Anda di halaman 1dari 122

PU

SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

i
AN
PU

ii
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

iii
AN
PU

iv
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

v
AN
PU

vi
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

1
AN
1
PU

2
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
AN
IM
UK
RM
PE
N
DA
AN
AH
M
RU
PE
NG

INPUT KATEGORI PROSES OUTPUT

2 3 4
BA

1
TIPOLOGI
VARIABEL Kawasan MANFAAT
IT

INDIKATOR Padat PENANGANAN PENANGANAN


Kumuh
SL

+
SEBAB AKIBAT

LOKASI
PU

Kawasan Kota
“Metro-Besar”
Palembang
Jakarta
Solo
Pontianak
Makassar
Bandung-Cimahi

3
c. Penentuan faktor penentu yang sering muncul dengan menggunakan
teknik parsimoni 2 pada setiap komponen model sistem, seperti pada
Gambar 2.

AN
IM
SUB SUB SUB
CODING CATEGORY CATEGORY CODING CATEGORY CATEGORY CODING CATEGORY CATEGORY

A B C G H I J K L

UK
1 1 1
2 1 2 1 2 1
3 3 3
C. 1 I. 1 L. 1
4 4 4

RM
5 2 5 2 5 2
6 6 6
7 7 7
8 3 8 3 8 3

PE
9 9 9
C. 2 I. 2 L. 2
10 10 10
11 4 11 4 11 4
12 12 12

N
13 13 13
14
15
5

C. 3
14
15
5 DA I. 3
14
15
5

L. 3
16 16 16
17 6 17 6 17 6
AN

18 18 18

1. INPUT 3. PROSES 4. OUTPUT


Penetapan Penetapan Penetapan
Indikator Padat-Kumuh Penanganan Manfaat Penanganan
AH
M
RU
PE
NG
BA
IT
SL
PU

2
Parsimoni adalah sifat keringkasan yaitu ketika kondisi sebuah fenomena atau masalah yang
kompleks dijelaskan dan dipecahkan melalui gambaran yang sederhana. Hal ini biasanya terlihat
dari kerangka berpikir atau model penelitian.

4
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

5
AN
PU

6
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

7
AN
PU

8
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

9
AN
PU

10
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

11
AN
PU

12
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

13
AN
PU

14
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

15
AN
PU

16
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

17
AN
PU

18
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

19
AN
PU

20
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

21
AN
PU

22
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN

AN

IM

UK
RM
PE

N
DA
(b) Keterbatasan pelaksanaan pembinaan pranata pembangunan
AN
AH
M
RU
PE
NG
BA
IT
SL
PU

23
PU

24
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU








SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

25
AN
PU

26


SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU




SL −
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

27
AN
PU

28
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

29
AN
AN
IM
UK
RM
PE
N
DA
AN
AH
M
RU

Commitment
PE

Trust
Institusi
Institusi Pusat
Pusat (Pembina,
NG

(Pembina, Fasilitator, ND
BLE KOPERASI
Fasilitator, advis teknis)
yang amanah
advis teknis) POKJAMAS
(Kelompok
Kerja Institusi Leader
BA

masyarakat) Daerah (operasional)


Institusi
(POKJANAL)
Daerah
(Pembina,
(Pembina,
IT

Fasilitator &
Fasilitator & Lembaga Lembaga
motivator)
motivator) Independen Independent
SL

(Motivator, (pendamping,
Mediator, pemberdayaa
Konseptor) n, mediator)
PU

Hubungan peran & fungsi Hubungan peran & fungsi pada


pada tahap awal tahap pemanfaatan kawasan (akhir)

30
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

31
AN
PU

32
SL





IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

33
AN
AN
Tabel 3.1. Penentu Tipologi Kawasan Padathuni-kumuh

IM
Coding Sub Category Category

UK
A B C
▪ Skala/luasan kecil Scatered
▪ Pola tersebar (tersebar) Spasial

RM
▪ Skala besar (Lokasi)
Masif (Massive)
▪ Massive
▪ Lahan milik pribadi

PE
▪ Upaya sertifikasi tanah
▪ Pemecahan lahan
Legal
▪ Bangunan ber-IMB

N
▪ Penggunaan lahan sesuai zonasi peruntukan Secure
permukiman DA Tenure
▪ Lahan negara (Status
▪ Ketiadaan jaminan menempati lahan Legalitas aset)
AN

▪ Okupansi ilegal
Ilegal
▪ Bangunan tak ber-IMB
▪ Penggunaan lahan tidak sesuai peruntukan
AH

permukiman
▪ Turun temurun, asal daerah/kultur relatif sama
▪ Kondisi ekonomi relatif sama Homogen
M

▪ Kondisi sosial relatif setara Sosial


RU

▪ Multikultur – dominasi pendatang/imigran dari Ekonomi


berbagai macam kultur masyarakat
Heterogen
▪ Kondisi ekonomi beragam (dominasi MBR)
PE

▪ Kondisi sosial relatif beragam


▪ Densitas penduduk > 200-250 jiwa/Ha
▪ Dimensi ruang per jiwa < 9 m2
NG

▪ KDB > 60 % Luas Kawasan Kepadatan tinggi


▪ Ketersediaan infrastruktur < Jumlah populasi
▪ Daya dukung kawasan tidak memadai Kepadatan
BA

▪ Densitas penduduk < 200-250 Jiwa/Ha kawasan


▪ Dimensi ruang per jiwa > 9 m2
Kepadatan
▪ KDB < 60 % Luas kawasan
IT

rendah-sedang
▪ Daya dukung kawasan memadai
▪ Ketersediaan infrastruktur < jumlah populasi
SL

Keterangan:
PU

Ketersediaan infrastruktur mencakup: (a) IPAL/tangki septik komunal; (b) Jaringan pelayanan
Air bersih; (c) Jaringan drainase lingkungan ; (d) Jaringan jalan lingkungan tidak
terencana/teratur.; (e). Kualitas rumah tidak memenuhi syarat 4 K

34
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

35
AN
AN
IM
UK
RM
Masyarakat (yang Pemerintah Daerah

PE
diatur/dilayani) (Pengatur/Pelayan)

N
DA
AN
AH
M
RU
PE
NG
BA
IT
SL
PU

36
AN
IM
UK
Coding Sub Category Category

RM
A B C
Alokasi lahan
permukiman

PE

N
▪ DA Pelaksanaan &
Pemeliharaan fisik
▪ Perumahan
AN

berdasarkan
ketentuan
Standar Pelayanan
AH

Minimum
di kawasan sesuai
M

▪ peruntukan
▪ permukiman Proses (PREVENTIF)
RU

upaya pencegahan
▪ Padat Huni Kumuh
Di lokasi
PE

permukiman belum
Legalitas Aset padat-kumuh
Penegasan zona
NG

Sempadan yang
aman dan bebas
bangunan
BA
IT

Perencanaan
Pengawasan -
SL

Pengendalian
disertai
Penegakan
PU

Hukum

Reduksi arus
urbanisasi &

37
Coding Sub Category Category
A B C

AN
penduduk di
perkotaan

IM
UK
RM
PE
N
DA
AN
AH
M
RU

Tabel 3.4 Faktor Determinan proses “REDUKTIF” dalam Penanganan Permukiman


PE

Padat Huni Kumuh Perkotaan


Coding Sub Category Category
NG

A B C


BA


IT

▪ Resettlement
SL

dari lokasi
▪ permukiman
PU

ilegal (squatter)


Penanganan
REDUKSI
▪ Pertumbuhan

38
Tabel 3.4 Faktor Determinan proses “REDUKTIF” dalam Penanganan Permukiman
Padat Huni Kumuh Perkotaan
Coding Sub Category Category

AN
A B C
Embrio Padat
▪ Huni Kumuh

IM
di
kawasan

UK
permukiman
slum-squatter
berkepadatan

RM
rendah-sedang
Rehabilitasi
tata ruang
guna lahan &

PE
SPM
Perumahan
di lokasi

N
peruntukan
▪ DA perumahan
dan
▪ daya dukung
lahan
AN



AH


Pembiayaan
M
RU

Pemberdayaan
PE


Legalitas Aset
▪ Tanah
NG

Pengawasan -
Pengendalian
BA

&
Penegakan
IT

Hukum
SL
PU

39
AN
Coding Sub Category Category

IM
A B C
1. Pada lokasi di luar garis sempadan sungai & rel KA

UK
▪ OFF SITE dengan perbaikan kampung (KIP)
▪ OFF SITE dengan Land Consolidation /Land sharing (LS)
2. Pada Lokasi Tanah Timbul melalui:

RM
▪ Pembatasan garis sempadan disertai pembangunan
buffer zone
▪ Sertifikasi - Lisiba BS - Site & Services

PE
3. Pada lokasi yang diakuisisi (Jual beli) secara ilegal:
Resettlement
▪ Ganti rugi bagi pemilik lahan kemudian pembangunan
dari lokasi
ON SITE dengan konsep Landsharing (LS) atau Land

N
permukiman
Consolidation (LC).
DA ilegal (squatter)
▪ Kerjasama dengan pemilik lahan untuk pembangunan
Rusunawa.
4. Pada lokasi baru sesuai peruntukan perumahan
AN

▪ Permukiman horisontal dengan GLD (Guided Land


Development) dan atau Site & Services
▪ Permukiman vertikal (Rusunawa)
AH

5. Penyediaan hunian sementara pada masa transisi;


6. Legalisasi status kependudukan
7. Pembangunan Prasarana bingkai lingkungan perkim. Peremajaan Penanganan
M

8. Pembangunan sarana dan utilitas lingkungan perkim. Lingk. “KURATIF”


RU

9. Land Consolidation (LC) Perumahan di padat-kumuh


lokasi sesuai pada kawasan
10. Land Sharing (LS)
peruntukan permukiman
PE

11. Perubahan fungsi lahan melalui revisi RDTRK untuk slum-squatter


mengakomodasi fungsi mix use (hunian& komersial) Peremajaan yang
12. Rumah Susun Sederhana (RUSUNA) bagi pemukim yang bagian wilayah berkepadatan
NG

terikat dengan tempat kerja. kota tinggi


13. Landed Houses/perumahan horisontal di kawasan yang Di lokasi sesuai
ditetapkan khusus dengan konsep Guided Land peruntukan dan
BA

Development-GLD /Pengembangan Lahan Terarah) dan kawasan


disertai dengan Site-Services Kavling Siap Bangun & memiliki nilai
Prasarana Sarana Dasar/PSD Perumahan (sanitasi, air ekonomis tinggi
IT

bersih, jalan lingkungan dan listrik).


SL

14. Social agreement antara masyarakat pemilik lahan Land


15. Penataan lahan partisipatif untuk kavling hunian, ruang Consolidation
publik & Ruang Terbuka Hijau (RTH). bila
PU

16. Pembangunan kembali hunian dan fasilitasi pemerintah penguasaan


berupa penyediaan PSU lahan mayoritas
milik
masyarakat

40
Coding Sub Category Category

AN
A B C
17. Social agreement antar komunitas dan pemilik lahan Land Sharing
18. Penataan lahan partisipatif untuk hunian, ruang publik, bila penguasaan

IM
RTH dan lahan komersial (lahan yang dikuasai oleh lahan bukan
pemilik lahan). milik

UK
19. Pembangunan bertahap secara mandiri oleh komunitas masyarakat
20. Budget sharing Pemda & pemerintah pusat.
Pembiayaan
21. Paket pembiayaan perbaikan & pemugaran rumah

RM
22. Program pemberdayaan untuk membangun mindset
pemukim yang positif terkait penyediaan pemukiman Pemberdayaan

PE
layak huni-sehat, resiko dan manfaatnya
23. Program sertifikasi tanah untuk memberikan jaminan :
▪ kepemilikan lahan dengan persil baru pada Program
Legalitas Aset
Land Consolidation

N
Tanah
▪ Penguasaan/kepemilikan lahan bagi DA individu/
komunitas dalam program Land sharing
24. Pengawasan berkala dalam pemanfaatan lahan &
pembangunan agar tidak melebihi ambang batas daya
Pengawasan -
AN

dukung kawasan, dan memperhatikan persyaratan


Pengendalian &
pembangunan rumah (administrasi, ekologi dan teknis).
Penegakan
25. Penegakan hukum atas pelanggaran/penyimpangan
AH

Hukum
dengan memberikan sangsi pembongkaran bangunan
yang berlaku bagi siapa saja tanpa pengecualian.
M
RU
PE
NG

EMBRIO TRANSISI MASIF


BA
IT

PREVENTIF REDUKTIF KURATIF


SL
PU

KONDISI IDEAL

41
PU

42




a.
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
Coding Sub Category

AN
A B
Revitalisasi prinsip

IM
“kesetaraan-
kebersamaan-

UK
kepercayaan-
partisipasi”

RM
Re-development

PE
Partisipasi Aktif
Kelembagaan
komunitas

N
(POKJAMAS)
− DA dalam penanganan
kawasan padathuni-

kumuh
AN
AH


M


RU

Pembangunan
▪ Resources
Pemberdayaan
PE

▪ dalam
▪ Kelembagaan
komunitas
NG

yang optimal
o
o
BA

Pembangunan
IT

▪ Modal Komunitas
(Sosial/Budaya
SL


− Ekonomi
Fisik)

PU

dalam penanganan
− kawasan padat huni
▪ perkotaan

43
Coding Sub Category

AN
A B

IM

UK

RM


PE

N
DA
b.
AN
AH
M
RU
PE
NG
BA
IT
SL
PU

44
AN
IM
UK
RM
PE
N
DA
AN
AH
M
RU
PE
NG
BA

Tabel 3.7 Faktor Determinan Komponen GOVERNANCE dalam penanganan kawasan


IT

Padathuni-kumuh di perkotaan
SL

Coding Sub Category


A B
PU

Pembangunan
Struktur Organisasi
kelembagaan &
jejaringnya yang

45
Tabel 3.7 Faktor Determinan Komponen GOVERNANCE dalam penanganan kawasan
Padathuni-kumuh di perkotaan
Coding Sub Category

AN
A B
efektif

IM

UK
RM
PE


N

DA
AN


AH



M


▪ Eksistensi &
RU

▪ Penerapan
− Perangkat kerja
− (Norma, Standar,
PE

Pedoman,
− Kriteria/NSPK)
Kelembagaan
NG

yang optimal


BA


IT


SL
PU

46
Tabel 3.7 Faktor Determinan Komponen GOVERNANCE dalam penanganan kawasan
Padathuni-kumuh di perkotaan
Coding Sub Category

AN
A B

IM
Pembangunan

UK
Kualitas &
Kuantitas Sumber
Daya Manusia

RM
yang optimal

PE

N

DA

AN


Mekanisme
AH

Pembiayaan
& Pengelolaannya
yang efektif dan
M


berkeadilan
RU


PE


NG
BA
IT
SL
PU

47
PU

48





SL
IT
BA
NG
PE






RU
M
AH
AN
DA
N






PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

49
AN
PU

50
SL




IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

51
AN
AN
IM
UK
INPUT TIPOLOGI PROSES OUTPUT

RM
I II III IV

GOVERNANCE

PE
SPASIAL SQUATTER Struktur organisasi & network
Scattered Rendah NSPK & Law Enforcement
Sedang HOUSING RIGHT
Massive Tinggi Sistem SDM Accessible
+ + Pembiayaan Kreatif Affordable

N
SECURE TENURE SQUATTER-SLUM MODAL SOS-EK Habitable
Legal Rendah Crisis Awareness Kaw. Marginal
Ilegal +
+
SOSIAL EKONOMI
Sedang
Tinggi
+
DA
EQUITY & TRUST Kebijakan-Prog.
COHESIVENESS Pemda-Komunitas
Perangkat Pemberdayaan
KEMITRAAN
+
Homogen SLUM Penguatan Community Capital KEBERLANJUTAN
Heterogen Rendah Partisipasi Komunitas Sustainable
+ Sedang
AN

Tinggi FISIK SPM PERUMAHAN


DENSITAS
(Preventif-Reduktif-Kuratif)
Populasi
Kawasan Tata Ruang-Guna Lahan
Unit Hunian Penyediaan Lahan
AH

Legalitas Aset Tanah/Bang.


PSU Perumahan
Rumah Layak Huni-Sehat
M

Gambar 3.3 Hipotesis Model Sistem PenangananKawasanPadat Huni kumuh


Perkotaan
RU
PE
NG
BA
IT
SL
PU

52
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

53
AN
PU

54
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

55
AN
KWS PADATHUNI-KUMUH

KRITERIA LEGALITAS LOKASI

AN
1. Konsentrasi pertumbuhan
2. Secure tenure

IM
KRITERIA PENENTU PHKP
1. Layanan infrastruktur
2. Kepadatan kawasan

UK
3. Kualitas rumah
4. Kondisi sosial & ekonomi
5. Lokasi pertumbuhan

RM
6. Dominasi pelaku
7. Bentukan spasial
8. Riwayat pertumbuhan

PE
LEGAL ILEGAL

N
EMBRIO EXPANSIF MASIF
DA EMBRIO EXPANSIF MASIF
F
AN
AH
M
RU
PE
NG
BA
IT
SL
PU

56
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

57
AN
PU

58
SL



IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

59
AN
PU

60
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

61
AN
Nilai
Bobhot
(100%)
1.Layanan infrastruktur 26.44

AN
2. Kepadatan kawasan 14.88

3. Kualitas Rumah 14.13


Tingkat kekumuhan

IM
4. Kondisi Sosial & Ekonomi 13.81 kawasan: Embrio –

UK
5. Lokasi Pertumbuhan TransisI/ Ekspansif -
9.19
Masif
6. Dominasi Pelaku 9.06

RM
7. Bentukan Spasial 7.56

8. Riwayat Pertumbuhan

PE
4.94

N
DA
AN
AH
M
RU
PE
NG
BA
IT
SL
PU

62
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

63
AN
PU

64
SL
IT
BA



NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

65
AN
PU

66
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
AN
IM
UK
RM
PE
Kriteria status legalitas Penetapan status legalitas

N
lokasi • status lokasi pertumbuhan
• Status lokasi kws PHKP thd zona
DA
pertumbuhan kws permukiman
PHKP pada RTRW • Kepastian bermukim
Kota/Kabupaten berdasarkan kepemilikan Dasar penentu
AN

Evaluasi • kepastian bermukim dokumen (tanah, IMB, KTP) kebijakan


kondisi fisik penanganan
kawasan Kriteria penentu tingkat
AH

Katagori tingkat PHKP kawasan PHKP


PHKP kekumuhan:
8 kriteria dan 29 PHKPkekumuhan
Status lokasi 8 kriteria
M

parameter yang memberi PHKP penentu


kontribusi terjadinya
RU

kawasan PHKP Legal Tahap


EMBRIO
Ilegal
PE

Legal Tahap
TRANSISI/
Ilegal EKSPANSIF
NG

Legal Tahap
MASIF
BA

Ilegal
IT
SL
PU

67
AN
IM
Tabel 4.1

UK
Prioritas Bobot Kriteria-Parameter Penentu Tipe Lingkungan hunian
padathuni-kumuh

RM
Faktor
No Kriteria Bobot Parameter Bobot Faktor Penilaian
Pengali
I II III IV V VI VII
a. < 30% Layanan 0,75

PE
Sistim Air MinumPDAM 4,70 b. 30% - 60% Layanan 0,50
c. > 60% Layanan 0,25
a. Lebar < 1 M 0,75

N
Lebar
5,08 b. Lebar 1 – 2 M 0,50
Jalan Lingkungan DA c. Lebar > 2 M 0,25
a. < 30% Layanan 0,75
Layanan Sistim Air Limbah 5,04 b. 30% - 60% Layanan 0,50
Infra- c. > 60% Layanan 0,25
AN

1 struktur 26,44
a. < 30% Layanan 0,75
Sistim Persampahan 4,52 b. 30% - 60% Layanan 0,50
c. > 60% Layanan 0,25
AH

a. < 30% Layanan 0,75


Sistim Drainase 4.30 b. 30% - 60% Layanan 0,50
c. > 60% Layanan 0,25
M

a. < 30% Layanan 0,75


RU

Sistim Kelistrikan 2,80 b. 30% - 60% Layanan 0,50


c. > 60% Layanan 0,25
a. 600 Jiwa/Ha 0,75
PE

Populasi 3,17 b. 400 – 600 Jiwa/Ha 0,50


c. < 400 Jiwa/Ha 0,25
Tingkat Pertumbuhan a. 4% 0,75
Penduduk (lahir+Migran 2,70 b. 1,5 % - 4,0% 0,50
NG

–Pindah-Meninggal) c. < 1,5 % 0,25


a. >70% 0,75
KDB Lingkungan
Kepadatan 2,22 b. 70% 0,50
BA

(Standar 70%)
Lingkungan c. < 70% 0,25
2 14,88
hunian a. >75% tdk memenuhi standar 0,75
KDB Kavling
2,11 b. 60 % - 75% tdk memenuhi standar 0,50
IT

(Standar 60%)
c. ≤ 60% tdk memenuhi standar 0,25
SL

a. >75% Tidak Teratur 0,75


Tata Lingkungan (Pola
2,35 b. 60 % - 75% Tidak Teratur 0,50
Tata Letak Bangunan)
c. ≤ 60% Tidak Teratur 0,25
PU

a. < 10% Tersedia 0,75


Ruang Terbuka Hijau 2,33 b. 10% - 30% Tersedia 0,50
c. >30% Tersedia 0,25

68
Faktor
No Kriteria Bobot Parameter Bobot Faktor Penilaian
Pengali
I II III IV V VI VII
a. < 4 M²/Jiwa 0,75
Luas Bangunan Rumah
2,89 b. 4 M² - 6 M²/Jiwa 0,50
Terhadap Penghuni

AN
c. 6- 9 M²/Jiwa 0,25
Keterpenuhan kebutuhan a. < 20 ltr/org/hr 0,75
air bersih setara Air 2,44 b. 20 – 40 ltr/org/hr 0,50

IM
Minum c. 40 – 60 ltr/org/hr 0,25
a. >70% Tdk layak huni 0,75
Kehandalan Struktur dan

UK
2,56 b. 25% -70% Tdk layak huni 0,50
Kualitas Bahan
c. < 25% Tdk layak huni 0,25
3 Rumah 14,12
Ketersediaan Sarana a. < 30% Layanan 0,75

RM
Sanitasi Rumah Tangga 2,67 b. 30%-60% Layanan 0,50
(jamban + tangki septik) c. > 60% Layanan 0,25
a. < 50% Kebutuhan Terpenuhi 0,75

PE
Sirkulasi Udara Silang 1,84 b. 50%-75% Kebutuhan Terpenuhi 0,50
c. > 75% Kebutuhan Terpenuhi 0,25
a. < 50% Kebutuhan Terpenuhi 0,75
Pencahayaan Alami 1,72 b. 50%-75% Kebutuhan Terpenuhi 0,50

N
c. > 75% Kebutuhan Terpenuhi 0,25
DA
a. Bekerja di dalam Rumah 0,75
Jenis Pekerjaan 3,25 b. Bekerja di dalam Lingkungan hunian 0,50
c. Bekerja di Luar Lingkungan hunian 0,25
AN

Tingkat Pendapatan a. 80% Berpendapatan < KHL 0,75


Kondisi
Penduduk/bln Thd Koef. 3,75 b. 60% Berpendapatan <KHL 0,50
Sosial &
Hdp Layak (KHL) c. 40% Berpendapatan < KHL 0,25
4 Ekonomi 13,81
AH

a. > standar Nasional 0,75


Tingkat Pengangguran
3,12 b. Sama dengan standar Nasional 0,50
(Standar Nasional )
c. < standar Nasional 0,25
M

Frekuensi Jangkitan a. > 2 Kali/tahun 0,75


Penyakit 3,69 b. 2 Kali/ tahun 0,50
RU

(Diare/Ispa/kulit/DBD) c. 1 Kali/ tahun 0,25


a. > 70% Migran 0,75
Migran (menetap dan
4,58 b. 50%-70% Migran 0,50
PE

Dominasi komuter)
c. <50% Migran 0,25
Pelaku
6 9,06 Perilaku Pemilik Tanah
a. >50% hasil pemecahan luas tanah 0,75
(Memecah Luas Tanah
4,48 b. 25%-50% hsil pemecahan luas tanah 0,50
NG

+Jual Kav+Bangun km
c. <25% hasil pemecahan luas tanah 0,25
Sewa)
Skala Luas lingkungan
BA

hunian PHKP yg tumbuh


a. Total Luas PHKP: >75 % 0,75
dalam deliniasi
3,89 b. Total Luas PHKP: 50 -75% 0,50
lingkungan hunian
Bentukan c. Total LuasPHKP: <50% 0,25
IT

7 7,56 pengamatan (mencakup


Spasial
beberapa R W dan RT)
SL

a. Terkonsentrasi Penuh 0,75


Pola Penyebaran 3,67 b. Mengelompok (Klaster) 0,50
c. Berpencar 0,25
PU

Riwayat Percepatan a. Cepat > 5% 0,75


8 Pertum 4,94 Pertumbuhan 4,94 b. Sedang >2% - 5% 0,50
buhan KDB/tahun c. Rendah 1% - 2% 0,25
Jml Bobot 100 100

69
PU

70
e.
c.
a.

d.
b.
SL
IT
BA




NG
PE
RU
M


AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
LEMBAR PENILAIAN TINGKAT KEKUMUHAN KAWASAN PADATHUNI-KUMUH
BERDASARKAN FAKTOR PENENTU TINGKAT KEKUMUHANNYA

Petunjuk:

AN
1 Berilah nilai 1 (satu) pada SALAH SATU jawaban pada kolom "Pilihan Jawaban" yang sesuai dengan kondisi di
kawasan yang akan Bapak/Ibu nilai dan KOSONGKAN untuk sel lain yang tidak sesuai!
2 Setelah semua item terjawab, hasil penilaian kawasan akan terekap pada Tabel Hasil Penilaian di bawah tabel isian.

IM
Lokasi Kawasan PHKP:

UK
No Kriteria Parameter Faktor Penilaian Pilihan Jawaban

RM
1 Layanan Infrastruktur a. < 30% Layanan
Sistim Air Minum PDAM b. 30% - 60% Layanan
c. > 60% Layanan

PE
a. Lebar < 1 M
Lebar Jalan Lingkungan b. Lebar 1 – 2 M
c. Lebar > 2 M

N
a. < 30% Layanan
Sistim Air Limbah
DA
b. 30% - 60% Layanan
c. > 60% Layanan
a. < 30% Layanan
AN

Sistim Persampahan b. 30% - 60% Layanan


c. > 60% Layanan
AH

a. < 30% Layanan


Sistem Drainase b. 30% - 60% Layanan
c. > 60% Layanan
M

a. < 30% Layanan


RU

Sistim Kelistrikan b. 30% - 60% Layanan


c. > 60% Layanan
2 Kepadatan Kawasan a. > 600 Jiwa/Ha
PE

Populasi b. 400 – 600 Jiwa/Ha


c. < 400 Jiwa/Ha
Tingkat Pertumbuhan Pddk a. > 4%
NG

(lahir+Migran –Pindah- b. 1,5 % - 4,0%


Meninggal) c. < 1,5 %
a. >70%
BA

KDB Lingkungan
b. 70 %
(Standar 70 %)
c. < 70%
IT

a. >75% tdk memenuhi standar


KDB Kavling
SL

b. 60 % -75% tdk memenuhi standar


(Standar 60%)
c. ≤ 60% tdk memenuhi standar
a. >75% Tidak Teratur
PU

Tata Lingkungan (Pola Tata


b. 60 % - 75% Tidak Teratur
Letak Bangunan)
c. ≤ 60% Tidak Teratur
a. < 10% Tersedia
Ruang Terbuka Hijau b. 10% - 30% Tersedia
c. >30% Tersedia

71
4 Kondisi Sosial & Ekonomi a. > 80% Bekerja Di dalam Rumah
Jenis Pekerjaan b. 60 % - 80 % Bekerja Dalam Kawasan
c. < 60 % Bekerja Di Luar Kawasan
Tingkat Pendapatan Pendu a. > 80% Berpendapatan < KHL
duk/Bln Terhadap Koefisien b. 60 % - 80 % Berpendapatan < KHL

AN
Hidup Layak (KHL) c. < 60 % Berpendapatan < KHL
a. > Standar Nasional
Tingkat Pengangguran (Standar
b. = Standar Nasional

IM
Nasional yg berlaku
c. < Standar Nasional
a. > 2 Kali/Bln (Diare/Ispa/Db/Tb)

UK
Frekuensi Jangkitan Penyakit
b. 2 Kali/Bln (Diare/Ispa/Db/Tb)
(Diare/Ispa/DBD/TBC)
c. 1 Kali/Bln (Diare/Ispa/Db/Tb)
5 Lokasi Pertumbuhan a. < 1 Km

RM
Pencapaian Thd Sumber
b. 1 Km – 5 Km
Kegiatan Ekonomi
c. > 5 Km
a. Ketersediaan > 2 Moda Transportasi

PE
Aksesibilitas Transportasi b. Ketersediaan 2 Moda Transportasi
c. Ketersediaan 1 Moda Transportasi
6 Dominasi Pelaku a. > 70% Migran

N
Migran (Pekerja Migran) b. 50%-70% Migran
DA c. <50% Migran
Perilaku Pemilik Tanah a. >50% Hasil pemecahan luas tanah
(memecah luas tanah+jual b. 25%-50% Hasil pemecahan luas tanah
kavling+bangun kmr sewa) c. < 25% Hasil pemecahan luas tanah
AN

7 Bentukan Spasial Skala Luas Kws PHKP yg tumbuh a. Total Luas PHKP: > 75%
dlm deliniasi kws pengamatan (bisa b. Total Luas PHKP: 50% - 75%
mencakup beberapa RW dan RT) c. Total Luas PHKP: < 50%
AH

a. Terkonsentrasi Penuh
Pola Penyebaran b. Mengelompok (Klaster)
M

c. Berpencar
8 Riwayat Pertumbuhan a. Cepat (> 5% /Tahun)
RU

Percepatan Pertumbuhan
b. Sedang (2% - 5% /Tahun)
KDB/tahun
c. Rendah (< 2% / Tahun)
PE

HASIL PENILAIAN
Persentase Tingkat
No Kriteria Skor* Skor Minimum Skor Maksimum
Kebaikan Kriteria **
NG

1 Layanan Infrastrukur 0,000 6,610 19,830 100,00


2 Kepadatan Kawasan 0,000 3,720 11,160 100,00
3 Kualitas Rumah 0,000 3,530 10,590 100,00
4 Keadaan Sosial & Ekonomi 0,000 3,452 10,357 100,00
BA

5 Lokasi Pertumbuhan 0,000 2,298 6,893 100,00


6 Dominasi Pelaku 0,000 2,265 6,795 100,00
7 Bentukan Spasial 0,000 1,890 5,670 100,00
IT

8 Riwayat Pertumbuhan 0,000 1,235 3,705 100,00


Total 0,000 25,000 75,000 100,00
SL

Catatan :
*) Semakin tinggi skor, menyatakan semakin buruk kriteria kawasan.
**) Semakin tinggi persentase tingkat kebaikan, menyatakan semakin baik kriteria kawasan. Nilai awalnya 100%.
PU

Skor dan Persentase Tingkat Kebaikan saling berbanding terbalik.


Untuk menyimpulkan kawasan masuk ke kategori (Embrio, Transisi, atau Masif), Skor Total
dimasukkan ke interval skor total pada tabel di bawah ini.
Interval Skor Total Kategori Kawasan
< 42 Embrio
42 - 58 Transisi
> 58 Masif

72
Dari hasil pengisian lembar penilaian, dapat diinterpretasikan bahwa:
Lokasi kawasan PHKP: ........................................................
Skor Total penilaian: .........................
Katagori Tingkat Kekumuhan: tahap ........................................
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

73
AN
PU

74
SL
IT



BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

75
AN
PU

76
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

77
AN
PU

78
SL
IT
BA
NG
PE
RU


M
AH
AN


DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

79
AN
PU

80
SL
IT
BA −

NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

81
AN
PU

82
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU

M
AH
AN

DA
N
PE
RM
UK
IM

83
AN
PU

84
SL
IT
BA





NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA







NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

85
AN
PU

86
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA

(1)

(2)
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

87
AN
PU

88
SL
IT
BA

(8)
(7)
(6)
(5)
(4)
NG (3)

PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

89
AN
PU

90
SL
IT
BA
NG

(1)

(2)
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

91
AN
PU

92
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
Lokasi Kratonan I

AN
Lokasi Kratonan II

IM
UK
RM
PE
N
DA
AN
AH
M
RU
PE

→ → →
NG
BA
IT
SL
PU

93
PU

94
SL
IT
BA





NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

95
AN
PU

96
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

97
AN
PU

98
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
1,5 km

AN
DA
N
PE
Garis pantai

RM
UK
IM

99
AN
PU

100
SL
IT
BA
NG
PE

RU
M
AH

AN
DA
N

PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA








NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

101
AN
PU

102
SL
IT
BA










NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA





NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

103
AN
PU

104
SL
IT
BA





NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA

-
-
-
-






NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

105
AN
PU

106
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
Jl. Binong Ruko/Toko/Kios
Jati (1-3 lantai)
Sungai

AN
Cibeunying
RW 01

IM
UK
RW 02
RW 03

RM
RW 04 RW 05

PE
N
Perumahan intensitas tinggi
DA Perumahan intensitas sedang
Lahan belum terbangun
AN

Pemerintahan/Kelurahan
Ruko/toko/kios (1-3 lantai)
AH

Pendidikan
M
RU
PE
NG
BA
IT
SL
PU

107
PU

108
SL
IT
BA





NG
PE
RU

M
AH

AN
DA
N

PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA





NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

109
AN
PU

110
SL
IT
BA




NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

111
AN
PU

112
SL
IT
BA




NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM

113
AN
PU

114
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN
PU
SL
IT
BA
NG
PE
RU
M
AH
AN
DA
N
PE
RM
UK
IM
AN

Anda mungkin juga menyukai