Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Siapa yang belum pernah mengkonsumsi madu yang dihasilkan oleh lebah madu?
pasti sudah pernah mengkonsumsi bahkan merasakan manfaat yang terkandung dalam
madu, bukan? Seperti yang tahu bahwa madu sendiri dihasilkan atau diproduksi oleh hewan
yang berjenis serangga bernama lebah. Perlu Grameds ketahui bahwa tidak semua jenis
lebah dapat menghasilkan madu yang bisa dikonsumsi oleh manusia loh!

Memang kerap kali lebah selalu dikaitkan dengan madu, tetapi itu bukan berarti
bahwa semua jenis lebah dapat menghasilkan madu yang bisa dan aman dikonsumsi oleh
manusia atau makhluk hidup lain. Untuk dapat menghasilkan madu yang bisa dikonsumsi
oleh manusia atau makhluk hidup lainnya, madu haruslah diproduksi atau dihasilkan oleh
lebah khusus. Yang dimaksud lebah khusus ini adalah lebah yang memang spesies atau
jenisnya memang diperuntukkan untuk menghasilkan madu yang dapat dikonsumsi oleh
manusia atau bahkan dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup lainnya. Nah, jenis lebah
khusus tersebut adalah lebah yang biasa dikenal dengan nama lebah madu atau yang dalam
Bahasa Ilmiahnya dikenal dengan Apis.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Lebah madu mencakup sekitar tujuh spesies lebah dalam genus Apis, dari sekitar
20.000 spesies[1] yang ada. Saat ini dikenal sekitar 44 subspesies yang mana mereka
memproduksi dan menyimpan madu yang dihasilkan dari nektar bunga.[2] Selain itu
mereka juga membuat sarang dari malam, yang dihasilkan oleh para lebah pekerja
di koloni lebah madu.

Lebah madu yang ada di alam Indonesia adalah A. andreniformis, A. cerana dan A.
dorsata, serta khusus di Kalimantan terdapat A. koschevnikovi.

lebah merupakan satu-satunya serangga dari banyaknya jenis serangga terbang yang
dapat menghasilkan madu dalam jumlah banyak hingga dapat dikonsumsi oleh manusia
atau bahkan makhluk hidup lainnya. Tahukah Grameds? Lebah madu berasal dari genus
yang bernama genus Apis. Perlu Grameds ketahui bahwa serangga terbang satu ini selain
dapat menghasilkan madu yang memiliki banyak manfaat, ternyata juga dapat
menghasilkan serbuk sari atau juga dapat disebut dengan polen, menghasilkan propolis
atau yang dikenal dengan lem lebah, menghasilkan lilin lebah yang biasanya menyatu
dengan madu, serta juga dapat menghasilkan racun atau yang biasa dikenal dengan sengat
lebah untuk melindungi dirinya dari ancaman predator. Wah ternyata banyak juga ya!

Lebah madu sendiri diketahui memiliki banyak jenis yang tersebar di seluruh dunia,
namun hanya ada beberapa jenis lebah madu yang biasanya dibudidayakan untuk
dimanfaatkan sebagai penghasil madu yang nantinya akan dikonsumsi oleh manusia.
Adapun penjelasan rinci mengenai spesies dari lebah madu serta klasifikasi lebah madu
yang bisa Grameds pelajari.

Lebah penghasil madu atau lebah madu diketahui mencakup kurang lebih sekitar
tujuh jenis atau spesies lebah yang termasuk kedalam genus Apis. Dalam genus Apis
sendiri dapat diperkirakan berjumlah kurang lebih 20.000 spesies di dalamnya. Menurut
informasi yang kami dapatkan, saat ini sudah diketahui adanya subspecies lebah yang
diketahui dapat menyimpan madu dari nektar bunga dan menghasilkan madu. Jumlah
subspecies tersebut adalah sekitar 44 subspesies yang ada di seluruh dunia.
Untuk klasifikasi lebah madu, dapat dijelaskan dengan kingdom atau kerajaan dari
lebah madu adalah Animalia, filum dari lebah madu adalah arthropoda, subfilum dari
lebah madu adalah mandibulata, kelas dari lebah madu adalah kelas insecta atau serangga,
subkelas dari lebah madu adalah pterygota, ordo dari lebah madu adalah hymenoptera,
subordo dari lebah madu adalah cheistograsta, family dari lebah madu adalah apidea, serta
yang terakhir spesies dari lebah madu adalah apis dorsata, apis mellifera, apis cerana, dan
apis trigona.

B. JENIS – JENIS LEBAH MADU


1. Lebah Madu Raksasa ( Apis Dorsata )

Lebah madu raksasa atau yang juga disebut dengan lebah liar memiliki
nama latin Apis Dorsata merupakan jenis spesies lebah madu yang pertama.
Lebah madu dengan spesies ini hanya ada terdapat di hutan-hutan di negara yang
memiliki iklim tropis asia dan subtropics. Seperti namanya, lebah madu raksasa
memiliki ukuran yang paling besar dibandingkan dengan ukuran lebah dari spesies
lain. Untuk habitat asli atau asal asli dari lebah madu dengan spesies ini adalah
tersebar di seluruh wilayah dari Negara Indonesia, wilayah Negara Singapura,
Negara Malaysia, sampai dengan Negara Filipina. Untuk hasil produksi madu dari
lebah madu jenis ini, masih menggunakan metode dengan mengambil atau
memanennya langsung dari hutan. Lebah madu raksasa biasanya akan membuat
sarang dengan cara tunggal dan sarangnya menggantung pada cabang pohon, atau
mungkin juga mereka akan membuat sarang di tebing. Untuk hingkat hasil
produksi madu dari lebah madu raksasa sendiri, dalam satu koloni lebah bisa
mencapai sekitar 50 kg sampai dengan 60 kg untuk satu pohon.
2. Lebah Madu Berat ( Apis Mellifera )

Lebah madu barat atau yang juga disebut dengan lebah unggul memiliki
nama latin Apis Mellifera merupakan jenis spesies lebah madu yang kedua. Lebah
madu barat ini pertama kali diperkenalkan serta dimasukkan kedalam jenis spesies
lebah madu di Indonesia pada sekitar tahun 1841, hingga saat ini lebah madu barat
terus dikembangbiakkan untuk dibudidayakan. lebah madu dengan jenis ini
adalah lebah madu yang menjadi favorit para peternak lebah, karena mampu
memproduksi atau menghasilkan madu dalam jumlah yang cenderung besar, yakni
dalam satu koloni mampu mencapai sekitar 35 kg hingga 40 kg dalam satu tahun
Tak hanya dikarenakan alasan itu saja lebah madu ini sangat memudahkan para
peternak lebah dalam membudidayakan lebah madu jenis lebah madu barat ini.

3. Lebah Madu Timur ( Apis Cerana )

Lebah madu timur atau juga bisa disebut dengan lebah lokal ini memiliki
nama latin Apis Cerana. Lebah madu timur hidup dan tersebar di hampir seluruh
wilayah negara Indonesia. Untuk tingkat banyaknya produksi madu yang
dihasilkan, satu koloni lebah madu timur mampu memproduksi sebanyak 6 kg
sampai dengan 12 kg madu dalam waktu satu tahun.
4. Lebah Madu Kerdil ( Apis Trigona )

Lebah madu kerdil atau yang juga disebut dengan lebah klanceng memiliki
nama latin Apis Florea merupakan jenis spesies lebah madu yang terakhir. Seperti
namanya, lebah madu kerdil memiliki ukuran tubuh lebah madu yang paling
mungil dibandingkan dengan ukuran dari lebah madu dengan jenis lainnya. Lebah
madu kerdil memiliki sifat yang cenderung lebih jinak dan syukurnya lebah ini
tidak memiliki sengat seperti lebah madu dengan jenis lainnya. Untuk hasil
produksi madu dari lebah madu dengan jenis lebah madu kerdil ini hasil produksi
madunya cenderung paling sedikit dibandingkan dengan hasil produksi madu dari
lebah madu jenis lain. Dalam satu koloni lebah madu kerdil hanya sanggup
memproduksi dan menghasilkan madu dengan berat 1 kg sampai dengan 3 kg
dalam kurun waktu satu tahun. Untuk persebaran dari lebah madu kerdil ini,
mereka memiliki habitat atau tersebar di wilayah Negara Jazirah Arab, Negara
Pakistan, Negara Bangladesh bahkan sampai dengan Negara Indonesa. Di Negara
Indonesia sendiri, lebah madu kerdil lebih akrab dikenal dengan nama atau
sebutan tawon klanceng.

C. TINGKATAN LEBAH MADU BESERTA TUGASNYA

Setelah mengenal dan mempelajari mengenai beberapa jenis lebah madu yang
tersebr di Indonesia, kini saatnya Grameds mengetahui tentang tingkatan atau jenis lebah
madu yang ada dalam satu koloni beserta dengan tugas dari masing-masing tingkatan
dalam satu koloni lebah madu. Seperti yang sudah dijelaskan di awal bahwa lebah madu
merupakan salah satu serangga terbang yang memiliki sifat sosial, sehingga lebah madu
hidup dengan cara berkoloni atau berkelompok. Dalam satu koloni lebah madu, diketahui
terdapat 10.000 ekor hingga 60.000 ekor lebah madu.
Dalam satu koloni lebah madu diketahui memiliki tingkatan atau yang bisa disebut
dengan tiga jenis anggota keluarga. Ketiga jenis anggota keluarga lebah madu tersebut
memiliki peran serta tugasnya masing-masing yang berguna untuk kelangsungan hidup
dari koloni lebah. Berikut ini akan kami jelaskan ketiga anggota keluarga dalam satu
koloni kebah madu beserta dengan peran masing-masing.

1. Lebah Ratu

Lebah ratu menjadi satu-satunya lebah betina yang mana memegang peranan
penting untuk kelangsungan hidup suatu koloni lebah madu. Mengapa demikian?
Hal itu dikarenakan dalam suatu koloni lebah madu hanya terdapat satu lebah betina
yang menjadi lebah ratu. Apabila dalam satu koloni terdapat dua ekor lebah ratu,
maka kedua lebah ratu tersebut akan berkelahi hingga salah satu dari kedua lebah
ratu ada yang mati, atau juga sampai salah satu dari kedua lebah ratu meninggalkan
sarang suatu koloni lebah madu tersebut.

Lebah ratu memiliki ciri-ciri yang dapat dikatakan sangat mencolok, seperti
lebah ratu memiliki perut yang cenderung lebih panjang dibandingkan dengan lebah
lainnya, lebah ratu memiliki ukuran yang relatif lebih panjang dan sayapnya lebih
pendek dibandingkan dengan bagian tubuhnya. Selain itu, lebah ratu memiliki
ukuran dada yang lebih besar dibandingkan dengan lebah pekerja, dan ciri terakhir
dari lebah ratu adalah kepala dari lebah ratu berbentuk berbeda dengan lebah
lainnya, yakni berbentuk bulat.

Kehidupan dari lebah ratu sangat berbeda dengan lebah pekerja ataupun lebah
jantan. Mengapa demikian? Lebah ratu tidak pernah mencari makanannya sendiri
serta selalu dilayani oleh lebah pekerja. Untuk masa hidup lebah ratu diketahui lebih
panjang dibandingkan dengan lebah lainnya, yakti hamper sekitar 4 tahun sampai
dengan 6 tahun. Tugas lebah ratu selama hidupnya hanyalah untuk bertelur dan
memperbesar koloni lebah serta memperbanyak menetaskan lebah madu.
2. Lebah Jantan ( Drone )

Jumlah lebah jantan yang ada dalam satu koloni lebah madu hanyalah kisaran
100 ekor saja. Lebah jantan memiliki tugas pokok atau tugas utama untuk
mengawini lebah ratu. Tidak sembarangan lebah jantan berani untuk mengawini
lebah ratu, hanya lebah-lebah jantan yang sudah dewasa saja yang berani mengawini
lebah ratu. Proses perkawinan antara lebah jantan dan lebah ratu dilakukan dengan
cara terbang setinggi-tingginya di saat cuaca sangat cerah. Lebah jantan lantas
mengejar lebah ratu, hanya lebah jantan yang dapat mengejar lebah ratu saja yang
mampu mengawini lebah ratu.

Setelah proses perkawinan antara lebah jantan dan lebah ratu terjadi, lebah
jantan akan secara otomatis atau tak lama kemudian mati dikarenakan testisnya telah
terlepas dari tubuh dan menyatu dengan organ ovarium milik lebah ratu. Setelahnya,
jasad dari lebah jantan akan secara otomatis menjadi santapan untuk para lebah
pekerja.

Lebah jantan memiliki beberapa ciri khusus, untuk bentuk dan ukuran hamper
mirip dengan lebah ratu, tetapi lebah jantan memiliki tubuh yang relatif lebih
ramping serta memiliki mata yang besar serta bersentuhan yang terletak di atas
kepala lebah jantan.

3. Lebah Pekerja

Dalam suatu koloni lebah madu diketahui terdapat 30.000 ekor hingga 60.000
ekor lebah pekerja. Lebah pekerja sendiri memiliki beberapa ciri yang membedakan
mereka dengan lebah ratu dan lebah jantan. Ciri-ciri dari lebah pekerja adalah
ukuran tubuh dari lebah pekerja yang dapat dikatakan paling kecil apabila
dibandingkan dengan ukuran tubuh dari lebah ratu dan lebah jantan. Memiliki
bentuk kepala dengan bentuk segitiga dengan kaki belakang yang berbulu panjang.
Jangan salah, bulu pajang pada kaki lebah berguna sebagai tempat penyimpanan
tepung sari ketika lebah pekerja sedang terbang untuk mencari makanan. Berikut ini
beberapa tugas lain yang dimiliki oleh lebah pekerja.
 Bertugas membangun sarang lebah sebagai tempat bertelurnya lebah ratu.
 Bertugas mengumpulkan bahan makanan berupa nektar, air, dan tepung sari.
 Bertugas memberi dan mencari makan untuk lebah jantan dan lebah ratu.
 Bertugas merapikan dan membersihkan sarang lebah.
 Bertugas memproduksi madu.
 Bertugas menjaga keamanan sarang lebah.

D. Cara Lebah Madu Memproduksi Madu

lebah pekerja adalah lebah betina yang tidak menjadi ratu. Lebah pekerja memiliki
peran penting dalam pengumpulan nektar bunga yang nantinya akan diproduksi menjadi
madu. Berikut ini adalah cara atau proses lebah pekerja membuat madu.

1. Berburu dan Mengumpulkan Neclar

Lebah pekerja akan mulai terbang sejauh 6 km hingga 8 km untuk mencari nektar
atau sari bunga yang nantinya akan diproduksi menjadi madu.

2. Mengubah Nectar Menjadi Madu

Setelahnya, nectar tadi akan diolah menjadi madu dengan cara dikunyah oleh
lebah pekerja, lebah pekerja akan menghasilkan enzim yang dapat meningkatkan
tingkat keasaman dalam nectar dan merubahnya menjadi madu.

3. Mengeringkan Madu Setelah Dikunyah

Setelahnya lebah akan mengeringkan nectar yang telah menjadi madu. Lebah
menggunakan du acara untuk mengeringkan madu, yakni dengan cara menyebarkan
madu setengah jadi ke sarang lebah yang memiliki bentuk segi enam dan yang kedua
adalah dengan cara mengipasi madu setengah jadi menggunakan sayapnya.

4. Melindungi Madu Dengan Lilin Lebah

Langkah terakhir adalah proses penyimpanan madu, proses ini dilakukan dengan
cara menyimpan madu di dalam sel yang ada di sarang lebah. Untuk dapat menjaga
kualitas dari madu, lebah menggunakan lilin lebah yang dihasilkan oleh lebah.
E. OBAT – OBATAN LEBAH MADU

Dijelaskan juga mengenai sarang lebah yang merupakan sel-sel yang terbentuk
hexagonal dibuat dari malam lebah yang dicampur dengan perekat (propolis) yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan. Sarang lebah ini digunakan untuk meletakkan madu, tepung, sari
dan tempayak (larva). Kendati demikin tidak semua lebah pekerja bertanggung jawab atas
pembangunan sarang. Lebah pekerja muda yang masih kuat (berumur 12 - 17 hari) dengan
kelenjar malamnya sangat produktif bertugas membangun sarang.

Manfaat budidaya lebah madu secara garis besar ada yang langsung dan tidak
langsung bagi manusia. Yang langsung seperti meningkatkan stamina tubuh karena
produk-produk perlebahan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Sedangkan yang tidak
langsung dengan membantu proses penyerbukan bunga. Lebah melakukan fertilisasi pada
tanaman (perpindahan tepung sari ke kepala putik) sehingga proses ini dapat membentuk
calon individu baru atau biji pada tanaman.

Pada halaman ketujuh disebutkan produk-produk yang dihasilkan oleh lebah madu:

1. Bahwa madu itu sendiri sebagai produk utama yang berasal dari nektar bunga. Artinya
makanan yang sangat berguna bagi pemelihraan kesehatan, kosmetika, dan tentunya
farmasi.
2. Royal jelly dimanfaatkan untuk stamina dan penyembuhan penyakit, sebagai bahan
kosmetika dan bahan campuran obat-obatan.
3. Pollen (tepung sari) dmanfaatkan untuk campuran bahan obat-obatan atau
kepentingan farmasi. Selanjutnya ada lilin lebah (malam) dipergunakan untuk industri
farmasi dan kosmetika sebagai pelengkap bahan campuran.
4. Propolis (perekat lebah) dimanfaatkan dalam penyembuhan luka, penyakit kulit, serta
membunuh virus influenza. Keuntungan lain dalam beternak lebah madu ialah
membantu dalam proses penyerbukan bunga tanaman sehingga didapat hasil lebah
yang maksimal.
F. PENTINGNYA LEBAH UNTUK EKOSISTEM

1. Meningkatkan Keanekaragaman Hayati

Dalam mengkonsumsi nektar bunga dan serbuk sari, lebah sekaligus melakukan
proses penyerbukan pada tanaman dan dijuluki sebagai serangga penyerbuk paling
utama. Penyerbukan adalah perpindahan serbuk sari dari antera (bagian jantan dari
bunga) ke stigma (bagian betina dari bunga). Beberapa tanaman dapat melakukan
penyerbukannya sendiri, namun diperkirakan 90 persen tanaman berbunga bersifat
entomofil, yaitu bergantung pada penyerbukan serangga untuk dapat bereproduksi.
Proses penyerbukan silang yang dilakukan lebah dapat meningkatkan variasi genetik
dalam komunitas tumbuhan, sehingga akan memperkaya keanekaragaman hayati.

2. Media Konservasi Hutan

Di kawasan hutan jarak antar tanaman sangat rapat sehingga tidak memungkinkan
adanya angin yang dapat membantu proses penyerbukan dan seringkali jarak antar
spesies pohon yang sama dihutan juga sangat jauh. Ketika cukup banyak lebah hadir
di hutan, mereka memberikan penyerbukan yang lebih baik yang mengarah pada
peningkatan regenerasi pohon dan konservasi keanekaragaman hayati hutan.

3. Menstabilkan Rantai Makanan

Pada ekosistem hutan, lebah membantu menyediakan makanan berupa biji-bijian,


dedaunan, dan buah-buahan bagi konsumen tingkat I (pemakan tumbuhan) lewat
proses penyerbukannya.

4. Menjaga Ketahan Pangan

Lebah saat ini meningkatkan produksi pangan 2 miliar petani kecil di seluruh
dunia, sehingga membantu memastikan keamanan pangan bagi populasi dunia.
Penelitian menunjukkan jika penyerbukan dikelola dengan baik pada pertanian kecil
yang beragam, hasil panen dapat meningkat sebesar 24 persen.
5. Meningkatkan Kualitas Makanan

Makanan yang kaya nutrisi mikro seperti buah-buahan, sayuran dan biji-bijian
bergantung pada penyerbukan. Jika tanaman telah diserbuki dengan baik, artinya
menerima serbuk sari yang cukup banyak, buah yang lebih besar dan seragam akan
berkembang. Umumnya, tanaman menggunakan lebih banyak sumber dayanya ke
dalam buah yang diserbuki, meningkatkan gizi, nutrisi dan rasa.

6. Mamfaat Madu Untuk Kesehatan

Semua bagian dari produksi lebah madu berguna bagi manusia tidak hanya untuk
bahan pangan tetapi juga telah diakui dunia medis dapat membantu pengobatan
penyakit manusia seperti tuberculosis (TB), demam berdarah dengue (DBD), malaria,
dan bahkan berpeluang untuk terapi kanker serta HIV/AIDS. Madu juga merupakan
propolis yang mengandung banyak zat aktif yang berpeluang menggantikan antibiotik
dan memperkuat daya tahan tubuh. Produk samping seperti wax (lilin), bahkan venom
(racun sengat lebah) juga sangat bernilai untuk terapi medis dan kecantikan/kosmetik.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Lebah madu telah di kenal oleh manusia sejak zaman budaya-budaya kuno beberapa
ribu tahun yang lalu.

Pembudidayaan lebah madu yang kini populer berasal dari kawasan Laut Tengah
(Afrika Utara, Eropa selatan dan Asia Kecil) yang selanjut menyebar ke seluruh wilayah
dunia.[4] Bangsa Mesir Kuno membuat corong dari tanah liat sebagai sarang lebah,
kemudian dari keranjang anyaman. Di Afrika lebah madu dipelihara dalam bongkahan
kayu berbentuk silinder dan sarang tersebut digantung di pohon. Bangsa Rusia sebagai
pengembang lebah madu secara modern, malahan disebut sebagai daerah lahan madu.
Rusia mulai mengembangkan peternakan madu sejak abad ke 10 hingga kini secara besar-
besaran. Mereka yang menemukan sarang lebah madu yang bisa dipindah-pindahkan,
teknik tersebut diperkenalkan oleh Peter Prokovich (1775-1850).
MAKALAH

EKOSISTEM LEBAH MADU

Anggota Kelompok 3 :
Arif Maulana
Ariestyan T
Akbar
Sansan
Raggi
Rizki Agil

SMP NEGERI 1 PAGADEN

Anda mungkin juga menyukai