Anda di halaman 1dari 6

PEMANFAATAN MIKROBA AUTOTROPH DALAM

PENGOLAHAN LIMBAH NITRAT KONSENTRASI TINGGI

Rudi Nugroho
Peneliti di Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan BPPT

Abstract

The treatment of wastewater containing high concentration of nitrate and low


concentration of BOD using autotrophic bacteria were conducted in batch
suspension experiment to investigate nitrate concentration level which can be
treated by the bacteria. The autotrophic bacteria were enriched by acclimating
activated sludge with inorganic substrates. The experimental result shows that
denitrification reaction with initial nitrate concentration in synthetic wastewater from
200 to 850 mg/l proceeded according to the one-order reaction. The denitrification
rate increased with increasing the initial nitrate concentration. Sulfate was detected
as the by product of the denitrification reaction. The sulfate produced for 1 mmol of
nitrate decreased was 1.09 mmol.

Kata kunci : Denitrifikasi, nitrat, autotropik bakteri, elemen sulfur.

1. PENDAHULUAN autotroph. Dahab 1988, melakukan kajian


berbagai proses denitrifikasi tersebut diatas
Pencemaran air oleh nitrat akhir-akhir untuk air limbah dan menyimpulkan kalau
ini banyak dijumpai. Beberapa sumber yang sistem biologis adalah yang paling ekonomis
sering menyebabkan pencemaran nitrat dan layak(4).
antara lain limbah domestik, penggunaan
pupuk untuk pertanian yang tidak efektif dan Denitrifikasi dengan menggunakan
air limbah yang berasal dari limbah industri. sistem biologis untuk air limbah yang cukup
Nitrat dikenal sebagai salah satu senyawa kandungan BOD (Biological Oxygen
yang menyebabkan kerusakan lingkungan Demand)/N nya seperti untuk limbah domestik
yaitu eutrophikasi di badan-badan air seperti dan limbah industri, biasanya menggunakan
danau sungai dan tempat rekreasi. Disamping mikroba heterotroph. Kandungan organik
itu juga nitrat apabila dikonsumsi oleh (sebagai BOD) yang ada di dalam air limbah
manusia, didalam lambung akan terreduksi digunakan sebagai donor hidrogen pada
menjadi nitrit yang kemudian terbawa masuk reaksi denitrifikasi heterotroph. Reaksi
ke aliran darah sehingga bisa berikatan denitrifikasi yang terjadi pada pengolahan
dengan hemoglobin. Gejala ini sering kita limbah dengan mikroba heterotroph adalah
kenal sebagai methemoglobinemia, yaitu sebagai berikut:
berkurangnya daya ikat sel darah merah
terhadap oksigen karena sel tersebut sudah 12NO3- + 5C2H5OH → 6N2 + 10CO2 + 9H2O
terkontaminasi oleh nitrit. Nitrit apabila + 12OH-
bereaksi dengan bahan organik tertentu baik Pada proses konvensional,
itu di alam maupun di dalam tubuh manusia denitrifikasi air limbah yang mempunyai
dapat membentuk senyawa nitrosoamin yang kandungan BOD/N rendah atau kandungan
merupakan salah satu senyawa penyebab senyawa nitrogennya relatif tinggi dilakukan
kangker. Dengan mengingat bahaya yang dengan menggunakan mikroba heterotroph,
ditimbulkan oleh nitrat tersebut, maka yaitu dengan menambahkan bahan organik
sangatlah perlu dilakukan reduksi nitrat atau sebagai donor hidrogen kedalam air limbah.
yang lebih populer disebut proses denitrifikasi. Akibatnya biaya pengolahan limbah menjadi
besar. Disamping itu, untuk mempertinggi
Ada beberapa proses yang bisa efisiensi reaksi denitrifikasi, penambahan
diterapkan untuk denitrifikasi yaitu proses bahan organik tersebut dilakukan berlebih.
kimia fisika seperti penukar ion, pemisahan Agar supaya bahan organik yang tidak
dengan membran dan proses biologis dengan bereaksi atau yang tersisa dalam air limbah
menggunakan bakteri heterotroph dan setelah proses denitrifikasi tidak menimbulkan

Nugroho R. 2003: Pemanfaatan Mikroba…..J.Tek.Ling,P3TL-BPPT.4(3): 122-127 122


pencemaran lingkungan, perlu dilakukan 3. Tidak menimbulkan polusi sampingan
proses biodegradasi lagi sebelum limbah oleh bahan organik yang tidak terolah.
dibuang ke perairan. Dengan demikian 4. Bisa diterapkan dengan sistem yang
denitrifikasi secara konvensional dengan sederhana yaitu dengan reaktor bahan
mikroba heterotroph disamping perlu biaya isian batu belerang dan batu kapur.
besar juga prosesnya menjadi rumit karena
perlu banyak unit-unit pengolahan. Untuk air Pada makalah ini penulis memaparkan
limbah nitrat yang mengandung BOD rendah, tentang hasil studi penggunaan mikroba
penulis mengusulkan alternartif lain yaitu autotroph untuk mendenitrifikasi air limbah
dengan menggunakan mikroba autotroph. nitrat buatan dengan kadar organic (BOD)
rendah kadar nitratnya tinggi dengan sistem
Mikroba autotroph adalah jenis batch mikroba tersuspensi. Tujuan dari
mikroba atau bakteri yang dalam melakukan percobaan ini adalah untuk meneliti sampai
aktifitas maupun pertumbuhannya tidak seberapa besar konsentrasi nitrat dalam air
memerlukan bahan organik tapi cukup limbah dapat diolah tanpa menimbulkan efek
dengan menggunakan bahan anorganik dan hambatan terhadap kinerja mikroba.
sumber karbon dari CO2. Salah satu jenis
mikroba ini adalah Thiobacillus denitrificans
yang dapat mereduksi nitrat menjadi nitrogen 2. PROSEDUR PENELITIAN
gas dengan menggunakan senyawa belerang
tereduksi seperti batuan belerang, thiosulfat, 2.1. Pembibitan Mikroba dan Aklimatisasi
ferry sulfat maupun hidrogen sulfida sebagai
donor elektron. Senyawa belerang ini pada Bibit mikroba diambil dari lumpur aktif
akhir reaksi denitrifikasi akan teroksidasi instalasi pengolahan limbah domestik
menjadi sulfat dengan reaksi sebagai komunal di Propinsi Oita, Jepang. Lokasi
berikut(1,3): pengambilan dipilih pada bak pengendap
akhir setelah proses biologis aerob dengan
1.114So + NO3- + 0.699H2O + 0.337CO2 + pertimbangan konsentrasi MLSS (Mixed
0.0842HCO3- + 0.0842 NH4+ → Liquor Suspended Solid) tinggi sekitar 9000
1.114SO42- + 0.5N2 + 1.228H+ + mg/l. Lumpur dari sini setelah diambil dan
0.0842C5H7O2N (biomass) (1) disaring untuk menghilangkan padatan yang
bukan termasuk lumpur aktif, kemudian
0.844S2O32- + NO3- + 0.434H2O + 0.347CO2 + dilakukan pencucian dengan air. Setelah itu
0.0865HCO3- + 0.0865NH4+ → didiamkan lebih kurang 12 jam sehingga
1.689SO42- + 0.5N2 + 0.697H+ + terjadi dua bagian lumpur, yaitu lumpur yang
0.0865C5H7O2N (biomass) (2) mengendap dan lumpur yang terapung.
Selanjutnya lumpur yang diambil untuk proses
0.422H2S + NO3- + 0.422HS- + 0.346CO2 + aklimatisasi mikroba autotroph adalah bagian
0.0865HCO3- + 0.0865NH4+ → yang mengapung. Kenapa demikian, karena
0.844SO42- + 0.5N2 + 0.288H+ + 0.403H2O penulis berasumsi bahwa proses
+ 0.0865C5H7O2N (biomass) (3) pengapungan lumpur salah satu sebabnya
adalah timbulnya gas diantaranya gas
Kelebihan dari proses denitrifikasi dengan nitrogen disela-sela lumpur. Gas nitrogen ini
mikroba autotroph yaitu: adalah sebagai indikasi akibat dari terjadinya
1. Tidak memerlukan penambahan bahan reaksi denitrifikasi. Dengan demikian lumpur
organik sehingga biaya pengolahan yang mengapung sebagian besar terdiri dari
limbah dapat ditekan. mikroba denitrifikasi. Selanjutnya lumpur
2. Mempunyai sifat yang lambat dalam tersebut diencerkan dengan menggunakan air
pertumbuhan dibanding bakteri limbah buatan dalam tangki dengan kapasitas
heterotroph sehingga bila diterapkan 10 liter. Konsentrasi mikroba dalam campuran
dalam pengolahan limbah sistem biologis ini diatur pada MLSS 2000 – 3000 mg/L.
tidak akan banyak menghasilkan sisa Komposisi air limbah buatan untuk proses
lumpur. Sisa-sisa lumpur merupakan aklimatisasi terdiri dari bahan anorganik dan
salah satu kendala dalam penanganan dapat dilihat di tabel 1. Potasium nitrat
dan pengolahan limbah sistem biologis berfungsi sebagai sumber nitrogen untuk
karena untuk mengolahnya perlu biaya reaksi denitrifikasi, sedangkan amonium
yang cukup besar. klorida dipakai sebagai sumber nitrogen untuk
pertumbuhan mikroba autotroph. Magnesium

123 Nugroho R. 2003: Pemanfaatan Mikroba…..J.Tek.Ling,P3TL-BPPT.4(3): 122-127


dan besi dipakai sebagai “trace mineral” untuk dengan “shaker”. Reaksi denitrifikasi
metabolisme mikroba. Sebagai sumber dilakukan selama 4 jam dengan periode
karbon digunakan senyawa bikarbonat. pengambilan sampel 1 jam.
Kalium dihidrogen phosphat dan natrium
hidrogen phosphat dipakai sebagai 2.3. Analisa
penyangga pH. Natrium thiosulfat dan bubuk
belerang dipakai sebagai donor elektron pada Senyawa nitrat, nitrit dan sulfat
reaksi denitrifikasi. dianalisa dengan menggunakan ion
chromatografy merek JASCO dilengkapi
Table 1. Komposisi air limbah buatan untuk dengan kolom analisa merek DIONEX. MLSS
aklimatisasi mikroba denitrifikasi autotroph. diukur dengan cara menyaring campuran
antara air limbah dengan mikroba (sludge)
Bahan Konsentrasi (mg/l) dengan kertas saring 45 mikron yang telah
dikeringkan. Selanjutnya kertas saring dan
KNO3 144 mikroba yang tertahan di masukkan kedalam
NH4Cl 148 oven dengan temperature 105oC selama 12
MgSO4.7H2O 122 jam. Selisih berat kertas tanpa mikroba
FeSO4. 7H2O 10 dengan berat kertas ada mikrobanya dihitung
NaHCO3 1000 sebagai MLSS dan dinyatakan dalam mg/l.
KH2PO4 1500
Na2HPO4.12H2O 3500 Tabel 2. Komposisi air limbah buatan untuk
Na2S2O3.5H2O 300 tes aktifitas mikroba autotroph

Aklimatisasi dilakukan selama kurang Senyawa Konsentrasi


lebih satu bulan dengan sistem batch “fill and (mg/l)
draw”. Penambahan air limbah buatan KNO3 (sebagai nitrat) 200sampai 850
dilakukan setiap hari. Setelah satu bulan KH2PO4 1500
aklimatisasi, aktifitas mikroba dalam Na2HPO4.12H2O 3500
mendenitrifikasi air limbah buatan di coba Serbuk belerang 10 g
pada reaktor batch sistem mikroba
tersuspensi. 3. HASIL PERCOBAAN

2.2. Pengujian aktifitas mikroba autotroph 3.1. Pengujian aktifitas mikroba autotroph
untuk mendenitrifikasi limbah nitrat untuk mendenitrifikasi limbah nitrat
konsentrasi tinggi konsentrasi tinggi.

Percobaan untuk melakukan Grafik 1 menunjukkan perubahan


pengujian aktifitas mikroba autotroph hasil konsentrasi nitrat maupun nitrit terhadap
aklimatisasi dilakukan dalam gelas beker waktu pada percobaan pengujian aktifitas
volume 300 ml. Mikroba hasil aklimatisasi mikroba autotroph untuk mendegradasi air
sebelumnya dicuci 3 kali dengan limbah nitrat buatan dengan konsentrasi awal
menggunakan air. Mikroba yang telah dicuci masing-masing 200, 420, 670 dan 850 g-
diambil 100 ml dengan kandungan MLSS nitrat/m3 dengan menggunakan sistem
diatur 2000 mg/l. Air limbah yang akan mikroba tersuspensi. Dari grafik tersebut
didenitrifikasi adalah air limbah buatan memper lihatkan terjadinya penurunan
dengan komposisi seperti yang tercantum di konsentrasi nitrat terhadap waktu untuk
tabel 2. semua konsentrasi awal nitrat. Nitrit sebagai
produk antara pada reaksi denitrifikasi tidak
Air limbah buatan tersebut diatas di terakumulasi dan konsentrasinya selalu
campurkan kedalam gelas beker yang berisi mendekati 0 untuk semua percobaan.
mikroba hasil aklimatisasi. Sesaat setelah Tahapan denitrifikasi nitrat menjadi gas
pencampuran, sample diambil secepatnya nitrogen secara sederhana dapat dituliskan
lebih kurang 10 ml. Kemudian campuran sebagai berikut:
dalam gelas beker di hembus dengan gas
− k1 − k2
nitrogen selama 3 menit untuk membuat ΝΟ 3 → ΝΟ 2 → Ν2
kondisi anaerob. Selanjutnya beker ditutup
dengan penutup karet dan diletakkan dalam Karena reaksi denitrifikasi berlangsung
pemanas air temperatur 30℃ sambil digoyang dengan tahapan nitrat berubah jadi nitrit dan

Nugroho R. 2003: Pemanfaatan Mikroba…..J.Tek.Ling,P3TL-BPPT.4(3): 122-127 124


nitrit berubah menjadi gas nitrogen, tidak dipakai untuk mendenitrifikasi limbah-limbah
mengakumulasinya nitrit pada hasil nitrat dengan kadar nitrat tinggi BOD rendah
percobaan tersebut menunjukkan bahwa seperti air limbah dari industri pupuk, air
kecepatan reaksi nitrit menjadi gas nitrogen limbah dari proses pencucian menggunakan
lebih cepat daripada kecepatan reaksi nitrat asam nitrat dan lain sebagainya.
menjadi nitrit. Tidak mengakumulasinya nitrit
merupakan nilai positif dari denitrifikasi Seperti yang tertulis dalam
menggunakan mikroba autotroph. Ini persamaan reaksi 1 diatas, denitrifikasi
dikarenakan nitrit merupakan senyawa yang dengan mikroba autotroph dan belerang
lebih berbahaya dari pada nitrat. Selain itu sebagai donor elektronnya, untuk setiap 1
juga nitrit adalah bersifat menghambat mmol nitrat akan menghasilkan 1.114 mmol
(inhibitor) terhadap kinerja mikroba walaupun sulfat. Ini berlaku untuk mikroba murni yang
pada konsentrasi yang relatif rendah, terdiri hanya dari jenis Thiobacillus
terutama apabila nitrit berbentuk asam nitrit(10). denitrificans. Grafik 4 menunjukkan hubungan
antara sulfat yang terbentuk dengan nitrat
Grafik 2 menunjukkan hubungan yang terdenitrifikasi pada percobaan di grafik
antara kecepatan reaksi denitrifikasi dengan 2. Dari grafik tersebut terlihat kalau hubungan
konsentrasi awal nitrat. Kecepatan reaksi antara sulfat yang terbentuk dengan nitrat
dihitung dari penurunan konsentrasi nitrat yang terdenitrifikasi adalah linier dengan
pada setiap percobaan di grafik 1, yaitu slope 1.09. Slope ini hampir sama dengan
penurunan konsentrasi pada jam ke 0 sampai angka stoikiometri pada persamaan 1.
dengan jam ke 1. Dari grafik 2 tersebut terlihat Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan
bahwa untuk konsentrasi awal nitrat sampai bahwa sebagian besar mikroba hasil
dengan 850 g/m3, kecepatan reaksi aklimatisasi adalah jenis thiobacillus
denitrifikasi bertambah dengan bertambahnya denitrificans.
konsentrasi nitrat atau bisa dikatakan bahwa
reaksi denitrifikasi menggunakan mikroba Gambar 1 menunjukkan foto SEM
autotroph dengan sistem mikroba tersuspensi (Scanning Electro Microscopy) dari mikroba
berjalan mengikuti orde 1. Ini menunjukkan autotroph hasil aklimatisasi. Terlihat mikroba
bahwa mikroba autotroph dapat menyerupai bentuk bulat lonjong dengan
mendegradasi limbah nitrat walaupun dengan ukuran sekitar 4 mikron.
konsentrasi yang relatif tinggi.
4. KESIMPULAN
Konstanta kecepatan reaksi
denitrifikasi dihitung dengan menggunakan Denitrifikasi dengan menggunakan
rumus : mikroba autotroph dapat diterapkan untuk
limbah buatan dengan konsentrasi nitrat tinggi
r=kCn (4) dan BOD rendah. Pada percobaan dengan
sistem mikroba tersuspensi dengan
dimana r = kecepatan reaksi denitrifikasi konsentrasi awal nitrat pada air limbah 200
k=konstanta kecepatan reaksi sampai dengan 850 g/m3 reaksi denitrifikasi
denitrifikasi berjalan mengikuti orde 1, yaitu semakin
C= konsentrasi besar konsentrasi awal nitrat semakin tinggi
n= orde reaksi (nilai n=1) kecepatan reaksi denitrifikasinya. Dengan
demikian, konsentrasi nitrat pada substrat
Dari hubungan konsentrasi dan sampai dengan 850 g/m3 tidak menimbulkan
kecepatan reaksi denitrifikasi pada grafik 2, efek hambatan pada aktifitas mikroba
nilai k dapat dihitung yaitu sebesar 0.11 h-1. autotroph. Nilai k dapat dihitung dari
Nilai k ini sangat penting untuk mendisain percobaan yaitu 0.11 h-1. Mikroba autotroph
reaktor denitrifikasi sistem mikroba yang diaklimatisasi dari lumpur aktif
tersuspensi. diperkirakan sebagian besar terdiri dari jenis
Thiobacillus denitrificans. Perkiraan ini di
Bertambahnya kecepatan reaksi perkuat dengan hampir samanya koefisien
denitrifikasi dengan kenaikan konsentrasi stoikiometri hasil percobaan dengan koefisien
nitrat, menunjukkan pula tingginya daya tahan stoikiometri reaksi denitrifikasi menggunakan
mikroba autotroph terhadap konsentrasi mikroba Thiobacillus denitrificans murni pada
subtrat yang tinggi. Dengan demikian literatur.
sangatlah tepat apabila mikroba autotroph ini

125 Nugroho R. 2003: Pemanfaatan Mikroba…..J.Tek.Ling,P3TL-BPPT.4(3): 122-127


DAFTAR PUSTAKA 2001, Vol. 15 No. 8 pp 1968-1978.
9. Matsui, S. and R. Yamamoto, A New
1. Bisogni, J. J. and C. T. Driscoll, Method of Sulphur Denitrification for
Denitrification using Thiosulfate and Sewage Treatment by a Fluidized Bed
Sulfide, J. Env. Eng., 1977, Vol. 103 pp Reactor, Wat. Sci. Tech., 1986, Vol.18 pp
593-604. 355-362.
2. Claus, G. and H. J. Kutzner, Autotrophic 10. Rudi Nugroho, Kwon Taeok, Hirokazu
Denitrification by Thiobacillus denitrificans Takanashi, Makoto Hirata and Tadashi
in a Packed Bed Reactor, Applied Hano (2002) Effect of nitrit on
Microbiology and Biotechnology, 1985, denitrification of wastewater by
Vol.22 pp 289-296. autotrophic bacteria, Proc. of the
3. Driscoll, C. T., J. J. Bisogni, The Use of Regional Symposium on Chemical
Belerang and Sulfide in Packed Bed Engineering.
Reactors for Autotrophic Denitrification, J. 11. Schippers, J. C., J.C. Kruithof, F. G.
WPCF., 1978, Vol.50 pp 569-576. Mulder and J. W. van Lieshout, Removal
4. Dahab, M. F., and Lee, Y. W. (1988) of Nitrat by Slow Sulphur/Limestone
Nitrat removal from water supplies using Filtration, Aqua, 1987, No.5 pp 274-280.
biologiscal denitrification, Journal WPCF., 12. Zayed , G. and J. Winter, Removal of
60, 9, 1670-1674. Organic Pollutants and of Nitrate from the
5. Hano, T., H. Takanashi, M. Hirata and S. Dairy Industry by Denitrification, Appl.
Ohara, Nitrogen Removal from Landfill Microbiol Biotechnol 1998, No. 49, pp
Leachate with Autotrophic Bacteria, 469-474.
Proceeding of Reg. Symp. on Chem.
Eng, Jakarta, 1996.
6. Harremous, P., The Significance of Pore
Diffusion to Filter Denitrification, J.
WPCF., 1976, Vol. 48 No.2 pp 377-387.
7. Koenig, A. and L. H. Liu, Autotrophic
Denitrification of Landfill Leachate using
Elemental Sulphur, Water Science and
Technology, 1996, Vol. 34 No. 5-6 pp
469-476.
8. Koenig, A. and L. H. Liu, Kinetic Model of
Autotrophic Denitrification in Sulphur
Packed-Bed Reactors, Water Research,

LAMPIRAN :

Gambar 1. Foto Scanning Electro Microscopy mikroba autotroph hasil aklimatisasi

Nugroho R. 2003: Pemanfaatan Mikroba…..J.Tek.Ling,P3TL-BPPT.4(3): 122-127 126


1000 100

Kecepatan reaksi denitrifikasi


Konsentrasi nitrat/nitrit

800 80

( g-nitrat/ m 3.h)
( g/ m )
3

600 60
400 40 Y = 0.11X

200 20

0 1 2 3 4 0 200 400 600 800 1000


Periode sampling ( h )
3
Konsentrasi awal ( g-nitrat/m 3)
Konsentrasi (g/m )
awal nitrat Grafik-2. Hubungan antara kecepatan reaksi
200 putih : konsentrasi
400 nitrat denitrifikasi dengan konsentrasi awal nitrat
675 hitam : konsentrasi
850 nitrit
4
Grafik-1. Penurunan konsentrasi nitrat Y2= 1.09X
R = 0.96
terhadap waktu untuk masing-masing 3
konsentrasi awal nitrat pada reaksi denitrifikasi ΔS [mmol]
menggunakan mikroba autotroph
2

120
1
SO4-S conc.[g/m ]
3

80
0 1 2 3 4
ΔN [mmol]

40 Grafik-4. Hubungan antara kenaikan


konsentrasi sulfat (ΔS) dengan penurunan
konsentrasi nitrat ( Δ N) pada reaksi
denitrifikasi menggunakan mikroba autotroph.
0 1 2 3 4
Time [h]

Grafik-3. Kenaikan konsentrasi sulfat terhadap


waktu untuk masing-masing konsentrasi awal
nitrat pada reaksi denitrifikasi menggunakan
mikroba autotroph. ( Keterangan simbol grafik
sama dengan yang tertera pada grafik 1)

127 Nugroho R. 2003: Pemanfaatan Mikroba…..J.Tek.Ling,P3TL-BPPT.4(3): 122-127

Anda mungkin juga menyukai