AYAT RENUNGAN : YEHEZKIEL 39 : 7 “Dan Aku akan menyatakan nama-Ku yang kudus di tengah-tengah umat-Ku Israel dan Aku tidak lagi membiarkan nama-Ku yang kudus dinajiskan, sehingga bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, Yang Mahakudus di Israel.” NAMA YANG KUDUS Oleh : Vic. Pdt. Fran Anugrah Siregar, S.Th William Shakespeare pernah menyatakan "Apa arti sebuah nama?" Ini bukan mengatakan bahwa nama tidak ada artinya, justru sebaliknya. Nama itu suatu hal yang memberi makna dari orang atau benda yang disebutkan, karena itu ia mengatakan “Rose is a rose is a rose is a rose..." Artinya: seperti apapun keadaannya (sejelek apapun), mawar adalah mawar. Di tengah dunia yang serba canggih, tanpa sadar manusia sering sekali tidak lagi menganggap serius reputasi, kekudusan, kuasa, dan otoritas nama Tuhan dalam tindakan dan percakapan sehari-hari. Dalam nubuat Yehezkiel, kita dapat melihat bahwa Tuhan tidak mengizinkan kekudusan nama-Nya diremehkan oleh umat Israel maupun bangsa-bangsa asing. Nama-Nya yang kudus bukanlah hanya sebuah sebutan semata, melainkan mewakili kuasa, otoritas, sifat, dan reputasi sebagai Pencipta alam semesta. Bagi mereka yang melecehkan kekudusan-Nya, Ia akan menjatuhkan hukuman yang mengerikan untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Ia mengaumkan firman-Nya melawan mereka yang meremehkan otoritas-Nya; melumpuhkan tangan-tangan yang mencemarkan reputasi-Nya, merebahkan mereka yang menodai kekudusan-Nya, menghanguskan mereka yang tinggal aman tentram karena telah menajiskan nama-Nya. Semua ini dilakukan Tuhan agar bangsa-bangsa mengetahui bahwa nama Allah Israel kudus adanya dan tidak dapat dipermainkan oleh siapa pun dengan semena-mena. Tuhan sangat murka karena namaNya dinajiskan oleh imam-imam bangsa Israel hingga Ia berkata, “...Aku mencurahkan geramKu atas mereka dan membinasakan mereka dengan api kemurkaanKu; kelakuan mereka Kutimpakan atas kepala mereka, demikianlah firman Tuhan Allah.” (Yehezkiel 22:31). Saudaraku, tidaklah cukup kita berdoa mengucapkan “Dikuduskanlah namaMu”. Di seluruh kehidupan, kita harus mau dipimpin Roh Kudus dan dituntun kepada kehidupan yang kudus. Setiap hari kita ditantang untuk hidup kudus agar dapat menghayati nama Tuhan yang kudus dan dapat memuliakan namaNya melalui perbuatan-perbuatan kita. Nama Tuhan yang kudus harus dimulai dari kehidupan orang yang berdoa “Dikuduskanlah namaMu”. Jika ucapan “dikuduskanlah namaMu” tidak disertai kekudusan hidup orang yang berdoa itu, maka ucapan doa itu sama sekali tak ada artinya. Oleh sebab itu, mari bertanggung jawab atas perbuatan kita setiap hari agar nama Tuhan selalu kita kuduskan. Amin.
Menjalankan perintah Tuhan itu ibarat jatuh cinta, Syalom !
dilakukan dengan tulus tanpa terbeban Mari dukung pelayanan Mutiha Hangoluan “Renungan Harian“dengan mengirimkan dan berbuahkan kebahagiaan dalam melakukannya. dukungan anda melalui : REKENING BANK MANDIRI DOA: A.n: Majelis Pusat HKI - 107 00 9501695 4 Ya Tuhan, ajarilah kami disetiap langkah kehidupan Penanggungjawab kami supaya bisa menjadi orang yang selalu Departemen Koinonia HKI mengandalkanMu sehingga kehidupan kami menuai buah sesuai dengan kehendak-Mu. Amin EDITOR Pdt. Rona Sri Rezeki Purba, S.Th