Makalah - Kel - Penyediaan - Air - Bersih Minum Upload
Makalah - Kel - Penyediaan - Air - Bersih Minum Upload
DAFTAR
ISI............................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................
A. Latar
Belakang........................................................................
B. Masalah ..................................................................................
C. Tujuan.....................................................................................
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT, atas anugerah dan ridhonya sehingga
penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan judul PENYEDIAAN AIR
BERSIH LAYAK MINUM . Kami menyadari sepenuhnya penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi materinya maupun dari segi teknis
penulisannya dengan segala kebesaran hati segala kritikan dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah
berikut. Atas segala perhatian kami ucapkan terimah kasih
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara.
Tiga per empat bagian tubuh manusia terdiri dari air. Manusia tidak dapat
bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air.
Air yang digunakan harus memenuhi syarat dari segi kualitas maupun
kuantitasnya. Secara kualitas, air harus tersedia pada kondisi yang memenuhi
syarat kesehatan. Kualitas air dapat ditinjau dari segi fisika, kimia, biologi dan
radioaktif. Kualitas air yang baik ini tidak selamanya tersedia dialam. Dengan
adanya perkembangan industri dan pemukiman dapat mengancam kelestarian air
bersih. Sehingga diperlukan upaya perbaikan secara sederhana maupun modern.
(wawan Kurniawan)
Kerusakan lingkungan telah menyebabkan sumber daya air di perkotaan
makin tercemar.Krisis air disebabkan pertumbuhan penduduk, lemahnya
pelayanan PDAM, dan pergantian musim yang kontras. Krisis air bersih
berpotensi menyebabkan konflik sosial, terutama ketika semakin banyak warga
miskin yang kehilangan akses terhadap air. (Maya Elvira)
Pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat dari tahun
ketahun dengan luas lahan yang tetap juga akan mengakibatkan tekanan terhadap
lingkungan semakin berat. Berbagai aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya yang berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, dan pertanian akan
menghasilkan limbah yang memberi sumbangan pada penurunan kualitas air
sungai. (Hasnia)
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang maka rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana kualitas air bersih dan air minum yang memenuhi syarat ?
2. Bagaimana permasalahan air diperkotaan ?
3. Bagaimana akibat pencemaran air ?
4. Faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan pelayanan perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) kepada pelanggan?
5. Bagaimana pelayanan penyediaan air bersih yang baik ?
6. Bagaimana mengurangi genangan air tanpa menghambat pembangunan ?
7. Bagaimana pengolahan air laut menjadi air bersih?
C. TUJUAN
1. Mengetahui kualitas air bersih dan air minum yang memenuhi syarat ?
2. Mengetahui permasalahan air diperkotaan dan solusinya ?
3. Mengetahui akibat pencemaran air ?
4. Mengetahui Faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan pelayanan perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) kepada pelanggan?
5. Mengetahui pelayanan penyediaan air bersih yang baik ?
6. Mengetahui cara mengurangi genangan air tanpa menghambat pembangunan ?
7. Mengetahui cara pengolahan air laut menjadi air bersih?
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kualitas Air
Menurut Permenkes 492 tahun 2010, air minum aman bagi kesehatan
apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif
dimana persyaratan tersebut tercantum dalam parameter wajib dan parameter
tambahan. Sedangkan pada Permenkes no 416 tahun 1990, di atur tentang
persyaratan air bersih. Di dalam Permenkes tersebut, ada puluhan jenis parameter
yang diatur. Tiap jenis parameter diatur berbeda untuk air minum dan air bersih.
Secara fisik, keduanya tidak boleh berbau dan tidak boleh berasa. Untuk warna
diukur dengan skala TCU (True Color Unit), maksimal: air bersih 50 TCU, air
minum 5 TCU. Kekeruhan diukur dengan skala NTU (Nephelometric Turbidity
Unit), maksimal: air bersih 25 NTU, air minum 5 NTU. Dengan mata telanjang,
kedua skala ini sama sekali tidak dapat dibedakan. 50 TCU dan 5 TCU sama-sama
terlihat tidak berwarna. 5 NTU dan 25 NTU sama-sama terlihat jernih. Dan
puluhan parameter kimia lainnya seperti nitrat, amoniak, logam berat, pestisida
juga cenderung hampir sama nilainya.
Dari persyaratan Mikrobiologi (bakteri),Air minum itu harus bebas
bakteri dan virus. Keberadaan makluk asing ini tidak bisa bisa ditoleransi, karena
air minum itu untuk konsumsi langsung dan langsung terkait dengan kesehatan.
Teknologi membunuh bakteri inilah yang membuat perbedaan cara pandang
tentang air minum. Kalau dulu dimasak sampai mendidih, sekarang tidak perlu
lagi. Sudah ada teknologi ultra filtrasi, reverse osmosis sebagaimana dipakai oleh
air minum dalam kemasan (AMDK). Supaya lebih meyakinkan, digunakan lagi
disinfektasi sinar ultra violet, ozonisasi, walaupun masih banyak yang pakai
klorinasi. Keluar dari proses, tidak ada lagi mikroba yang bisa hidup, jadilah air
minum. Untuk Air bersih masih dibolehkan ada bakteri.Dalam 100 mL (kira-kira
setengah gelas) masih boleh ada 10 bakteri, kalau airnya itu air kran,dan kalau
bukan air kran boleh sampai 50 bakteri. .
B. Penyebab Krisis Air bersih di Perkotaan
Ada berbagai penyebab krisis air bersih di kota-kota besar di indonesia.
Pertama, permasalahan kependudukan. Faktor-faktor yang terkait dengan
penurunan kualitas air diantaranya : (1)Laju pertambahan dan perpindahan
penduduk ke perkotaan yang cukup tinggi; (2) Penggunaan lahan yang tidak
memperhatikan konservasi tanah dan air. Pembangunan gedung-gedung di kota
besar banyak yang tidak mematuhi perbandingan lahan terpakai dan lahan
terbuka, sehingga mengganggu proses penyerapan air hujan kedalam tanah; (3)
Pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan aktifitas domestik, industri, erosi,
dan pertanian; dan (4) Eksploitasi tanah yang berlebihan yang dilakukan oleh
gedung-gedung perkantoran, rumah sakit, pusat perbelanjaan, apartemen,
pengusaha loundry, dan bangunan lainnya.
Kedua,masih kecilnya cakupan pelayanan PDAM keseluruh pelosok Indonesia.
Secara umum, pelayanan air bersih di perkotaan di Indonesia sampai tahun 2000
baru mencapai 39% atau 33 juta penduduk, yang berarti bahwa sekitar 119 juta
penduduk belum memiliki akses terhadap air bersih.
Pada saat ini, kinerja pelayanan air bersih dikawasan perkotaan masih sangat
kurang terutama di kota metropolitan, kota besar, kota sedang dan kota kecil.
Sebagai contoh, Provinsi DKI Jakarta yang merupakan kota metropolitan, pada
tahun 2012 jumlah penduduk yang terlayani air bersih baru sekitar 61,06%
(PDAM Propinsi DKI jakarta,2012).
Ketiga, pergantian musim yang menyebabkan pasokan air tidak merata.
Pergantian antara musim hujan dan musim kemarau di indonesia terlihat menjadi
sangat kontras dimana pada musim hujan terjadi banjir tapi pada saat musim
kemarau terjadi krisis air bersih. Jakarta merupakan salah satu contoh kawasan
perkotaan yang kontras pada kedua musim. Ironisnya, di tengah ancaman
kelangkaan air tersebut, potensi hujan di Jakarta yang mencapai 2.000 juta
m³/tahun tidak terserap optimal karena hanya 26,6% yang terserap ke dalam tanah
dan sisanya 73,4% terbuang sia-sia ke laut.
Sudah saatnya, pengelolaan air bersih di perkotaan dilakukan secara integratif.
Bank Dunia misalnya, memperkenalkan pendekatan manajemen air perkotaan
terintegrasi (integrated urban water management/IUWM), di mana para pembuat
kebijakan didorong untuk mengadopsi pandangan yang holistik, seperti apakah
penggunaan air dan irigasi di hulu berdampak kepada ketersediaan dan kualitas air
di hilir.
Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat menjadi contoh
keberhasilan pemerintah daerah dalam pembangunan air minum dan sanitasi di
Indonesia. Karena prestasinya itu, kota ini mendapatkan anugerah Indonesia
Millennium Development Goals Awards 2011 kategori akses ke air minum layak
dan sanitasi dasar. Sebagai daerah yang sangat peduli dengan air bersih dan
sanitasi, Payakumbuh mampu melampaui target pencapaian MDGs yang telah
disepakati 190 negara anggota PBB, 2009 lalu. Akhir Desember 2011, cakupan
pelayanan air bersih di Payakumbuh dari PDAM mencapai 93,4%. Padahal, target
air bersih perkotaan dalam MDGs 2015 hanya 80%.
Dalam beberapa tahun terakhir, Payakumbuh di bawah Walikota
Josrizal Zain berkomitmen dalam mewujudkan pembangunan air minum dan
sanitasi. Sejak 2006 Payakumbuh menjadi salah satu kota yang mengikuti
program ISSDP (Indonesia Sanitation Sector Development Program). Di samping
itu, Payakumbuh juga menjadi salah satu inisiator terbentuknya Aliansi Kota
Peduli Sanitasi (AKOPSI).
Belajar dari pengalaman Kota Payakumbuh, ada beberapa hal yang
dapat dipertimbangkan oleh pemerintah daerah lainnya di Indonesia, di antaranya:
(1) Pengaturan pemanfaatan air tanah yang disertai dengan pengawasan yang
ketat;
(2) Pemberian surat IMB (izin mendirikan bangunan) harus disertai kewajiban
penyediaan lahan terbuka;
(3) Kewajiban memperbaiki kualitas dan mengembalikan tata guna air sesuai
pemanfaatan sebagaimana yang telah dimanfaatkan oleh setiap pengguna air;
(4) Setiap pengguna air harus diwajibkan membiayai pengadaan air bersih; dan
(5) Setiap bangunan harus diwajibkan membuat sumur resapan sehingga dapat
meningkatkan cadangan air tanah.(Maya Elvira)
C. Akibat Pencemaran Air
Pencemaran air berdampak luas,misalnya dapat meracuni sumber air
minum, meracuni hewan, keseimbangan ekosistem sungai dan danau,
pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan
danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiata pertanian) telah menyebabkan
pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan
pertumbuhan ini menyebabkan oksigen yang seharusnya digunakan bersama oleh
seluruh hewan/tumbuhan air,menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati,
dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan
akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.
Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas empat kelompok,yaitu :
1. Dampak terhadap kehidupan biota air
2. Dampak terhadap kualitas air tanah
3. Dampak terhadap kesehatan
4. Dampak terhadap estetika lingkungan
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal
coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey
sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya
pencemaran tersebut.
C.3. Dampak terhadap kesehatan
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktifitas kita
dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan
pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit,
sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang kedalam air sungai,
danau ataupun kedalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara
berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air dilingkungan
tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat
merupakan makanan bagi tanaman air seperti eceng gondok yang dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah
logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam
berat ini dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan
tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam
jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan
karena terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk menanggulangi agar tidak
terjadi penumpukan logm-logam berat, maka limbah industri hendaknya
dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan. Sampah padat dari rumah
tangga berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk
dapat digunakan sebagai pupuk.
Solusi
Di adakan perbaikan pada sumber air PDAM agar air dapat mengalir
dengan lancar,dan lebih ditingkatkan lagi proses pelayanan PDAM nya sehingga
apa bila warga setempat melaporkan kejadian mengenai kerusakan pada pipa atau
saluran air dapat diperbaiki dengan cepat tanpa menunggu berhari-hari baru
kemudiaan diperbaiki.mengginggat air merupakan salah satu faktor utama
kebutuhan manusia yang sangat penting dan dibutuhkan setiap hari. (Rini
Febriani)
3. Pelayanan Prima
B. Strategi
C. Kebijakan
1. Perlu perbedaan antara saluran drainase yang mengalirkan air limbah rumah
tangga dengan saluran drainase yang menampung dan memfasilitasi jalannya
air untuk mengalir ketempat yang lebih rendah bagi air hujan.
2. Membuat sumur resapan individu pada bangunan hunian menengah,hunian
besar bangunan sarana perdagangan dan jasa,bangunan fungsi industri dan
pergudangan,serta bangunan sarana pendidikan dan kesehatan.sumur resapan
individu menampung air hujan yang jatuh pada atap bangunan,dihubungkan
dengan talang menuju kesumur resapan agar air tertampung mempunyai
keleluasaan meresap dan memberikan imbuhan bagi air tanah.
3. Sebagai fungsi konservasi air.khusus untuk bangunan kesehatan,perlu
dilengkapi dengan Instalasi pengolah air yang berfungsi mengolah air kotor
menjadi air yang siap dilepas keseluruh drainase umum.
4. Membuat sumur resapan kolektif pada bangunan hunian sangat kecil dan
bangunan kecil/sederhana.sumur resapan kolektif menampung air hujan pada
beberapa atap bangunan yang kemudian dihubungankan dengan talang
menuju kesaluran resapan air hujan.
5. Sumur resapan juga dibuat untuk menampung air hujan yang jatuh
kejalan,sehingga kesempatan air untuk meresap terwadahi.
6. Penataan pengawasan,dan pemberian insentifdisinsetif.agar memiliki
perhatian lebih pada pembuatan utilitas saluran drainase dan fungsinya agar
meringgankan beban pemerintah dalam menyediakan prasarana kawasan
perkotaan.
7. Pemisahan antara saluran drainase dengan saluran irigasi.hal ini sangat
prinsip,menggigat saluran drainase memilki kapasitas yang semakin besar
kearah hulu,sedangkan saluran drainase memiliki kapasitas yang semakin
besar kearah hilir.sehingga memiliki fungsi yang bertolah belakang.
8. Semaksimal mungkin saluran air hujan tidak ditutup bangunan,melainkan
ditutup ram besi,sehingga memberikan kontribusi positif dalam menampung
air hujan.saluran yang boleh ditutup bangunan adalah saluran drainase air
limbah,tetapi tidak sepanjang saluran ditutup.
9. Memberikan jalur pengarah aliran air menuju saluran air hujan,semacam inlet
pengarah,agar air mengalir menemukan jalannya menuju saluran penampung
air hujan,dimana saluran dimaksud adalah saluran pracetak berlubang agar
peresapan air hujan tetap berfungsi.
10. Membuat kolam resapan bagi perumahan bagi perumahan formal pada
topografi cekungan sehingga,air hujan jatuh dijalan lingkungan perumahan
formal mengalir menuju kolam resapan. (Awaliana Kandow)
lingkungan,Luwuk
Lingkungan,Luwuk
jurnal,Luwuk
Pengolahan Air Laut Menjadi Air Bersih di Wisata Bahari Lamongan ; Jurnal