Anda di halaman 1dari 6
TERKENDALI SK Pelayanan Klinis Tahun 2023 Nomar TASKIPUSK TROND Reise 0 Bovaka Tah D2 Tania 2023 PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS TAMBANG Jalan Raya Pekanbaru— Bangkinang Km, 28 Sungai Pinang G Dipindai dengan CamScanner PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS TAMBANG Jin.Raya Pekanbaru ~ Bangkinang Km.28 Desa Sungai Pinang Kode Po Email : uptdpuskesmastambang@yahoo, KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS TAMBANG KABUPATEN KAMPAR NOMOR : 14 /SK/PUSK.TBG//2023 TENTANG PELAYANAN KLINIS UPT PUSKESMAS TAMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KEPALA UPT PUSKESMAS TAMBANG, bbahwa pelayanan klinis puskesmas dilaksanakan sesuai kebutuhan pasien; bahwa pelayanan klinis pasien periu memperhatikan mutu dan keselamatan pasien; .bahwa untuk menjamin pelayanan Klinis dilaksanakan sesuai kebutuhan pasien, bermutu, dan memperhatikan Keselamatan pasien, maka perlu disusun kebijakan Pelayanan Klinis di UPT Puskesmas Tambang; Menimbang, Mengingst : 1, Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara tahun 2009 Nomor 140 tambahan Lembaran Negara Nomor 5063); 2. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah; 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2012 nomor 193; 4, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan, dan Penerapan Standar Pelayanan; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas; 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan; 7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; 8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2022 tentang tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi; 9, Peraturan Bupati Kampar Nomor 27 Tahun 2020 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten Kampar; MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS TAMBANG TENTANG PELAYANAN KLINIS UPT PUSKESMAS TAMBANG. Kesatu : Kebijakan Pelayanan Klinis UPT Puskesmas Tambang sebagsimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tak terpisahkan dari surat keputusan ini. Kedua : Dengan terbitnya Surat Keputusan ini, maka Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Tambang Nomor 67/SK/PUSK.TBG//2016 tentang Layanan Kl Yang Menjamin Kesinambungan Layanan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku & Dipindai dengan CamScanner Ketiga Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabil terjadi perubshan dan atau terdapat kesalahan dalam Keputusan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Sungai Pinang, & Dipindai dengan CamScanner LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS TAMBANG. Nomor : WY /SK/PUSK.TBG//2023 ‘Tanggal +: Januari 2023 KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS DI UPT PUSKESMAS TAMBANG. ‘A. PENDAFTARAN KLINIS 1. Pendaflaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas 2. Pendaftaran pasien harus oleh petugas yang kompeten yang memenubi kriteria 3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien 4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dan cara identifikasi sebagi berikut ‘nama pasien, tanggal lah pasien, tempat tinggal pasien, nomor rekam medis $._ Informasi tentang pelayanan medis yang terse . dan informasi lain yang dibutuhkan masysrakat yang meliputi : jenis pelayanan, jadwal pelayanan, dan informasi tentang kerjasama dengan fasiltas kesehatan yang lan harus dapat disediakan di tempat pendaftaran 6. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan ada keseluruhan proses pelayanan yang dimulai dari pendaftaran, 7. Kendala fis, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajibdiidentifikasi dan ditindaklanjuti B._PENGKAJIAN, KEPUTUSAN, DAN RENCANA LAYANAN 1. Kajian awal dilakukan secara paripuma dilakukan oleh tenaga yang kompeten melakukan pengkajian 2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian Keperawaan, kajian kebidanan, dan kajian Iain oleh tenaga profesi keschatan sesuai dengan kebutuhan 3._ Proses kajian dilaknkan mengacu standar profesi dan standar asuhan 4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan yang tidak perlu 5. Koordinasi dan Komunikasi antar Praktisi kinis harus terjalin dengan baik khusunya pada kasus yang memerlukan penanganan integritas. 6. Informasi kajian baik medis, keperawatan, Kebidanan, profesi Kesehatan lain wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis, 7. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP Pasien dengan kondisi gawat/darurat harus diprioritaskan dalam pelayanan 9. Kajian dan pereneanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga Kesehatan professional yang kompeten 10, Jika diperlukan penanganan! pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi harus tersedia/ dlibentuk tim kesehatan antar profes. 11, Pendelegasian wewenang baik dala ki ‘maupun keputusan layanan harus dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang 12, Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga keschatan professional yang memenuhi persyaratan & Dipindai dengan CamScanner 13, Proses ke memadai ian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan peralatan dan tempat yang, 14, Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan petugas 15. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis yang dibakukan 16. Jika dibutuhkan reneana layenan terpadu, maka kajian awal, rencana layanan, dan pelaksanaan Jayanan disusun seeara kolaboratif dalam tim tim layanan yang terpadu 17, Reneana layanan disusun untuk tap pasien, dan melibatkan pasien 18. Penyusunan reneana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis, social, spiritual dan menperhatikan tata nilai budaya pasien 19, Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan efisien sumber daya 20. Resiko yang mungkin terjadi dalam pelayanan layanan harus lentifikasi 21. Efek samping dan resiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus diinformasikan kepada pasien, 22. Reneana layanan harus dicatat dalam rekam medis 23, Rencana layanan harus memuat pendidikan/ penyuluban p ". PELAKSANAAN LAYANAN, . 1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan Klinis Pedoman dan prosedur layanan Klinis meliputi: pelayanan medis, keperawatan, kebidanan dan pelayanan profesi Kesehatan yang lain Pelaksanaan layanan dilakuken sesuai rencana layanan Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam medis Jike dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis Tindakan medis pengobatan yang berisiko wajib finformasikan pada pasien sebelum mendapat persetujuan Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib didokumentasikan. 8, Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindaklanjutkan 9. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut 10. Kasus kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat 11. Kasus kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan kasus berisiko tinggi 12, Kasus kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi harus ditangani dengan ‘memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadsan universal) 13. Pemberian obat atau cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur Pemberian obat atau cairan intravena yan baku dan prosedur aseptic inerja pelayanan kl is harus onitor dan dievaluasi dengan indikator yang jlas. 15, Hak dan kebutuhan pasien harus dipechatikan pada saat pemberian layanan 16, Keluhan pasien atau keluhan wajib diidentifikasi didokumentasi dan ditindaklanjut & Dipindai dengan CamScanner 17. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu 18,Pelayanan mulai dari pendaftran, pemeriksaan fisik, penunjang, perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat atau tindakan sampai dengan pasien pulang atau diryjuk haus dijamin kesinambungan 19, Pasien berhak menolak pengobatan 20, Pasien berhak menolak untuk dirujuk ke sarana Kesehatan lain 21, Penolakan untuk melanjutkan pengobatan, maupun untuk dirujukkan dipandu oleh prosedur yang bbaku 22, Jika pasien menolak untuk pengobatan / rujukan, wajtb diberikan informasi tentang, hak pasien untuk membuat Keputusan,akibat dari keputusan jdan tanggungjewab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut 23, Pelayanan anastesi dan pembediahan harus dipandu dengan prosedur baku 24, Pelayanan anstesi dan pemibedahan baru dilaksanakan oleh petugas yang kompeten 25, Sebelum anastesi/ pembedshan harus mendapatkan informed consent 26. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anastesi dan pembedahan 27, Pendidikan! penyuluhen keschatan pada pasiendilaksanakan sesuai dengan rencana layanan D, RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN, 1. Pemulangan pasien obserpasi dipandu olch prosedur yang bak Dokter yang menangani bertanggungjawab untuk melaksanakan proses pemulangan atau rajukan ‘Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindaklanjuti oleh dokter yang menangani Jika pasien tidak mungkin dirajuk, puskesmas wajib memberikan alternative pelayanan Rjukan pasien harus disertai dengan resume klinis Resume Klinis meliputi : nama pasien, kondisi klinis, prosedur/ tindakan yang telah dilakukan dan kebutuha akan tindak lanjut 7. Pasien diberiinformasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan 8. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas yang kompeten 9. Kriteria merujuk pasien harus sesuaikrteria. 10, Pada saat pemulangan pasien /keluarga harus diber informasi tentang tindaklanjutlayenan. & Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai