Anda di halaman 1dari 18

KISAH NABI IBRAHIM AS

PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PAI


FASE B KELAS IV-C
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

DI BUAT OLEH :
RIZKY PUTRA RACHMAN
AIRLANGGA BUMI SATRIA
JAYA LAKSANA WIRAYUDHA
HAURA KHANSA ZAHIRA
KIANDIA AMALIA
QIANI SAMU PUTRI

SDN MAKASAR 02 PAGI


JL. KERJA BAKTI RT 001/02
KEL. MAKASAR KEC. MAKASAR
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR
Telp 021 8006276Email: sdnmakasarnoldua pagi@yahoo.com

Kisah Nabi Ibrahim AS Page 1


KISAH NABI IBRAHIM A.S.
Kisah nabi keenam yang mendapatkan julukan sebagai bapak para nabi sebab dari beliau lahir
para pejuang di jalan Allah SWT yang ditujukan pada kaum di masanya.

Kisah perjalanan selama hidupnya dapat menjadi teladan dan pelajaran berharga untuk umat
setelahnya. Berikut penjelasannya:

 Orang Tua Nabi Ibrahim

Nabi Ibrahim AS merupakan anak dari seorang penyembah berhala. Ayahnya bernama Azar yang
dikenal luas sebagai pembuat patung terbaik di masanya, Sedangkan untuk ibunya bernama Layutsa yakni
seorang wanita yang menyembunyikan keimanannya. Dan Zar merupakan pamannya.

Dikutip dari buku Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir, secara nasab Nabi Ibrahim AS bernama
Ibrahim bin Tarikh bin Nahur bin Sarugh bin Raghu bin Faligh bin 'Abir bin Syalih bin Arfakhsyadz bin
Sam bin Nuh AS. Ia lahir di wilayah Kaldaniyyun, suatu kawasan di Babilonia.

Nabi Ibrahim AS adalah orang yang dipersiapkan Allah sebagai rasul. Ia bertugas untuk
melenyapkan kesesatan, kebatilan, dan menanamkan ajaran tauhid kepada seluruh umatnya. Allah SWT
berfirman dalam QS. Al-Anbiya ayat 51 sebagai berikut:

Artinya: "Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa
dan Harun), dan adalah Kami mengetahui (keadaan)-nya." (QS. Al-Anbiya: 51).

Disebutkan, ayah kandung Nabi Ibrahim AS bernama Azar. Ia adalah seorang pembuat patung
(berhala) terbaik yang dijadikan sesembahan. Mayoritas ahli nasab seperti Ibnu Abbas mengatakan bahwa
ayah Nabi Ibrahim AS adalah Tarih. Sementara Ahli Kitab mengatakan "Tarikh".

Adapula yang berpendapat bahwa Azar merupakan suatu gelar yang diberikan dari berhala yang
disembahnya.

Ibnu Jarir berkata, "Namanya yang benar adalah Azar. Boleh jadi ia mempunyai dua nama yang
populer atau salah satunya merupakan nama gelar dan nama lainnya adalah identitas aslinya," tulis Ibnu
Katsir.

Kisah Nabi Ibrahim AS Page 2


Pada waktu itu, penduduk Babilonia merupakan penyembah berhala. Termasuk Azar,
sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya pada QS. Al-Anbiya ayat 52-53 berikut ini:

Artinya: "(Ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Patung-patung apakah ini
yang kamu tekun beribadat kepadanya?" Mereka menjawab: "Kami mendapati bapak-bapak kami
menyembahnya." (QS. Al-Anbiya: 52-53).

Sebagai seorang rasul, Nabi Ibrahim AS selalu mengingatkan dan mengajak ayahnya untuk
meninggalkan berhala. Ia khawatir ayahnya akan ditimpa azab oleh Allah SWT. Ajakan Nabi Ibrahim AS
ini diceritakan dalam QS. Maryam ayat 42-48.

"Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya; "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang
tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?"

"Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang
kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus."

"Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan
Yang Maha Pemurah."

"Berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka
niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama."

"Berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu
kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku. Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan
dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak
akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku." (QS. Maryam: 42-48).

Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari, dikatakan bahwa Azar selalu menentang Ibrahim AS kala
diajak meninggalkan kesesatan. Oleh karenanya, Azar termasuk penghuni neraka.

Dari Ibnu Abu Dzi'ib, dari Sa'id al Maqbari, dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW, bersabda:
"Ibrahim bertemu dengan ayahnya, Azar, pada hari Kiamat nanti. Ketika itu wajah Azar tampak hitam
berdebu.

Lalu Ibrahim berkata kepada ayahnya: 'Bukankah sudah aku katakan kepada ayah agar ayah tidak
menentang aku?' ayahnya menjawab: 'Hari ini aku tidak akan menentangmu.' Kemudian Ibrahim berkata:
'Wahai Tuhan, Engkau sudah berjanji kepadaku untuk tidak menghinakan aku pada hari berbangkit. Lalu

Kisah Nabi Ibrahim AS Page 3


kehinaan apalagi yang lebih hina dari pada keberadaan ayahku yang jauh (dariku)?' Allah SWT
berfirman: 'Sesungguhnya, Aku mengharamkan surga bagi orang-orang kafir.' Lalu dikatakan kepada
Ibrahim: 'Wahai Ibrahim, apa yang ada di kedua kakimu itu?' Ibrahim pun melihatnya dan ternyata ada
seekor anjing hutan yang kotor. Lalu anjing itu dipegang kaki-kakinya dan segera dilempar ke dalam
neraka." (HR. Bukhari).

Sahabat hikmah, itulah kisah Azar, ayah Nabi Ibrahim AS sebagaimana dikisahkan dalam Al Quran dan
diriwayatkan dalam beberapa hadits.

 Kelahiran Nabi Ibrahim AS

Ceritanya terdiri dari beberapa versi, menurut salah satu sumber Nabi Ibrahim dilahirkan di
sebuah kampung bernama Barzakh. Tepatnya terletak di daerah Damaskus yakni sebuah gua yang sangat
terkenal. Dikatakan apabila berdoa di dalamnya maka semua pengharapannya akan dikabulkan.

Sebelum kelahiran Nabi Ibrahim, para ahli nujum memberitahukan kepada Raja Namrud bahwa
pada 1889-1956 M akan lahir seorang anak lak-laki yang akan membinasakannya kelak. Oleh sebab itu ia
memerintahkan prajurit untuk mencari nya supaya yang diramalkan tidak menjadi kenyataan.,
Lantas anak laki-laki yang lahir di tahun itu dibunuh bahkan para lelaki dilarang menggauli
istrinya bahkan setiap rumah dijaga oleh para pegawai istana. Beberapa waktu setelahnya dukunnya
memberitahukan bahwa waktu kelahiran dari pembahasanya kelak sudah sangat dekat.

 Keanehan saat Kelahiran Nabi Ibrahim AS

Ketika masa melahirkan sudah dekat, ibu Ibrahim masuk ke dalam gua agar tidak diketahui oleh
pengawal kerajaan agar anak yang dikandungnya selamat. Wajah mungilnya saat itu memancarkan
cahaya tepat pada keningnya. Saat itulah terjadi berbagai keanehan di wilayah tersebut.
Berhala yang mulanya kokoh berdiri, tiba-tiba berjatuhan, balkon gedung Namrud ambruk, dan
mahkota jatuh dari kepalanya. Selanjutnya ibu Ibrahim menutup pintu gua untuk melindunginya supaya
tidak sampai ditemukan oleh orang-orang yang berniat jahat.

 Kehidupan Nabi Ibrahim AS Setelah dilahirkan

Pada zaman kerajaan yang dipimpin oleh Raja Namrud, ia mengeluarkan peraturan yang amat
meresahkan masyarakatnya. Peraturannya yaitu jika ada ibu yang melahirkan bayi berjenis kelamin laki-
laki maka wajib untuk dibunuh. Nabi Ibrahim lahir saat masa pemerintah tersebut. Agar tidak ketahuan,
maka ibunda Nabi Ibrahim AS mengasingkannya ke hutan didalam sebuah goa yang mustahil dapat
diketahui oleh orang-orang.

Kisah Nabi Ibrahim AS Page 4


Tepatnya satu minggu setelah di gua, ibu Ibrahim mendapati putranya sedang meminum susu dari
ibu jari, sedangkan madu dan keju pada jari lainnya. setelah itu ditinggalkannya dan kembali lagi tepat 1
tahun. Pertumbuhannya terbilang lebih pesat jika dibandingkan dengan anak seusianya.

Setiap bulannya Ibrahim tumbuh layaknya anak berusia 1 tahun, ketika keluar dari gua ditaksir
usianya layaknya anak berusia 12 tahun. Saat itu Ibrahim kecil sedang mencari Tuhannya dengan
menafakuri kejadian besar seperti matahari terbit, gunung, laut, dan sebagainya.

Raja Namrud memiliki sifat yang sangat angkuh, tidak ingin dikalahi, dan egois. Dengan
dibuatnya peraturan tersebut bertujuan agar tidak ada laki-laki yang menggantikan dan mengalahkan
dirinya dalam berkuasa. Nabi Ibrahim senantiasa dilindungi oleh Allah SWT, hingga ia menjadi seorang
yang tangguh selalu selamat dari berbagai macam bahaya. Hingga suatu ketika ia dapat kembali ke
masyarakat.

Ketika Nabi Ibrahim AS telah kembali ke masyarakat, ia begitu bingung akan perilaku orang-
orang yang menyembah patung berhala. Hampir disepanjang perjalanannya, berbagai rumah dan
bangunan selalu terdapat patung berhala untuk disembah masyarakat. Sampai ia dirumahnya, benda itu
masih ditemukan, ternyata ayahnya bekerja sebagai pembuat patung.

Nabi Ibrahim merasa jera dan bingung terhadap perilaku masyarakat yang menyembah berhala. Ia
pun bertanya-tanya kepada dirinya dan rasa ingin tahunya sangat besar. Di manakah Tuhan itu? Manakah
yang dinamakan Tuhan?, baiknya Allah memberikan mukjizat kepadanya yaitu sebuah pemikiran yang
cerdas dan kritis. Allah SWT mengutusnya sebagai penyampai keberadaanNya selama ini kelak
masyarakat meninggalkan berhala yang tidak penting dan bertakwa kepadaNya .

 Perjalanan Nabi Ibrahim Mencari Tuhan

Kisah Nabi Ibrahim AS Page 5


Sesaat setelah keluarnya dari gua, Ibrahim berusaha mencari Tuhannya dengan berbagai cara. Hal
ini diabadikan dalam Al-Quran yang terdapat pada beberapa surah khusus. tujuannya adalah sebagai
rekam jejak dan pelajaran bagi manusia agar mengetahui seberapa besar kekuasaan Allah SWT.

Hanya saja saat pencariannya, Ibrahim menemukan fakta bahwa yang ia anggap besar tidak
bertahan lama dan pada saat itu muncul anggapan jika ada lebih berkuasa. Dalam ayat Al-Quran
disebutkan “Sesungguhnya jika Tuhan tidak memberikan petunjuk maka aku termasuk orang sesat”

Ia selalu bertanya dan menyelimuti isi pemikirannya. ‘Siapa sebenarnya Tuhan? Apakah
Benarkah berhala itu adalah Tuhan? Atau justru Raja namrud yang berkuasa itu adalah Tuhan?’.
Kemudian ia melihat bulan, bintang, dan matahari, namun apalah daya ternyata benda tersebut
menghilang, bukan Tuhanku dalam pemikirannya.

Proses Nabi Ibrahim dalam Mencari Tuhan terdapat dalam ayat suci Al-Quran dalam Surat Al-An’am.
Allah SWT berfirman:

Artinya:

“Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: “Inilah Tuhanku”, tetapi
tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: “Saya tidak suka kepada yang tenggelam.”
(Al-An’am 6:76)

Allah SWT berfirman:

Artinya:
Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: “Inilah Tuhanku”. Tetapi setelah bulan itu
terbenam, dia berkata: “Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah
aku termasuk orang yang sesat.”
(Al-An’am 6:77)

Allah SWT berfirman:

Artinya:

Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: “Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar”.
Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: “Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri
dari apa yang kamu persekutukan.”
(Al-An’am 6:78)

Kisah Nabi Ibrahim AS Page 6


Setelah itu Nabi, Ibrahim tersadar akan benda-benda berhala bukan Tuhannya sama sekali.
Kemudian Allah SWT membisikan sebuah perintah kepada Nabi Ibrahim untuk mengajak orang
menyembah pada Allah SWT, bukan berhala kembali. Seluruh isi jagat raya serta hukum yang berlaku
didalamnya, kuat agar bukti keesaan Allah dan kebatilan perbuatan orang-orang musyrikin. Maka Nabi
Ibrahim AS menyakini bahwa Tuhan hanyalah Allah SWT.

 Awal Mula Nabi Ibrahim BerDakwah

Semasa remaja, Ibrahim sering bertanya kepada ayahnya mengenai Tuhan yang sesungguhnya.
Pada saat itu ia menyadari kesia-siaan adanya patung. Oleh sebab itu keinginan untuk menyedarkan
kaumnya semakin kuat dan akhirnya mengambil jalan untuk berdakwah.

Sewaktu mendapati ayahnya tidak mau meninggalkan menyembah berhala, kesedihan


menghampiri dirinya. Meski sudah mengingatkannya secara berulang namun ternyata pendiriannya
sangat kukuh. Sampai pada akhirnya, Allah memberikan hukuman untuk orang-orang kafir.

Azar, ayah Nabi Ibrahim Alaihi Salam, sebagaimana kaumnya yang lain, lebih memilih untuk
menyembah berhala daripada menaati seruan ilahi. Bahkan, dia dikenal sebagai pembuat sekaligus
penjual patung-patung berhala.

Nabi Ibrahim as memahami, kewajiban pertama yang harus dilakukan sebelum berdakwah pada
kaumnya adalah berdakwah pada ayahnya.Ayahnya, adalah orang terdekatnya, walaupun dia berbuat hal
yang dibenci Allah SWT.

Maka, dengan sopan santun, Ibrahim as, menemui ayahnya dan menyampaikan bahwa dirinya
diutus Allah SWT sebagai nabi dan rasul. Sesungguhnya, Zat yang Mahakuasa telah mengilhamkan
kepadanya pengetahuan dan ilmu yang tidak dimiliki ayahnya. Alquran pun mengabadikan kata-kata
Ibrahim.

"Wahai ayahku, sunggu telah sampai kepadaku sebagian ilmu yang tidak diberikan kepadamu, maka
ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukan kepadamu jalan yang lurus"(Surat Maryam ayat 43).
Ibrahim as pun tak mempertanyakan apa gerangan yang mendorong sang ayah menyembah berhala
sebagaimana kaumnya. Namun, apa yang disampaikan Ibrahim ditolak mentah-mentah. Dia tetap pada
keyakinannya hingga ajal menjemput.

Dakwah yang beliau sampaikan ditolak mentah-mentah oleh masyarakat sekitar bahkan tidak
jarang mereka juga melakukan tindak kekerasan. Salah satu alasannya yang termaktub dalam Q.S Al-
Anbiya: membahas mengenai “Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya”.

Meskipun terus mendapatkan penolakan namun, Ibrahim tetap menyebarkan ajaran tauhid yakni
mengesakan Allah kepada masyarakat. seiring berjalannya waktu mulai datang satu per satu orang
menyatakan keimanannya. Hanya saja sebagian masih secara sembunyi-sembunyi karena takut.

Kisah Nabi Ibrahim AS Page 7


 Nabi Ibrahim Memperingatkan Kaumnya

Saat saat itu masyarakat di Bait Al-Maqdis mayoritas penduduknya masih menyembah berhala.
Namun kenyataan pahit harus diterimanya, bahwa pembuat semua patung tersebut adalah ayahnya
sendiri. Bentuknya sendiri sangat banyak salah satunya personifikasi dari rasi bintang.

Dalam berdakwah, ada banyak halangan dan rintangan yang harus dihadapinya. Termasuk
menerima berbagai penolakan dari kaumnya sendiri sehingga tetap menyembah patung. Mereka
Menganggap bahawa kepercayaan turun temurun lebih kuat daripada ajaran Ibrahim AS.

Nabi Ibrahim Alaihissalam telah mengingatkan kaumnya agar tidak menyembah bintang dan
berhala. Maka Nabi Ibrahim mengajak kaumnya untuk menyembah Allah yakni Zat Yang Maha Kekal
dan Maha Kuasa.

Nabi Ibrahim merupakan pendukung Nabi Nuh. Ia menguatkan ajaran Nabi Nuh, pendahulunya.
Allah pun menyebut Nabi Ibrahim terhindar dari segala keburukan, termasuk terhindar dari puncak
keburukan, yakni menyekutukan-Nya. Dikisahkan, Nabi Ibrahim berkata kepada kaumnya, juga ayahnya
yang merupakan pembuat berhala/patung untuk disembah, "Hai ayah apa yang kalian sembah? Apakah
kamu menghendaki sembahan-sembahan selain Allah dengan jalan berbohong? Bagaimana dugaanmu
tentang Tuhan yang memelihara alam raya ini?" Nabi Ibrahim menolak penyembahan berhala seperti
dilakukan kaumnya. Kemudian, dia bertanya-tanya mengenai Tuhan, memandang ke arah bintang-
bintang, lalu berkata bahwa dia sakit. Terkait ayat ini, banyak ulama yang berpendapat Nabi Ibrahim sakit
karena karena kelakuan kaumnya, tetapi ada juga ulama yang menyampaikan itu alasan Nabi Ibrahim
agar tidak perlu ikut ritual menyembah berhala bersama kaumnya. Saat kaumnya meninggalkan Ibrahim
untuk pergi ke sebuah perayaan, Ibrahim diam-diam pergi ke tempat berhala-berhala ditempatkan dan
bertanya, "Kamu tidak makan? Kenapa kamu tidak menjawab?" Saat itu Nabi Ibrahim ingin menegaskan
berhala tidak bisa makan, apalagi memberi makan manusia. Diam-diam, berhala-berhala itu dia
hancurkan. Ketika kaumnya datang, Nabi Ibrahim berkata, "Apakah kalian menyembah patung yang
kalian buat sendiri.

Padahal Allah-lah yang menciptakan kalian dan apa yang kalian kerjakan." Kaum Nabi Ibrahim
yang menentang pernyataan lalu membuat sebuah bangunan. Nabi Ibrahim dilemparkan ke dalamnya
bersama kobaran api. Namun, dengan kuasa Allah, Nabi Ibrahim tidak terbakar. Dalam Surah Al Anbiya
ayat 69 disebutkan, Allah memerintahkan api agar menjadi dingin. "Hai api menjadi dinginlah dan
menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim." Nabi Ibrahim tercatat sebagai orang pertama yang
mengumandangkan Allah sebagai Tuhan semesta alam. Itu sebabnya Nabi Ibrahim amat diagungkan
semua agama.

Nabi-nabi sebelum Ibrahim menyebut Allah dengan menyesuaikan keadaan masyarakat pada saat
itu. Mereka berkata Allah itu Tuhan kami, Tuhan bangsa kami, Tuhan suku kami. Namun, Nabi Ibrahim
berkata Allah ialah Tuhan seru sekalian alam.

Kisah Nabi Ibrahim AS Page 8


 Perselisihan Nabi Ibrahim AS dengan Raja Namrud

Ketakutan Raja Namrud mengenai kematiannya, semakin menghantui tatkala mendengar ada
ajaran baru yang dibawa oleh Ibrahim AS. Selama sisa hidupnya, ia terus mencari cara agar ramalan yang
dahulu pernah didengarnya tidak menjadi kenyataan menggunakan strategi ancaman.

Awal perselisihan antara Ibrahim dan Namrud terjadi ketika utusan Allah tersebut meruntuhkan
segala patung terkecuali yang paling besar. Hal ini dijelaskan dalam Q.S Al-Anbiya yang intinya terkait
jawaban atas pertanyaan kaumnya jika ajaran tauhid itu benar adanya dan ia dapat membuktikannya.

Alquran menyebutkan perdebatan Nabi Ibrahim dengan seseorang yang telah diberi kedaulatan
Allah pada surat Al-Baqarah ayat 258. Perdebatan itu tentang Tuhan dari Ibrahim. orang yang berdabat
dengan Nabi Ibrahim adalah seorang raja Babilonia, Namrud. Perdebatan itu terjadi, kemungkinan besar,
setelah penghancuran berhala oleh Nabi Ibrahim dan sebelum penyembah berhala dilemparkan ke dalam
api (Al-Anbiya, 51-70).

Allah adalah pemilik segala kedaulatan, otoritas dan kekuasaan. Dia memberikan kedaulatan
kepada siapa yang Dia kehendaki dan mengambilnya dari siapa yang Dia kehendaki (Al 'Imran, 26).
Kedaulatan adalah ujian dari Allah yang sarat dengan tanggung jawab yang berat. Allah menguji orang-
orang tertentu dengannya, sama seperti Dia menguji orang lain dengan kekurangannya.

Sebagai pedang bermata dua, kedaulatan secara intrinsik bukanlah hak istimewa atau sumber
kebanggaan. Apabila bukan merupakan tanda, Allah mencintai seseorang atau memihak padanya atas
orang lain. Dalam nada yang sama seperti yang lainnya, kedaulatan dapat menjadi penyebab keberhasilan
atau kegagalan seseorang dalam tugas duniawinya.

Tentu saja, Namrud termasuk dalam kategori terakhir. Dia begitu dibutakan oleh otoritas dan
kekuatannya sehingga dia tidak hanya menjadi orang yang tidak percaya dan tiran yang keras. Bahkan,
Namrud juga menganggap dirinya sebagai dewa yang hidup. Selain itu, perdebatan antara Namrud dan
Ibrahim terjadi karena Ibrahim menolak Namrud dan klaimnya yang tidak masuk akal. Dia hanya percaya
pada Allah Yang Maha Kuasa dan mengundang orang-orangnya untuk melakukan hal yang sama.

Dengan debat tersebut, Namrud menantang baik Allah SWT dan Ibrahim sebagai utusan-Nya.
Namrud adalah penguasa pertama dalam sejarah yang menggabungkan absolutisme - yang berakar pada
kedaulatan absolut yang tidak terbatas - dengan gagasan tentang hak-hak ilahi para raja. Dia
memprakarsai idenya dan seketika menjadi perwujudannya yang paling ekstrem. Tren tersebut menandai
puncak dari penyimpangan umat manusia dari jalur tauhid (tauhid) ke jurang politeisme (syirik).
Akibatnya, para penguasa dianggap sebagai penguasa absolut. Mereka memegang otoritas diktator
tertinggi, berada di atas yurisdiksi setiap peraturan, hukum, legislatif dan tradisi. Mereka memperoleh
otoritas mereka langsung dari dewa, yang memerintah melalui Amanat Surga. Sesekali, seorang
penguasa, seperti Namrud akan mengangkat dirinya sendiri ke tingkat keilahian. Ini terbukti cara yang
baik dan efektif untuk memaksakan program individu dan untuk mengontrol massa. Hak orang biasa
ditolak dan dimanipulasi. Mereka hanyalah subyek (bawahan, orang banyak dan hamba fana).

Kisah Nabi Ibrahim AS Page 9


Dengan demikian, penguasa seperti itu adalah dewa yang berdaulat di bumi, yang bekerja atas
nama atau secara independen dari dewa di surga. Kadang-kadang, mereka juga dipandang sebagai
keturunan langsung dewa.

Setelah Namrud, absolutisme monarki oleh hak ilahi menjadi sangat populer dan tersebar luas. Itu
adalah praktik umum di Mesir kuno (Firaun), Mesopotamia, India, dan China. Belakangan, dengan
derajat yang berbeda-beda, sebagian besar raja Eropa juga mengikutinya. Misalnya, Louis XIV dari
Prancis dikatakan telah memproklamasikan: "Aku adalah negara".

Dalam debat tersebut, Ibrahim, rupanya menjawab pertanyaan atau keberatan, berkata kepada
Namrud, Tuhannya adalah orang yang memberi hidup dan menyebabkan kematian. Akan tetapi, Namrud
menjawab dia memberi hidup dan menyebabkan kematian.

Pertanyaan yang langsung muncul adalah mengapa Ibrahim menyebutkan memberi hidup
sebelum menyebabkan kematian. Ketika dalam konteks lain dia menyebutkan menyebabkan saya mati
sebelum menghidupkan saya (Al-Shu’ara, 81).

Kelahiran Nabi Ishak AS

Salah satu kisah nabi yang selalu terngiang adalah kisah Nabi Ismail AS. Kisahnya yang
mengandung pesan mendalam tentang haji dan kurban kerap diceritakan secara turun temurun.

Nabi Ismail merupakan anak dari Bapak Para Nabi, yakni Nabi Ibrahim dan Siti Hajar. Karena
kisahnya yang penuh kebijaksanaan, maka sudah seharusnya umat Islam tahu kisah Nabi Ismail secara
lengkap.

Allah SWT berfirman dalam surat Maryam ayat 54:

Artinya:
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al
Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan
nabi.”

Kelahiran Nabi Ismail menjadi tonggak sejarah peradaban umat Islam di Mekkah yang semula
tidak berpenghuni menjadi tempat yang paling dirindukan. Sudah banyak yang membahas sejarah kurban
dari sudut pandang Nabi Ibrahim. Lantas, bagaimana dari sudut pandang anaknya? Inilah rangkuman
kisah Nabi Ismail yang lengkap supaya Sahabat jadi tahu asal mula ibadah haji dan kurban.

Kisah Nabi Ibrahim AS Page 10


 Nabi Ismail Lahir sebagai Awal Mula Haji

Ismail lahir di Kanaan. Nabi Ibrahim, Ismail, dan Siti Hajar awalnya tinggal bersama di Palestina.
Suatu hari Allah menguji Nabi Ibrahim untuk memboyong Ismail kecil dan Siti Hajar ke tempat tandus.
Hajar yang penasaran bertanya kepada Nabi Ibrahim mereka akan pergi ke mana, sedangkan lembah tidak
berpenghuni. Ia terus mengulang pertanyaan hingga akhirnya keluar perkataan pamungkas,
“apakah Allah yang memerintahkan kamu?”

Nabi Ibrahim pun mengiyakan, lalu Hajar jawab dengan keyakinan bahwa Allah tidak akan
menelantarkan mereka.

Nabi Ibrahim meninggalkan mereka dengan perasaan kalut sambil berdoa agar Allah senantiasa
melindungi mereka. Demikian Hajar yang terus meyakinkan dirinya bahwa Allah tidak akan
meninggalkannya sendiri. Ia bertahan hidup dari bekal air yang dibawa dari Syam (Palestina).

Lama kelamaan persediaan bekal habis. Hajar haus, begitupula Ismail kecil yang menangis untuk
meminta minum. Hajar pun berusaha mencari sumber mata air dengan berlari dari Bukit Shafa dan Bukit
Marwah sebanyak tujuh kali. Hasilnya nihil karena tempat tersebut tidak ada penghuni selain mereka
berdua.

Tiba-tiba ada yang menyapa Hajar saat ia berada di puncak bukit Marwah. Ia dengarkan dengan
seksama bahwa seseorang akan menolong Hajar dan anaknya. Ternyata, Allah menurunkan malaikat
Jibril untuk membuat sumber mata air yang kelak menjadi buah tangan favorit para jamaah haji.

 Peristiwa Keluarnya Air Zam Zam

Sambil menangis, Ismail kecil menghentakkan kakinya dan keluarlah air jernih dari tanah yang
tandus. Hajar senang sekali hingga bergumam,
“zam, zam, zam,” yang artinya berkumpul.

Itulah asal mula Sa’i sebagai salah satu tahapan saat haji dan segarnya Air Zamzam yang dirindukan oleh
jamaah haji di seluruh dunia.

Allah SWT mencatat kisah Hajar bolak-balik bukit Shafa dan Marwa dalam Surat Al-Baqarah ayat 158:

Artinya:
“Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi’ar Allah. Maka barangsiapa yang
beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara
keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka
sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.”

Kisah Nabi Ibrahim AS Page 11


Pelan-pelan, Hajar dan Ismail menemukan kehidupan di Makkah berkat Air Zamzam. Suatu
ketika, datang suku Jurhum yang sedang mencari air. Mereka melihat ada burung berputar-putar dan
berharap itu tanda adanya sumber air. Mereka menebak-nebak sambil berharap.

Dugaan mereka benar dan akhirnya bertemu Hajar serta anaknya. Hajar membuat perjanjian
untuk tidak merebut sumber air tersebut. Mereka setuju, kemudian hidup bertetangga dengan rukun.

Ismail belajar bahasa Arab dari suku Jurhum dan tumbuh menjadi anak yang cerdas, berperilaku
baik, sopan, dan taat kepada Allah seperti yang ibunya ajarkan. Tahun demi tahun berlalu, Ismail tumbuh
dewasa hingga akhirnya siap bertemu ayahnya, Nabi Ibrahim, untuk melepas rindu.

 Kapan Perintah Berkurban Turun

Setelah melalui perjalanan panjang dan melewati berbagai ujian bersama kedua orang tuanya,
Ismail tumbuh menjadi sosok pemuda yang begitu religius. Ketakwaannya bahan membuatnya tidak
goyah meski berbagai godaan menghampirinya silih berganti untuk mempersiapkan sebagai penerus
ayahnya.

Nabi Ibrahim rutin berkunjung ke Mekkah untuk bertemu anak tercinta. Lalu, Allah menguji
kembali keimanan Nabi Ibrahim dengan memberinya mimpi untuk menyembelih anaknya. Mimpi nabi
merupakan pertanda wahyu atau perintah kurban akan turun. Ia meminta pendapat anaknya. Tak butuh
waktu lama, Ismail meminta bapaknya untuk patuh pada perintah Allah.

Artinya:
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim
berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka
fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan
kepadamu; Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
(QS As Shaafaat:102)

Saat itulah muncul perintah yang menguji keimanan keluarga Ibrahim. Yakni tiba waktunya
datang perintah untuk menyembelih putranya sendiri. Meski awalnya tidak yakin, namamu anak dan
istrinya mendukung keputusannya untuk mematuhi Allah SWT apapun hasil akhir nantinya.

Pada suatu waktu, turun perintah untuk menyembelih putranya yang sudah didambakan sejak
lama. Namun Ibrahim masih ragu apakah mimpinya turun langsung dari Allah SWT atau tipu daya setan
semata. Namun ternyata mimpi tersebut tidak datang satu kali melainkan lebih dari itu.

Kisah Nabi Ibrahim AS Page 12


Akhirnya Nabi Ibrahim menyampaikan kepada Istrinya dan setan memengaruhi untuk membuat
bimbang keduanya. Saat Ismail mendengarnya, seketika langsung menyanggupinya dan meyakinkan
ayahnya untuk menjalankan perintah dari Allah sebab percaya bahwa Allah ingin yang terbaik.

Nabi Ibrahim yang merupakan sosok pencari Kebenaran Hakiki, Bapak Para Nabi, memiliki
ajaran yang menjadi sumber dari berbagai agama Samawi yang dibahas pada buku Sejarah Nabi Ibrahim.

Setelah melakukan berbagai pertimbangan, pada akhirnya keputusan bulat yang harus diambil
adalah menyembelih putra kesayangannya yang telah dinantikan sejak lama. Salah satu tujuannya adalah
Allah ingin menguji seberapa kecintaan Ibrahim terhadap-Nya setelah datangnya buah hati.

Meski awalnya timbul keraguan dan ditambah dengan bisikan setan yang diusir dengan
melemparinya bebatuan akhirnya orang tua Ismail menyerahkan segalanya kepada Allah SWT. Saat
itulah kejadian mengejutkan dimulai sebagai balasan atas ketaatannya memenuhi segala anjuran.

Nabi Ibrahim membawa Ismail ke perbatasan Mina dan Muzdalifah. Menurut catatan sejarah,
lokasi penyembelihan berada di Jabal Qurban. Masih dekat dari tempat peristiwa, iblis menggoda Nabi
Ibrahim supaya penyembelihan batal. Tak tinggal diam, ia menyambitnya dengan batu yang kini dikenal
dengan sebutan lempar jumroh saat prosesi haji.

Setelah sampai di Jabal Qurban, Nabi Ibrahim membaringkan Ismail dan tutup matanya dengan
kain putih. Saat pisaunya siap menyembelih anaknya, malaikat Jibril gantikan dengan seekor sembelihan
yang besar. Kejadian tersebut Allah catat dalam surat As-Shafaat ayat 107.

Artinya:
“Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”
Hewan Apa yang Menggantikan Nabi Ismail?

Perintah penyembelihan ini memang terkesan sangat tragis, namun Allah SWT menyimpan
rahasia besar di baliknya. Sebelum melakukan prosesnya ibrahim terlebih dahulu menajamkan pisaunya
supaya putranya tidak kesakitan saat disembelih.

Pada saat pisau dihunuskan tepat di leher Ismail, tiba-tiba tubuhnya oleh Allah digantikan domba
gemuk. Hal ini diabadikan di Q.S As-Saffat ayat 103-105 sebagai bukti ketaatan Ibrahim dan keluarganya
serta sebagai dalil disyariatkannya qurban untuk umat Islam pada bulan Zulhijjah.

Menurut tafsir dari Ibnu Abbas bahwa hewan yang menggantikan Nabi Ismail ketika akan
disembelih sejenis Kibas atau kambing spesial yang berasal dari surga.

Kisah Nabi Ibrahim AS Page 13


Ibnu Abbas mengatakan bahwa Kibas adalah hewan persembahan dari Habil saat ia berkompetisi
dengan Qabil. Tujuannya yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah. Allah menerima kurbannya, lalu
kambing tersebut dipelihara di surga untuk menebus Ismail.

Peristiwa yang dialami Nabi Ismail menjadi awal mula turunnya perintah berkurban untuk umat
Islam yang memiliki kemampuan lebih dari segi finansial.

 Nabi Ibrahim dan Ismail Membangun Kabah

Kisah petualangan anak dan bapak yang Allah istimewakan ini masih berlanjut. Allah
memerintahkan Nabi Ibrahim untuk membangun kabah sebagai rumah ibadah pertama bagi manusia. Ia
membangun kabah langsung di bawah bimbingan Allah melalui perantara awan.

Usai menentukan derajat posisi, Nabi Ibrahim membangun pondasi. Lalu, ia meminta tolong
kepada Ismail untuk mencari batu paling bagus sebagai penanda manusia. Ismail bertemu Jibril dan
memberikannya batu hitam yang dikenal sebagai Hajar Aswad. Ia berlari menemui ayahnya untuk
memberikan batu cantik tersebut. Betapa senangnya Nabi Ibrahim hingga mencium batu tersebut berkali-
kali.

Usai peletakan batu, Nabi Ibrahim dan Ismail berdoa kepada Allah agar banyak yang berkunjung
ke Mekkah untuk melihat Kabah. Allah mengabulkan doanya hingga masuk ke dalam rukun Islam
kelima, menunaikan haji jika mampu. Bekas pijakan Nabi Ibrahim saat membangun Kabah diabadikan
dengan sebutan Maqam Ibrahim.

 Di Mana Nabi Ismail dan Ibunda Siti Hajar Wafat

Ismail diangkat menjadi nabi dan berdakwah di Mekkah untuk menyembah dan bertakwa kepada
Allah. Nabi Ismail wafat di Mekkah dan dimakamkan di Hijr Ismail. Menurut catatan sejarah, lokasi
makam Nabi Ismail sama seperti makam ibunya, Siti Hajar.

Allah memilih keluarga Ibrahim mendapatkan karunia istimewa di antara umat manusia di muka
bumi ini. atas perjuangannya menyebarkan ajaran ketahuan, maka berita kelahiran Ishak dan Yakub
menjadi suatu hadiah berharga setelah menantinya selama bertahun-tahun lamanya.

Berita ini disampaikan malaikat langsung dengan mengunjungi kediaman Ibrahim. Wujud yang
digunakan menyerupai manusia, meskipun demikian beliau tetap menyadarinya karena pancaran aura nya
terlihat berbeda. Lantas untuk memuliakannya dipersiapkan hidangan istimewa.

 Akhir Hayat Nabi Ibrahim AS

Kisah Nabi Ibrahim AS Page 14


Kisah sedih Detik-detik wafatnya Nabi Ibrahim As. Dahulu, Nabi Ibrahim adalah seorang Nabi
yang selalu menjalankan tugas besar yang Allah perintahkan. Oleh karenanya, Allah SWT kemudian
menjadikan beliau pemimpin bagi seluruh umat manusia yang patut diteladani.

Nabi Ibrahim juga memohon kepada Allah agar kepemimpinanya terus menurun kepada anak
turunya. Allah lantas mengabulkan permohonan Nabi Ibrahim, namun dengan pengecualian jikalau
kepemimpinan itu tidak akan diperoleh orang-orang zalim.

Perjalanan dakwah Nabi Ibrahim harus terhenti dan digantikan oleh putranya. Pada waktu itu
Beliau sedang duduk di teras rumahnya dan mengetahui kedatangan seorang lelaki tua dengan wajah
lusuh sambil memegang tongkat, iapun mempersilakan untuk masuk kemudian menjamunya.

Tanpa disangka lelaki tua itu adalah malaikat Izrail. Setelah satu tahun berlalu, Izrail datang
kembali dengan wujud tampan. Namun sempat terjadi tawar menawar ketika akan mencabut nyawa Nabi
Ibrahim AS. hal in bahan membuat malaikat harus Menyampaikan pesanan kepada Allah SWT.

Dikisahkan bahwa seluruh kitab suci turun dari langit, diberikan kepada para nabi setelah Nabi
Ibrahim. Mereka semua adalah keturunan nabi Ibrahim. Inilah harta yang luar biasa tiada tanding. Nabi
Ibrahim sendiri dianugerahi dua putra yaitu isma’il dari siti hajar, dan ishaq dari siti sarah.

Ishaq lantas memiliki anak bernama ya’qub yang menurunkan orang-orang bani Israel. Banyak
sekali keturunan ishaq yang menjadi nabi dan rasul, hingga jumlahnya tidak bisa diketahui. Hanya
beberapa saja yang bisa diketahui. Kenabian dari jalur bani Israel sendiri ditutup oleh Nabi isa As Putra
siti Maryam.

Sementara isma’il adalah cikal bakal bangsa arab, dari keturunan beliau banyak memunculkan
berbagai macam kabilah bangsa arab. Tidak ada satu orangpun dari keturunan nabi isma’il As yang
menjadi nabi dan rasul kecuali Nabi besar Muhammad SAW. Rasulullah adalah penutup seluruh para
nabi dan Rasul, dan tidak ada nabi setelah-Nya. Beliaulah pemimpin, panutan dan kebanggaan seluruh
umat manusia.

Nabi Ibrahim As, bukanlah seorang yahudi maupun Nasrani. Beliau adalah seorang muslim dan
bukan termasuk orang musyrik. Nabi Ibrahim sendiri memang dikenal sebagai tokoh yang dihormati dan
diteladani penganut 3 agama yaitu islam, Kristen dan yahudi. Namun Allah SWT menjelaskan dalam Q.S
Al Imran ayat 65-68 bahwa Nabi Ibrahim bukanlah seorang Nasrani maupun yahudi.

Beliau adalah seorang muslim yang lurus. Allah mendorong seluruh hambanya untuk mengikuti
nabi Ibrahim, karena beliau berada diatas agama dan jalan lurus. Beliau adalah teladan yang selalu
menjalankan apasaja yang Allah perintahkan.

Diantara keistimewaan yang dimiliki nabi Ibrahim as adalah Allah menjadikannya sebagai
kekasih kesayanganya. Dikisahkan, dahulu nabi Ibrahim adalah seorang yang suka menjamu tamunya.
Pernah suatu hari beliau mencari orang untuk dijadikan tamu dan menjamunya. Namun tidak ada seorang
yang ditemukan, beliau lantas pulang kerumah.

Kisah Nabi Ibrahim AS Page 15


Tiba-tiba beliau mendapati seseorang berdiri dalam rumahnya. Nabi Ibrahim lantas bertanya
“Wahai Hamba Allah! Kenapa kamu masuk rumahku tanpa izin..?” Orang itu menjawab “Aku masuk
atas izin Rabbku”

Nabi Ibrahim bertanya lagi “Lha kamu siapa..?” Orang itu menjawab “Aku adalah malaikat maut
Allah mengutusku untuk menemui salah seorang hamba-Nya untuk menyampaikan berita gembira
kepadanya bahwa Allah telah menjadikanya sebagai kesayangan” Nabi Ibrahim penasaran dan bertanya
“siapa dia..? Demi Allah, jika kau memberitahuku siapa dia, dan dia berada diujung negeri , pasti aku
datangi dia, lalu aku selalu berada didekatnya sampai kematian memisahkan kami” Malaikat maut lantas
menjelaskan bahwa hamba itu adalah Nabi Ibrahim As sendiri, sebab utamanya adalah karena Nabi
Ibrahim suka memberi sesama tanpa minta balasan.

Didalam alqur’an Allah banyak memuji Nabi Ibrahim di 35 tempat, adapun 15 diantaranya
tertulis dalam Surah Albaqoroh. Nabi Ibrahim juga termasuk salah satu dari 5 Rasul ulul ‘azmi yang
termaktub juga dalam Alqur’an. Beliau adalah Rasul ‘ulul azmi terbaik setelah Nabi Muhammad SAW.
Dari sinilah setiap orang yang melaksanakan sholat diperintahkan untuk membaca doa saat Tasyahud
sebagai berikut :

Didalam surga juga terdapat istana nabi Ibrahim. Istana itu sungguh besar dan megah. Istana itu
terbuat dari Mutiara. Tidak ada retakan maupun sisi lemah darinya. Allah SWt menyediakan istana itu
untuk kekasihnya yaitu Nabi Ibrahim As.

Nabi Ibrahim memang pantas mendapat balasan yang luar biasanya ini, mengingat beliau adalah
hamba serta utusan Allah yang sangat taat terhadap perintah Allah dan kuat dalam menghadapi segala
ujian besar yang Allah SWT berikan. Subhanallah.

Dahulu diusia Nabi Ibrahim yang semakin tua dan senja, beliau mengalami sakit-sakitan.
Darisinilah akhirnya kemudian beliau wafat meninggal dunia. Menurut para Ahli kitab, Nabi Ibrahim
wafat disaat berusia 175 tahun. Namun sumber lain mengatakan saat berusia 190 tahun.
Jenazah Nabi Ibrahim lantas dimakamkan di gua hebron Al-Haitsi, tepatnya berdekatan dengan makam
sang istri yaitu siti sarah, lokasinya ada dikawasan perkebunan milik Afrun Al-Haitsi. Nabi Ibrahim
dimakamkan oleh kedua putranya yaitu isma’il dan ishaq.

Beberapa keutamaan Nabi Ibrahim As adalah, beliau merupakan orang yang pertama kali
menggunakan celana, orang yang pertama kali membelah sisiran rambut, orang pertama yang mencukur

Kisah Nabi Ibrahim AS Page 16


rambut kemaluan, orang pertama yang berkhitan menggunakan kampak, orang pertama yang menjamu
tamu, orang pertama yang mencukur kumis, dan orang pertama yang memiliki uban.

Menurut penjelasan Abu Qashim As-Suhaili dalam kitabnya At-Ta’rif wal A’lam menjelaskan
beberapa anak dan istri Nabi Ibrahim As. Anak pertama Nabi Ibrahim adalah Isma’il dari istrinya yang
bernama siti Hajar Al-Qibthiyyah Al-Mishriyyah, kemudian ishaq dari istri pertama yang bernama siti
sarah. Setelah siti sarah wafat, nabi Ibrahim menikah lagi dengan Qanthur binti Yaqhthin Al-
Kan’aniyyah.

Dari Qanthur inilah melahirkan anak yaitu zamran, saraj, Yaqsyan, Nasyaq dan yang lain tidak
disebutkan. Setelah Qanthur wafat, nabi Ibrahim menikah lagi dengan hajun binti amin dan melahirkan 5
anak yaitu Kaisan, sauraj, Amim, Luthan, dan Nafis. Nah inilah penutup dan kisah terakhir dari Nabi
Ibrahim As. Semoga seluruh artikel kisah Nabi Ibrahim dapat bermanfaat untuk kita semua Amin.
Wallahu A’lamu bishowab.

 Mukjizat Nabi Ibrahim AS

Setiap nabi yang diutus Allah SWT untuk berdakwah diberi mukjizat. Tujuannya yani sebagai
bukti bahwa Allah itu ada dan akan selalu membantu umatnya yang beriman dan patuh terhadap-Nya.
Sedangkan Ibrahim sendiri mendapat berbagai keajaiban besar seperti ulasan berikut:

1. Jari Nabi Ibrahim AS Dapat Mengeluarkan Susu dan Madu

Saat masih kecil, Ibrahim ditinggal oleh ibunya di dalam gua sendirian karena menghindari
terjadinya pertumpahan darah. Ibunya pun mengunjungi tidak sering, namun anehnya dari jari putranya
dapat mengeluarkan susu dan madu . Pada saat ibunya menjenguk, ternyata Ibrahim kecil sedang
menghisap susu dari ibu jarinya sehingga kebutuhan makanannya terpenuhi.Anehnya lagi, bagian
wajahnya terlihat bercahaya tepatnya di kening. Saat itulah, ibunya mulai berfikir betapa spesial putranya.
Kemuliaan yang Allah berikan tentu khusus untuk hamba-Nya yang nantinya akan menyebar luaskan
dinul haq dan ajaran mengenai keesaan. Sedangkan bagian lainnya terdapat keju sehingga nutrisi tetap
terpenuhi.

Meski terlihat kekurangan asupan, nabi Ibrahim kecil dapat tumbuh lebih pesat jika dibandingkan
dengan anak usia sebayanya. Bahkan ketika keluar gua, usianya sudah terlihat layaknya 12 tahun.
Keajaiban ini tidak dimiliki semua Nabi, karena Allah menurunkan keajaiban sesuai kebutuhan.

2. Tubuhnya Tidak Hangus Terbakar Api

Kisah Nabi Ibrahim AS Page 17


Keberanian Nabi Ibrahim menentang Namrud, membuat raja itu murka karena selain takut
ramalan di masa lalunya terwujud juga pengikutnya semakin berkurang. dengan demikian harta
kekayaannya juga tidak melimpah ruah seperti sedia kala. Guna mencegahnya maka ia melakukan
berbagai cara.

Termasuk salah satunya dengan membakar Nabi Ibrahim di api menyala. Fakta mengejutkannya,
ternyata tubuh Nabi Allah tidak tersentuh api sama sekali bahkan dikatakan rasanya dingin. Kejadian ini
diabadikan dalam Q.S Al-Anbiya ayat 69 yang sekarang sering dijadikan salah satu ayat ruqyah.

3. Menghidupkan Makhluk yang sudah Mati

Kejadian ini diabadikan dalam salah satu surah yakni Al-Baqarah ayat 260 yang mengesahkan
bahawa pada saat itu Nabi Ibrahim belum mempercayai tentang keesaan Allah. Akhirnya diperlihatkan
bagaimana cara menghidupkan makhluk mati yang tentunya tidak bisa dilakukan manusia normal.

Dalam Q.S Al-Baqarah diceritakan bahawa Allah memerintahkan Ibrahim untuk mencincang
tubuh burung kemudian meletakkannya di atas bukit. Selanjutnya Beliau harus memanggilnya dan
kejadian ajaib berlangsung. Makhluk tersebut hidup kembali sehingga dapat terbang menghampirinya.

4. Mengubah Pasir Menjadi Makanan

Mukjizat sendiri merupakan kejadian luar biasa yang diberikan kepada Nabi dan Rasul Allah.
Oleh sebab itu hal itu ada banyak hal tidak mungkin bisa terjadi termasuk mengubah pasir menjadi
makanan.

Awal mula kejadiannya saat Ibrahim mendatangi Namrud untuk mendapatkan makanan.

Namun harapannya ternyata putus karena tetap teguh dengan pendiriannya ketika ditanyakan
siapa Tuhannya. Kejadian ajaib dimulai saat ia membawa pasir dari namrud pulang ke rumah. keesokan
harinya isi kantongnya penuh dengan bahan masakan berupa sayuran dan daging.

5. Orang Pertama yang Membangun Ka’bah

Salah satu keajaiban dunia yang terdapat di Makkah yaitu Ka’bah sampai saat ini masih ramai
dikunjungi oleh umat muslim di seluruh dunia. Pembangunan pertamanya terjadi pada masa nabi Ibrahim.
Prosesnya mendapatkan bimbingan langsung dari Allah SWT dengan desain menakjubkan.

Pada awalnya, Allah memerintahkan untuk membangunkan rumah untuk-Nya. Kemudian


mengutus awan menanyakan kepada Ibrahim apakah tugasnya sudah dilaksanakan. Setelah mendapatkan
jawaban, Allah segera mendatangkan pondasi. Lalu Beliau serta putranya meninggikan bangunan
tersebut.

Kisah Nabi Ibrahim AS Page 18

Anda mungkin juga menyukai