Anda di halaman 1dari 1

Bacaan ALKITAB : YEHEZKIEL 39 : 1-10.

SELASA, 07 NOVEMBER 2023


AYAT RENUNGAN : YEHEZKIEL 39 : 7
“Dan Aku akan menyatakan nama-Ku yang kudus di tengah-tengah umat-Ku Israel dan Aku tidak lagi
membiarkan nama-Ku yang kudus dinajiskan, sehingga bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah
TUHAN, Yang Mahakudus di Israel.”
NAMA YANG KUDUS
Oleh : Vic. Pdt. Fran Anugrah Siregar, S.Th
William Shakespeare pernah menyatakan "Apa arti sebuah nama?" Ini bukan mengatakan bahwa
nama tidak ada artinya, justru sebaliknya. Nama itu suatu hal yang memberi makna dari orang atau benda
yang disebutkan, karena itu ia mengatakan “Rose is a rose is a rose is a rose..." Artinya: seperti apapun
keadaannya (sejelek apapun), mawar adalah mawar. Di tengah dunia yang serba canggih, tanpa sadar
manusia sering sekali tidak lagi menganggap serius reputasi, kekudusan, kuasa, dan otoritas nama Tuhan
dalam tindakan dan percakapan sehari-hari.
Dalam nubuat Yehezkiel, kita dapat melihat bahwa Tuhan tidak mengizinkan kekudusan nama-Nya
diremehkan oleh umat Israel maupun bangsa-bangsa asing. Nama-Nya yang kudus bukanlah hanya sebuah
sebutan semata, melainkan mewakili kuasa, otoritas, sifat, dan reputasi sebagai Pencipta alam semesta.
Bagi mereka yang melecehkan kekudusan-Nya, Ia akan menjatuhkan hukuman yang mengerikan untuk
menyatakan kemuliaan-Nya. Ia mengaumkan firman-Nya melawan mereka yang meremehkan otoritas-Nya;
melumpuhkan tangan-tangan yang mencemarkan reputasi-Nya, merebahkan mereka yang menodai
kekudusan-Nya, menghanguskan mereka yang tinggal aman tentram karena telah menajiskan nama-Nya.
Semua ini dilakukan Tuhan agar bangsa-bangsa mengetahui bahwa nama Allah Israel kudus adanya dan
tidak dapat dipermainkan oleh siapa pun dengan semena-mena. Tuhan sangat murka karena namaNya
dinajiskan oleh imam-imam bangsa Israel hingga Ia berkata, “...Aku mencurahkan geramKu atas mereka dan
membinasakan mereka dengan api kemurkaanKu; kelakuan mereka Kutimpakan atas kepala mereka,
demikianlah firman Tuhan Allah.” (Yehezkiel 22:31).
Saudaraku, tidaklah cukup kita berdoa mengucapkan “Dikuduskanlah namaMu”. Di seluruh kehidupan,
kita harus mau dipimpin Roh Kudus dan dituntun kepada kehidupan yang kudus. Setiap hari kita ditantang
untuk hidup kudus agar dapat menghayati nama Tuhan yang kudus dan dapat memuliakan namaNya melalui
perbuatan-perbuatan kita. Nama Tuhan yang kudus harus dimulai dari kehidupan orang yang berdoa
“Dikuduskanlah namaMu”. Jika ucapan “dikuduskanlah namaMu” tidak disertai kekudusan hidup orang yang
berdoa itu, maka ucapan doa itu sama sekali tak ada artinya. Oleh sebab itu, mari bertanggung jawab atas
perbuatan kita setiap hari agar nama Tuhan selalu kita kuduskan. Amin.

Menjalankan perintah Tuhan itu ibarat jatuh cinta, Syalom !


dilakukan dengan tulus tanpa terbeban Mari dukung pelayanan Mutiha Hangoluan
“Renungan Harian“dengan mengirimkan
dan berbuahkan kebahagiaan dalam melakukannya. dukungan anda melalui :
REKENING BANK MANDIRI
DOA: A.n: Majelis Pusat HKI - 107 00 9501695 4
Ya Tuhan, ajarilah kami disetiap langkah kehidupan Penanggungjawab
kami supaya bisa menjadi orang yang selalu Departemen Koinonia HKI
mengandalkanMu sehingga kehidupan kami menuai
buah sesuai dengan kehendak-Mu. Amin EDITOR
Pdt. Rona Sri Rezeki Purba, S.Th

Anda mungkin juga menyukai