PROVINSI MALUKU
TENTANG
BUPATI BURU,
1
Mangingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945,
Undang-Undang Nomor 46 Tahun 1999 Tentang
Pembentukan Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru dan
Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 174, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3895)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor
6 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 46 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Provinsi
Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku
Tenggara Barat (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3961):
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301),
4. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Nomor 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679),
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggraan Pendidikan (Lemabaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23,
Tamabahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5105),
6 Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 146):
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137
Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak
Usia Dini,
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18
Tahun 2018 tentang Penyediaan Layanan Pendidikan Anak
Usia Dini (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 654),
2
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
bidang pendidikan.
5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan dalam bidang pendidikan.
Pemerintah Kecamatan adalah Pemerintah Kecamatan di Kabupaten
Buru.
7. Koordinator Wilayah Kecamatan Bidang Pendidikan pada Dinas di wilayah
Kecamatan.
8. Badan Hukum adalah sekumpulan orang dan /atau modal yang
merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha atau yang tidak
melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan
komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Badan
Usaha Milik Daerah dengan nama dan bentuk apapun, firma, kongsi,
koperasi dan pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi
massa, organisasi politik atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk
badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha
tetap.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritunl
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara.
10. Anak Usia Dini adalan anak sejak janin dalam kandungan sumpai dengan
usia 6 (enam) tahun, yang dikelompokkan atas janin dalam kandungan
sampai lahir, lahir sampai dengan 28 (dua puluh delapan) hari, usia 1
(satu) sampai dengan 24 (dua puluh empat) bulan dan usia 2 (dua) sampai
dengan 6 (enam) tahun.
11. Pendidikan Anak Usia Dini, yang selanjutnya disingkat PAUD adalah
suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
3
dengan usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut.
12. Satuan PAUD adalah layanan PAUD yang dilaksanakan pada suatu
lembaga pendidikan dalam bentuk Taman Kanak-kanak (TK)/Raudatul
Athfal (RA)/Bustanul Athfal (BA), Kelompok Bermain (KB), Taman
Penitipan Anak (TPA) dan Satuan PAUD Sejenis (SPS).
13. TK adalah salah satu bentuk layanan PAUD yang menyelenggarakan
program pendidikan bagi anak berusia 4 (empat) sampai dengan 6 (enam)
tahun.
14. RA/BA adalah salah satu bentuk layanan PAUD yang menyelenggarakan
program pendidikan kekhususan agama Islam bagi anak berusia 4 (empat)
sampai dengan 6 (enam) tahun secara lebih struktur.
15. Taman Kanak-kanak Luar Biasa, yang selanjutnya disingkat TKLB adalah
salah satu bentuk Satuan PAUD pada jalur pendidikan formal yang
menyediakan program pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
usia dini.
16. Kelompok Bermain, yang selanjutnya disingkat KB adalah salah satu
layanan PAUD yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak
usia 2 (dua) sampai dengan 4 (empat) tahun dengan toleransi sampai
dengan 6 (enam) tahun jika di Daerah belum tersedia layanan Taman
Kanak-kanak dan RA atau bentuk lain yang sederajat.
17. Taman Penitipan Anak, yang selanjutnya disingkat TPA adalah salah satu
bentuk layanan PAUD sebagai wahana pendidikan dan pembinaan
kesejahteraan anak yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk
waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya berhalangan atau tidak
memiliki waktu yang cukup dalam mengasuh anaknya karena bekerja
atau sebab lain.
18. Satuan PAUD Sejenis, yang selanjutnya disingkat SPS adalah satuan-
satuan PAUD selain TPA, KB, TK dan RA/BA yang terintegrasikan dengan
berbagai layanan PAUD yang telah ada di masyarakat seperti Posyandu
Plus, Bina Keluarga Balita, Taman Pendidikan Al Ouran atau layanan
terkait lainnya.
19. Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, yang selanjutnya disebut
Standar PAUD adalah kriteria tentang pengelolaan dan penyelenggaraan
PAUD di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia,
yang terdiri atas Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak,
Standar Isi, Standar Proses, Standar penilaian, Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar
Pengelolaan dan Standar Pembiayaan.
20. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia. Dini, yang
selanjutnya disingkat STPPA adalah kriteria tentang kemampuan yang
dicapai anak pada seluruh aspek perkembangan dan pertumbuhan,
mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa,
sosial-emosional serta seni.
4
21. Standar Isi meliputi program pengembangan yang disajikan dalam bentuk
tema dan sub tema yang disusun sesuai dengan karakteristik, kebutuhan,
tahap perkembangan anak dan budaya lokal.
22. Standar Proses mencakup perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan pengawasan pembelajaran.
23. Standar Penilaian merupakan kriteria tentang penilaian proses dan hasil
pembelajaran anak dalarn rangka pemenuhan standar tingkat pencapaian
perkembangan sesuai tingkat usianya yang mencakup prinsip penilaian,
teknik dan instrumen penilaian, mekanisme penilaian, pelaksanaan
penilaian dan pelaporan hasil penilaian.
24. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah standar mengenai
pendidik anak usia dini sebagai tenaga profesional yang bertugas
merencanakan, melaksanakan pembelajaran dan menilai hasil
pembelajaran serta melakukan pembimbingan, pelatihan, pengasuhan
dan perlindungan serta standar mengenai tenaga kependidikan anak usia
dini sebagai tenaga yang bertugas melaksanakan administrasi,
pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan dan/atau program PAUD.
25. Standar Sarana dan Prasarana adalah standar mengenai perlengkapan
dalam pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan pendidikan,
pengasuhan dan perlindungan anak usia dini.
26. Standar Pengelolaan merupakan pelaksanaan yang mengacu pada standar
isi, proses, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
serta pembiayaan yang meliputi perencanaan program, pengorganisasian,
pelaksanaan rencana kerja dan pengawasan.
27. Standar Pembiayaan adalah standar mengenai pembiayaan meliputi biaya
operasional dan biaya personal dalam pengelolaan dan penyelenggaraan
PAUD.
28. Penyelenggara Satuan PAUD adalah Pemerintah Daerah, Pemerintah
Kelurahan, Satuan Pendidikan, pihak swasta/badan hukum/yayasan
penyelenggara satuan pendidikan, organisasi kemasyarakatan, orang
perorangan, kelompok orang dan SPS serta pihak lainnya yang
menyelenggarakan Satuan PAUD sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
29. Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif adalah upaya
pengembangan Anak Usia Dini yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara
simultan, sistematis dan terintegrasi.
30. Gugus Tugas Pengembangan Anak Usin Dini Holistik-Integratif, yang
selanjutnya disebut Gugus Tugas adalah Gugus Tugas yang
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden yang
bertugas mengoordinasikan pembuatan kebijakan, rencana program,
kegiatan, anggaran, sarana, daya, pemantauan, evaluasi serta advokasi
dalam rangka Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif.
31. Gugus Tugas Kabupaten Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-
Integratif, yang selanjutnya disebut Gugus Tugas Kabupaten adalah
Gugus Tugas Kabupaten yang berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati yang bertugas mengoordinasikan pembuatan
5s
kebijakan, rencana program, kegiatan, anggaran, sarana, daya,
pemantauan, evaluasi serta advokasi dalam rangka Pengembangan Anak
Usia Dini Holistik-Integratif.
32. Pusat Kegiatan Gugus, yang selanjutnya disingkat PKG adalah wadah
koordinasi antar Gugus PAUD.
33. Penyelenggara Satuan PAUD adalah Pemerintah Daerah, Pemerintah
Desa, Satuan Pendidikan, pihak swasta/badan hukum/yayasan
penyelenggara satuan pendidikan, organisasi kemasyarakatan, orang
perorangan, kelompok orang dan SPS serta pihak lainnya yang
menyelenggarakan Satuan PAUD sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
34 .Tujuan umum Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif adalah
terselenggaranya layanan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-
Integratif menuju terwujudnya anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria
dan berakhlak mulia.
35. Tujuan khusus Pengembangan Anak Usia Dini Holistil-Integratif adalah :
a. terpenuhinya kebutuhan esensial anak usia dini secara utuh meliputi
kesehatan dan gizi, rangsangan pendidikan, pembinaan moral-
emosional dan pengasuhan sehingga anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai kelompok umur,
b. terlindunginya anak dari segala bentuk kekerasan, penelantaran,
perlakuan yang salah dan eksploitasi di manapun anak berada,
Cc. terselenggaranya pelayanan anak usia dini secara terintegrasi dan
selaras antar lembaga layanan terkait, sesuai kondisi wilayah, dan
d. terwujudnya komitmen seluruh unsur terkait yaitu orang tua,
keluarga, masyarakat, Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam
upaya Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif.
Pasal 2
BAB II
PAUD
Bagian Kesatu
Jenis dan Penerima Pelayanan Dasar
serta Tujuan Pengelolaan PAUD
Pasal 3
1) Jenis Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Pendidikan
Daerah Kabupaten terdiri atas :
a. PAUD,
b. pendidikan dasar, dan
c. Pendidikan kesetaraan.
6
2) Penerima Pelayanan Dasar SPM Pendidikan pada PAUD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan peserta didik yang berusia 5
(lima) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun.
3) Pengelolaan PAUD bertujuan untuk membantu meletakan dasar ke arah
perkembangan pengetahuan, sikap, ketrampilan dan daya cipta yang
diperlukan peserta didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan
penguatan pendidikan karakter guna meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangannya agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut.
Bagian Kedua
PAUD Formal, PAUD Nonformal dan PAUD Informal
Pasal 4
a. pendidikan formal,
b. pendidikan nonformal.
Pasal 5
Pasal 6
7
6) Penerimaan peserta PAUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilakukan setiap saat dan proses penerimaannya tanpa tes atau seleksi.
Pasal 7
1) Pengelolaan dan penyelenggaraan PAUD melalui jalur pendidikan formal
dan PAUD melalui jalur pendidikan nonformal sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 dan Pasal 6 dilaksanakan dengan penerapan belajar melalui
bermain.
2) PAUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan di tempat
yang memiliki fasilitas yang layak, aman dan nyaman bagi pertumbuhan
dan perkembangan anak sesuai dengan standar yang berlaku.
Bagian Ketiga
Standar PAUD
Paragraf 1
Pasal 8
Standar PAUD terdiri atas :
a. STPPA,
b. Standar isi:
Cc. Standar proses,
d. Standar penilaian,
e. Standar pendidik dan tenaga kependidikan,
f. Standar sarana dan prasarana,
g. Standar pengelolaan, dan
h. Standar pembiayaan.
Paragraf 2
STPPA
Pasal 9
Pasal 10
8
4. 9 (sembilan) sampai dengan 12 (dua belas) bulan,
5. 12 (dua belas) sampai dengan 18 (delapan belas) bulan, dan
6. 18 (delapan belas) sampai dengan 24 (dua puluh empat) bulan.
b. tahap usia 2 (dua) sampai dengan 4 (empat) tahun, terdiri atas kelompok
usia :
Paragraf 3
Standar Isi
Pasal 11
Paragraf 4
Standar Proses
Pasal 12
Standar Proses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf c mencakup :
perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi pembelajaran, dan
2?
pengawasan pembelajaran.
Pasal 13
Perencanaan pembelajaran meliputi :
a. program semester,
b. rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan, dan
c. rencana pelaksanaan pembelajaran harian.
9
Pasal 14
Pasal 15
Paragraf 5
Standar Penilaian
Pasal 17
1) Standar Penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf d
merupakan kriteria tentang penilaian proses dan hasil pembelajaran anak
dalam rangka pemenuhan standar tingkat pencapaian perkembangan
sesuai tingkat usianya.
10
2) Penilaian proses dan hasil pembelajaran anak sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mencakup :
a. prinsip penilaian,
b. teknik dan instrumen penilaian,
mekanisme penilaian,
d. pelaksanaan penilaian, dan
e. pelaporan hasil penilaian:
Pasal 18
Pasal 20
Mekanisme penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) hurufc,
terdiri atas :
a. menyusun dan menyepakati tahap, teknik, dan instrumen penilaian serta
menetapkan indikator capaian perkembangan anak,
b. melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknik, dan
instrumen penilaian,
c. mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar anak secara
akuntabel dan transparan, dan
d. melaporkan capaian perkembangan anak pada orang tua.
Pasal 21
Pasal 22
11
dalam belajar, serta hal-hal penting yang memerlukan perhatian dalam
pengembangan diri anak selanjutnya.
3) Pelaporan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat(1) disusun secara
tertulis sebagai bentuk laporan perkembangan belajar anak.
4) Hasil penilaian dalam bentuk laporan perkembangan anak disampaikan
kepada orang tua dalam kurun waktu semester.
5) Hasil penilaian ditindaklanjuti dalam kegiatan berikutnya.
Paragraf 6
Standar Pendidik PAUD dan Tenaga Kependidikan PAUD
Pasal 19
Pasal 21
Pendidik PAUD dan Tenaga Kependidikan PAUD sebagaimana dimaksud
dalam pasal 19 memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi yang
dipersyaratkan, sehat jasmani, rohani/mental dan sosial.
Pasal 22
Kualifikasi Akademik sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 terdiri dari :
1). Kualifikasi akademik Guru PAUD meliputi :
a. memiliki ijazah Diploma empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dalam bidang
pendidikan anak usia dini, dan kependidikan lain yang relevan dengan
sistem pendidikan anak usia dini, atau psikologi yang diperoleh dari
program studi terakreditasi, dan
b. memiliki sertifikat Pendidikan Profesi Guru (PPG) PAUD dari
perguruan tinggi yang terakreditasi.
2) Kualifikasi Akademik Guru Pendamping meliputi :
a. memiliki ijazah Diploma empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dalam bidang
pendidikan anak usia dini, dan kependidikan lain yang relevan dengan
12
sistem pendidikan anak usia dini, atau psikologi yang diperoleh dari
program studi terakreditasi, atau
b. memiliki ijazah D-II PGTK dari Program Studi terakreditasi.
3) Kualifikasi akademik Guru Pendamping Muda meliputi :
a. memiliki ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA), dan
b. memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD dari lembaga
pemerintah yang kompeten.
4) Kualifikasi Akademik Pengawas atau Penilik PAUD:
a. memiliki ijazah sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) Kependidikan
yang relevan dengan sistem pendidikan anak usia dini dari
Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Pendidik dan Tenaga
Kependidikan,
b. memiliki pengalaman minimum33 (tiga) tahun sebagai guru PAUDdan
minimum 2 (dua) tahun sebagai kepala satuan PAUD bagi pengawas
PAUD,
memiliki pengalaman minimum 55 (lima) tahun sebagai Pamong belajar
atau Guru PAUD dankepala satuan PAUD bagi penilik PAUD,
d. memiliki pangkat minimum penata, golongan ruang III/c dan berstatus
sebagai pegawai negeri sipil,
e. memiliki usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun pada saat diangkat
menjadi pengawasatau penilik PAUD,
f. memiliki sertifikat lulus seleksi calon pengawas atau penilikPAUD dari
lembaga pemerintah yang kompeten, dan
g. memiliki sertifikat pendidikan dan pelatihan fungsional pengawas atau
penilik dari lembaga pemerintah yang kompeten.
5) Kualifikasi Akademik Kepala TK/RA/BA dan sejenis lainnya:
a. memiliki kualifikasi akademik sebagaimana yang dipersyaratkan pada
kualifikasi Guru,
b. memiliki usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat
diangkat menjadi kepala PAUD,
memiliki pengalaman minimum 33 (tiga) tahunsebagai guru PAUD,
d. memiliki pangkat/golongan minimum Penata Muda Tingkat I, (I11/b)
bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada satuan atau program PAUD dan
bagi non-PNS disetarakan dengan golongan yang dikeluarkan oleh
yayasan atau lembaga yang berwenang,
e. memiliki sertifikat lulus seleksi calon Kepala PAUD dari lembaga
pemerintah yang berwenang.
7) Kualifikasi Akademik Kepala KB/TPA/SPS:
a. memiliki kualifikasi akademik sebagaimana dipersyaratkan pada
kualifikasi Guru Pendamping,
b. memiliki usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat
diangkat sebagai kepala PAUD,
Cc. memiliki sertifikat lulus seleksi calon Kepala KB/TPA/SPS dari
lembaga pemerintah yang kompeten, dan,
d. memiliki sertifikat Pendidikan dan Pelatihan Kepala Satuan PAUD dari
lembaga pemerintah yang berwenang.
8) Kualifikasi akademik tenaga administrasi PAUD memiliki ijazah
minimum
Sekolah Menegah Atas (SMA).
13
Paragraf 6
Standar Sarana dan Prasarana
Pasal 23
Pasal 24
14
memiliki fasilitas cuci tangan dan kamar mandi/jamban yang mudah
dijangkau oleh anak yang memenuhi persyaratan danmudah bagi
gurudalam melakukan pengawasan, dan
d. memiliki tempat sampah yang tertutup dan tidak tercemar.
3) Taman Penitipan Anak (TPA), meliputi :
a. memiliki jumlah ruang dan luas lahan disesuaikan dengan jumlah
anak, luas minimal 3 m2 per peserta didik,
b. memiliki ruangan untuk melakukan aktivitas anak didik di dalam dan
luar, c. memiliki fasilitas cuci tangan dengan air bersih,
memiliki kamar mandi/jamban dengan air bersih yang cukup, aman
dan sehat bagi anak serta mudah bagi melakukan pengawasan,
e. memiliki fasilitas permainan di dalam dan di luar ruangan yang aman
dan sehat:
f memiliki fasilitas ruang untuk tidur, makan, mandi, yang aman dan
sehat,
8 memiliki tempat sampah yang tertutup dan tidak tercemar,
h. memiliki akses dengan fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit
ataupun puskesmas, dan
i. PAUD kelompok usia lahir-2 tahun, memiliki ruang pemberian ASI
yang nyaman dan sehat.
4) Satuan PAUD Sejenis (SPS), meliputi:
a. memiliki jumlah ruang dan luas lahan disesuaikan denganjumlah
anak, luas minimal 3 m2per anak,
b. memiliki ruangan untuk melakukan aktivitas anak didik di dalam dan
luar: c. memiliki fasilitas cuci tangan dengan air bersih,
d. memiliki kamar mandi/jamban yang mudah dijangkau oleh anak
dengan air bersih yang cukup, aman dan sehat bagi anak, dan mudah
bagi guru melakukan pengawasan,
e. memiliki fasilitas permainan di dalam dan di luar ruangan yang aman
dan sehat,
£ memiliki tempat sampah yang tertutup dan tidak tercemar.
Paragraf 7
Standar Pengelolaan
Pasal 25
15
Pasal 26
Pasal 27
Pelaksanaan program PAUD merupakan integrasi dari layanan pendidikan,
pengasuhan, perlindungan, kesehatan dan gizi yang diselenggarakan dalam
bentuk satuan TK/RA/BA, KB, TPA dan SPS.
Pasal 28
16
Paragraf 8
Sasaran Penyelenggaraan
Pasal 29
Sasaran penyelenggaraan PAUD sebagai berikut :
ibu hamil,
TPA adalah anak usia 0-6 tahun,
SPS adalah anak usia 0-6 tahun,
Op
BKB, dan
sasaran layanan Posyandu adalah anak usia 0-5 tahun.
Pasal 30
17
6. mengevaluasi proses pendidikan dan melaporkan serta
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Bupati
melalui Kepala Dinas.
Pihak swasta/badan hukum/yayasan penyelenggara satuan pendidikan,
organisasi kemasyarakatan, orang perorangan, kelompok orang :
1. menyusun rencana kerja PAUD, meliputi program jangka pendek dan
program jangka panjang pada satuan PAUD yang bersangkutan,
2. menjalankan rencana kerja PAUD sebagaimana dimaksud pada
huruf a,
3. menyediakan kebutuhan sarana prasarana belajar,
4. menyediakan pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan
standar kualifikasi yang ditetapkan oleh Pemerintah,
5. memfasilitasi pelaksanaan PAUD di wilayah kerja masing-masing,
membiayai kebutuhan operasional pendidikan,
NO
Pasal 31
Pasal 32
18
Pasal 33
1) Bunda PAUD Kabupaten dijabat oleh istri Bupati dan/atau Istri Wakil
Bupati, yang berperan sebagai tokoh sentral dalam Gerakan Nasional
PAUD Kabupaten dengan memberikan sumbangan pemikiran, sosialisasi
dan penggerakan pelaksanaan PAUD di tingkat Kabupaten.
2) Bunda PAUD Kecamatan adalah Istri Camat yang berperan sebagai tokoh
sentral dalam Gerakan Nasional PAUD Kecamatan dengan memberikan
sumbangan pemikiran, sosialisasi dan penggerakan pelaksanaan PAUD di
tingkat Kecamatan.
3) Apabila Bupati, Wakil Bupati dan Camat seorang perempuan atau tidak
mempunyai istri, Bunda PAUD ditunjuk oleh Pejabat yang bersangkutan .
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Gerakan Nasional PAUD Kabupaten dan
Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan
oleh Bupati.
Pasal 34
Pasal 36
Pasal 37
19
a. salinan akta/surat dasar peralihan hak, dan
b. salinan akta/surat Badan Hukum Penyelenggara Satuan PAUD yang
baru.
2) Terhadap perubahan kepemilikan Badan Hukum Penyelenggara
Satuan
PAUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), izin Penyelenggara Satuan
PAUD diajukan sebagaimana pengurusan izin baru.
Pasal 38
Pasal 39
Pasal 40
berdomisili
Gugus PAUD merupakan kumpulan dari 3-8 lembaga PAUD yang
dalam area terdekat dan bertujuan untuk meningkatkan kinerja pembinaan
pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan dalam mengelola program
PAUD secara profesional yang efektif dan efisien.
Pasal 41
20
a. letaknya mudah dijangkau oleh pendidik/kepala/pengelola PAUD
Imbas,
b. lokasi lingkungan memungkinkan untuk dikembangkan sebagai
tempat berbagai kegiatan,
c. kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan yang memenuhi
ketentuan yang ditetapkan dalam standar,
d. memiliki inovasi dalam bidang tertentu dan terbuka terhadap
perkembangan keilmuan PAUD,
e. memiliki fasilitas dan sumber belajar yang memadai, dan
f. memiliki manajemen PAUD yang baik.
(6) Penentuan jangka waktu menjadi PAUD inti ditetapkan oleh Daerah yang
dapat dipilih kembali atau bergilir.
(7) Setiap Gugus PAUD menyusun kepengurusan, membuat visi, misi dan
program kerja gugus serta terdaftar secara aktif di Kelompok Kerja Gugus
PAUD Kecamatan.
Pasal 42
(1) Orang tua/wali murid dan masyarakat wajib berperan serta dalam proses
penyelenggaraan dan pengelolaan PAUD melalui pemberdayaan potensi,
pendanaan, sumbangan pemikiran dan tenaga.
(2) Peran serta masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk Komite.
Pasal 43
Pasal 44
Paragraf 8
Standar Pembiayaan
Pasal 45
dan
biaya personal.
(1) Komponen pembiayaan meliputi biaya operasional
untuk
(2) Biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan
gaji pendidik dan tenaga kependidikan Serta tunjangan yang melekat,
penyelenggaraan program pembelajaran, pengadaan dan pemeliharaan
sarana-prasarana serta pengembangan SDM.
(3) Biaya personal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya
pendidikan yang dikeluarkan untuk anak dalam mengikuti proses
pembelajaran.
(4) Biaya operasional dan personal dapat berasal
dari Pemerintah, Pemerintah
Daerah, yayasan, partisipasi masyarakat dan/atau pihak lain yang tidak
mengikat.
21
(5) Pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan satuan PAUD
disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Keempat
Hak dan Tugas
Pasal 46
1) Hak Pendidik PAUD dan Tenaga Kependidikan PAUD sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 19, meliputi :
a. mendapatkan pengakuan sebagai Pendidik PAUD dan Tenaga
Kependidikan PAUD dari Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/atau
Penyelenggara PAUD yang dimasukkan ke dalam Data Pokok Pendidik
(DAPODIK),
b. mendapat kesempatan untuk meningkatkan kompetensi dan
kualifikasi pendidikan, dan
c. mendapat hak penghasilan sesuai ketentuan perundang-undangan.
2) Tugas dan tanggung jawab Pendidik PAUD dan Tenaga Kependidikan
PAUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, meliputi:
a. pengelola memiliki tugas dan tanggung jawab menyelenggarakan
satuan PAUD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan,
b. pengawas/penilik PAUD memiliki tugas dan tanggung jawab
melakukan pemantauan, penilaian dan pembinaan pada satuan PAUD
formal, nonformal dan informal ,
c. memberikan pelayanan kesehatan, gizi d an perawatan anak, bantuan
psikologis,
d. memberikan perlindungan anak (keamanan dan kenyamanan),
e. memberikan layanan kesejahteraan dasar anak, parenting yang
membutuhkan keterlibatan orang tua dan orang dewasa serta akses
layanan PAUD yang bermutu,
f. buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA):
3) tenaga perpustakaan, kebersihan dan keamanan lingkungan
melaksanakan tugas-tugas perbantuan lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
BAB IV
PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK-INTEGRATIF
Bagian Kesatu
Prinsip dan Arah Kebijakan
Paragraf 1
Prinsip
Pasal 47
22
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif mengacu pada prinsip-
prinsip sebagai berikut :
pelayanan yang menyeluruh dan terintegrasi,
2.0 Cp
Paragraf 2
Arah Kebijakan
Pasal 48
Arah kebijakan pengembangan anak usia dini dilakukan secara holistik-
integratif.
Bagian Kedua
Strategi, Sasaran dan Penyelenggaraan
Paragraf 1
Strategi
Pasal 49
Strategi Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif meliputi :
a. penguatan dan penyelarasan landasan hukum,
b. peningkatan advokasi, komitmen, koordinasi dan kerja sama antar
instansi pemerintah, lembaga penyelenggara layanan, dunia usaha, dan
organisasi terkait,
c. peningkatan kapasitas dan kompetensi kader, masyarakat, penyelenggara
dan tenaga pelayanan,
d. penyediaan pelayanan yang merata, terjangkau, dan berkualitas,
internalisasi nilai-nilai agama dan budaya, dan
9
dan
pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan pemahaman
»
dan pengasuh
persiapan pra nikah calon pengantin, orang tua, keluarga
pengganti dalam melakukan pengasuhan anak secara optimal.
Paragraf 2
Sasaran
Pasal 50
Sasaran Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif, adalah :
a. masyarakat, terutama orang tua dan keluarga yang mempunyai anak usia
dini:
23
b. kader-kader masyarakat seperti Posyandu, Bina Keluarga Balita,
Pendidikan Anak Usia Dini, Taman Anak Sejahtera, Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga dan kader-kader masyarakat yang sejenis,
Cc. penyelenggara pelayanan dan tenaga pelayanan,
d. Pemerintah dan Pemerintah Daerah,
e. perguruan tinggi, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, dan
organisasi keagamaan,
f. media massa, dan
g. lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha dan mitra pembangunan
nasional dan internasional.
Paragraf 3
Penyelenggaraan
Pasal 51
pelayanan, dan
f. melakukan evaluasi dan pelaporan.
Pasal 52
Pemerintah
Penyelenggaraan pelayanan pengembangan anak usia dini oleh
Daerah dilakukan secara terintegrasi, sinergis, dan berpedoman kepada
norma, standar, prosedur dan kriteria yang telah ditetapkan.
Bagian Ketiga
Gugus Tugas Kabupaten
Paragraf 1
Pembentukan Gugus Tugas Kabupaten
Pasal 53
24
(3) Pembentukan Gugus Tugas Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(4) Gugus Tugas Kabupaten dalam melaksanakan Pengembangan Anak Usia
Dini Holistik-Integratif berpedoman pada norma, standar, prosedur dan
kriteria yang ditetapkan oleh kementerian/lembaga pemerintah non-
kementerian terkait serta berkoordinasi dengan Gugus Tugas.
Paragraf 2
Kedudukan Gugus Tugas Kabupaten
Pasal 54
Gugus Tugas Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam pasal 53 ayat (1)
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Kepala Dinas.
Paragraf 3
Tugas
Pasal 55
Parapgraf 4
Kerja Sama
Pasal 56
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55, Gugus
sama dan/atau
Tugas Kabupaten dapat mengikutsertakan, bekerja
berkoordinasi dengan kementerian dan/atau lembaga pemerintah non-
kementerian terkait dan pihak lain yang dianggap perlu.
25
Bagian Keempat
Pelaksanaan Pengembangan Anak Usia Dini
Holistik-Integratif
Pasal 57
Pasal 58
Pasal 59
seluruh mitra yang
Penguatan dan pemberdayaan mitra menjangkau
baik
dianggap potensial dan dapat berkonstribusi dalam pembangunan PAUD,
dengan organisasi profesi, organisasi sosial masyarakat maupun dengan
Dunia Usaha.
BAB III
PENUNTASAN PAUD11 (SATU) TAHUN PRA SEKOLAH DASAR
Pasal 60
Penuntasan PAUD 11 (satu) tahun sebelum memasuki jenjang pendidikan
sekolah dasar adalah guna mempersiapkan peserta didik PAUD untuk dapat
26
beradaptasi dengan lingkungan serta persiapan mental yang diperlukan
untuk mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya.
Pasal 61
(1) PAUD diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
(2) Anak yang akan masuk Sekolah Dasar wajib tamat TK.
Pasal 62
PAUD 11 (satu) tahun sebelum memasuki jenjang pendidikan sekolah dasar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 dituntaskan oleh :
a. peserta didik PAUD11 (satu) tahun pra sekolah dasar yang berusia 6 (enam)
tahun dan bebas untuk memilih bentuk pelayanan PAUD sesuai dengan
keberadaan layanan PAUD, hak dan kebutuhan anak,
b. peserta didik PAUD pada jalur pendidikan non formal yang berusia 6
(enam) tahun dan tidak terlayani pada PAUD jalur pendidikan formal, dan
c. peserta didik anak berkebutuhan khusus yang dapat dilayani di PAUD
atau pada jalur pendidikan non formal.
Pasal 63
BAB IV
EVALUASI DAN SISTEM PELAPORAN
Bagian Kesatu
Evaluasi
Pasal 64
27
Bagian Kedua
Pelaporan
Pasal 65
(1) Kepala Dinas melaporkan penyelenggaraan PAUD, Pengembangan Anak
Usia Dini Holistik-Integratif di Daerah dan pelaksanaan penuntasan PAUD
1 (satu) tahun Pra Sekolah Dasar kepada Bupati secara berkala paling
BAB V
PENGAWASAN DAN PEMBINAAN
Pasal 66
(1) Pengawasan penyelenggaraan PAUD, Pengembangan Anak Usia Dini
Holistik-Integratif di Daerah dan pelaksanaan penuntasan PAUD11 (satu)
tahun Pra Sekolah Dasar dilakukan oleh Pengawas TK/Penilik PAUD.
(2) Hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi
bahan
pembinaan, evaluasi serta dilaporkan oleh Kepala Dinas kepada Bupati.
Pasal 67
BAB VI
PEMBIAYAAN
Pasal 68
28
c. anggaran pendapatan dan belanja Desa,dan
d. sumber bantuan lain yang sah berdasarkan ketentuan perundang-
undangan.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 69
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Buru.
Ditetapkan di Namlea
pada tanggal 22 Desember 2020
1B ATIBURU,
Y IBRKIMM UMASUGI
Diundangkan di Namlea
pada tanggal 22 Desember 2020
PENJABAT SEKRETARIS DAERAH
N BURU, J Paraf Koordinasi
Kepala Pendidikan
Kabag Hukum
MOHAMMAD ILIAS HAMI
29