Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Wr Wb

Mohon Izin Mengikuti diskusi

Modul 5 ( Simetri )

1. Simerti Lipat
Simetri Lipat adalah jumlah lipatan yang dapat dibentuk pada bangun datar atau bangun
dua Dimensi, yang mana pada saat melipat dengan ujung yang satunya, maka akan
membentuk bidang yang berbentuk dan berukuran sama
- Persegi memiliki 4 Simetri Lipat setelah dilipat masing masing sacara vertical,
horizontal, dan kedua diagonalnya.

- Persegi panjang: 2 simetri lipat setelah dilipat masing-masing secara vertikal dan
horizontal.
- Segitiga dibagi atas :
o Segitiga sama kaki: 1 simetri lipat setelah dilipat secara horizontal.
o Segitiga sama sisi: 3 simetri lipat setelah dilipat masing-masing secara
horizontal dan diagonal sebanyak 2 kali.
o Segitiga siku-siku: 1 simetri lipat setelah dilipat secara diagonal.
- Lingkaran: Tidak terhingga karena bisa dilipat dari sisi manapun dan akan
membentuk bidang yang sama.
- Layang-layang: 1 simetri lipat setelah dilipat secara horizontal.
- Jajar genjang: Tidak memiliki simetri lipat karena tidak akan membentuk bidang
yang sama jika dilipat dari sisi mana pun.
- Trapesium dibagi atas :
o Trapesium siku-siku: Tidak memiliki simetri lipat karena tidak akan
membentuk bidang yang sama jika dilipat dari sisi mana pun.
o Trapesium sama kaki: 1 simetri lipat setelah dilipat secara horizontal.
- Belah ketupat: 2 simetri lipat setelah dilipat masing-masing secara vertikal dan
horizontal.

2. Simetri Putar
Simetri putar, atau biasa disebut juga dengan istilah simetri rotasi atau simetri radial
dalam adalah suatu sifat yang dimiliki suatu bentuk, dalam kasus ini bangun datar, ketika
mereka terlihat sama setelah mengalami beberapa putaran, umumnya dalam bentuk
putaran parsial

 Persegi: 4 buah simetri putar setelah diputar dengan sudut 90 derajat.


 Persegi panjang: 2 simetri putar setelah diputar dengan sudut 180 derajat.
 Segitiga:
 Segitiga sama kaki: 1 simetri putar setelah diputar dengan sudut 360 derajat. Dengan
kata lain, tidak memiliki simetri putar.
 Segitiga sama sisi: 3 simetri putar setelah diputar dengan sudut 90 derajat.
 Segitiga siku-siku: 1 simetri putar setelah diputar dengan sudut 360 derajat. Dengan kata
lain, tidak memiliki simetri putar.
 Lingkaran: Tidak terhingga karena akan terus menemukan sisi-sisinya terlepas jumlah sudut
putaran.
 Layang-layang: 1 simetri putar setelah diputar dengan sudut 360 derajat. Dengan kata lain,
tidak memiliki simetri putar.
 Jajar genjang: 2 simetri putar setelah diputar dengan sudut 180 derajat.
 Trapesium:
 Trapesium siku-siku: 1 simetri putar setelah diputar dengan sudut 360 derajat. Dengan
kata lain, tidak memiliki simetri putar.
 Trapesium sama kaki: 1 simetri putar setelah diputar dengan sudut 360 derajat. Dengan
kata lain, tidak memiliki simetri putar.
 Belah ketupat: 2 simetri putar setelah diputar dengan sudut 180 derajat.

3. Pengubinan, Pencerminan, dan Sistem Koordinat


- Pengubinan
Pengubinan Adalah penyusunan daerah-daerah segibanyak yang sisi-sisinya berimpit
sehingga menutup bidang secara sempurna dalam arti tidak ada bagian yang tidak
tertutup
- Pencerminan
Pencerminan atau refleinsi adalah suatu jenis transformasi yang memindahkan setiap
titik pada suatu bidang atau bangun geometri dengan menggunakan sifat benda dan
bayangan pada cermin datar.
- Sistem Koordinasi
Sistem koordinasi adalah sebuah sistem yang mengatur kerja organ-organ pada tubuh.
Sistem ini berperan untuk memerintahkan setiap organ untuk dapat bekerjasama
mendukung fungsi tubuh agar bekerja dengan baik

Anda mungkin juga menyukai