Makalah Pih Kelompok 3
Makalah Pih Kelompok 3
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah: Pengantar Ilmu Hukum
Dosen Pengampu: Aristoni, S.H.I., M.H
Disusun oleh:
Kelompok 3 / Kelas HKI C
1. Jannatan Kurniadi Sahbana (2320110082)
2. Abdul Muis (2320110088)
3. Sukma Choirun Nisaa (2320110089)
4. Ahmad Nur Faizin (2320110090)
5. Aris Zakaria (2320110102)
i
KATA PENGANTAR
1. Bapak Aristoni, S.H.I., M.H., selaku dosen mata kuliah Pengantar Ilmu
Hukum.
2. H. Nur Said, S. Ag., M. A., M. Ag. selaku kepala perpustakaan Institut
Agama Islam Negeri Kudus yang telah memberikan izin dan layanan
perpustakaan yang diperlukan dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diperlukan demi perbaikan makalah ini. Dan kami juga berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi teman-teman semua.
ii
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum adalah suatu keharusan yang dilaksanakan oleh masyarakat,
dan barang siapa yang tidak melaksanakan hukum yang telah dibuat akan
mendapatkan sanksi. Dalam dunia hukum ada beberapa istilah, mulai dari
pengertian hukum itu sendiri, asas-asas hukum, sistem hukum, sumber
hukum, dan masih banyak lagi istilah-istilah hukum yang lainnya.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Sumber Hukum?
2. Sebutkan Macam-macam Sumber Hukum?
3. Sebutkan & Jelaskan Macam-macam Sumber Hukum Formil?
4. Sebutkan & Jelaskan Macam-macam Sumber hukum materil?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Sumber-Sumber Hukum
2. Untuk Mengetahui Macam-Macam Sumber Hukum
3. Untuk Mengetahui Sumber Hukum Formil
4. Untuk Mengetahui Sumber Hukum Materil
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Algra
Sumber hukum menurut Algra inilah yang pada umumnya
dianut dan menjadi acuan di neagara kita, Algra berpendapat bahwa
sumber hukum dapat dibagi menjadi dua yaitu materiil dan formil.
Materiil berarti hukum yang dapat dilihat dan diraba bentuknya,
artinya hukum materiil sebagai rancangan dari proses hukum,
sedangkan hukum formil adalah tindakan lanjutan dari proses
hukum materiil, yaitu sebagai praktek atau pelaksanaan dari proses
hukum.
3. Van Apeldoorn
Sumber hukum terbagi menjadi empat diantaranya, pertama
historis (sejarah) artinya kita dapat menemukan suatu hukum dalam
sudut pandang sejarah, kedua sosiologis (sosial) artinya suatu hukum
dapat terbentuk dalam aspek untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, ketiga filosofis (filsafat) artinya hukum dapat terbentuk
harus didasari dari filsafat atau pandangan hidup suatu bangsa yaitu
Pancasila, dan yang terakhir adalah formil artinya hukum terbentuk
untuk menetapkan hukum positif dalam masyarakat.
4. Menurut R Suroso
Segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang
mengikat dan memaksa, sehingga apabila aturan-aturan itu
dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi
pelanggarnya. Yang dimaksud dengan segala sesuatu adalah faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya hukum, faktor-faktor
yang merupakan sumber kekuatan berlakunya hukum secara formal
artinya dari mana hukum itu dapat ditemukan , dari mana asal
mulanya hukum di mana hukum dapat dicari atau hakim
menemukan hukum, sehingga dasar putusannya dapat diketahui
bahwa suatu peraturan tertentu mempunyai kekuatan mengikat atau
4
berlaku dan lain sebagainya.
B. Macam-Macam Sumber Hukum
Setelah dijelaskan mengenai pengertian dari sumber-sumber hukum,
selanjutnya adalah macam-macam sumber hukum. Seperti yang telah
disampaikan dalam penjelasan di atas, bahwa di indonesia menganut pendapat
dari Algra yaitu sumber hukum materiil dan sumber hukum formil, berikut ini
penjelasanya mengenai macam-macam sumber hukum:
5
2. Sumber Hukum Formil
Apa itu sumber hukum formil?, sumber hukum formil merupakan
sumber hukum lanjutan dari hukum sebelumnya yakni, materiil.
Sumber hukum formil berfokus pada pelaksanaan hukum dari hasil
sumber hukum materiil. Sumber hukum ini, berkaitan dengan bentuk
atau cara yang menyebabkan peraturan itu berlaku secara formal dan
diakui oleh umum. Contoh sumber hukum formil anatara lain sebagai
berikut:
a) UU (Undang-Undang)
Undang-Undang merupakan sebuah peraturan perundang-undangan di
Indonesia untuk mengatur kehidupan masyarakat. Contoh UU adalah
UUD 1945, merupakan hukum tertinggi di Indonesia. Segala peraturan
perundang-undangan yang dibuat, tidak boleh bertentangan dengan
UUD 1945. UUD 1945 menjadi perwujudan dari dasar negara
Indonesia, yaitu Pancasila yang disebutkan dalam Pembukaan UUD
1945. UU memiliki sifat mengikat artinya setiap masyarakat wajib
menaati dan melaksanakan peraturan yang dibuat UU. Beberapa asas
penting yang berkaitan dengan UU, antara lain:
Lex superior derogat legi inferior
Lex posterior derogat legi priori
Lex specialis derogat legi generalis
b) Kebiasaan (Custom)
Kebiasaan adalah kegiatan atau kebiasaan yang dilakukan secara
berulang-ulang dalam masyarakat, biasanya dilakukan pada waktu dan
tempat yang sama. Dalam arti masyarakat yang tidak melakukan
6
kebiasaan tersebut, dianggap melakukan pelanggaran hukum. Dasar
hukum kebiasaan diatur dalam KUH Perdata dalam Pasal 1339 dan
Pasal 1347 KUH Perdata. Contoh kebiasaan dalam kehidupan
masyarakat diantaranya, Comon Law merupakan sumber hukum tidak
tertulis dalam masyarakat yang diciptakan untuk melayani ketertiban
masyarakat dan adat istiadat budaya setempat.
c) Traktat (Treaty)
Traktat adalah perjanjian yang dibuat oleh suatu negara dengan negara
lain untuk mewujudkan kesepakatan Internasional. Traktat bersifat
mengikat dari negara-negara yang terkait, salah satu tujuan
dibentuknya traktat adalah untuk mengatur perdagangan Internasional
dan mempromosikan perdamaian dunia. Traktat ada 2 jenis, pertama
traktat bilateral artinya perjanjian oleh 2 negara, dan traktat multiteral
yaitu perjanjian oleh banyak negara.
7
Ada alasan mengenai hakim yang memakai putusan sebelumnya,yaitu:
Pertimbangan Psikologis
Artinya keputusan hakim memiliki kekuatan hukum.
Pertimbangan Praktis
Artinya dalam perkara yang sama seorang hakim telah mengambil
keputusan sebelumnya, maka akan lebih mudah bagi hakim
berikutnya untuk mengambil keputusan yang sama jika sudah
dikukuhkan oleh Mahkamah Agung.
Pendapat yang sama
Artinya putusan hakim memiliki pandangan atau pendapat yang
sama terhadap putusan hakim sebelumya.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi setelah disusunya makalah ini, kami berharap kepada para
pembaca dapat memahami tentang apa itu sumber hukum dan pembagianya,
serta semua penjelasan yang terdapat didalam makalah ini. Jadi sumber
hukum adalah dasar yang memuat suatu hukum dibuat dan dibentuk. Dasar
hukum mengenai sumber hukum diatur dalam Tap MPR Nomor
III/MPR/2000 Tahun 2000, para pakar ahli hukum memberikan pendapatnya
mengenai sumber-sumber hukum, diantaranya adalah Algra yang
menyatakan sumber hukum ada 2 yaitu materiil dan formil, pendapat dari
Algra inilah yang dianut oleh Bangsa kita. Jadi sumber hukum di indonesia
ada 2 yaitu hukum materiil dan formil, hukum materiil merupakan sumber
hukum yang berisi rancangan atau gagasan awal dari suatu proses hukum
yang berasal dari norma, atau kaidah dalam masyarakat, salah satu
contohnya adalah nilai-nilai norma dalam masyarakat. Sedangkan formil
merupakan tahap lanjutan dari hukum materiil, sebagai pelaksanaan hukum
dari hasil sumber hukum materiil, contohnya adalah UU, kebiasaan, traktat,
yurisprudensi, dan doktrin.
9
DAFTAR PUSTAKA
10