Anda di halaman 1dari 1

Denisa Novianti 1212020062

FAKTOR-FAKTOR SOSIAL DALAM AGAMA DAN BIDANG


KORELASIONAL DALAM PSIKOLOGI AGAMA SERTA
LEMBAGA - LEMBAGA SOSIAL DI MASYARAKAT

Faktor-faktor Sosial Lembaga-lembaga


dalam Agama Sosial di Masyarakat

Bidang Korelasional Dalam


Psikologi Agama
Faktor sosial agama adalah Lembaga sosial dalam
faktor-faktor sosial yang masyarakat adalah struktur
dipengaruhi oleh agama atau organisasi yang
Penelitian korelasional dalam psikologi agama adalah
atau mempengaruhi berperan dalam mengatur
suatu pendekatan penelitian
agama dalam masyarakat. dan memfasilitasi interaksi
yang memungkinkan peneliti untuk memahami
Beberapa contoh faktor sosial, norma, dan nilai-
bagaimana variabel keagamaan berkaitan dengan
sosial agama meliputi: nilai dalam suatu kelompok
berbagai aspek perilaku dan psikologis manusia.
1. Kerja sama atau komunitas. Lembaga
Dalam psikologi agama, penelitian korelasional
Agama menuntut para Sosial memiliki fungsi yaitu
digunakan untuk memahami hubungan antara
penganutnya untuk memiliki peran dalam
praktik keagamaan, keyakinan, dan aspek-aspek
melakukan kerja sama mempertahankan kesatuan
psikologis seperti kesejahteraan mental, kebahagiaan,
atau saling tolong- komunitas dan Lembaga
dan tingkat stres.
menolong dalam sosial memiliki tugas untuk
Jenis-jenis korelasional dalam psikologi agama :
kehidupannya. memberikan panduan
1. Korelasi Positif
2. Konflik kepada masyarakat dalam
Korelasi positif terjadi ketika dua variabel bergerak
Agama juga menuntut membentuk sistem
ke arah yang sama.
para pemeluknya untuk pengendalian sosial,
2. Korelasi Negatif
menyelasaikan masalah termasuk pengawasan oleh
Korelasi negatif terjadi ketika dua variabel bergerak
sosial dengan masyarakat terhadap
ke arah yang berlawanan.
musyawarah. anggotanya. Adapun Jenis-
3. Korelasi Lemah
3. Akomodasi Jenis Lembaga Sosial di
Korelasi lemah menunjukkan hubungan yang tidak
Akomodasi adalah Masyarakat yaitu, lembaga
begitu kuat antara dua variabel.
penyesuaian diri dalam keluarga, lembaga
4. Korelasi Sempurna
menghadapi konflik baik pendidikan, lembaga
Korelasi sempurna terjadi ketika dua variabel
itu menyangkut banyak ekonomi, lembaga agama
memiliki hubungan yang sangat kuat dan sejalan
ataupun sedikit orang. dan lembaga politik.
satu sama lain.
5. Tidak berkolerasi
Tidak berkolerasi terjadi ketika tidak ada hubungan
statistik yang signifikan antara dua variabel.

Anda mungkin juga menyukai