Anda di halaman 1dari 27
Tanggal Praktikum + BL OFT OBER tort Nama DEW SKAFWATUNNIOA IMANIRISA NIM Goonies Kelas = EIU at jada larutan dan hasil kali Kelarutan dilate cob aan pedaban larutan tidak jenuh, tepat jenulr, dan ewat jenuh Fattor - pattor Kelarutan suatu senyawia dan faktor - Faktor y} Mmempengaruli Keceratan felarutan pada saat percovaan Werlangsung. 1.2. Tujaan Percobaan L Mahasiswa manpu Mengamati Felarutan Sényawia Baik dalam pelarut air maugun gelarut Orgonit« 2. Makasiswa mampu menjelastan Faktor - FarEOr Yang Eelarukan Suey Seayawa . 3. Makascsua mampu merjelaskan fatter” Fattor yard mempergansiy Fecepatan pelarutan, 4, Makasiswa mampu membedatan [acutan Kidak jenuh , kepat jenul, ion dan senyawa Fovaten dan (ewat jenuh . BAe TL TINTAUAN) PUSTAKA BTETED (ice disrovves (ike merupaten aves unum dari Felarstan, Sesaesl Senyowa ion dan polar larut datam pelarst folar dan Senyawa nongolar laruk datam pelarut nonpolar (wachasei, #1) Rie abate pelarut polar. Air melarutkan senyawa ion Seperki garam dagur, NaCL, don senyava polar seperti guia, CrttrrOu - Farben tetea Horiba adalah pelacut nonpolar dan Melaruttan Senyawa nengolar. Pelarut Nonpolar tidak dapat melarutkan senyawa jon atau senyawa polar (Wachasni, 1027), disebut ating bercampur. Bila Febva Tek coir Yang lorut sata sama lain “tak cair mempunyai ikatan polar Aran Saling metact. Dua Aat Cair yang ron- Suga larut satu sama lain. Tehagi tat coir polar dengan Zak cair mongolar Kidak vercampur, terjadi toiak- Menolak Satu sama lain dan akan terpisah lapison ( Nur hasni, torr) . si pelarutan hanyalah meruzaton ats; antara pelarut dengan par Ke ar larut menyerang partitel tat terlard LAAs Buoaie ate a ae ees hotetate, 1 bua beter semprot, | mL, A bush gelas ukur (0 mL, ( bua pipe Favium Fecmanganat (M04), Todin (Ta), hetrana (CoH) , metonol (CHsOH), etanet ( Carol), aseton (Cale), Suteosa, Natrium Aretat Trikideat (NaCrts0.. 34.0 Aquadest. q "ea 3.3. Prosedur Percevaan te Kelarutan O Tabung Reatsi| @) Se aquades ¥ dimasukkan Tel Hebsana H dimasction Sedixit annoy & dimasukkan ceditit: EMAOy = dikocoe & ditecoe F diamati (arut , seditit, & diamati (arut, seditit , aban atau tidak (arutaya, Hida Larutaya IF dimasukkan Lm Aseton Aitambahtan seditit Mndy ¥ dimasupean 2 al ¥ dimasukkan sedikit | w dileocok ‘ le dienasuttan sedikit gadatan (odin 4 dikocole : & diamati larut, sedikik (aru, akan Aidak (acutaya, & dimasukean TAC % dimasubean ‘Lae Aquases aquades ditambakkan TAL | ditambalean 2 mL Heksang Afekon + dikocok ae dikecok & diamati ip deme fe divambankon aquales sevanyat '/5 dori gets pinta Disiankan 4 “Tabuna Reaksi ¥ diisi Setiag tabung dengan aquades Sevaryak Yr dari abung Favung 1,2, dimasukkan kavung 4 di biarkan ke datam getas tiata berisi Kanga pemanasan aie ¥ Lipanaskan getas pinia bingga aie men didile , Kemudian dimatikan dikiatang Subrosa dengan mosca Yang sama pada emrat wodah vung 3 | Taterg 4 | dirmasut tan bristal ae Femasueean # Aimasukean ( Sukrora dalam Kecistay sukeaia, eistat sukcosa, Renangas ate 2 dimasukkan rennet & dicarat santa’ been suveen | SSS # diadue dan dicatak saga facut (Hest) A emesuteen bristal WWCaHy0,» BHA Samal Ya aga ¥ dtamatan Aquades sompai menutupi permukaan Fristal ¥ dipanaskan air sampai arendilih, Lemudian dimatitan dimasukkan {abung ceatsi, diaduk sampai larut ¥ diketuarkan dari air dan didiaginkan * ditambahcan sebutic kecil Eristal NaCrH;02- 34:0 ¥ diamati * ditambahkan 20 tetes air Ke dalam Halung bekas percobaan di atas Kelarutan : larut: ‘9 Worrs lorutain ungu tue pekat |." scsneu ale " Kelarutan :larut Metanol - Warna larutan : cokelat a Me ee Gi . kehitaman bescs i ie, Kelarutan : larut Padatan KMnO.larut dalam Warna larutan : ungu tua pelarut Asel ms Padatan KMnO, tidak larut | cael Kelarutan : tidak larut dengan nengah oa | Warna larutan : bening tHekeare Reaksi Hasil Pengamatan Kesimpulan : Kelarutan : tidak larut Naftalena padatan (C1oHs) tidak Air Warna larutan : bening agak aueeeals sedikit merah muda (pink) ted Kelarutan : larut Naftalena padatan (CroHe) larut Warna larutan : keruh dalam Metanol. Kelarutan : larut Wama larutan:merah muda _ | Nattlens| ecstasy _ dalam Aseton. (agak keruh) i | Kelarutan : larut Naftalena padatan (C1oHs) larut 4 ___ Warna larutan : bening dalam Heksana. . Tabel 4.2. Naftalena padatan (C10H8) Heksana_ bbercampur sempurna bercampur sehingga terdapat 2 Air (H2O}dengan Heksana tidak 4,5, Hal ini dikarenakan Air Seer nce bersifat polar, sedangkan Heksana bersifat nonpolar. ¢._ Kecepatan Kelarutan No Reaksi ‘Hasil Pengamatan Kesimpulan am 1 Dapat disimpulkan bahwa Kristal | Aquades Dingin + Kristal Sukrosa yang dilarutkan dalam 1 Sukrosa(CH2Oy,) Waktu kelarutan 15 menit ‘Aquades dingin memerlukan | | waktu untuk larut selama 15 menit. | Dapat disimpulkan bahwa Kristal Aquades Panas + Kristal a ‘Sukrosa yang dilarutkan dalam \ Beectkrosa(Cat.0,,) | Wake RELA ‘Aquades panas memer ukemi waktu untuk larut selama 2 menit 5 detik. | a Dapat disimpulkan bahwa Kristal Aquades Panas + Kristal Sukrosa yang dilarutkan dalam Sukrosa(CisH0.,)+ Waktu kelarutan 1 menit ‘Aquades panas disertai dengan Pengadukan 2 detik pengadukan memerlukan waktu | untuk larut selama 1 menit 2 detik. Panas + Serbuk (CotlaOu)+ Waktu ketarutan 40 detik | Dapat disimpulkan bahwa Natrium Asetat Trihidrat pemanasan dan larut semp | + Aquades + Pemanasan_ {2rutan tak Jenuh maka dinamakan larutan tak | jenuh. | | Dapat disimpulkan bahwa setelah pendinginan lalu ditambah Pendinginan + Natrium Natrium Asetat Trihidrat, i Asetat Trihidrat Cell le terbentuklah kristal di dasar tabung dinamakan larutan lewat jenuh. 4.2. Pembahasan Ye2-1. Kelarutan Pada percobaan perkama menggunakan sedikit fristal EMaOy yang akan dicampurtan dengan air, metanoi, aseton, dan heksana yang masing- mas berjumlah 2 mL. Tabung pertama dimasukkan sedikit Kristal FMn Oy ban io air menghasilkan perubahan warna lacutan menjadi UNQu tua yang pekat $ Mengalami kelarutan atau fristal FMnOy larut dalam air. Tabung Kedua di- masukkan sedikit Kristal EMndy dan 2 mL Mmekanot menghasilkan peruvakan warna larutan menjadi cokelat Kehitaman dan mengaiani Felarutan ee aan FMinOy larut dalam tmetanol . Tabung Ketiga dimasukean, seri ae a dan 2 ml aseton menghasilkan pecuvahan warna larutan menjadi Ung Soa fencer dan mengalani [elacutan aien Kristal FMmOy Larat datam ascton. Tabang Keempat dimasulcean sedikit Kristal FMD, dan Tm Ueetsona tidal sae Perubahan warna dan tidak mengaiami elarutan atau Fristay EMnOy dae dalam hek sana . Pada percovaan Kedua menggunakan sedikit nagtalena yang akan we Campurkan dengan air, wetano| , aston, dag heksana yang, was = masing ver} h TML. Tabung pertama dimasukkan sedikit Aaptalena dan t mL aic Aidake mengataai Felarutan tefapi menguaiiivan perubahan warna bering agak sedikit mera muda. perubaken Tabung kedua dimasukean sedikit nagtatera dan 1 ml metanol mengatal wana menjadi keruk dan Mengalami Felarutan atau nagtalena [aruk davam Fetiga dimasukkan sedikit nagtatena dan Tmt aseton mMengalani menjadi merah muda agak beruk dan mengaiami Kelaruban - aseton. Taloung Keempat dimasukkan Sedikit nagtaten 4.2.2, Pencampucan Pada percobaan ini menggunakan 2 mi air yang akan dengan etanol, aseton dan heksana yang masing - masing berjumlah Tabung pertama dimasukkan 2 ML air dan Tt mL Chan) menghasilkan Nacutan Yang beccampuc Sempucna , hal ini dikarenakan feluanya Sama- sama ecsipat polar, Tabung Kedua dimasuktan 2 wl alr dan 2 mL aseton menghasiltan lacutan yang bercampuc senpurng, Wal ini dikarenakan Feduanya sama- sama Pe BGs Fetign dimasuktan 2 ml aic dan % mL heksana late f it dengan heksana tidak dapat beccampur dan menghasilkan . “oe hal ini dikarenakan air bersigat polar sedangkan heksana bersigat non aml. Y.2.3, Kecepatan Kelarutan Pada percopaan ini menggunakan aquades dan Kristal Sukrosa Tabung pertama dimasukkan aquades dingin dan fristal sukresa, waktu Yang didapat sampai Kristal sukrosa larut selama \5 menit . Selanjutnya, Kavung 2,3, dan 4 dipanastan pada gelas piala bingga mendidih, Setetalr Ranas, Labung kedua yang berisi aquades paras Aitamvah bristal Sukrosa, Waktu yang didapat sampai Eristal sukrosa lacut selama 2 menik S detik. Taabung betiga yang berisi aquades panas Aikambak Kristal sutcrosa dan diaduk, suerosa larut selama { menit 2 debe. Wwartu yang didapat sampai Kristal erbuk Sukrosa dan diadue, Talurg keempat yang berisi aquades paras ditambah § waltu yang didarat sameai serbuk sutrosa larut setama YO dekit | 4.2.4, Laratan Tat Tenuh, Tepat Jenuh, dan Lewat Tenuh Pada percobaan ini menggunakan natrium aserat krihideat dan aquades, —— Pertama, tabung reaksi dimasuktan Kristal natrium asetat Aeibideat dan aq) pai menutupi permukaan Kristal, lata tabung reaksi dimasukean ke Piola Yang berisi air mendidih, Fristal pada tavung ceaksi diadw meurna yang dinamakan \acutan kak jenuh . Selanjuraya h Sebutic Kecil keistat nateium asetat Baa VT Dari grattibum yang telah dilatuian dapat digeroieh Vecikut $ 1. EMtndy merupakan senyawa ion Yang mengalami Kelarutan dengan Fe air dan pelarut organik yaitu metanot dan aseton, teragi tidak lacuk 4 hhebsana, Nartatena merupatan senyawia ovalen yang mengaiami . dengan pelacut orgarik yaitu metanoi , aseton dan heksana, Keragi tidak [arut dengan petacut air. +e ee Yang Mempengaruli Felacutan Seayawa ion dan Senyawa Kovalen Yaitu pecan ite, Potensial ignisasi, aginitas elektron, dan sitar fogam dan non logam . 3. Fattor Yang Mempengacuhi ecepatan Pelacutan yaita Suku, ukucan Zak Kerlacuk, Volume pelacut, dan pengadukan . Y. Larutan tak jenuh merupatan larutan yang masih bisa melaruttan tat Herlacut, lacatan jenuh Mecugakan larutan yang tidak bisa lagi melarutean larutan lewat jeruk merugakan lacut. j akan lacutan Yang jumlah tat teclarutaya melebihi kemampuan Nacutnya . 2 2 Penerapan Mode/ Pembelajaran fe ooperatig my as Pemecahan Masalah fe/arutan dan Hasil kaf Untuk Meningkattan Hasil Belajar Fimia Siswa, Skripti, Mites ener) Medan, Medan . ono. 1989. Petunjuk Praktitum Program Fependidikan Fimia, Depa « Universitas Terbuka . Pendidikan Dan Febudayaan 20.2. Pedoman Praktikum fimia Dasar { . Jakactas Nuchasni , Yusraini . UIN Syacie Hidayatullah Jakarta . Kelarutan : larut Warna larutan : cokelat kehitaman Kelarutan : larut Warna larutan : ungu tua Kelarutan : tidak larut Warna larutan : bening Hasil Pengamatan Kelarutan : tidak larut Warna larutan : bening agak sedikit merah muda (pink) Kelarutan : larut Warna larutan : keruh Kelarutan : larut ‘Warna larutan : merah muda (agak keruh) Kelarutan : larut ‘Warna larutan : bening Padatan KMnO,|arut dalam _pelarutAseton. Padatan KMnO, tidak larut dengan menggunakan pelarut Heksana. Kesimpulan ae Naftalena padatan (CicHe) tidak — larut dalam Air. | Naftalena padatan (CioHs) larut dalam Metanol. | my | Naftalena padatan (CioHs) larut dalam Aseton. Naftalena padatan (C1oHe) larut dalam Heksana. Air (H20) dengan Etanol dapat ‘bercampur sempurna H20 + Heksana_ c. Kecepatan Kelarutan Air (H2O) dengan Aseton dapat bercampur sempurna Air (H2O}dengan Heksana tidak dapat bercampur | sarna-sama bars pola Air (H20) dengan Heksana tidak fasa. Hal ini dikarenakan Air bersifat polar, sedangkan Heksana bersifat nonpolar. Reaksi Hasil Pengamatan Kesimpulan | Dapat disimpulkan bahwa Kristal _ | Aquades Dingin + Kristal ‘Sukrosa yang dilarutkan dalam 1 Sukrosa(CzHO,,) Waktu kelarutan 15 menit ‘Aquades dingin memerlukan | | waktu untuk larut selama 15 | menit. | eS Dapat disimpulkan bahwa Kristal | Aquades Panas + Kristal : Sukrosa yang dilarutkan dalam BResulrosa (CoHn0,) | aku Kelantan 2 menit ‘Aquades penas memerlukeniaaa Aquades Panas + Kristal Sukrosa ( CH,O1 ) + Waktu kelarutan 1 menit 2 detik waktu untuk larut selama 2 menit 5 detik. Dapat disimpulkan bahwa Kristal Sukrosa yang dilarutkan dalam. ‘Aquades panas disertai dengan pengadukan memerlukan waktu untuk larut selama 1 menit 2 detik. a Dapat disimpulkan bahwa Sukrosa yang dilarutkan d Aquades panas disertai pengadukan memer untuk larut selams 4. Larutan Tak Jenuh, Tepat Jenuh, dan Lewat. Reaksi Hasil Pengamatan Natrium Asetat Trihidrat pemanasan dan larut pi 1 “aquades:+ Pemanasan_ Larutan takJenuh maka dinamakan larutan tak “jenuh. a _ Dapat disimpulkan bahwa setelah | pendinginan lalu ditambah _ Pendinginan + Natrium Natrium Asetat Trihidrat, 2 rutal | ieratcrrinidrat | Cutan lawat Jerwh terbentuklah kristal di dasar | tabung dinamakan larutan lewat jenuh. © Terangtan istilah “ike dissoive like’ dan Jelaskan apaka priesip * Vike dissowe like’ Kejali pada Semua campuran (jenis) 7 Tawa + —+ “Like dissoive like’ yaitu pelarut & Sebaliknya pelacut nongoiar akan pees cr enor Organit akan melarutean Seryawa O°) ta bee > ‘Like dissoive like’ dapat kerjadi pada campuran homogen 50j% - Prinsit dari “like dissolve tee’ yaiku Relacuk akan nietarutkan senyaue yang, sgenis, atau Senyawa Yang meniliki sipat kepolaran yong SAMA dagar Salina rnelacuttan - @ Tetastan Fattor yorg mempengaruki fel Tawa + 1) Elektronegativitas Elektron (ainnya a) rae yang bergabung Keci\ maka akan ecjadi Ferventuk senyawa Fovalen . 2) Potensiat fee, +s pervedaan potersial iovisasi lbesar maka aae ccna ion, sedangran perbedaan potensial ionisass sangat Fecil maka a Senyawa Kovaten . J 3) Apinikas Elektron 2 apinitas eertron berar maka akan senerte sla ion, Sedangtan apinitas elektron Fecil maka akan kerbentuk me , 2 : dengan nonlogam bereaksi mal 4) Sipat Cogam dan Monlogam = ussar logaea deng) it senyawa ion, sedanghan Feduanya uasuc Ronlogam Maka akan ase Fovalen . lar akan mMelacutean Senyawa polar, demikian juga a nonpolar, selain teu peloruk tacutan senyawa ion dan Seayawa kovaten | nila elektronegativitas besac akan kecjadi transper elektron Fe o lai AVIRAS tar senyaua ton, sedangkan nilai €letsconeg aay pee races Stpemaeaian pasangan etebéron dan Akan (D Setostan patter yang mempengarubi Fecepatan pelarutan suatu dalam petacut | Tawa 1) Subu femanasan petarut dapat mempercepa lacutnya eat terlacuk . Pelarur dengan suly yang lebih tinggi akan lebih cegak melarutkan Bak terlecut dibandingkan pelacut dengan subu (evil rendak . 2)Ukuran vat terlarut deagan uburan Heil Cserbuk) (evi muda [arut dibandingkan dengan rat terlacut yang berukucan esac, 3) Volume petarut yang besar alan lebih mudah melaruttan 2k tertacut 4) Pengadukan menyebabkan pactikel = packikel antara 2at teclacuk dengan Pelacut akan semakin Sering untuk Verkabrakan . i 1 PEpfeereas ci [arctan becsipat tat jenuh , terak jer , dan (ereee JRE Jawa + # Larutan tak jenuh adalah larutan yang justiah rat kerlarutaya Fecil atay belum matsinal datam peiarutnya. Jika Fe dalam larutan ini ditambalkan lagi zat terlacut moka rat tersebut masih dapat (acu . ¥ Larutan jenuh adaiah [acutan yong meniliki jamie matsimum tak terlacut dalam felarut. Tika be dalam larutan ini ditambakkan sejumlah tat tertacut, Pat tersebut tidak dagat lagi larut dan menghasilkan endagan . Larutan ini disebut (acutan lewat jenuh. © Bageimana merguvah lacutan lewat jeruly menjadi lacutan tak jenuh 7 Jawov = Mengaar (arutan (ewat jenu menjadi [arutan tok jenuh yaitu dengan Cora dikombankan tak pelarut Sampai menuturi permukaan endapan dan melaiui proses pemanasan kabung reabsi yang dilakukan dengan Cora dimasuktan Ke dalam gelas piala Verisi air mendidih Pane " Se berwbah warna menjadi CoFelat fehitaman , mengal: Kerdapat pabaten atau serbuk KMieOy ERSAMA TmL —e Lidak mengaiami kelarutan NAFTALENA CoH ALE amr becuba worna menjadi merah muda (eink), terdepat endapan Nartalena METANOL tal —» berubah warna menjadi Feruh , mengalami larut Selagian 3. ASETOD Tm —. berubah wsarna menjadi int (agat Keruh), mengalam elacutan + HEESANA 2m —e tidak berubah warna , mengalaw belarutan PURAN) ETANOL tal —+ mengalami felacutan, tidak berudsh worna Am —p mengatani Felarutan, tidak werubah warna AGUADES RANASS EGuTAL SUEFOSA + PENGAOUEAN) <9: S menit zakag YW. AGUADES PAWAS + SERBUE SUKEOSA + PEMGADUEAA) —» 40 dense F Sun DAN PENGADEAN) MeMPENGAPUHI FECEPATAN FELAGUTAN ateiung AseraT TeIHIDRAT (KEISTAL) 1 PRISTAL NaTeUM ASETAT THHIDEAT + AQUADEST Lee Larutan kak jenuh | Saat pemanasan , LL, tidak mengatori felarutan , Lerstan ewer jenuh, ada endagan S4a% Renambakan krista\ Aarcium Trikideat , —e seteiah proves pen dinginan dan metanol . Serta Peagambiten seditit EMa Oy asi Felaruton Hasil Fetacutan CwHe + CH30H FMindy + HO Hasil Felacutan Hast Geraratan : Cro Cate0 Mandy + CHSOH Hast kelacutan Has Kelaraton Cote+ Coty Mandy + CsHeO Hastl Kelarutan, Rengambilan Tal Endy + Coy air, ekanol, beksana, dan asekon . Hast pencampucan Hlasil Rencampucan Hiot CsH.0 Hasil pencampuran Hot Coby Pemanazan tabung Peaks: (2,3, dan) yang berisi aie suting . Penibangan Frists) Sukrosa dengan massa yang sama Ont gram Kecetatan Kelarutan Aquades dingin + Kristal sukrosa mencapai (5 merit. ecepatan Felarutan Aquades panas + kristal ecepatan belerutan Aguades ganas + serbuk Sukrosa + pengadukan mencagai Yo debit. Renambaran '/4 tabung reaksi NaCaHs02. 3H10 dan Aquades sompai menvtupi Pecmukaan NaC Hy0r. 3440 Ph Pemanasan ait datem gelas = pina sampai mendidil ih Femudian matikan api dan masukkan bayung reals’ i t ) Setetak peadinginan ditambak sebutir Fecil NalaHs0a - 3.0 Keadaan Fisik : Kristal Penampilan : ungu tua - perunggu Bau : tidak berbau pH: 7-9 (20 g/l #20) Titik lebur : 240 derajat C ‘Suhu Dekomposisi : 150 derajat C Kelarutan : 6,4 g/100 ml @ 20°C ‘Massa Jenis : 2.700 g/cm3 Rumus Molekul : KMnO4 Berat Molekul : 158.03 Bahaya Mata: Menyebabkan iritasi mata yang parah dan kemungkinan luka bakar. Dapat menyebabkan konjungtivitis kimia dan kerusakan kornea. Pemulihan biasanya selesai, tetapi dalam kasus yang parah, kerusakan permanen seperti kekeruhan kornea yang putih dan padat dapat terjadi. Kulit: Menyebabkan iritasi kulit dan kemiungkinan luka bakar. Kontak kulit dapat menyebabkan noda coklat di area tersebut, dan kemungkinan pengerasan lapisan kulit luar. Tertelan: Dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal. Dapat menyebabkan perforasi saluran pencernaan. Dapat menyebabkan efek sistem saraf pusat. Dalam dosis tinggi, mangan dapat ‘meningkatkan anemia dengan mengganggu penyerapan zat besi. Terhirup: Menyebabkan iritasi saluran pernapasan dengan kemungkinan luka bakar. Konsentrasi paparan mangan terendah di mana efek awal pada SSP dan paru-paru dapat terjadi masih belum diketahui. Namun, begitu tanda-tanda neurologis muncul, mereka cenderung berlanjut dan memburuk setelah paparan berakhir. Eksposur ekstrim dapat mengakibatkan penumpukan cairan di paru-paru (edema paru) yang mungkin berakibat fatal pada kasus yang parah. Kronis: Inhalasi atau konsumsi kronis dapat menyebabkan manganisme yang ditandai dengan gejala neurologis seperti sakit kepala, apatis, dan kelemahan kaki, diikuti oleh psikosis dan gejala neurologis yang mirip dengan penyakit Parkinson. Efek kronis lainnya dari menghirup mangan dalam jumlah tinggi termasuk peningkatan kejadian batuk dan bronkitis dan kerentanan terhadap penyakit paru- paru menular. Penanganan ‘Mata: Jika terjadi kontak, segera basuh mata dengan banyak air selama minimal 15 menit. Dap bantuan medis segera. ‘Kulit: Jika terjadi Kontak, segera basuh kulit dengan banyak air selama minimal 15 “melepaskan pakaian dan sepatu yang terkontaminasl. Dapatkan bantuan medis segera, /digunakan kembali. ian yang terkontaminasi dapat menimbulkan bahaya kebakaran. pH : Tidak tersedi Tekanan Uap : 0,05 mm Hg @ 20 derajat C 4,4 (udara = 1) Viskositas : Tidak tersedia, Titik didih : 218 derajat C Titik Beku/Leleh : 79 - 82 derajat C Suhu Dekomposisi : 540 derajat C Kelarutan : Tidak larut. Gravitasi/Kepadatan Spesifik : 0.9900 g/cm3 Rumus Molekul : C1OH8 Berat Molekul : 128,17 Bahaya Mata: Naftalena adalah iritasi mata. Uap menyebabkan iritasi mata pada 15 ppm. Kontak mata dengan bahan padat dapat menyebabkan konjungtivitis, cedera superfisial pada kornea, penurunan’ ketajaman visual, dan efek lainnya. Ini dapat menyebabkan katarak. Kulit: Menyebabkan iritasi kulit ringan. Dapat diserap melalui kulit dalam jumlah yang berbahaya. Insiden hipersensitivitas kulit tidak tersebar luas pada populasi umum &, berdasarkan sejarah panjang penggunaan naftalena sebagai produk konsumen, efek ini sebagian besar terbatas pada paparan industri di mana kontaminasi tar batubara mungkin ada. Tertelan: Berbahaya jika tertelan. Dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal. Dapat menyebabkan methemoglobinemia, sianosis (perubahan warna kulit menjadi kebiruan karena kekurangan oksigenasi darah), kejang, dan kematian. Dapat menyebabkan iritasi saluran pencernaan yang parah dengan sakit perut, mual, muntah dan diare. Tertelan dalam jumlah besar dapat menyebabkan anemia hemolitik parah dan hemoglobinuria. Terhirup: Berbahaya jika terhirup. Menyebabkan iritasi saluran pernapasan. Mudah diserap saat dihirup. Bahan menguap pada suhu kamar. Anemia hemolitik (penghancuran sel darah merah) adalah masalah kesehatan utama bagi manusia yang terpapar naftalena baik untuk jangka waktu pendek atau panjang. Efek lain mungkin termasuk mual, keringat banyak, muntah, kerusakan ginjal dan kerusakan hati. Neuritis optik (radang saraf optik) telah diamati. Katarak juga pernah terjadi. Kronis: Kontak kulit yang berkepanjangan atau berulang dapat menyebabkan dermatitis. Dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal. Dapat menyebabkan anemia dan kelainan sel darah lainnya. Penelitian pada hewan telah melaporkan bahwa efek / kelainan janin dapat terjadi ketika toksisitas ibu terlihat. Efek mungkin tertunda. Paparan kronis dapat menyebabkan kerusakan pai ‘Eksperimen laboratorium telah menghasilkan efek mutagenik. Paparan kronis dapat met ypan kulit atau konsumsi naftalena telah menyebabkan anemia hemolitik Sifat Fisika Dan Kimia Bentuk : cair ‘Warna : tidak berwarna Bau : seperti benzene ‘Ambang Bau : Tidak tersedia informasi. pH : Tidak berlaku Titik lebur :-94,3 °C Titik didih/rentang didih : 69 °C pada 1.013 hPa Titik nyala =-22 °C Tekanan uap : 160 hPa pada 20°C Kerapatan (densitas) uap relatif : 2,79 Densitas 0,66 g/cm3 pada 20°C Bahaya Berbahaya jika tertelan. Menyebabkan kerusakan mata yang serius. Sangat toksik pada kehidupan perairan dengan efek jangka panjang. Penanganan ‘Saran Umum Konsultasikan dengan dokter. Tunjukan lembar data keselamatan ini ke dokter Setelah terhirup: hirup udara segar. Panggil dokter. Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilasiah kulit dengan air/ pancuran air. Periksakan ke dokter. Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi dokter mata. Lepaskan lensa kontak. Setelah tertelan: perhatian jika korban muntah. Resiko pengeluaran! Jaga agar aliran udara tetap bebas. Segera panggil dokter. Kerusakan paru-paru mungkin terjadi setelah pengeluaran muntah. 4. Metanol (CH30H) (kamilia) Sifat Fisika dan Kimia Keadaan Fisik : Cair Penampilan : Tidak berwarna Bau : Seperti alkohol Bau : Tidak ada informasi yang tersedia 3s 0,55 cP pada 20°C ‘Molekul : CH40 erat Molekul : 32,04 Konten VOC (%) : 100 ‘Tegangan permukaar Bahaya Cairan dan uap yang sangat mudah terbakar.Beracun jika tertelan, jika kena kulit, atau jika terhirup. Menyebabkan kerusakan pada organ. Menyebabkan kerusakan pada organ melalui paparan yang lama atau berulang. a Penanganan Saran Umum Perhatian medis segera diperlukan. Tunjukkan lembar data keselamatan ini kepada dokter yang hadir. Kontak Mata: Segera bilas dengan banyak air, juga di bawah kelopak mata, setidaknya selama 15 menit. Perhatian medis segera diperlukan. Kontak Kulit: Segera cuci bersih dengan banyak air selama minimal 15 menit. Perhatian medis segera diperlukan. Terhirup: Pindah ke udara segar. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Jangan menggunakan metode mulut ke mulut jika korban menelan atau menghirup zat tersebut; memberikan pernapasan buatan dengan bantuan masker saku yang dilengkapi dengan katup satu arah atau perangkat medis pernapasan lainnya yang sesuai. Perhatian medis segera diperlukan. Tertelan: Jangan dimuntahkan. Hubungi dokter atau Pusat Pengendalian Racun segera. Catatan untuk Dokter: Rawat sesuai gejalanya 5. Ethanol (C2HSOH) Sifat Fisika dan Kimia Rumus kimia : C2HSOH _ Massa molar : 46.069 g/mol Wujud : cair Warna : tidak berwarna Bau : seperti buah pH:S-6 Titik didih : $6,2°C Titik beku : -95,4 °C Suhu : 465°C Berat Jenis : 0,79 g/cm3 Bahaya Beresiko pada pernapasan selama muntah, kerusakan paru-paru, iritasi mata yang serius, menyebabkan mengantuk dan pusing. Penanganan Setelah terhirup: segera pindahkan ke area udara segar, jka sulit bernafas berikan oksiger Kontak dengan kulit: segera tinggalkan pakain yang terkontaminasi, cuci kulit dengan air dan sabun dalam jumlah yang banyak. Setelah tertelan: jangan paksakan muntah tanpa pengawasan oleh tim medis, segera minta pertolongan medis. Setelah kontak dengan mata: segera lepaskan kontak lensa, cuci mata dengan air yang banyak sekurang-kurangnya selama 15 menit. Segera beri pertolongan medis.. 7. . Sukrosa (C12H22011) Sifat fisika dan Kimia Keadaan Fisik : Padat Penampilan : tidak berwarna menjadi putih ‘Netral dalam larutan. van Uap : Tidak tersedia. " scut penanganan Industri blasa, inhalasi : Bilas mata dengan banyak air selama minimal 15 menit, sesekali mengangkat kelopak mata ; dan bawah, Dapatkan bantuan medis. : ‘Kult: Dapatkan bantuan medis jika iritasi berkembang atau berlanjut. Tertelan: Jika korban sadar dan waspada, berikan 2-4 cangkir susu atau air. Jangan pernah ‘memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang tidak sadarkan diri. Dapatkan bantuan medis Jka terjadi irtasi atau gejala. Penghirupan: Jauhkan dari paparan dan segera pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Dapatkan bantuan medis jika batuk ‘atau gejala lain muncul. ‘8. . Natrium asetat (CH3COONa) Sifat Fisika dan Kimia Bentuk : Padat Warna : Tidak berwarna Bau : Asam asetat lemah pH: 7,5 -9,2 pada 50 g/! 20°C Titik lebur : 58°C Penanganan Setelah menghirup: hirup udara segar. Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air. Setelah kontak pada mata: bilaslah dengan air yang banyak. Lepaskan lensa kontak. ‘Setelah tertelan: beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas). Konsultasi kepada dokter jika merasa tidak sehat. ebab eitas! pada kulit. Pea diharapkan dalam penggunaan industri normal. diperlukan perawatan khusus, karena bahan ini tidak mungkin berbahaya. diperlukan perawatan khusus, karena bahan ini tidak berbahaya. Tidak diperlukan perawatan khusus, karena bahan ini diharapkan tidak berbahaya. i: Tidak diperlukan perawatan khusus karena bahan ini tidak mungkin berbahaya jika “untuk Dokter: Rawat sesuai gejala dan suportif.

Anda mungkin juga menyukai