Proposal Skripsi
Proposal Skripsi
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
214110302079
FAKULTAS SYARIAH
PURWOKERTO
2023
A. Latar Belakang
Beberapa tahun belakangan ini, muncul istilah nikah siri atau kawin siri
yang menjadi topik yang sangat menarik dan diperdebatkan di Indonesia. Praktik
ini melibatkan pasangan yang memasuki ikatan perkawinan tanpa mengikuti
prosedur hukum yang telah diatur oleh pemerintah atau melibatkan otoritas yang
diperlukan. Ada berbagai macam alasan dalam pernikahan rahasia ini, termasuk
keinginan untuk privasi, kendala ekonomi, perbedaan agama, atau melakukan
pernikahan yang tidak diakui secara hukum. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam lagi mengenai fenomena
pernikahan sirri di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mengeksplorasi berbagai
aspek yang terkait dengan pernikahan rahasia, termasuk perspektif islam dan
implikasi hukum di dalam negeri. Dengan menelaah sudut pandang ulama islam
dan berbagai tokoh agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap legalitas
agama dan aturan seputar nikah sirri (Wardani & Hidayah).
Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis isu-isu yang
muncul dari praktik pernikahan sirri di berbagai daerah terutama di daerah
perdesaan yang kurangnya edukasi terhadap seberapa pentingnya pencatatan
pernikahan secara resmi di Negara. Dalam hal ini juga termasuk memeriksa
tantangan administrasi, pertanyaan tentang keabsahan pernikahan tersebut, serta
hak atas dukungan pasangan, hak asuh anak, dan warisan. Memahami masalah
ini sangat penting untuk mengatasi konsekuensi potensial yang mungkin dihadapi
individu yang terlibat dalam pernikahan rahasia ini. Penelitian ini berusaha untuk
menyoroti dampak negatif dari pernikahan rahasia baik pada individu maupun
masyarakat secara keseluruhan. Ini dapat mencakup stigma sosial, diskriminasi,
konflik dalam keluarga, dan penolakan hak dan perlindungan yang biasanya
terkait dengan pernikahan yang sah (Aziz, 2016).
Dalam hal ini kasus atau kejadian perkawinan sirri yang terjadi di
kecamatan pejagoan sangatlah lumayan marak dilakukan oleh golongan remaja-
remaja yang ingin menikah tanpa harus dicatatkan secara resmi dinegara. Mereka
beranggapan bahwa pernikahan dengan melibatkan tokoh-tokoh agama yang ada
didesanya seperti kayim, kiai,dan ustadz itu sudah cukup tanpa harus
mendaftarkan perkawinanya ke kantor urusan agama agar dicatatkan secara sah
oleh Negara. Memang hal itu sudah cukup jika ditinjau dari segi hukum islam
akan tetapi hal itu belumlah cukup jika ditinjau dari segi hukum positif, karna
pengertian dari hukum positif itu sendiri adalah kumpulan asas dan kaidah
hukum tertulis yang ada pada saat ini sedang berlaku dan mengikat secara umum
atau khusus dan ditegakkan oleh pemerintahan atau pengadilan negara indonesia.