Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan

https://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP
Vol. 7, No. 4, Agustus 2021

Penerapan Sop Sentralisasi Obat dengan Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap

Maria Yulita Meo1, Adelheid R.Herminsih2, Handrianus Demu3


1,2,3
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Nusa Nipa
email :yulitameo07@gmail.com

Info Artikel Abstract:


Sejarah Artikel: Background: Drug centralization is drug management where all
Diterima: 30 Juni 2021 drugs that will be given to patients during hospital treatment are
Direvisi: 30 Juli 2021 fully managed by nurses. Drug management includes the storage
Dipublikasikan: Agustus 2021and administration of drugs by observing the six right principles.
e-ISSN: 2089-5364
Purpose: This study aims to analyse the relationship between
the application of drug centralization and patient satisfaction in
DOI: 10.5281/zenodo.5178887
the inpatient room. Methods The design used in this study is
correlation analytic with a cross sectional approach, with a
sample of 30 respondents. The sampling technique used is
purposive sampling. Data collection using questionnaires and
observation sheets. The data is processed using the chi square
test test. The results showed that of the 30 respondents in the
Flamboyan Room RSUD dr. T.C. Hillers Maumere whose
implementation of category drug centralization was carried out
according to SOP as many as 17 respondents (56.7%) and 13
respondents (43.3%). Patient satisfaction data showed that of the
30 respondents in the Flamboyan Room RSUD dr. T.C. Hillers
Maumere, with 18 respondents (60.0%) satisfied patient
satisfaction, 12 respondents (40.0%). Results : The results of
the chi square test obtained p value (0.000) < 0.05 then H0 was
rejected and Ha was accepted so that it can be concluded that
there is a relationship between the implementation of drug
centralization and patient satisfaction in the Flamboyan Room
RSUD dr. T.C Hillers Maumere. The calculated Z value is
19,027 > Z table 3,841 then H0 is rejected Ha is accepted.
Conclusion: The conclusion of this study is that there is a
relationship between the implementation of drug centralization
and patient satisfaction in the inpatient room.

Keywords: SOP, drug centralization, patient satisfaction

506
PENDAHULUAN kerja perawat. Kepuasan tersebut dapat
tercipta dengan strategi memberikan
Praktik keperawatan adalah tindakan
penghargaan yang dicapai, berupa fisik
mandiri perawat profesional melalui kerja
maupun psikis dan peningkatan motivasi
sama berbentuk kolaborasi dengan klien
(Nursalam, 2014). Berdasarkan
dan tenaga kesehatan lain dalam
hasil wawancara dengan Kepala Ruang
memberikan asuhan keperawatan sesuai
Flamboyan pada tanggal 08 Januari 2020
dengan lingkungan wewenang dan
diperoleh informasi bahwa penerapan
tanggung jawabnya. Salah satu tindakan
sentralisasi obat sudah berjalan baik sesuai
mandiri perawat profesional adalah
dengan SOP sentralisasi obat di Ruangan
sentralisasi obat. Sentralisasi obat
Flamboyan dimana pasien yang dirawat di
merupakan salah satu bentuk pelayanan
Ruang Flamboyan diberikan penjelasan
kesehatan yang komprehensif melibatkan
terkait alur,manfaat sentralisasi obat, jika
klien dan keluarga, dimana sangat
pasien dan keluarga sepakat maka pasien
mempengaruhi mutu kualitas pelayanan
akan menandatangani lembar inform
(Nursalam, 2011).
concent. Hasil wawancara terhadap 10
Perawat sebagai tenaga
pasien didapatkan 7 (70%) pasien tidak
profesional kesehatan memiliki tugas
puas dengan sentralisasi obat dengan
dalam pelaksanaan sentralisasi obat yang
alasan tidak mendapatkan penjelasan
diharapkan mampu menjadi wahana bagi
tentang SOP sentralisasi obat dari perawat,
peningkatan keefektifan pelayanan
sebagian obat masih tersimpan di meja
keperawatan sekaligus lebih menjamin
pasien, keluarga tidak pernah mendapatkan
kepuasan klien terhadap pelayanan
penjelasan dan menandatangani bukti
keperawatan. Alur sentralisasi obat yang
pemberian obat baik oral maupun injeksi
melibatkan dokter, pasien dan tenaga medis
dan 3 (30%) pasien merasa puas dengan
ini harus terkoordinasi dengan baik
sentralisasi obat.
sehingga dibutuhkan cacatan tertulis
Berdasarkan dokumentasi laporan
sebagai suatu yang dapat
praktik manajemen keperawatan
dipertanggungjawabkan antara lain adalah
mahasiswa Program Studi Profesi Ners di
tanda terima obat dari farmasi dengan
Ruang Flamboyan RSUD dr T.C. Hillers
perawat, dan salian obat untuk pasien
Maumere pada bulan Agustus 2019
(Nursalam, 2011).
diperoleh informasi bahwa hasil angket
Penerapan SOP sentralisasi obat
tentang sentralisasi obat di Ruangan
meliputi pembuatan strategi persiapan
Flamboyan, didapatkan semua perawat
sentralisasi obat, alur sentralisasi obat,
yang berjumlah 24 (100%) perawat
persiapan sarana yang dibutuhkan,
mengatakan bahwa telah tersedia ruangan
membuat petunjuk teknis penyelenggaraan
untuk sentralisasi obat dan masing-masing
sentralisasi obat, dan pendokumentasian
perawat mengemukakan bahwa mengerti
hasil pelaksanaan. Pelaksanaan sentralisasi
tentang sentralisasi obat, semua perawat
obat secara optimal, dengan kepemimpinan
pernah diberi wewenang untuk mengurusi
kepala ruangan, serta pengetahuan perawat
sentralisasi obat. Obat-obat disimpan di
yang baik dapat mempengaruhi proses
dalam kotak obat sesuai kepemilikan, tetapi
ketepatan pemberian obat oleh perawat
masih ada beberapa kotak obat, Etiket
dengan prinsip 6 T 1 W yaitu tepat pasien,
kepemilikan seperti nama, umur, no.CM
tepat obat, tepat dosis, tepat rute, tepat
dan kelas belum lengkap.
waktu dan tepat dokumentasi serta waspada
Berdasarkan permasalahan di atas
efek samping. (Nursalam, 2015).
maka peneliti tertarik untuk melakukan
Penerapan SOP sentralisasi obat tidak
penelitian dengan judul Hubungan
hanya memberikan kepuasan bagi
pelaksanaan sentralisasi obat dengan
pengguna jasa seperti pasien dan keluarga
tetapi juga dapat meningkatkan kepuasan
507
Dilaksanakan 16 5 1 3 17 56,7
kepuasan pasien di Ruangan Flamboyan 3, ,
RSUD dr T.C. Hillers Maumere. 3 3
Tidak 2 6, 11 3 13 43,3
Dilaksanakan 7 6
METODE PENELITIAN ,
7
Penelitian ini bersifat analitik Total 18 6 12 4 30 100
dengan pendekatan crosssectional. 0 0
Sumber : Data Primer Penelitian, februari 2020
Populasi dalam penelitian ini adalah semua
pasien rawat inap di Ruangan Flamboyan
sebanyak 33 orang. Sampel dalam
penelitian ini adalah sebagian pasien rawat Tabel 3. Uji statistik data Penerapan SOP
inap di Ruangan Flamboyan RSUD dr T.C. sentralisasi obat dengan kepuasan pasien di
Hillers Maumere sebanyak 30 responden. Ruangan Flamboyan RSUD dr. T.C Hillers
Pengambilan menggunakan teknik Maumere
purposive. Analisa bivariat dalam Variabel Chi- Nilai
penelitian ini menggunakan uji chi square. square Hitung
tests Z
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Distribusi frekuensi responden Pelaksanaan sentralisasi 0,000 19.027
berdasarkan jenis kelamin, pendidikan,usia di obat*kepuasan pasien
Sumber : Data Primer Penelitian, februari 2020
Ruangan Flamboyan RSUD dr. T.C. Hillers
Maumere
Variabel f % Hasil uji chi square diperoleh p value
(0,000) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha
Sex : diterima sehingga dapat disimpulkan
Laki - laki 30 100
bahwa ada hubungan pelaksanaan
Perempuan 0 0
Pendidikan: sentralisasi obat dengan kepuasan pasien di
Tidak sekolah 3 10 Ruangan Flamboyan RSUD dr. T.C Hillers
SD 4 13.3 Maumere. Nilai Z hitung 19.027 > Z tabel
SMP 9 30.0 3,841 maka H0 ditolak Ha diterima.
SMA 14 46.7
Pelaksanaan sentralisasi obat dengan
Usia:
11-20 tahun 5 16.7 kepuasan pasien adalah dua faktor yang
sejalan. Pelaksanaan sentralisasi obat yang
21-30 tahun 8 26.7
dilaksanakan dapat menyebabkan kepuasan
31-40 tahun 11 36.7 pasien sedangkan pelaksanaan sentralisasi
41-50 tahun 6 20.0 obat yang tidak dilaksanakan dapat
menyebabkan ketidakpuasan pasien. Hal ini
didukung oleh penelitian Asmuji (2012)
yang menyatakan bahwa perawat harus
Hasil Analisa bivariat menggunakan uji chi
mempunyai tanggung jawab besar dalam
square menunjukan bahwa ada hubungan
pelayanan yang berkualitas sesuai
pelaksanaan SOP sentralisasi obat dengan
keinginan pasien sehingga menjamin
kepuasan pasien.
kepuasan pasien terhadap sentralisasi obat
Untuk menciptakan kepuasan pasien
Tabel 2. Tabulasi silang pelaksanaan SOP
suatu perusahaan atau rumah sakit harus
sentralisasi obat dengan kepuasan pasien di
menciptakan dan mengolah suatu system
Ruangan Flamboyan RSUD dr. T.C. Hillers
untuk memperoleh pasien yang lebih
Maumere
Kepuasan pasien Total banyak dan kemampuan untuk
Penerapan SOP Puas Tidak mempertahankan pasiennya. Namun upaya
sentralisasi obat Puas
F % f % f % untuk perbaikan atau kesempurnaan
kepuasan dapat dilakukan dengan berbagai

508
strategi oleh perusahaan untuk penerapan SOP sentralisasi obat dengan
mendapatkan pelanggan (junaidi, 2012). kepuasan pasien.
Kepuasan keterkaitan dengan
kesembuhan pasien dari sakit atau luka. DAFTAR PUSTAKA
Hal ini lebih berkaitan dengan Aprilia, Nursalam, Asmoro. 2016.
konsekuensi sifat pelayanan kesehatan itu Ketepatan Pemberian Obat
sendiri,berkaitan pula dengan sasaran dan Berhubungan Dengan Sentralisasi
hasil pelayanan. Kepuasan pasien dalam Obat. Jurnal INJEC Vol. 1 No. 2
menilai mutu atau pelayanan yang baik halaman: 187-196.
merupakan pengukuran penting yang Andriani. 2017. Hubungan Mutu Pelayanan
mendasar bagi mutu pelayanan. Hal ini Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien
karena memberikan informasi terhadap Di Ruangan Poli Umum Puskesmas
suksesnya pemberi pelayanan bermutu Bukit Tinggi. Jurnal Endurance 2 (1).
dengan nilai dan harapan pasien yang Azwar, A. 2015. Menjaga Mutu Pelayanan
mempunyai wewenang sendiri untuk Kesehatan Aplikasi Prinsip
menetapkan standar mutu pelayanan yang Lingkaran Pemecahan Masalah.
dikehendaki (Hafizurrachman, 2014). Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Peneliti berpendapat bahwa Farida. 2011. Manajemen Jasa:
pelaksanaan sentralisasi obat menjadi Pendekatan Terpadu. Jakarta:
tolak ukur kepuasan pasien. Ketika Penerbit Gahlia Indonesia.
perawat memberikan pelayanan tidak
tepat dapat menimbulkan berbagai Hidayat. 2015. Metodologi Penelitian
kerugian pada pasien salah satunya Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
pengelolaan obat. Pengeluaran dan Hafizurrachman, 2013. Promosi
pembagian obat dilakukan oleh perawat Kesehatan. Jakarta: EGC.
dalam hal ini pasien atau keluarga wajib Mac Dougall, & Tjiptono. 2014. Analisia
mengetahui dan ikut serta mengontrol Pengaruh Kualitas Pelayanan
penggunaan obat. Kontroling terhadap Terhadap Kepuasan Pasien.
penggunaan dan konsumsi obat, sebagai Yogyakarta: Andi Offset.
salah satu peran perawat perlu dilakukan Muninjaya. 2014. Manajemen Mutu
suatu pola atau alur yang sistematis Pelayanan Kesehatan. Jakara:
sehingga penggunaan obat benar-benar EGC.
dapat dikontrol oleh perawat sehingga Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian
resiko-resiko kerugian baik secara Kesehatan. Yogyakarta: Rineka
material maupun non material dapat Cipta.
dikurangi. Upaya sistematik meliputi Notoatmodjo. 2011. Aplikasi Praktik
uraian terinci tentang pengelolaan obat Keperawatan Professional.
secara ketat oleh perawat di perlukan Jakarta: Salemba Medika.
sebagai bentuk tanggung jawab perawat Notoatmodjo. 2012. Manajemen
dalam menyelenggarakan kegiatan Keperawatan Edisi 3. Jakarta:
keperawatan. Untuk itu dapat disimpulkan Salemba Medika.
bahwa pengelolaan sentralisasi obat yang Notoatmodjo. 2013. Konsep Penerapan
optimal merupakan salah satu usaha untuk Metode Penelitian Ilmu
meningkatkan mutu pelayanan Keperawatan. Jakarta: Salemba
keperawatan dan kepuasan pasien. Medika.
Notoatmodjo. 2015. Manajemen
KESIMPULAN Keperawatan Aplikasi Dalam
Berdasarkan hasil penelitian dapat Praktik Keperawatan Professional
disimpulkan bahwa ada hubungan 5th ed. Jakarta: Salemba Medika.

509
Nursalam. 2014. Konsep dan Penerapan
Metodelogi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan
Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. 2015.
ManajemenKeperawatanProfessio
nal Edisi 3. Jakarta: Salemba
Medika.
Purwanti, S. 2017. Hubungan Pelayanan
Perawat Dengan Kepuasan Pasien
Rawat Jalan Di Puskesmas Wisata
Dau Malang.Nursing News 2 (2).
Sastrinegara. 2014. Organisasi dan
Manajemen Pelayanan Kesehatan
: Teori Dan Aplikasi Dalam
Pelayanan Puskesmas Dan Rumah
Sakit. Jakarta : Salemba Medika.
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R & B.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2015. Statistika Untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Tjiptono, Candra. 2014. Service, Quality &
Satisfaction.Yogyakarta: CV.
Andi Offset.
Tjiptono. 2017. Manajemen Kepeeawatan.
Yogyakarta: Andi. Triwibowo.
2015. Mutu pelayanan Kesehatan.
Jakarta : EGC.
Supardi. 2008. Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit Edisi Revisi.
Yogyakarta: Konsorsium Rumah
Sakit Islam Jawa Tengah Dan
Yogyakarta.
Tajudin, S. M. 2012. Faktor Penyebab
Medication Error Di Instalasi
Rawat Darurat. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanudin Makasar.
Wemwi. 2017. Hubungan Penerapan
Sentralisasi Obat Dengan
TingkatKepuasan Pasien. Jurnal
Kesehatan vol VII No.2.

510

Anda mungkin juga menyukai