Anda di halaman 1dari 58

Sosialisasi

Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi melalui
Pencegahan

Jakarta, 18 Oktober 2023

Yulianto Sapto Prasetyo


Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK
TABLE OF CONTENTS

01 MENGENAL
KORUPSI

02 SEKILAS KPK

03 TITIK RISIKO
KORUPSI

04 MEMBANGUN BUDAYA
INTEGRITAS
01.
MENGENAL
KORUPSI
What is Corruption? Corrumpere (latin)
rot, depravity, dishonesty, can be
Corruption (Black’s Law Dictionary) bribed, immoral and deviations from
“An act done with an intent to give some advantage chastity
inconsistent with official duty and the rights of others.
The act of an official or fiduciary person who unlawfully
and wrongfully uses his station or character to procure
some benefit for himself or for another person, contrary UNCAC
to duty and the rights of others.”
Each State Party
shall make the
Corruption=Disrection + Monopoly - commission of an
Accountability (CDMA) offence established
Robert Klitgaard in accordance with
this Convention
liable to sanctions
GONE that take into
(Greed, Opportunity, Need & Expose) account
Jack Bologne the gravity of that
offence
MENGENAL KORUPSI

PETTY CORUPTION
Penyalahgunaan oleh pejabat publik dalam interaksi mereka
dengan warga biasa di kehidupan sehari-hari
Transparency
International:
Penyalahgunaan
kekuasaan yang GRAND CORRUPTION
dipercayakan untuk Penyalahgunaan kekuatan tingkat tinggi yang menguntungkan
keuntungan pribadi segelintir orang dengan mengorbankan banyak orang

POLITICAL CORRUPTION/
STATE CAPTURE CORRUPTION
Manipulasi kebijakan, institusi, dan aturan prosedur oleh para
pengambil keputusan politik, yang menyalahgunakan posisinya
untuk mempertahankan kekuasaan, status, dan kekayaannya.
(Jonathan T Marks,
CPA, 2010)
DIAMOND

PENTAGON
FRAUD
Capability Arrogance
Kemampuan Sikap superioritas, angkuh,
(jabatan, wewenang, serakah, dan self-interest
RATIONALIZATION otoritas, kedudukan, (prosedur tidak berlaku untuk
pengetahuan atas sistem) dirinya)

Pressure Opportunity Rationalization


Tekanan dari internal Kesempatan Rasionalisasi, pembenaran
(personal & perusahaan) (sistem yang atas perbuatan yang
maupun eksternal lemah) dilakukan
DAMPAK KORUPSI
menurut United Nation Convention Against Corruption (UNCAC) / UU no. 7 Tahun 2006

merusak pasar, harga, & meruntuhkan menurunkan kualitas hidup /


persaingan usaha yang sehat hukum pembangunan berkelanjutan

merusak proses pelanggaran hak menyebabkan kejahatan


demokrasi asasi manusia lain berkembang
Dampak Korupsi bagi anak bangsa
MODUS KORUPSI YANG
MELIBATKAN KELUARGA

MELAKUKAN • Suami dengan istri


KORUPSI • Ayah/Ibu dengan anak
BERSAMA- • Kolaborasi dengan kerabat
SAMA dekat lain (Adik/Kakak, Ipar,
Mertua/menantu, dst)

MELIBATKAN
ANGGOTA • Rekening bank/sekuritas
KELUARGA • Polis asuransi
SEBAGAI SARANA • Investasi/Aset untuk istri, anak dst
TINDAK
PENCUCIAN UANG
Bupati Karawang Ade Swara & Nurlatifah
Dendy & Zulkarnaen Djabar Ratu Atut & Wawan (Adik Kakak); Kasus
(Suami dan Istri); Kasus Pemerasan dalam
(Anak dan Ayah; Korupsi Pengadaan Alqur’an) Pengadaan Alkes Banten, Suap Pilkada Lebak.
pengurusan izin Surat Permohonan
Pengurusan Pemanfaatan Ruang)

Walikota Palembang Romi Herton &


Masyitoh (Suami dan Istri) ; Kasus Suap Nazaruddin & Neneng (Suami dan Istri) Kasus
Djoko Susilo dan Ketiga istrinya (Kasus simulator Wisma Atlet dan Pembangkit Listrik Tenaga
Sengketa Pilkada
SIM, pencucian uang atas nama ketiga istrinya) Surya
JENIS TIPIKOR (UU31/1999 jo UU20/2001)
Korupsi dirumuskan dalam 30 jenis tipikor, dikelompokkan menjadi 7 jenis besar.

Pemahaman

1 4 6
pasal 2
UU 31/ 1999 jo.
KERUGIAN KEUANGAN SUAP-MENYUAP UU 20/2001
NEGARA Ps.5(1) a,b; Ps.13; Ps.5(2); Korupsi adalah
Ps. 2, Ps. 3 Ps.12 a,b; Ps.11; Ps.6(1) perbuatan melawan
(penyalahgunaan wewenang) a,b; Ps.6(2); Ps.12 c,d hukum dengan
maksud
memperkaya diri
sendiri/orang lain
2 PEMERASAN 7 BENTURAN
(perseorangan atau
korporasi) yang
PENGGELAPAN Ps.12 e,f,g dapat merugikan
KEPENTINGAN keuangan/
DALAM JABATAN DALAM perekonomian
Ps.8; Ps.9; Ps.10 a,b,c 5 PENGADAAN negara.

Ps. 12i

3
PERBUATAN TINDAK PIDANA LAIN YANG
CURANG BERHUBUNGAN DENGAN KORUPSI
Ps.7(1) a,b,c,d; Ps.7(2); Ps.12 h 1. Merintangi pemeriksaan 4. Keterangan palsu
GRATIFIKASI 2. Keterangan kekayaan 5. Identitas pelapor
Ps. 12 b jo Ps.12 c 3. Keterangan rekening
PAHAMI
BEDANYA • Berhubungan dengan jabatan
• Bersifat tanam budi
• Tidak ada kesepakatan

Contoh:
Pengusaha memberi hadiah
voucher belanja kepada PNS
• Ada kesepakatan karena merasa terbantu dalam
pengurusan perizinan
• Biasanya dilakukan secara
rahasia dan tertutup

Contoh:
Pengusaha menyuap
pejabat pemerintah untuk
mendapatkan proyek
• Ada permintaan sepihak dari
penerima (pejabat)
• Bersifat memaksa Contoh:
• Penyalahgunaan kuasa Pejabat memaksa calon peserta tender untuk
memberikan sejumlah uang dengan ancaman
akan menggugurkan calon peserta tersebut
MENGUKUR TINGKAT RISIKO KORUPSI DI INDONESIA

3 INDIKATOR

INDEKS INDEKS PERILAKU SURVEI


PERSEPSI ANTIKORUPSI PENILAIAN
KORUPSI (IPK) (IPAK) INTEGRITAS (SPI)
Transparency Badan Pusat Statistik Komisi Pemberantasan
International (TI) (BPS) Korupsi (KPK)
INDEKS
PERSEPSI
KORUPSI (IPK) INDONESIA
Score Rank Score Rank
Menunjukkan penilaian responden 34/100 110/180 -4 since 2021

terhadap risiko korupsi dan efektivitas


pemberantasan korupsi yang GLOBAL AVERAGE 43

dilakukan Transparency International


Indonesia
Skor IPK tinggi menunjukkan bahwa negara
tersebut memiliki risiko kejadian korupsi yang
rendah, sebaliknya skor IPK rendah
menunjukkan bahwa negara tersebut
memiliki risiko kejadian korupsi yang tinggi.

6 Negara dengan Nilai IPK Tertinggi Beberapa Nilai IPK Negara ASEAN

90 87 87 84 83 83 47 83 36 33 42

Denmark Finlandia Selandia Norwegia Singapura Swedia


Malaysia Singapura Thailand Filipina Vietnam
Baru
Sumber: Transparency International Indonesia, 2022
INDEKS PERSEPSI
KORUPSI INDONESIA
2012 – 2022
SUMBER DATA
IPK INDONESIA
2022 202 202
1 2
-

3
5
4
7
3
9
3
7
3
3
2
9
2
4
2
4

Sumber: Transparency International Indonesia, 2022


PERSEPSI VS PENGALAMAN
Masyarakat berperilaku
5 semakin antikorupsi
3.99
3.91 3.9
3.86 3.93
3.88
3.81 3.8
3.8
3.84 3.83
3.73
3.71 3.7
3.66 3.66
3.71
3.68
3.63
3.58 3.65
3.61 3.6
3.55 3.58 3.59
3.57 • IPAK masyarakat perkotaan 2022 lebih tinggi (3,96)
3.54 dibanding masyarakat perdesaan (3,90).
3.49 • Semakin tinggi pendidikan, masyarakat cenderung
semakin antikorupsi. IPAK masyarakat berpendidikan
Masyarakat berperilaku dasar (SD ke bawah) sebesar 3,87; menengah (SMP dan
0 semakin permisif terhadap 3.39 SMA) sebesar 3,94; dan tinggi (di atas SMA) sebesar 4,04.

korupsi
2012 2013 2014 2015 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Persepsi Pengalaman IPAK

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2022


SURVEI PERILAKU
ANTIKORUPSI 2022

Peningkatan antikorupsi masyarakat 86.04 86.91


terhadap beberapa bentuk petty corruption Pihak sekolah/kampus
(guru/dosen/kepala sekolah/
rektor/dekan/komite sekolah atau
pendidikan tinggi) meminta
69.24 71.85 79.29 83.67 uang/barang/fasilitas dari orang
Seseorang memanfaatkan Pengurus RT/RW membantu Calon tua/wali murid/mahasiswa pada
hubungan keluarga yang Kepala Desa/Kepala saat penerimaan rapor/kenaikan
mempunyai kewenangan agar Daerah/Legislatif untuk kelas/sidang akhir/kelulusan
dipermudah dalam seleksi membagikan uang/barang/fasilitas
penerimaan murid/mahasiswa baru kepada masyarakat agar dipilih 69.84 74.45
Perusahaan yang mengerjakan

76.26 90.52 72.63 72.36 proyek pemerintah memberikan


uang/barang/fasilitas kepada
Memberi uang/barang/fasilitas pegawai/pejabat pemerintah
Seseorang mengadakan acara
kepada penegak hukum untuk
keluarga secara mewah/ besar-besaran
mempermudah pengurusan SIM,
di luar kemampuannya agar disegani/
STNK, SKCK, persidangan tilang, dll.
dianggap sebagai orang berada oleh
masyarakat sekitar
2021 2022
Indeks Integritas
Nasional 2022

Mengukur tingkat risiko korupsi


dan mengukur capaian
keberhasilan pemberantasan dan
0
71.94 100
pencegahan korupsi di masing-
masing K/L/PD di Indonesia serta
TERENDAH TERTINGGI
memeberikan rekomendasi Kab. Waropen Kab. Boyolali
perbaikan sistem antikorupsi 45.26 88.32

Dimensi Pengukuran Lembaga


Kementerian

77.8
Pemerintah
• Transparansi
Non-Kementerian Provinsi



Integritas Tugas
Trading in influence
79.5 69.2
• Pengelolaan Anggaran
Pemerintah Kota Pemerintah Kab



Pengelolaan SDM
Pengelolaan PBJ
72.2 70.6
• Sosialisasi Antikorupsi 392,785 RESPONDEN
Sumber: Komisi Pemberantasan Korupsi, 2022
94 K/L, 34 Pemprov, 503 Pemkab/kot
Hasil Survei Penilaian Integritas 2022
di Lingkungan Kabupaten Pelalawan

Eksternal Eksper
; 14% 3% TINGKAT KEYAKINAN RISIKO
KEJADIAN SUAP &
GRATIFIKASI
Pengalaman responden melihat
31%
penerimaan gratifikasi/ suap PERSEPSI

23% 6% 62% KEBERADAAN


TRADING IN
Internal Ekternal Eksper INFLUENCE
Internal;
83% RISIKO PENYALAHGUNAAN
PENGELOLAAN PBJ
31%
% Responden Hasil PBJ tidak bermanfaat
(n=444)
28% 38% 42% 31%
Pemenang vendor Kualitas barang &
sudah diatur jasa rendah Nepotisme Gratifikasi

Sumber: Komisi Pemberantasan Korupsi, 2022


TEMUAN SPI 2022
di Lingkungan Kab Pelalawan

61% 26%
RISIKO KONFLIK
KEPENTINGAN DALAM RISIKO RISIKO JUAL
PENGELOLAAN SDM PENYALAHGUNAAN BELI JABATAN
FASILITAS KANTOR DALAM
41% 45% 26% UNTUK KEPENTINGAN
PRIBADI
PROMOSI DAN
MUTASI
Hubungan Kedekatan Kesamaan Responden internal
Pegawai menggunakan
kekerabatan dengan pejabat almamater fasilitas-fasilitas kantor untuk mengakui masih
kepentingan pribadi (termasuk terdapat jual beli
teman, keluarga, dll) jabatan di instansinya
RISIKO
PENYALAHGUNAAN
ANGGARAN RISIKO
PERJALANAN DINAS
Responden internal melihat/
mendengar penyalahgunaan 28%
PENYALAHGUNAAN
ANGGARAN SPJ 33%
anggaran perjalanan dinas terjadi HONOR

Sumber: Komisi Pemberantasan Korupsi, 2022


TEMUAN SPI 2022
di Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Eksper
2%

Eksternal
; 32%

Internal;
66%

% Responden
(n=1.448)
TEMUAN SPI 2022
di Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
02.
SEKILAS
KPK
TUPOKSI KPK UU30/2002 jo UU19/2019
4. SUPERVISI
Supervisi terhadap instansi yang berwenang
melaksanakan pemberantasan tindak pidana korupsi
1. PENCEGAHAN
Tindakan-tindakan
pencegahan sehingga 5. PENINDAKAN
tidak terjadi tindak
pidana korupsi Penyelidikan, penyidikan dan
penuntutan terhadap tindak pidana
korupsi yang:
2. MONITOR
Monitor terhadap TUGAS a) melibatkan Aparat Penegak
Hukum (APH), Penyelenggara
penyelenggaraan Negara (PN), dan orang lain
pemerintah KPK yang ada kaitannya dengan Tindak
Pidana Korupsi yang dilakukan
olehAPH atau PN; dan/atau
3. KOORDINASI b) menyangkut kerugian negara
paling sedikit Rp1.000.000.000,00
Koordinasi dengan instansi yang
(satu milyar rupiah).
berwenang melaksanakan
pemberantasan tindak pidana
korupsi dan instansi yang
bertugas melaksanakan
pelayanan publik Tindakan untuk melaksanakan penetapan
6. EKSEKUSI hakim dan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap
STRUKTUR
KELEMBAGAAN KPK
Pimpinan Dewan Pengawas

Deputi Bidang Deputi Bidang Deputi Bidang Deputi Bidang Deputi Bidang Sekretariat
Pendidikan dan Pencegahan dan Koordinasi dan Informasi dan Penindakan Jenderal
Peran Serta Monitoring Supervisi Data dan Eksekusi
Masyarakat

Direktorat Direktorat Direktorat


Direktorat
Sosialisasi & Pendidikan Pembinaan &
Jejaring
Kampanye dan Pelatihan Peran Serta
Pendidikan
Antikorupsi Masyarakat
Antikorupsi
Knowledge

Deterrent Effect

Character
Tid ak Bisa
Perbaikan sistem
Kor up si

Edukasi dan Kampanye


Values

*Peranserta masyarakat diperlukan pada


semua strategi (pendidikan, Pencegahan Beliefs
maupun penindakan)

KOMITMEN PIMPINAN DAN POLITIK


STASTISTIK TIPIKOR
yang ditangani oleh KPK
per Triwulan I 2023

Berdasarkan Profesi/Jabatan

Berdasarkan Jenis Perkara

https://www.kpk.go.id/id/statistik/penindakan/tpk-berdasarkan-jenis-perkara
PENCEGAHAN KORUPSI
& PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

SOSIALISASI & KAMPANYE


Target: Target:
ANTIKORUPSI
SISTEM INDIVIDU

MONITORING SISTEM

JEJARING PENDIDIKAN
ANTIKORUPSI
PELAPORAN
PERAN SERTA
GRATIFIKASI
MASYARAKAT

ANTIKORUPSI
PELAPORAN
BADAN USAHA DIKLAT
LHKPN
ANTIKORUPSI
(PAKSI & API)

http://aclc.kpk.go.id/
LSP KPK

Pembentukan
Lembaga Sertifikasi
Profesi KPK
Diresmikan oleh Pimpinan KPK pada
10 November 2017 berdasarkan Lisensi
dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP) Nomor : BNSP-LSP-915-ID
sebagai LSP Pihak Kedua sehingga
LSP KPK dapat melaksanakan
sertifikasi kompetensi kerja
untuk internal KPK
dan jejaring kerja
antikorupsi
https://lsp.kpk.go.id

lsp.kpk@kpk.go.id
03.
TITIK POTENSI
RISIKO KORUPSI
MENGHINDARI KONFLIK
KEPENTINGAN

PENYELENGGARA NEGARA MEMILIKI / DIDUGA MEMILIKI

KEKUASAAN & WEWENANG KEPENTINGAN PRIBADI

KUALITAS KINERJA
MENGELOLA RISIKO KORUPSI
DI SEKTOR PELAYANAN PUBLIK

Pembenahan aturan main di Pemberdayaan masyarakat


sektor pelayanan publik, dengan untuk meningkatkan
mereduksi aturan yang berpotensi kemandirian masyarakat dan
mengarah pada TPK penguatan kualitas civil society

Penegakan hukum dan transparansi Pemimpin yang


aturan main yang dapat mereduksi berkomitmen terhadap
potensi korupsi pemberantasan korupsi politik
(transparansi prosedur, pengelolaan dana masyarakat,
dan bantuan pendanaan pemerintah)
MENGHINDARI KONFLIK
KEPENTINGAN

MENERIMA Penggunaan asset Menentukan sendiri


Informasi rahasia besarnya gaji
GRATIFIKASI jabatan/instansi

Perangkapan Pengawasan tidak Penilaian suatu


Akses khusus
jabatan mengikuti prosedur obyek kualifikasi
Tentang GRATIFIKASI =
PEMBERIAN DALAM ARTI LUAS
Pasal 12b dan 12c UU No. 31 Tahun 1999
jo. UU No.20 Tahun 2001 meliputi:
• Uang, barang, diskon, komisi, pinjaman
tanpa bunga, fasilitas lainnya
• Diterima di dalam maupun di luar negeri
• Dilakukan dengan sarana elektronik atau
tanpa sarana elektronik

Yang diberikan:
Berkaitan dengan jabatan dan bertentangan
dengan kewajiban atau tugas Penyelenggara
Negara/ Pegawai Negeri

Ancaman Hukuman
• Pidana penjara 4 – 20 tahun
• Denda Rp200 juta – Rp1 milyar
BENTUK RASIONALISASI
DALAM GRATIFIKASI
• sekedar tanda terima kasih;
• pemberian cuma-cuma dan ikhlas;
• hanya uang receh dan sodaqoh;
• yang penting tidak nerima suap;
• tidak ada kerugian keuangan negara;
• karena saya bekerja profesional ;
• project nya sudah selesai;
• tidak mempengaruhi keputusan saya;
• budaya ketimuran dan tradisi;
• gaji pegawai negeri kecil;
• semua instansi menerima;
• dianjurkan dalam agama agar saling
memberi hadiah;
GRATIFIKASI = PEMBERIAN

Suap Hadiah
• Meeting of mind • Pemberian yang wajar
• Transaksional • Karena hubungan baik,
tidak terkait sama
sekali dengan jabatan
Gratifikasi
Ilegal
Gratifikasi
• Berhubungan
dengan jabatan Pemberian dalam arti
luas, penerimanya
• Berlawanan Penyelenggara Negara
dengan kewajiban atau Pegawai Negeri
atau tugasnya

Disarikan dari pendapat Prof. Dr.Topo Santoso, SH, MH


(Guru Besar Hukum Pidana UI)
JENIS GRATIFIKASI
Berdasarkan Peraturan KPK RI No. 02 Tahun 2019 tentang Pelaporan Gratifikasi

NO YES

GRATIFIKASI WAJIB GRATIFIKASI TIDAK WAJIB


DILAPORKAN DILAPORKAN
TOLAK! KALAU TIDAK BISA DITOLAK, LAPORKAN! BOLEH DITERIMA, TIDAK WAJIB DILAPORKAN

Berhubungan dengan jabatan atau


berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya
GRATIFIKASI YANG
TIDAK WAJIB
DILAPORKAN

1 Karena hubungan
keluarga, sepanjang tidak
memiliki konflik
kepentingan.

Penyelenggaraan pernikahan, kelahiran,


aqiqah, baptis, khitanan, dan potong gigi,
atau upacara adat/agama lain paling
banyak dengan batasan nilai per
pemberian 1 juta Rupiah

2
GRATIFIKASI YANG
TIDAK WAJIB
DILAPORKAN

Sesama pegawai pada pisah sambut, pensiun,


Penerimaan terkait dengan musibah atau promosi, dan ulang tahun (tidak berbentuk
bencana sepanjang tidak ada konflik uang) paling banyak Rp300.000 dengan total
kepentingan dan memenuhi kewajaran pemberian Rp 1 juta dalam 1 th dari pemberi

3 atau kepatutan yang sama.


GRATIFIKASI YANG
TIDAK WAJIB
DILAPORKAN

5 Hidangan atau sajian yang


6
berlaku umum.

Sesama rekan kerja paling banyak (tidak


dalam bentuk uang) Rp200.000,00 dengan
total pemberian Rp1.000.000,00 dalam 1
(satu) tahun dari pemberi yang sama.
GRATIFIKASI YANG
TIDAK WAJIB
DILAPORKAN

7 8
Keuntungan /bunga dari penempatan
Prestasi akademis
dana, investasi, atau kepemilikan saham
/non akademis yang diikuti
pribadi yang berlaku umum;
dengan biaya sendiri,
seperti kejuaraan,
perlombaan /kompetisi
tidak terkait kedinasan.
GRATIFIKASI YANG
TIDAK WAJIB
DILAPORKAN

9 10
Manfaat bagi seluruh
Seminar kit yang berbentuk
peserta koperasi atau
seperangkat modul & alat tulis
organisasi pegawai
serta sertifikat yang diperoleh
berdasarkan keanggotaan
dari kegiatan resmi kedinasan,
yang berlaku umum.
seperti rapat, seminar, workshop,
konferensi, pelatihan, atau
kegiatan lain sejenis yang berlaku
umum.
GRATIFIKASI YANG
TIDAK WAJIB
DILAPORKAN
11 Kompensasi atau honor profesi di luar
kedinasan, yang tidak terkait dengan tupoksi
12
Penerimaan hadiah, beasiswa, atau tunjangan,
dari pejabat/pegawai, tidak memiliki konflik
baik berupa uang /barang yang ada kaitannya
kepentingan, dan tidak melanggar aturan
dengan peningkatan prestasi kerja yang
internal instansi pegawai
diberikan oleh Pemerintah /pihak lain sesuai
/kode etik;
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
GRATIFIKASI YANG
TIDAK WAJIB
DILAPORKAN
13 14
Hadiah tidak berbentuk uang atau alat
tukar lainnya, sebagai alat promosi dan
berlogo sepanjang tidak memiliki
konflik kepentingan dan berlaku
umum.

Hadiah langsung/undian,
diskon/rabat, voucher, point
reward atau souvenir berlaku
umum dan tidak terkait
kedinasan;
GRATIFIKASI YANG
TIDAK WAJIB
DILAPORKAN
15 Kompensasi terkait kedinasan seperti
honorarium, transportasi, akomodasi dan
16
pembiayaan sesuai standar biaya yang
berlaku di instansi penerima, tidak ada
pembiayaan ganda,tidak ada konflik
kepentingan & tidak melanggar aturan
yang berlaku di instansi penerima.

Karangan bunga sebagai ucapan dalam


acara pernikahan, ulang tahun, acara
agama/adat istiadat, pisah sambut,
pensiun, promosi jabatan;
GRATIFIKASI YANG
TIDAK WAJIB
DILAPORKAN
17 Cenderamata/plakat kepada instansi, dalam
rangka hubungan kedinasan dan kenegaran,
baik di dalam negeri maupun luar negeri,
sepanjang tidak diberikan kepada individu
pegawai negeri atau Penyelenggara Negara.

Bernilai wajar dan diberikan


mewakili instansi
04.
MEMBANGUN
BUDAYA
INTEGRITAS
TANAMKAN INTEGRITAS
SEJAK DINI, RAWAT HINGGA NANTI

integritas /in·teg·ri·tas/ n
Bertindak secara konsisten antara apa
yang dikatakan dengan tingkah
lakunya sesuai nilai-nilai yang dianut
TINDAKAN KUNCI
INTEGRITAS

Integritas dapat diartikan menjadi tiga tindakan kunci (key action) yang dapat diamati (observable) yaitu*:

MENUNJUKKAN KEJUJURAN MEMENUHI BERPERILAKU


Bekerja dengan orang lain secara KOMITMEN KONSISTEN
jujur dan benar, menyajikan Melakukan apa yang Menunjukkan tidak
informasi secara lengkap dan akurat. telah dijanjikan, tidak adanya kesenjangan
membocorkan rahasia. antara kata dan perbuatan.
“The supreme quality
for leadership is
unquestionably
integrity”
Without it, no real success is possible, no
matter whether it is on a section gang, a
football field, in an army, or in an office”
(Dwight D. Eisenhower)

INTEGRITAS, sikap yang teguh dalam


mempertahankan prinsip, tidak mau korupsi,
dan hal itu menjadi dasar yang melekat pada
dirinya sebagai nilai-nilai moral.
Sebagai Pejabat/Pegawai
• Menjalankan amanah dengan sungguh-sungguh, ikhlas, penuh
integritas, profesional, dan mencegah terjadinya korupsi di
Apa yang bisa
lingkungan kantor
dilakukan
Individu dalam
Sebagai Orangtua
mencegah
• Bersama-sama pasangannya menanamkan karakter anti korupsi
(misalnya kejujuran) sedini mungkin kepada anak-anaknya di korupsi ?
rumah

Sebagai Suami/Isteri
• Menjalankan fungsi sebagai auditor keuangan rumah tangga
(aliran dana rumah tangga), saling mengingatkan/memberikan
ruh integritas pada semua aktivitas keluarga

Berperan Secara Sosial


• Memberikan teladan dan menyerukan gerakan anti korupsi mulai
dari lingkup terkecil di sekitar rumah. Membiasakan akrab
mengenali dan empati terhadap orang lain yang kekurangan
KUNCI DIRI
PENCEGAHAN KORUPSI
Jangan mau jadi
PELAKU
• Deklarasi diri bila
mendapati CoI
• Menjadi teladan (tone
of the top)
• Patuhi kode etik
profesi
• Internalisasikan
integritas dalam diri
dan organisasi
• Patuh lapor LHKPN
• Tolak segala bentuk
gratifikasi
Jangan mau jadi • Cegah dan laporkan
setiap dugaan korupsi
KORBAN
SALURAN
PENGADUAN KORUPSI
Kunci keberhasilan KPK dalam menangkap
koruptor diantaranya merupakan hasil dari
peran serta dan kepedulian masyarakat
dalam melaporkan kasus korupsi.

Hampir semua kesuksesan KPK menangkap


koruptor bermula dari laporan masyarakat.

pengaduan@kpk.go.id

Call http://kws.kpk.go.id
Center :

198 0811 9595 75

0855 8575 575


TERIMA
KASIH!

KPK RI @KPK_RI kpk.go.id

Anda mungkin juga menyukai