KAJIAN Kampung Pramuka
KAJIAN Kampung Pramuka
A. LATAR BELAKANG
1. Pendidikan kepramukaan adalah proses pendidikan yang praktis, di luar
lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga yang dilakukan di alam
terbuka dalam bentuk kegiatan yang menarik, menantang, menyenangkan, sehat,
teratur dan terarah, dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya adalah terbentuknya watak, kepribadian
dan akhlak mulia.
2. Prinsip Dasar Kepramukaan adalah asas yang mendasari kegiatan Kepramukaan
dalam upaya membina watak peserta didik. Oleh karena itu Pembina harus
memahami bahwa setiap kegiatan kepramukaan haruslah didasari Prinsip Dasar
Kepramukaan.Prinsip Dasar Kepramukaan tidak dapat dipisahkan dengan
Metode Kepramukaan, karena keduanya saling melengkapi. Hal tersebut terlihat
dari ketaatan kepada kode kehormatan (Prinsip Dasar Kepramukaan) dan
Pengamalan Kode Kehormatan (Metode Kepramukaan). Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan ciri khas yang membedakan
kepramukaan dengan pendidikan lainnya.
2. Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan
Prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya
disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan
masyarakat Indonesia dengan tujuan agar :
a) anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta
tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya
(pendidikan karakter);
b) anggotanya menjadi manusia sebagai Warga Negara Indonesia yang berjiwa
Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia,
sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup
dan mampu menyelenggarakan pembangunan bangsa dan negara
(pendidikan kebangsaan)
c) anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya serta tinggi
kecerdasan dan keterampilannya (pendidikan keterampilan)
3. Sebagai organisasi pendidikan, Gerakan Pramuka juga turut aktif dalam
melakukan kegiatan bakti kepada masyarakat dan ikut serta membangun
masyarakat. Hal ini sesuai dengan Pasal 3 Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka yang menyebutkan bahwa
Gerakan Pramuka berfungsi sebagai wadah untuk mencapai tujuan Pramuka
melalui :
a) Pendidikan dan pelatihan Pramuka;
b) Pengembangan Pramuka;
c) Pengabdian masyarakat dan orang tua; dan
d) Permainan yang berorientasi pada pendidikan.
4. Dalam Arah Kebijakan Pengembangan Gerakan Pramuka 2014–2045 yang
memuat tentang Visi dan Misi, Pengembangan Gerakan Pramuka telah
ditegaskan bahwa Gerakan Pramuka merupakan wadah utama pembentukan
karakter. Salah satu perwujudan dari pembentukan
karakter tersebut adalah dengan meningkatkan kiprah dan pengabdian Gerakan
Pramuka kepada masyarakat, bangsa, dan negara secara maksimal melalui
pendekatan informatika, komunikasi publik dan semangat kerelawanan yang
berkelanjutan.
5. Sejalan dengan hal ini, Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jambi memiliki visi
yakni “Menjadikan capaian Pramuka Garuda sebagai upaya pembentukan
Anggota Pramuka dan Generasi Muda Jambi yang memiliki Kecerdasan
SESosIF dan berkarakter SIMPATIK serta memiliki rasa kebangsaan yang
tinggi dan memiliki Kecakapan Hidup
6. Visi dan misi tersebut, menerangkan pentingnya kiprah dan peran yang
dilakukan Gerakan Pramuka dalam Pembinaan, pengelolan, pendukung dan
pengabdian masyarakat yang dituang dalam 12 Bakti Kwartir Daerah Jambi
Tahun 2022-2027
7. Salah satu kegiatan yang sejak lama telah dilakukan oleh Gerakan Pramuka
adalah di bidang pengabdian masyarakat sebagai bagian dari
pelaksanaan pembangunan masyarakat. Berbagai jenis kegiatan pengabdian dan
pembangunan masyarakat selama ini telah dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka.
Namun akhir-akhir ini sangat dirasakan bahwa jenis-jenis kegiatan pengabdian
dan pembangunan masyarakat tersebut makin berkurang, baik jumlah maupun
kualitasnya.
8. Oleh karena itu, Kwartir Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi berupaya untuk
melakukan Revitalisasi Pengabdian Masyarakat, Salah satu upaya untuk
mewujudkan peran Gerakan Pramuka dalam pengabdian masyarakat adalah
dengan membentuk Rintisan Kampung Pramuka baik yang berasal dari 6 Desa
pasca PWN Jambi tahun 2021 maupun dari pencanangan 1 desa rintisan
kampung pramuka ditiap kwarcab.
D. METODHOLOGI
1. Metode literasi
2. Metode Observasi awal
Pembanguna
n
Infrastruktur
Desa
Pembangun Desa
an
SDGs
Masyarakat
c. Pengembangan
Pengembangan merupakan upaya untuk mengembangkan sebuah kondisi
masyarakat secara berkelanjutan dan aktif berlandaskan prinsip-prinsip
keadilan sosial dan saling menghargai. Selain itu pengembangan juga
diartikan sebagai komitmen dalam memberdayakan masyarakat di kampung
sasaran sehingga memiliki berbagai pilihan nyata menyangkut masa depan
mereka. Pengembangan masyarakat secara umum diaktualisasikan dalam
beberapa tahapan mulai dari perencanaan, pengkoordinasian dan
pengembangan berbagai langkah penanganan program pembentukan
Kampung Pramuka.
H. REKOMENDASI
1. Melakukan penyelesaian Pekerjaan di Desa Pasca PWN yang belum selesai
dilaksanakan.
2. Melakukan Studi Tiru pada Kwarda yang sudah memiliki Program Kampung
Pramuka
3. Melakukan pendataan ulang potensi dan perkembangan 6 desa pasca PWN
4. Membuat surat dengan materi meminta nama dan profil 3 Desa yang dijadikan
usulan bakal Calon Rintisan Kampung Pramuka tiap Kwarcab dalam jajaran
Kwarda Jambi
5. Pembentukan dan Penyusunan Panduan Rintisan Kampung Pramuka
6. Pembentukan Tim Percepatan Pencapaian 17 Rintisan Kampung Pramuka
dan/atau Kampung Pramuka
7. Mengadakan Workshop dan survey lapangan untuk penentuan 17 Rintisan
Kampung Pramuka
8. Pentingnya pembentukan Tim Percepatan Pencapaian rintisan Kampung
Pramuka di Setia Kwartir Cabang.
9. Dipandang perlu untuk dilakukan evaluasi tahunan atau pelaksanaannya
bersamaan dengan pelaksanaan Rakerda
10. Mengusulkan Ketua Tim Percepatan Pencapaian 17 Rintisan Kampung Pramuka
dan/atau Kampung Pramuka adalah
a. P. Jawab : 1. Ka. Kwarda Jambi
2. Sekretaris Kwarda (Administrasi Kwarda)
b. Pengarah : 1. Waka/Kabid Pengabdian Masyarakat
2. Waka/Kabid Renbang
c. Ketua : Waka/Kabid KASP
d. Wakil Ketua : Ka.Pusabdimas
e. Sekretaris : Ka.Puslitbangda
f. Anggota : disesuaikan dengan kebutuhan
Demikian kajian ini disampaikan dan selanjutnya dapat menjadi kerangka berfikir bagi
Bidang Abdimas dalam melaksanakan Program.
8 Guntur Anggota 8
A. Latar Belakang
1. Pendidikan kepramukaan adalah proses pendidikan yang praktis, di luar
lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga yang dilakukan di alam
terbuka dalam bentuk kegiatan yang menarik, menantang, menyenangkan, sehat,
teratur dan terarah, dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya adalah terbentuknya watak, kepribadian
dan akhlak mulia.
2. Prinsip Dasar Kepramukaan adalah asas yang mendasari kegiatan Kepramukaan
dalam upaya membina watak peserta didik. Oleh karena itu Pembina harus
memahami bahwa setiap kegiatan kepramukaan haruslah didasari Prinsip Dasar
Kepramukaan.Prinsip Dasar Kepramukaan tidak dapat dipisahkan dengan
Metode Kepramukaan, karena keduanya saling melengkapi. Hal tersebut terlihat
dari ketaatan kepada kode kehormatan (Prinsip Dasar Kepramukaan) dan
Pengamalan Kode Kehormatan (Metode Kepramukaan). Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan ciri khas yang membedakan
kepramukaan dengan pendidikan lainnya.
3. Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan
Prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya
disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan
masyarakat Indonesia dengan tujuan agar :
a. anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta
tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya
(pendidikan karakter);
b. anggotanya menjadi manusia sebagai Warga Negara Indonesia yang berjiwa
Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia,
sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup
dan mampu menyelenggarakan pembangunan bangsa dan negara
(pendidikan kebangsaan)
c. anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya serta tinggi
kecerdasan dan keterampilannya (pendidikan keterampilan)
4. Sebagai organisasi pendidikan, Gerakan Pramuka juga turut aktif dalam
melakukan kegiatan bakti kepada masyarakat dan ikut serta membangun
masyarakat. Hal ini sesuai dengan Pasal 3 Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka yang menyebutkan bahwa
Gerakan Pramuka berfungsi sebagai wadah untuk mencapai tujuan Pramuka
melalui :
a. Pendidikan dan pelatihan Pramuka;
b. Pengembangan Pramuka;
c. Pengabdian masyarakat dan orang tua; dan
d. Permainan yang berorientasi pada pendidikan.
5. Dalam Arah Kebijakan Pengembangan Gerakan Pramuka 2014–2045 yang
memuat tentang Visi dan Misi, Pengembangan Gerakan Pramuka telah
ditegaskan bahwa Gerakan Pramuka merupakan wadah utama pembentukan
karakter. Salah satu perwujudan dari pembentukan
karakter tersebut adalah dengan meningkatkan kiprah dan pengabdian Gerakan
Pramuka kepada masyarakat, bangsa, dan negara secara maksimal melalui
pendekatan informatika, komunikasi publik dan semangat kerelawanan yang
berkelanjutan.
6. Sejalan dengan hal ini, Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jambi memiliki visi
yakni “Menjadikan capaian Pramuka Garuda sebagai upaya pembentukan
Anggota Pramuka dan Generasi Muda Jambi yang memiliki Kecerdasan
SESosIF dan berkarakter SIMPATIK serta memiliki rasa kebangsaan yang
tinggi dan memiliki Kecakapan Hidup
7. Visi dan misi tersebut, menerangkan pentingnya kiprah dan peran yang
dilakukan Gerakan Pramuka dalam Pembinaan, pengelolan, pendukung dan
pengabdian masyarakat yang dituang dalam 12 Bakti Kwartir Daerah Jambi
Tahun 2022-2027
8. Salah satu kegiatan yang sejak lama telah dilakukan oleh Gerakan Pramuka
adalah di bidang pengabdian masyarakat sebagai bagian dari
pelaksanaan pembangunan masyarakat. Berbagai jenis kegiatan pengabdian dan
pembangunan masyarakat selama ini telah dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka.
Namun akhir-akhir ini sangat dirasakan bahwa jenis-jenis kegiatan pengabdian
dan pembangunan masyarakat tersebut makin berkurang, baik jumlah maupun
kualitasnya.
9. Oleh karena itu, Kwartir Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi berupaya untuk
melakukan Revitalisasi Pengabdian Masyarakat, Salah satu upaya untuk
mewujudkan peran Gerakan Pramuka dalam pengabdian masyarakat adalah
dengan membentuk Rintisan Kampung Pramuka baik yang berasal dari 6 Desa
pasca PWN Jambi tahun 2021 maupun dari pencanangan 1 desa rintisan
kampung pramuka ditiap kwarcab.
C. Faktor Peluang
1. Adanua Program SDGs Desa
2. Tiap Desa Memiliki Anggaran Dana Desa
3. Tiap Desa memiliki Pendamping Desa pada pelakanaan Anggaran Dana Desa
4. Instansi sebagai induk Satuan Karya Pramuka memiliki Program yang dapat
menyentuh masyarakat Desa
5. Program pada Rintisan Kampung dapat membantu pencapaian Visi dan Misi
Kabupaten/Kota dan provinsi
6. Program CSR Perusahaan dikelola oleh Provinsi Daya Dukung Warga Provinsi
Jambi yang berada diluar provinsi baik yang menduduki jabatan tingkat Pusat
maupun pengusaha dan pensiunan Pejabat TNI/Polri
7. Akselerasi dan Kolaborasi dengan LPM yang ada di perguruan tinggi
8. Adanya kesamaan Program yang ada di LPM dengan Program kampung
Pramuka
D. Faktor Hambatan
1. Gerakan Pramuka masih memiliki Pekerjaan di Desa Pasca PWN yang belum
selesai dilaksanakan
2. Belum memiliki data potensi dari 11 Rintisan Kampung Pramuka yang akan
dilaksanakan oleh Kwarcab
3. Belum adanya Profil dan Acuan pelaksanaan Rintisan Kampung Pramuka
E. ANALISA KAJIAN
1. Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah kesatuan masyarakat hukum
yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Program Pengembangan Masyarakat.
Program pengembangan masyarakat dalam rangka pembentukan Kampung
Pramuka menekankan pada penerapan community- based management (CBM),
yaitu pendekatan pengelolaan program yang menjadikan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat lokal sebagai dasarnya. CBM diartikan sebagai suatu
strategi untuk mewujudkan praktik pembangunan yang berpusat pada manusia,
pusat pengambilan keputusan mengenai pemanfaatan sumberdaya secara
berkelanjutan di kampung sasaran berada di tangan organisasi-organisasi
dalam masyarakat di daerah tersebut. Masyarakat diberikan
kesempatan dan tanggung jawab dalam melakukan pengelolaan terhadap
sumber daya yang dimilikinya. Mereka sendiri yang mendefinisikan kebutuhan,
tujuan, aspirasi dan membuat keputusan demi mencapai kesejahteraan yang
diimpikan.
Secara umum ada empat strategi pengembangan dalam rangka pembentukan
Kampung Pramuka yaitu:
a. The growth strategy
Strategi pertumbuhan ini dimaksudkan untuk mencapai peningkatan
yang cepat dalam nilai ekonomis. Melalui pendapatan perkapita penduduk,
produktivitas pertanian, permodalan dan kesempatan kerja yang dibarengi
dengan kemampuan konsumsi masyarakat di kampung sasaran.
b. Strategi Kesejahteraan (The welfare strategy)
Strategi ini dimaksudkan untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat
disertai dengan pembangunan kultur dan budaya. Hal ini dimaksudkan agar
tidak terjadi sikap ketergantungan kepada pemerintah.
c. Strategi Responsif (The Responsitive Strategy
Strategi ini dimaksudkan untuk menanggapi kebutuhan yang dirumuskan
masyarakat sendiri dengan bantuan pihak luar (self need and assistance)
untuk memperlancar usaha mandiri melalui pengadaan teknologi serta
sumber-sumber yang sesuai bagi kebutuhan proses pembentukan Kampung
Pramuka.
d. Strategi Terintegrasi atau holistic (The Intergrated or Holistic Strategy)
Konsep perpaduan dari unsur-unsur pokok etika strategi di atas menjadi
alternatif terbaik. Strategi ini secara sistematis mengintegrasikan seluruh
komponen dan unsur yang dibutuhkan yaitu mencapai secara simultan
tujuan-tujuan yang menyangkut kelangsungan pertumbuhan, persamaan,
kesejahteraan dan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembentukan
Kampung Pramuka.
Pembangunan
Infrastruktur
Desa
Pembangun Desa
an
SDGs
Masyarakat
1. H. Ricki Wahyudi, SE :
KELOMPOK KAJIAN
KARAKTERISTIK KAMPUNG PRAMUKA
2. Alamsyah, SE, MM :
KELOMPOK KAJIAN
PROSES DAN TAHAPAN
PEMBENTUKAN RINTISAN KAMPUNG PRAMUKA
KELOMPOK KAJIAN
PROSES DAN TAHAPAN
PEMBENTUKAN RINTISAN KAMPUNG PRAMUKA
2. Guntur :