Anda di halaman 1dari 7

GAS MULIA DAN

HALOGEN

DI SUSUN OLEH :

SHINTA LIVIANA

AYLA ATTAYYA

HARITS MUNADHIL

ARIEL KHAIRAWAN

RIZKI RAMADHAN TAMBUNAN


A. KELIMPAHAN UNSUR GAS MULIA DAN HALOGEN DI ALAM DAN DI
INDONESIA

1. Gas Mulia

Gas mulia merupakan unsur yang terdapat pada golongan VIII A pada sistem periodik unsur (SPU).
Unsur yang menjadi anggota dari golongan gas mulia ini terdiri dari Helium dengan simbol unsur He,
Neon dengan simbol unsur Ne, Argon dengan simbol unsur Ar, Kripton dengan simbol Kr, Xenon
dengan simbol Xe, dan Radon dengan simbol Rn.

Secara umum, semua unsur anggota golongan gas mulia merupakan gas yang terdapat di udara,
kecuali radon. Unsur yang paling melimpah keberadaannya di udara dari golongan gas mulia ini
adalah unsur Argon. Kelimpahan unsur Argon di udara sebanyak 0,93%.
Adapun kelimpahan unsur gas mulia lainnnya memiliki kelimpahan yang beragam, yaitu Helium
memiliki kelimpahan sebanyak 5,2 x 10-4 %, Neon memiliki kelimpahan sebanyak 1,8 x 10-3 %,
Kripton memiliki kelimpahan sebanyak 1,1 x 10-4 % dan Xenon memiliki kelimpahan sebanyak 8,7 x
10-6 %.
Sementara itu unsur Radon merupakan unsur radioaktif yang memiliki waktu paruh yang pendek
sehingga kelimpahan di alam sangat sedikit. Gas radon jika disimpan selama kurang lebih 38 hari
maka akan berubah menjadi unsur lainnya. Oleh karena itu unsur radon ini sangat sedikit ditemukan
di alam karena akan cepat berubah menjadi unsur lain pada waktu paruh yang singkat.
Jadi, unsur gas mulia yang paling banyak terdapat di alam adalah helium.

2. Halogen

Halogen adalah salah satu dari enam unsur non-logam yang membentuk golongan 17 (Grup VIIa)
pada tabel periodik, menurut Encyclopedia Britannica. Istilah halogen berasal dari bahasa Yunani
yang artinya pembentuk garam. kelimpahan halogen di alam adalah fluorspar,kriolit,fluoroapatit,air
laut,natrium iodat, dannatrium iodin. kelimpahan halogen di alam adalah fluorspar, kriolit,
fluoroapatit, air laut, natrium iodat, dan natrium iodin.
B. PRODUK YANG MENGANDUNG UNSUR GAS MULIA DAN HALOGEN

A. Gas Mulia

Adapun senyawa/produk yang mengandung unsur gas mulia adalah sebagai berikut:

 Krypton terdapat dalam garam krypton difluorida KrF2 dan garam kompleks seperti KrFSbF6
 Xenon terdapat dalam senyawa garamnya seperti NaHXeO4 , CsXeF7, dan Cs2XeF8.

B. Halogen

Beberapa senyawa atau produk yang mengandung unsur halogen adalah sebagai berikut:

 Flourin terdapat dalam senyawa Freon seperti CCl2F2 dan plastik tahan panas yang dikenal
dengan teflon, bentuk polimer dari C2F4
 Klorin terdapat dalam senyawa pestisida seperti DDT, aldrin, dan dieldrin. Klorin juga terdapat
dalam produk polimer seperti PVC (poli vinil klorida), yaitu bentuk polimer dari vinil klorida
CH2CHCl. Klorin juga terdapat dalam produk pelarut seperti karbon tetraklorida CCl4
 Bromin terdapat dalam senyawa etilen dibromida C2H4Br2, sebuah komponen bensin etil
pengganti senyawa timbal yang berfungsi sebagai zat anti ketukan (antiknock)
 Iodin terdapat dalam senyawa iodoform CHI3, zat berwarna kuning dan mempunyai bau khas
dan digunakan sebagai obat antiseptic untuk luka.

C. SIFAT FISIS DAN KIMIA GAS MULIA DAN HALOGEN

A. Gas Mulia

Secara fisik, golongan gas mulia tidak memiliki bau, tidak berasa, dan juga tidak berwarna dalam
kondisi standar. Namun, bisa berwarna dalam fasa cair maupun padat.

Sifat Kimia Gas Mulia;

1. Kulit terluarnya sudah penuh sehingga bersifat stabil.

2. Sangat inert, hanya beberapa senyawa yang dapat dibentuk. Senyawa tersebut adalah XeF2, XeF4,
dan XeF6.

B. Halogen

Sifat kimia unsur halogen adalah reaktivitasnya yang tinggi sebagai unsur nonlogam. Halogen dapat
bereaksi dengan hidrogen membentuk asam halogenida. Jika bereaksi dengan basa, halogen akan
membentuk garam. Jika bereaksi dengan logam, halogen akan menghasilkan logam halogenida yang
memiliki bilangan oksidasi tinggi.
Sifat fisik halogen meliputi wujud, warna, aroma, titik didih, titik cair, dan kelarutan.

 Wujud halogen

Wujud halogen pada suhu kamar, fluorin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat cair yang mudah
menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah menyublim.

Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfer tidak membuat unsur itu meleleh, tetapi langsung
menyublim. Hal ini terjadi karena tekanan uap iodin padat pada suhu kamar lebih besar dari 1 atm.

 Warna dan aroma

Halogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Fluorin berwarna kuning muda, klorin berwarna hijau
muda, bromin berwarna merah tua, iodin padat berwarna hitam.

Sedangkan uap iodin berwarna ungu.Semua halogen berbau rangsang dan menusuk, serta bersifat
racun.

 Kelarutan

Kelarutan halogen dari fluor sampai yod dalam air makin berkurang. Fluor selain larut dalam air juga
mengalami reaksi.

 Titik cair dan titik didih

Titik cair dan titik didih halogen akan meningkat seiring bertambahnya nomor atom.

D. Pembuatan unsure gas mulia dan halogen


A.Gas mulia

Gas mulia di alam berada dalam bentuk monoatomik karena bersifat tidak reaktif. Oleh karena itu,

ekstraksi gas mulia umumnya menggunakan pemisahan secara fisis. Perkecualian adalah Radon yang

diperoleh dari peluruhan unsure radioaktif.

1. Ekstraksi Helium (He) dari gas alam

Gas alam mengandung hidrokarbon dan zat seperti CO2, uap air, He, dan pengotor lainnya. Untuk

mengekstraksi He dari gas alam, digunakan proses pengembunan (liquefaction). Pada tahap awal,

CO2 dan uap air terlebih dahulu dipisahkan (Hal ini karena pada proses pengembunan, CO 2 dan uap

air dapat membentuk padatan yang menyebabkan penyumbatan pipa). Kemudian, gas alam

diembunkan pada suhu di bawah suhu pengembunan hidrokarbon tetapi di atas suhu pengembunan
He. Dengan demikian, diperoleh produk berupa campuran gas yang mengandung 50% He, N2, dan

pengotor lainnya. Selanjutnya, He dimurnikan dengan proses antara lain:

· Proses kriogenik (kriogenik artinya menghasilkan dingin). Campuran gas diberi tekanan, lalu

didinginkan dengan cepat agar N2 mengembun sehingga dapat dipisahkan, sisa campuran dilewatkan

melalui arang teraktivasi yang akan menyerap pengotor sehingga diperoleh He yang sangat murni.

· Proses adsorpsi. Campuran gas dilewatkan melalui bahan penyerap (adsorbent bed) yang secara

selektif menyerap pengotor. Proses ini menghasilkan He dengan kemurnian 99,997% atau lebih.

2. Ekstraksi He, Ne, Ar, Kr, dan Xe dari udara

Proses yang digunakan disebut teknologi pemisahan udara. Pada tahap awal, CO2 dan uap air

dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian, udara diembunkan dengan pemberian tekanan 200 atm diikuti

pendinginan cepat. Sebagian besar udara akan membentuk fase cair dengan kandungan gas yang lebih

banyak, yakni 60% gas mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya 30% dan 10% N2. Sisa udara yang

mengandung He dan Ne tidak mengembun karena titik didih kedua gas tersebut sangat rendah.

Selanjutnya Ar, Kr, dan Xe dalam udara cair dipisahkan menggunakan proses, antara lain:

· Proses adsorpsi. Pertama, O2 dam N2 dipisahkan terlebih dahulu menggunakan reaksi kimia.

O2 direaksikan dengan Cu panas. Lalu N2 direaksikan dengan Mg. sisa campuran (A, Xe, dan Kr)

kemudian akan diadsorpsi oleh arang teraktivasi. Sewaktu arang dipanaskan perlahan, pada kisaran

suhu tertentu setiap gas akan terdesorpsi atau keluar dari arang. Air diperoleh pada suhu sekitar -80 ,

sementara Kr dan Xe pada suhu yang lebih tinggi.

· Proses distilasi fraksional menggunakan kolom distilasi fraksional bertekanan tinggi. Prinsip

pemisahan adalah perbedaan titik didih zat. Karena titik didih N 2 paling rendah, maka N2 terlebih

dahulu dipisahkan. Selanjutnya, Ar dan O2 dipisahkan. Fraksi berkadar 10% Air ini lalu dilewatkan

melalui kolom distilasi terpisah dimana diperoleh Ar dengan kemurinian 98% (Ar dengan kemurnian

99,9995% masih dapat diperoleh dengan proses lebih lanjut). Sisa gas, yakni Xe dan Kr, dipisahkan

pada tahapan distilasi selanjutnya.

B.Halogen

Pembuatan Unsur halogen dapat dilakukan di laboratorium dengan cara mengoksidasi ion halida
( ) selain fluorin. Hal ini karena Fluorin bersifat racun, serta tidak ada oksidator yang mampu
mengoksidasi senyawa florida ( ). Fluorin dapat dibuat melalui elektrolisis cairan HF. Unsur
Klor, Brom, dan Iod dapat dibuat dengan elektrolisis gramnya. Senyawa dari unsur halogen
contohnya NaCl dan garam halida lainnya dapat dibuat melalui reaksi antara asam halida dengan
larutran basa.

Penjelasan:

Pembuatan Fluorin

Fluorin diperoleh melalui proses elektrolisis garan Kalium Hidrogen Florida (KH ) yang dilarutkan
dalam HF cair. Elektrolisis dilakukan dalam bejana yang terbuat dari baja dengan baja sebagai katoda
dan karbon sebagai anoda.

Pembuatan Klorin

Klorin dibuat melalui proses Down. Proses ini dilakukan dengan elektrolisis leburan NaCl yang
dicampur sedikit NaF sebelum dicairkan. NaF berfungsi untuk menurunkan titik lebur NaCl dari
800°C menjadi 100°C. Hasil dari reaksi elektrolisis ini adalah logam Na di katoda dan gas klorin di
anoda. Untuk mencegah reaksi kembali antara logam Na dan gas klorin hasil dari elektrolisis ini,
digunakan difragma lapisan besi tipis.

Pembuatan Bromin

Bromin dibuat dengan cara mengalirkan campuran udara dengan gas klorin melalui air laut yang
mengandung ion bromida (air laut diasamkan sampai pH 3,5 agar bromin tidak terhidrolisis). Gas
klorin yang dialirkan ke air laut akan mengoksidasi ion menjadi melalui reaksi berikut.

+2 → +

Pembuatan Iodin

Di alam iodin terdapat dalam yang tercampur dengan . Untuk memmisahkan


, dilakukan kristalisasi sehingga tertinggal dalam larutan. Selanjutnya ke dalam
larutan yang mengandung ditambahkan Natrium hidrosulfit ( NaHS ) sehingga terjadi
reaksi berikut.

2 + 5NaHS →3NaHS + +

E. KEGUNAAN UNSUR GAS MULIA DAN HALOGEN

A. Gas mulia
Gas mulia seperti argon (Ar) dan helium (He) digunakan dalam pengelasan dan pemotongan logam.
Mereka membantu mencegah oksidasi dan reaksi kimia lain saat logam ditempa dalam suhu tinggi.
Kripton (Kr) dan xenon (Xe) digunakan dalam aplikasi isolasi termal.
B. Halogen

1. Flourin

 Digunakan untuk freon sebagai zat pendingin pada kulkas dan pendingin ruangan (AC), namun
dibatasi karena merusak ozon.
 Dalam bidang teknologi nuklir, digunakan untuk membuat UF6agar dapat memisahkan 235U dan 238U
dengan difusi dan sentrifugal.
 Digunakan pada produk odol untuk meningkatkan kualitas email gigi, terdapat SnF atau NaF.

2. Klorin

 Terdapat pada garam dapur NaCl, sebagai perasa, serta pengawet makanan seperti telur asin dan ikan.
 Digunakan untuk mencairkan salju pada musim dingin.
 Sebagai bahan untuk membuat plastik PVC (Poliviniliklorida).
 Sebagai bahan peledak roket.

3. Bromin

 Digunakan untuk membuat perak bromida (AgBr), senyawa yang peka terhadap cahaya.
 Sebagai bahan pembuat etilenbromida C2H4Br2, zat aditif yang dicampur pada bensin, sehingga timbel
dari TEL diubah menjadi timbel bromida yang mudah menguap dan lepas ke udara.
 Digunakan di dunia farmasi.
 Mampu memadamkan kebakaran.

4. Iodin

 Digunakan di dunia farmasi, contohnya obat luka, iodium tinctur.


 Iodoform digunakan sebagai lensa polaroid.
 AgI untuk fotografi.
 NaIO3ditambah di garam dapur untuk membuat garam beryodium yang dapat mencegah penyakit
gondok

Anda mungkin juga menyukai