Anda di halaman 1dari 32

Seleksi

KPU
Bawaslu
Daerah
Catatan Tahun
2022 – 2023

Electoral Governance Watch Indonesia (EGWI)


BACKGROUND
KPU Bawaslu adalah lembaga
mandiri, bukan lembaga politik,
meski mengurusi pihak - pihak
yang berpolitik.

Baik Buruknya penyelenggaraan


pemilu salah satunya
dipengaruhi oleh kualitas SDM
penyelenggara dan pengawas
pemilu dari pusat sampai
daerah.

Pada saat seleksi SDM KPU Bawaslu, seluruh tahapan semestinya


dilaksanakan secara professional dengan mengedepankan prinsip -
prinsip meritokratis, bukan pada lobi - lobi politis.

Polling ini dibuat sebagai catatan atas proses seleksi KPU dan
Bawaslu daerah baik di tingkat provinsi atau kabupaten / kota pada
tahun 2022 – 2023.

Pengumpulan sampel dengan metode random incidential. Pengisian


sampel dilakukan secara online melalui link Google form mulai
tanggal 4 – 11 November 2023. Penyebaran kuesioner
menggunakan jalur Whatsapp groups dan Meta ads. Dan pengisian
kuesioner bersifat voluntary.
RESPONDEN
1. JENIS KELAMIN
150

100

50 112
0 28
LAKI - LAKI PEREMPUAN

2. USIA
80

60
63
40
43
20
22 9 2 1
0
36 - 45 46 - 55 26 - 35 56 - 65 21 - 25 17 - 20

3. PENDIDIKAN
100
80
60 77
40
46
20
8 5 4
0
S1 S2 S3 SMA / Sederajat D3

3
4. DOMISILI

Sulawesi Tenggara 1
Kalimantan Selatan 1
Papua Tengah 1
Papua 1
Nusa Tenggara… 1
Maluku Utara 1
Maluku 1
Sumatera Barat 2
Papua Selatan 2
Nusa Tenggara… 2
Lampung 2
Jambi 2
Bengkulu 2
Banten 2
Sulawesi Tengah 3
Sulawesi Selatan 3
Papua Barat Daya 3
Kalimantan Timur 3
DKI Jakarta 3
Sumatera Selatan 4
Riau 4
Bali 4
Sulawesi Utara 5
Sulawesi Barat 5
Kalimantan Tengah 5
Jawa Timur 5
Aceh 5
Jawa Barat 6
DI Yogyakarta 6
Kepulauan Bangka… 7
Kalimantan Barat 8
Jawa Tengah 19
Sumatera Utara 21
0 5 10 15 20 25

4
5. PENGALAMAN KEPEMILUAN

Mantan Timsel KPU Kabupaten 1


Mantan Sekretaris KPU Kabupaten 1
Peserta Pemilu 1
TPD DKPP 1
Mantan Pemantau Pemilu 1
Pegawai Sekretariat KPU Daerah 1
Mantan Bawaslu Provinsi 2
Masyarakat Biasa 3
Saksi / Anggota Parpol 3
Mantan KPU Provinsi 4
Mantan Pengawas TPS 5
Mantan Panwaslu Desa / Kelurahan 5
Pegawasi Sekretariat Bawaslu Daerah 5
LSM Pemilu 10
Mantan KPPS 15
Mantan PPS 16
Akademisi 16
Mantan Panwaslucam 20
Mantan PPK 25
Mantan KPU Kabupaten / Kota 37
Mantan Bawaslu Kabupaten /Kota 59
0 10 20 30 40 50 60 70

Responden dapat memilih lebih dari satu opsi jawaban

5
6. ORGANISASI
IKA UNAND 1 JUMLAH
WALHI DIY 1
IKATAN GURU DAN DOSEN AL WASHLIYAH 1
FBR 1
AKADEMI PEMILU DAN DEMOKRASI 1
TOKOH ADAT 1
DEWAN DA'WAH 1
KKSS 1
GEREJA BETHEL INDONESIA 1
IGI 1
LPK 1
GPII 1
GPMN 1
PMKRI 1
PKK 1
ICMI 1
LKKP 1
ASMINDO 1
AIPI 1
GP ANSOR 2
IKA UII 2
PRAMUKA 2
IMM 4
GMKI 5
PERADI 6
GMNI 6
PMII 9
JADI 9
MUHAMMADIYAH 16
KARANG TARUNA 21
NU 24
NON ORGANISASI 26
KNPI 27
HMI 38

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Responden dapat memilih lebih dari satu opsi jawaban

6
7. PARTISIPASI DALAM SELEKSI KPU / BAWASLU DAERAH
TAHUN 2022 – 2023

80
73

70

60
55

50

40

30 27
21 20
20

10

0
BAWASLU KPU KABUPATEN / BAWASLU TIDAK MENGIKUTI KPU PROVINSI
KABUPATEN / KOTA KOTA PROVINSI

Responden dapat memilih lebih dari satu opsi jawaban

7
RESPONSES
9
10
7. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KETERPILIHAN KPU BAWASLU DAERAH
Lain - lain 11
Jenjang pendidikan yang dimiliki 30
Latar Belakang Identitas Organisasi… 38
Netralitas / Independensi / Imparsialitas /… 39
Kedekatan dengan Pejabat KPU/Bawaslu… 42
Membayar sejumlah mahar seleksi 43
Pengalaman dalam kepemiluan 44
Rekam Jejak dalam Bekerja dan Bermasyarakat 45
Latar Belakang Identitas Alumni Organisasi… 47
Attitude / Sikap / Karakter / Perilaku 47
Kompetensi / Keahlian di Bidang Kepemiluan 48
Keterwakilan Kelompok Masyarakat /… 50
Integritas / Amanah / Keteguhan dalam… 54
Sowan dan lobi - lobi kepada para tokoh… 56
Rekomendasi dari pimpinan partai politik… 60

0 10 20 30 40 50 60 70

NO FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERPILIHAN JUMLAH


1 Rekomendasi dari pimpinan partai politik pusat / daerah 60
2 Sowan dan lobi - lobi kepada para tokoh berpengaruh 56
3 Integritas / Amanah / Keteguhan dalam memegang prinsip 54
4 Keterwakilan Kelompok Masyarakat / Golongan / Identitas tertentu 50
5 Kompetensi / Keahlian di Bidang Kepemiluan 48
6 Attitude / Sikap / Karakter / Perilaku 47
7 Latar Belakang Identitas Alumni Organisasi Kemahasiswaan 47
8 Rekam Jejak dalam Bekerja dan Bermasyarakat 45
9 Pengalaman dalam kepemiluan 44
10 Membayar sejumlah mahar seleksi 43
11 Kedekatan dengan Pejabat KPU/Bawaslu Pusat ( punya orang dalam / dekengan pusat ) 42
12 Netralitas / Independensi / Imparsialitas / Tidak Memihak 39
13 Latar Belakang Identitas Organisasi Kemasyarakatan 38
14 Jenjang pendidikan yang dimiliki 30
15 Lain - lain 11

Responden dapat memilih lebih dari satu opsi jawaban

11
9. Jika ada seleksi KPU/Bawaslu daerah di masa yang akan datang,
anda akan : Jumlah
Mengikuti seleksi KPU Kabupaten / Kota 38
Tidak mengikuti seleksi 36
Mengikuti seleksi KPU Provinsi 18
Mengikuti seleksi Bawaslu Kabupaten / Kota 18
Mengikuti seleksi Bawaslu Provinsi 6
Zolim 1

Tidak akan ikut seleksi lagi sepanjang sistemnya masih seperti seleksi
tahin 2023 ini 1
Tetap berkarir sbg ASN 1
Tersenyum 1

Tergantung komposisi kpu, bawaslu dan Timsel, Timsel selama.ini juga


banyak cawe2 1

Tergantung dari siapa timsel. Jika timsel tidak memiliki pengalaman


keoemiluan mungkin tdk akan mendaftar lagi. 1
Selama tdk jujur maka rugi ikut 1
Sdh tidak percaya dengan integritas kelembagaan 1
Pikir-pikir, apabila sistemnya seperti yang diterapkan dalam seleksi 2022-
2023, saya tidak ikut. Percuma, karena integritas Penyelenggara bukan
lagi hal yang diutamakan 1

Pikir-pikir jika proses seleksi masih seperti saat ini, maka tidak akan ikut.
Tapi, jika sistem seleksi transparan dan akuntabel, maka akan ikut
seleksi 1

Pikir - pikir dulu dengan melihat sejak awal rekuetmen timsel dan lain nya 1
Percuma ikut jga nepotis nya terlalu besar 1
Melihat situasi dan kondisi 1

Melihat komposisi Timsel,.kalau nampak perwakilan partai maka gak ikut 1

Masih berminat, tapi kalau polanya seperti sekarang, mending UU nya


dihapuskan sekalian 1
Kapok kena PHP 1

Jika sistem perekrutan masih ditentukan lewat lobi2 ke parpol maka saya
tidak akan ikut seleksi 1

Dipertimbangkan, jika msh seperti yg periode ini, maka akan


mengurungkan niat untuk mendaftar. 1
Belum tau kl polanya masih seperti ini mending tdk usah 1
Belum tahu.masih trauma 1
BAWASLU RI 1

Akan mengikuti seleksi KPU dan Bawaslu Provinsi serta mengikuti


selekai KPU dan Bawaslu Kabupaten/ Kota, apabila mekanisme seleksi
sesuai dengan Juknis. Tidak politis & Timsel kerja dengan independen. 1

Akan mengikuti jika seleksi ini dilakukan dengan profesional, jujur, adil 1
Akan mengikuti apabila dilaksanakan secara profesional 1

13
COMMENTS
Diantara hal-hal yang anda sebutkan pada kuesioner
no 7 diatas, manakah yang menurut anda paling
mempengaruhi keterpilihan komisioner KPU / Bawaslu
Daerah. Jelaskan alasannya secara detail.

integritas, amanah dan keteguhan dalam memegang prinsip

Sowan dan lobi-lobi kepada para tokoh berpengaruh. Karena dalam hal ini tokoh
yang dimaksud tersebut merupakan tokoh politik. Apabila sudah mendapatkan
rekomendasi dari mereka, maka akan disisipkan di organisasi tertentu, dimana
sebelumnya diduga sudah terkondisikan sejak pembentukan Timsel yang mewakili
organisasi tertentu.

Kompetensi
1. Rekomendasi dari organisasi
2. Kedekatan dengan pengurus partai penguasa
3. Kedekatan dengan pengurus provinsi dan pusat
4. Dari 3 point diatas,tanpa intelektual dan integreitas pun bisa terpilih jadi
komisioner kpu atau bawaslu. Sehingga tidak perlu cerdas dan pintar serta
punya latar pendidikan yang tinggi utk terpilih menjadi komisioner tsbt.

Membayar sejumlah mahar seleksi. Fakta yang terjadi sekarang orang tidak
berintegritas pun apabila dapat membayar sejumlah mahar seleksi dengan nominal
yang sudah ditentukan dipastikan lolos

Kualitas
Saya tidak tahu
Pengalaman rekam jejak

Keterpilihan Komisioner Bawaslu/KPU Daerah lebih dipengaruhi lobby2 politik parpol


melalui Bawaslu/KPU

Jejak rekam dan integritas

Perekrutan di tahun ini, lebih condong dikuasai oleh beberapa oknum pimpinan
parpol n beberapa membayar mahar agar lolos

14
INTEGRITAS; faktor yg sangat mempengaruhi keterpilihan seseorang menjadi PP;
dengan integritas seseorang akan mampu memegang teguh prinsip profesionalisme
dlm melaksanakan tugas, fungsi, hak dan wewenang sebagai PP.
Terasa menonjol dan berpola secara gamblang, serta dpt dbaca komposiai
keterwakilan pada stp kab/kota adlh latar belakang organisasi alumni
kmahasiswaan.
Kompetensi / Keahlian di Bidang Kepemiluan
Rekom organisasi
Kompetensi/keahlian bidang
Kedekatan dengan Pejabat KPU/Bawaslu Pusat ( punya orang dalam / dekengan
pusat ), sebab ini yang terjadi
Pengalaman Dalam Kepemiluan agar hal-hal yang tidak diinginkan bisa dicegah
sedini mungkin dan gagasan atau Ide untuk pemilu dapat dilaksanakan secara baik
sesuai tujuan yang akan dicapai
Integritas dan Rekam Jejak...
Ini sangatlah Penting karena CALON Komisioner Harus memiliki Integritas dan
Rekam Jejak yang Bersih agar terhindar dari Kepentingan Pihak Manapun.
Rekomendasi dari pimpinan parpol pusat dan membayar mahar seleksi.
Komposisi personil KPU RI..adanya PMII.GMNI.HMI. itu adalah ormawa.jika akan
menggunakan organisasi NU dan Muhammadiyah saja
Integritas karena sangat diperlukan untuk membangun sebuah lembaga yang
dalamnya terdapat berbagai macam karakter terutama partai politik yang ingin
menang dengan segala cara untuk itu diperlukan integritas yang sangat bagus bagi
komisiner
Lobi politik dan uang mahar
Integritas
Identitas Alumni organisasi mahasiswa
Kompetensi dan lobi lobi
Integritas, amanah, keteguhan dalam memegang prinsip dengan netralitas/
independensi yang teruji dari pengalaman dalam kepemiluan serta memiliki
kompetensi/keahlian di bidang kepemiluan serta ditunjang jenjang pendidikan yang
dimiliki.
Punya orang dalam
Menurut pendapat saya , integritas amanah dan keteguhan dalam prinsip tapi pada
kenyataannya dalam rekrutmen saat ini memang sangat memprihatinkan, kedekatan
dgn pejabat, lobi " dan wajib ada setoran uang sangat merusak dunia penyelenggara
pemilu
Integritas, karena integritas menyangkut masalah “apa adanya†, tanpa
rekayasa
Kompetensi, integritas dan netralitas

15
Bayar Mahar
Adanya intervensi dari oknum pengurus pusat partai politik disertai dengan
permintaan mahal yg nilainya sgt fantastis
Saat ini rekom organisasi dan partai lebih kental mempengaruhi, dengan
mengesampingkan kemampuan dan penguasaan wilayah
Rekomendasi partai
Campur tangan partai politik dalam Menentukan hasil akhir dari keterpilihan Anggota
KPU/Bawaslu, sehingga peserta yang mempunyai pengalaman dibidang kepemiluan
(bahkan Incumbent Anggota KPU/Bawaslu) akhirnya tersingkir karena kalah
bersaing dengan peserta yang merupakan titipan parpol tertentu dan mengandalkan
lobi-lobi dengan menyogok pansel dan tim seleksi.
Kompetensi/keahlian dalam bidang kepemiluaan.
Tampa memiliki kompetensi/keahlian dalam bidang kepemiluan sudah pasti yang
bersangkutan merupakan bagian yang diloloskan oleh Timseleksi dengan unsur
Tiripan dari organisasi yang berkabolorisasi dengan oknum tertentu guna
kepentingan pribadinya
Kedekatan dengan pejabat pusat, yang di dukung dengan rekomendasi ormas,
parpol pusat serta membayar mahar dalam jumlah tertentu..
Rekomendasi ormas, parpol atau tokoh politik mempengaruhi karena banyak
incumbent berjatuhan meskipun sdh lolos 10 besar karena tdk ada parpol yg
merekomendaaikan maka tdk terpilih
Lobi-lobi
Kalau ingin menjadi anggota bawaslu atau pun kpu th 2022 sd 2023
Seleksi nyo objektif memang terpilih dr yg berpengalam sebgai penyelenggaara
Dan tidak boleh beroganisasi sehingga netralnya nampak .
Ada dekengan dr pusat, dan organisasi tertentu sdh dr daerah
Lobi kepada timsel
Pengalaman dalam kepemiluan, kompetensi kepemiluan, berkarakter, berintegritas.
Kedekatan atau merupakan anggota organisasi kemahasiswaan tertentu
(GMNI/KMHDI).
Pengalaman dalam kepemiluan
Jam terbang/pengalaman tidak akan berbohong
Sbg penyelenggara pemilu tdk hanya mumpuni secara teori, pengalaman di
lapangan juga mempengaruhi cara berpikir utk menganalisa suatu permasalahan.
Pengalaman juga akan mempengaruhi cara berbicara di depan umum.
Yang paling dominan adalah kader organisasi kemahasiswaan dan atau alumni
organisasi kemahasiswaan tanpa mempertimbangkan lagi pengalaman kepemiluan.

16
Attitude dan rekam jejak dalam bekerja. karena sepintar apapun seseorang jika tak
beratitude akan mempengaruhi kondusifitas di dalam bekerja secara kolektif kolegial
dan dari rekam jejak dalam bekerja akan dapat diketahui sperti apa kinerja calon
komisioner KPU bawaslu sehingga tdk seperti membeli kucing dlam karung
Keterkaitan dgn pejabat pusat baik melalui organisasi maupun dengan n
ara hubung
Atitude dan pengalaman kepemiluan
Kedekatan dengan pejabat KPU/Bawaslu Pusat (punya orang dalam), hal Ini sudah
jelas sekali.
Karena yang menentukan adalah anggota KPU/Bawaslu RI, jadi siapa yang punya
Kedekatan hubungan pasti terpilih.
Kedekatan dengan pejabat pusat KPU/Bawaslu
Uang dan partai mana yang merekomendasi
Kedekatan dengan parpol yg anggotanya di komisi 2 dpr ri dan KPU Bawaslu RI
terpilh karena voting di komisin2, mereka hutang Budi sama anggota parpol yg
duduk di komisi 2. Hutang Budi dan intervensi parpol bola salju ke bawah dalam
rekrutmen KPU bawaslu daerah plus panitia adhoc
Rekomendasi partai politik dan ormas tempat agt KPU dan bawaslu
Seleksi periode 2022-2023 lebih kepada kelompok organisasi, bukan
mengutamakan, pengalaman, kemampuan, kapasitas dan juga kapabilitasnya.
Termasuk juga karena kenal dan dekat serta lobi lobi dgn pimpinan tingkat RI
Latar belakang identitas alumni organisasi mahasiswa dan rekomendasi pimpinan
parpol.
Meskipun tidak ada bukti hitam di atas putih, namun secara kasat mata pemetaan
jatah sangat terasa. Atitude, integritas, kompetensi, netralitas, rekam.jejsk,
pengalaman dan jenjang pendidikan tidak dipertimbangkan sama sekali. Bahkan
dalam satu organisasi pun tidak dipertimbangkan, hanya mengutamakan kedekatan
semata
Membayar sejumlah mahar yg diminta.
keterwakilan kelompok masyarakat/golongan/identitas tertentu...kalau mereka
mempunyai latar belakang pengalaman dikepemiluan is ok. mungkin bpk/ibu dan
publik tahu bawa rekrutmen tahun 2022 jauh beda dengan tahun2 sebelumnya. dan
saya tidak munafik bahwa latar belakang secara keorganisasian itu juga perlu. tapi
jangan sampai kaya rekrutmen priode sekarang tambah mundur dan kacau. yang
mengesampingkan kualitas, loyalitas dan integritas. harapan buat kedepan evaluasi
yang berkenaan dengan timsel dan teknis dalam CAT karena saya semapat
menyampaiakan secara resmi kepada timsel, tidak ada tanggapan sama sekali dan
terakhir ada perubahan undang -undang Nomor 7 tahun 2017 tentang rekrutmen
sebagai wewenang Bawaslu RI dan KPU RI daerah tidak diberikan sperti sebelumya

17
Yang mempengaruhi keterpilihan kpu Bawaslu daerah karena organisasi masyarakat
yg merekomendasi meskinya orang yg terpilih harus netral
Lobby2 dengan parpol. Itu fakta yg tidak terbantahkan hari ini
Integritas krn sikap ini sangat mempengaruhi semua dlm melaksanakan tusi baik
sebagai anggota KPU maupun Bawaslu
Integritas
Kemampuan dan integritas Kepemiluan dan lainya yang ditunjukan dari NILAI baik
CAT, makalah, wawancara, rekam jejak di masyarakat, organisasi yang MENEMPA
seseorang.. karena nantinya komisioner akan bekerja dan berhadapan dg persoalan
kepemiluan, masyarakat dan birokrasi..dst... Terutama yang memiliki kepribadian
dan keilmuan yang bisa dikontribusikan dalam masyarakat sebagai apresiasi
seseorang juga
Rekomendasi organisasi
Yang terjadi saat ini adalah latar belakang organisasi dan kelompok tertentu.
Dominasi ************** sangat kasar, juga ada solidaritas buta dari alimni
STPDN/IPDN. Orang yg jelas2 bermasalah tp krn ada kedekatan organisasi dan
kelompok maka tetap lolos dan dilantik. Disamping itu, isu permainan uang jg cukup
kuat
Rekuetmen 2022 -2023 sangat kental dengan warna keterwakilan ormas sayap
partai dan kecondongan berpihak ormas untuk parpol tertentu dan alumni organisasi
kemahasiswaan, sowan2 dn loby2 ke tokoh parpol, dan adanya campur tangan
parpol.....hal ini menyebabkan rekutmen tidak profesional dna terkesan formalitas
belaka karena yang terpilih sudah di pilih ditentukan sebelumnya.. ditambah TIMsel
yg tidak netral karena penunjukan bahkan banyak timsel yang tidak memiliki
pengalaman/tidak memiliki keilmuan kepemiluan itu sendiri.....
kesepakatan jumlah suara yang bisa didapatkan setiap TPS untuk partai politik/calon
DPR
Mereka membayar kepada timsel
Semestinya yg saya sebutkan diatas menjadi pedoman dalam pemilihan
Bawaslu/KPU kab/Kota. Bukan sebaliknya.
Punya orang dalam dan memberikan mahar. Karena sebelum tahalan seleksi irang
yanga akn mengikuyi seleksi secara terselubung diminta komitmen membayar uang
mahar, satu komando dengan seniornya meski pweintah seniornya keluar dari jalur
profesionalisme.
Latar belakang organisasi
Rekomendasi dari Partai Politik
Sowan lobi lobi tokoh berpengaruh
Semua ormas suda terapiliasi dgn parpol tertentu, karena kebanyakan petinggi
parpol duluny adalah aktivis di ormas.

Jadi kl mau bepeluang besar masuk KPU harus mencari kedekatan dgn parpol
tertentu
18
Latarbelakang kemahasiswaan, lobi-lobi dan mahar
Latar belakang identitas aljmni organisasi kemahasiswaan karena timsel
representasi alumni oragnisasi kemahasiswaan
Untuk rekrutmen 2023 ini dari ketentuan proses seleksi yang saya pilih di nomor 8
tersebut, yang sesuai peraturan perundangan dan kompetensi, hampir tidak ada
satupun yang terpenuhi.
Karena seleksi Bawaslu/,KPU kab/,kota tahun 2023 ini terlalu kental sarat
kepentingan muatan politis. Hingga seakan independensi tergadaikan. Bendera
organisasi / gerbong / rekom / pamgurus parpol mewarnai polemik gaduhnya proses
rekrutment.
Saya sungguh kecewa. Namun tetap berlapang dada. Legowo meski tidak terpilih.
Karena saya sadar diri tidak pake gerbong seperti yang saat ini marak. Saya lebih
utamakan kompetensi diri
Rekrutmenbawaslu curang
Rekomendasi pimpinan partai karena untuk memenangkan golongan tertentu
Rekomendasi dari Partai Politik (PDIP dan PKB) kalau di tempat saya
Dekengan pusat,,,warna,,,dan organisasi
Dalam proses seleksi sekarang timsel suda tidak lagi melihat rekam jejak peserta
dan pengalaman kepemiluan tetapi yg di lihat adalah keterwakilan kelompok partisan
partai tertentu, dan pada seleksi bawaslu periode 2023 -2028 yang pling dominan
adalah GMNI yang berkolaborasi dengan PDI perjuangan dan itu terbukti di setiap
daerah di Maluku dua sampai tiga kader GMNI yg terpilih
Rekomendasi partai politik
Latar belakang organisasi, dan pengaruh partai politik
Membayar Sejumlah Mahar. Latar belakang alumni organisasi kemahasiswaan.
Dekat dengan pejabat KPU/Bawaslu Pusat.
Rekomendasi dari ketua DPC Parpol
Bekingan pusat, bawaan partai, ormas
Rekam jejak dalam bekerja dan bermasyarakat, karena dari rekam jejak inilah
sesorg dapat di nilai Attitude dan karakter kerja dalam memahami setiap
permasalahan, mampu belajar dengan cepat dan memahami solusi dengan aturan
yang berlaku sehingga keputusan yang di hasilkan bersifat netral dan independen.
Integritas adalah yang fundamental bila menjadi penyelenggara pemilu, bagaimana
pemilu berintegritas bila penyelenggaranya tidak lagi berintegritas.
Pengalaman dalam kepemiluan
Rekomendasi dari Pimpinan Parpol Pusat maupun daerah, termasuk "gerbong"
organisasi seperti KAHMI/ HMI, GMNI, PMII

1. Hubungan se organisasi dg Pimpinan;


2. Hubungan kekerabatan;
19
3. Politik Uang (berdasarkan rumor) dan berita2 yg tersebar, walau sulit
dibuktikan

Pengalaman saya ikut seleksi KPU Provinsi, keterpilihan seseorang dipengaruhi oleh
ketidaknetralan para anggota tim seleksi, dimana Timsel diangkat oleh KPU RI
berdasarkan titipan dari organisasi dan diperkuat oleh pengurus Parpol dan calon
kandidat dalam pemilihan, lalu kemudian untuk masuk 6-10 besar kandidat titipan
yang memegang tidak bisa berkompetisi harus mengeluarkan sejumlah biaya agar
masuk 6 atau 10 besar. Dan saat dilakukan FPT atau SSGD, calon diminta
membayar sejumlah biaya kepada perwakilan organisasi dan parpol. Dan pada
umumnya calon disuruh melakukan transaksi bayar dimuka sebelum pengumuman
di keluarkan oleh penyeleksi.

Rekomendasi dari pimpinan partai politik pusat / daerah dan latar belakang alumni
organisasi kemahasiswaan. Contoh di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, anggota
KPU/Bawaslu terpilih berdasarkan rekomendasi dari PDIP, Partai Golkar, PKB, dsb,
termasuk rekomendasi dari GMNI, HMI, PMII, dsb.
jelas orang yg berintagritas/amanah/keteguhan dalam memegang prinsip akan
memengaruhi kinerja seseorang tersebut
Integritas, rekam jejak, dan kompetensi
Bawaan
Latar belakang organisasi kemahasiswaan yang pernah diikuti. Saya TDK bisa
menjelaskan tetapi isu terkait "gerbong organisasi GMNI HMI PMII" benar adanya.
Dan itu termanifes dr anggota KPU Bawaslu yg terpilih.
Integritas, amanah, independen & kompentensi
Rekomendasi dari partai politik
Lobi-Lobi Politik
Orang yg sangat dekat dengan Komisoner provinsi
Rekam jejak dalam bekerja, karna dari pengalaman baik dia bekerja disoatu tempat,
timsel bisa menilai kalau peserta tersebut akan bisa bekerja dengan baik meskipun
pekerjaan yang sulit
Mahar dan rekom ketua Partai pusat
Integritas, netralitas, amanah, tegas dan berpengalaman di kepemiluan
Rekomendasi parpol,mahar seleksi ke Timsel..alumni organisasi. Kenyataan dan
pengalaman saya sendiri .tanpa uang,tanpa rekom dan tanpa alumni himpunan
mustahil bisa jadi walaupun nilai cat tinggi dan tidak pernah tersandung kasus
hukum.
Koneksitas
Pengalaman di bidang kepemiluan sangat penting, sehingga ketika terpilih bisa
langsung bekerja secara profesional

20
Integritas perlu di miliki oleh anggota KPU atau Bawaslu, serta sikap profesionalitas
dalam bekerja
Latarbelakang ormas
Kedekatan dengan partai politik dan ada maharnya
Pengalaman penyelenggara dari bawah,attitude,integritas,profesional,sesuai
kemampuan,
Rekomendasi organisasi tertentu.
Lobi...basic ormas atau ormawa punya kedekatan dengan org atas melakukan
lobi...niai ujian tinggi pun gak akan jadi
Kompetensi, bidang keahlian kepemiluan karena menjadi penyelenggara bukan
waktunya untuk belajar tetapi harus action
Sowan dan Lobi-lobi kepada para tokoh yang berpengaruh dan memiliki kedekatan
dengan para pimpinan di pusat
Bawaslu daerah
Integritas Amanah Keteguhan dalam memegang prinsip
Latar belakang organisasi sangat penting AGAR supaya karakter dari calon Bawaslu
dapat di ketahui
Kedekatan dan rekomendasi Partai Politik
Membayar sejumlah mahar seleksi serta rekom partai sehingga integeritas
penyelenggara tergadaikan khususnya (Bawaslu) yg tentunya sangat mempengaruhi
dalam pengambilan suatu keputusan dalm penanganan pelanggaran (partai
perekom)
Sudah pernah menjadi penyelenggara pemilu sebelumnya
Semua Tes yang dilakukan & Latar belakang organisasi
Sowan dan lobi-lobi dengan tokoh berpengaruh, karna adanya kepentingan politik di
dalamnya
Prospek keterpilihan seseorang yang mengikuti seleksi apalagu di daerah saya,
lebih banyak kecenderungan hal-hal diatas. Sehingga semasa seleksi berjalan
menuai banyak tanggapan masyarakat terlebih kelompok akademisi, organisatoris,
dan tokoh masyarakat yang paham tentang kepemiluan. Sehingga ini perlu menjadi
evaluasi seleksi kedepan agar terhindar dari tendensi atau pretensi politisasi dari
berbagai kepentingan tersebut diatas.
Integritas.Seseorang harus mempunyai integritas yang tinggi karena itu bentuk rasa
konsisten berupa keyakinan,tanggung jawab dan amanah dalam bertugas
Integritas/Amanah/Keteguhan dalam memegang prinsip
Menjual beli jabatan selain untuk kepentingan sekelompk tertentu.
Yang paling berpengaruh kedekatan dengan parpol
Pengetahuan akan sangat mempengaruhi kwalitas pekerjaan
Rekam jejakdlm bekerjadan bermasyarakat..
Kpu/Bawaslu mewakili organisasi atau atau masyarakat tertentu sekarang ini
21
Rekomendasi pimpinan parpol
Punya orang dalam di tingkat atas. Salah satu Anggota Bawaslu Kab. mempunyai
kedekatan dengan Anggota Bawaslu Prov yg mana memiliki hubungan kedekatan
dengan Anggota Bawaslu RI. Mereka juga satu organisasi.
Penjilat dan lobi lobi
Adanya Mahar
Integritas / Amanah / Keteguhan dalam memegang prinsip
T lobi2 terhadap tokoh politik menggunakan tangan2 orang yang berpengaruh untuk
di loloskan menjadi anggota komisioner KPU atau Bawaslu.
Integritas

22
Isikan pandangan, saran dan kritik anda terhadap
proses seleksi KPU Bawaslu di tingkat daerah
pada tahun 2022 – 2023
sangat cocok tapi harus konsekwen
Asas penyelenggara dan penyelenggaraan pemilu sudah jelas diatur di dalam UU No. 7/2017.
Laksanakan proses seleksi sesuai asas. Karena ironisnya, belum dimulainya seleksi, tapi sudah
diketahui nama-nama yang akan ditetapkan. Proses ini harus berubah, karena untuk mengawali
pemilu yang demokratis dan berintegritas tidak lagi diawali dari penyelenggara yang bersih dan
netral, tetapi harus diawali dari Timsel yang bersih dari konflik kepentingan dan menjunjung tinggi
semangat netralitas
Adanya keberpihakan
1. Sistem pengrekrutan diperbaiki
2. Timsel harus independen
3. Nilai Murni hasil intelektual peserta,bukan hasil katrolan atau kedekatan dan diumumkan
4. Harus ada skala nilai kelulusan tiap tahapan dan total akumulasi untuk menjadi komisioner
kpu/bawaslu
Proses seleksi KPU Bawaslu tahun 2022-2023 sangat miris,,,,bukan karena saya tidak lolos tapi
krna praktek2 di tahapan seleksi yang sarat kepentingan. Sehingga seleksi yang dilakukan
hanyalah formalitas.
Lebih cepat pembayaran Gaji Timselnya
Tidak ada
Harus lebih baik lagi
Tidak ada transparansi terhadap hasil CAT, Tes Psikologi, dan Fit and Profer Test. Seharunya nilai
hasil tes setidp tahapan selslu dipublikasikan. Begitu juga rekam jejak kepemiluan terhadap calon
Bawaan siapa an lue atau Bawaslu
Perekrutan KPU n Bawaslu tahun 2022-2023 sudah rusak sejak perekrutan di tingkat pusat, karena
beberapa parpol menitipkan orang utk duduk sebagai komisioner sehingga berdampak pada
perekrutan di daerah....., parpol yg punya komisioner di tingkat pusat juga bekerja utk
menempatkan orangx ditingkat daerah, belum lagi Timsel yg sistem penunjukan langsung dari
pusat tanpa adax proses pendaftaran dan juga direkrut berdasarkan rekomendasi parpol n
beberapa oknum pengurus parpol n Timsel yang secara langsung meminta sejumlah mahar untuk
diloloskan jadi komisioner......#miris
Seleksi KPU/Bawaslu Daerah 2022 - 2023 sangat jauh dr prinsip profesionalisme dan
transparansi. Ke depan diharapkan agar seluruh rangkaian dan proses seleksi lebih profesional
dan transparan.
Sudah masuk generasi ke iv......
Pertahankan model kmaren agar bahagia meski tergadai
😊
Lebih transparan hasil penilaiannya
Ruwet
Terbuka, umum, selektif
Rekam Jejak dalam Bekerja dan Bermasyarakat
Lanjutkan, Jaga Kepercayaan Masyarakat

23
Seleksi KPU Bawaslu periode 2022-2023 Lebih Buruk dari Seleksi Periode 2017- 2018, Penuh
Rekayasa, Transaksional, Mengabaikan Tanggapan Masyarakat dan Putusan DKPP. TIMSEL
Tidak Kompeten, Tidak Profesional, dan Independen (Patut diduga menerima SUAP).
Hasil Penilaian dan Keputusan Uji Kepatutan dan Kelayakan (FPT) oleh KPU Provinsi untuk
Menentukan Peringkat 1 sampai 10 tidak sesuai Dengan yang diumumkan Oleh KPU RI.
Sebaiknya setiap Tahapan Seleksi Hasilnya langsung diumumkan agar tidak terkesan direkayasa
oleh TIMSEL.
Contoh Tes CAT yang Hasil nya pada Seleksi Kemarin TIDAK langsung diumumkan oleh TIMSEL.
Proses seleksi yang tidak manusiawi, tdk tertib dan tdk taat azas penyelenggara.
1. Keterwakilan organisasi NU dan Muhammadiyah
2. Keterwakilan perempuan
3. Sudah pernah sebagai penyelenggara pemilu.PPS/PPK
4. Tim seleksi yg profesional dan netral
Agar dalam seleksi lebih terbuka dan memperhatikan pengalaman dan rakam jejak selama calon
Tim seleksi harus benar2 bersih dari kepentingan politik dan organisasi. Tapi wawancara oleh
Komisi ll DPR RI sangat penuh dengan intrik merubah independensi dan integritas Anggota terpilih
Kurang adanya politik berbagi baik dr atas sampai bawah
Saya sungguh heran, seleksi penyelenggara pemilu tetapi nampaknya orang² yang
berpengalaman di kepemiluan menjadi NEGATIVE LIST dari Timsel.
Semoga seleksinya transparan, akuntabel, dan yang terpilih orang-orang yang kompeten dan
berintegritas
Intervensi parpol, ormas sangat kentara sekali dalam proses seleksi penyelenggara pemilu ( KPU-
BAWASLU) di tingkat daerah sehingga terdapat aneka warna ditubuh KPU-BAWASLU DAERAH.
Penuh KKN. Kolusi Kedekatan & NEPOTISME
Untuk seleksi penyelenggara pemilu tahun ini sangat bobrok sekali, mulai dari kedekatan pejabat,
sampe nilai setoran menjadi kewajiban, tahapan rekrutmen yg banyak tabrak aturan tidak
konsisten, saran untuk kedepannya untuk rekrutmen penyelenggara pemilu sesuai regulasi dan
harus transparan proses seleksi seperti seleksi th 2013-2018, itu tiap tahapan langsung di
umumkan untuk proses selanjutnya,
Tim Seleksi bisa memilih komisioner yang kompeten, kredibel, bisa bekerja sama, dan bisa menjadi
institusi yang memperkuat demokrasi di tanah air. Serta benar2 memperhatikan keterwakilan
perempuan, apalagi perempuan tersebut memiliki kompeten & kredibel yg tidak diragukan lagi.
Tidak transparan, dipilih tidak berdasarkan kompetensi dan integritas, tetapi berdasarkan rekom
parpol dan keterwakilan organisasi (tidak profesional dlm perekrutan baik KPU maupun bawaslu)
UU No 7 Tahun 2017 perlu direvisi agar Anggota KPU Kab/Kota diangkat oleh KPU Prov, sehingga
tarikan politik DPP Partai Politik semakin kecil tidak seperti sekarang. Kemudian wawancara
menuju 2 kali kebutuhan dan fit and proses test dilaksanakan secara terbuka agar publik tau mana
yang layak jadi penyelenggara. Tidak serba tertutup yang membuat bayar mahar semakin marak
seperti sekarang
Permainan KKN yg secara gamblang dan terbuka, baik mahar yg nyata2 terucap bahkan bbrp
oknum parpol turut intervensi..
Mohon proses seleksi fpt sdh dilakukan oleh KPU Provinsi dan sdh dinilai dan direkam pula tesnya.
Mohon hargai peserta yg menguasai kepemiluan,, integritas yg bagus, dan punya dedikasi yg baik
untuk lembaga, krn setiap tes sesama peserta saling bercerita dia bisa tdk menjawab suatu
pertanyaan. Apalagi dr hasil tes yg dikirim ke ri dr provinsi tentunya sdh diberi ranking, kl smpai
terjadi rangkinh 1 hasil fpt harus terlempar ini sangat memilukam. Jd mohon jgn rusak sebuah
proses seleksi yg sdh dijalani, kl msh seperti ini trus bukanya kebaikan lembaga yg akan didapat tp
bsa jd kehancuran, apalagi skrg masyarakat sdh membaca proses seleksi ini, kasihan lembaga kl
nanti masyarakat sdh tdk percaya pd proses seleksi apalagi tdk percaya lagi pd KPU
Jangan ikut seleksi kalo tidak punya koneksi

24
Proses seleksi yang sangat mencederai nilai-nilai kejujuran, independensi, integritas sehingga
membuat kecewa banyak pihak (peserta) karena merasa terzolimi dengan hasil dimanipulasi dan di
rekayasa.
1. Memperhatikan Tim Seleksi Anggota KPU daerah yang mampu menilai rekam jejak peserta
bukan timseleksi yang mengamankan oknum maupun titipan dari berbagai unsur terutama dari
Peserta Pemilu itu sendiri
2. Tim seleksi wajib melaksanakan tahapan sesuai PKPU itu sendiri, bukan membuat kebijakan
yang di mana akan menimbulkan ketidak kepercayaan publik terhadap Penyelenggara Pemilu itu
sendiri terkususnya di Daerah Otonomi Baru seperti yang terjadi Pada Prov. Papua Selatan
Dalam seleksi diharapkan timsel lebih selektif dan lebih transparan dalam melakukan seleksi
sehingga calon anggota KPU/Bawaslu yang dihasilkan lebih baik dan berintegritas, sehingga dalam
melaksakana seluruh tahapan pemilu dapat berjalan dengan baik sesuai dengan apa yg harapkan,
sesuai peraturan yang berlaku
Sama sekali tidak memperhatikan pengalaman kepemiluan seseorang, yg kedengaran santer
adalah kedekatan dengan tokoh parpol , ormas dan pihak-pihak yg menentukan keterpilihan
menjadi faktor utama. Maka pertaruhan independensi , kemandirian atau imparsial dlm
menjalankan tugas kepemiluan patut dipertanyakan.
Mohon untuk menjadikan seleksi baik KPU maupun BAWASLU sesuai dengan kemampuan dan
harus jujur bersih berintegritas tidak seperti seleksi saat ini yang sarat akan kepentingan politik dan
menjadi boneka parpol serta golongan tertentu

Sebagai penyelenggara tahun 2022 sd 2023 proses seleksinya objektif yg dilihat berpengalaman
sebgai penyelenggar dan rekam jejak penyelenggara..
Mohon melihat SDM yg berpengalaman sbg pemilu min panwascam atau PPK 1 periode, partai
tertentu dan atasan sangat dominan dan interfensi tidak melihat pengalaman ataupun SDM rendah
jujur sy ikut malu melihat bawaslu sekarang seperti tdk ada roh apalg pkpu nya ganti2 yg
sebenarnya tidak perlu ada pengawasan, ujungnya semua diperbolehkan masa ada Aps
Seharusnya waktu penelitian adm dan sanggahan masyarakat lebih lama dan ada portal khusus
yang menyajikan latar belakang calon
Proses seleksi Bawaslu 2023 penuh dgn kepentingan yg luar biasa, transaksional..

Harapan, seleksi KPU Kab/Kota 2023 khususnya di Papua, mohon unt diawasi secara ketat dan
timsel Bawaslu 2023 jgn lg diakomodir jd timsel KPU Kab/Kota 2023..
1.Tidak tepat jadwal pelaksanaan, kedepan setiap tahapan seleksi harus sesuai jadwal yg sudah
ditetapkan.
2.Timsel sebaiknya direkrut dari SDM yg memahami kepemiluan.
3.Mengelimanasi calon anggota penyelenggara yang sudah diumumkan pd saat menjelang
pelantikan merupakan perbuatan yg tidak profesional.

Kurang nya keterwakilan perempuan


Organisasi jangan dijadikan patokan utk mewakili sebagai pejabat penyelenggara pemilu
Rekam jejak, pengalaman, netral lebih banyak diperhitungkan utk mendapatkan poin tinggi
Hy karena masuk organisasi bisa terpilih utk mewakili organisasi nya
Yang paling jadi pertanyaan,mengapa sampai ada calon yg diloloskan jelas jelas adalah sebagai
pengurus parpol, juga terdapat calon yg tdk memiliki pengalaman kepemiluan sampai diloloskan
sementara calon yg sdh memiliki pengalaman yg tersingkirkan.
Seleksi KPU bawaslu 2022-2023 sangat-sangat politis karena para pembesar partai di pusat baik
yang sudah duduk di Dewan maupun di luar Dewan yg berasal dr organisasi gmni, hmi, pmii dan
NU sudah ikut campur dalam proses seleksi KPU bawaslu. Sebaiknya seleksi KPU bawaslu ke
depan tidak demikian demi menghasilkan penyelenggara pemilu yg benar-benar berintegritas tdk

25
sekedar slogan kosong. Integritas tapi nyatanya hasil seleksi KPU bawaslu aja dipengaruhi oleh
pihak luar.
Seleksi anggota KPU dan Bawaslu harus menempatkan integritas, profesionalitas, dan rekam jejak
yang mendukung sebagai penyelenggara pemilu, bukan berdasarkan organisasi dan kedekatan
dgn pejabat pusat
Ada isu yg menganggu bahwa calon komisioner hrs ada rekomendasi parpol, seharusnya urk
independensi komisioner ini tidak boleh
Seluruh nilai test , baik test CAT, Kesehatan, Psikologi maupun wawancara harus diumumkan
secara terbuka baru fair.
Semua proses harus transparan, publisitas hasil tes pd setiap tahapan. Berbasis kompetensi,
integritas dan prosional serta rekam jejak.
Lebih baik di bubar aja....tidak.sesuai dengan sumpah jabatan dan sudah jauh dr cita2 demokrasi...
Siapa banyak uang di dapat
Siapa yang di dukungpartai dia dapat
Siapa yang masuk ormas di mudahkan
Walau ngga punya pengalaman sekali pun
Transparan menentukan timsel, tidak berdasarkan keterwakilan ormas, sehingga di daerah kristen,
mayoritas komisioner agama lain, tak paham local politik, ironisnya tak paham kepemiluan
Sangat jauh dari profesionalitas, lemah dari sisi integtitas, sebab mereka yg diluluskan mereka yg
punya koneksi dgn partai, ormas tempat komisioner bernaung serta relasi dengan Timsel.
Independen berasa partai dan ormas. Aroma uangpun tercium
Seleksi Bawaslu daerah lebih tdk transparan hasil nilainya, bersifat like n dislikke, berdasar
pesanan klompok tertentu, tdk mempertimbangkan prestasi kerja incumben, yg terpilih dari alumni
PT Tertentu(Jogja dominasi UGM) walau nol pengalaman kepemiluan, yang terpilih hanya dari
kelompok organisasi kemahasiswaan tertentu(GMNI,HMI, PMII). Kapasitas dan kapabilitas yg
terpilih sangat meragukan kinerjannya.
Utk seleksi KPU daerah penilaian masih transparan hasil nilai diumumkan, pertimbangan
pengalaman diperhatikan. Tapi proses penentuan terpilih kembali hanya dari kelompok organisasi
tertentu(GMNI, HMI, PMII), kriteria penilaian akhir tdk terbuka karena yg pilih katanya RI, namun
pesanan dari kelompok tertentu nuansanya juga kuat.
Kurangnya keterbukaan dalam setiap tahapan. Rekam jejak selama menjadi penyelenggara,
kompetensi kepemiluan dan pendidikan yang mendukung tugas-tugas penyelenggaraan pemilu
tidak dipertimbangkan. Ketidakjelasan jadwal yang senantiasa berubah-ubah dan tidak manusiawi.
Mendadak dan tidak mempertimbangkan jarak menuju lokasi test yang mengakibatkan peserta
terlambat.
Saran, perbaiki semua prosedur dengan senantiasa taat asas penyelenggara pemilu yang
harusnya menjadi patokan saat memilih personil yang diharapkan dapat mewujudkan pemilu yang
demokratis dan berkeadilan.
Timsel harus punya integritas, pengalaman pemilu dan tdk ada kepentingan serta bersih.
rekrutmn penyelenggara priode sekarang harus di evaluasi bersama2. karena kedua
penyelenggara harus jujur, adil, mandiri, profesional dan berintegritas dalam menjalankan tugas
dan kewenangannya
Saran utk pemilihan seleksi kpu daerah harus berdasarkan kemampuan dan pengalaman sebagai
penyelenggara jangan hanya latar belakang ormasnya saja
Seleksi sekarang sarat politik. Bawaslu sudah tidak lagi netral. Tapi sudah menjadi peroanjangan
parpol.
Penyelenggara Pemilu adalah garda terdepan untuk menciptakan pemilu yang demokratis,
berintegritas dan berkualitas, klu penyelenggara yg dibentuk tanpa memperhitungkan kompetensi,
pengalaman dan memiliki integritas, maka jangan bermimpi untuk mencapai tujuan dari pemilu
dan/ataupun pemilihan.
Seleksi kedepan harus merujuk kepada prinsip prinsip demokrasi, independen, CAT dan FPT saja,
nanti dinyatakan lulus baru tes kesehatan dan psikologi
26
Nilai CAT, psykotest, wawancara tidak terlalu signifikan padahal hal tsb sangat krusial sbg
penilaian awal yang akan diperdalam dalam wawancara dan tulisan atau ide/ gagasan yang
orisiional
Harus Timsel lebih independen dan netral lebih mengutaman kecakapan dan integritas
1. Stop dominasi dan permainan kasar dr organisasi tertentu.
2. Lakukan proses seleksi yg obyektif
3. Tampilkan/umumkan hasil CAT
4. Hapus soal tes Esay, krn soal Essay tes ini menjadi alat dr Timsel utk menaikkan atau
menurunkan nilai tes peserta tergantung kepentingan timsel. Pemeriksaan Esay Tes sangat
dipengaruhi oleh subyektifitas timsel
Timsel dibentuk dan dipilih oleh TiM independen, CAT wajib hasilnya diumumkan langsung terbuka
untuk umum, psikotes dn kesehatan wajib sebagai syarat dan hasilnya di umumkan pula secara
terbuka untk umum, demikian pula wawnacara dan FPT di siarkan live streaming sehingga jelas
transparan semuanya
Hasil ujian essya harus diperiksa tim independen dan dipublikasikan secara terbuka atau essya
tidak perlu ada Krn essay ini menjadi ajang kolusi
Sangat memprihatinkan, tdk mempunyai atitut dan integritas yg baik..terlalu politis dgn parpol dan
transaktional
Publikasikan nilai hasil/proses seleksi dari awal sampai akhir
Hendaknya seleksi kpu dan bawaslu daerah dilakukan oleh orang atau pihak yang independen,
jujur, adil, berintegritas, amanah dan memiliki komitmen terhadap kepedulian pemilu yang jujur, adil
dan bermartabat
Kurang memperhatikan peserta yang non organisasi maupun keterwakilan perempuan, banyak
KPU dan Bawaslu Kabupaten/Kota yang tidak ada keterwakilan perempuan padahal peserta ada
yang masuk di 20 besar
Seleksi bisa dlaksnakan secara Profesional..transparan dan akuntabel
Untuk seleksi Bawaslu rikes nya tidak perlu telanjang bulat seperti casis, tes nya hanya dlm
bentuk.pilihan ganda saja, essay nya dihilangkan krn bisa dimanipulasi, tes CATnya dipublikasi,
biar transparan

Seleksi terbuka untuk pansel dgn penilaian yg transparan diumumkan ke publik hasil penilaiannya
Sangat tidak netral. Sarat kepwntingan politik. Marwah penyelengara audah tergadaikan oleh
komplotan tertentu
Seleksi seyogyanya melihat kompetensi calon dan mengedepankan kepentingan lembaga/negara
Rekrutmen tahun 2023 ini sangat sarat muatan politis dan sarat kepentingan. Hingga yang
berintegritas malah terabaikan.
Skor nilai CAT yang jujur dapat nilai bagus malah hangus , dikalahkan dengan yang pake gerbong
dan bendera organisasi/ rekom. Hal ini sungguh sangat disayangkan. Apalagi sampai menunda
pelantikan hingga menyebabkan kekosongan jabatan komisioner kab,/kota di daerah.
Smoga seleksi Bawaslu/KPU kab/kota periode yg akan datang lebih mengedepankan kompetensi
integritas dan independensi sesuai yang tertuang dalam peraturan perundangan. Al
Seleksi Bawaslu curang, berharap rekrutmen KPU Kabupaten Kota lebih pada integritas
Saran agar integritas, netralitas, Jujur, amanah dan tegas adalah dasar dlm memilih
penyelenggara, kritik seleksi bawaslu yg sdh terjadi tdk melihat kualitas individu tp rekomendasi
golongan
1. Timsel merupakan rekomendasi Parpol;
2. Ketua Timsel selalu melakukan komunikasi dengan Perwakilan Parpol, hal ini semakin
memperjelas tidal profesionalnya Timsel;
3. Berdasarkan pengalaman seleksi yang saya ikuti, Timsel tidak melakukan pendalaman,
konfirmasi ataupun evaluasi sesuai dengan UU 7 2017 bagi petahana;
4. Tidak tranparansi nilai hasil tes pertahapan maupun keseluruhan.

27
Pandangannya seleksi penyelenggara tahun 2022/2023 sangat tidak fair... Timsel diatur siapa aja
trus sudah tersebar isu yg akan masuk dsbnya. Saran nilai terbuka seperti 2018 yang mana saya
lolos tanpa Embel2 dan satu2nya yg bukan esisting..nilai dibuka atau sistem passing grade. Kritik
carut marut seleksi sudah secara masif SE Indonesia sampai bahkan tertundanya pelantikan yg
mengakibatkan kekosongan pimpinan Bawaslu kab/kota SE Indonesia. Salam hormat demokrasi
Proses pembentukan timsel yg amburadul dan tidak punya pengalaman kepemiluan tetapi di pilih
menjadi timsel
Timsel harus netral
Banyak yg tidak memiliki pengalaman kepemiluan, tim sukses/pendukung calon dan pasangan
calon tertentu, nilai seleksi yg tidak masuk kualifikasi kemudian diloloskan atau terpilih.
Sejak awal pemilihan Tim Seleksi dilakukan tidak transparansi, sehingga Timsel tidak
mengindahkan pedoman dan lebih memihak berdasarkan Bayar, Lobi maupun pendekatan
Keluarga dll.

Saran Saya bahwa proses perekrutan harus transparan dimulai dari seleksi TimSel.
Bawaslu harus diselamatkan dengan pemilihan komisioner yg objektif, harus ada pengawas
eksternal dalam rekrutmen.
Tidak profesional , banyak campur tangan organisasi kelompok kemasyarakatan,
pimpinan pusat penyelenggara pemilu lebih mengutamakan jaringan tanpa memperhatikan
kapasitas, record , banyak titipan unsur ormas agama, partai, timsel tdk kredibel , tidak
transparan, ygblulus dan sdh di SK -KAN BISA BATAL. . BANYAK KEKACAUAN.
Lembaga Penyelenggara Pemilu seyogyangadiisi oleh org2 yang mampu membuat keputusan
secara mandiri, dan berintegritas. Campur tangan organisasi adalah hal yang wajar sebagai bentuk
distribusi kader organisasi di ruang2 publik, dengan catatan orang -orangvyang di rekom adalah
benar2 dari kader organisasi sehingga sudah teruji kemampuannya dalam berorganisasi,
memimpin, dan berkomunikasi, sehingga seleksi diantara kader lebih objektif, bukan memaksakan
seseorang di lebelkan dalam satu organisasi untuk memenuhi jatah-penjatahan. Selain itu seleksi
KPU-Bawaslu menjadi HARAM hukumnya adanya campur tangan dari PARTAI POLITIK, apalagi
dengan MAHAR BERUPA UANG atau Perjanjian Pemotongan Gaji perbulannya.

Maka saran saya untuk menghasilkan penyelenggara yangampu bekerja secara profesional dan
mandiri haruslah orang2 yangemelikinkemampuan, maka semua tahapan seleksi harus di buka
hasilnya secara terbuka..CAT diumumkan, dan nilai essay sebagai pertimbangan Pansel menilai
karakter dan pemahaman mendalam peserta seleksi, bukan dinjadikan ajang untuk mendongkrak
nilai seseorang.
Sebagai penyelenggara pemilu harus memiliki karakter yang baik, integritas-imparsialiaa-jujur dan
amanah
Proses seleksi dari awal hingga akhir harus benar" terbuka & transparan, termasuk nilai tes per
tahapan diumumkan ke publik
Kualitas Penyelenggara Pemilu pasti bermula dari kualitas tim seleksi dan proses seleksi itu sendiri
(profesional, akuntabel, transparan dan obyektif atau tidak). Kalau tim seleksinya tidak bekualitas
(asal comot tanpa proses seleksi yang terbuka, dan tanpa mempertimbangkan latar belekanag
keilmuan, pengalaman kepemiluan yang relevan dalam Penylenggaran Pemilu), maka besar
keyakinan yang hadir Penyelenggara Pemilu yang tidak berkompetensi dan tidak berintegritas. Dan
itu terjadi di Seleksi Calon Anggota KPU Kabupaten Belitung Timur Tahun 2023 yang lalu. Semoga
Allah SWT mengampuni kita semua, aamiin.
Jika ingin marwah lembaga ini terjaga.. Dan nama baik yg selama ini telah banyak di rumorkan
bahwa banyak permainan.. Satu permintaan saya.. Keberanian pimpinan Bawaslu RI bersumpah
dg Al-quran bahwa mereka tdk melakukan praktek2 "ilegal" Dalam proses seleksi kemarin.. Tanpa
itu maka mohon maaf nama "jelek" Yg sdh terlanjur tersemat, akan selalu melekat hingga akhir
hidupnya.. Dan dihadapan Allah nanti akan diminta pertanggungjawaban nya..

28
Kesemrawutan seleksi penyelenggara kali ini, diawali dengan tidak transparannya penyelenggara
merekrut timseleksi. Dan ini menjadi cela bagi pengurus parpol atau kandidat peserta pemilihan
untuk mengusulkan nama2 calon anggota Timsel. Dan saat Timsel bekerja, pengurus parpol atau
calon peserta pemilihan memaksa Timsel untuk meloloskan calon komisioner titipan. Dan ini yg
memperkeruh masalah, calon yang tidak memenuhi syarat terpaksa diloloskan oleh Timsel. Melihat
kasus ini, kedepan diharapkan KPpenyelenggara pemilu harus terbuka dalam rekruitmen Timsel.
Jangan ada lagi Timsel perwakilan organisasi
Transparansi dan profesionalitas dimulai dari Tim Seleksi calon anggota KPU/Bawaslu, jangan lagi
diintervensi oleh partai politik tertentu, terutama untuk kepentingan rezim yang sedang berkuasa. Di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, intervensi PDIP terlalu vulgar dan terang benderang,
sehingga proses seleksi menjadi tidak kredibel, dan bahkan anggota KPU/Bawaslu yang terpilih
tidak sedikit justru mereka yang sudah cacat integritas, berkali-berkali menerima sanksi etik dari
DKPP.
cukup baik
Pansel diperlukan yang punya independensi dan integritas dan tidak memihak terhadap kelompok
atau golongan tertentu
Mudah mudahan netral
Tidak profesional hanya memenuhi kepentingan beberapa golongan
Saran saya. supaya rekrutmen KPU dan Bawaslu bemar-benar independen, profesional dan jauh
dari campur tangan pihak lain (politis).
Kritik saya. Supaya anggota KPU dan Bawaslu saat ini diblack list saja, jangan dikutsertakan
kembali untuk menjadi penyelenggara pemilu hingga dimasa yg akan datang.
Pandangan saya, bahwa penyelenggara pemilu saat ini sudah tidak independen lagi, tidak
berintegritas lagi, sudah buruk citranya.
Syarat utama jd penyelenggara hrs ada pengalaman penyelenggara bukan rekomendasi dan isi
kantong
Lebih Independen, Tidak Melibatkan Partai Politik, Menjaga Tidak Adanya Mahar Politik dalam
Seleksi
Saya sangat kecewa dengan hasil seleksi Bawaslu kabupaten Sambas, karena nilai sangat tidak
transparansi, karena nilai yg rendah bisa lolos jdi komisioner
Setidaknya mereka2 yang lulus harus ada pengalaman sebagai penyelenggara sebelumnya
meskipun itu dari pps misalnya🙠🙠ðŸ™
Kembalikan integritas penyelenggara pemilu
Sangat mengecewakan karena jelas tidak profesional, objektif dan mengakomodir organisasi yg
dibekap politis. Untuk masa yg akan datang harap direformasi agar menelorkan penyelenggara yg
jujur, adil dan amanah.
Harus dimulai dari seleksi Timsel yg tanpa campur tangan petinggi partai,seleksi Timsel harus
terbuka dan dipilih orang yang jg berintegritas dan jg punya pengalaman pemilu.
Timsel harus diisi oleh mereka yg consern terhadap pemilu dan berintegritas
Latar belakang organisasi perlu dikesampingkan lebih dahulu. Lihat kapasitas integritas dan
pengalaman
Proses seleksi harus memenuhi prinsip terbuka dan transparan tanpa memandang titipan dari
beberapa orang atau golongan tertentu
Kapasitas kapabilitas integritas pengalaman baik bidang kepemiluan maupun ke organisasian mjd
pertimbangan jng asal karbitan atau dekat dg tokoh tertentu atau karena gerbong latar BLKng
ormas yg blm berperan dlm memperjuangkan nkri
Nilai CAT dan hasil lain di publish, tidak ada essay sebab memberi ruang untuk pengkondisian
oleh tim sel
No comment dah😀ðŸ™
Transparansi dalam hal penilaian tiap tahap

29
Makin kentara tidak fair dan tidak berintegritas kontra dengan yg di gaungkan selama ini...
masyarakat sudah cerdas...
Sebaiknya kualitas juga dipertimbangkan
Semoga hasil daripada seleksi KPU Bawaslu saat ini benar-benar teruji integritasnya
Di bawah lebih di teliti lagi
Nilai Harus dipublikasikan ke publik
Kurang terbuka
Semoga tuntutan parpol tidak terlalu besar bagi kawan2 tersebut.
Hasil nilai eiumumkan secara transparan
Buruk, yang terpilih menjadi Bawaslu kab/ kota belum pernah sama sekali menjadi penyelenggara,
bahkan nilai CAT rendah
Tetap & makin profesional
Parpol maupun ormas jangan mencampuri urusan lembaga penyelenggara pemilu, bagi peserta
yang akan mengikuti seleksi, silahkan memulai dari bawah
Pandangan saya terhadap seleksi penyelenggara Pemilu di tingkat daerah tahun 2022-2023, lebih
memperlihatkan suprastruktur politisasi secara sistematis dari atas sampai bawah sehingga
integritas proses seleksi selama ini mengundang banyak pertanyaan liar di kalangan masyarakat
umum. Dampak buruk ini menunjukkan betapa sulitnya mempercayai lembaga bersifat independen
menjalakan tugas dan fungsi terlebih yang bergerak dalam bidang kepemiluan.
SANGAT TIDAK INDEPENDEN DAN PENUH INTRIK SERTA POLITIS.BANYAK INCUMBEN
YANG LOLOS PADAHAL SUDAH TUA TUA
Kurang transparan dan mulai dari tim seleksi terasa sangat tidak profesional dan tidak independen
Lebh mementingkan orang" yang berintegritas. Bukan hasil dari sowan atau lobby
Seleksi KPU kalau dipilih sari kalangan ASN pasti ada tekanan pejabat jadi apapun hasilnya tidak
murni
Sebaiknya mengedepan kwalitas pengerahuan bukan krn rekomendasi ormas atau partai maupun
pejabat
Tingkatkan komitmeen yang tertera di persyaratan
Kacau, ruwet udah tidak seperti dulu tidak dapat dijelaskan
Pemilihan KPU Bawaslu 2022-2023 sangat kuat unsur politik dan mahar
Seleksinya tidak transparan, dimana hasilnya tidak semua bisa diketahui oleh Peserta. Hanya hasil
CAT. Sehingga proses ini dapat menimbulkan kecurigaan akan hasilnya. Dan ini terbukti dengan
adanya beberapa aduan ke DKPP terkait seleksi. Sehingga hal ini perlu menjadi perhatian untuk
Seleksi kedepannya.
Bnyak yang terima jatah bulanan dri caleg
Gak perlu pinter/ lolos CAT, yg penting petugas partai
Saran saya proses seleksi KPU harus lebih terbuka dan transparan agar tidak terjadi tipu daya
Harus transfaran dan propesional
Terbuka dan selektif

30
31
v

Anda mungkin juga menyukai