolah dan mengikuti pendidikan formal di
wilayah NTK;
ii) Tata cara besaran dan pemberian BBPA disesuaikan dengan
Peraturan Menteri Luar Negeri yang mengatur mengenai Tata Cara
Pemberian Bantuan Biaya Pendidikan Anak pada Perwakilan
Republik Indonesia.
5. Pengajuan SPP Pertanggungjawaban UP /TUP dilengkapi dengan dokumen:
a. Daftar Rincian Permintaan Pembayaran;
b . SPBy;
c . Bukti Pengeluaran sesuai poin nomor 4.
6 . Pelaksanaan pertanggungjawaban belanja barang yang tidak menggunakan
mekanisme uang muka kerja maka dilakukan berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan yang mengatur mengenai Tata Cara Pembayaran dalam
Rangka Pelaksanaan APBN.
X. KETENTUAN LAIN
SURAT PERNYATAAN
Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila pernyataan ini ditemukan tidak
berkesesuaian dengan keadaan yang sebenarnya maka saya bersedia mengembalikan
seluruh pembayaran yang tidak berkesesuaian den gan keadaan yang sebenarnya.
Jakarta, ............. . .
LAPORAN TRANSFER
TUNJANGAN PENGHIDUPAN LUAR NEGERI (TPLN)
BULAN: .............. .
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
TOTAL
Rincian :
1. Selisih lebih sebesar Rp .. ..... ... ... .
2. Selisih Kurang sebesar Rp ..... .... .
Jakarta,
Mengetahui/Menyetujui
Pejabat Pembuat Komitmen Petugas Pengelola Anggaran
Gaji dan Tunjangan Kinerja Belanja Pegawai (PPABP)
Nama Nama
NIP. NIP.
Bendahara Pengeluaran
Nama
NIP.
LAMPIRAN II.C. FORMAT PERHITUNGAN SELISIH LEBIH/KURANG KURS PERKIRAAN
DENGAN KURS TRANSAKSI BANK UNTUK TRANSFER TSR/TUNJANGAN KESEHATAN /GAJI
TPA
LAPORAN TRANSFER
TUNJANGAN SEWA RUMAH (TSR)/TUNJANGAN KESEHATAN / GAJI TENAGA
PERBANTUAN ADMINISTRASI (TPA)
BULAN: ... ... .. ...... .
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
TOTAL
Rincian:
1. Selisih lebih sebesar Rp ..... ........ .
2. Selisih Kurang sebesar Rp .. ....... .
Jakarta,
Mengetahui/Menyetujui
Pejabat Pembuat Komitmen Petugas Pengelola Anggaran
Gaji dan Tunjangan Kinerja Belanja Pegawai (PPABP)
Nama Nama
NIP. NIP.
Bendahara Pengeluaran
Nama
NIP.
LAMPIRAN II.D. FORMAT PENGAJUAN RENCANA KEBUTUHAN UANG MUKA KERJA
NOTA DINAS
NOMOR:
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan dan operasional kantor IIPC .... untuk
bulan ...... tahun .... bersama ini kami sampaikan perkiraan rencana kebutuhan
anggaran sebesar ..... .. ... dengan rincian sebagaimana terlampir.
Kami bertanggungjawab penuh atas penggunaan anggaran sebagaimana
dimaksud dan akan meyampaikan laporan pertanggungjawaban anggaran sesuai
dengan ketentuan yang berlaku selambat-lambatnya tanggal .. .. . .
Demikian, atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima
kasih
...... . , .................... .
PPI / Kabid Investasi IIPC .. ..... .
Nama
NIP .. .... .
Tembusan:
1. Direktur Pengembangan Promosi;
2. Bendahara Pengeluaran Satuan Kerja Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal;
3 . Bendahara Pengeluaran Satuan Kerja Sekretariat Utama.
Lampiran
Nata Dinas No.
Tanggal
Bulan·
No Nama Ke giatan Volume Satuan Mata Ua ng Jumlah
TOTAL
Nama
NIP.
Menyetujui /
PPK Biro Umum Satker Sekretariat Utama
Merubah (*I
Jumlah
Saldo -
Nama
NIP.
Menyetujui Mengetahui
PPK .. ... . Bendahara Pengeluaran ....
Nama Nama
NIP. NIP.
LAMPIRAN II.F. FORMAT SURAT PE RINTAH BAYAR UANG MUKA KERJA
Saya yang bertanda tangan dibawah ini selaku Pejabat Pembuat Komitmen memerintahkan
Bendahara Pengeluaran agar melakukan pembayaran sejumlah:
Rp ................. ........ ,-
Dengan huruf: ................. .. ... ...... .. ........ ... ... .. .
Kepada
Untuk Pembayaran : Uang Muka Kerja Ke- .. .. sesuai Kebutuhan Anggaran Kantor
UPC ..... Bulan ..... Tahun .....
Atas Dasar:
1. Nota Dinas Permohonan UMK Nomor ... ... ........ ... ... . .
Tanggal: .......... ... .. ...... .
2. Jumlah Persetujuan Rp. ······················ ··· ···,-
Dengan huruf: ....... .............................. ...... .. Rupiah
Dibebankan pada
Kegiatan/ Output/ MAK
Kode
Setuju /lunas dibayar, Telah diterima, ........ . , .. ... ... ... (Kota, Tanggal)
Tanggal: Tanggal: a.n . KPA Satker ....... .
Bendahara Pengeluaran Penerima UMK PPK Satker .... .... ... .. .