Anda di halaman 1dari 3
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA ®@ s DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT Jalan H.R Rasuna Said Blok X-5 Kaviing 4-9 Jakarta 12950 Telepon (021) 5201590 (Hunting) GERMAS Nomor : PM.03.02/C/2994 12022 16 Juni 2022 Lampiran _: dua lembar Perinat Peringatan Hari Hepatitis Sedunia (HHS) ke-13 Tahun 2022 Yth. 1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Seluruh Indonesia 2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia Hepatitis merupakan masalah Kesehatan masyarakat di dunia, termasuk Indonesia. Virus hepatitis B telah menginfeksi sejumiah 2 miliar orang di dunia dan sekitar 240 juta merupakan pengidap virus hepatitis B kronis, penderita hepatitis C di dunia diperkirakan 170 juta orang dan sekitar 1,5 juta penduduk dunia meninggal setiap tahunnya disebabkan oleh infeksi virus hepatitis 8 dan virus hepatitis C. Indonesia merupakan negara dengan pengidap hepatitis B nomor 2 terbesar di antara negara- negara anggota WHO SEAR (South East Asian Region). Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan oleh Balitbangkes tahun 2013, penderita hepatitis B dan C di Indonesia diperkirakan 20 juta orang (Prevalensi Hepatitis 8 sebesar 7,1% dan Hepatitis C 1%). Indonesia digolongkan ke dalam daerah dengan prevalensi hepatitis B dengan tingkat endemisitas menengah sampaitinggl Pemerintah Indonesia telah melakukan serangkaian upaya-upaya yang telah dimulai sejak 1997 berupa imunisasi hepatitis B, deteksi dini hepatitis 8 ibu hamil dan pemberian immunoglobulin pada bayi baru lahir dari ibu hepatitis B. Sedangkan upaya deteksi dini hepatitis C dan pengobatan dengan Direct Acting Antiviral (DAA) telah dilakukan sejak tahun 2017 dan diperiuas ke seluruh wilayah-wilayah di Indonesia. Namun upaya tersebut masih terus ditingkatkan mengingat tahun 2030 Indonesia menyepakati komitmen global yeitu tercapainya target eliminasi hepatitis B dan C pada tahun 2030, yang didahului dengan tercapainya eliminasi hepatitis B pada bayi dari ibu hamil yang reaktif hepatitis B tahun 2022. Dalam rangka meningkatkan perhatian, kepedulian dan pengetahuan berbagai pihak terhadap masalah hepatitis virus di Indonesia, pada setiap tanggal 28 Juli diperingati sebagai Hari Hepatitis Sedunia. Hal ini sejalan dengan resolusi Wold Health ‘Assembly (WHA) ke 63 tanggal 21 Mei 2010 yang salah satu rekomendasinya adalah agar setiap negara memperingati hari hepatitis sedunia yang jatuh pada tanggal 28. ‘Adapun tema global tahun 2022 adalah “Bringing Care Closer to You - Hepatitis Can't Wai" dan untuk Indonesia adalah “Mendekatkan Akses Pengobatan Hepatitis karena Hepatitis Tidak Dapat Menunggu’. Adapun subtema yang diusung adalah sebagai berikut ‘a. Menuju Generasi Bebas Hepatitis B dan C b._ Stop Diskriminasi Hepatitis c. Tingkatkan akses deteksi dini dan pengobatan hepatitis C 4. Cegah infeksi akut hepatitis dengan perilaku hidup bersih dan sehat Peringatan HHS ke-13 tahun 2022 dilaksanakan dengan sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan Indonesia sudah tidak lagi berada dalam kondisi kedaruratan dalam merespon pandemik Covid 19 sehubungan dengan telah melandainya kasus di Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, kami himbau agar seluruh dinas kesehatan provinsi beserta kabupaten/kota, di saat negara kita sudah mulai i, kita juga harus tetap melakukan transisi dari fase pandemi menuju fase ender melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian virus hepatitis di Indonesia. Guna meningkatkan perhatian, kepedulian, pengetahuan dan kesadaran berbagai pihak tentang besarnya masalah kesehatatan yang ditimbulkan oleh virus hepatitis, beberapa jenis kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam rangka Hari Hepatitis Sedunia tahun 2022, antara lain sebagai berikut 1. Melakukan upaya pendekatan keluarga dalam meningkatkan kesadaran para ibu hamil untuk deteksi dini hepatitis B, HIV dan sifilis dan deteksi dini hepatitis pada masyarakat dengan menyebarluaskan informasi lewat media KIE spanduk, umbul- umbul, media elektronik maupun media sosial; 2. Melakukan advokasi tentang pentingnya pencegahan dan pengendalian hepatitis; Melakukan webinar mengenai pencegahan dan pengendalian hepatitis dengan melibatkan praktisi Kesehatan dan pemangku kepentingan di bidang hepatitis kepada sektor terkait, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat luas; 4, Melakukan kampanye pencegahan dan pengendalian hepatitis dengan tema *Mendekatkan Akses Pengobatan Hepatitis karena Hepatitis Tidak Dapat Menunggu’ di tingkat provinsi, kabupaten/kota di media cetak (koran), media elektronik (televisi, radio), dan media sosial (Youtube, Facebook, Twitter, Instagram, Tiktok, dan lainnya). Kampanye media melibatkan media lokal dengan dikordinasi oleh dinas kesehatan dan lintas sektor. 5. Memperkuat kemitraan antara sektor pemerintah dan swasta (Public-Private Partnership) dalam rangka peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan deteksi dini hepatitis B dan C 6. Memperkuat dukungan pemerintah daerah, DPRD, organisasi Keagamaan, maupun organisasi kemasyarakatan dalam mencapai target persentase kabupaten/kota yang melakuken deteksi dini hepatitis B dan C serta meningketkan cakupan imunisasi HB 0 (HB no!) kurang dari 24 jam pada bayi yang lahir dari ibu yang menderita hepatitis B. 7. Melakukan inovasi daerah dalam memberikan pelayanan Hepatitis dengan tetap mengacu kepada Surat Edaran Dirjen P2P nomor HK.02.03/111/8204/2020 mengenai Petaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis B dan Hepatitis C dalam era New Normal. 8, Meluncurkan dan memperkenalkan tagar Hari Hepatitis Sedunia ke-13 tahun 2022 di berbagai media sosial, media cetak dan media elektronik dengan menggunakan tagar #cegahhepatitis, #generasibebashepatitis, #obatihepatitis, #stopdiskriminasihepatitis ‘Atas dukungan dan kerjasamanya di ucapkan terima kasin. ‘Tembusan: 4.Menteri Kesehatan RI 2.Sektretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Rl

Anda mungkin juga menyukai