Anda di halaman 1dari 7

SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN

# SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN


/ SMP #
Dalam Peraturan Kapolri No.24 Th.2007 tentang Sistem Manajemen
Pengamanan selanjut nya disebut SMP
Disebutkan sebagai Standar Kemanan Nasional.
Adapun Elemen/Prinsip Kunci yang diintegrasikan menjadi Sistem
Manajemen Pengamanan sbb:
-PLAN

-DO [ Continual
-CHECK Improvement ]
-ACT

Dalam 5 Prinsip kunci tersebut ada 16 Elemen STANDAR SMP sesuai


Pekap No.24 Th.2007:
1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen
2. Pemenuhan Aspek Peraturan Perundangan Kemanan
3. Manajemen Resiko Pengamanan
4. Tujuan dan Sasaran
5. Perencanaan dan Program
6. Pelatihan, Kepedulian dan Kompetensi Pengamanan
7. Konsultasi, Kominikasi dan Partisipasi
8. Pengendalian Dokumen dan Catatan
9. Penanganan Keadaam Darurat
10. Pengendalian Operasi
11. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja Pengamanan
12. Pelaporan, Perbaikan dan Tindakan Pencegahan Ketidaksesuaian
13. Pengumpulan dan Analisa Data
14. Audit Sistem Manajemen Pengamanan
15. Tinjauan Manajemen
16. Peningkatan Berkelanjutan.
Berikut Spesifikasi Standar

16 Elemen SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN (SMP) :

1. PEMELIHARAAN DAN PEMBANGUNAN KOMITMEN :

Yang diwujudkan dalam peran serta manajemen Puncak dengan menunjuk


perwakilan dan kemudian memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu :
Menjamin sistem manajemen pengamanan ditetapkan dan dipelihara serta
menjamin laporan kinerja sistem manajemen pengamanan di presentasikan
kepada manajemen puncak untuk ditinjau dan sebagai dasar pengembangan
berkelanjutan.

2. PEMENUHAN ASPEK PERATURAN PERUNDANGAN KEAMANAN :

Komitmen organisasi untuk menetapkan dan menerapkan serta memelihara


suatu prosedur yang merujuk kepada ketentuan dan peraturan perundangan
terbaru yang telah ada dan sesuai dengan kondisi kebutuhan organisasi.

3. MANAJEMEN RESIKO PENGAMANAN :

Yaitu penerapan secara umum yang berkaitan dengan Identifikasi resiko,


penentuan resiko, penetapan peluang resiko dan kekerapan kejadian,
penentuan dampak kejadian, pengembangan pilihan mitigasi resiko, studi
kelayakan pilihan implementasi, analisa biaya, rekomendasi akhir dan
oenilaian ulang. Sumber dari penetapan resiko adalah Data statistik kejahatan
kepolisian setempat, Laporan kejahatan perbandingan, dokumen internal
organisasi, keluhan karyawan/pelanggan/pengunjung, gugatan masyarakat
informai intelejen perihal potensi ancaman, informasi dunia Industri perihal
keamanan, kondisi ekonomi secara umum dan kondisi terkini yang
menimbulkan kejahatan.

4. TUJUAN DAN SASARAN :

Yaitu penetapan organisasi atas tujuan dan sasaran penerapan manajemen


keamanan yang dapat diukur, dilaksanakan, dan konsisten terhadap kebijakan
keamanan.

5. PERENCANAAN DAN PROGRAM :

Yaitu pentapan, penerapan dan pemeliharaan suatu program untuk mencapai


sasaran pengamanan dengan menunjuk penanggung jawab dan otoritas
tertentu dalam organisasi serta target dalam pencapaian sasaran dan waktu.

6. PELATIHAN, KEPEDULIAN DAN KOMPETENSI PENGAMANAN :

Yaitu kesungguhan organisasi dalam menerapkan anggota pengamanan dan


sistem pengamanan yang tersertifikasi dengan tujuan akhir personil yang
terlibat dalam pengamanan akan mempunyai konsekuensi pengamanan
potensial, kewajiban dan tanggung jawab dalam pelaksanaan kebijakan
pengamanan serta konsekuensi potensial yang muncul dari suatu prosedur
tertentu. Adapun prosedur pelatihan berbeda dalam tiap tingkatan sesuai
dengan Tanggung jawab dan resiko pengamanan.

7. KONSULTASI, KOMUNIKASI DAN PARTISIPASI :

Yaitu kesungguhan organisasi dalam menetapkan, menerapkan, dan


memelihara suatu prosedur untuk Komunikasi internal dalam seluruh
tingkatan dan fungsi organisasi, menerima dan mendokumentasikan
komunikasi yang relevan dari pihak luar terkait partisipasi personil.

8. PENGENDALIAN DOKUMEN DAN CATATAN :

Yaitu organisasi harus menetapkan dan memelihara catatan yang dibutuhkan


sebagai bukti pemenuhan persyaratan sistem manajemen pengamanan,
standar pengamanan dan hasil yang dicapai. Organisasi juga harus
menetapkan, menerapkan dan memelihara suatu prosedur untuk identifikasi,
penyimpanan, perlindungan, penarikan, masa simpan dan pemusnahan
catatan.

9. PENANGANAN KEADAAN DARURAT :

Yaitu organisasi harus memiliki prosedur utuk menghadapi keadaan darurat


atau yang diuji secara berkala untuk mengetahui kehandalan pada saat
kejadian darurat sebenarnya terjadi. Bentuk konkritnya adalah organisasi
harus mempunyai prosedur untuk mengidentifikasi potensi terjadinya
keadaan darurat, menangani situasi darurat dan petunjuk pelaksanaan tim
manajemen krisis.

10.PENGENDALIAN OPERASI :

Organisasi menetapkan dan memelihara seluruh oenendalian operasi


keamanan serta konsekuensi apabila oprasional tersebut tidak dilaksanakan
yaitu dalam bentuk aplikatif pada kegiatan yang dilakukan, melihat pengaruh
persyaratan operasi dimana jika tidak dilaksanakan dapat menimbulkan
penyimpanngan dari kebijakan pengamanan, pengendalian identifikasi resiko
keamanan, pengendalian identifikasi resiko ancaman dan prosedur yang
terdokumentasi.
11. PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN KINERJA KEAMANAN :

Yaitu prosedur pemantauan yang mencakup hal hal Pengukuran kualitatif dan
kuantitatif kebutuhan organisasi , pemantauan berkala pencapaian sasaran
kinerja pengamanan, pemantauan atas efektifitas pengendalian pengamanan,
pengukuran proaktif kinerja organisasi, pengukuran pemantauan atas
ancaman pengamanan potensial dan penyimpanan data hasil pantauan dan
pengukuran.

12. PELAPORAN, PERBAIKAN DAN TINDAKAN PENCEGAHAN


KETIDAKSESUAIAN :

Yaitu prosedur pelaporan informasi yang terkait dan tepat waktu harus
ditetapkan guna menjamin bahwa sistem manajemen pengamanan dipantau
dan kinerjanya ditingktaktan. Organisasi juga harus menetapkan, menerapkan
dan memelihara prosedur penanganan terkait dengan kondisi yang tidak
sesuai dan mengambil tindakan perbaikan dan pencegahannya. Cakupan dari
peersyaratan prosedur tersebut adalah Identifikasi dan perbaikan
ketidaksesuaian serta melakukan tindakan untuk menurunkan konsekuensi
yang terjadi, penyelidikan ketidaksesuaian, evaluasi kebutuhan ,
penyimpanan dan pengkomunikasian hasil tindakan perbaikan dan
pencegahan yang dilakukan serta peninjauan ulang efektivitas tindakan
perbaikan dan pencegahan yang telah dilakukan.

13.PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA :

Yaitu kegiatan organisasi dalam bentuk penetapan, menghimpun,


danmenganalisis data sesuai untuk meperagakan kesesuaian dan keefektifam
sistem manajemen keamanan dan untuk menilai dimana perbaikan
berkelanjutan dapat berjalan. Analsisa data harus berkaitan dan mencakup
Kondisi keamanan dan Potensi Ancaman. Organisasi harus melakukan
pencatatan data dan informasi untuk menunjukan keseuaian SMP dan harus
mencakup Persyaratan external/peraturan perundangan dan
internal/indikator kerja pengamanan,Izin operasional sekuriti profesional,
Izin kerja bagi TKA, Resiko dan sumber gangguan yang meliputi keadaan
mesin, pesawat, alat kerja dan peralatanlainnya yang terkait lingkungan kerja,
sifat pekerjaan, cara kerja dan proses produksi, Kegiatan pelatihan aspek
pengamanan, Kegiatan inspeksi, kalibrasi, dan pemeliharaan alat
pengamanan, Rincian gangguan, keluhan dan tindak lanjut, Informasi
mengenai pemasok dan kontraktor, Audit peninjauan ulang SMP, Pengolahan
data statistik.

14. AUDIT SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN :

Yaitu kegiatan yang harus dilakukan secara berkala guna mengetahui


efektifitas penerapan SMP, Audit harus dilaksanakan secara sistematis dan
independen oleh personil yang memiliki kompetensi kerja dengan
menggunakan metodologi yang sudah ditetapkan.

15.TINJAUAN MANAJEMEN :

Yaitu kegiatan yang harus dilakukan pimpinan organisasi dalam rangka


meninjau SMP secara berkala untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan
yang berkesinambungan dalam pencapaian kebijakan dan tujuan
pengamanan. Ruang lingkup tinjauan ulang SMP harus dapat mengatasi
implikasi ancaman dan gangguan terhadap seluruh kegiatan bisnis, produk
barang dan atau jasa lainnya termasuk dampaknya terhadap kinerja
perusahaan.

16.PENINGKATAN BERKELANJUTAN :
Yaitu Organisasi secara terus menerus memperbaiki keefektifan SMP melalui
kebijakan keamanan, tujuan keamanan, hasil audit, analisa data, tindakan
koreksi dan pencegahan serta tinjauam manajemen.

Demikian sekilas tentang SMP

Anda mungkin juga menyukai