Anda di halaman 1dari 9
ANALISA SEBARAN, INDIKASI, JENIS GAS DAN ORIGINAL GAS IN PLACE PADA RESERVOIR GAS LAPANGAN ONETA FORMASI BATURAJA PT PERTAMINA ASSET 2 FIELD PRABUMULIH ANALYSIS OF DISTRIBUTION, INDICATION, TYPE OF GAS AND ORIGINAL GAS I! PLACE IN RESERVOIR GAS ONETA FIELD BATURAJA FORMATION PT PERTAMINA ASSET 2 PRABUMULIH FIELD Onni Okta Dita Mayang Sari ', Eddy Ibrahim *, Ubaidillah Anwar Prabu* 23 Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya, Jalan Raya Prabumulih Km.32, Ogan Ilir, Sumatera Selatan Email: onnioktadita@gmail.com ABSTRAK Reservoir terdiri dari baiwan yang bersifat poros dan permeabel schingga mampu menanpung minyak dart gas bumi Mengingat minyak dan gas bumi merupakan energi yang digunakan untuk mememuhi kebutuhan konsumsi energi ‘masyarakat maka dilakukan analisa sebaran, indikasi, jenis gas, dan cadangan gas. Analisa sebaran, indikasi, jenis ‘gas. dan cadangan gas dilakukan pada formasi baturaja dan terfokus pada reservoir gas saja, hal ini dikarenakan Formasi Baturaja Lapangan Oneta ini merupakan penghasil gas. Penclitian dilakukan untuk mengetahul penyebaran reservoir, jumlah cadangannya dan jenis rexervoirnya. Pada analisa sebaran gas don cadangan gas mula-mula dibutubkan data kualitatf. data kuanitatif perrofisik, volume bulk, porositas dan saturasi air rata-rata, Pada analisa indkasi gas diburubkan data seismik. Kemudtan analisa jenis gas membutabkan deta produksi, data PVT dar data ‘mekanisme pendorong. Setelah semua data yang dibutubkan pada analisa sebaran gas dianalisa, diketahui sebaran gas dari peta top struktur, peta gross isopack dan peia net reservoir kemudian dilakukan perhitungan cadangan secara volumetrik, didapat hasil sebesar 57.3 BSCF. Dari analisa indikasi gas dengan direct hvdrocarbon indicator ditemukan ‘anomali berupa dim spot, Anomali ini menunjukkan adanya indikasi gas pada penampang setsmik yang melewati sumur DTA-O2, DTA-20 dan DTA-07. Kemudian data pada analisa jenis gas dianalisa berdasarkan indikator sifatfisik ‘fluida reservoir dan diagram fasa sehingga diketahui klasifkasi gas yang terdapat pada lapangan Oneta Formasi ‘Banuraja yaitu gas kering Kata kunei : reservoir gas, sebaran gas, indikasi gas, jenis gas, cadangan mula-mula ABSTRACT Reservoir composed of porous and permeble rocks that can accomodaue oil and gas. Considering oil and gas is the ‘energy used 10 meet the needs of the community energy consumption then performed analysis of reservoir. Analysis of diswribution, indication, type of gas and OGIP is done to baturaja formation and focused on gas reservoir because Bawraja Formasion is a producing gas. The research was conducted to determine the spread of the reservoir, OGIP and type of reservoir. Analysis of the distibution gas needed qualitative data, quantitative data, volume bulk, average porosity and water saturation. Seismic data is needed on indication gas analysis, Then, analysis type of gas needed ‘production, PVT, and drive mechanism data. After all ofthe data on the analysis of the gas distribution are analyzed, it ccan be seen distribution of gas from op structure, gross isopach, net reservoir map and OGIP by 57.3 BSCF. From indication gas analysis by direct hydrocarbon indicator oblained dim spot anomaly that show indication of gas on the seimic data. Then, Data on the type of the gas analysis analyzed based on indicator of physical properties of fluid and the phase diagram so as io know the type of gas in the oneta field is dry gas. Keywords : gas reservoir, gas distribution, gas indication, type of gas, original gas in place Publct, Snes rh 1, PENDAHULUAN Reservoir merupakan suatu tempat terakumulasinya fda hidrokarbon dan air{1). Reservoir terri dari batuan yang bersifut porous dan permeabel yang dapat menampung minyak dan gis bum, Sifet dari batwan ini menunjukkan bahwva batwan memiliki pori atau rekahan yang dapat dilalui atau dialiri fiuida sehingga dapat menyimpan hidrokarbon{2). TTerakumulasinya minyak dan gas bumi pada suatu reservoir menyebabkan keberadsan reservoir dianggap becharga. ‘Mengingat kebutuban masyarakat akan miayak dan gas bumi yang kian meningkat seiring perkembangan teknoloy industri, terutama dilndonesia Oleh sebab ita, reservoir ini diteliti dengan rangkaian kajian panjang untuk mendapatkan data yang akurat. Salah satu langkah efektif dalam pencarian sumber-sumber energi fosil secara intensif adalah melakukan studi geologi, geofisika dan reservoir dalam rangka mengidentifikasi zonasi prospektif dan produktif pada area tertentu, Studi ini dilakukan ‘untuk kemudian hasilnya diintegrasikan hingga dapat dianalisa sebaran,indikasi, jenis dan original gas in place peda suatu lapangan tertentu. Analisa sebaran reservoir pada penelitian ini berupa interpretasi logging dan pemetaan bawah permukean untuk mengetahui keadaan bawah permukaan dari area yang diangzap prospek. ‘Adepun interpreiasi Jogging bertujuan untuk mendapatkan data dari lubang bor sebagai sarana pada penilaian formasi ddan pensntuan leiak zone produkif. lnterpretasi fogging ini dapat dilakukan secara kualitati? dan kuanttatif; Secara kualitatif adalah menganalisa kurva fog yang dipiih dalam menganalisa lapisan-lapisan yang diindikasikan sebagai lapisan prospek. Sedangkan secara kuanttatif adalah menentukan harga parameter batwan sebagai petunjuk dalam ‘menentukan jenis kandungan lapisan prospek. Parameter batuan yang digunakan untuk menentukan kandungan lapisan seperti porositas batuan, densitas matriks batuan, dan volume clay. Analisa ini dapat dilakukan dengan analisa petrofisik. Hasil dari interpretasi Jogging secara kualitatif dan kuantitatif kemudian digunakan dalam pemetaan bawah permukaan, Pemetaan bawah permukaan ini akan menghasilkan penyebaran reservoir pada lapangan yang diteliti kemudian dilanjutkan dengan perhitungan original gas in place untuk menghitung besaran cadangan pada luasan area tersebut. Kemudian analisa indikasi gas ini dapat dilakukan pada data seismik dengan menganalisa direct hydrocarbon indicator. Dimana analisa direct hydrocarbon indicator ini merupakan suatu teknologi dalam kajian geofisika yang berkembang dalam proses identifikasi zona hidrokarbon. Survei seismik merupakan salah satu metode geofisika yang berfungsi tuntuk menangkap respon batuan terhadap gelombang akustik yang diberikan, Respon yang betbeds-beda ini akan ‘menghasilkan data berupa penampang seismik yang dapat dinalisa untuk mengidentfikasi zona hidrokarbon, salah satunya dengan analisa direct hydrocarbon indicator. Hasil dari analisa sebaran dan indikasi gos dapat ditegrasikan untuk dijadikon landasan dalam menganalisa jenis reservoir. Dimana analisa reservoir merupakan analisa untuk mengetahui jenis reservoir pada zona prospektif dengan ‘merganalisa sifatfisik fluida reservoir dan mekanisme pendorong pada lapangan yang diteliti. Dari kajian dan analisa ‘maka dapat diketahui peayebaran lapisan reservoir, besaran Original Gas in Place, indikatot adanya gas, jenis fluida ‘reservoir secara volumettik pada lapangan yang diteliti serta mekanisme pendorongan pada reservoir. 2. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan pada tanggal 18 Juli hingga 15 November 2013 di PT Peramina EP Prabumulih, Metode penelitian yang digunakan ialah sebagai berikut: 1. Pengambilan data sekunder Pengambilan data sekunder berupa stuei literatur untuk mempelajari teoriteori, rumusen-rumusan dan pengembilan datadata pendukung lain dari perusahaan yang berhubungan dengan penelitian. Adapun data-data pendukung. yang ddigunakan antara lain date log, data Seismik, data PVT, Well Header. deviation, data petrofisik, data produksi dan data struktur (Fanli-Oneta). 2. Pengolahan Data ‘Tahap pengolahan data ini merupakan tahap dimana data yang telah dikumpulkan kemudizn dinalisa dan diinterpretasikan sesuai dengan tujuan dari penelitian, Hasil analisa dari integrast data ini akan mengidertifikasi zona hidrokerbon berdasarkan analisa sebaran, indikasi, jenis gas dan original gas in place pada daerah telitian. Tahapan pengolahan dan analisa dimulai dengan analisa sebaran gas dan original gas in place dengan melakukan cross section pada peta struktur, Korelasi straigrafi antar Summur, pemetaan bawah permuksan dan perhitungan original gas in place secara volimetrik. Kemudian dilakukan analisa indikasi gas dengan menganalisa Direct Hydrocarbon Indicator pata penampang seismik berdasarkan lintasan seismik yang melewati sumur-sumur telitan. ‘Analisa inj bertujuan untuk mengetahui anomeli-anomali yang terlinat akibat adanya indikasi hidrokarben seperti enampakan kontak antara oil dan gas. Anomali yang terlihat pada penampang, seismik inilah yang kemudian dianalisa untuk mengetahi keberadaan hidrokerbon pada reservoir. Tahapan akhir yang dilakukan edalzh analisa jenis gas. Analisa jenis gas ini berupa 3 analisa yang dilakukan pada data reservoir (data pvt dan data produksi). ‘Adapun ketiga analisa tersebut antara lain analisa sifit fisik fluida reservoir, analisa diagram fasa dan analisa ‘mekanisme pendorong secara hualitatif. 3. PEMBAHASAN 3.1. Analisa Sebaran Gas dan Original Gas in Place 3.1.1, Membuat cross section yang melewati sumur-sumur pada dacrah teitian Cross section dibyat untuk menghubungken satu sumur dengan sumur lainnya berdasarkan Fetak summur tersebut untuk mengkorelasikan kesamaan lithostratigrafi dari setiap sumur yang diteliti[3]. Gambar | menunjukkan cross section. TEL DAT PTA ¥ Gambar 1, Cross Section Pada Daerah Telitian 3.1.2, Melakukan korelasilithostratigrafi antar surnar Sebelum korelasi lithostratigrafl, terlebih dahulu dilakukan inerpretast fogging dari tog setiap sumur yang. dielit Setiap log dari setiap sumur memiliki kelengkapan parameter yang berbeda-beda. Dimana parameter log tersebut, antara lain : gamma ray log, resistivity log, sonic log, density log, dan neutron log[4]. Dibawah ini merupekan hasil koreiasi dari 4 eross section yang telah ditentukan sebelumnya aatara lain 1. Korelasi A pada cross section A-A* yang melintasi sumur DTA-17, DT'A-15 dan DTA-O6 (terlampir) Korelasi B pada crass section B-B yang melintasi sumur DTA-20, DTA-13 dan DTA-2I (terlampit) Korelasi C pada cross section C-C” yang melintasi sumur DTA-23, DTA-05, DTA-15 dan DTA-02 (terlampir) Korelasi D pada crass section D-D’ yang meliniasi sumur DTA-I1, DTA-15 dan DTA-19 (terlampir) 3.1.3, Pemetaan Bawah Permukaan Peta bawah permukaan yang dibuat pada peneliian ini antara lain peta top struktur peta grass isopach dan peta net pay Peta-peta ini dibuat berdasarkan hasil Korelasi data kualitatif dan data kuanttatif petrofisik. Adapun peta top struktur, peta gross isopach dan peta net pay tertera pada gambar 2, gambar 3 dan gambar 4 secara berturut-turut Gambar 3. Peta Gross Isopach i H i Gambar 4, Peta Net Reservoir 3.1.4, Perhitungan Volume Bulk bulk sebesar 178246351.21 m’. setetlah dilakukan pada peta net reservoir yang, Pada hasil perhitungan dengan software geoframe didaparkan angka vol dikonfersi didapatkan volume bulk sebesar 144498.61 acre. Perhitunga telah di"overlay” dengan gas water contact. 3.1.5, Perhitungan nilai Bg (Fakior Volume Formasi) Berdasarkan data PVT, nilai Bg saat Dew point Pressure (Pd) yang digunskan sebesar 0.01250 It'/sef. Dimana Dew point Pressure (PA) yaitu 1420 Psig, 3.1:6, Perhitungan Porositas dan Saturasi Air Rata-Rata Dari perhitungan ini dapat diketahui persentase porositas dan saturasi air (perbandingan antara volume pori dlisi air dengan volume pori total) [2]. Dimana Ay Phi dan Av Sw didapat dari perhitungan seperti dibawab ini yaitu Av Phi = Sum ( Phith )/ Sum h o Ay Phi - 0.872/6 = 0.1853, = 1453 % AvSw = Sum ( Phi*h*Sw) / Sum h @ AvSw =2.6988/6 0.4498 44.98 % Adapan Tabel mengenai porositas dan saturasi air dari sumur yang representative tertera pada tabel | ‘Tabel 1.Porositas dan Saturasi Air Rata-Rata 499.039 _| 9573990308 13051750 _[osnossase [ota | 0.sts aiszaso72 | 9574557947 -415731.17 | 957525402 3.1.7, Perhitungan Original Gas in Place Setelah komponen yang diperlukan dalam perhitungan original gas in place didapatkan maka dilakukan perhitungan dengan metode volumetrie[5] seperti berixut : Vox px(1-Sw) OGIP = 43560 —~! Bei @ Maka, 144498.61 x0.1453x(1 0.00878 = 57311691316.466 SCF = 57.3 BSCF OGIP = 43560. 98) 3.2. Analisa Indikasi Gas “aan ee Gambar 5, Data Seismik, Pada penampang dibawah ini terlihat adanya dim spor yaitu kenampakan yang lebih redup dibandingkan dengan kenampakan disekiterys. Hal ini disebabkan oleh Kehadiran gas yang mengabsorbsi gelombang_seismic[3], Konfigurasi litologinya dapat digambarkan baik dalam kasus nilai impedansi sand lebih besar daripada impedansi shale ‘maupun impedansi kerborat lebih besar daripada sand atau shale. Maka dapat disimputkan bahwa kemungkinan sense ‘gas terlihat dari anomali dim spot dan data produksi sumur dari kontrol sumur yang dilintasi penampang. sei tersebut, Dawah ini merupakan lintasen seismik yang mengenai sumur DTA-02, DTA-20 dan DTA-07 beserta keterangan yang ‘menjelaskan adanya anomali dim spot berdasarkan analisa direct hydrocarbon indicator dan kontrol sumut, Adapun ppenampang seismik Ispangan Onetatertera pada gambar 5. 3.3, Analisa Jenis Gas 3.3.1, Analisa Sifat fisik Fluida Reservoir Analisa PVT fluida di laboratorium telah dilakukan oleh Interek terhadap sampel gas & kondensat dari sumur DTA- (002 (Lapisan BRF interval 1475 —1481m). Sampling fuida diambil di separator test & dilakukan analisis PVT dengan ‘metode rekombinasi dengan perbandingan GOR di separator test yaitu 15490 scffbbl. Diketahui pula persen mol dari Komponen yang terkandung pada lapangan tersebut dari analisa komposisi gas, hal ini tertera pada data PVT oleh Pertamina EP . Dari analisa distas didapati hasil berupa GOR sebesar 154901scf'bbl dan C>, sebesar 0.667, kemudian ilekukan analisa sifetfisik fluida berdasarkan indikator penentu jenis fluida reservoir. Maka diketabui jenis luida ‘reservoir pada Iapangan tersebitt adalah diy gas. Dimana pada keadaan dry gas benas-benar tidak terjadi kondensasi sama sekali dari ges yang mengalir dari reservoir ke pemmukaan[6]. Tabel 2 menunjukkan tabel analisis Komposisi gas. Tabel 3 menunjukKan tabel indikator penentu jenis fluida reservoir [7]. ‘Tabel 2, Indikator Penentu Jenis Fluida Reservoir Biack Ol | Volatiie OF ~=2000 [| 2000-3000 =a5 Sao Weites [Wace] Dy Ges > 15000 | > 100000 =] 20-60 Cokiat, oranye, kehijauan atau seperti air Hitam Coklat, Kehijauan, | oranye, atau ataucoklat | hijau <2 32 02 __| Carbon Di N2__| Nitrogen Methane Ethane Propane iso-Bbutane n-Butane iso-Pentane ide Nonanes Decanes | Undacanes plus_| Total 3.3.2. Analisa Diagram Fasa Beralih pada analisis diagram fasa dari data PVT sumur DTA-002. Analisis ini dilakukan dengan menginput data daci daia PVT kedalam software PVTP sehingga didapatkan diagram fasa seperti ditunjukkan olch gambar 6. Mengenaitipe reservoir yang akan dianalisa, digunakan Titeratur yang sesuai untuk mengetahui prilaku fase dari sistem hidrokarben ‘yang bekerja secara kualitatif. Dimana diketahui bahwa diagram pressure-iemperature pada diagram fasa ini dengan literatur memperlihatkan komponen-komponen properties of petroleum fluid yang sama[8}. ‘Maka dapat disimpulkan bahua tipe reservoir Oneta menupakan dry gas, dimana tekanan reservoir 1432 psig dengan reservoir temperature 232 *terletak diluar engkungan fasa{9]. Sehingga tidak ada cairan yang depat dibentuk dalam keadaan reservoir ataupun di permukaan, Dikatakan gas kering akibat fluida tidak cukup mengandung molekul berat untuk membentuk cairan di permukaan. Gambar 6 menunjukkan diagram fasa. Gambar 7 menunjukken properties of peiroleum fiuid based on literature [8}. Pe Enlope —} <= : vo oar Gambar 6. Diagram Fasa DTA-002 Gambar 7. properties of petroleum fluid 5.3.3. Mekanisme Pendorongan Mekanisme pendorongan ini dianalisa secara kualitatif dari data perhitungan index tenaga pendorong Oneta. Pengurasan reservoir sangat tergentung dari mekanisme pendorongan (drive mechanism) yang berupa gas depletion drive (gascap drive dan solution gas drive), water drive dan gravity drainage (segegration drive). Perhitungen Indeks ‘Tenaga Pendorong (Driving Indices disingkat D/) sebagai fungsi dari tekanan dengan menggunakan persamaan umum ‘material-balance|10]. Adapun Tabulasi hasil perhitungan indeks tenaga pendorong tertera pada Tabel 4. 0.00769 | 1,066137423 667 | 0 | 0.007698 | 1060215442 | 0.992906 199026| 13.6 | 909 | 9.1 | o.007s05 | 1,06621048 | 0,993226 | 4618-06 | 0.006769 0.904% 1907_| 31.7 |_2780 | 30.7 | o.00s02 | 1066385848 0.000565 _| 0,094476 19-Jan-03 21-Nov-05 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut terlihat bahwa tenaga pendorong reservoir gas pada Struktur Oncta Formasi aturaja didominasi oleh tenaga pendorong gas cap. 4. KESIMPULAN Kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan antara lain adalah : 1. Sebaran gas pada lapangan Oneia Formasi Baturaja didapatkan dari hasil pemetaan reservoir berupa peta top struktur, peta grass isepach den peta ner reservoir. Indikasi ges pada penampang seismik terlihat dengan adanya anomali berupa dim spot pada penampang seismik. Dimana dim spot merupakan kenampakan redup dari perlapisan yang diindikasi gas akibat adanya pelemahan ‘gclombang, Pemyataan ini juga diperkuat dengan dats produtsi gas dari sumur-sumur yang

Anda mungkin juga menyukai