2) Sensing (S) versus Intuition (N). Dimensi SN melihat bagaimana individu memproses data.
Sensing memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit, praktis, realistis dan
melihat data apa adanya. Sementara tipe intuition memproses data dengan melihat pola dan
hubungan, pemikir abstrak, konseptual serta melihat berbagai kemungkinan yang bisa terjadi.
Mereka berpedoman imajinasi, memilih cara unik, dan berfokus pada masa depan (apa yang
mungkin dicapai di masa mendatang).
3) Thinking (T) versus Feeling (F). Dimensi ketiga melihat bagaimana orang mengambil
keputusan. Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan analisa untuk
mengambil keputusan. Sementara feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan, empati serta
nilai-nilai yang diyakini ketika hendak mengambil keputusan. Mereka berorientasi pada
hubungan dan subjektif.
4) Judging (J) versus Perceiving (P). Dimensi terakhir melihat derajat fleksibilitas seseorang.
Judging di sini bukan berarti judgemental (menghakimi). Judging diartikan sebagai tipe orang
yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak
teratur (tidak melompat-lompat). Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap
fleksibel, spontan, adaptif, dan bertindak secara acak untuk melihat beragam peluang yang
muncul. Perubahan mendadak tidak masalah dan ketidakpastian membuat mereka bergairah.
Keempat skala MBTI tersebut kemudian membentuk enam belas (16) tipe kepribadian
seseorang. Tipe kepribadian yang diusulkan sebagai akuntan maupun auditor adalah seseorang
yang memiliki tipe kepribadian ESTJ (Konservatif–Disiplin), serta ISTJ (Bertanggungjawab).
Selain yang dimunculkan dari tes MBTI, kepribadian manusia juga bisa dikelompokkan
menjadi empat kepribadian yang berbeda, yaitu sanguinis, melankolis, plegmatis, dan koleris.
Pembagian tipe karakter manusia menjadi empat kelompok besar, yaitu sanguinis, melankolis,
plegmatis, dan koleris, disebut juga sebagai the four temperament. Tempramen adalah sifat dasar
manusia yang terbentuk sejak lahir dan tidak akan pernah berubah.
1. Sanguinis
Orang sanguinis mudah bergaul dan ekstrovert. Sanguinis adalah tipe karakteristik manusia yang
paling umum. Orang-orang sanguinis memiliki ciri kepribadian seperti berikut ini:
Suka bersenang-senang, Mudah bergaul dengan orang lain, Punya energi yang besar, Cenderung
ekstrovert, Aktif, Optimistis, Impulsif, Punya selera humor yang baik, Ekspresif, Tidak ragu
menunjukkan rasa sayang ke orang lain, Perhatian mudah teralih ketika bosan, Cenderung
pelupa, Kurang tertata, Kompetitif
Orang yang memiliki tipe kepribadian sangunis biasanya mendominasi di bidang olahraga,
politik, dan bisnis. Beberapa orang bahkan ada yang dianggap sebagai super sanguine. Individu
dengan kepribadian ini sangat cerewet dan begitu aktif, hingga terkadang membuat orang di
sekitarnya merasa terganggu.
2. Melankolis
Orang yang bersifat melankoli, cenderung detail dalam segala hal. Selama ini, melankolis
memiliki konotasi seperti mudah sedih dan berkaitan dengan sesuatu yang berbau depresi.
Namun dalam hal tipe temperamen, orang yang melankolis dikenal sebagai individu yang sangat
berhati-hati. Orang yang memiliki kepribadian ini adalah tipe pemikir dan perfeksionis. Selain
sifat-sifat tersebut, orang melankolis juga memiliki ciri lain, seperti:
Sangat detail, Menjunjung tinggi kualitas, Taat aturan, Cemas jika berada di lingkungan baru,
Bisa agresif di saat-saat tertentu, Cenderung introvert dan tertutup, Sangat logis, faktual, dan
analitis dalam berpikir, Selalu membuat rencana detail sebelum melakukan sesuatu, Rapi, Tepat
waktu, Tidak malu bertanya dan mencari tahu lebih dalam sebelum memutuskan sesuatu, Mudah
curiga, Teliti
Para melankolis cenderung sulit membangun suatu hubungan dengan orang lain, karena sulit
percaya orang lain dan memiliki standar yang tinggi. Namun dalam hal pekerjaan, sifat yang
dimiliki orang-orang melankolis membuat mereka cocok menjadi pemimpin. Teliti, detail, taat
aturan membuat orang dengan tipe kepribadian ini seringkali terjun dalam bidang: Manajemen,
Akuntansi, Administrasi
3. Plegmatis
Kepribadian plegmatis cirinya suka beramal dan pembawaannya tenang. Orang yang punya
kepribadian plegmatis biasanya menghargai kedekatan antarmanusia. Sifat seperti ini juga sering
disebut sebagai people person. Para plegmatis adalah pemerhati. Mereka senang menganalisis
hubungan interpersonal antarmanusia, serta kejadian-kejadian di sekitarnya. Lebih lanjut, berikut
ini karakteristik orang dengan tipe plagmatis.
Pembawaannya tenang atau kalem Setia pada pasangan dan keluarga, Selalu berusaha menjaga
hubungan baik dengan teman lama Cenderung menghindari konflik, Sering jadi penengah dalam
suatu masalah, Senang beramal, Sering ikut menjadi relawan, Pasif, Cenderung tidak punya
ambisi, Mudah setuju dengan keputusan orang lain, Apabila bertengkar atau kehilangan
kepercayaan, akan sulit dipulihkan, Sulit beradaptasi dengan kebiasaan baru
Orang dengan tipe kepribadian ini, seringkali terjun ke profesi-profesi yang berhubungan dengan
pelayanan, seperti perawat, guru, psikolog, atau pekerja sosial.
4. Koleris
Kepribadian koleris bercirikan rasa percaya diri, cerdas, dan mandiri. Koleris adalah tipe
kepribadian yang memiliki keinginan besar dan sangat fokus pada tujuannya. Sifat-sifatnya yang
lain juga menggambarkan hal serupa, seperti:
Cerdas, Analitis dan logis, Tidak terlalu ramah, Lebih suka bekerja sendiri, Tidak terlalu suka
basa-basi, Menyukai percakapan mendalam, Lebih suka berkumpul dengan orang-orang dengan
sifat yang sama, Konsisten dengan tujuannya, Percaya diri, Ekstrovert, Mandiri, Cenderung keras
kepala, Kreatif, Tidak mudah terbawa arus pergaulan
Tipe kepribadian ini adalah yang paling jarang dibanding tiga jenis lainnya. Orang-orang koleris
jarang berempati kepada orang lain, tapi di saat yang bersamaan juga tidak mudah marah. Hanya
saja, mereka suka bicara apa adanya sehingga banyak orang yang menganggapnya sebagai suatu
kemarahan, padahal bukan. Karakteristik tersebut membuat orang koleris cenderung akan
menekuni bidang teknologi, statistik, teknik, dan pemrograman dalam bekerja.