Anda di halaman 1dari 3

Nama : Jubiah

Nim : 213020303187

Kelas : Akuntansi C

Mata Kuliah : Akuntansi EMKM Dan Koperasi

Dosen Pengampu : Synthia Ferisca, S.E., M.Ak

1. Jelaskan apa itu ?


a. Definisi dari EMKM/UMKM ?
UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah
memenuhi kriteria sebagai usaha mikro.
b. Definisi dari koperasi ?
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sehingga sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
c. Jelaskan Karaktersitik daN peranan UMKM/EMKM?
Karakteristik UMKM dapat dilihat dengan penjelasan berikut:
- Usaha mikro memiliki kekayaan bersih maksimal 50 juta rupiah dengan hasil penjualan
paling banyak 300 juta rupiah per tahun.
- Usaha kecil memiliki kekayaan sekitar 50 juta hingga 500 juta rupiah dengan hasil
penjualan sekitar 300 juta hingga 2,5 milyar rupiah per tahun.
- Usaha menengah memiliki kekayaan bersih sekitar 500 juta hingga 10 milyar dengan
hasil penjualan paling banyak 2,5 milyar hingga 50 milyar per tahun.
- Usaha kecil dilakukan oleh sendiri ataupun pegawai dengan jumlah sedikit
- Jenis produk ekonomi tidak tetap dan dapat berganti sesuai kondisi
- Lokasi transaksi ekonomi tidak tetap dan dapat berpindah-pindah
- Sistem pembukuan yang belum baku, karena masih bercampur dengan uang pribadi
- Aturan kebijakan usaha dan sistem administrasi belum jelas
- Sumber daya manusianya belum memadai
- Modal yang terbatas
- Tidak memiliki legalitas atau izin usaha

Peran penting UMKM yang pertama adalah sebagai sarana mengentaskan masyarakat kecil
dari jurang kemiskinan. Alasan utamanya adalah, tingginya angka penyerapan tenaga kerja
oleh UMKM. Hal ini terbukti dalam data milik Kementerian Koperasi dan UMKM.
d. Jelaskan peranan dari koperasi ?
Berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 3, peran koperasi dalam perekonomian adalah
untuk mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

2. Sebutkan dan jelaskan perbedaan dari UMKM/EMKM dan Koperasi dengan Perusahaan Besar!
Berikut ini adalah perbedaan dari UMKM/EMKM dan koperasi dengan perusahaan besar :
Anggota
koperasi Keanggotaan terbuka untuk semua pemakai jasa koperasi, Perusahaan Besar Anggota
terbuka untuk semua penanam modal.

Modal
koperasi Jumlahnya kecil, pemasukan modal sesuai dengan pemanfaatan jasa koperasi Jumlah
besar, Sedangkan Perusahaan Besar penambahan modal sesuai dengan penanaman modal yang
diperlukan.

Pemilik
Pemakai koperasi adalah pemilik koperasi, Perusahaan Besar Penanam modal adalah pemilik
usaha.

Pengawasan
Koperasi Berada pada anggota atas dasar yang adil dan sama, Perusahaan Besar Penanam modal
sebanding dengan modal yang ditanamkan.

Manfaat
koperasi Anggota memperoleh manfaat Sebanding dengan jasa yang diberikan, Perusahaan
besar Penanam modal memperoleh laba sebagai hasil dari modal yang ditanamkan.
3. Akuntansi EMKM terbagi atas : Jasa, Dagang dan Manufaktur, jelaskan?
a. Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang untuk di pasarkan. Tetapi produk mereka
bersifat tidak berwujud seperti perusahaan dagang atau manufaktur. Produk mereka terlihat
berupa hasil jasa mereka sehingga dalam pencatatan akuntansi mereka hanya akan terlihat
pada bagian persediaan dan pembelian saja.
b. Perusahaan dagang memperoleh produk persediaan dari supplier dalam bentuk bahan jadi
untuk di jual kembali dan mengambil selisih penjualan sebagai keuntungan bisnis.
c. Perusahaan manufaktur memperoleh produk yang dibuat dari bahan mentah menjadi bahan
baku atau bahan jadi, untuk kemudian diolah sedemikian rupa menjadi produk dengan nilai
jual yang lebih tinggi dari bahan baku.Karena itu, penghitungan keuangannya akan jauh
lebih rumit dari perusahaan dagang.

4. Sebutkan dan jelaskan apa saja Unsur – Unsur yang ada pada SAK EMKM?
SAK EMKM merupakan standar akuntansi keuangan yang berdiri sendiri yang dapat digunakan
oleh entitas yang memenuhi definisi entitas tanpa akuntabilitas publik yang signifikan
sebagaimana yang diatur dalam SAK ETAP dan karakteristik dalam Undang-Undang No 20 Tahun
2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). SAK EMKM secara eksplisit
mendeskripsikan konsep entitas bisnis sebagai salah satu asumsi dasarnya dan oleh karena itu
untuk dapat menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM, entitas harus dapat
memisahkan kekayaan pribadi pemilik dengan kekayaan dan hasil usaha entitas tersebut, dan
antara suatu usaha/entitas dengan usaha/entitas lainnya.

Jika dibandingkan dengan SAK lainnya, SAK EMKM merupakan standar yang dibuat sederhana
karena mengatur transaksi umum yang dilakukan oleh EMKM dan dasar pengukurannya murni
menggunakan biaya historis sehingga EMKM cukup mencatat aset dan liabilitasnya sebesar
biaya perolehannya. Entitas yang memenuhi persyaratan menggunakan SAK EMKM ini tetap
perlu mempertimbangkan apakah ketentuan yang diatur dalam SAK EMKM ini telah sesuai dan
memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas tersebut. Oleh karena itu, entitas perlu
mempertimbangkan kerangka pelaporan keuangan yang akan diterapkan, apakah berdasarkan
SAK EMKM atau SAK lainnya, dengan memperhatikan kemudahan yang ditawarkan dalam SAK
EMKM, dan kebutuhan informasi pengguna laporan keuangan entitas tersebut.

Anda mungkin juga menyukai