Anda di halaman 1dari 26

KAJIAN

RINTISAN KAMPUNG PRAMUKA


KWARTIR DAERAH JAMBI

A. LATAR BELAKANG
1. Pendidikan kepramukaan adalah proses pendidikan yang praktis, di luar
lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga yang dilakukan di alam
terbuka dalam bentuk kegiatan yang menarik, menantang, menyenangkan, sehat,
teratur dan terarah, dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya adalah terbentuknya watak, kepribadian
dan akhlak mulia.
2. Prinsip Dasar Kepramukaan adalah asas yang mendasari kegiatan Kepramukaan
dalam upaya membina watak peserta didik. Oleh karena itu Pembina harus
memahami bahwa setiap kegiatan kepramukaan haruslah didasari Prinsip Dasar
Kepramukaan.Prinsip Dasar Kepramukaan tidak dapat dipisahkan dengan
Metode Kepramukaan, karena keduanya saling melengkapi. Hal tersebut terlihat
dari ketaatan kepada kode kehormatan (Prinsip Dasar Kepramukaan) dan
Pengamalan Kode Kehormatan (Metode Kepramukaan). Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan ciri khas yang membedakan
kepramukaan dengan pendidikan lainnya.
2. Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan
Prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya
disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan
masyarakat Indonesia dengan tujuan agar :
a) anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta
tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya
(pendidikan karakter);
b) anggotanya menjadi manusia sebagai Warga Negara Indonesia yang berjiwa
Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia,
sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup
dan mampu menyelenggarakan pembangunan bangsa dan negara
(pendidikan kebangsaan)
c) anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya serta tinggi
kecerdasan dan keterampilannya (pendidikan keterampilan)
3. Sebagai organisasi pendidikan, Gerakan Pramuka juga turut aktif dalam
melakukan kegiatan bakti kepada masyarakat dan ikut serta membangun
masyarakat. Hal ini sesuai dengan Pasal 3 Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka yang menyebutkan bahwa
Gerakan Pramuka berfungsi sebagai wadah untuk mencapai tujuan Pramuka
melalui :
a) Pendidikan dan pelatihan Pramuka;
b) Pengembangan Pramuka;
c) Pengabdian masyarakat dan orang tua; dan
d) Permainan yang berorientasi pada pendidikan.
4. Dalam Arah Kebijakan Pengembangan Gerakan Pramuka 2014–2045 yang
memuat tentang Visi dan Misi, Pengembangan Gerakan Pramuka telah
ditegaskan bahwa Gerakan Pramuka merupakan wadah utama pembentukan
karakter. Salah satu perwujudan dari pembentukan
karakter tersebut adalah dengan meningkatkan kiprah dan pengabdian Gerakan
Pramuka kepada masyarakat, bangsa, dan negara secara maksimal melalui
pendekatan informatika, komunikasi publik dan semangat kerelawanan yang
berkelanjutan.
5. Sejalan dengan hal ini, Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jambi memiliki visi
yakni “Menjadikan capaian Pramuka Garuda sebagai upaya pembentukan
Anggota Pramuka dan Generasi Muda Jambi yang memiliki Kecerdasan
SESosIF dan berkarakter SIMPATIK serta memiliki rasa kebangsaan yang
tinggi dan memiliki Kecakapan Hidup
6. Visi dan misi tersebut, menerangkan pentingnya kiprah dan peran yang
dilakukan Gerakan Pramuka dalam Pembinaan, pengelolan, pendukung dan
pengabdian masyarakat yang dituang dalam 12 Bakti Kwartir Daerah Jambi
Tahun 2022-2027
7. Salah satu kegiatan yang sejak lama telah dilakukan oleh Gerakan Pramuka
adalah di bidang pengabdian masyarakat sebagai bagian dari
pelaksanaan pembangunan masyarakat. Berbagai jenis kegiatan pengabdian dan
pembangunan masyarakat selama ini telah dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka.
Namun akhir-akhir ini sangat dirasakan bahwa jenis-jenis kegiatan pengabdian
dan pembangunan masyarakat tersebut makin berkurang, baik jumlah maupun
kualitasnya.
8. Oleh karena itu, Kwartir Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi berupaya untuk
melakukan Revitalisasi Pengabdian Masyarakat, Salah satu upaya untuk
mewujudkan peran Gerakan Pramuka dalam pengabdian masyarakat adalah
dengan membentuk Rintisan Kampung Pramuka baik yang berasal dari 6 Desa
pasca PWN Jambi tahun 2021 maupun dari pencanangan 1 desa rintisan
kampung pramuka ditiap kwarcab.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud
a. Untuk melakukan kajian tentang aspek pendukung, peluang dan penghambat
dalam melaksanakan Program Rintisan di Jajaran Kwarda Jambi
b. Untuk memberikan gambaran dalam penyusunan panduan Percepatan 17
Rintisan Kampung Pramuka dan/atau Kampung Pramuka di 11 Kwarcab
dalam jajaran Kwarda Jambi
2. Tujuan
a. Didapatnya data kajian tentang aspek pendukung, peluang dan penghambat
dalam melaksanakan Program Rintisan di Jajaran Kwarda Jambi
b. Didapatnya gambaran awal untuk penyusunan panduan Percepatan 17
Rintisan Kampung Pramuka dan/atau Kampung Pramuka di 11 Kwarcab
dalam jajaran Kwarda Jambi
C. DASAR
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
3. Perpres 59/2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan
4. Permendes Nomor tentang....
5. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
6. Renstra Gerakan Pramuka Hasil Munas 2018
7. Renstra Gerakan Pramuka Jambi Tahun 2022-2027 Hasil Musda 2022

D. METODHOLOGI
1. Metode literasi
2. Metode Observasi awal

E. KAJIAN DATA PEMBENTUKAN RINTISAN KAMPUNG PRAMUKA DI JAJARAN


KWARDA JAMBI
1. Latar Belakang
a. Sebagai organisasi pendidikan, Gerakan Pramuka juga turut aktif dalam
melakukan kegiatan bakti kepada masyarakat dan ikut serta membangun
masyarakat. Hal ini sesuai dengan Pasal 3 Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka yang F
menyebutkan bahwa Gerakan Pramuka berfungsi sebagai wadah untuk
mencapai tujuan Pramuka melalui :
1) Pendidikan dan pelatihan Pramuka o
2) Pengembangan Pramuka;
3) Pengabdian masyarakat dan orang tua; dan
4) Permainan yang berorientasi pada pendidikan.
b. Dalam Arah Kebijakan Pengembangan Gerakan Pramuka 2014–2045 yang
memuat tentang Visi dan Misi, Pengembangan Gerakan Pramuka telah
ditegaskan bahwa Gerakan Pramuka merupakan wadah utama pembentukan
karakter. Salah satu perwujudan dari pembentukan
karakter tersebut adalah dengan meningkatkan kiprah dan pengabdian
Gerakan Pramuka kepada masyarakat, bangsa, dan negara secara maksimal
melalui pendekatan informatika, komunikasi publik dan semangat
kerelawanan yang berkelanjutan.
c. Sejalan dengan hal ini, Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jambi memiliki visi
yakni “Menjadikan capaian Pramuka Garuda sebagai upaya
pembentukan Anggota Pramuka dan Generasi Muda Jambi yang
memiliki Kecerdasan SESosIF dan berkarakter SIMPATIK serta memiliki
rasa kebangsaan yang tinggi dan memiliki Kecakapan Hidup
d. Visi dan misi tersebut, menerangkan pentingnya kiprah dan peran yang
dilakukan Gerakan Pramuka dalam Pembinaan, pengelolan, pendukung dan
pengabdian masyarakat yang dituang dalam 12 Bakti Kwartir Daerah Jambi
Tahun 2022-2027
e. Salah satu kegiatan yang sejak lama telah dilakukan oleh Gerakan Pramuka
adalah di bidang pengabdian masyarakat sebagai bagian dari
pelaksanaan pembangunan masyarakat. Berbagai jenis kegiatan pengabdian
dan pembangunan masyarakat selama ini telah dilaksanakan oleh Gerakan
Pramuka. Namun akhir-akhir ini sangat dirasakan bahwa jenis-jenis kegiatan
pengabdian dan pembangunan masyarakat tersebut makin berkurang, baik
jumlah maupun kualitasnya.
f. Oleh karena itu, Kwartir Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi berupaya
untuk melakukan Revitalisasi Pengabdian Masyarakat, Salah satu upaya
untuk mewujudkan peran Gerakan Pramuka dalam pengabdian masyarakat
adalah dengan membentuk Rintisan Kampung Pramuka baik yang berasal
dari 6 Desa pasca PWN Jambi tahun 2021 maupun dari pencanangan 1 desa
rintisan kampung pramuka ditiap kwarcab.
2. Faktor Pendukung Program
a. Pada 6 Desa Pasca PWN Telah mendapat dukungan dari Pemerintah
Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi
b. Masyarakat Desa telah merasakan kehadiran Gerakan Pramuka Melalui
kegiatan PWN 2021
c. Pramuka Pandega dapat menjadikan Pelaksana utama Pengabdian
Masyarakat di Rintisan Kampung Pramuka
3. Faktor Peluang
a. Adanya Program SDGs Desa
b. Tiap Desa Memiliki Anggaran Dana Desa
c. Tiap Desa memiliki Pendamping Desa pada pelakanaan Anggaran Dana
Desa Instansi sebagai induk Satuan Karya Pramuka memiliki Program yang
dapat menyentuh masyarakat Desa
d. Program pada Rintisan Kampung dapat membantu pencapaian Visi dan Misi
Kabupaten/Kota dan provinsi
e. Program CSR Perusahaan dikelola oleh Provinsi Daya Dukung Warga
Provinsi Jambi yang berada diluar provinsi baik yang menduduki jabatan
tingkat Pusat maupun pengusaha dan pensiunan Pejabat TNI/Polri
f. Akselerasi dan Kolaborasi dengan LPM yang ada di perguruan tinggi
g. Adanya kesamaan Program yang ada di LPM dengan Program kampung
Pramuka
4. Faktor Hambatan
a. Gerakan Pramuka masih memiliki Pekerjaan di Desa Pasca PWN yang
belum selesai dilaksanakan
b. Belum memiliki data potensi dari 11 Rintisan Kampung Pramuka yang akan
dilaksanakan oleh Kwarcab
c. Belum adanya Profil dan Acuan pelaksanaan Rintisan Kampung Pramuka
5. ANALISA KAJIAN
a. Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
b. Program Pengembangan Masyarakat.
Program pengembangan masyarakat dalam rangka pembentukan Kampung
Pramuka menekankan pada penerapan community- based management
(CBM), yaitu pendekatan pengelolaan program yang menjadikan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat lokal sebagai dasarnya. CBM
diartikan sebagai suatu strategi untuk mewujudkan praktik pembangunan
yang berpusat pada manusia, pusat pengambilan keputusan mengenai
pemanfaatan sumberdaya secara berkelanjutan di kampung sasaran
berada di tangan organisasi-organisasi dalam masyarakat di daerah
tersebut. Masyarakat diberikan kesempatan dan tanggung jawab dalam
melakukan pengelolaan terhadap sumber daya yang dimilikinya. Mereka
sendiri yang mendefinisikan kebutuhan, tujuan, aspirasi dan membuat
keputusan demi mencapai kesejahteraan yang diimpikan.
Secara umum ada empat strategi pengembangan dalam rangka
pembentukan Kampung Pramuka yaitu:
1) The growth strategy
Strategi pertumbuhan ini dimaksudkan untuk mencapai peningkatan
yang cepat dalam nilai ekonomis. Melalui pendapatan perkapita
penduduk, produktivitas pertanian, permodalan dan kesempatan kerja
yang dibarengi dengan kemampuan konsumsi masyarakat di kampung
sasaran.
2) Strategi Kesejahteraan (The welfare strategy)
Strategi ini dimaksudkan untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat
disertai dengan pembangunan kultur dan budaya. Hal ini dimaksudkan
agar tidak terjadi sikap ketergantungan kepada pemerintah.
3) Strategi Responsif (The Responsitive Strategy
Strategi ini dimaksudkan untuk menanggapi kebutuhan yang dirumuskan
masyarakat sendiri dengan bantuan pihak luar (self need and assistance)
untuk memperlancar usaha mandiri melalui pengadaan teknologi serta
sumber-sumber yang sesuai bagi kebutuhan proses pembentukan
Kampung Pramuka.
4) Strategi Terintegrasi atau holistic (The Intergrated or Holistic Strategy)
Konsep perpaduan dari unsur-unsur pokok etika strategi di atas menjadi
alternatif terbaik. Strategi ini secara sistematis mengintegrasikan seluruh
komponen dan unsur yang dibutuhkan yaitu mencapai secara simultan
tujuan-tujuan yang menyangkut kelangsungan pertumbuhan, persamaan,
kesejahteraan dan partisipasi aktif masyarakat dalam proses
pembentukan Kampung Pramuka.
c. Isu Strategis Pembangunan di DESA

Pembanguna
n
Infrastruktur

Desa

Pembangun Desa
an
SDGs
Masyarakat

d. 8 Tipe dan Target Pembangunan Desa dari 18 SDGs


1) 4 Tipe Desa SDGs : Tipe 1-4

2) 4 Tipe Desa SDGs : Tipe 5-8

TIPE DESA SESUAI SDGs DESA


(2)
e. KAMPUNG PRAMUKA dan PEMBANGUNAN DESA SDGs
1) Kampung Pramuka merupakan MEDIA bagi Gerakan Pramuka utk
mengimplementasikan value dari SATYA Pramuka “Ikut Serta
Membangun Masyarakat” dan keberdayaan masyarakat serta mendukung
program Pemerintah Merealisasikan Pembangunan Berkelanjutan secara
global.
2) Media Pendidikan Kepramukaan “Learning by doing” dan Learning by
experience”
3) Menumbuhkembangkan & memperkuat eksistensi Gerakan Pramuka
melalui Pendidikan karakter di Masyarakat
4) Mendampingi dan memberi dukungan aksesibiltas kepada masyarakat
dengan :
a) Meningkatkan Ekonomi kerakyatan
b) Mengatasi problem social
c) Meningkatkan kapasitas
d) Meningkatkan kualitas hidup
5) Mendukung program pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat /
kolaborasi/kemitraan
6) Mewujudkan peran pramuka sebagai agen perubaha (Change of Agent)

F. KAJIAN KARAKTERISTIK KAMPUNG PRAMUKA


Dalam menentukan Karakteristik rintisan kampung Pramuka dapat dilakukan
dengan langkah :
1. Berkolaborasi dengan Tipe Desa SDGs
a. Desa Tanpa Kemiskinan dan Kelaparan : SDGs 1 dan 2
b. Desa Peduli Kesehatan : SDGs 3, 6 dan 11
c. Desa Peduli Pendidikan : SDGs 4
d. Desa Ramah Perempuan : SDGs 5
e. Desa Ekonomi Tumbuh Merata : SDGs 8, 9, 10 dan 12
f. Desa Peduli Lingkungan : SDGs 7, 13, 14 dan 15
g. Desa Berjaring : SDGs 17
h. Desa Tanggap Budaya : SDGs 16 dan 18
2. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
a. SDA Alami : air terjun, pemandangan alam, sumber mata air, pertanian,
pantai, kehutanan, dll
b. SDA buatan : makam, embung, wisata (kuliner, pertanian, hutan, religi) dll.
3. Pemanfaatan Sumber daya Budaya
a. Nilai-nilai budaya lokal
b. Pengetahuan dan teknologi
c. Bahasa
d. Adat istiadat
e. Tradisi luhur
f. Benda
g. Seni
4. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana
a. Pasar
b. Bank
c. Homestay
d. Transportasi
e. Pusat Informasi
f. Faskes
g. Bank Sampah
h. Buper
i. Sanggar belajar
j. Dll

5. Strategi untuk Penentuan Karakteristik


1. Koordinasi dengan Instansi/Kelembagaan
1) Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan
Pemerintah Kecamatan
2) Kwartir Nasional, Daerah, Cabang dan Ranting
3) Instansi dan Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka)
4) Perguruan Tinggi
5) Pangkalan Gudep
6) Pangkalan Gudep Teritorial
7) Pok Tani
8) Pok Seni
9) Pok Ternak
10) Komunitas lingkungan
11) BUMdes
12) Pok Pengrajin
13) Pok Karang Taruna
14) dll
2. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
1) Pengurus Mabi dan Kwartir Daerah, Cabang, Ranting
2) Anggota Dewasa Gerakan Pramuka : Pembina Pramuka, Pembina
gudep, pamong saka, instruktur saka, pelatih, Mabi, Pengurus Kwartir
R/C/D,
3) pengurus pimpinan saka dan anggota Saka
4) Anggota Muda Gerakan Pramuka : D/T/G/S, dewan kerja R/C/D
5) Perangkat Pemerintahan Desa
6) Pengurus Bumdes
7) Pengurus Kelompok Tani
8) Tokoh Masyarakat
9) Tokoh Agama
10) Pengurus Karang Taruna dan Kelompok Pemuda Desa
11) Penokohan sebagai inisiator
3. Pemanfaatan Kemitraan
1) OPD (diknas, Dispora, Dinkes, DLH, Disbud, Dispar, dll
2) Perguruan Tinggi
3) Dunia Usaha
4) Media
5) Organisasi non pemerintah / NGO
6) Organisasi Partai Politik

G. KAJIAN PROSES DAN TAHAPAN PEMBENTUKAN RINTISAN KAMPUNG


PRAMUKA
Program pokok ini ditujukan untuk memberdayakan kampung sehingga dapat
berfungsi sebagai wadah peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Untuk itu
proses dan tahapan yang dilakukan dalam implementasi program pokok, ini meliputi:
1. Penentuan Basis dan Kriteria Kampung Pramuka
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam perwujudan Kampung Pramuka
adalah menentukan basis pengembangan, yang disertai dengan kriteria yang
jelas dan terukur. Untuk itu aspek-aspek sebagai alternatif basis pengembangan
Kampung Pramuka yang dapat dipilih antara lain :
1. Alam (Ekologi)
Pengembangan Kampung Pramuka Berbasis Alam dimaksudkan untuk
menjadikan alam dan lingkungan hidup di suatu kampung sebagai fokus
utama dalam memberdayakan kampung tersebut dalam upaya untuk
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya. Alternatif basis
ini dapat dipilih jika suatu kampung memiliki persoalan-persoalan yang
berkaitan dengan alam dan lingkungan hidup sebagai hambatan utama
dalam peningkatan kesejahteraan hidup masyarakatnya. Atau dengan kata
lain, jika kampung tersebut dapat menyelesaikan hambatan di alam dan
lingkungannya maka kampung tersebut dapat mewujudkan kesejahteraan
masyarakatnya.
2. Sosial Budaya
Pengembangan Kampung Pramuka Berbasis Sosial Budaya dimaksudkan
untuk menjadikan aspek sosial dan budaya di suatu kampung sebagai fokus
utama dalam memberdayakan kampung tersebut dalam upaya untuk
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya. Alternatif basis
ini dapat dipilih jika suatu kampung memiliki persoalan-persoalan yang
berkaitan dengan sosial dan budaya sebagai hambatan utama dalam
peningkatan kesejahteraan hidup masyarakatnya. Atau dengan kata lain, jika
kampung tersebut dapat menyelesaikan hambatan sosial dan budayanya
maka kampung tersebut dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.
3. Ekonomi
Pengembangan Kampung Pramuka Berbasis Ekonomi dimaksudkan
untuk Menjadikan perekonomian di suatu kampung sebagai fokus utama
dalam memberdayakan kampung dalam upaya untuk meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan masyarakatnya. Alternatif basis ini suatu kampung
memiliki persoalan-persoalan yang berkaitan dengan perekonomian sebagai
hambatan utama dalam peningkatan kesejahteraan hidup masyarakatnya.
Atau dengan kata lain, jika kampung tersebut dapat menyelesaikan
hambatan perekonomiannya maka kampung tersebut dapat mewujudkan
kesejahteraan masyarakatnya.
4. Multi-aspek
Pengembangan Kampung Pramuka Berbasis Multi Aspek dimaksudkan
untuk menjadikan aspek-aspek fundamental utama di suatu kampung
sebagai fokus utama dalam memberdayakan kampung dalam upaya untuk
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya. Alternatif basis
ini dapat dipilih jika suatu kampung memiliki beragam persoalan yang multi
aspek sebagai hambatan utama dalam peningkatan kesejahteraan hidup
masyarakatnya. Atau dengan kata lain, jika kampung tersebut dapat
menyelesaikan berbagai hambatan multi aspek maka kampung tersebut
dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya. Masing-masing aspek
perlu pula dirumuskan indikator-indikatornya, berupa indikator masukan,
indikator proses, dan indikator hasil, serta indikator dampak.
5. Berkolaborasi dengan Tipe Desa SDGs
1) Desa Tanpa Kemiskinan dan Kelaparan : SDGs 1 dan 2
2) Desa Peduli Kesehatan : SDGs 3, 6 dan 11
3) Desa Peduli Pendidikan : SDGs 4
4) Desa Ramah Perempuan : SDGs 5
5) Desa Ekonomi Tumbuh Merata : SDGs 8, 9, 10 dan 12
6) Desa Peduli Lingkungan : SDGs 7, 13, 14 dan 15
7) Desa Berjaring : SDGs 17
8) Desa Tanggap Budaya : SDGs 16 dan 18

2. Penentuan Kategori (Level) Kampung Pramuka


Langkah selanjutnya dalam pembentukan Kampung Pramuka adalah penentuan
kategori (level) Kampung Pramuka, di mana untuk maksud ini maka Kampung
Pramuka dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu ke dalam :
a. Kampung Pramuka Level Purwa
b. Kampung Pramuka Level Madya
c. Kampung Pramuka Level Utama
Masing-masing level akan ditentukan kriteria dan indikator yang jelas, sebagai
menjadi acuan dalam penetapan level Kampung Pramuka.

3. Pelaksanaan Proses dan Tahapan Pembentukan Kampung Pramuka


Proses dan tahapan pembentukan Kampung Pramuka meliputi :
a. Tahap Inisiasi
Sasaran yang ingin dicapai pada tahap inisiasi adalah membangun
kesadaran, komitmen dan kesanggupan dari semua komponen yang ada di
kampung sasaran dalam rangka pembentukan Kampung Pramuka. Pada
tahap ini aktivitas yang dilakukan oleh jajaran Gerakan Pramuka adalah
membangun komunikasi yang intensif dengan pemerintah dan masyarakat
kampung sasaran untuk :
1) Mendiagnosis terlebih dahulu berbagai pemasalahan yang akan
diintervensi.
2) Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk melakukan perubahan dari
pemerintah dan masyarakat.
3) Mengkaji hasil atau manfaat dari perubahan yang diinginkan melalui
pembentukan Kampung Pramuka, terutama dalam menyelesaikan
permasalahan yang sudah teridentifikasi sebelumnya.
4) Menetapkan tujuan perubahan yang dilaksanakan berdasarkan langkah
yang akan ditempuh melalui pembentukan Kampung Pramuka.
Tujuan-tujuan tersebut dapat dicapai melalui pelaksanaan survey lapangan,
analisis sosial, diskusi kelompok terfokus, dan metode lainnya, yang hasilnya
dituangkan dalam bentuk dokumen inisiasi Kampung Pramuka.
b. Tahap Polarisasi
Pada tahap ini aktivitas yang dilakukan meliputi upaya untuk membentuk
suatu pola yang terencana dalam pembentukan Kampung Pramuka, yang
meliputi identifikasi dan penetapan peran dan fungsi para aktor kunci yang
ada di masyarakat dalam proses pembaharuan melalui pembentukan
Kampung Pramuka.
c. Tahap Implementasi
Pada tahap ini dilakukan implementasi semua rencana yang sudah dibuat
dalam rangka pembentukan Kampung Pramuka, dengan mengutamakan
pada pendayagunaan sumberdaya manusia yang ada di kampung tersebut.
Sedangkan untuk sumber daya lainnya diusahakan dari luar kampung
tersebut.
d. Tahap Stabilisasi
Pada tahap ini dilakukan upaya-upaya untuk memantapkan
implementasi nilai-nilai kepramukaan dalam segenap sendi kehidupan
masyarakat di kampung sasaran, sehingga akan menjadi bahagian utama
dari tata perilaku dan tata hubungan dalam keseharian masyarakat.
e. Tahap Pencapaian
Pada tahap ini akan dilakukan penetapan dan pengesahan kampung sasaran
sebagai Kampung Pramuka, dengan mengacu pada indikator-indikator yanag
telah ditentukan, sebagai Kampung Pramuka tingkat purwa, madya, dan
utama. Setelah penetapan dan pengesahan, proses implementasi dan
stabilisasi terus berlangsung secara kontinyu untuk mencapai indikator-
indikator pada tingkatan yang lebih tinggi.
4. Pemastian keberlanjutan Kampung Pramuka
Aktivitas yang dilakukan untuk memastikan adanya keberlanjutan
pembentukan Kampung Pramuka meliputi :

A. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring merupakan aktivitas untuk kegiatan mengamati
perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi serta
mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat
diambil tindakan sedini mungkin. Monitoring dilakukan terhadap keseluruhan
tahapan dalam pembentukan Kampung Pramuka.
Monitoring dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, melalui berbagai
cara, yaitu:
1 ) pemantauan partisipatif oleh masyarakat,
2 ) pemantauan oleh Pemerintah,
3 ) pemantauan oleh Fasilitator,
4 ) pemantauan independen oleh berbagai pihak.
Evaluasi terhadap kemajuan pengembangan dan pembinaan Kampung
Pramuka akan dilakukan secara :
1 ) Tahunan,
2 ) Tengah Periode
3 ) Akhir Periode
Bahwa Untuk itu perlu dibuat berbagai instrumen yang akan digunakan
dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
b. Pendampingan
Pendampingan merupakan upaya untuk menyertakan masyarakat dalam
mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki sehingga mampu mencapai
kualitas kehidupan yang lebih baik. Pendampingan sebagai suatu strategi
yang umum digunakan dalam upaya meningkatkan kualitas dari sumber
daya manusia, sehingga mampu mengindentifikasikan dirinya sebagai
bagian dari permasalahan yang dialami dan berupaya untuk mencari
alternatif pemecahan masalah yang dihadapi. Kemampuan sumber daya
manusia sangat dipengaruhi oleh keberdayaan dirinya sendiri. Oleh karena
itu sangat dibutuhkan kegiatan pemberdayaan disetiap kegiatan
pendampingan.
Pendampingan sangat menentukan keberhasilan program pembentukan
Kampung Pramuka, karena lebih mengutamakan “making the best of the
client’s resources”. Berkaitan dengan itu pendampingan berarti bantuan dari
pihak luar, baik perorangan maupun kelompok untuk menambahkan
kesadaran dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan pemecahan
permasalahan. Pendampingan diupayakan untuk menumbuhkan
keberdayaan dan keswadayaan agar masyarakat di kampung sasaran dapat
hidup secara mandiri. Jadi pendampingan merupakan kegiatan untuk
membantu individu maupun kelompok yang berangkat dari kebutuhan dan
kemampuan kelompok yang didampingi dengan mengembangkan proses
interaksi dan komunikasi dari, oleh, dan untuk anggota, serta
mengembangkan kesetiakawanan dan solidaritas kelompok dalam rangka
menumbuhkembangkan kesadaran sebagai manusia yang utuh, berperan
dalam kehidupan masyarakat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Dalam pelaksanaan proses pendampingan harus memiliki metode yang
disesuaikan dengan keadaan masyarakat di kampung sasaran. Metode
pendampingan ini merupakan proses kegiatan agar terjadinya
pendampingan, Metode pendampingan yang bisa digunakan dalam
pembentukan Kampung Pramuka yaitu : konsultasi, konseling dan
pembelajaran.

c. Pengembangan
Pengembangan merupakan upaya untuk mengembangkan sebuah kondisi
masyarakat secara berkelanjutan dan aktif berlandaskan prinsip-prinsip
keadilan sosial dan saling menghargai. Selain itu pengembangan juga
diartikan sebagai komitmen dalam memberdayakan masyarakat di kampung
sasaran sehingga memiliki berbagai pilihan nyata menyangkut masa depan
mereka. Pengembangan masyarakat secara umum diaktualisasikan dalam
beberapa tahapan mulai dari perencanaan, pengkoordinasian dan
pengembangan berbagai langkah penanganan program pembentukan
Kampung Pramuka.

H. REKOMENDASI
1. Melakukan penyelesaian Pekerjaan di Desa Pasca PWN yang belum selesai
dilaksanakan.
2. Melakukan Studi Tiru pada Kwarda yang sudah memiliki Program Kampung
Pramuka
3. Melakukan pendataan ulang potensi dan perkembangan 6 desa pasca PWN
4. Membuat surat dengan materi meminta nama dan profil 3 Desa yang dijadikan
usulan bakal Calon Rintisan Kampung Pramuka tiap Kwarcab dalam jajaran
Kwarda Jambi
5. Pembentukan dan Penyusunan Panduan Rintisan Kampung Pramuka
6. Pembentukan Tim Percepatan Pencapaian 17 Rintisan Kampung Pramuka
dan/atau Kampung Pramuka
7. Mengadakan Workshop dan survey lapangan untuk penentuan 17 Rintisan
Kampung Pramuka
8. Pentingnya pembentukan Tim Percepatan Pencapaian rintisan Kampung
Pramuka di Setia Kwartir Cabang.
9. Dipandang perlu untuk dilakukan evaluasi tahunan atau pelaksanaannya
bersamaan dengan pelaksanaan Rakerda
10. Mengusulkan Ketua Tim Percepatan Pencapaian 17 Rintisan Kampung Pramuka
dan/atau Kampung Pramuka adalah
a. P. Jawab : 1. Ka. Kwarda Jambi
2. Sekretaris Kwarda (Administrasi Kwarda)
b. Pengarah : 1. Waka/Kabid Pengabdian Masyarakat
2. Waka/Kabid Renbang
c. Ketua : Waka/Kabid KASP
d. Wakil Ketua : Ka.Pusabdimas
e. Sekretaris : Ka.Puslitbangda
f. Anggota : disesuaikan dengan kebutuhan

Demikian kajian ini disampaikan dan selanjutnya dapat menjadi kerangka berfikir bagi
Bidang Abdimas dalam melaksanakan Program.

Jambi, Desember 2022

Tim Kajian Rintisan Kampung Pramuka


Tahun 2022

1 H. Sudirman, SH., MH Penanggung Jawab 1

2 H. AS. Budianto, SE.,MM Pengarah 2

3 H. Ricki Wahyudi, SE Ketua 3

4 Dien Novita, SP.,M.Si Wakil Ketua 4

5 Drs. Jhon Eka Powa, ME Sekretaris 5

6 Arneli Puspita, ST.,M.Si Anggota 6

7 Alamsyah, SE.,MM Anggota 7

8 Guntur Anggota 8

9 Kristina Staf Tim 9

10 Eka Lina Utari Staf Tim 10


KELOMPOK KAJIAN DATA
PEMBENTUKAN RINTISAN KAMPUNG PRAMUKA
DI JAJARAN KWARDA JAMBI

A. Latar Belakang
1. Pendidikan kepramukaan adalah proses pendidikan yang praktis, di luar
lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga yang dilakukan di alam
terbuka dalam bentuk kegiatan yang menarik, menantang, menyenangkan, sehat,
teratur dan terarah, dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya adalah terbentuknya watak, kepribadian
dan akhlak mulia.
2. Prinsip Dasar Kepramukaan adalah asas yang mendasari kegiatan Kepramukaan
dalam upaya membina watak peserta didik. Oleh karena itu Pembina harus
memahami bahwa setiap kegiatan kepramukaan haruslah didasari Prinsip Dasar
Kepramukaan.Prinsip Dasar Kepramukaan tidak dapat dipisahkan dengan
Metode Kepramukaan, karena keduanya saling melengkapi. Hal tersebut terlihat
dari ketaatan kepada kode kehormatan (Prinsip Dasar Kepramukaan) dan
Pengamalan Kode Kehormatan (Metode Kepramukaan). Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan ciri khas yang membedakan
kepramukaan dengan pendidikan lainnya.
3. Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan
Prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya
disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan
masyarakat Indonesia dengan tujuan agar :
a. anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta
tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya
(pendidikan karakter);
b. anggotanya menjadi manusia sebagai Warga Negara Indonesia yang berjiwa
Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia,
sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup
dan mampu menyelenggarakan pembangunan bangsa dan negara
(pendidikan kebangsaan)
c. anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya serta tinggi
kecerdasan dan keterampilannya (pendidikan keterampilan)
4. Sebagai organisasi pendidikan, Gerakan Pramuka juga turut aktif dalam
melakukan kegiatan bakti kepada masyarakat dan ikut serta membangun
masyarakat. Hal ini sesuai dengan Pasal 3 Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka yang menyebutkan bahwa
Gerakan Pramuka berfungsi sebagai wadah untuk mencapai tujuan Pramuka
melalui :
a. Pendidikan dan pelatihan Pramuka;
b. Pengembangan Pramuka;
c. Pengabdian masyarakat dan orang tua; dan
d. Permainan yang berorientasi pada pendidikan.
5. Dalam Arah Kebijakan Pengembangan Gerakan Pramuka 2014–2045 yang
memuat tentang Visi dan Misi, Pengembangan Gerakan Pramuka telah
ditegaskan bahwa Gerakan Pramuka merupakan wadah utama pembentukan
karakter. Salah satu perwujudan dari pembentukan
karakter tersebut adalah dengan meningkatkan kiprah dan pengabdian Gerakan
Pramuka kepada masyarakat, bangsa, dan negara secara maksimal melalui
pendekatan informatika, komunikasi publik dan semangat kerelawanan yang
berkelanjutan.
6. Sejalan dengan hal ini, Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jambi memiliki visi
yakni “Menjadikan capaian Pramuka Garuda sebagai upaya pembentukan
Anggota Pramuka dan Generasi Muda Jambi yang memiliki Kecerdasan
SESosIF dan berkarakter SIMPATIK serta memiliki rasa kebangsaan yang
tinggi dan memiliki Kecakapan Hidup
7. Visi dan misi tersebut, menerangkan pentingnya kiprah dan peran yang
dilakukan Gerakan Pramuka dalam Pembinaan, pengelolan, pendukung dan
pengabdian masyarakat yang dituang dalam 12 Bakti Kwartir Daerah Jambi
Tahun 2022-2027
8. Salah satu kegiatan yang sejak lama telah dilakukan oleh Gerakan Pramuka
adalah di bidang pengabdian masyarakat sebagai bagian dari
pelaksanaan pembangunan masyarakat. Berbagai jenis kegiatan pengabdian dan
pembangunan masyarakat selama ini telah dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka.
Namun akhir-akhir ini sangat dirasakan bahwa jenis-jenis kegiatan pengabdian
dan pembangunan masyarakat tersebut makin berkurang, baik jumlah maupun
kualitasnya.
9. Oleh karena itu, Kwartir Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi berupaya untuk
melakukan Revitalisasi Pengabdian Masyarakat, Salah satu upaya untuk
mewujudkan peran Gerakan Pramuka dalam pengabdian masyarakat adalah
dengan membentuk Rintisan Kampung Pramuka baik yang berasal dari 6 Desa
pasca PWN Jambi tahun 2021 maupun dari pencanangan 1 desa rintisan
kampung pramuka ditiap kwarcab.

B. Faktor Pendukung Program


1. Pada 6 Desa Pasca PWN Telah mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten
Batanghari dan Muaro Jambi
2. Mayarakat Desa telah merasakan kehadiran Gerakan Pramuka Melalui kegiatan
PWN 2021
3. Pramuka Pandega dapat menjadikan Pelaksana utama Pengabdian Masyarakat
di Rintisan Kampung Pramuka

C. Faktor Peluang
1. Adanua Program SDGs Desa
2. Tiap Desa Memiliki Anggaran Dana Desa
3. Tiap Desa memiliki Pendamping Desa pada pelakanaan Anggaran Dana Desa
4. Instansi sebagai induk Satuan Karya Pramuka memiliki Program yang dapat
menyentuh masyarakat Desa
5. Program pada Rintisan Kampung dapat membantu pencapaian Visi dan Misi
Kabupaten/Kota dan provinsi
6. Program CSR Perusahaan dikelola oleh Provinsi Daya Dukung Warga Provinsi
Jambi yang berada diluar provinsi baik yang menduduki jabatan tingkat Pusat
maupun pengusaha dan pensiunan Pejabat TNI/Polri
7. Akselerasi dan Kolaborasi dengan LPM yang ada di perguruan tinggi
8. Adanya kesamaan Program yang ada di LPM dengan Program kampung
Pramuka

D. Faktor Hambatan
1. Gerakan Pramuka masih memiliki Pekerjaan di Desa Pasca PWN yang belum
selesai dilaksanakan
2. Belum memiliki data potensi dari 11 Rintisan Kampung Pramuka yang akan
dilaksanakan oleh Kwarcab
3. Belum adanya Profil dan Acuan pelaksanaan Rintisan Kampung Pramuka

E. ANALISA KAJIAN
1. Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah kesatuan masyarakat hukum
yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Program Pengembangan Masyarakat.
Program pengembangan masyarakat dalam rangka pembentukan Kampung
Pramuka menekankan pada penerapan community- based management (CBM),
yaitu pendekatan pengelolaan program yang menjadikan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat lokal sebagai dasarnya. CBM diartikan sebagai suatu
strategi untuk mewujudkan praktik pembangunan yang berpusat pada manusia,
pusat pengambilan keputusan mengenai pemanfaatan sumberdaya secara
berkelanjutan di kampung sasaran berada di tangan organisasi-organisasi
dalam masyarakat di daerah tersebut. Masyarakat diberikan
kesempatan dan tanggung jawab dalam melakukan pengelolaan terhadap
sumber daya yang dimilikinya. Mereka sendiri yang mendefinisikan kebutuhan,
tujuan, aspirasi dan membuat keputusan demi mencapai kesejahteraan yang
diimpikan.
Secara umum ada empat strategi pengembangan dalam rangka pembentukan
Kampung Pramuka yaitu:
a. The growth strategy
Strategi pertumbuhan ini dimaksudkan untuk mencapai peningkatan
yang cepat dalam nilai ekonomis. Melalui pendapatan perkapita penduduk,
produktivitas pertanian, permodalan dan kesempatan kerja yang dibarengi
dengan kemampuan konsumsi masyarakat di kampung sasaran.
b. Strategi Kesejahteraan (The welfare strategy)
Strategi ini dimaksudkan untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat
disertai dengan pembangunan kultur dan budaya. Hal ini dimaksudkan agar
tidak terjadi sikap ketergantungan kepada pemerintah.
c. Strategi Responsif (The Responsitive Strategy
Strategi ini dimaksudkan untuk menanggapi kebutuhan yang dirumuskan
masyarakat sendiri dengan bantuan pihak luar (self need and assistance)
untuk memperlancar usaha mandiri melalui pengadaan teknologi serta
sumber-sumber yang sesuai bagi kebutuhan proses pembentukan Kampung
Pramuka.
d. Strategi Terintegrasi atau holistic (The Intergrated or Holistic Strategy)
Konsep perpaduan dari unsur-unsur pokok etika strategi di atas menjadi
alternatif terbaik. Strategi ini secara sistematis mengintegrasikan seluruh
komponen dan unsur yang dibutuhkan yaitu mencapai secara simultan
tujuan-tujuan yang menyangkut kelangsungan pertumbuhan, persamaan,
kesejahteraan dan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembentukan
Kampung Pramuka.

3. Isu Strategis Pembangunan di DESA

Pembangunan
Infrastruktur

Desa

Pembangun Desa
an
SDGs
Masyarakat

4. 8 Tipe dan Target Pembangunan Desa dari 18 SDGs


a. 4 Tipe Desa SDGs : Tipe 1-4
b. 4 Tipe Desa SDGs : Tipe 5-8

TIPE DESA SESUAI SDGs DESA


(2)

5. KAMPUNG PRAMUKA dan PEMBANGUNAN DESA SDGs


a. Kampung Pramuka merupakan MEDIA bagi Gerakan Pramuka utk
mengimplementasikan value dari SATYA Pramuka “Ikut Serta Membangun
Masyarakat” dan keberdayaan masyarakat serta mendukung program
Pemerintah Merealisasikan Pembangunan Berkelanjutan secara global.
b. Media Pendidikan Kepramukaan “Learning by doing” dan Learning by
experience”
c. Menumbuhkembangkan & memperkuat eksistensi Gerakan Pramuka melalui
Pendidikan karakter di Masyarakat
d. Mendampingi dan memberi dukungan aksesibiltas kepada masyarakat
dengan :
1) Meningkatkan Ekonomi kerakyatan
2) Mengatasi problem social
3) Meningkatkan kapasitas
4) Meningkatkan kualitas hidup
e. Mendukung program pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat /
kolaborasi/kemitraan
f. Mewujudkan peran pramuka sebagai agen perubahan (Change of Agent)

KELOMPOK KAJIAN DATA


PEMBENTUKAN RINTISAN KAMPUNG PRAMUKA
DI JAJARAN KWARDA JAMBI

1. H. Ricki Wahyudi, SE :

2. Arneli Puspita, ST.,M.Si :


KELOMPOK KAJIAN
KARAKTERISTIK KAMPUNG PRAMUKA

Dalam menentukan Karakteristik rintisan kampung Pramuka dapat dilakukan dengan


langkah :
A. Berkolaborasi dengan Tipe Desa SDGs
1. Desa Tanpa Kemiskinan dan Kelaparan : SDGs 1 dan 2
2. Desa Peduli Kesehatan : SDGs 3, 6 dan 11
3. Desa Peduli Pendidikan : SDGs 4
4. Desa Ramah Perempuan : SDGs 5
5. Desa Ekonomi Tumbuh Merata : SDGs 8, 9, 10 dan 12
6. Desa Peduli Lingkungan : SDGs 7, 13, 14 dan 15
7. Desa Berjaring : SDGs 17
8. Desa Tanggap Budaya : SDGs 16 dan 18
B. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
1. SDA Alami : air terjun, pemandangan alam, sumber mata air, pertanian, pantai,
kehutanan, dll
2. SDA buatan: makam, embung, wisata (kuliner, pertanian, hutan, religi) dll.
C. Pemanfaatan Sumber daya Budaya
1. Nilai-nilai budaya lokal
2. Pengetahuan dan teknologi
3. Bahasa
4. Adat istiadat
5. Tradisi luhur
6. Benda
7. Seni
D. Pemanfaattan Sarana dan Prasarana
1. Pasar
2. Bank
3. Homestay
4. Transportasi
5. Pusat Informasi
6. Faskes
7. Bank Sampah
8. Buper
9. Sanggar belajar
10. Dll

E. Strategi untuk Penentuan Karakteristik


1. Koordinasi dengan Instansi/Kelembagaan
a. Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah
Kecamatan
b. Kwartir Nasional, Daerah, Cabang dan Ranting
c. Instansi dan Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka)
d. Perguruan Tinggi
e. Pangkalan Gudep
f. Pangkalan Gudep Teritorial
g. Pok Tani
h. Pok Seni
i. Pok Ternak
j. Komunitas lingkungan
k. BUMdes
l. Pok Pengrajin
m. Pok Karang Taruna
n. dll
2. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
a. Pengurus Mabi dan Kwartir Daerah, Cabang, Ranting
b. Anggota Dewasa Gerakan Pramuka : Pembina Pramuka, Pembina gudep,
pamong saka, instruktur saka, pelatih, Mabi, Pengurus Kwartir R/C/D,
c. pengurus pimpinan saka dan anggota Saka
d. Anggota Muda Gerakan Pramuka : D/T/G/S, dewan kerja R/C/D
e. Perangkat Pemerintahan Desa
f. Pengurus Bumdes
g. Pengurus Kelompok Tani
h. Tokoh Masyarakat
i. Tokoh Agama
j. Pengurus Karang Taruna dan Kelompok Pemuda Desa
k. Penokohan sebagai inisiator
3. Pemanfaatan Kemitraan
a. OPD (diknas, Dispora, Dinkes, DLH, Disbud, Dispar, dll
b. Perguruan Tinggi
c. Dunia Usaha
d. Media
e. Organisasi non pemerintah / NGO
f. Organisasi Partai Politik

KELOMPOK KAJIAN
KARAKTERISTIK KAMPUNG PRAMUKA

1. Dien Novita, S.P, M.Si :

2. Alamsyah, SE, MM :
KELOMPOK KAJIAN
PROSES DAN TAHAPAN
PEMBENTUKAN RINTISAN KAMPUNG PRAMUKA

Program pokok ini ditujukan untuk memberdayakan kampung sehingga dapat


berfungsi sebagai wadah peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Untuk itu proses
dan tahapan yang dilakukan dalam implementasi program pokok, ini meliputi :
A. Penentuan Basis dan Kriteria Kampung Pramuka
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam perwujudan Kampung Pramuka
adalah menentukan basis pengembangan, yang disertai dengan kriteria yang jelas
dan terukur. Untuk itu aspek-aspek sebagai alternatif basis pengembangan
Kampung Pramuka yang dapat dipilih antara lain :
1. Alam (Ekologi)
Pengembangan Kampung Pramuka Berbasis Alam dimaksudkan untuk
menjadikan alam dan lingkungan hidup di suatu kampung sebagai fokus utama
dalam memberdayakan kampung tersebut dalam upaya untuk meningkatkan
taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya. Alternatif basis ini dapat dipilih
jika suatu kampung memiliki persoalan-persoalan yang berkaitan dengan alam
dan lingkungan hidup sebagai hambatan utama dalam peningkatan
kesejahteraan hidup masyarakatnya. Atau dengan kata lain, jika kampung
tersebut dapat menyelesaikan hambatan di alam dan lingkungannya maka
kampung tersebut dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.
2. Sosial Budaya
Pengembangan Kampung Pramuka Berbasis Sosial Budaya dimaksudkan untuk
menjadikan aspek sosial dan budaya di suatu kampung sebagai fokus utama
dalam memberdayakan kampung tersebut dalam upaya untuk meningkatkan
taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya. Alternatif basis ini dapat dipilih
jika suatu kampung memiliki persoalan-persoalan yang berkaitan dengan sosial
dan budaya sebagai hambatan utama dalam peningkatan kesejahteraan hidup
masyarakatnya. Atau dengan kata lain, jika kampung tersebut dapat
menyelesaikan hambatan sosial dan budayanya maka kampung tersebut dapat
mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.
3. Ekonomi
Pengembangan Kampung Pramuka Berbasis Ekonomi dimaksudkan
untuk Menjadikan perekonomian di suatu kampung sebagai fokus utama dalam
memberdayakan kampung dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakatnya. Alternatif basis ini suatu kampung memiliki
persoalan-persoalan yang berkaitan dengan perekonomian sebagai hambatan
utama dalam peningkatan kesejahteraan hidup masyarakatnya. Atau dengan
kata lain, jika kampung tersebut dapat menyelesaikan hambatan
perekonomiannya maka kampung tersebut dapat mewujudkan kesejahteraan
masyarakatnya.
4. Multi-aspek
Pengembangan Kampung Pramuka Berbasis Multi Aspek dimaksudkan untuk
menjadikan aspek-aspek fundamental utama di suatu kampung sebagai fokus
utama dalam memberdayakan kampung dalam upaya untuk meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan masyarakatnya. Alternatif basis ini dapat dipilih jika
suatu kampung memiliki beragam persoalan yang multi aspek sebagai hambatan
utama dalam peningkatan kesejahteraan hidup masyarakatnya. Atau dengan
kata lain, jika kampung tersebut dapat menyelesaikan berbagai hambatan multi
aspek maka kampung tersebut dapat mewujudkan kesejahteraan
masyarakatnya. Masing-masing aspek perlu pula dirumuskan indikator-
indikatornya, berupa indikator masukan, indikator proses, dan indikator hasil,
serta indikator dampak.
5. Berkolaborasi dengan Tipe Desa SDGs
a. Desa Tanpa Kemiskinan dan Kelaparan : SDGs 1 dan 2
b. Desa Peduli Kesehatan : SDGs 3, 6 dan 11
c. Desa Peduli Pendidikan : SDGs 4
d. Desa Ramah Perempuan : SDGs 5
e. Desa Ekonomi Tumbuh Merata : SDGs 8, 9, 10 dan 12
f. Desa Peduli Lingkungan : SDGs 7, 13, 14 dan 15
g. Desa Berjaring : SDGs 17
h. Desa Tanggap Budaya : SDGs 16 dan 18

B. Penentuan Kategori (Level) Kampung Pramuka


Langkah selanjutnya dalam pembentukan Kampung Pramuka adalah penentuan
kategori (level) Kampung Pramuka, di mana untuk maksud ini maka Kampung
Pramuka dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu ke dalam :
1. Kampung Pramuka Level Purwa
2. Kampung Pramuka Level Madya
3. Kampung Pramuka Level Utama
Masing-masing level akan ditentukan kriteria dan indikator yang jelas, sebagai
menjadi acuan dalam penetapan level Kampung Pramuka.

C. Pelaksanaan Proses dan Tahapan Pembentukan Kampung Pramuka


Proses dan tahapan pembentukan Kampung Pramuka meliputi :
1. Tahap Inisiasi
Sasaran yang ingin dicapai pada tahap inisiasi adalah membangun kesadaran,
komitmen dan kesanggupan dari semua komponen yang ada di kampung
sasaran dalam rangka pembentukan Kampung Pramuka. Pada tahap ini
aktivitas yang dilakukan oleh jajaran Gerakan Pramuka adalah membangun
komunikasi yang intensif dengan pemerintah dan masyarakat kampung sasaran
untuk :
a. Mendiagnosis terlebih dahulu berbagai pemasalahan yang akan diintervensi.
b. Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk melakukan perubahan dari
pemerintah dan masyarakat.
c. Mengkaji hasil atau manfaat dari perubahan yang diinginkan melalui
pembentukan Kampung Pramuka, terutama dalam menyelesaikan
permasalahan yang sudah teridentifikasi sebelumnya.
d. Menetapkan tujuan perubahan yang dilaksanakan berdasarkan langkah yang
akan ditempuh melalui pembentukan Kampung Pramuka.
Tujuan-tujuan tersebut dapat dicapai melalui pelaksanaan survey lapangan,
analisis sosial, diskusi kelompok terfokus, dan metode lainnya, yang hasilnya
dituangkan dalam bentuk dokumen inisiasi Kampung Pramuka.
2. Tahap Polarisasi
Pada tahap ini aktivitas yang dilakukan meliputi upaya untuk membentuk suatu
pola yang terencana dalam pembentukan Kampung Pramuka, yang meliputi
identifikasi dan penetapan peran dan fungsi para aktor kunci yang ada di
masyarakat dalam proses pembaharuan melalui pembentukan Kampung
Pramuka.
3. Tahap Implementasi
Pada tahap ini dilakukan implementasi semua rencana yang sudah dibuat
dalam rangka pembentukan Kampung Pramuka, dengan mengutamakan pada
pendayagunaan sumberdaya manusia yang ada di kampung tersebut.
Sedangkan untuk sumber daya lainnya diusahakan dari luar kampung tersebut.
4. Tahap Stabilisasi
Pada tahap ini dilakukan upaya-upaya untuk memantapkan
implementasi nilai-nilai kepramukaan dalam segenap sendi kehidupan
masyarakat di kampung sasaran, sehingga akan menjadi bahagian utama dari
tata perilaku dan tata hubungan dalam keseharian masyarakat.
5. Tahap Pencapaian
Pada tahap ini akan dilakukan penetapan dan pengesahan kampung sasaran
sebagai Kampung Pramuka, dengan mengacu pada indikator-indikator yanag
telah ditentukan, sebagai Kampung Pramuka tingkat purwa, madya, dan utama.
Setelah penetapan dan pengesahan, proses implementasi dan stabilisasi terus
berlangsung secara kontinyu untuk mencapai indikator-indikator pada tingkatan
yang lebih tinggi.

D. Pemastian keberlanjutan Kampung Pramuka


Aktivitas yang dilakukan untuk memastikan adanya keberlanjutan
pembentukan Kampung Pramuka meliputi :

1. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring merupakan aktivitas untuk kegiatan mengamati
perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi serta
mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat
diambil tindakan sedini mungkin. Monitoring dilakukan terhadap keseluruhan
tahapan dalam pembentukan Kampung Pramuka.
Monitoring dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, melalui berbagai cara,
yaitu:
a . pemantauan partisipatif oleh masyarakat,
b . pemantauan oleh Pemerintah,
c . pemantauan oleh Fasilitator,
d . pemantauan independen oleh berbagai pihak.
Evaluasi terhadap kemajuan pengembangan dan pembinaan Kampung
Pramuka akan dilakukan secara :
a . Tahunan,
b . Tengah Periode
c . Akhir Periode
Bahwa Untuk itu perlu dibuat berbagai instrumen yang akan digunakan dalam
pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
2. Pendampingan
Pendampingan merupakan upaya untuk menyertakan masyarakat dalam
mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki sehingga mampu mencapai
kualitas kehidupan yang lebih baik. Pendampingan sebagai suatu strategi yang
umum digunakan dalam upaya meningkatkan kualitas dari sumber daya
manusia, sehingga mampu mengindentifikasikan dirinya sebagai bagian dari
permasalahan yang dialami dan berupaya untuk mencari alternatif pemecahan
masalah yang dihadapi. Kemampuan sumber daya manusia sangat dipengaruhi
oleh keberdayaan dirinya sendiri. Oleh karena itu sangat dibutuhkan kegiatan
pemberdayaan disetiap kegiatan pendampingan.
Pendampingan sangat menentukan keberhasilan program pembentukan
Kampung Pramuka, karena lebih mengutamakan “making the best of the client’s
resources”. Berkaitan dengan itu pendampingan berarti bantuan dari pihak luar,
baik perorangan maupun kelompok untuk menambahkan kesadaran dalam
rangka pemenuhan kebutuhan dan pemecahan permasalahan. Pendampingan
diupayakan untuk menumbuhkan keberdayaan dan keswadayaan agar
masyarakat di kampung sasaran dapat hidup secara mandiri. Jadi
pendampingan merupakan kegiatan untuk membantu individu maupun kelompok
yang berangkat dari kebutuhan dan kemampuan kelompok yang didampingi
dengan mengembangkan proses interaksi dan komunikasi dari, oleh, dan
untuk anggota, serta mengembangkan kesetiakawanan dan solidaritas kelompok
dalam rangka menumbuhkembangkan kesadaran sebagai manusia yang utuh,
berperan dalam kehidupan masyarakat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Dalam pelaksanaan proses pendampingan harus memiliki metode yang
disesuaikan dengan keadaan masyarakat di kampung sasaran. Metode
pendampingan ini merupakan proses kegiatan agar terjadinya pendampingan,
Metode pendampingan yang bisa digunakan dalam pembentukan Kampung
Pramuka yaitu : konsultasi, konseling dan pembelajaran.
3. Pengembangan
Pengembangan merupakan upaya untuk mengembangkan sebuah kondisi
masyarakat secara berkelanjutan dan aktif berlandaskan prinsip-prinsip
keadilan sosial dan saling menghargai. Selain itu pengembangan juga
diartikan sebagai komitmen dalam memberdayakan masyarakat di kampung
sasaran sehingga memiliki berbagai pilihan nyata menyangkut masa depan
mereka. Pengembangan masyarakat secara umum diaktualisasikan dalam
beberapa tahapan mulai dari perencanaan, pengkoordinasian dan
pengembangan berbagai langkah penanganan program pembentukan
Kampung Pramuka.

KELOMPOK KAJIAN
PROSES DAN TAHAPAN
PEMBENTUKAN RINTISAN KAMPUNG PRAMUKA

1. Drs. John Eka Powa, ME :

2. Guntur :

Anda mungkin juga menyukai