Anda di halaman 1dari 2

SANGSI MENJUAL BARANG WAKAF

Pada dasarnya harta benda wakaf yang sudah diwakafkan tidak boleh dijual atau
dialihkan dalam bentuk pengalihan hak lainnya. Setiap orang (termasuk Nazhir)
yang menjual atau mengalihkan hak tanah wakaf dapat diancam pidana penjara
paling lama 5 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500 juta.

Jerat Pidana Bagi Orang yang Menjual Harta Benda Wakaf


Wakaf
Wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau sekelompok orang atau badan hukum
yang memisahkan sebagian dari harta miliknya dan melembagakannya untuk selama-
lamanya guna kepentingan ibadat atau kepentingan umum lainnya sesuai dengan ajaran
Islam.[1]

Badan-badan Hukum Indonesia dan orang atau orang-orang yang telah dewasa dan sehat
akalnya serta yang oleh hukum tidak terhalang untuk melakukan perbuatan hukum, atas
kehendak sendiri dapat mewakafkan benda miliknya dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.[2]

Wakaf berfungsi mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk
kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum.[3] Wakaf bertujuan
memanfaatkan harta benda wakaf sesuai dengan fungsinya.[4]

Dalam rangka mencapai tujuan dan fungsi wakaf, harta benda wakaf hanya dapat
diperuntukkan bagi:[5]
a. sarana dan kegiatan ibadah;
b. sarana dan kegiatan pendidikan serta kesehatan;
c. bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu, bea siswa;
d. kemajuan dan peningkatan ekonomi umat; dan/atau
e. kemajuan kesejahteraan umum lainnya yang tidak bertentangan dengan syariah dan
peraturan perundang-undangan.

Perubahan Status Harta Benda Wakaf


Harta benda wakaf yang sudah diwakafkan dilarang:[6]
a. dijadikan jaminan;
b. disita;
c. dihibahkan;
d. dijual;
e. diwariskan;
f. ditukar; atau
g. dialihkan dalam bentuk pengalihan hak lainnya.

Selain itu, perlu diketahui bahwa seorang pengelola harta benda wakaf (Nazhir) dalam
mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf dilarang melakukan perubahan
peruntukan harta benda wakaf kecuali atas dasar izin tertulis dari Badan Wakaf
Indonesia.[7] Izin tersebut hanya dapat diberikan apabila harta benda wakaf ternyata
tidak dapat dipergunakan sesuai dengan peruntukan yang dinyatakan dalam ikrar
wakaf.[8]

Jadi pada dasarnya, harta benda wakaf yang sudah diwakafkan tidak boleh dijual atau
dialihkan haknya dan sebagai pengelola harta benda wakaf, Nazhir dilarang mengubah
peruntukan harta benda wakaf.
Ketentuan Pidana
Dalam UU Wakaf ketentuan pidana mengenai larangan untuk menjual atau mengalihkan
hak harta benda wakaf terdapat dalam Pasal 67 ayat (1) UU Wakafsebagai berikut:

Setiap orang yang dengan sengaja menjaminkan,


menghibahkan, menjual, mewariskan, mengalihkan dalam bentuk
pengalihan haklainnya harta benda wakaf yang telah diwakafkan sebagaimana
dimaksud dalam Pasat 40 atau tanpa izin menukar harta benda wakaf yang telah
diwakafkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 500
juta.

Berdasarkan keterangan Anda, yang melakukan penjualan tanah wakaf tersebut adalah
pengelola tanah wakaf itu sendiri. Jadi setiap orang (termasuk Nazhir) yang menjual atau
mengalihkan hak tanah wakaf dapat diancam pidana 5 tahun penjara dan/atau pidana
denda paling banyak Rp500 juta.

Contoh Kasus
Sebagai contoh kasus dapat kita lihat pada Putusan Pengadilan Negeri Sabang Nomor:
23/Pid.B/2010/PN.Sab, dimana Terdakwa terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana menjual harta benda wakaf yang telah diwakafkan yaitu berupa
sebidang tanah berdasarkan Pasal 67 ayat (1) UU Wakaf. Oleh karena itu, majelis hakim
menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama 10 bulan.

Putusan ini dikuatkan pada tingkat banding sebagaimana disebut dalam Putusan
Pengadilan Tinggi Banda Aceh Nomor: 252/PID/2010/ PT.BNA, dan pada tingkat kasasi,
Hakim Agung menolak permohonan kasasi dari terdakwa melalui Putusannya
bernomor 1353 K/Pid.Sus/2011.

Dasar hukum:
1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf;
2. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Penyebarluasan Kompilasi Hukum
Islam.

-=o0o=-

Anda mungkin juga menyukai