Anda di halaman 1dari 7

FR-UBM-9.1.1.9/V0.

R2

Jurnal Akuntansi Bisnis

Vol.x (No. x ) : no. hlm - no hlm. Th. xxxx


Versi Online:
HYPERLINK
p-ISSN: xxxx-xxxx

"http://journal.ubm.ac.id/"http://journal.ubm.ac.id/ e-ISSN: xxxx-xxxx

Hasil Penelitian

*Korespondensi Penulis:
E-mail: amandasantikah133@gmail.com
FR-UBM-9.1.1.9/V0.R2

ABSTRAK
Kebijakan dividen akan mempengaruhi keputusan investor untuk mempertimbangkan investasi yang akan dilakukan. Sehingga, kebijakan dividen termasuk isu yang sensitif, oleh karenanya

manajemen harus sangat berhati hati terkait keputusan pembagian dividen, serta dividen yang akan didistribusikan untuk menjaga kepercayaan para pemegang saham. Tentunya hal ini

bergantung pada hal - hal yang mempengaruhi kebijakan dividen. Sehingga, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kebijakan dividen dipengaruhi oleh faktor – faktor yang dapat

mempengaruhinya seperti Free Cash Flow, leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan serta pertumbuhan aset. Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, yakni

dilaksanakan pada sektor property & real estate yang terdaftar pada bursa efek Indonesia tahun 2016-2020 dan diperoleh sebanyak 8 perusahaan yang memenuhi kriteria selama periode

penelitian. Adapun pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda yang diolah menggunakan aplikasi SPSS. Dan diperoleh hasil pengolahan data sebagai berikut: kebijakan

dividen dipengaruhi oleh free cash flow secara positif, kebijakan dividen dipengaruhi oleh leverage secara negatif, kebijakan dividen dipengaruhi oleh profitabilitas secara positif, kebijakan

dividen dipengaruhi pertumbuhan aset secara negatif, kebijakan dividen dipengaruhi oleh ukuran perusahaan secara positif.

Kata Kunci: Kebijakan Dividen, Free Cash Flow, Leverage, Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, dan Ukuran Perusahaan.

Pendahuluan Kebijakan dividen perusahaan dianggap sebagai salah satu keputusan penting

atau krusial yang dibuat oleh perusahaan, karena peningkatan pembayaran


Pada era globalisasi saat ini, selain dengan berkembangnya teknologi dan dividen dari tahun ke tahun dianggap sebagai petunjuk perusahaan memiliki
informasi juga menyebabkan perkembangan perekonomian dunia, hal ini terlihat peluang bagus di masa depan, namun penurunan dividen dianggap sinyal buruk,
oleh tingkat perkembangan investasi oleh investor di pasar modal (Wahyuliza & karena ini mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami penurunan profit
Fahyani, 2019). Dimana investor memutuskan untuk melakukan investasi (Utami & Gumanti, 2019). Adapun kebijakan dividen termasuk isu yang sensitif,
tentunya dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan, adapun ketika investor sehingga manajemen harus sangat berhati hati terkait keputusan pembagian
melaksanakan investasi terhadap saham terdapat dua keuntungan yang dapat dividen, serta dividen yang akan didistribusikan untuk menjaga kepercayaan para
diperoleh seperti capital gain dan dividen. Dividen sendiri menjadi daya tarik pemegang saham, dan untuk membiayai perkembangan dan ekspansinya
bagi investor saham ketika akan melakukan pengambilan keputusan mengenai (Bataineh, 2021).
investasi (Sudrajat et al., 2021). Sehingga kebijakan dividen perusahaan akan

mempengaruhi keputusan investor dalam mempertimbangkan investasi yang Penelitian Lestari (2018) menemukan bahwa kebijakan dividen dipengaruhi oleh

akan dilakukan. Peningkatan pembayaran dividen pada perusahaan dianggap beberapa faktor seperti earning, FCF, growth opportunities, hutang, investment

suatu sinyal yang positif bagi investor mengenai kondisi keuangan perusahaan opportunities, resiko perusahaan, dan ukuran perusahaan. Menurut Shafai et al.,

bahwa perusahaan mengalami peningkatan profit, dan sinyal ini memberikan (2019) keputusan dividen dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti free cash flow

kepercayaan bagi investor untuk berinvestasi sehingga memperoleh keuntungan (FCF), growth opportunities, firm size, likuiditas, leverage, resiko bisnis,

berupa dividen, sehingga perusahaan perlu memperhatikan dengan cermat akan profitabilitas. Menurut Rochmah & Ardianto (2020) dividen bisa menjadi

keputusan kebijakan dividennya (Purwaningsih, 2019). alternatif untuk mengurangi biaya keagenan. Penelitian ini menemukan mengenai

kebijakan dividen yang dipengaruhi oleh FCF secara positif karena perusahaan
Adapun faktor penting yang menentukan tingkat kebijakan dividen perusahaan dengan presentase FCF tinggi akan melakukan upaya dalam meminimalisir
seperti jumlah free cash flow yang diciptakan oleh kegiatan perusahaan, karena konflik keagenan dengan shareholder melalui distribusi dividen perusahaan.
menurut teori agensi untuk mengurangi konflik keagenan, maka perusahaan

dengan arus kas bebas tinggi harus membayar dividen lebih tinggi (Shafai et al., Menurut penelitian Utami & Gumanti (2019) kenaikan jumlah dividen ditunjukan

2019). Leverage juga menentukan kebijakan dividen, karena perusahaan dengan dengan tingginya Dividend Payout Ratio (DPR), investor akan tertarik dalam

persentase hutang besar jika memperoleh keuntungan tentunya lebih memutuskan berinvestasi dan hal ini mengakibatkan harga saham naik, penelitian tersebut juga

untuk mendahulukan pembayaran hutang dibanding pembayaran dividen, sebab menemukan bahwa kebijakan dividen dipengaruhi oleh debt ratio secara negatif,

jika perusahaan dalam kondisi tersebut memutuskan pembayaran dividen tanpa dipengaruhi profit secara positif, kemudian dipengaruhi oleh pertumbuhan aset

meningkatkan resiko bisnis tentunya cenderung lebih sulit (Kolodiziev et al., secara negatif, dan dipengaruhi ukuran perusahaan secara positif dengan objek

2020). Profitabilitas sangat menentukan besarnya kebijakan dividen kepada semua jenis sektor dan dihasilkan pembagian dividen paling banyak pada sektor

investor, karena dividen sendiri diperoleh dari profit dan dibagikan perusahaan property dan real estate. Namun demikian, perbedaan dengan penelitian

terhadap pemegang saham (Sudrajat et al., 2021). Kebijakan dividen tunai juga terdahulu ada di perbedaan variabel independen yakni kebijakan dividen juga

ditentukan oleh faktor pertumbuhan aset, karena perusahaan yang melakukan dipengaruhi oleh variabel FCF, perbedaan periode penelitian dan perbedaan

investasi aset dan perkembangan aset cenderung memilih untuk menggunakan jumlah sampel, serta sesuai dengan saran penelitian terdahulu untuk

dananya untuk investasi aset tersebut dibandingkan melakukan pembayaran menggunakan sektor yang lebih spesifik yaitu sektor property & real estate.

dividen (Darmawan, 2018). Pentingnya ukuran perusahaan terhadap kebijakan


Sektor ini menarik diteliti karena sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yakni
dividen untuk memaksimalkan peluang bisnis sehingga menghasilkan
sektor tersebut membagikan dividen paling banyak. Adapun penelitian ini
keuntungan yang lebih besar, sehingga perusahaan besar berpeluang lebih baik
mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui kebijakan dividen dipengaruhi oleh
dibandingkan dengan perusahaan kecil dalam distribusi dividen (Utami &

Gumanti, 2019).

*Korespondensi Penulis:
E-mail: amandasantikah133@gmail.com
FR-UBM-9.1.1.9/V0.R2

faktor- faktor seperti FCF, profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan serta yang dapat dibagikan oleh perusahaan (Kolodiziev et al., 2020). Dimana

pertumbuhan aset pada sektor property dan real estate periode 2016-2020. meningkatnya nilai rasio hutang pada perusahaan, mengakibatkan semakin besar

kemungkinan keuntungan yang harus digunakan untuk memenuhi pembayaran


Berdasarkan pada pemaparan di atas, maka didapatkan kerangka konseptual hutang (Gumanti, 2013). Sehingga, meningkatnya rasio hutang yang dimiliki
antara variabel dependen yaitu kebijakan dividen serta variabel bebas yaitu free perusahaan akan menyebabkan nilai kebijakan dividen yang didistribusikan
cash flow, leverage, profitabilitas, pertumbuhan aset, serta ukuran perusahaan semakin kecil, karena perusahaan dengan tingkat hutang lebih besar cenderung
diilustrasikan sebagai berikut : menggunakan dananya terlebih dahulu untuk membayar hutangnya dibandingkan

dividen, sebab jika perusahaan lebih mendahulukan pembayaran dividen


Gambar 1 Kerangka Model
dibandingkan hutangnya akan meningkatkan resiko bisnis akibat gagal bayar

kewajiban.

Penelitian ini didukung oleh Shafai et al. (2019) kemudian Utami & Gumanti

(2019) serta Sudrajat et al. (2021) melaporkan bahwa kebijakan dividen

dipengaruhi Leverage secara negatif. Ini berarti bahwa naiknya hutang

mengakibatkan penurunan DPR, serta turunnya tingkat rasio hutang

mengakibatkan Dividend Payout Ratio yang naik. Sehingga penulis mengajukan

hipotesis seperti berikut :

H2 : Leverage berpengaruh secara negatif terhadap kebijakan dividen.

Hubungan profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen

Profitabilitas menunjukan kapabilitas perusahaan untuk memperoleh

keuntungan, dimana perusahaan dengan tingkat keuntungan lebih besar

mengakibatkan peluang yang lebih besar juga dalam mendistibusikan dividen

terhadap investor atau pemegang saham (Sudrajat et al., 2021). Menurut Shafai et

al. (2019) dividen sendiri berasal dari hasil profit yang didapat perusahaan yang
Pengembangan Hipotesis
kemudian bisa dibagikan kepada pemegang saham, sehingga peningkatan

keuntungan berdampak pada semakin tinggi jumlah dividen yang didistribusikan.


Hubungan Free Cash Flow Terhadap Kebijakan Dividen Oleh karena itu, perusahaan cenderung untuk meningkatkan pembayaran dividen
Sesuai dengan teori keagenan yang mengaitkan hubungan yang terjadi antara mereka jika keuntungan perusahaan meningkat, karena dividen diperoleh dari
FCF dan kebijakan dividen menerangkan bahwa untuk meminimalisir konflik hasil profit atau keuntungan perusahaan untuk selanjutnya keuntungan tersebut
keagenan, maka perusahaan yang mempunyai tingkat FCF lebih besar cenderung dapat didistibusikan kepada pemegang saham sebagai dividen.
membagikan dividen lebih besar (Agrawal, 2021). Serta dengan meningkatnya
Hal tersebut dibuktikan oleh Utami & Gumanti (2019) dan Singla & Samanta
FCF memberikan petunjuk bahwa arus kas perusahaan setelah digunakan
(2019) serta Al-Fasfus (2020) yang menyatakan bahwa perusahaan dengan
investasi dan operasi semakin meningkat, dan kas tersebut dapat digunakan untuk
keuntungan tinggi membayar dividen lebih dibanding perusahaan dengan profit
didistribusikan sebagai dividen kepada investor, sehingga semakin besar FCF
rendah. Artinya bahwa semakin naik profit akan menyebabkan kenaikan dividen.
akan memberikan peluang perusahaan yang lebih besar dalam distribusi dividen
Sehingga penulis mengajukan hipotesis seperti berikut :
(Rochmah & Ardianto, 2020). Oleh karena itu semakin tinggi FCF maka akan

menyebabkan peluang meningkatnya kebijakan dividen yang akan


H3 : Profitabilitas berpengaruh secara positif terhadap kebijakan dividen.
didistribusikan, karena FCF merupakan sisa arus kas setelah digunakan untuk

aktivitas operasi dan investasi yang dapat didistribusikan kepada investor, artinya
Hubungan Pertumbuhan Aset terhadap kebijakan dividen
jika FCF lebih besar maka, semakin tinggi peluang perusahaan untuk
Perusahaan yang sedang melakukan ekspansi bisnis salah satunya ditandai
membagikan sisa arus kas tersebut kepada investor.
dengan adanya perkembangan aset, sehingga pertumbuhan aset menunjukan

Selanjutnya hal tersebut didukung oleh penelitian Lestari (2018) serta penelitian kondisi perusahaan yang sedang melakukan perluasan bisnis (Utami & Gumanti,

Al-Fasfus (2020) serta Rochmah & Ardianto (2020) bahwa kebijakan dividen 2019). Perusahaan dengan pertumbuhan aset lebih besar lebih membutuhkan

dipengaruhi oleh FCF secara positif. Sehingga penulis mengajukan hipotesis dana untuk membiayai investasinya di masa depan, sehingga mereka cenderung

seperti berikut : membayar dividen dengan lebih rendah dan lebih menggunakannya untuk

investasi mereka untuk memaksimalkan keuntungan yang sesuai dengan harapan


H1 : Free Cash Flow berpengaruh secara positif terhadap kebijakan dividen
perusahaan (Shafai et al., 2019). Oleh karena itu, meningkatnya pertumbuhan

aset pada perusahaan maka akan menurunnya dividen yang dapat dibagikan,
Hubungan Leverage Terhadap Kebijakan Dividen karena perusahaan dalam tahap ekspansi bisnis yang ditandai dengan
Tingkat presentase hutang perusahaan dapat ditunjukan oleg leverage, jika rasio pertumbuhan aset mengakibatkan lebih besar dana yang dibutuhkan untuk
hutang semakin besar akan berakibat terhadap pengurangan distribusi dividen perluasan bisnis, sehingga dana yang digunakan perusahaan lebih besar

*Korespondensi Penulis:
E-mail: amandasantikah133@gmail.com
FR-UBM-9.1.1.9/V0.R2

digunakan untuk perluasan bisnisnya dan mengakibatkan dividen yang dibagikan yang kemudian diolah dengan SPSS. Kemudian Persamaan regresi tersebut

semakin kecil. ditunjukkan seperti berikut :

Selanjutnya menurut Kolodiziev et al. (2020) dan Utami & Gumanti (2019) serta y = α + β1FCF - β2Lev + β3Prof - β4Growth + β5Size +

Bertuah et al. (2021) menuturkan mengenai pengaruh secara negatif antara

pertumbuhan aset dengan kebijakan dividen. Yang artinya bahwa semakin Dimana :

meningkatnya pertumbuhan aset, mengakibatkan semakin rendah jumlah dividen y = Kebijakan Dividen

yang dibayarkan. Sehingga penulis mengajukan hipotesis seperti berikut : α = Konstanta

FCF = Free Cash Flow


H4 : Pertumbuhan aset berpengaruh secara negatif terhadap kebijakan dividen.
Lev = Leverage
Hubungan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen Prof = Profitabilitas
Ukuran perusahaan menunjukan besar kecilnya perusahaan, perusahaan besar Growth = Pertumbuhan Aset
menunjukan kondisi bahwa perusahaan tersebut memiliki lebih banyak lini Size = Ukuran perusahaan
bisnisnya, sehingga berpeluang lebih besar dalam memperoleh keuntungan β1 = Koef FCF
(Gumanti, 2013). Perusahaan yang mempunyai tingkat ukuran perusahaan lebih β2 = Koef Lev
besar mempunyai kesempatan lebih unggul daripada dengan perusahaan kecil, β3 = Koef Prof
dikarenakan meningkatnya ukuran perusahaan, menyebabkan perusahaan lebih β4 = Koef Growth
berkembang serta lebih berpeluang memperoleh keuntungan yang lebih besar β5 = Koef Size
sehingga berpeluang lebih besar untuk mendistribusikan keuntungannya sebagai = Standar error
dividen (Shafai et al., 2019).Sehingga, bertambah besarnya ukuran perusahaan

maka akan meningkatkan peluang dividen yang dapat dibagikan, karena


Hasil dan Pembahasan
perusahaan dengan ukuran perusahaan lebih besar memiliki akses dan lini bisnis
Uji Statistik Deskriptif
yang lebih banyak yang mengakibatkan lebih banyak peluang dalam memperoleh
Tabel 1 Hasil Analisis
keuntungan dibandingkan ukuran perusahaan yang kecil, dimana keuntungan

tersebut dapat dibagikan kepada investor dalam bentuk dividen.


Sumber : Data diolah SPSS, 2022
Menurut Kumar & Sujit (2018), kemudian Singla & Samanta (2019), dan Dapat dilihat dari tabel hasil analisis statistik deskriptif diketahui jumlah sampel
Kolodiziev et al. (2020) serta Utami & Gumanti (2019) telah meneliti bahwa (N) sebanyak 40. Variabel Free Cash Flow (X1) dilambangkan dengan FCF,
ukuran perusahaan mempengaruhi positif kebijakan dividen. Karena hasil dari analisis tersebut menghasilkan nilai rata-rata yaitu 11,71 dan standar
meningkatnya ukuran perusahaan menyebabkan meningkatnya tingkat kebijakan deviasi yaitu 9,52. Adapun nilai minimum FCF adalah -4,74 perusahaan PT
dividen dan semakin kecil ukuran perusahaan maka menyebabkan semakin Pudjiadi Prestige dan nilai maksimum adalah 42,54 pada perusahaan PT
rendah tingkat kebijakan dividen. Sehingga penulis mengajukan hipotesis seperti Puradelta Lestari Tbk. Kemudian Leverage (X2) diproksikan dengan DER
berikut : menghasilkan nilai rata-rata yaitu sejumlah 81,68 dan standar deviasi yaitu

sejumlah 63,42, serta nilai minimum Leverage yaitu 4,33 yakni pada perusahaan
H5 : Ukuran perusahaan berpengaruh secara positif terhadap kebijakan dividen.
PT Puradelta Lestari Tbk dan menghasilkan nilai maksimum dengan nilai 309,07

yaitu pada perusahaan PT PP Properti Tbk. Kemudian profitabilitas (X3)


Metode Penelitian
diproksikan oleh NPM menghasilkan nilai rata-rata yaitu sejumlah 33,58 dan
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda (multiple
standar deviasi sebesar 21,42. Nilai minimum untuk profitabillitas adalah -42,16
regression). Adapun populasi yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar
perusahaan PT Pudjiadi Prestige Tbk, dan nilai maksimum sejumlah 66,70 pada
di Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) tahun periode penelitian yaitu 2016-
perusahaan PT Roda Vivatex Tbk. Kemudian ukuran perusahaan yang
2020 sektor property & real estate . Metode pengambilan sampel dilakukan
dilambangkan dengan size memiliki nilai mean sejumlah 28,57 dan standar
secara purposive sampling, yakni sampel tersebut memiliki kriteria untuk dapat
deviasi sejumlah 2,66. Serta nilai minimum ukuran perusahaan sejumlah 22,09
dijadikan sampel yaitu perusahaan sektor property & real estate yang terdaftar
yakni pada perusahaan PT Metropolitan Land Tbk dan nilai maksimumnya 31,30
pada bursa efek indonesia selama periode penelitian, melaporkan laporan
pada PT Ciputra Development Tbk. Dapat kita lihat dari variabel FCF, Leverage,
keuangannya secara lengkap selama periode penelitian, serta konsisten
Profitabilitas,dan Ukuran Perusahaan memiliki nilai standar deviasi yang lebih
mendistribusikan dividen pada periode penelitian. Dari kriteria tersebut sampel
kecil dari mean, sehingga dapat diasumsikan bahwa data tersebut baik, dikatakan
yang memenuhi kriteria hanya 8 perusahaan, sehingga total sampel yang didapat
baik karena memiliki nilai rata rata lebih besar dari nilai standar deviasi.
ada 40 laporan keuangan selama periode penelitian (2016-2020).
Sedangkan pada variabel pertumbuhan aset yang dilambangkan dengan Growth
Dalam menganalisa data pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis
menghasilkan nilai rata-rata sebesar 7,47 dan standar deviasi sebesar 13,71. Nilai
deskriptif kemudian uji asumsi klasik meliputi uji Normalitas, multikolinearitas,
minimum pertumbuhan aset adalah -11,77 yaitu pada perusahaan PT Puradelta
autokorelasi, serta heterokedastisitas, selanjutnya dilakukan uji hipotesis seperti
Lestari Tbk dan nilai maksimumnya 65,94 yakni pada perusahaan PT PP Properti
Uji F, Uji T, dan koefisien determinasi dan uji persamaan regresi linear berganda
Tbk, serta variabel Kebijakan dividen (Y) yang diproksikan dengan DPR

*Korespondensi Penulis:
E-mail: amandasantikah133@gmail.com
FR-UBM-9.1.1.9/V0.R2

memiliki nilai rata-rata yaitu 32,62 dan standar deviasi sebesar 39,89. Nilai hitung > F tabel, maka dapat dikatakan bahwa variabel Free Cash Flow (X1),

minimum kebijakan dividen adalah -1,41 yakni pada perusahaan PT Pudjiadi Leverage (X2), Profitabilitas (X3), Pertumbuhan Aset(X4), dan Ukuran

Prestige Tbk dan nilai maksimumnya 164,52 yaitu pada perusahaan PT Puradelta Perusahaan (X5) secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan

Lestari Tbk. Dari variabel pertumbuhan aset dan kebijakan dividen ini memiliki terhadap Kebijakan Dividen (Y). Selanjutnya dilakukan uji T (parsial), data dapat

hasil standar deviasi > nilai rata- rata, sehingga dapat disimpulkan bahwa diterima jika diperoleh nilai signifikansi < 0,05, diperoleh Free Cash Flow (X1)

pertumbuhan aset dan kebijakan dividen memiliki simpangan atau variasi data memiliki koefisien regresi (β1) bernilai positif sebesar 1,540 dengan nilai t hitung

yang kurang baik,yang berarti bahwa selama pengambilan data nilai sejumlah 3,102, dan nilai signifikansi sejumlah 0,004 maka H1 diterima. Hasil

pertumbuhan aset dan kebijakan dividen memiliki perbedaan nilai yang jauh atau tersebut menunjukkan bahwa kebijakan dividen dipengaruhi oleh FCF secara

nilainya tidak kostan, hal ini dikarenakan pada tahun 2019 2020 perusahaan positif. Selanjutnya Leverage (X2) memiliki nilai koefisien regresi (β2) bernilai

dalam kondisi yang kurang baik akibat pengaruh pandemic covid. negatif yaitu -0,169 dengan nilai t hitung sejumlah -2,103, dan nilai signifikansi

Uji Asumsi Klasik sejumlah 0,043, maka H2 diterima. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kebijakan

Pada Uji Normalitas menggunakan Uji Kolmogorov- Smirnov, data dapat dividen dipengaruhi Leverage secara negatif. Profitabilitas (X3) memiliki nilai

dikatakan jika suatu data berdistribusi normal apabila tingkat signifikansi lebih koefisien regresi (β3) bernilai postif sejumlah 0,463 dengan nilai t hitung

besar dari 0,05, dan diperoleh bahwa data terdistibusi normal karena diperoleh sejumlah 2,164, dan nilai signifikansi sejumlah 0,038, maka H3 diterima. Hasil

hasil Asymp. Sig. sebesar 0,16 > 0,05. Setelah data didapatkan hasil terdistribusi ini menunjukkan bahwa kebijakan dividen dipengaruhi Profitabilitas secara

normal, lalu dilakukan uji multikolinearitas dan diperoleh hasil nilai tolerance positif. Pertumbuhan Aset (X4) memiliki nilai koefisien regresi (β4) bernilai

untuk Free Cash Flow sebesar 0,76 serta nilai VIF 1,32, Leverage menghasilkan negatif sejumlah -0,825 dengan nilai t hitung sejumlah -2,367, dan nilai

tolerance dengan nilai 0,65 dan nilai VIF sebesar 1,55, kemudian Profitabilitas signifikansi sejumlah 0,024, maka H4 diterima. Hasil tersebut menunjukkan

menghasilkan tolerance dengan nilai 0,81 dan nilai VIF sebesar 1,24, bahwa kebijakan dividen dipengaruhi oleh pertumbuhan aset secara negatif. Dan

pertumbuhan aset menghasilkan tolerance dengan nilai 0,74 dan nilai VIF untuk uji T Ukuran Perusahaan (X5) diperoleh nilai koefisien regresi (β5)

sebesar 1,35, serta ukuran perusahaan menghasilkan tolerance dengan nilai 0.904 bernilai positif sejumlah 4,596 dengan nilai t hitung sejumlah 2,826, dan nilai

serta nilai VIF sebesar 1,11, dari semua variabel bebas menghasilkan tolerance signifikansi sejumlah 0,008, maka H5 diterima. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa
0,10 atau VIF 10, oleh karena itu dapat disimpulkan pada kebijakan
penelitian inidividen dipengaruhi
tidak terjadi Ukuran Perusahaan
multikolinearitas, secara positif.
karena nilai

tolerance Uji Analisis Regresi Linear Berganda


0,10 atau nilai VIF 10. Selanjutnya dilakukan uji heteroskedastisitas menggunakan uji
glejser, dimana Pada analisis regresi linier berganda diperoleh nilai konstanta (α) pada model

dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas apabila diperoleh hasil tingkat regresi sebesar -112,237 menunjukkan jika variabel Free Cash Flow, Leverage,

signifikansi lebih besar dari 0,05, dimana pada pengujian ini diperoleh hasil Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, serta Ukuran Perusahaan bernilai nol, maka

tingkat signifikansi FCF yaitu 0,06, leverage dengan nilai 0,15, profitabilitas Kebijakan Dividen bernilai sejumlah -112,237. Kemudian nilai koefisien (β1)

dengan nilai 0,06, pertumbuhan aset sejumlah 0,33, ukuran perusahaan sejumlah untuk variabel FCF bernilai positif dengan nilai 1,540. Yang bermakna bahwa

0,50, Seluruh variabel memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, sehingga setiap Free Cash Flow mengalami kenaikan sejumlah satu, maka Kebijakan

dapat dikatakan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas. Kemudian Dividen akan meningkat sejumlah 1,540 satuan, kemudian diperoleh nilai

dilakukan uji autokorelasi dimana suatu data penelitian dikatakan tidak terdapat koefisien (β2) untuk variabel Leverage bernilai negatif sebesar -0,169, bermakna

autokorelasi jika nilai Durbin Watson berada diantara du dan 4-du. Adapun bahwa Leverage mengalami peningkatan sejumlah satu satuan, maka Kebijakan

penelitian ini didapatkan hasil Durbin-Watson dengan nilai 1,875, dan nilai du Dividen akan mengalami penurunan sejumlah 0,169 satuan, nilai koefisien (β3)

(k=5; n=40) = 1,786 dan 4-du = 2,214, juga diperoleh nilai du 1,786< hasil nilai untuk variabel Profitabilitas bernilai positif dengan nilai 0,463, yang artinya

Durbin-Watson 1,875 < 4-du 2,214, maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi setiap Profitabilitas mengalami peningkatan sejumlah satu satuan, maka maka

autokorelasi. Kebijakan Dividen juga akan mengalami peningkatan sejumlah 0,463 satuan.

Tabel 2 Hasil Uji Hipotesis Kemudian diperoleh hasil koefisien (β4) untuk variabel Pertumbuhan Aset
Hipotesis B Sig. Kesimpulan bernilai negatif dengan nilai -0,825, yang artinya bahwa setiap Pertumbuhan Aset
H1 Free Cash Flow
berpengaruh signifikan mengalami peningkatan sejumlah satu satuan, sehingga Kebijakan Dividen akan
1,540 0,004 Diterima
secara positif terhadap
kebijakan dividen mengalami penurunan sejumlah 0,825 satuan. Serta untuk nilai koefisien (β5)
H2 Leverage berpengaruh
signifikan secara negatif -0,169 0,043 Diterima diperoleh hasil koefisien (β5) untuk variabel Ukuran Perusahaan bernilai positif
terhadap kebijakan dividen
sejumlah 4,596. Hal ini berarti setiap Ukuran Perusahaan mengalami peningkatan
H3 Profitabilitas berpengaruh
signifikan secara positif 0,463 0,038 Diterima sejumlah satu satuan, maka Kebijakan Dividen juga akan mengalami peningkatan
terhadap kebijakan dividen.
H4 Pertumbuhan aset sejumlah 4,596 satuan. Semua nilai diatas berlaku jika diasumsikan bahwa
berpengaruh signifikan
-0,825 0,024 Diterima
secara negatif terhadap variabel bebas lainnya bernilai konstan. Sehingga dapat digambarkan pengaruh
kebijakan dividen.
H5 Ukuran perusahaan variabel bebas Free Cash Flow, Leverage, Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, serta
berpengaruh signifikan
4,596 0,008 Diterima Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen memiliki persamaan regresi
secara positif terhadap
kebijakan dividen.
berikut :

DPR=−112,237+1,540 FCF −0,169 Lev +¿


Hasil uji F (simultan) diperoleh nilai F hitung sebesar 12,046 > F tabel 2,63

dengan nilai signifikansi 0,000. Karena nilai signifikansi (0,000) < 0,05 dan F
0,463 Prof −0,825 Growth+ 4,596 ¿ ¿
*Korespondensi Penulis:
E-mail: amandasantikah133@gmail.com
FR-UBM-9.1.1.9/V0.R2

Keterangan : Profitabilitas Berpengaruh Secara Positif Terhadap Kebijakan Dividen

y = Kebijakan Dividen Hasil pengujian memberikan hasil yang mendukung hipotesis ketiga yaitu

α = Nilai konstanta profitabilitas mempengaruhi kebijakan dividen secara positif, sehingga hipotesis

β1 – β5 = Koefisien regresi ketiga diterima. Yang bermakna bahwa apabila profitabilitas mengalami

e = Standar Error
kenaikan, maka kebijakan dividen juga akan meningkat, dan sebaliknya.

Perusahaan dengan presentase profitabilitas tinggi cenderung membagikan


FCF = Free Cash Flow
dividennya karena perusahaan tersebut memperoleh profit yang lebih besar
Lev = Leverage
sehingga berpeluang memperoleh kas masuk yang berasal dari penjualan lebih
Prof = Profitabilitas
besar (Bertuah et al., 2021). Meskipun pada penelitian ini terdapat satu
Growth = Pertumbuhan Aset
perusahaan yang membukukan laba negatif pada tahun 2020 namun tetap
Size = Ukuran Perusahaan
membagikan dividen dengan tujuan memberikan sinyal positif untuk menarik

investor, karena distribusi dividen dianggap sebagai sinyal positif bagi investor
2
Selanjutnya dilakukan uji koefisien determinasi (R ), dan didapatkan hasil nilai
untuk berinvestasi terhadap perusahaan bahwa kondisi perusahaan baik dan
R-Square ialah 0,639, yang artinya bahwa sebesar 63,9% variasi dari Kebijakan
perusahaan memperoleh keuntungan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
Dividen (Y) dipengaruhi oleh Free Cash Flow, Leverage, Profitabilitas, dilakukan oleh Utami & Gumanti (2019) serta Singla & Samanta (2019)
Pertumbuhan Aset, serta Ukuran Perusahaan. membuktikan bahwa kebijakan dividen dipengaruhi oleh profitabilitas secara

Adapun pada penelitian sebelumnya digunakan sektor tersebut karena sektor positif.

property & real estate paling banyak membagikan dividen, namun hal ini
Pertumbuhan Aset Berpengaruh Secara Negatif Terhadap Kebijakan
berbeda karena pada periode penelitian 2019-2020 seluruh dunia termasuk
Dividen
Indonesia mengalami masa pandemi Covid 19, hal ini berpengaruh pada sampel
Hasil pengujian memberikan hasil yang mendukung hipotesis keempat yaitu
penelitian dimana jumlah perusahaan hanya sedikit yang bisa dijadikan sampel
pertumbuhan aset mempengaruhi kebijakan dividen secara negatif, sehingga
yang memenuhi kriteria yakni hanya 8 perusahaan sektor tersebut yang
hipotesis keempat diterima, ini bermakna jika kebijakan dividen mengalami
membagikan dividen.
kenaikan, maka pertumbuhan aset sebaliknya yakni akan mengalami penurunan.

Karena perusahaan yang mengalami pertumbuhan aset menunjukan perusahaan

Free Cash Flow Berpengaruh Secara Positif Terhadap Kebijakan Dividen sedang melakukan perluasan atau ekspansi bisnis, oleh karena itu perusahaan

Hasil pengujian memberikan hasil yang mendukung hipotesis pertama yaitu FCF tersebut cenderung lebih memilih menggunakan dananya untuk ekspansi

berpengaruh secara positif terhadap kebijakan dividen, sehingga hipotesis dibandingkan dengan membayarkan dividennya, sehingga semakin besar

pertama diterima. Karena perusahaan dengan FCF besar menunjukan kondisi kas pertumbuhan aset akan menyebabkan menurunnya dividen. Hal tersebut sesuai

perusahaan setelah digunakan untuk aktivitas operasi dan investasinya lebih dengan penelitian yang dilakukan oleh Shafai et al. (2019) serta Utami &

Gumanti (2019) yang membuktikan bahwa kebijakan dividen dipengaruhi oleh


besar, sehingga perusahaan dengan FCF lebih besar cenderung memilih untuk
pertumbuhan aset secara negatif.
mendistribusikan dividennya kepada investor. Karena hal ini juga dapat

meminimalisir konflik kepentingan (Lestari, 2018). Hal tersebut sejalan dengan Ukuran Perusahaan Berpengaruh Secara Positif Terhadap Kebijakan
penelitian yang dilakukan oleh Rochmah & Ardianto (2020) serta Al-Fasfus Dividen
(2020) yang membuktikan bahwa Free Cash Flow secara positif mempengaruhi Hasil pengujian memberikan hasil yang mendukung hipotesis kelima yaitu
kebijakan dividen. ukuran perusahaan mempengaruhi kebijakan dividen secara positif, sehingga

Leverage Berpengaruh Secara Negatif Terhadap Kebijakan Dividen hipotesis kelima diterima, yang bermakna jika ukuran perusahaan meningkat,

maka kebijakan dividen juga akan meningkat, dan sebaliknya. Hal tersebut
Hasil pengujian memberikan hasil yang mendukung hipotesis kedua yaitu
terjadi dikarenakan pada perusahaan besar mempunyai lebih banyak lini bisnis
Leverage mempengaruhi kebijakan dividen secara negatif, sehingga hipotesis
dan ekspansinya sehingga perusahaan besar berpeluang lebih besar dalam
kedua diterima. Artinya jika Leverage mengalami kenaikan, maka kebijakan
memperoleh keuntungan yang dapat digunakan untuk membayarkan dividennya
Dividen justru menurun, dan sebaliknya. Karena perusahaan dengan tingkat
(Shafai et al., 2019). Kemudian perusahaan besar memiliki nama yang besar
hutang lebih besar memiliki risiko pembayaran kewajiban lebih besar, sehingga
sehingga perusahaan besar memiliki kewajiban untuk menjaga nama dan
perusahaan tersebut cenderung lebih mendahulukan pembayaran kewajibannya
reputasinya, dimana distribusi dividen sendiri dianggap sebagai isu positif bahwa
dibandingkan dengan melakukan pembayaran dividennya, oleh karena itu
kondisi perusahaan baik, sehingga perusahaan besar cenderung untuk memilih
meningkatnya hutang perusahaan justru akan berpengaruh menurunnya tingkat
membagikan dividennya (Kumar & Sujit, 2018). Hal ini sesuai dengan
dividen yang dapat didistribusikan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
penelitian yang telah dilakukan oleh Utami & Gumanti (2019) dan Kolodiziev et
dilakukan oleh Utami & Gumanti (2019) dan Kolodiziev et al. (2020)
al. (2020) bahwa kebijakan dividen dipengaruhi oleh ukuran perusahaan secara
membuktikan bahwa kebijakan dividen dipengaruhi oleh Leverage secara
positif.
negatif.

Kesimpulan

*Korespondensi Penulis:
E-mail: amandasantikah133@gmail.com
FR-UBM-9.1.1.9/V0.R2

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor- faktor yang dapat https://doi.org/10.48047/rigeo.11.06.135

mempengaruhi kebijakan dividen pada sektor property dan real estate pada
Darmawan, D. (2018). Manajemen keuangan : memahami kebijakan dividen,
periode 2016-2020. Diperoleh sebanyak 8 sampel perusahaan dengan total data
teori, dan praktiknya di indonesia (L. Renfiana (ed.); 1st ed., pp. 16–
sebanyak 40 data.
17). FEBI UIN Suka Press.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Hasil pengujian parsial (Uji T)
Gumanti, T. A. (2013). Kebijakan dividen, teori, empiris, dan implikasi. In
mendukung hipotesis kesatu yaitu Free Cash Flow berpengaruh signifikan secara
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
positif terhadap kebijakan dividen, pengujian parsial (Uji T) mendukung
Kolodiziev, O., Rohov, H., Shulga, N., Krupka, M., & Riabovolyk, T. (2020).
hipotesis kedua yaitu Leverage berpengaruh signifikan secara negatif terhadap
Factors affecting the dividend policy of non-financial joint-stock
kebijakan dividen, pengujian parsial (Uji T) mendukung hipotesis ketiga yaitu
companies in Ukraine. Investment Management and Financial
profitabilitas berpengaruh signifikan secara positif terhadap kebijakan dividen,
Innovations, 17(3), 40–53.
pada pengujian parsial (Uji T) mendukung hipotesis keempat yaitu pertumbuhan
https://doi.org/10.21511/imfi.17(3).2020.04
aset berpengaruh signifikan secara negatif terhadap kebijakan dividen, serta hasil

pengujian parsial (Uji T) mendukung hipotesis kelima yaitu ukuran perusahaan Kumar, B. R., & Sujit, K. S. (2018). Determinants of dividends among indian firms

berpengaruh signifikan secara positif terhadap kebijakan dividen. —An empirical study. Cogent Economics and Finance, 6(1), 1–18.

https://doi.org/10.1080/23322039.2018.1423895
Dalam penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu variabel penelitian, diharapakan

untuk peneliti berikutnya agar mempertimbangkan variabel lainnya yang Lestari, H. S. (2018). Determinants of corporate dividend policy in indonesia. IOP

memperkuat atau memperlemah pengaruh serta variabel faktor dari luar Conference Series: Earth and Environmental Science, 106(1).

perusahaan seperti faktor makroekonomi contohnya tingkat suku bunga karena https://doi.org/10.1088/1755-1315/106/1/012046

the fed sebagai bank sentral amerika yang memiliki pengaruh terhadap
Purwaningsih, E. (2019). Struktur kepemilikan memoderasi pengaruh
perekonomian global yang telah menaikan suku bunga sebanyak 5 kali apakah
profitabilitas terhadap kebijakan dividen. Jurnal Ekonomi : Jurnal of
hal tersebut memiliki dampak terhadap kondisi perusahaan yang akibatnya
Economic, 10(2), 111–120.
mempengaruhi terkait kebijakan dividen perusahaan. Dan diharapkan untuk
Rochmah, H. N., & Ardianto, A. (2020). Catering dividend: Dividend premium
menggunakan sampel dan populasi yang berbeda dari penelitian ini yakni
and free cash flow on dividend policy. Cogent Business and
contohnya penggunaan sektor trading & services, dan sektor keuangan.
Management, 7(1), 1–17.

Hasil penelitian ini dimaksudkan bisa memberi masukan bagi manajemen https://doi.org/10.1080/23311975.2020.1812927

perusahaan perihal pentingnya dalam pertimbangan pengambilan keputusan


Shafai, N. A., Nassir, A. M., Kamarudin, F., Rahim, N. abdul, & Ahmad, N. hayati.
kebijakan dividen yang dapat berdampak pada citra perusahaan dan kondisi
(2019). Dynamic panel model of dividend policies: malaysian
perusahaan. Serta dapat menjadi acuan bagi investor dalam mengevaluasi
perspective. Contemporary Economics, 13(3), 239–252.
pertimbangan perusahaan terkait kebijakan dividen. Dalam hal ini perusahaan
https://doi.org/10.5709/ce.1897-9254.310
tidak hanya fokus terhadap pemberian sinyal dan isu positif terkait dividen

kepada pihak luar , namun lebih memperhatikan faktor- faktor yang Singla, H. K., & Samanta, P. K. (2019). Determinants of dividend payout of

mempengaruhinya baik internal dan eksternal sehingga perusahaan tetap dalam construction companies: a panel data analysis. Journal of Financial

kondisi stabil dan keberlanjutan perusahaan semakin baik di masa yang akan Management of Property and Construction, 24(1), 19–38.

datang. https://doi.org/10.1108/JFMPC-06-2018-0030

Sudrajat, A., Ronauli, D., & Octavia, E. (2021). Factors affecting dividend policies
Daftar Pustaka
in property and real estate sector companies. 58, 6150–6154.

Agrawal, A. (2021). Impact of elimination of dividend distribution tax on indian


Utami, E. S., & Gumanti, T. A. (2019). Analysis of cash dividend policy in
corporate firms amid COVID disruptions. Journal of Risk and Financial
Indonesia stock exchange. Investment Management and Financial
Management, 14(9), 413. https://doi.org/10.3390/jrfm14090413
Innovations, 16(3), 97–105.

Al-Fasfus, F. suliman. (2020). Impact of free cash flows on dividend pay-out in https://doi.org/10.21511/imfi.16(3).2019.10

jordanian banks. Asian Economic and Financial Review, 10(5), 547–


Wahyuliza, S., & Fahyani, R. (2019). Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran
558. https://doi.org/10.18488/journal.aefr.2020.105.547.558
Perusahaan, Struktur Modal Dan Return on Equity Terhadap

Bataineh, H. (2021). The impact of ownership structure on dividend policy of Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di

listed firms in jordan. Cogent Business and Management, 8(1), 1–18. Bursa Efek Indonesia. Jurnal Benefita, 1(1), 78.

https://doi.org/10.1080/23311975.2020.1863175 https://doi.org/10.22216/jbe.v1i1.3388

Bertuah, E., Baherans, D. M., Siskawati, S. A. D., & Winarso, E. (2021).

Determining factors of dividend policy in indonesia. Review of

International Geographical Education, 1(6), 1194–1209.

*Korespondensi Penulis:
E-mail: amandasantikah133@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai