Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan TAHUN 2007
Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan TAHUN 2007
TESIS
Oleh :
SUBAKTI SYAIIN
02110014/KK
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA
PEGAWAI KLINIK SPESIALIS BESTARI MEDAN
TAHUN 2007
TESIS
Oleh :
SUBAKTI SYAIIN
02110014/KK
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
PERNYATAAN
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
SUBAKTI SYAIIN
02110014/KK
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
Judul Tesis : PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI KLINIK SPESIALIS BESTARI
MEDAN
Menyetujui
Komisi Pembimbing
Tanggal Lulus :
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
RIWAYAT PENDIDIKAN :
RIWAYAT PEKERJAAN :
: -
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ........................................................................................................ i
PERSETUJUAN .......................................................................................................ii
RIWAYAT HIDUP ...................................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL......................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................vii
ABSTRAK ................................................................................................................ix
KATA PENGANTAR .............................................................................................. x
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2. Permasalahan ................................................................................. 6
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6
1.4. Hipotesis......................................................................................... 6
1.5. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Kepuasan Berdasarkan Pekerjaan dengan Kinerja ........ 49
5.2. Pengaruh Kepuasan Berdasarkan Pengawasan dengan Kinerja..... 50
5.3. Pengaruh Kepuasan Berdasarkan Gaji dengan Kinerja ................. 51
5.4. Pengaruh Kepuasan Berdasarkan Promosi dengan Kinerja ........... 52
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
5.5. Pengaruh Kepuasan Berdasarkan Hubungan Rekan Kerja
dengan Kinerja ............................................................................. 53
5.6. Pengaruh Kepuasan Berdasarkan Kondisi Kerja dengan
Kinerja............................................................................................ 55
5.7. Pengaruh Kepuasan Berdasarkan Manajemen dengan Kinerja ..... 56
5.8. Pengaruh Kepuasan Berdasarkan Sistem Penilaian Prestasi
Kerja dengan Kinerja ..................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
DAFTAR TABEL
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
ABSTRAK
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat
dan KaruniaNya penulis telah dapat menyelesaikan tesis yang berjudul Pengaruh
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan. Dalam
menyusun tesis ini, penulis mendapat bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan kepada :
Sumatera Utara.
4. Bapak dr.Umar Zein ,SpOG, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan yang telah
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
6. Bapak Ferry Novliandi , SPsi,Msi ,Anggota Komisi pembimbing atas bimbingan ,
7. Ibu Ir. Kalsum ,MKes ,Anggota Komisi Pembanding yang banyak memberikan
8. Ibu Sri Supriyanti SPsi,Msi ,Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak
Kesehatan Kerja Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara yang telah
10. Dr. Indra Gunawan,Kepala Klinik Spesialis Bestari Medan yang banyak
11. Rekan rekan kerja di Dinas Kesehatan Kota Medan , khususnya firi ,sandra dan
umi yang tidak putus putusnya memberikan dorongan semangat untuk dapat
Sumatera Utara
12. Keluarga tercinta , isteri dan anak anak saya atas pengertian ,dukungan dan
13. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan tesis ini hingga selesai
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kelemahan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
Penulis
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
BAB 1
PENDAHULUAN
memperoleh pelayanan kesehatan secara adil, merata dan bermutu yang menjangkau
seluruh masyarakat Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut diatas dan dengan
dan Daerah, maka berbagai upaya dilakukan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan
oleh 3 (tiga) perubahan besar yang memberikan tantangan dan peluang. Perubahan itu
maka peningkatan sumber daya merupakan salah satu bagian penting dalam
maupun Daerah berupaya melakukan berbagai hal, salah satunya adalah melanjutkan
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
Dalam Undang-Undang kesehatan Nomor 23 tahun 1992 juga ditekankan
tentang pentingnya upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Hal ini terlihat
dengan adanya pesan agar tenaga kesehatan melakukan fungsinya secara profesional
sesuai dengan standar dan pedoman dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
dan Curatif, namun pelayanan kesehatan yang dapat diberikan di Puskesmas hanyalah
meningkatnya penerbitan izin untuk Praktek Dokter spesialis dan Praktek Bersama
Spesialis setiap Tahun oleh Dinas Kesehatan Kota Medan, dilain pihak di Kota
Medan jumlah masyarakat miskin masih cukup tinggi yaitu sebesar 13,3% kesulitan
2001 ), untuk itu dibentuklah Klinik Spesialis Bestari yang menjadi unit pelaksana
tehnis di Dinas Kesehatan Kota Medan yang dilengkapi dengan sumber daya
manusia seperti adanya Dokter Spesialis, Dokter Umum, Bidan, Perawat, Analis dan
Ahli Rontgen. Sarana dan peralatan kedokteran yang memadai yang diharapkan dapat
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
kemandirian, agar masyarakat mau memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang
ada, maka sarana pelayanan kesehatan harus berkualitas. Kualitas Sarana Pelayanan
Kesehatan sangat ditentukan oleh 4 (empat) pilar yaitu : (1) Sumber daya manusia,
(2) Obat dan peralatannya, (3) Standar Prosedurnya, dan (4) Sarana Penunjangnya.
Berdasarkan hal hal tersebut diatas, maka Sumber Daya Manusia memiliki
peranan yang penting untuk kemajuan Klinik Spesialis Bestari, maka seluruh pegawai
yang ditugaskan ditempat tersebut harus dapat dikelola dan dibina agar mereka
kinerja dan kemajuan Klinik tersebut. Dan harus juga dipahami bahwa pegawai
bekerja tidak hanya berorientasi pada segi ekonomis, juga sosial dan kondisi kerja
Kepuasan kerja adalah merupakan penilaian dari pekerja yaitu seberapa jauh
berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi
kerja, kerja sama antar pimpinan dan dengan sesama karyawan. (As,ad, 2000)
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
dirumahnya atau ditempat kerjanya maupun dimasyarakat luas, walaupun demikian
pegawai di Klinik Spesialis Bestari adalah terdiri dari Dokter, Bidan, Perawat, Analis
dan Paramedis lainnya namun mereka semua adalah Pegawai Negeri Sipil yang
Seperti yang kita ketahui bahwa setiap pekerjaan merupakan beban bagi
dengan beban kerja. Bahkan ada beban yang dirasa optimal bagi seseorang, sebagai
tambahan kepada beban kerja yang langsung akibat pekerjaan sebenarnya. Suatu
pekerjaan biasanya dilakukan dalam suatu lingkungan atau situasi yang berakibat
beban tambahan pada jasmani dan rohani tenaga kerja. Faktor-faktor penyebab beban
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Wiliam M Mercer, Inc dalam
surveinya pada tahun 1998 terhadap 206 perusahaan menengah dan besar yang
bahwa faktor-faktor emosional (kepuasan kerja, hubungan baik dengan menejer dan
memotivasi mereka untuk tetap tinggal diperusahaan tersebut. (Jim Campbell, 2000).
adalah kualitas dan kuantitas ketenagaan seperti halnya yang terjadi pada pegawai
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
Dinas Kesehatan di Klinik Spesialis Bestari yang memberikan pelayanan langsung
masyarakat maka sikap dan praktek pegawai dalam menjalankan tugasnya, meliputi
keramahan harus dilaksanakan dengan baik (Lumenta, 1989). Namun para pegawai
sering mengeluh terhadap tugasnya hal ini disebabkan diantaranya adalah faktor
kepuasan kerja. Faktor kepuasan kerja yang mempengaruhi pegawai dalam bekerja
yaitu faktor pekerjaan itu sendiri, pengawasan, faktor gaji dan insentif yang dinilai
masih rendah, promosi dan hubungan dengan sesama pegawai yang tidak harmonis
sehingga menghasilkan kinerja yang tidak optimal. Berdasarkan hal tersebut maka
pegawai di Klinik Spesialis Bestari Dinas Kesehatan Kota Medan tahun 2007.
1.2. Permasalahan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Unit Klinik Spesialis Bestari dan
beberapa tenaga medis di Klinik Spesialis Bestari mengatakan sejak berdiri pada
tanggal 1 Juli 2002 hingga sekarang,kurang lebih telah berdiri selam 5 tahun kurang
medis menyebabkan pegawai khususnya para dokter kebidanan sering tidak hadir
Adapun alasan ketidak disiplinan pegawai untuk hadir setiap saat selain
disebabkan adanya akibat faktor kurangnya sarana dan alat kedokteran, perhatian dan
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
pengawasan atasan yang kurang ditandai alokasi dana yang sangat kurang untuk
lingkungan kerja yang tidak memadai yang kesemuanya sebagai indikator kurangnya
kepuasan kerja di Klinik Spesialis Bestari, untuk itulah maka mendorong penulis
terhadap pekerjaan, pengawasan, gaji, promosi, dan hubungan sesama rekan kerja)
pengawasan, gaji, promosi, dan hubungan sesama rekan kerja) terhadap peningkatan
1.4. Hipotesis
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
2. Sebagai bahan masukan bagi pegawai Klinik Spesialis Bestari khususnya
yang terkait dengan tingkat kepuasan kerja pegawai Klinik Spesialis Bestari
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kinerja
kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai
tujuan organisasi yang bersangkutan secara ilegal tidak melanggar hukum dan sesuai
dengan moral dan etika..The Scribner Bantam English Dictionary (1979) Kinerja
(Performance) berasal dari kata ”to perform” yang mempunyai beberapa ”entries”
berikut :
permainan.
Bernadian, John H & Joyce E.A Russel (1993) Kinerja dinyatakan sebagai
catatan outcomes yang dihasilkan dari suatu aktifitas tertentu,selama kurun waktu
tertentu Sedarmayanti (2004) menyatakan kata kunci dari beberapa pengertian kinerja
adalah : (1) Hasil kerja pekerja, (2) Proses atau organisasi, (3) Terbuka secara konkrit
dan Dapat diukur, dan (4) Dapat dibandingkan dengan standard yang telah ditentukan.
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
2.1.2 Aspek-aspek Penilaian Kinerja
menawarkan 4 sistem penilaian dan salah satunya adalah Sistem Grafic Scales.
yang harus dipertimbangkan adalah sifat individu dan faktor kontribusi pegawai
mempengaruhi jumlah dan kualitas pekerjaan yang dihasilkan. Adapun aspek – Aspek
- Kerjasama
- Inisiatif
- Pengetahuan
- Kehadiran
- Kesetiaan
sebagai berikut :
1. Karakteristik Individu
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
a. Umur
dengan peningkatan usia pekerja. Wexley (1977), mengemukakan bahwa pekerja usia
20-30 tahun mempunyai motivasi kerja relatif rendah dibandingkan pekerja yang
lebih tua, karena pekerja lebih muda belum berpijak pada realitas, sehingga
jiwa. Usia yang semakin meningkat akan meningkat pula kebijaksanaan kemampuan
b. Jenis Kelamin
kelamin misalnya perbedaan mendapatkan formasi, besarnya gaji dan lain-lain. Shye
kerja antara karyawan wanita dengan perawat pria. Walau demikian jenis kelamin
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
perlu diperhatikan karena sebahagian besar tenaga kesehatan berjenis kelamin wanita
dan sebagian kecil berjenis kelamin pria. Pada pria dengan beban keluarga tinggi
akan meningkatkan jam kerja perminggu, sebaliknya wanita dengan beban keluarga
c. Tingkat Pendidikan
1984).
motivasi kerja yang berbeda dengan pendidikan yang lebih rendah. Menurut Siagian
baik karena telah memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dibandingkan
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
d. Status Perkawinan
dalam kehidupan organisasi, maka secara positif maupun negatif (Siagian, 1995). Hal
ini tersebut menunjukkan bahwa, status perkawinan seseorang turut pula memberikan
gambaran tentang cara, dan tehnik yang sesuai untuk digunakan bagi dokter yang
dokter yang tidak atau belum berkeluarga. Hal tersebut mengindiksikan bahwa
karyawan yang telah berkeluarga memiliki potensi untuk memperhatikan kinerja yang
e. Masa Kerja
Masa kerja adalah lamanya seseorang bekerja pada suatu organisasi. Setiap
organisasi pelayanan kesehatan menginginkan turn overnya rendah dalam arti tenaga/
karyawan aktif yang lebih lama bekerja di kantor tersebut tidak pindah ke unit kerja
lain, sebab dengan turn over yang tinggi menggambarkan kinerja unit kerja tersebut.
Siagian (1995), mengatakan bahwa semakin banyak tenaga aktif yang meninggalkan
tersebut. Lebih lanjut Siagian (1995) mengatakan bahwa semakin lama seseorang
2. Karakteristik Organisasi
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
a. Sumber Daya
unsur yaitu masukan (input), proses (process), keluaran (output), dampak (outcome),
umpan balik (feedback), dan lingkungan (environment). Semua unsur dalam sistem
ini saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Sumber daya merupakan bagian dari
unsur masukan yang keberadaannya dalam suatu organisasi merupakan hal yang
paling pokok karena merupakan modal dasar untuk dapat berfungsinya suatu
organisasi.
sumber daya manusia (SDM), sarana, dana, dan metoda. SDM memegang peranan
b. Kepemimpinan
atau kelompok malalui komunikasi untuk mencapai tujuan organisasi dan prestasi
(Swansburg, 1999).
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
menggerakkan dan mendorong anggota organisasi untuk melaksanakan pekerjaannya.
Oleh karena itu, kepemimpinan merupakan faktor yang vital bagi keberhasilan suatu
kerja seorang karyawan. Imbalan merupakan salah satu faktor eksternal yang
mempengaruhi motivasi seseorang, disamping faktor lainnya, seperti jenis dan sifat
dapat meningkatkan motivasi kerja. Siagian (1995) berpendapat bahwa imbalan erat
ini juga merupakan ketakutan individu akan kegagalan. Notoadmodjo (1993) melalui
achieve dimana incentive baik material maupun non material akan mempengaruhi
imbalan intrinsik. Imbalan ekstrinsik adalah imbalan yang berasal dari pekerjaan yang
mencakup uang, status, promosi, dan penghargaan. Gaji/upah adalah imbalan dalam
bentuk uang yang merupakan imbalan ekstrinsik utama. Sedangkan imbalan intrinsik
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
adalah imbalan yang merupakan bagian dari pekerjaan itu sendiri yang mencakup
Menurut Bandura (1986) imbalan adalah insentif kerja yang dapat diperoleh
dengan segera atau insentif yang diperoleh dalam jangka panjang. Bandura membagi
1) Insentif primer.
2) Insentif sensoris.
Yaitu umpan balik sensoris dari likungan (misalnya, main musik untuk
3) Insentif sosial.
efektif sebagai imbalan/ hukuman daripada reaksi yang berasal dari individu.
Beberapa aktifitas/ kegitan fisik dapat memberikan nilai insentif tersendiri pada
individu.
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
7) Insentif yang berupa terpengaruhinya standar internal.
Insentif ini berasal dari tingkat kepuasan dari dalam diri seseorang yang
d. Supervisi
melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan
yang dilaksanakan oleh bawahan untuk kemudian apabila ditemukan masalah, segera
diskripsi dan standar kerja. Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang
agar pengarahan dan pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai perintah. Umpan
balik dan perbaikan dapat dilakukan saat supervisi. Supervisi dapat juga dilakukan
secara tidak langsung yaitu melalui laporan baik tertulis maupun lisan, supervisor
tidak melihat langsung apa yang terjadi di lapangan sehingga mungkin terjadi
diperoleh banyak manfaat. Manfaat yang dimaksud apabila ditinjau dari sudut
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
Peningkatan efektivitas kerja erat kaitannya dengan makin meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan staf, serta makin terbinanya hubungan dan suasana
kesalahan yang dilakukan oleh bawahan, sehingga pemakaian sumber daya yang
e. Fasilitas Kerja.
Azwar (1996) mengatakan bahwa sarana alat merupakan suatu unsur dari
organisasi untuk mencapai suatu tujuan, sarana termasuk salah satunya adalah unsur-
berhubungan dengan penampilan kerja dan motivasi kerja, dimana sarana diperlukan
atau peralatan. Selanjutnya Green (1980) mengatakan bahwa diperlukan sarana dan
(1985), fasilitas/sarana kerja diperlukan agar ketrampilan yang didapat petugas bisa
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
3. Karakteristik Prsikologis
a. Motivasi
Menurut Stoner (1996) motivasi adalah hal yang menyebabkan dan mendukung
adalah keinginan yang terdapat pada diri seorang individu yang merangsangnya untuk
kemampuan untuk berjuang untuk berjuang atau berusaha ke tingkat yang lebih
mengatakan bahwa individu mempunyai lima kebutuhan yang tersusun dalam suatu
hiarkhi dan berawal dari yang paling dasar. Kelima kebutuhan individu tersebut
adalah :
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
Manifestasi kebutuhan ini adalah kebutuhan perasaan diterima orang lain
Semakin tinggi status semakin tinggi pula prestasi. Prestasi dan status ini
saja yang paling kuat baginya pada suatu saat tertentu. Kuatnya suatu kebutuhan
tergantung pada situasi yang sedang berjalan dan pengalaman individu. Mulai dari
pada tingkat yang labih tinggi. Apabila dikatakan bahwa timbulnya perilaku
seseorang pada saat tertentu ditentukan oleh kebutuhan yang memiliki pengertian
melalui alat indera. Stoner (1986) mengatakan bahwa persepsi peran adalah kejelasan
peran dalam arti bahwa seorang pegawai memahami dan menyetujui apa yang
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
Makin banyak kita merubah peran dalam arti menanggapi harapan dari
berbagai orang terutama mengambil inisiatif dalam mencanangkan peran itu secara
kreatif, maka peran tersebut semakin efektif. Efektifitas peran ini oleh Pareek (1985)
disebut sebagai daya guna peran. Daya guna peran mempunyai 10 dimensi (Pareek,
1985) makin banyak dimensi ini terdapat di dalam suatu peran, maka daya guna peran
1) Integrasi diri dan peran yaitu: integrasi antar pengalaman, pendidikan dan
oranganisasi.
tugas.
kemajuan peranan atau persepsi bahwa peran itu memberikan peluang untuk
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
8) Kesentralan yaitu: jira orang-orang yang memegang peranan tertentu dalam
10) Superordinasi yaitu: seseorang yang yang menjalankan peran yang tertentu
kinerja berdasarkan penelitian Sen (1982) yaitu dikutip oleh Pareek mengatakan
bahwa orang-orang dengan daya guna peran yang tinggi cenderung menggunakan
sebagainya. Beberapa hal yang menyebabkan perbedaan dalam persepsi antara lain
perhatian, harapan seseorang akan rangsangan yang timbul kebutuhan sistem nilai
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
2.2. Kepuasan
senang gembira, lega karena sudah terpenuhi hasrat hatinya. Tjiptono (2000)
kualitas jasa yang didapat atau dirasakan dengan keinginan, kebutuhan dan harapan.
Menurut Wexley dan Yukl (1977). Kepuasan kerja secara umum dapat diberi
(1964) dikatakan bahwa kepuasan kerja merupakan penilaian dari pekerja yaitu
(1958) berpendapat bahwa kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap dari
yang mengemukakan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap umum dari beberapa
sikap khusus dari beberapa faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan
Menurut Jewel L.N. dan Mac Siegal, (1998) kepuasan kerja, menggunakan 5
(lima) dimensi kepuasan terhadap pekerjaan yaitu dari aspek pekerjaan itu sendiri,
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
pengawasan, penggajian, kesempatan promosi, dan aspek rekan kerja sebagai faktor
adalah rasa aman (security feeling) dan mempunyai segi-segi yaitu segi sosial dan
ekonomi (gaji dan jaminan sosial) dan segi sosial psikologi yaitu kesempatan untuk
berikut :
kemasyarakatan.
manusia dan perasaan diperlukan adil baik yang menyangkut pribadi maupun tugas.
Menurut Wexley dan Yukl (1977) secara umum ada 3 (tiga) teori tentang
1. Teori Pertentangan (Discrepancy Theory). Teori ini dipelopori oleh Porter (1961)
dimana kepuasan ini diukur dengan menghitung selisih dari apa yang seharusnya
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
dengan kenyataan yang ada (dirasakan) . Kemudian Locke (1969) menyatakan
antara apa yang diinginkan seseorang individu dengan apa yang ia terima, dan
2. Equity Theory. Pendahulu teori ini adalah Zeleznik (1958) dan dikembangkan oleh
Adams (1963). Prinsip dari teori ini adalah bahwa puas atau tidaknya seseorang itu
tergantung pada apakah ia merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak atas suatu
situasi, diperoleh orang dengan cara membandingkan dirinya dengan orang lain.
menimbulkan kepuasan tetapi bisa pula tidak. Tetapi bila perbandingan itu tidak
3. Two Factor Theory. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Hazberg (1969),
kelompok yaitu kelompok satisfiers atau motivator dan kelompok dissatisfers atau
hygiene factors.
Satisfiers (memotivator) atau intrinsic factor, job content dan motivator, adalah
faktor-faktor atau situasi yang dibuktikan sebagai sumber kepuasan kerja terdiri dari :
ini akan menimbulkan kepuasan tetapi tidak hadirnya faktor ini tidak selamanya
menimbulkan ketidakpuasan.
Dissatisfiers (hiegiene factor) atau extrinsic factor, job content adalah faktor-
faktor yang terbukti menjadi sumber ketidakpuasan yang terdiri dari : company policy
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
and administration, supervision technical salary, interpersonal relation, working
bukan sumber kepuasan kerja. Artinya bahwa perbaikan terhadap salary dan working
juga faktor faktor sosial dan diri individu karyawan itu sendiri.
memunculkan dua macam perilaku yaitu penarikan diri (turnover) atau perilaku
agresif (sabotase, kesalahan yang disengaja, perselisihan antar karyawan dan atasan,
Kedua, bekerja dengan seenaknya (misalnya terlambat datang, tidak masuk kerja,
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
membuat kesalahan yang disengaja). Ketiga, membicarakan ketidakpuasannya
kepada atasan dengan tujuan agar kondisi tersebut dapat berubah. Keempat,
menunggu dengan optimis dan percaya bahwa organisasi dan manajemennya dapat
mempengaruhi kepuasan kerja adalah upah, kondisi kerja, mutu pengawasan, teman
adalah :
a. Faktor individual, meliputi kebutuhan yang dimiliki, nilai yang dianut dan sifat
kepribadian.
kerja.
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
5. Gaji yang diterima (pay), meliputi besarnya gaji, kesesuaian gaji dengan
pekerjaan.
jaminan kesehatan, cuti, THR (Tunjangan Hari Raya) dan tunjangan sosial
lainnya.
Kesembilan faktor kepuasan kerja diatas yang digunakan sebagai landasan dalam
penelitian ini.
Kesehatan Kota Medan yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dibidang
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
dan Keputusan Meneteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
Kesehatan.
Peraturan Daerah Nomor : 401 Tahun 2001. Dipimpin oleh Kepala Unit Pelaksana
Kesehatan Kota Medan di Klinik tersebut. Klinik Spesialis Bestari mempunyai tugas
- Kebidanan ,
- Pemeriksaan Laboratorium
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
2.4 Kerangka Konsep Penelitian
Karakteristik
- Umur BAB III
- Jenis kelamin
- Pendidikan
- Lama kerja
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
BAB 3
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian adalah penelitian survey yang bersifat
analitik dan deskriptif eksploratif dengan metode sekat silang (cross sectional).
digunakan bertujuan untuk mengetahui korelasi antara variabel bebas yaitu kepuasan
kerja pegawai Klinik Spesialis Bestari terhadap faktor pekerjaan, pengawasan, gaji,
promosi dan hubungan pegawai dengan variabel terikat yaitu kinerja pegawai di Klinik
Medan.
menguji coba kuesioner, sampai kepada pengumpulan dan analisis data selanjutnya
lebih 7 (tujuh) bulan yaitu dimulai dari bulan Oktober tahun 2007 sampai April 2008.
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi.
Populasi dalam penelitian adalah seluruh pegawai Dinas kesehatan Kota Medan
Tenaga Medis (Dokter) sebanyak 17 orang dan Para Medis (Perawat, Bidan, Analis)
3.3.2. Sampel
Untuk lebih memperoleh hasil penelitian yang lebih baik peneliti mengambil
sampel seluruh populasi, dengan kriteria inklusi yaitu Pegawai bersedia menjadi
responden dan hadir pada saat penelitian. Berdasarkan kriteria sampel tersebut maka
ketika peneliti melakukan penelitian pegawai yang hadir hanya 34 orang dan
kesemuanya bersedia untuk diwawancarai. Dimana sampel terdiri dari 12 orang dokter
(medis) dan 22 orang paramedis. 5 orang sampel / dokter tidak dapat diwawancarai
karena berdasarkan keterangan dari beberapa pegawai lain, memang pegawai yang
Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data
sekunder, yang bersifat kuantitaif diperoleh melalui wawancara dan observasi yang
dilakukan peneliti terhadap Pegawai yang bertugas di Klinik Spesialis Bestari Medan
diperoleh dan dikumpulkan dari Klinik Spesialis Bestari dan Dinas Kesehatan Kota
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
Kuesioner yang digunakan untuk mengetahui kepuasan dan kinerja pegawai
sesuai dengan variable bebas dan terikat. Kuesioner yang disusun mengadopsi
sesuai kebutuhan penelitian.dan daftar pertanyaan terbuka untuk pegawai yang pindah
seseorang tergantung dari jumlah score yang dihasilkan dari skala kepuasan kerja, skala
ini mempuyai lima pilihan jawaban yaitu, sangat kurang, kurang, cukup, puas, sangat
Total 25
Adapun aspek pengukuran kineja diperoleh dari total score hasil pengukuran
dengan skala 1, 2 ,3 4 dan 5 yang berarti kinerja sangat kurang, kurang, cukup, baik
dan baik sekali , makin tinggi score makin baik kinerjanya, beberapa faktor pengukuran
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
Tabel 3.2. Blue print skala Kinerja
sesama pegawai.
kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Dinas Kesehatan Kota Medan tahun
3. Variabel Sertaan (ikutan) Variabel sertaan ini adalah variabel yang dapat juga
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
3.5.2. Definisi Operasional
1. Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil pada Klinik Spesialis Bestari Medan seperti
pokok Kepegawaian.
2. Umur adalah Usia responden yang dihitung dalam tahun sejak tahun kelahiran
5. Lama kerja adalah lamanya kerja pegawai sejak mulai bekerja di Klinik Spesialis
pekerjaannya sendiri.
melaksanakan tugas.
8. Kepuasan terhadap gaji dan insentif adalah Perasaan puas terhadap pemberian
10. Pencapaian target Program adalah Hasil yg dicapai dibandingkan dng standard
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
12. Kerjasama adalah seberapa jauh melibatkan rekan sekerja dalam melaksanakan
tujuan organisasi.
Bestari.
16. Kepuasan Pegawai adalah Perasaan puas pegawai dari Aspek pekerjaan,
Sebelum kuesioner dijadikan alat ukur (instrumen) yang sah maka sebelumnya
sebagai alat ukur yang dapat mengukur dengan valid dalam arti terdapat kesamaan
antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang
diteliti. Pengujian ini dilakukan sebelum kuesioner yang telah dibuat dibagikan
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
positif dengan kriteria (skor total) serta korelasinya yang tinggi, menunjukkan bahwa
item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk
dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,1. jadi kalau korelasi antara butir
dengan skor total kurang dari 0,1 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan
menunjukkan hasil yang sama pada saat berulang kali untuk waktu sekarang maupun
nya.
langkah-langkah berikut :
1. Editing yaitu melakukan pemeriksaan dan penelitian terhadap data yang telah
diperoleh untuk dilakukan pembetulan data dan menambahkan data yang kurang.
Data yang diperoleh akan dibahas untuk memaparkan keadaan yang ditemui
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
1. Analisis univariat
frekuensi responden dari masing-masing variabel, kemudian data ini disajikan dalam
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah Analisis statistik yang dapat digunakan dalam mencari
Medan menggunakan Uji Chi-Square test pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05).
Bila p<0,05 maka ada hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja pegawai
terhadap faktor pekerjaan, pengawasan, gaji, promosi dan hubungan sesama pegawai
dengan kinerja pegawai di Klinik Spesialis Bestari Medan tahun 2007, sedangkan bila
3. Analisis Multivariat
Setelah melihat hasil uji bivariat dilakukan analisis multivariat. Analisis ini
dengan variable dependen, uji yang digunakan adalah regresi linier ganda.
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Kesehatan Kota Medan yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dibidang
Kesehatan.
Peraturan Daerah Nomor : 401 Tahun 2001. Dipimpin oleh Kepala Unit Pelaksana
Kesehatan Kota Medan di Klinik tersebut. Klinik Spesialis Bestari mempunyai tugas
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
Adapun Jenis Pelayanan meliputi : (1) Kebidanan, (2) Penyakit Dalam &EKG, Paru &
Rontgen, (3) VCT IMS/ HIV-AIDS, (4) Pemeriksaan Kesehatan Calon Jemaah Haji,
Laboratorium
dan lama kerja. Adapun distribusi responden berdasarkan karakteristik individu dapat
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
Berdasarkan tabel 4.1, dilihat dari kelompok umur, hampir tidak ada
perbedaan proporsi kelompok umur, rata-rata berusia 40 -49 tahun (35,3%), dan usia
35-40 tahun sama proporsinya sama dengan usia > 49 tahun, yaitu sebesar 32,4%.
pengawasan sebagian besar merasa cukup puas, yaitu sebanyak 23 orang (67,6%),
dan tidak ada responden yang menyatakan puas (0%). Berdasakan kepuasan terhadap
gaji yang diterimannya, proporsi kepuasan sama yaitu cukup dan kurang, masing-
masinng 17 orang (50%), dan tidak ada responden yang menyatakan puas (0%).
menyatakan puas, yaitu sebanyak 18 orang (52,9%), kepuasan terhadap kondisi kerja
sebagian besar responden menyatakan cukup puas, yaitu sebanyak 18 orang (52,9%).
yaitu sebanyak 12 responden (35,3%), dan dilihat dari kepuasan terhadap sistem
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
penilaian kinerja sebagian besar menyatakan cukup puas, yaitu sebanyak 20 orang
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
4.2.3. Kinerja Responden
Berdasarkan tabel 4.3, dilihat dari kinerja berdasarkan hasil kerja sebagian
pengetahuan dan penguasaan program, sebagian besar mempunyai kinerja baik, yaitu
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
Dilihat dari penilaian kinerja berdasarkan kerja sama, sebagian besar
kinerja yang baik, yaitu sebanyak 24 orang (70,6%), dan kinerja berdasarkan
loyalitas, sebagian besar menunjukkan kinerja yang baik juga yaitu sebanyak 24
responden (70,6%).
independen dengan dependen, dengan menggunakan uji chi square pada tingkat
mempunyai kinerja baik, kategori cukup puas sebagian besar mempunyai kinerja
kategori cukup yaitu 72,7%. Hasil uji statistik menunjukkan pada nilai X2=6,180,
mempunyai kinerja baik, dan kategori kurang puas 72,7% mempunyai kinerja
kategori cukup. Hasil uji statistik menunjukkan pada nilai X2=5,399, menunjukkan
76,5% mempunyai kinerja baik, dan kategori kurang puas 73,3% mempunyai kinerja
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
kategori cukup. Hasil uji statistik menunjukkan pada nilai X2=5,846, menunjukkan
nilai p =0,016, artinya terdapat hubungan signifikan antara kepuasan terhadap gaji
58,3% mempunyai kinerja baik, cukup puas 57,1% mempunyai kinerja baik, dan
kategori kurang puas 50% mempunyai kinerja kategori cukup. Hasil uji statistik
(p>0,05).
kategori puas, 66,7% mempunyai kinerja cukup, kategori cukup puas 80,%
mempunyai kinerja baik, dan kategori kurang puas 80% mempunyai kinerja kategori
baik. Hasil uji statistik menunjukkan pada nilai X2=7,905, menunjukkan nilai p
60% mempunyai kinerja baik, kategori cukup puas 50% mempunyai kinerja baik, dan
kategori kurang puas 66,7% mempunyai kinerja kategori baik. Hasil uji statistik
terdapat hubungan signifikan antara kepuasan terhadap kondisi kerja dengan kinerja
(p>0,05).
53,3% mempunyai kinerja baik, kategori cukup puas 50% mempunyai kinerja baik,
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
dan kategori kurang puas 71,4% mempunyai kinerja kategori baik. Hasil uji statistik
Tabel 4.4. Tabulasi Silang Indikator Kepuasan Kerja dengan Tingkat Kinerja
Responden di Klinik Bestari Kota Medan.
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
8 Kepuasan terhadap sistem Penilaian Prestasi
a. Puas 4 57,1 3 42,9 7 100
1 0,971 0,615
b. Cukup 50,0 10 50,0 20 100
0
c. Kurang 5 71,4 2 28,6 7 100
*) Signifikan pada taraf nyata 0,05
responden dengan kategori puas 57,1% mempunyai kinerja baik, kategori cukup puas
50% mempunyai kinerja baik, dan kategori kurang puas 71,4% mempunyai kinerja
kategori baik. Hasil uji statistik menunjukkan pada nilai X2=0,971, menunjukkan
nilai p =0,615, artinya tidak terdapat hubungan signifikan antara kepuasan terhadap
Tabel 4.5. Tabulasi Silang Kepuasan Kerja Pegawai dengan Kinerja Pegawai
di Klinik Bestari Medan.
kategori puas sebagian besar mempunyai kinerja yang baik (70,0%), sedangkan
responden dengan tingkat kepuasan kerja kategori cukup sebagian besar mempunyai
kinerja kategori cukup juga (64,3%), dan tidak ada responden yang menyatakan
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
Secara kumulatif pada nilai X2=3,975, nilai p=0,048, artinya terdapat
hubungan signifikan antara kepuasan kerja dengan kinerja pegawai klinik Bestari
Medan.
statistik mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja, yaitu (1) variabel
kepuasan terhadap pengawasan, (2) variabel kepuasan terhadap gaji, dan (3) kepuasan
nilai p ≥ 0.05 akan dikeluarkan secara berurutan dimulai dari nilai p value terbesar
(Enter).
Tabel 4.6 Uji Regresi Linear berganda Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap
Kinerja Pegawai Klinik Bestari Medan tahap pertama
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
Berdasarkan hasil analisa uji regresi linear berganda dengan metode backward
tersebut diketahui bahwa secara statistik terdapat pengaruh signifikan antara kepuasan
kerja berdasarkan pengawasan dan gaji dengan kinerja pegawai klinik bestari dengan
promosi 0,556, kepuasan terhadap hubungan rekan kerja (0, 206), kepuasan terhadap
kondisi kerja (0,526), kepuasan terhadap manajemen (0,851) dan kepuasan terhadap
Hasil uji regresi berganda tahap kedua diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.7 Uji Regresi Linear berganda Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap
Kinerja Pegawai Klinik Bestari Medan tahap Kedua
Variabel B (Exp) P
Berdasarkan tabel 4.5 tersebut, setelah dilakukan uji regresi berganda tahap
terhadap gaji ternyata tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai dengan
dan berpola positif, artinya kinerja pegawai klinik Bestari Medan dipengaruhi oleh
pengawasan sebesar 23,2% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
diteliti yang kemungkinan dari faktor motivasi, kompensasi lainnya. Hasil penelitian
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
BAB 5
PEMBAHASAN
tepat waktu dan sesuai dengan harapan pimpinan serta mendapatkan apresiasi dari
kinerjanya.
pekerjaannya tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja, hal ini terlihat
dari nilai probabilitas 0,114 (p>0,05), artinya kepuasan terhadap pekerjaannya secara
umum tidak dapat mempengaruhi kinerja secara permanen, hanya sementara dan
uraian pekerjaan dan desain pekerjaan serta beban kerja secara kumulatif tidak
menunjukkan hubungan dengan kinerja petugas, namun secara terpisah beban kerja
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
5.2 Pengaruh Kepuasan berdasarkan pengawasan terhadap kinerja pegawai
Klinik Bestari Medan
komponen fungsi manajemen untuk mencapai hasil guna dan daya guna pelaksanaan
kegiatan. Selain itu supervisi juga merupakan upaya pembinaan dan pengarahan
Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa pada taraf nyata 95% terdapat
klinik Bestari Medan dengan nilai p=0,020 (p<0,05), artinya semakin rutin
klinik bestari sesuai dengan mekanisme yang dinilai mudah oleh pegawai tersebut
maka akan menunjukkan kinerja yang baik bagi petugas di klinik Bestari Medan
tersebut.
dilakukan oleh pimpinan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi nya akan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kristiani (2006) ada hubungan
yang bermakna antara supervisi dengan kinerja petugas vaksinasi (p < 0,05). Nilai r =
0,757 menunjukkan keeratan hubungan yang kuat antara supervisi dengan kinerja
petugas vaksinasi.
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
5.3 Pengaruh Kepuasan berdasarkan gaji terhadap kinerja pegawai Klinik
Bestari Medan
Pada prinsipnya gaji merupakan hak yang harus diterima oleh seorang PNS.
Besar kecilnya gaji telah diatur berdasarkan strukturan dan kebijakan dalam
pengangkatan PNS, kepuasan akan gaji yang diterima pada dasarnya tergantung dari
secara signifikan dengan nilai p=0,0016 (p<0,05), artinya semakin puas pegawai
terhadap gaji yang mereka terima akan menunjukkan kinerja yang baik.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kepuasan gaji bagi pegawai adalah
kerja pegawai negeri. Sementara itu, pegawai negeri juga diberikan peluang untuk
mengikuti pendidikan yang lebih tinggi. Dengan pendidikan yang lebih tinggi
masyarakat.
antara kepuasan berdasarkan gaji terhadap kinerja pegawai di klinik Bestari dengan
nilai p=0,038 (p<0,05), artinya secara kumulatif kepuasan terhadap gaji sangat
termasuk gaji dan insentif secara individual berpengaruh secara signifikan terhadap
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
kinerja dan produktivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Kebersihan dan
(compensation) mempunyai cakupan yang lebih luas dari pada upah dan gaji. Imbalan
pekerja atau diterima atau dinikmati oleh pekerja, baik secara langsung, rutin atau
dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu Imbalan Langsung, yang terdiri dari
komponen imbalan yang diterima secara langsung, rutin atau periodik oleh
pekerja/karyawan dan tidak Langsung, terdiri dari komponen imbalan yang diterima
nanti atau bila terjadi sesuatu pada karyawan, secara teoriti pemberian kompensasi
diluar gaji dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan semangat kerja dan
yang lebih tinggi. Promosi adalah suatu kenaikan jabatan yang dialami oleh seorang
pegawai disertai dengan kekuasaan yang lebih tinggi dan tanggung jawab yang lebih
besar pula.
Hasil penelitian pada analisa bivariat menunjukkan bahwa pada taraf nyata
95%, tidak terdapat hubungan signifikan antara kepuasan terhadap promosi dengan
kinerja pegawai di klinik Bestari Medan dengan nilai p=0,927 (p>0,05). Demikian
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
juga dengan analisa multivariat juga tidak menunjukkan pengaruh signifikan antara
Keadaan ini dapat diterima karena promosi yang dilakukan oleh pimpinan
Hasil penelitian ini justru berbeda dengan penelitian kristiani (2006) yang
sosial, yaitu suatu hubungan antara dua atu lebih individu manusia, dimana kelakukan
individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki individu yang lain
(Gerungan, 2004). Dalam hal ini hubungan kerja yang dimaksud adalah hubungan
kepercayaan yang rendah, dan minat yang rendah dalam pemecahan masalah dalam
pekerja dan ketegangan psikologikal dalam bentuk kepuasan pekerjaan yang rendah,
penurunan dari kodisi kesehatan, dan rasa diancam oleh atasan dan rekan-rekan
(Munandar, 2001).
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada analisa bivariat variabel kepuasan
pegawai dengan nilai p=0,019 (p<0,05), keadaan ini menunjukkan bahwa secara
parsial kepuasan yang dirasakan oleh pegawai terhadap hubungan kerja sesama rekan
kerja tersebut terbentuk dari kebersamaan yang sering dilakukan baik dalam bentuk
urusan pekerjaan maupun urusan lainyya, disamping itu dilihat dari jumlah tenaga
kerja di klinik Bestari yang relatif sedikit yaitu 39 orang, dapat memberikan peluang
untuk saling bertukar pikiran dan mengenal lebih dalam tentang individu-individu
Namun dari hasil uji regresi berganda, variabel kepuasan terhadap hubungan
kerabat kerja tersebut justru tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja, dengan nilai
p=0,206 (p>0,05). Hal ini dapat diterima karena hubungan sesama rekan kerja
tersebut cenderung hanya bersifat hubungan secara sosial namun tidak berkaitan
dengan prestasi kerja mereka, artinya baik atau tidaknya hubungan sesama pegawai
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Kristiani (2006) bahwa terdapat
hubungan yang bermakna antara hubungan rekan kerja dengan kinerja petugas
vaksinasi (p < 0,05). Nilai r = 0,716 menunjukkan ada keeratan hubungan yang kuat
kepercayaan yang rendah, dan minat yang rendah dalam pemecahan masalah dalam
yang tinggi, yang mengarah ke komunikasi antar pribadi yang tidak sesuai antara
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
pekerja dan ketegangan psikologikal dalam bcntuk kepuasan pekerjaan yang rendah,
penurunan dari kodisi kesehatan, dan rasa diancam oleh atasan dan rekanrekan
klinik Bestari Medan. Menurut MacCarty (2002), karakteristik pekerjaan adalah ciri-
ciri dari lingkungan pekerjaan yang meliputi lingkungan fisik dan sosial. Lingkungan
fisik meliputi susana kerja dilihat dari faktor fisik seperti keadaan suhu, cuaca,
meliputi sosial budaya di lingkungan kerjanya, besar atau kecilnya beban kerja,
kerjanya.
terhadap kondisi kerja tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja
pegawai dengan nilai p=0,739 (p>0,05), demikian juga dengan hasil uji regresi
berganda, variabel kepuasan terhadap kondisi kerja tersebut juga tidak mempunyai
oleh pegawai terhadap kondisi kerja tersebut cenderung mengarah pada kondisi kerja
fisik, seperti tata letak ruangan, fasilitas yang ada dan bentuk sarana lainnya. Hasil
pengamatan peneliti, secara infrastruktur dan fasilitas yang ada pelaksanaan kegiatan-
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
kegiatan pelayanan kesehatan di klinik Bestari sudah memberikan gambaran yang
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Sanusi, (2006) Iklim organisasi
dan kinerja tenaga perawatan memiliki hubungan yang signifikan (p<0,05). Hal ini
sesuai dengan pendapat Timpe dikutip Sanusi (2006) bahwa meningkatkan kinerja
karyawan dapat dilakukan melalui perbaikan suasana kerja atau iklim organisasi.
Oleh karena itu, hubungan iklim kerja dan kinerja perawat mempunyai arti penting
Menurut Terry dan Follet (Stoner, 1996), manajemen merupakan proses dan
untuk menetapkan dan mencapai tujuan dengan menggunakan sumber daya manusia
tugas bersama dengan stafnya sebagai aktifitas manajemen secara keseluruhan dan
pegawai dengan nilai p=0,639 (p>0,05), demikian juga dengan hasil uji regresi
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
berganda, variabel kepuasan terhadap manajemen tersebut juga tidak mempunyai
Klinik Bestari secara normatif dapat diterima oleh pegawainya dan menganggap
bahwa manajemen tersebut bukan merukana suatu daya ungkit dalam meningkatkan
semangat kerja maupun prestasi kerja. Hal ini teridentifikasi tidak adanya perubahan
manajemen yang dilakukan, dan kalaupun ada perubahan tersebut mengarah pada
dalam mengelola suatu organisasi merupakan salah satu sumber kepuasan bagi
anggota organisasi tersebut. Selain itu pengelolaan suatu organisasi melalui kegiatan
manajerial yang baik dapat menimbulkan kepuasan bagi karyawan atau pegawai
suatu organisasi
Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah, menunjukkan bahwa kinerja puskesmas
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
5.8 Pengaruh Kepuasan berdasarkan sistem penilaian prestasi terhadap
Penilaian prestasi kerja pada sistem ini harus mengidentifikasi prestasi kerja
memberikan timbal balik pada karyawan dan departemen personalia ataupun SDM.
Apabila pengukuran prestasi kerja tidak ada keterkaitan dengan pekerjaan, maka
evaluasi/penilaian dapat mengarah pada hasil yang tidak akurat atau menimbulkan
bias (prasangka)
terhadap sistem penilaian prestasi kerja tidak mempunyai hubungan yang signifikan
dengan kinerja pegawai dengan nilai p=0,615 (p>0,05), demikian juga dengan hasil
uji regresi berganda, variabel kepuasan terhadap sistem penilaian prestasi kerja
tersebut juga tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja, dengan nilai p=0,313
(p>0,05).
Penilaian Pekerjaan (DP3) bagi PNS dan bagi pegawai non PNS hanya berdasarkan
kuantita kerja bukan berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh
apalagi kinerja mereka, karena sebagian besar menanggap bahwa prestasi kerja yang
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
Menurut Noe, A. et.al., (2000:286) di dalam bukunya Human Resource
Prestasi kerja sebagai hasil kerja (output) yang berasal dari adanya perilaku
kerja serta lingkungan kerja tertentu yang kondusif. Dalam menentukan faktor
berprestasi yang dapat dipengaruhi oleh adanya peralatan kerja, bahan, lingkungan
fiskal kerja, perilaku kerja pegawai yang lain, pola kepemimpinan, kebijakan
karena bersifat pemberian, berasal dari luar diri pegawai dan bukan merupakan
perilaku pegawai.
Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa pada taraf nyata 95%, variabel
kinerja pegawai di Klinik Bestari Medan, dengan nilai p=0,048 (p<0,05). Keadaan ini
kinerja pegawai. Kepuasan yang dimaksud mencakup kepuasan terhadap gaji yang
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
diterimany, kemampuan manajerial, tugas pokok dan fungsinya, serta dukungan
Karyawan dengan kepuasan kerja akan merasa senang dan bahagia dalam
mempunyai pikiran untuk tidak serius dan, mengevaluasi alternatif pekerjaan lain,
serta berkeinginan untuk keluar dari lokasi kerja saat ini karena berharap menemukan
Propinsi Jambi. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa faktor psikologi, sosial, fisik,
Propinsi Jambi. Faktor psikolgis tersebut mencakup motivasi dan persepsi terhadap
sesama rekan kerja, sedangkan faktor fisik mencakup kondisi lingkungan kerja
paling domian yang mempengaruhi kinerja pegawai dengan nilai p=0,007 (p<0,05),
terhadap kinerja pegawai dengan nilai p =0,362 (p>0,05). Besarnya pengaruh tersebut
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
ditunjukkan dengan nilai R Square yaitu 0,232 dan berpola positif, artinya kinerja
pegawai klinik Bestari Medan dipengaruhi oleh pengawasan sebesar 23,2% dan
sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti yang kemungkinan dari faktor
seseorang yang positif maupun menyenangkan yang dihasilkan dan penilaian suatu
terhadap pekerjaannya. Hal ini tampak dalam sikap positif karyawan terhadap
pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Setiap karyawan
memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan nilai yang berlaku pada
dirinya. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan
aspekaspek diri individu, maka ada kecenderungan semakin tinggi tingkat kepuasan
dan tingkat absensi terhadap kesehatan fisik dan mental karyawan serta tingkat
kelambanan.
Sedangkan kinerja erat kaitannya dengan tingkat kepuasan pekerja, dan salah
satu faktor tersebut adalah kepuasan terhadap pengawasan yang dilakukan oleh
yang dilakukan sesuai dengan prosedure kerja, disiplin dan adanya sanksi bagi
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
(p>0,05).
Medan (p=0,048)
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
sistem penilaian prestasi tidak mempunyai hubungan signifikan dengan
kinerja.
dan berpola positif, artinya kinerja pegawai klinik Bestari Medan dipengaruhi
oleh pengawasan sebesar 23,2% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang
6.2 Saran
pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan diawali oleh kesepakatan seluruh pegawai
tentang visi , misi dan program kegiatan yang akan dilaksanakan serta tujuan
dan pembinaan terhadap kinerja pegawai baik secara berkala maupun rutin
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto .S. (1998). Prosedur Penelitian. cetakan ke-11 Edisi Revisi IV. PT. Rineka
Cipta. Jakarta.
Depkes RI, (1999). Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010.
Jakarta.
Davis, Keith and Newstrom, Jhon W (1985). Human Behavior at Work; Organization
Dinas Kesehatan Kota Medan (2005), Profil Kesehatan Kota Medan 2004, Medan
Gibson, J.I. lvanevihch, J.M. dan Donelly, J.H. (1990). Organisasi Perilaku: Struktur
Proses. Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
Jewell dan Siegall, (1998). Psikologi Industri Organisasi Modern, Edisi II, Arcan.
Sanusi, Rossi, dkk (2005), Mutu Interaksi Supervisor dan petugas Gizi Puskesmas di
Kota Jaya Pura. Working Paper Series, Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta.
Sanusi, Rossi, dkk (2006), Ciri-Ciri, Iklim Organisasi, Dan Kinerja Tenaga Perawat
di Instalasi Rawat Inap RS dr. Achmad Moechtar Bukittinggi Tahun 2005,
Working Paper Series No 1 April 2006, UGM Yogyakarta.
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008
Sedarmayanti, (2004).Pengembangan Kepribadian Pegawai, Penerbit Mandar Maju,
Bandung.
Stoner, JAF (1996). Manajemen, Jilid I. Edisi Kedua, Penerbit Erlangga. Jakarta
Siagian, Sondang, (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.
Suma’mur PK (1996), Dasar Higiene Industri dan Perusahaan. Penerbit Haji Mas
Agung. Jakarta
Subakti Syaiin : Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Klinik Spesialis Bestari Medan..., 2008
USU e-Repository © 2008