Anda di halaman 1dari 2

B.

RANAH DAN TINGKATANNYA DALAM PENDIDIKAN IPS DI SD


Istilah “tujuan” atau dalam bahasa inggrisnya goal. Kita sering menggunakan istilah
tersebut terutama dalam kaitan dengan tujuan pelajaran atau tujuan intruksional . istilah goal
mengandung arti tujuan atau sasaran.

Goal adalah tujuan yang sifatnya sangat umum, luas dan menyangkut pokok-pokoknya
saja. Contohnya, dahulu kita sering mengenal istilah tujuan intruksional umum (TIU).
Sedangkan tujuan intrusional khusus (TIK) lebih tepat disebut objective, karena tujuannya
bersifat khusus dan operasional.

Biasanya antara goals dan objectives ditulis dalam tiga tingkatan yang berbeda. Yaitu:
1. Tujuan mata pelajaran (subject goals)
2. Tujuan unit pelajaran (unit objectivea), dan
3. Tujuan intruksional (intructional objectives)

Tujuan tersebut dijabarkan dalam standar kompetensi lulusan mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial Sekolah Dasar meliputi:
1. Memahami identitas diri dan keluarga.
2. Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga.
3. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa.
4. Mengenal sumber daya alam.
5. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah nasional
6. Menghargai peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan dan mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia.
7. Memahami perkembangan Wilayah indonesia
8. Mengenal gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan negara tetangga
9. Memahami peranan Indonesia di era global

Sebagai guru, tentunya membuat perencanaan pembelajaran yang akan di capai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar IPS di kelas. Goals dan objectives yang akan dicapai
biasanya akan dikelompokkan dalam area, atau ranah (domain) dengan kata lain anda
harus menentukan ranah (domain) dan tingkatannya (level) mana yang harus dicapai
siswa.

Menurut olivia (1992). Ada tiga kategori dasar, yaitu ranah kognitif (knowledge
elements), ranah psikomotor ( skill elements), ranah afektif (value elements)

Ranah kognitif, ketika guru mengidentifikasi ranah kognitif, dia harus menggunakan
rencana pembelajaran untuk menjembatani tujuan yang akan dicapainya. Bloom dan
kawan-kawan (1956) telah mengembangkan taksonomi tujuan pendidikan yang berkaitan
dengan perkembangan intelektual siswa.

Keenam kemampuan kognitif tersebut adalah sebagai berikut :


1. Mengingat (recall) menekankan kepada kemampuan mengingat informasi dengan
ditandai perilaku siswa.
2. Pemahaman menekankan, menekankan pada mengerti dan mengasosiasikan bahan-
bahan yang telah dipelajari.
3. Aplikasi menekankan kepada penggunaan informasi pada situasi tertentu.
4. Analisa menekankan kemampuan berpikir kritis.
5. Sintesa menekankan kepada kemampuan berpikir original (original thinking) dengan
mengambil bagian-bagian yang telah dipelajari menjadi kesatuan yang utuh.
6. Evaluasi menekankan pada kemampuan untuk membuat pertimbangan didasarkan
pada standar tertentu.

Anda mungkin juga menyukai