Anda di halaman 1dari 2

PETUNJUK PELAKSANAN DAN PETUNJUK TEKNIS

LOMBA MONOLOG
PETUNJUK PELAKSANAAN
a. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari,Tanggal : Selasa, 31 Oktober 2023
Waktu : 07.30 WIB s.d Selesai (dimulai setelah acara pembukaan)
Tempat : Ruang kelas XI Mipa 4 SMA Negeri 1 Rancah

A. Cabang Monolog
a) Peraturan lomba cabang monolog :
1) Peserta lomba adalah siswa kelas X, XI, XII SMA Negeri 1 Rancah
2) Peserta boleh laki-laki atau Perempuan
3) Naskah monolog disediakan panitia
4) Waktu peserta melakukan orientasi panggung selama max 15 menit sesuai
dengan no urut yang sudah didapatkan
5) Peserta diizinkan mengenakan kostum, rias, dan peralatan penunjang acting
(hand property), dan ilustrasi musik untuk kebutuhan pertunjukan
6) Panitia menyediakan kru panggung untuk membantu persiapan pertunjukan
7) Ketentuan juri tidak bisa diganggu gugat

b) Teknis pelaksanaan lomba


1) Nomor tampil sesuai dengan no urut yang diundi sebelumnya oleh panitia dan
akan dishare sehari sebelum pelaksaan lomba
2) Peserta wajib berada di tempat transit yang sudah disiapkan oleh panitia
minimal 15 menit sebelum pementasan
3) Durasi pementasan maksimal 20 menit termasuk persiapan dan penataan
panggung
4) Jika pementasan melebihi waktu yang sudah ditentukan, maka akan
berpengaruh pada penilaian juri
5) Properti tidak boleh mengotori atau merusak panggung yang sudah disiapkan
oleh panitia
6) Setiap peserta wajib bertanggung jawab atas barang bawaan masing-masing
7) Panitia penyiapkan pengeras musik, dan pengeras suara
8) Hal-hal yang belum tercantum dalam pedoman ini akan disampaikan menyusul
Naskah Monolog Persahabatan

Bertemu Sahabat

Aku masih ingat pagi itu, dimana ada seorang anak manusia yang termenung dan diam
sesaat ia terbangun dari tidur pulasnya. Anak tersebut sama sekali tak melakukan apapun,
selain melamun dan juga terdiam. Tubuhnya pun hanya disandarkan pada tumpukan bantal
yang disusun tinggi.

Sampai pada akhirnya, anak tersebut pun mengeluarkan kata-kata dari mulutnya. Namun,
pandangan matanya tetap saja kosong. “Hari ini aku sangat malas untuk sekolah. Hari ini,
aku benar-benar merasa tidak sanggup lagi untuk bersekolah.” Ia pun menarik napas sejenak
kemudian kembali berbicara

“Aku sangat malu pada teman-teman, mengapa aku selalu berbeda dari mereka. Apa karena
aku jelek, atau apa karena aku miskin, sehingga terlihat tak sama seperti mereka”

“Aku sangat membenci keadaan ini, tetapi aku juga tidak bisa pergi seenaknya. Masih ada
orang yang harus aku bahagiakan karena mereka mencintaiku dengan tulus. Air mata pun
menetes secara perlahan.

“Aku tidak akan pernah rela jika harus meninggalkan orang-orang yang menyayangiku,
karena mereka lah aku dapat merasakan cinta yang tulus.” Sambil mengusap air matanya
yang sedang menetes. “Oke. sekarang aku sadar, cinta membuat harta dan gelar tidak ada
apa-apanya.”

“Oke, aku akan sekolah saja, dan aku tidak akan peduli dengan keadaan ini, masih banyak
orang yang harus aku bahagiakan.” Tersenyum sambil mengusap air mata dan kemudian
bergegas untuk siap-siap menuju sekolah.

Anda mungkin juga menyukai