Anda di halaman 1dari 40

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP PULAU BERINGIN
Alamat : Jl.Depati Renadan No.02 Desa Pulau Beringin Utara Kec.Pulau Beringin
Kab.OKU Selatan kode pos 32173 uptd puskesmasrawatianppbn@yahoo.com

PELAKSANAAN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT


TAHUN 2019

No Jenis Kegiatan Lokasi Waktu Pelaksana


1 Peningkatan Kapasitas 13 Desa Januari 2019 Penanggung Jawab Program
Bidan Desa Promkes
2 Pendataan Pralansia dan 13 Desa Januari 2019 Penanggung Jawab Program
Lansia Lansia
3 Orientasi Peningkatan Puskesmas Januari 2019 Penanggung Jawab Program
Kapasitas Kader Posyandu Pulau Beringin Promkes
4 Pemantauan Kesehatan 13 Desa Jan,Feb,Mar Penanggung Jawab Program
Balita 2019 KIA
5 Pembentukan Posbindu Di 13 Desa Januari 2019 Penanggung Jawab Program
Desa Promkes
6 Kegiatan Posyandu Lansia 13 Desa Januari 2019 Penanggung Jawab Program
Lansia
7 Pemicuan Stop Buang Air 4 Desa Januari 2019 Penanggung Jawab Program
Besar Sembarangan Kesling
8 Pelacakan/Penemuan 13 Desa Januari 2019 Penanggung Jawab Program
Kasus HIV AIDS Secara HIV AIDS
Dini
9 Pendataan Imunisasi MR 13 Desa Februari 2019 Penanggung Jawab Program
Promkes/PKPR
10 Sosialisasi Dan 13 Desa Februari 2019 Penanggung Jawab Program
Pendestribusian Vitamin A Gizi
11 Survei Tempat Pelaksanaan 13 Desa Februari 2019 Penanggung Jawab Program
Pendataan Keluarga Sehat Promkes
12 Kunjungan Rumah PUS 13 Desa Februari 2019 Penanggung Jawab Program
Yang Tidak Ber KB / DO KIA/KB
13 Pelaksanaan Kelas Ibu 13 Desa Maret 2019 Penanggung Jawab Program
Hamil KIA/KB
14 Penyuluhan Tentang 13 Desa Maret 2019 Penanggung Jawab Program
Penyakit Tidak Menular Promkes
15 Penyuluhan Diare 13 Desa Maret 2019 Penanggung Jawab Program
Promkes

16 Penyuluhan ISPA 13 Desa Maret 2019 Penanggung Jawab Program


Promkes
17 Fasilitas Pemeriksaan 13 Desa Maret 2019 Penanggung Jawab Program
Faktor Resiko Bumil KIA
18 Pelacakan Gizi Buruk 13 Desa Maret 2019 Penanggung Jawab Program
Gizi
19 Penyuluhan STBM 4 Desa Maret 2019 Penanggung Jawab Program
Kesling/Promkes
20 Kegiatan Dalam Rangka 13 Desa Maret 2019 Penanggung Jawab Program
Bebas Pasung Keswa
21 Pemantauan Kesehatan 13 Desa April 2019 Penanggung Jawab Program
Balita KIA/KB
22 Kegiatan Posyandu Lansia 13 Desa April 2019 Penanggung Jawab Program
Lansia
23 Penemuan Kasus TB 13 Desa April 2019 Penanggung Jawab Program
secara Dini P2 TB Paru
24 Senam Dalam Rangka 13 Desa April 2019 Penanggung Jawab Program
Germas Promkes
25 Pemantauan Kesehatan 13 Desa Mei 2019 Penanggung Jawab Program
Balita KIA/KB
26 Kegiatan Posyandu Lansia 13 Desa Mei 2019 Penanggung Jawab Program
Lansia
27 Pendataan PIS PK 4 Desa Mei 2019 Penanggung Jawab Program
Promkes
28 Pemantauan Kesehatan 13 Desa Juni 2019 Penanggung Jawab Program
Balita KIA/KB
29 Kegiatan Posyandu Lansia 13 Desa Juni 2019 Penanggung Jawab Program
Lansia
30 Orientasi Deteksi Dini TB 13 Desa Juni 2019 Penanggung Jawab Program
Paru P2 TB Paru
31 Pemberian TTD untuk 6 Sekolah Juli 2019 Penanggung Jawab Program
Remaja Putri Gizi,PKPR,UKS
32 Penjaringan Siswa/i Baru 21 Sekolah Juli 2019 Penanggung Jawab Program
UKS,Gizi
33 Penyulahan Bahaya 13 Desa Juli 2019 Penanggung Jawab
Merokok untuk tingkat Program Promkes
SMP/SMA
34 Fasilitas Pemeriksaan 13 Desa Oktober 2019 Penanggung Jawab
golongan darah bagi bumil Program KIA,Lab,Bides
TM I
35 Sosialisasi P2B2(Penularan 13 Desa Oktober 2019 Penanggung Jawab
Penyakit Bersumber Program Promkes,P2P
Binatang)
36 Penyuluhan Malaria 13 Desa Oktober 2019 Penanggung Jawab
Program Promkes,P2P
malaria
37 Sosialisasi LROA (Layanan 13 Desa November Penanggung Jawab
Rehidrasi Oral Aktif) 2019 Program Promkes,P2P
diare
38 Pelacakan Filariasis pada 13 Desa November Penanggung Jawab
Kelompok Beresiko 2019 Program Promkes,P2P
Filariasis
39 Monitoring Pasca Pemicuan 13 Desa November Penanggung Jawab
2019 Program Kesling
40 Pembinaan PKPR 6 Sekolah November Penanggung Jawab
2019 Program PKPR
41 Sosialisasi Keswa 6 Sekolah Desember Penanggung Jawab
2019 Program Keswa
42 Pelaksanaan Penggalangan 13 Desa Desember Penanggung Jawab
dukungan organisasi 2019 Program Promkes
masyarakat potensial
pelaksanaan germas
43 Sosialisasi Germas 21 Sekolah Desember Penanggung Jawab
disekolah (Golongan 3) 2019 Program Promkes ,UKS

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Penanggung Jawab UKM
Pulau Beringin

ISKANDAR,SKM Fajriati,Am,Keb
NIP. 197908072006041023 NIP. 197504062006042006
PEDOMAN
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

PEDOMAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu jenis fasilitas


pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan
nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan; Untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh,
berjenjang dan terpadu. Puskesmas merupakan garda depan dalam penyelenggara upaya
kesehatan dasar. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat.Dalam melaksanakan tugasnya, Puskesmas
menyelenggarakan fungsi:

a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan


b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan


masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya kesehatan
masyarakat esensial meliputi:
a. pelayanan promosi kesehatan;
b. pelayanan kesehatan lingkungan;
c. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d. pelayanan gizi;
e. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

Upaya kesehatan masyarakat esensial harus diselenggarakan oleh setiap


Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten.

A. Tujuan

Tujuan Pedoman Pelayanan Upaya kesehatan ini adalah untuk menjadi acuan bagi
seluruh aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Pulau
Beringin, sehingga pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat mendukung pencapaian
standar pelayanan minimal kabupaten.
B. Ruang Lingkup Pelayanan

Ruang lingkup pelayanan upaya kesehatan di UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau
Beringin meliputi:
1. pelayanan promosi kesehatan;
2. pelayanan kesehatan lingkungan;
3. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
4. pelayanan gizi
5. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
6. Perawatan Kesehatan masyarakat

C. Batasan Operasional

1. Promosi kesehatan
adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari,
oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya
setempat

2. Upaya kesehatan lingkungan


Adalah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas untuk menjadikan lingkungan yang
sehat dalam rangka pencegahan terhadap penyakit yang berhubungan dengan
lingkungan dan menciptakan lingkungan yang dapat mengoptimalkan penyembuhan
suatu penyakit di masyarakat.

3. Upaya Kesehatan ibu dan anak dan KB Adalah upaya kesehatan primer yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan
perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan anak usia pra sekolah dalam
proses tumbuh kembang.
Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi
yang berkualitas.

4. Upaya peningkatan gizi masyarakat


Adalah kegiatan untuk mengupayakan peningkatan status gizi masyarakat dengan
pengelolaan terkoordinasi dari berbagai profesi kesehatan serta dukungan peran serta
aktif masyarakat .
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
Adalah suatu upaya untuk mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam
masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host
melalui kegiatan penyuluhan kesehatan, surveilans dan imunisasi.

6. Perawatan Kesehatan Masyarakat


Keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu bidang dalam keperawatan
kesehatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat
dengan dukungan peran serta aktif masyarakat, serta mengutamakan pelayanan
promotif, preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh, melalui proses
keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga
mandiri dalam upaya kesehatannya.

D. Landasan Hukum

1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

NO JABATAN KUALIFIKASI
Penanggung jawab upaya
1 S1 Kesehatan Masyarakat
kesehatan masyarakat
2 Pengelola KIA D3 Kebidanan
3 Pengelola Gizi D3 Gizi
4 Pengelola Penyehatan lingkungan D3 Kesehatan Lingkungan
5 Pengelola Promosi kesehatan S1 Kesehatan Masyarakat
6 Pengelola Imunisasi D3 Keperawatan
7 Pelayanan Kesehatan Lansia D3 Kebidanan
Pengelola upaya Kesehatan
8 D3 Keperawatan
Sekolah
9 Pelayanan KB D3 Kebidanan
10 Pengelola PKPR D3 Kebidanan
11 Pengelola Kesehatan Jiwa D3 Keperawatan
12 Pengelola BATRA D3 Keperawatan
13 Pengelola Kesehatan Olahraga D3 Keperawatan
14 Pengelola TB D3 Keperawatan
15 Pengelola Malaria D3 Keperawatan
16 Pengelola Diare D3 Keperawatan
17 Surveilans PTM S1 Kesehatan Masyarakat
18 Surveilans SKDR S1 Kesehatan Masyarakat
19 Pengelola Gigi dan Mulut D3 Keperawatan Gigi

B. Distribusi Ketenagaan

Pada jam kerja (07.30 – 14.00) distribusi ketenagaan adalah sbb:


 Perawat dan dokter melakukan upaya pencegahan penyakit di dalam gedung
maupun di luar gedung.
 Petugas sanitasi melakukan konsultasi sanitasi bagi pasien yang menderita
penyakit berbasis lingkungan, ataupun memberikan konsultasi terkait sanitasi
lingkungan bagi masyarakat yang membutuhkan, serta pemantauan sanitasi
masyarakat.
 Petugas promkes mengkoordinasikan kegiatan promosi kesehatan yang
dilakukan oleh pemegang program maupun petugas puskesmas yang terkait,
menyiapkan peralatan dan logistik terkait persiapan penyuluhan.
 Bidan melakukan kegiatan upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga
berencana baik dalam gedung maupun di luar gedung
 Petugas bidan melakukan pelayanan konsultasi gizi klinis bagi pasien yang
dirujuk dari BP Umum maupun KIA, serta melakukan kegiatan di masyarakat
untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
program gizi masyarakat
 Perawat melakukan perawatan kesehatan masyarakat bagi pasien yang rentan
terhadap masalah kesehatan baik di dalam gedung maupun di luar gedung.

C. Jadwal Kegiatan

1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh para pemegang


program dalam pertemuan bulanan program, lokakarya mini bulanan maupun tri
bulanan/lintas sektor, dengan persetujuan kepala puskesmas.

2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan di
break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan setiap pada awal
bulan sebelum pelaksanaan jadwal.

3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya kesehatan di


koordinasikanoleh penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat dengan
mendapat persetujuan dari Kepala Puskesmas Pulau Beringin
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Standar Fasilitas

I. Fasilitas dan sarana

Ruang pelayanan kepada pasien pada umumnya berlokasi di gedung puskesmas


sehingga memudahkan bagi pasien untuk mengakses.
BP umum merupakan ruangan dengan 1meja pemeriksaan dokter dengan bed periksa
masing-masing. Di bagian depan ruangan ini di sisi pintu masuk adalah meja anamnese
sekaligus pemeriksaan awal oleh perawat. Ruangan ini memiliki wastafel sebagai sarana cuci
tangan bagi petugas setelah melakukan tindakan kepada pasien.Disamping itu ruangan ini
memiliki seperangkat komputer sebagai salah satu p care dari sistem informasi puskesmas
yang terhubung dengan server untuk memasukkan data pasien pada sistem informasi
puskesmas.
Ruang KIA terhubung langsung dengan ruang KB/Immunisasi, sehingga memudahkan
pemberian pelayanan KIA berupa pemeriksaan ibu hamil, pelayanan KB, pemeriksaan calon
pengantin serta pemberian immunisasi pada balita.Ruangan KIA memiliki meja administrasi,
bed pemeriksaan, bed ginekologi, wastafel, lemari peralatan.
Ruang Konsultasi Gizi, sanitasi dan promosi kesehatan jadi satu ruang / masing-
masing memiliki ruang tersendiri sehingga memberikan privasi kepada client untuk dapat
berkonsultasi kepada petugas dengan nyaman. Selain itu petugas juga lebih mudah dan
nyaman ketika menyusun program maupun menyusun laporan karena memiliki ruangan
tersendiri yang akan menunjang kinerjanya.
II. Peralatan

Promosi Kesehatan Perbaikan Gizi Pencegahan&Pemberan


KIA dan KB
Kesehatan Lingkungan Masyarakat tasan Penyakit Menular

 Senter  tensimeter  Leaflet  Leaflet/Brosur


 Alat tulis  Kit  stetoskop  Panduan penyuluhan penyakit
 leaflet Sampling  Doupler Diet  Blanko surveilans
 alat peraga air  Pita  Timbangan  Pedoman KLB
penyuluhan  Kit pengukur badan  Senter
 LCD sampling  Alat tulis  Alat tinggi  Vaksin
Proyektor makanan  Senter badan  Chold chain
 Jadwal  Alat  Reflek  Mikrotois  Alat tulis
kegiata pembasm Patela  Alat tulis
 Buku i nyamuk  Pengukur
 Pamflet  Alat tulis Panjang
Badan Bayi
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

I. Tata laksana Upaya Promosi kesehatan


1. Petugas Penanggung jawab :
a. Petugas promkes
2. Perangkat Kerja
a. Leaflet penyuluhan
b. Laptop
c. LCD Proyektor
d. Camera
e. Alat tulis
3. Tata laksana:
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat adalah upaya untuk memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, kelompok dan masyarakat, dalam
berbagai tatanan, dengan membuka jalur komunikasi, menyediakan informasi, dan
melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku, dengan
melakukan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat
untuk mengenali, menjaga/memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya.
4. Tujuan
Tercapainya perubahan prilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina
dan memelihara prilaku sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal.
Sasaran
a. Pelaksanaan posyandu dan Pembinaan kader
b. Penyuluhan Kesehatan
-Penyuluhan dalam gedung
- Penyuluhan luar gedung
Penyuluhan kelompok :
- Kelompok posyandu
- Penyuluhan masyarakat
- Anak sekolah
Penyuluhan perorangan : PHN
c. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
d. Advokasi program kesehatan dan program prioritas
e. Promosi kesehatan tentang narkoba
II. Tatalaksana Upaya Kesehatan Lingkungan
1. Petugas Penanggung jawab
a. Sanitarian
2. Perangkat Kerja
a. Senter
b. Alat tulis
c. Pamflet
d. Kit Sampling air
e. Kit sampling makanan
f. Alat pembasmi nyamuk
3. Tatalaksana
4. Tujuan
- Tujuan umum
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas
lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari segala
kemungkinan resiko kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya
kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik.
- Tujuan Khusus
1. Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat
mencapai derajat kesehatan yang optimal.
2. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan keikut sertaan sektor lain
yang bersangkutan, serta bertanggung jawab atas upaya peningkatan
dan pelestarian lingkungan hidup.
3. Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan lingkungan
dan permukiman yang berlaku.
4. Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang kegiatan
dalam peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukiman.
5. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi
perumahan, kelompok masyarakat, tempat pembuatan/penjualan
makanan, perusahaan dan tempat-tempat umum.
4. Kegiatan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan
puskesmas meliputi:
a. Penyehatan air
b. Penyehatan makanan dan minuman
c. Pengawasan pembuangan kotoran mannusia
d. Penyehatan pemukiman
e. Pengawasan sanitasi tempat umum
III. Tatalaksana Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
1) Petugas Penanggung jawab
a) Bidan
2) Perangkat kerja
a. tensimeter
b. stetoskop
c. Doupler
d. Pita pengukur
3) Tata laksana
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu
dan anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan anak. Pelayanan
KIA Puskesmas terdiri dari :
1. Pelayanan kesehatan asuhan kebidanan di wilayah Puskesmas
2. Pelayanan kesehatan bagi bayi, balita dan anak pra sekolah
4) Tujuan
- Tujuan Umum
Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna jasa
dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai
kesempatan yang terbaik dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan,
melahirkan bayi sehat yang aman dalam lingkungan yang kondusif sehat,
denagn asuhan antenatal yang ade kuat, dengan gizi serta persiapan
menyusui yang baik.
- Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu hamil
termasuk KB berupa pelayanan antenatal, pertolongan persalinan dan
pelayanan nifas serta perawatan bayi baru lahir.
b. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan kebidanan
dan neonatal serta merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS Dati II)
sesuai kebutuhan.
c. Memantau cangkupan pelayanan kebidanan dasar dan penagganan
kedaruratan kebidanan neonatal.
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta
masyarakat dalam upaya KIA
f. Memberikan pelayanan kesehatan neonatal esensial seluruh bayi baru
lahir yang meliputi usaha pernafasan spontan, menjaga bayi tetap
hangat, menyusui dini dan eksklusif, mencegah interaksi serta tata
laksana neonatal sakit
g. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan anak
pra sekolah yang meliputi perawatn bayi baru lahir, pemeriksaan
kesehatan rutin pemberian imunisasi dan upaya perbaikan gizi
h. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh
kembang pada seluruh balita dan anak pra sekolah yang melipui
perkembangan motorik, kemampuan berbicara dan kognitif serta
sosialisasi dan kemandirian anak.
i. Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang berobat ke
fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak
lanjutnya
Sasaran :Adalah ibu, bayi, balita, anak usia pra sekolah dan keluarga
yang tinggal dan berada di wilayah kerja Puskesmas serta yang
berkunjung ke Puskesmas.

IV. Keluarga Berencana


1. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan
kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkualitas.
Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan
pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah
dan waktu kehamilan serta jarak antar kehamilan guna menurunkan angka
kelahiran nasional
2. Tujuan
- Tujuan umum
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna jasa
pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan usia
subur mempunya kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah, waktu dan
jarak antar kehamilan guna merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga
kecil, bahagia dan sejahtera.
- Tujuan khusus
a. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE kepada
pasangan usia subur dan keluarganya.
b. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping dan
kegagalan metode kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas rujukan primer
(RS Dati II ) sesuai dengan kebutuhannya.
c. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metoda
kontrasepsi
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta
masyarakat dalam upaya KB.
f. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon pasangan
usia subur, serta anggota keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan
kualitas kesehatan fungsi reproduksiny
g. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur yang
berkualitas dan merunjuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan
kebutuhan
h. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang datang
berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan
tindakan lanjutnya
3.Sasaran
a) Sasaran pelayanan KB adalah pasangan usia subur
b) Calonpasangan usia subur
c) Pasangan usia subur dengan wanita yang akan memasuki
masamenopaus.
d) Keluarga yang tinggal dan berada di wilayah kerja Puskesmas
e) WUS yang datang pada pelayanan rawat jalan Puskesmas yang
dalam fase intervensi pelayanan KB.

V. Tatalaksana Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat

1. Petugas penanggung jawab


a. Bidan

2. Peralatan kerja
a. Leaflet
b. Panduan Diet
c. Food Model
d. Timbangan badan
e. Mikrotois
3. Tatalaksana
Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputi:
1. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
2. Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi Yang Terdiri Dari:
a. Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium ( GAKY )
b. Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi (AGB)
c. Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori Energi Protein( KEP )
dan kurangEnergi Kronis ( KEK )
d. Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)
e. Pencegahan Dan Penaggulangan Masalah Gizi Lebih
4. Tujuan
.- Tujuanumum
Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat
- Tujuan khusus
1. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mewujudkan prilaku gizi yang baik dan
benarsesuai dengan gizi seimbang
2. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi warga dari
berbagai institusi pemerintahan serta swasta
3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi/petugas
Puskesmas lainnya dalam merencanakan, melaksanakan, membina,
memantau dan mengevaluasi upaya perbaikan gizi masyarakat.
4. Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi keluarga
terhadap pencegahan dan penanggulangan masalah kelainan gizi.
5. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan/pelaporan masalah gizi dan
tersedianya informasi situasi pangan dan gizi.
5. Sasaran

Sasaran upaya perbaikan gizi adalah kelompok-kelompok yang beresiko


menderita kelainan gizi antara lain:
1. Bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak usia sekolah
2. Wanita Usia Subur (WUS) termasuk calon pengantin (cantin), ibu hamil,
ibu nifas, ibu menyusui, dan usia lanjut (usila)
3. Semua penduduk rawan gizi
4. Semua anak dan dewasa mempunyai masalah gizi
VI. Tatalaksana Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
1. Petugas Penanggung jawab
a. Surveilans
2. Perangkat Kerja
a. Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit
b. Vaksin
c. Blanko surveilans
d. Pedoman KLB
e. Cold chain
3. Tatalaksana
 Pengertian penyakit menular
Adalah penyakit yang disebabkan oleh agent infeksi atau toksinnya, yang beraasal dari
sumber penularan atau reservoir, yang ditularkan/ ditansmisikan kepada pejamu (host)
yang rentan.
 Kejadian luar biasa ( KLB )
Adalah kejadian kesakitan atau kematian yang menarik perhatian umum dan mungkin
menimbulkan kehebohan/ketakutan di kalangan masyarakat, atau menurut
pengamatan epidemiologik dianggap adanya peningkatan yang berarti (bermakna) dari
kejadiankesakitan/kematian tersebut kepada kelompok penduduk dalam kurun
tertentu.
 Wabah penyakit menular
Adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang lazim pada waktu
dan daerah tertentu serta dapat mennnimbulkan malapetaka (U.U. No. 4 tahun 1984
tentang wabah penyakit yang menular)

Kegiatan upaya penanganan penyakit menular meliputi:


1. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular (P2M) Penanggulangan
KLB penyakit menular dilaksanakan dengan upaya-upaya :
a. Pengobatan, dengan memberikan pertolongan penderita, membangun
pos-pos kesehatan di tempat kejadian dengan dukungan tenaga dan
sarana obat yang memadai termasuk rujukan.
b. Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya, abatisasi
padaKLB, DBD, Kaporisasi pada sumur-sumur yang tercemar pada KLB
diare, dsb
c. Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan ,
pengamatan/pemantauan (surveinlans ketat) dan logistik.
2. Program pencegahan
Adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat,
yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui
kegiatan penyuluhan kesehatan dan imunisasi.
3. Surveilans epidemiologi penyakit menular
Adalah suatu kegiatan pengumpulan data/informasi melalui pengamatan
terhadap kesakitan/kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya secar sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk
perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program, dan sistem
kewaspadaan dini. Secara singkat dapat dikatakan: Pengumpulan
Data/Informasi Untuk Menentukan Tindakan (Surveillance For Action).
Program Pemberantasan Penyakit Menular
a. Program imunisasi
b. Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBC
c. Program malaria dengan angka insiden malaria (AMI)
d. Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan penanggulanganpneumonia
e. Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare
f. Program rabies
g. Program Surveilans

VII. Tata laksana Perawatan Kesehatan Masyarakat


 Petugas Penanggung jawab
a. Bidan
b. Perawat
c. Petugas gizi
 Perangkat Kerja
a. Tensi meter
b. Stetoskop
c. Format PHN
d. Alat tulis
 Tatalaksana
Pengertian Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah pelayanan profesional yang terintegrasi
dengan pelayanan kesehatan di puskesmas yang dilaksanakan oleh perawat.
Kegiatan perawatan kesehatan masyarakat mempunyai tahapan:
a. Tahap Pengkajian meliputi :
1. Pengumpulan data
4. Pengolahan data
5. Analisis data
6. Perumusan masalah/ penentuan masalah kesehatan masyarakat
7. Prioritas masalah.
b. Tahap diagnosis keperawatan meliputi problem/masalah dan etiologi/penyebab.
c. Tahap perencanaan keperawatan meliputi :
1. Perumusan tujuan
2. Rencana tindakan keperawatan
3. Kriteria hasil
d. Pelaksanaan Askep
e. Evaluasi/penilaian
BAB V
LOGISTIK

Untuk menunjang terselenggaranya Upaya kesehatan Puskesmas, maka perlu


didukung oleh penyediaan logistic yang memadai dan optimal, melalui perencanaan yang
baik dan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan usulan pemegang program yang sudah
berdasarkan hasil pemetaan masalah.Ketersediaan logistic harus dijamin kecukupannya dan
pemeliharaan yang sudah dianggarkan dan dijadwalkan.Pengadaan alat dan bahan dalam
pelaksanaan upaya kesehatan Puskesmas diselenggarakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
BAB VI
PENUTUP

Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan


di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan kabupaten/ kota. Sedangkan Puskesmas
bertanggungjawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan
oleh dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya. Tujuan pembangunan
kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja
Puskesmas, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
PEDOM
AN
UPAYA
KESEH

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PEDOMAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP PULAU BERINGIN

BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu jenis fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan
nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan; Untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh,
berjenjang dan terpadu. Puskesmas merupakan garda depan dalam penyelenggara upaya
kesehatan dasar. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat.Dalam melaksanakan tugasnya, Puskesmas
menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat
esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya kesehatan masyarakat
esensial meliputi:
a. pelayanan promosi kesehatan;
b. pelayanan kesehatan lingkungan;
c. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d. pelayanan gizi;
e. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

Upaya kesehatan masyarakat esensial harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas


untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten.

b. Tujuan
Tujuan Pedoman Pelayanan Upaya kesehatan ini adalah untuk menjadi acuan bagi
seluruh aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Pulau
Beringin, sehingga pada akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat mendukung pencapaian
standar pelayanan minimal kabupaten.

c. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup pelayanan upaya kesehatan di UPTD Puskesmas Rawat Inap Pulau
Beringin meliputi:
2. pelayanan promosi kesehatan;
3. pelayanan kesehatan lingkungan;
4. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
5. pelayanan gizi
6. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
7. Perawatan Kesehatan masyarakat

d. Batasan Operasional
b. UKM Esensial
1. Promosi kesehatan
adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai sosial budaya setempat
2. Upaya kesehatan lingkungan
Adalah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas untuk menjadikan lingkungan
yang sehat dalam rangka pencegahan terhadap penyakit yang berhubungan
dengan lingkungan dan menciptakan lingkungan yang dapat mengoptimalkan
penyembuhan suatu penyakit di masyarakat.
3. Upaya Kesehatan ibu dan anak dan KB
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkualitas serta upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan
perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan anak usia pra
sekolah dalam proses tumbuh kembang.
Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam
menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas.
4. Upaya peningkatan gizi masyarakat
Adalah kegiatan untuk mengupayakan peningkatan status gizi masyarakat
dengan pengelolaan terkoordinasi dari berbagai profesi kesehatan serta
dukungan peran serta aktif masyarakat .
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
Adalah suatu upaya untuk mencegah agar penyakit menular tidak menyebar
didalam masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan memberikan
kekebalan kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan, surveilans
dan imunisasi.
b. UKM Pengembangan
1. Lansia
Adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas.lansia
merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan
akhir dari fase kehidupannya
2. Keswa
Adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara
fisik,Mental,
spiritual,dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan
sendiri, dapat mengatasi tekanan,dapat bekerjabsecara produktif,dan
mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.
3. Uks
Adalah peserta didik disekolah/satuan pendidikan luar
sekolah,guru,pamong pelajar pengelolaan pendidikan lainnya dan
pengelola kesehatan,dan masyarakat. Untuk itu pembinaan dan
pengembangan UKS di disekolah/satuan pendidikan luar sekolah
dilaksanakan melaui tiga program pokok yang meliputi;
a. pendidikan kesehatan
b. pelayanan kesehatan
c. pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat (kesehatan
dilingkungan sekolah)
4. PKPR
Adalah mereka yang berusia 10-19 tahun,dan secara demografis
kelompok remaja dibagi menjadikelompok usia 10-14 tahun dan
kelompok usia 15-19 tahun.
5. Batra
Adalah seseorang yang melakukan pengobatan dengan berbagai jenis
ramuan yang berasal dari tanaman tradisional.
6. Kesehatan Olahraga
Adalah Upaya kesehatan yang memanfaatkan olahraga untuk
meningkatkan derajat kesehatan. Olahraga merupakan sebagian
kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat
meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya.

c. Landasan Hukum
1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

a. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

NO JABATAN KUALIFIKASI
Penanggung jawab upaya
1 D3 Kebidanan
kesehatan masyarakat
2 Pengelola Promosi kesehatan D1 SPPH
3 Pengelola Penyehatan Lingkungan D3 Kesehatan Lingkungan
4 Pengelola KIA D3 Kebidanan
5 Pengelola Gizi SMA
6 Pengelola Imunisasi D3 Keperawatan
7 Pelayanan Kesehatan Lansia D3 Kebidanan
Pengelola upaya Kesehatan
8 D3 Kebidanan
Sekolah
9 Pelayanan KB D3 Kebidanan
10 Pengelola PKPR D3 Kebidanan
11 Pengelola Kesehatan Jiwa D3 Keperawatan
12 Pengelola BATRA D3 Keperawatan
13 Pengelola Kesehatan Olahraga D3 Keperawatan
14 Pengelola TB SPK
15 Pengelola Malaria D3 Keperawatan
16 Pengelola Diare D3 Keperawatan
17 Surveilans PTM D3 Kebidanan
18 Surveilans SKDR SPK

b. Distribusi Ketenagaan

Pada jam kerja (07.30 – 14.00) distribusi ketenagaan adalah sbb:


 Perawat dan dokter melakukan upaya pencegahan penyakit di dalam gedung
maupun di luar gedung.
 Petugas sanitasi melakukan konsultasi sanitasi bagi pasien yang menderita
penyakit berbasis lingkungan, ataupun memberikan konsultasi terkait sanitasi
lingkungan bagi masyarakat yang membutuhkan, serta pemantauan sanitasi
masyarakat.
 Petugas promkes mengkoordinasikan kegiatan promosi kesehatan yang
dilakukan oleh pemegang program maupun petugas puskesmas yang terkait,
menyiapkan peralatan dan logistik terkait persiapan penyuluhan.
 Bidan melakukan kegiatan upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga
berencana baik dalam gedung maupun di luar gedung
 Petugas bidan melakukan pelayanan konsultasi gizi klinis bagi pasien yang
dirujuk dari BP Umum maupun KIA, serta melakukan kegiatan di masyarakat
untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
program gizi masyarakat
 Perawat melakukan perawatan kesehatan masyarakat bagi pasien yang rentan
terhadap masalah kesehatan baik di dalam gedung maupun di luar gedung.

c. Jadwal Kegiatan

4. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh para pemegang


program dalam pertemuan bulanan program, lokakarya mini bulanan maupun tri
bulanan/lintas sektor, dengan persetujuan kepala puskesmas.
5. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan di
break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan setiap pada awal
bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
6. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya kesehatan di
koordinasikanoleh penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat dengan
mendapat persetujuan dari Kepala Puskesmas Pulau Beringin
BAB III
STANDAR FASILITAS

(1) Standar Fasilitas

1. Fasilitas dan sarana


Ruang pelayanan kepada pasien pada umumnya berlokasi di gedung puskesmas
sehingga memudahkan bagi pasien untuk mengakses.
BP umum merupakan ruangan dengan 1meja pemeriksaan dokter dengan bed periksa
masing-masing. Di bagian depan ruangan ini di sisi pintu masuk adalah meja anamnese
sekaligus pemeriksaan awal oleh perawat. Ruangan ini memiliki wastafel sebagai sarana cuci
tangan bagi petugas setelah melakukan tindakan kepada pasien.Disamping itu ruangan ini
memiliki seperangkat komputer sebagai salah satu p care dari sistem informasi puskesmas
yang terhubung dengan server untuk memasukkan data pasien pada sistem informasi
puskesmas.
Ruang KIA terhubung langsung dengan ruang KB/Immunisasi, sehingga memudahkan
pemberian pelayanan KIA berupa pemeriksaan ibu hamil, pelayanan KB, pemeriksaan calon
pengantin serta pemberian immunisasi pada balita.Ruangan KIA memiliki meja administrasi,
bed pemeriksaan, bed ginekologi, wastafel, lemari peralatan.
Ruang Konsultasi Gizi, sanitasi dan promosi kesehatan jadi satu ruang / masing-
masing memiliki ruang tersendiri sehingga memberikan privasi kepada client untuk dapat
berkonsultasi kepada petugas dengan nyaman. Selain itu petugas juga lebih mudah dan
nyaman ketika menyusun program maupun menyusun laporan karena memiliki ruangan
tersendiri yang akan menunjang kinerjanya

3. Peralatan
a. UKM ESENSIAL

Perbaikan Pencegahan&Pemb
Promosi Kesehatan
KIA dan KB Gizi erantasan Penyakit
Kesehatan Lingkungan
Masyarakat Menular

 Alat tulis  Senter  tensimeter  Leaflet  Leaflet/Brosur


 leaflet  Kit  stetoskop  Panduan penyuluhan
 alat Sampling  Doupler Diet penyakit
peraga air  Pita  Timbanga  Blanko
penyuluh  Kit pengukur n badan surveilans
an sampling  Alat tulis  Alat tinggi  Pedoman KLB
 LCD makanan  Senter badan  Senter
Proyektor  Alat  Reflek  Mikrotois  Vaksin
 Jadwal pembasm Patela  Alat tulis  Chold chain
i nyamuk
kegiata  Alat tulis  Pengukur  Alat tulis
 Buku Panjang
 Pamflet Badan
Bayi

b. UKM PENGEMBANGAN
Lansia Keswa Uks Pkpr Batra Kesehatan
Olahraga
 Alat  Alat  Alat  Alat  Alat  Alat
tulis Tulis tulis Tulis Tulis Tuli
 Leafl  Alat  Leafle s
eat P3k at
 Tensi  Pha
 Steto nto
skop m
 Mask  Ten
er sim
 Hand eter
scoo
n
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
1. Ukm Esensial
A. Tata laksana Upaya Promosi kesehatan
1. Petugas Penanggung jawab :
a. Petugas promkes
2. Perangkat Kerja
a. Leaflet penyuluhan
b. Laptop
c. LCD Proyektor
d. Camera
e. Alat tulis
3.Tata laksana:
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat adalah upaya untuk memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, kelompok dan masyarakat,
dalam berbagai tatanan, dengan membuka jalur komunikasi, menyediakan
informasi, dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
prilaku, dengan melakukan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan
pemberdayaan masyarakat untuk mengenali, menjaga/memelihara, meningkatkan
dan melindungi kesehatannya.
4.Tujuan
Tercapainya perubahan prilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam
membina dan memelihara prilaku sehat, serta berperan aktif
dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
- Sasaran
A. Pelaksanaan posyandu dan Pembinaan kader
 Penyuluhan Kesehatan
 Penyuluhan dalam gedung
 Penyuluhan luar gedung
- Penyuluhan kelompok :
 Kelompok posyandu
 Penyuluhan masyarakat
 Anak sekolah
- Penyuluhan perorangan : PHN
* Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
* Advokasi program kesehatan dan program prioritas
* Promosi kesehatan tentang narkoba
B. Tatalaksana Upaya Kesehatan Lingkungan
1. Petugas Penanggung jawab
a. Sanitarian
2. Perangkat Kerja
a. Senter
b. Alat tulis
c. Pamflet
d. Kit Sampling air
e. Kit sampling makanan
f. Alat pembasmi nyamuk
3. Tatalaksana
4. Tujuan
a. Tujuan umum
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas
lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari segala
kemungkinan resiko kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya
kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan masyarakat yanglebih baik.
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat mencapai
derajat kesehatan yang optimal.
2. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan keikut sertaan sektor lain yang
bersangkutan, serta bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan
pelestarian lingkungan hidup.
3. Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan lingkungan dan
permukiman yang berlaku.
4. Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang kegiatan dalam
peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukiman.
5. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi perumahan,
kelompok masyarakat, tempat pembuatan/penjualan makanan, perusahaan
dan tempat-tempat umum.

B. Kegiatan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan
puskesmas meliputi:
a. Penyehatan air
b. Penyehatan makanan dan minuman
c. Pengawasan pembuangan kotoran manusia
d. Penyehatan pemukiman
e. Pengawasan sanitasi tempat umum
C. Tatalaksana Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
1. Petugas Penanggung jawab
a. Bidan
2. Perangkat kerja
a. tensimeter
b. stetoskop
c. Doupler
d. Pita pengukur
3. Tata laksana
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat
kesehatan
ibu dan anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan anak.
Pelayanan KIA Puskesmas terdiri dari :
1. Pelayanan kesehatan asuhan kebidanan di wilayah Puskesmas
2. Pelayanan kesehatan bagi bayi, balita dan anak pra sekolah
4. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna
jasa dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai
kesempatan yang terbaik dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan,
melahirkan bayi sehat yang aman dalam lingkungan yang kondusif sehat,
denagn asuhan antenatal yang ade kuat, dengan gizi serta persiapan
menyusui yang baik.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu
hamil termasuk KB berupa pelayanan antenatal, pertolongan
persalinan dan pelayanan nifas serta perawatan bayi baru lahir.
b. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan
kebidanan dan neonatal serta merujuk ke fasilitas rujukan primer
(RS Dati II) sesuai kebutuhan.
c. Memantau cangkupan pelayanan kebidanan dasar dan
penagganan kedaruratan kebidanan neonatal.
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta
masyarakat dalam upaya KIA
f. Memberikan pelayanan kesehatan neonatal esensial seluruh bayi
baru lahir yang meliputi usaha pernafasan spontan, menjaga bayi
tetap hangat, menyusui dini dan eksklusif, mencegah interaksi
serta tata laksana neonatal sakit
g. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan
anak pra sekolah yang meliputi perawatn bayi baru lahir,
pemeriksaan kesehatan rutin pemberian imunisasi dan upaya
perbaikan gizi
h. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi
tumbuh kembang pada seluruh balita dan anak pra sekolah yang
melipui perkembangan motorik, kemampuan berbicara dan kognitif
serta sosialisasi dan kemandirian anak.
i. Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang
berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan
dan tindak lanjutnya
Sasaran :Adalah ibu, bayi, balita, anak usia pra sekolah dan
keluarga
yang tinggal dan berada di wilayah kerja Puskesmas serta yang
berkunjung ke Puskesmas.

D. Tatalaksana Upaya Kesehatan Keluarga Berencana


1. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi
reproduksi yang berkualitas.
Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan
pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan kehamilan, baik
jumlah dan waktu kehamilan serta jarak antar kehamilan guna menurunkan
angka kelahiran nasional
2. Tujuan
1. Tujuan umum
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna
jasa pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap
pasangan usia subur mempunya kesempatan yang terbaik dalam mengatur
jumlah, waktu dan jarak antar kehamilan guna merencanakan dan
mewujudkan suatu keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
2. Tujuan khusus
a. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE kepada
pasangan usia subur dan keluarganya.
b. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping dan
kegagalan metode kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas rujukan primer
(RS Dati II ) sesuai dengan kebutuhannya.
c. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metoda
kontrasepsi
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan.
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta
masyarakat dalam upaya KB.
f. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon pasangan
usia subur, serta anggota keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan
kualitas kesehatan fungsi reproduksinya
g. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur yang
berkualitas dan merunjuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan
kebutuhan
h. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang datang
berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan
tindakan lanjutnya
3. Sasaran
a. Sasaran pelayanan KB adalah pasangan usia subur
b. Calonpasangan usia subur
c. Pasangan usia subur dengan wanita yang akan memasuki masa
menopaus.
d. Keluarga yang tinggal dan berada di wilayah kerja Puskesmas
e. WUS yang datang pada pelayanan rawat jalan Puskesmas yang dalam
fase intervensi pelayanan KB.
E. Tatalaksana Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat
1. Petugas penanggung jawab
- Bidan
2. Peralatan kerja.
a. Leaflet
b. Panduan Diet
c. Food Model
d. Timbangan badan
e. Mikrotois
3. Tatalaksana
Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputi:
1. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
2. Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi Yang Terdiri Dari:
a. Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
( GAKY )
b. Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi (AGB)
c. Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori Energi Protein( KEP ) dan k
urangEnergi Kronis ( KEK )
d. Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)
e. Pencegahan Dan Penaggulangan Masalah Gizi Lebih
4. Tujuan
1. Tujuan umum
Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat
2. Tujuan khusus
1. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mewujudkan prilaku gizi yang baik dan
benarsesuai dengan gizi seimbang
2. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi warga dari
berbagai institusi pemerintahan serta swasta
3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi/petugas
Puskesmas lainnya dalam merencanakan, melaksanakan, membina,
memantau dan mengevaluasi upaya perbaikan gizi masyarakat.
4. Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi keluarga
terhadap pencegahan dan penanggulangan masalah kelainan gizi.
5. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan/pelaporan masalah gizi dan
tersedianya informasi situasi pangan dan gizi.
5. Sasaran
Sasaran upaya perbaikan gizi adalah kelompok-kelompok yang beresiko
menderita kelainan gizi antara lain:
1. Bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak usia sekolah
2. Wanita Usia Subur (WUS) termasuk calon pengantin (cantin), ibu hamil,
ibu nifas, ibu menyusui, dan usia lanjut (usila)
3. Semua penduduk rawan gizi
4. Semua anak dan dewasa mempunyai masalah gizi

E. Tatalaksana Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular


1. Petugas Penanggung jawab
a. Surveilans
2. Perangkat Kerja
a. Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit
b. Vaksin
c. Blanko surveilans
d. Pedoman KLB
e. Cold chain
3. Tatalaksana
a. Pengertian penyakit menular
Adalah penyakit yang disebabkan oleh agent infeksi atau toksinnya, yang
beraasal dari sumber penularan atau reservoir, yang ditularkan/ ditansmisikan
kepada pejamu (host) yang rentan.
b. Kejadian luar biasa ( KLB )
Adalah kejadian kesakitan atau kematian yang menarik perhatian umum dan
mungkin menimbulkan kehebohan/ketakutan di kalangan masyarakat, atau
menurut pengamatan epidemiologik dianggap adanya peningkatan yang berarti
(bermakna) dari kejadiankesakitan/kematian tersebut kepada kelompok
penduduk dalam kurun tertentu.
c. Wabah penyakit menular
Adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang
jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang lazim
pada waktu dan daerah tertentu serta dapat mennnimbulkan malapetaka (U.U.
No. 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit yang mennular)
Kegiatan upaya penanganan penyakit menular meliputi:
1. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular (P2M)
Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan dengan upaya-
upaya
a. Pengobatan, dengan memberikan pertolongan penderita,
membangun pos-pos kesehatan di tempat kejadian dengan
dukungan tenaga dan sarana obat yang memadai termasuk
rujukan.
b. Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya,
abatisasi padaKLB, DBD, Kaporisasi pada sumur-sumur yang
tercemar pada KLB diare, dsb
c. Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan ,
pengamatan/pemantauan
(surveinlans ketat) dan logistik.
2. Program pencegahan
Adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam
masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan
kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan imunisasi.
3. Surveilans epidemiologi penyakit menular
Adalah suatu kegiatan pengumpulan data/informasi melalui pengamatan
terhadap kesakitan/kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya secar sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk
perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program, dan sistem
kewaspadaan dini. Secara singkat dapat dikatakan: Pengumpulan
Data/Informasi Untuk Menentukan Tindakan (Surveillance For Action).
4. Program Pemberantasan Penyakit Menular
a. Program imunisasi
b. Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBC
c. Program malaria dengan angka insiden malaria (AMI)
d. Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan penanggulangan
Pneumonia
e. Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare
f. Program rabies
g. Program Surveilans

2. Ukm Pengembangan
A. Tatalaksana Upaya Kesehatan Jiwa
B. Tatalaksana Upaya Lansia
C. Tatalaksana Upaya UKS
D. Tatalaksana Upaya PKPR
E. Tatalaksana Upaya Batra
F. Tatalaksana Upaya Kesehatan Olahraga
BAB V
LOGISTIK

Untuk menunjang terselenggaranya Upaya kesehatan Puskesmas, maka perlu


didukung oleh penyediaan logistic yang memadai dan optimal, melalui perencanaan yang
baik dan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan usulan pemegang program yang sudah
berdasarkan hasil pemetaan masalah.Ketersediaan logistic harus dijamin kecukupannya dan
pemeliharaan yang sudah dianggarkan dan dijadwalkan.Pengadaan alat dan bahan dalam
pelaksanaan upaya kesehatan Puskesmas diselenggarakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
BAB VI
PENUTUP

Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan


di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan kabupaten/ kota. Sedangkan Puskesmas
bertanggungjawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan
oleh dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya. Tujuan pembangunan
kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja
Puskesmas, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Anda mungkin juga menyukai