Anda di halaman 1dari 61
BABI BABII BAB I BAB iv eal BABV BAB VI BAB Vil BAB Vill BAB IX DAFTAR ISI Penilaian Tanda Vital... 1 Struktur Tubuh dan’Fungsi . 5 Memposisikan Korban . 15 Teknik Resusitas'... 19 Mengontrol Perdarahan 25 Dasar Penanganan Syok...... 31 Luka Bakar dan Kecelakaan Akibat Listrik .... 33 Pertolongan dan Pemindahan Korban .. 37 Penggunaan Pembalut dan Péralatan P3K ... 55 ste wb sli iif BABI i PENILAIAN TANDA VITAL 1. Kesadaran i NB Rormal, orang tersebut sadar sepenunnya terhadap dirinya sendiri, maupunterhadap lingkuhgannya, pertanyaan tentang keataan sekelitn 1. Compos Mentis ; Tingkat kesadaran va Serta dapat menjawab semua PH | 2. Apatis : Tingkat kesadaran dimana orang tersebut tidak peduli untuk berhubungan ‘dengan lingkungan, sekitarnya, sikapnya acuh takacuh 3. Somnolen : Tingkat kesadaran menurun, dimana orang tersebut respon psikomotornya lambat, mudah tertidut, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang { mudah oi bangunkan ) tetapi akan jatuh tertidur lagi, mampu member! jawaban verbal 4, Stupor : Tingkat kesadaran seperti tertidur lelap, tetapi orang tersebut masih ada resgon terhadap nyeri 5. Koma : Tingkat kesadaran yang tidak bisa dlbangunkan, dimana orang tersebut tidak ade respon terhadap rangsangan-apapun ( tidak ada respon refleks kornea mata maupun refleks muntah j . Mengukur tingkat kesadaran : 1. Glasgow Coma Scale : Untuk meneptukan derajat cedera kepala. Refleks:membuke ‘mata, respon verbal & respon mipgonihiy) 2. AVPU : Alert ( kesadaran baik ), Verbal ( verbal ), Pain ( nyeri ), Unresponsive 3. ACDU : Alertness ( kesadaran balk ), Confusion ( bingung / kacau ), Drowsines ( mudah tertidur ) 2. Pernapasan Mengevaluasi pernapasan dengan cara: a, Look : Melihat ada tidaknya pergerakan dinding dada b. Listen : Mendekatkan telinga ke arah hidung & mulut untuk mendengarkan suara pernapasan ©. Feel: Mendekatkan pipi kearah hidung & mulut untuk merasakan ada tidaknya hembusan napas Gd. Frekuensi pernapasan normal adalah 16 - 24 x/menit | Sekolah Tinggi limu Pelayaran verde Jakarta 1 7 OF i 3: Nadi) 1 j Hd oe ‘dilakukan dengan|mnetaba f ergelangan tangan meupun di leher menggunakan. 2 atau/3 ari bag) | smbulup nadi padi volar | lihat gambar ). Frekuens! denvut jantung | I normal adalah 60 - 90.x/menit {i waa 2. Carotid pulse. joay 4, Tekanan Darah Alat yang digunakan : Tensimeter, carp qenggunaan pasang manset tensimeter pada lengart atas penderita (2 Jari ataslipat sik) = Pompa air raksa sampai atas { min 200 mmHg ) stetoskop dipasang pads telinge, plathya diletakkan pada lipat siku penderite sir raksa diturunkan sampai emudian terdengar bunyi/pertama (sistollk) dan buny! terakhir (diastolik). Tekanan darah normal adalah 100 - 120/60 ~ 80 mmHg 5. Suhu ‘lat yang digunakan Termometer (Celcius). Termoter terdiri dari 2 jenis a. Termometer Raksa b. Termometer Digital Tempat meletakkan termometer + a. Ketiak b. Di dalam Mulut c. Anus Suhu tubuh normal adalah 36 ~ 37,5 °C 2 Elementary First Aid ( EFA) 6. Pupil Pupil adalah lubang tempat masuknya cahaya) Ke dalam bole mata. Di belakang pupil ada lensa mata yang berwama hitam; Sehingga pupil terlihat berwarna hitam. ‘Untuk Pemeriksaan refleks pupil diperlukan senter Cara Pemeriksaan Refleks Pupil ~ Sinari pupil dengah senter | ~Bila Pupil bergerak menjadi ike, sider tpg sie sot masih ada tanda kehidupan ~ Bila kédua pupil tidak bergerak, tetap melebar maksimal (dilatasi ), maka sudah terjadi kematian batang otak ( pusat pernapasan ) sli lbs 3 | Sekolah Tinggi limu Pelayaran (STIP) - Jakarta | j BABII STRUKTUR TUBUH DAN FUNGsI 1, Sistem Tulang (Skeletal) it Sistem Tulang adalah sistem vane berfungsi sebagai penyangga tubuh, pemberi bentuk tubuh, pelekatotot) melingyopllarean 4 Sistem tulang dimulai dari tengkorak sampai ke tulang-tulang jari pada tangan lath, dan sebagai alat gerak pasif, Gan kaki. Tengkorak berfungsi sekaligus sebagai suatu rongga yang melindung! otak yang ada‘di dalamnya. Di bawah tengkorak bersambungan dengan tulang rahang. 0’ bagian belakang, tengkorak bersambungan dengan ruas tulang belakang. Tulang belakang(vertebrae) memaniang di bagian belakang mulai dari leher sampai tulang ekor. Tulang belakang melindungi medula spinalis yang merupakan saraf-saraf pusat setelah otk, Sementara pada bagian depan setinggi dada, terdapat rusuk-rusuk yang membentuk rongga dada yang melindungi organ-organ vital seperti paru-paru dan Jantung. Pada bagian tengah dada terdapat tulang dada yang berhubungan dergan tulang lengan atas melalui tulang selangka. Pada bagian belakang bahu terdapat tulang belikat yang akan berhubungan dengan tulang lengan atas juga. Selanjutnya tulang lengan atas akan berlanjut dengan tulang lengan)bawah yaitu tulang hasta dan tulang ‘pengumpil, membentuk keselurabtdh iin. Pada ujung akhir dari tulang belekang ada ‘tulang-tulang pelvis yang membentuk suatu rongga pelvis yang akan berhiibungan dengan tulang paha di bawahnya dan selanjutnya tulang lutut, tulang kering (tibia) dan betis (fibula) sampai ke tulang-tulang jari kaki . Pertautan tulang dengan tulang disebut sendi. Sendi ini dibungkus dan dilindungi oleh kapsul sendi yang berisi cairan sendi. Ada banyak jenis sendi pada tubuh manusia, seperti sendi pelana, sendj engsél, sendi peluru, dan yang lainnya 2. Sistem Otot (Muskular) Secara sederhana otot pada tubuh kita ada yang bekerja sendiri (involunter/otonom) dan yang bekerja di bawah perintah (volunter). Ada 3 jenis otot yaitu : © Otot polos,|bekerja sendiri terlis menerus (involunter) ,terdapat pada organ organ dalamiseperti “eigen darah.dsb, Sekolah Tinggi limu Pelayaran (STIP) - Jakarta © Otot rangke (skelet), erja di bawah perintah (volunter), aca otot leher, |e papain, weit guns Clee pecans : Neng stil va fare. aebut te . tat in dapat meteeans den : jmemendek dj bawah pgrintah Ptak- ieee Oot arturs, eked sforiom terdapat pad organ antune: i S sistem Skuta (antung dan pembuluh Darah) | : Sistem sirkulesi eae yang menga pataibre aren alam, wal manusia, Tubuh manusid mengendune s=h2" 5 literiderah yang persirkulasi he seu Jaringan tubun, Peredaran darah In’ tetap terega 0 ny karena adanya:pompa jentune Jantung yang besarnya kire-kira sekepalan tangan berbentuk sepert! sepatu boot bayi terletak di tengen dada di belakang tulang dada di antaré paru kiri dan paru kanan dengan puncak jantung menghadap ke kiri bawah. Jantung puny? 4 ruang, serambi Kiri dan kanan, bili kiri dan kanan. Ruane ruang pada sisi kanan jantung berisi darah vena yong mengendung karbondi gilda, pe 0°"252! dari seluruh tubuh dan dipompakan ke paru-paru, Sedangkbh|ruang-ruen pala sis Kir prtuns berisi darah kdye aksigen ¢2r! pembuluh nadi yang|membawa aa oksigan ini dari peru-paru Ke jantung dan Selanjutnya akan dipqmpakan Ke seluruh tubuh lewat pembuluh nadi {arteri). ‘Adanya karbondioksidal pada darah menyebabkan darah menjadi lebih gelap, sedangkan adanya oksigen menyebabkan darah terlihat lebih terang. Sebagian darah akan melewati usus dan membawa serta produk-produk nutrisi dari makanan yang telah dicerna dan diserap.yang selanjutnya akan disimpan di hati dan) seterusnya disebarkan ke seluruh jaringan tubuh. Darah membawa oksigen, nutrisi makenen dan garam ke semua jaringan tubuh Darah juge dialitkan ke ginjal untuk disaring dan sisa buangannya akan dikeluarkan lewat urin. Denyut jantung normal manusia dalam satu menit sebanyak 60 sampai 100 kali dan akan meningkat dengan aktivitas, grogi, takut, demam dan penyakit. Denyut dinilal dengan meraba denyut pa iafetniperselaneen tangan tepat di atas jempol. 4. Sistem Respirasi ( Pernapasan ) Seti kali tarik nafgs(Inspiasi), maka udare mengandung oksigen akan masuk lewat lubang hidung atau sulut dan diteruskan ke tenggorok (trakea) dan terbagi dua terus ke bronkus kiri dan kann, dan selanjutnya ke bronkiolus dan akhirnya ke sampai 8 Elementary First Aid (EFA) | | i k ke alveolus paru-paru. Datah yang ade i pembuluh-pembuluh kapiler paru-paru akan melepaskan tatbondlokstaa ke dalam Kentongudara Paru-paru dan mengambil oksigen dari alveous paru ke dalam darah. Selanjutnya pada pengeluaran nafas (ekspirasi) udara yang: mengandung karbondioksida tadi akan, melewati jalur yang sama dan. akan dlkeluarkan lewat hidung dan mulut.|Seperti ftulah ofoses bemnafas. manusta yang berulang-ulang. Ae th Paru-paru terletak di dalam rongga dada, konsistensinya seperti spons elastis dan banyak kantung-udara (aivéoli) di dalamnya,’ Pada alas paru, terdapat diatragma yang berperan utama dalam proses bernafas. Diafragma merupakan ‘tot sekat yang membatasi antata dada dengan rongga perut. Bila otot. diafragma berkontreksi, bentuknya akah mendatar, membuat paru-paru mengembang ke bawah dan menyebabkan udara masuk. Sebaliknya bila otot diafragma relaksasi, paru-paru tertekan dan mengecil, renyebabkan udard dalam paru didorong keluar. Selain diafregma, otot-otot dada dan rusuk serta otot-otot perut juga turut serta membantu dalam proses bernafas, Normainya, seoreng manusia dalam kondisi istirahat bernafas sebanyak 16 sampai 18 kali setiap menitnya. Namun frekubnsi ini dapat meningkat pada keadaan aktivites, penyakit tertentu yang inmotion th dan jantung, hi RAE . Sistem Pencernaan Sistem pencernaan (digestif) adalah sistem yang mencerna makanan dalam. tubuh, manusia. Makanan masuk ke dalam mulut dan terjadi proses pencernaan pertama oleh gigi, lidah, dan air ludah. Selanjutnya makanan yang telah dipetah dan dilunakkan di mulut akan ditelan, diteruskan lewat kerongkongan (esofagus), tabung otot yang terletak di belakang saluran nafas. Lewat gerakan otot sepanjang esofagus, makanan diteruskan meleyiati diafragma terus sampai ke lambung. Lambung terletak di kuadran kiri atas perut, dibelakang bagian’ rusuk bawah kiri tepat di bawah jantung, Ketika makanan masuk di lambung, maka terjadi pencernaan kedue oleh asam lambung dipadu dengan gerakan kontraksi relaksasi otot lambung. Kapasitas lambung seorang dewasa kira-kira 1 liter volume. Setelah dar’ lamoun, makonan. nah dicema selanjutnya diteruskan ke usus halus untuk diserap dengan bantuan enzim hati dan pankreas. setelah nutrisi dan Sekolah Tinggi limu Pelayaran (STIP) — Jakarta 7 | » sie digerep Gi senanjang usushalus yang parang sekitar'6 meter, splaniutnye sisa terladi penyerapan pir lanjut. Pada ___pencemaan giteruskan ke usus besar. Di usus besa, ©) althiroya) sis wis: ani) ial sulbuhsakanadieumnps Ce bhi | dan dkan dikeluarkan felalulapys | cil | en Hatl (liver)! tw ut berpptan: dalam. proses pencerneen eee © sekret empedu yang penting delary proses pencernaan, Selain itu, nati juiga merupakan” tempat penyimpanan onl nerel. Hatt juga beyperan sebagel sites detoksitngs| (penetralan racun) diidalam ig | ee | sch.6,- Sistem Perkeminan (Urinasi) i ee ah st i Sister perkeminan terdiri atas ginjal dan saluran kemih. Ginjal ada sepasangi a terletak di belakang tubuh tepat setinggi batas atas rongga perut tepat di Kiri dan kanan el dari tulang belakang. Ginjal berfungs! menyaring air dan sejumlah produk buangan dari = darah dan menghasilkan urin, Urin selanjutnya dialirkan melalui ureter dan ditampung di kandung kemih yang ada di bagian depan rongga pelvis. Setelah kandung kemih f penuh, maka urin akan dikeluarkan melalui uretra (saluran kemih luar) yang berakhir pada lubang perkemhon. |! "#1! 7. Sistem Saraf Sister saraf terdlri atag) otek, sumsum tulang belakang (medule spinalis), dan) saraf-serat yang berssal der) gadanya. Otak meruqakan sisitem saraf pusat yang ada dalam rongga tengkorak. Otak adalah pusat koordiriasi tubuh yang mengolah data-data rangsangan dari lvar (sensdrik) dan menterjgmahkan data-data tersebut serta menganalisanye menjadi suatu respon nyata yang berupa perintah (motorik). Fungsi- fungsi luhur manusia juga diatur di otak seperti mengingat (memori), fungsi berkemih, dsb. Sumsum tulang belakang juga terdiri atas saraf-sarat yang mempersarafi bagian bagian tubuh setinggi sarat yang keluar dari sumsum tulang belakang tersebut. Sumsum tulang belakang memanjang mula dari dasar tengkorak sampal ke tuleng ekor. Sumsum tulang belakang ini dlincunghplap,tulang belakang (vertebrae). Cedera pada tulang belakang dapat nae Jepitan safaf tulang belakang yang dapat mengakibatkan kelumpuhan, Qleh karena itu, pada kasus patah tulang belakang, korban harus diperiakukan sangat hati-hati sesuai teknik yang direkomendasikan. 8 Elementary First Aid (EFA) | Selain itu ada juga saraf-saraf motorik yang menempel ke otot untuk menjalankan perintah gerak, dan saraf-saraf sensoris et melekat di seluruh permukaan kulit untuk menerima rangsang dari uar untuk diterugkan ke pusat informasi di otak. ‘Ada juga yang disebut dengan “ates saraf otonom, yaitu sistem saraf yang bekerja dengah sendirnya tanpe di ‘peg ip, ait pada organ-organ dalam tubuh seperti jantung, saluran cerna dan yang lainnya. Sistem saraf otonom ini tetao terhubung ke otak walaupun tidak bekerja di bawah kontrol. Sistem Indera ‘Sistem indera adalah sistem yang berfungs! sebagai jendela masuknya rangsang (stimulus) dari luar tubuh. Sistem indera terdiri dari $ organ yaitu mata, telinga, hidung,. lidah, dan kulit sehingga disebut panca indera. Mata : indera penglihatan , menangkap rangsang cahaya dan diteruskan ke otak Telinga : indera pendengaran, menangkap rangsang bunyi dan diteruskan ke otak. Hidung : indera pembau, menangkap rangasang bau melalui udara (gas) dan diteruskan ke otak. Lidah sindera pengecep, mevianBl shin kimiawi berupa rasa atau nyer! pada lidah dan meneruskannya ke otak Kulit : indera perasa, merasakan tekanan, panas, dingin, nyeri dan meneruskannya ke otak Semua rangsang (stimulus) yang diterima akan diteruskan ke otak df bagian area pre-sensoris dan nanti akan diolah dan/diterjemahkan untuk menghasilkan respon motoris. Sistem Reproduksi Sistem pada tubuh manusia yang berfungsi untuk menghasilkan keturunan {reproduksi). Sistem ini memiliki perbedaan pada laki-iaki dan perempuan. Pada laki- laki, sel benih disebut sel sperma dihasilkan oleh testis dan akan dikeluarkan bersama dengan semen melalui saluran tebhis fan vsalutan sperma di sepanjang. penis Sedangkan pada perempuan, sel benih disebut sel telur, dihasilkan oleh indung telur Sekolah Tinggi imu Pelayaran (STIP) - Jakarta 9 ' i | | ©) diluruhkan bersama dining rahi | { } | “Gan diteriskan ke dalam saluran ndung telur, dan ola sep pads waktuhye terjadi ~pembuahan akan cibuahi oleh sl sperma dan akan bersatu menjadi igo bala on) dinding rahim perempuan yang disetut dengan hidup; be umbuh dan Gerkembanig gata | (| bs i ke sig ihitan Ke ua Ka: | abla el telur tidak dibuahi, maka|sel |telue akan foo | Tahim sampai janin te ves “ham Baka janin nt bel | kira lamanya 37:42 mingsu- Untuk proses pembuah, sperma dalam satu kali ejakulasl sementara seorang|perempuan memilki 1 saja sel telur yang siap dibuahi. Seorang wanita akan berhenti/menghasilkan sel telur ketika dia kira-kira berusia 42-45 tahun. Keadaan ini disebut dengan menopause. 10. Sistem Hormon (Endokrin) Sistem ini terdiri atas — kelenjar-kelenjar |endokrin (kelenjar buntu), yang mengeluarkan zat yang langsung|masuk ke pembuluh darah. Zat tersebut adalah hormon, yang berperan penting dalam pengaturan metabolisme tubuh manusie. 11. Sistem Imun (Kekebalan tubuh) Sistem imun adaleh ssc Boronssong jawab sebagai erate tubuh terhadap ancaman dafl_calam) maugun var {abun yang dapat Mengganegu keseimbangan tubuh, seperti kunpan bakterl dan virus, alergen, dan lain) sebageinya Sistem imun terdiri dari sel-sel darah putih, antibod, kelenjar-kelenjar pertahanan dan sistem pembuluh getah bening yang tersebar di seluruh bagian tubuh. Sistem imun merupakan benteng pertahanan yang menjaga seseqrang sehingge mampu melawen ancaman kuman penyakit 4 0 Elementary First Aid (EFA) | > Cranivi ie | Fa Seen beh | Sekolah Tinggi limu Pelayaran (STIP) - Jakarta | | Right lung: } near | é | ‘Caecum ‘Small intestine 11 | 1 ‘Appendix |] pie : | | 1 ‘ | : : Fig 151 Organs of enest ana abdomen mt *y Elementary First Aid (EFA) | | > Back sis i 13 | Sekolah Tinggi limu Pelayaran (STIP) — Jakarta BAB Ill | hh Mengsiduan Korean Pada bab ini akan dljelaskan prosedur memposisikan korban pada kasui-kasus Kegawatdaruratan seperti posis saat resusitas (resuscitation position) dan posisi pemulthan (recovery position). A. Posisi Resusitasi (Rescucitation Position) Posisi ‘resusitasi' adalah posisi yang jharus: dipersiapkan’ pada korbari sebelum diberikan resusitasi, Posisi resusitasi) harus benar sebelum melakukan resusitasi, “Resusitas!. adalah tindakah“memberitah pertolongan nafas kepada “korban den mempertahankan sifkulasi darah korban dengan memompa Jantung korban. ‘Make posisi korban hendaknya memberikan akses yang termudah untuk pertolongan nafas dan Jantung yaitu mulai dari bagian mulit sampai dada korban. Pakaian korban dan semua yang mengekang bagian tersebut hendaknya dilonggarkan atau ditanggatkan 962" korban Wapat lebih leldasa barnafgs dan periberian pertolongan capat dengan mudah dilakukan. Berikut tahapan memposisikan korban sebelum diresusitasi 1. Posisikan korban dalam posisi telentang, wajah menghadap ke atas di atas bidang yang datar dan keras, (2. Dengan salah satul tangan menahah leher korban di bagiah ‘bawah leher, tan tangan yang lainnya ditempatkan padajdahi korban. 3. Angkat sedikit leher korban ke atas dengan satu tangan, dan dengan tangan yang lainnya tekan seGikit dahi Korban ke Bawah untuk membuat posisi kevala setengah ‘menengadah. Posisi ini menyebabkan jalan nafas terbuka dan lidah terangkat dar ‘tenggorok belakang sehingga dengan demikian akan memudahkan udara untuk melewatinya. 4. Memposisikan kepala korban setengah menengadah dapat juga dilakukan dengan mengangkat dagu, jatau mengungkit rahang mulut belakang. Demikianlah posisi kepala setengahjflanenssdoh ini harus dipertahankan selama pemberian nafas buatan dan penekanan jantung. | Sekolah Tinggi llmu Pelayaran (STIP) — Jakarta 15 pie LES posis ni diberikan pada korban yang tidak sadarken diri (unconscious) namun masih ini-diberikan ae bernafas.dan, tidak ada kondisi lain yang mengancam hidup korban. Posis! pada Korban yang tidak sadar untuk meniagafelannafes korban eS? amen senines? orban tidak mengalam) Kesuiiign bernafas, Korben Yang tidak sadarkatl diri dengan ovat : oo i tae i | ‘Memposisikan korpan vii posisi pemullhan (recovery) memastiken jalan nafas. ortan tetap aman dan terbuld, Selain itu juge possi ini memestixan.muntahan etay cairan dialirkan keluar dar! molut sehingga tidak jmenyebabkan aspires! (masuknye cairan) pada saluran nafas kdrban. Berikut langkah-langkah memposisikan posis! pemulihan (recovery) 1. Luruskan kedua kaki korpan dan beriutut di samping korban 2. Tangan koran yang dekat penalong diposisikan membentuk sudut siku 3, Raih dan pegang tangan korban yang lain ke arah pipi korban dekat penolong 4, Tangan yang lain meraih dan menekuk kaki korban yang terjetuh dan menariknya ke arah penolong. 5. Atur kaki korban mempageygygut sku i 6. Atur kepala kooan agar jplan nafas tétap terouka I | 7. Selalu periksa tand2 sirkulasi/vital korban secara dan rubah posisi korban ke arah berlawanan setjap 30 menit. 6 Elementary First Aid (EFA) | 4 wulihan (Recovery abkivon) ; | pet pani it i eee pave it wre Bar saT Fig. 1." Unconséious patient. First listen for breathing. Find Inet contin i, Sen ahr tm Ou a wn We ner Po Gremmmnsercmmeeemeesioeer rs fetta cheer te rsh, oon Setuiunringners Puaptemg nd tet tia eh emoved on the eto wees the Nandi aay. Bat Uo ‘Sekolah Tinggi limu Pelayaran (STIP) - Jakarta BAB IV \ Teen pesldras Support), Oksigen yang terdapat ai atmosfer sekitar 21 % dari total B88 di atmosfir sanga: Penting untuk kehidupan \sel-sel tubluh manuisia, Ota Merupakan organ tubuh manusia yang berfungsi sebagal pusat pengatutan viruh proses dalam tubuh manusia, U; dapat bekerja dengan baik, otak membutuhkan oksigen. Apabila otak kekurangan oksigen dalam batas waktu 4 menit make sel-sel otak akan mati. Untuk menghants: Oksigen dari atmosfer sampai ke otak, dibuthkan dua proses enting yaitu bernafas Mengambil oksigen dari Ivar masuk ke dalam tubuh , dan Peredaran darah yang mengantar darah kaya okslgen sampai ke otak. Gangguan-gangguan pade kedua proses inl akan menyebabkan kurangnya oksigen dalam otak yang berakibat kematian otak. Ul, Tahapan Resusitas! Jantung Paru Berdasarkan Panduan Terbaru dar! American Heart Association (AHA) tahun 2010 dan Penduan RIP 2010, tahapan Resusitasi Jentung Paru ada 3 tahapan dikenal denc=- istilah ‘CAB’ yaitu : * C. Compression atau Circulation -aunthy masaiph Circulatory atau Cardiac arrest (henti jantung). * A. Airway untuk maseish Airway obstruction (sumbatan jalan nafas) © B, Breathing untuk masalah Breathing (respiratory) arrest (henti nafas) | Sekolah Tinggi limu Pelayaran (STIP) - Jakarta | {ty i . Airway, Breathing, kemudian compression. beeen ide “tT ip Tie foman menurut AHA dengan melakyken Namun oo oun reas pees teruskan RIP sampai bantuan datang. *Terdapat nadi tapi tidak ada nafs > mula’ lakukan pernafasen buatan © Terdapat nadi dan nafas -> korban membalk Selain nadi dan nafas ,refleks pupil juga perlu terus dinilai terutama pada saat setelah melakukan kompresi jantung, untuk menilai apakah otak telah mendagat sirkulasi darah yang cukup. Pengembangan dinding dada, denyut nadi, perubahan Warna jaringan kulit adalah indikator-indikator yang penting dinilai selama melakukan ts be resusitasi. | Sekolah Tinggi limu Pelayaran (STIP) - Jakarta 23 | oa cap amsalaie =i | | ssdisame (One cespration Pigs vate of 80 per minue | | “her each § compressions { fnerposea between compressions “Tyo qupk lung intations ‘Mengakhiri upaya RJP RIP tetap terus dilakukan sampal + Jantung korban kembali berdetak dan korban kemball bernafas + Korban telah samp vl sakit atau dipegang oleh paramedis iW Hh: | eat [ag] meneruskan RIP, misalnye karerfalkelelahan. « Penolong tidak sanggup Upaya RIP dihentikan, ketika dianggep tidak ada pengaruhn rmafas dan jantung tidak ya, yaitu pada saat korban tetap dalam keadzan tidak sadar, tidak be berdetak, absennya refleks pupil serta melebarriya pupil selama 15-30 menit yang berarti bahwa telah terjadi mati otak dan kegagalan fungsi organ paru dan jantung. Elementary First Aid (EFA) | 24 ye | c Aa il f BABY MENGONTROL PERDARAHAN \-. Definisi Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh’ darah, baik itu karena ada kerusakan/robekan pada dinding embulih darah, misainya karena trauma luka robek ; atau. Karena perubahan permeabiltasidinding pembuluh darch seperti pada demam berdarah; atau karéna kelainan pada dinding pembuluh darah misainya pada keganasan dan infeksi; dan atau. karena adanya Keldinan pada proses pembekuan darah sepert! Pada hemofilia. Perdarahan’ pada pembuluh datah besar khususnya pembuluh nadi arter) depat membahayakan nyawa strane. Tubuh manusia mengandluagd ‘sei (a\5 liter darah. Kehilangan darah.lebih dari setengah liter dapat mengancam keselamatan seseorang. Perdarahan masif biasenya terjadi bila mengenai pembuluh darah besar seperti di leher {karotis), lengan, dan paha. Perdarahan pada area-area ini terjadi dengan sangat cepat dan banyak dan dapat i menyebabkan kematian dalam hitungan beberapa menit. ._ Jenis Perdarahan Perdarahan ada 2‘jenis yaitu perdarahan luar (external bleeding) dan. perdarahen dalam (internal bleeding). Perdarahan luar terjadi bila ada trauma pada-bagian luar ‘tubuh yang mana perdarahan akan terlihat jelas. Sedangkan perdarahan dalam terjadi ‘bila ada trauma yang diteruskan ke dalam tubuh mengakibatkan darah keluar dari pembuluh darah masuk ke ruang antat jaringan latau menumpuk di rongga di. dalam tubuh. Jadi perdarahan dalam tidak akan jelas terlihat dari luar. Perdarahan dalam lebih berbahaya karena séringkali tidak jelas tdrlihat tanda-tandanya, Tanda dan Gejala Perdarahan“ ® oh Tanda-tanda dan gejala adanya perdarahan yaitu : kelemahan atau kelelahan using; kulit yang pucat, berkeringat, dan dingin; mual; haus; denyut nadi yang lemah, cepat, dan tidak teratur; nafas pendek; pupil mata melebar; telinga berdenging gelisah; dan gemetar. Pasien juga bisa mengalami penurunan kesadaran dan hen’ nafas. Parah tidaknya gejala dan tanda perdarahan tergantung dari seberapa cepat seseorang kehilangan darah dan jumiah darah yang hilang, Sekolah Tinggi limu Pelayaran (STIP) - Jakarta 25 sh D. et _Renanganan/kontroperbrahan ilakukan cp 9 member ar teKgrian angsung ae sumber perdarahan, elevesi, “tefanan vidal tk : senetaan dengan tort | fi i fekanan langsung ae ~ ¢ \ “Metode paling cepat dan sederhana| untuk Mee perdprahan adalah ss iiber eo dan marplannya dengan Apigrak vcaeteeh ini dilakukan agi nyang sligunaken sec ele setidaknya well Pada keatlaan arutat, sementara menunggu kain ada, maka . ‘penekanan dengan telapek tangan ahh $egera dikerjakan sebagai tindakan pertama, Apabila lapisan| |Kain pertama masih kurang kuat untuk menahan | perdarahan, maka dapat ditambahkan lapisan kain berikutnya secara berlapis di | atas kainpertama dan seterysnya. Lapisan Kain pertama tidak boleh dilepas,karena | akan mengganggu oa pengendalian perdarahan. Setelah lapisan kain, kita | dapat menggunaken bandage atau pervan untuk menambah tekenan dan mengencangkan ikatan. AWasi dan selalu periksa denyut nadi pada area terdekat dengan perdarahan untuk memastkan sirulasi darah tetap terpenuhi. Baluten mesti dipertahankan setidaknya 24 jam dan tidak dilepas. | Eee SE 26 Elementary First Aid (EFA) | 2. Elevasi (peninggian) Untuk mengatasi perdarahan yang masif, selain memberikan tekanan langsung dengan. balutan kain Pada titik perdarahan, juga dilakukan Peninggian terhadap + bagian tubuh. yang mengalami petdarahan. Bagian tubuh yang mengalami Perdarahan ditinggikan lebih tinggi dari jantung sebagai pusat aliran darah sehingga mengurangi tekanan darah Pada ‘area perdarahan dan dengan. demikian mengurangi jumiah aliran darah menuju tempat perdarahan tersebut 3. Tekanan pada titik pembuluh darah arteri Ketika penekanan langsung dan|elevasi sudah dilekukan namun masih sulit untuk mengendalikan perdarahan, taka penekanan pada titik pembuluh darah arteri (nadi) yang mengalrian “ps argaltersebut dapat dilakukan. Karena teknik ini mengurangi sitkulasi daraN ke area di bawah tempat percarahan, teknik ini hanya dilakukan jika sangat diperlukan dan hanya sampai perdarahan mulai berkurang. Terdapat beberapa titik pembuluh nadi yang dapat ditekan untuk mengontrol perdarahan, di antaranya seperti pembuluh arteri brachialis pada lengan atas dan arteri femoralis pada selangkang. Titik tekan pembuluh arteri brachialis (lengan atas) adalah pada ‘pertengahan siku dengan ketiak pada sis dalam lengan atas. Titik tekan Pembuluh arteri femoralis (paha} adalah pada i Pertengahan garis selangkangan paha bagian depan | Sekolah Tinggi limu Pelayaran (STIP) — Jakarta 27 4. 28 Penekanan dengan Tornjkuet Tornikuet adalah ikatan dengan tekanan huat yang ditempatkan tepat menutupi sumber perdarahan atau di atas area perdarahan untuk membendung (blocking) seluruh aliran darah menuju area perdarahan. Metode tornikuet ini dilakukan hanya apabila care penekanan langsung, elevasi, dan penekanan titik pembuluh arteri gagal untuk mengontrol perdarahan. Metode ini paling efektif dalam mengontrol perdarahan. : Akan tetapi metode ini dapat memahayakan jaringan normal di sekitar area perdarahan ¢hususiMlMestng ada oi bawahny arene berldungap tornikuet’ mengakibatkan| berkurangnya pasokan aliran darah ke jaringen setelah tempat perdarahan yang dapat menyebabkan kerusakan bahkan kematian jaringan yang, berujung pada amputast, Selain itu, ikatan tornikuet yang terlalu kuat juge dapat mengakibatkan kerusakan otot, saraf, dan pembuluh darah sekitar. Oleh karena itu maka perlu dilakukan| pemeliharaan jaringan yang normal dengan cara melonggarkan tornikuet secara periodik supaya jaringan sekitar tetap mendapat pasokan darah yang cukup. Namun perlu diingat ikatan tornikuet hendaknya juga tidak terlalu longgar supaya tidak terjadi kehilangan darah yang semakin banyak. Pemasangan tornikuet untuk penyelamatan perlu segera dilkuti dengan konsultasi Elementary First Aid (EFA) | radiomedik di kapal. Jangan pernah melonggarkan tornikuet jika bukan karena instruksi dokter atau paramedis. Jangan pernah menutupi tornikuet dengan pembalutan kain atau apapun, agar tornikuet yang terpasang tetap bisa diawasi. Perdarahan juga dapat ditangani dengan pemberian kompres es atau air dingin Penekanan dengan kompres es atau air dingin menyebabkan’ menyempitnya pembuluh- pembuluh darah (vasokonstriksi) sehingga ddpat mengurangi volume aliran darah yang keluaf, Selain itu, unntuk mengontrol perdarahan, dapat juga dengan memiberikan obat- obatan yang. merangsang Henyempitan pemiiuiuh darah (vasokonstriks) dan juge obat- obatan yang mempercepat| proses pembekudn darah. Selanjutnya korban dapat segera dikirim atau dllarikan ke rumah sakit tefl tuk mendapatkan pertolongan yang lebih terpadu oleh paramedis , diantaranya adalah penjahitan (hecting). Dalam pertolongan perdarahan hendaknya selalu mengingat unsur antiseptik dan disinfeksi. Sebisanya diusahakan material-material dan alat-alat yang digunakan untuk penanganan perdarahan dalam keadaan bersih, kalaupun tidak bisa steril. Demikian halnya dengan penolong, juga harus melindungi diri dengan alat proteksi diri yang cukup, seperti sarung tangan dsb. Hal ini disebabkan karena darah merupakan ‘penular’ yang cukup serius dalam penularan berbagai penyakit berbahaya. Jadi selain untuk melindungi korban dari |. Sekolah Tinggi limu Pelayaran (STIP) - Jakarta 29 sia bi | * i \ | infeksi, juga ec rei si penolongnya gent dari. infeksi, | Kebiasaan mantuci| i inet yak tc at | tangan dan memakai saruni Fapgan dapat mel jdungi Keduanya { ditularkan melalui darah | tar | 30 Elementary First Aid (EFA) | BAB VI DASAR PENANGANAN SYOK A. Pengertian Syok adalat keadaantterganggunya fungtt vital organ-orgen tubuh karena tidak cukupnya sirkulasi darah dan oksigen akibat cedera/trauma. ‘Terganggunya sistem Peredaran darah tubuh menyebabkan kebutuhan sitkulasi |dateh tubuh tidak tempenuih Syok biasanya terjadi setelah cedera parah severt! luka bekar berat yang luas, trauma serlus pada dada dan peru atah’ tulang-tulang besar, dan cedera-cedera serius lainnya yang menyebebkan rasa sakit veng spe SYok terjadi setelah adaniva kehilangan darah dalam jumlah yang besar, reaks| alergi, keracunan, intoksikast alkohol, | | dan ruptur organ dalam sepert! lambung. Syok juga dapet terjadi dari penyakit vane Parah seperti infeksi, stroke, dan serangan jantung. 8. Gejala dan Tanda Gejala dan tanda syok meliputi : * Pucat. Kulit terlihat pucat, dingin, dan lembab. Selanjutnya akan menjadi kebiru-biruan dan Keabuan lalu menjadi gelap. Perubahan ini dapat diamat! | pertama sekali pada lapisan mukosal dan ujung-ujung kuku. * -Pernafasan yang cepat dan dangkal, ise Juga menjadi tidak teratur dan dalam. © Denyut nadi lemah dan cepat. Blasanya lebih dati 100 kali per menit. * Gelisah, bingung, dan’ cemas. ini teriadi di awal, yang selanjutnya menjadi 4 apatis dln penurunan kesadatalt' tahap tidak sader, pupil ‘meta meleber, terlthat seperti pandangan kosong/hamra. sebaikn Walaupun tanda-tanda ini belum jelas terlihat atau belum muncul semua korban akibat cedera serlus harus segere ditangani dengan baik guna mencegah terjadinya syok. | Sekolah Tinggi Itmu Pelayaran (STIP) — Jakarta ie whe ie f } syok. Gai aan gn penye { il c | 4 iy k sepert kontrol jalan nafas dan mengerbell n fungs! persian | 7 perdarehan, mempertahanéen dan mengatasi nyert hebat Hed | | ede korkan dalam posts! (Re zontal, Kak! Korba] aunt lebih tna A rah ke Janeung dan of@k Kak ayang. lebih 30.6 untuk melancarkpralran a H ‘tidak boleh dlelevasljka ada eur pale, pelvis (ppnegull lane belakang, nates. } Hi ‘atau dada atauike ada kesulitan bert _ ‘Jaga korban tetep dalam keadaan hangat , tapl ‘tidak panas. Panas yang berlebihan dapat menyebabkan suhu tubuh alk dan mengalinkan pesokan darah atl organ organ vital ke kulit. era mungkin. Jika nyeri sangat hebat, day nie tot, Jika tekanan darah sangat giberikan, Manfaptkan fasilitas konsultasl atas| nyeri sese pat dipertimbangkan penyuntikan morfin sulfat, 20 76 | rendah, maka morfin sulfat tidak bole! medis lewat radio di kapal. sikan lewat mulut berupa larutan garam setengah Pemberian cairan. Cairan dike pabila korban tt Cairan tidak boleh diberikan lewat mulut aj vidak sadar, gangguan keselmbangan, Keleng, hendak dioperasl segera, ada da keadaan-keadaag ni,maka calran harus gelas setiap 15 menit perdarahan dalam perut dan otak. Pat h. Pemberian cairan Intravena sebalknya dapat digunakan sepertl diberikan lewat jalur pembuluh dara dilakukan orang yang terlatin. Beberapa cairn yang larutan dextran 6 % Sg/liter, NaC! 0.9% g/liter. Pemberian alkohol tidak diperbolehkan, _Pemberian - (resysitasl) _calran intravena merupakan penatalaksanaan utama untuk syok- viaje ty Elementary First Ald (EFA) | BAB VII LUKA BAKAR DAN KECELAKAAN AKIBAT USTRIK A. Pengertian Luka Bakar adalah luka yang terjadi akibat Panas. Adapun sumber-surber panas yaitu : entuhan kulit dengan panas/sumber pl, panas| matahari, air Panas, logam tanah/lental yang menyimpan banyak panas, Panas dari sengatan listrik dan cairén-caltan ie yang mengandung asam kuat dan pet Panas, bahan bakar panas, minyak panas, basa kuat, = . Jenis dan Tingkat Keparahan Luka Bakar eparahan suatu luka baker diukur dari dalam den luas luke baker yang dltimbulkan. Dithat dati kedalamannya, luke bakar dibegi menjadi 3° derajat yang dikenal dengan istilah derajat luka baker, yaitu : 4, Luka bakar derajat 2: luka bakar superfisial dimana panas hanya mengenai bagian permukaan kullt (superficial degree). 2. Luka bakar derajat 2 + luka bakar yang) mengenai sebagian /setengah dari lapisan kulit (partial-thickness degree). 3. Luka bakarderajat 3: luka bakar yang mengenai selufuh kedalaman kulit (full- thickness degree), Dilinat dar luasnya, luke bekar dapat diukys ¢ ih menggunakan aturan semblian (Rule Of Nine) yaitu suatu ‘cara untuk menentukan luas persentase tuka bakar dengan: ‘menjumlahkan area tubuh yang telah dibagi ke dalam kelipatan 9 %. Pembagian |uas luka bakar berdasarkan rumus 9 (Rule of Nine) yakni bagian kepala dan leher 9%, batane tubuh masing-masing bagian depan dan belakang 8%, bagian lengan masing-masing bagian tungkal masing-masing 18%, bagian kemaluan 1%, sehingga jika dijumlahker total 100%. C. Kegawatdaruratan Luka Bakar Luka bakar dapat mengakibatkan dehidrasi, Infeksi, cacat dan apablla berat/parah dapat menyebabkan syok. |. Sekolah. Tinggi limu Pelayaren (STIP) — Jakarta 33 ibs Bic « gx} Pada anaeanak ka beter =) -enyebantan 7 baker seluas Tujuan penanganan juke baker’ adalah + . sh dan mengates! yok | gatasl denidrast dan Infeks! © on ‘dan men = Mengurangl nyert (rasa s2Kt | $i | ats © Menghindari kerusekan jeringan | 1. Padamkan sumber panas atau Pisahkan korban dari sumber panas. de fadian seseorang terbakar Pl, maka api harus segere dipadamken Pada kej adam apl yang terdapat pada alat enyemprotken bubuk kering perms pi ringan. Namun apabif rele ada lat pemadam apl bubuk ering, dulu. memberingkan korban di tubuh korban dengan m pemadam a ijpadamkan dengan terlebih yang masih menyala pat kin gon! yntuk meredakan nyala ber alr peruh kepade tubuh maka api dapat di tanan, kemudian segera menutup} aP dengan bahan materi yang tahan) api seperti api, atau bisa juga dengan segera manyiramkan seem korban, Penggunaan bubuk kering sering mengakibatkan Rerusdkan mata, dalam an orang akan menutup matanya ketika disemprot inal ini mata korban. Kebanyakt setelah api telah padam, dengan bubuk kering untuk memadamken api. Segera sebsiknya mata yong terkena bubUk ering dislas dengan al di samping Juga berguna untuk mendinginkan panas-akibatluka baker Pada korban luka bakar oleh karena bahan kimia cair panas, maka bagian cubuh korban yang terkena bahan kimia calr tersebut segera disiram/dialirt dengan air untuk membilas Khusugnya mata dan Kulit korban dari bahan cai panas tersebut. Pembilasan ai air|harus didahulykan karena mata { sangat sensitif terhadap bahan kimia, Bila hanya satu mata yang terkena , miringkan kepala korban ke sisi mata yang terkena, untuk mencegah mata yang satunya terkena bahan kimia cair yang sama Elementary First Aid (EFA) | 2 Lakukan -penilaian tethadap korben untuk. kasus-kasus. kebakaran besar, Penilaian kesadar \ i ran, nafas, dan nadi/denyut Jantung harus segers dilakukan Apabil korban Imengelaml sesak, maka pindahkan korban ke tempat yang lebih ‘erbuka supaya ketersediaan oksigen bersih lebih banyak: Apabila korbian tidak betnafas dan atau mengalamil hentt Jantung, maka resusitas) Jantung paru adalah tindakan pertama yang hatus dllakukan, Setelah /tanda-tanda vital korban cukup balk, barulahclakuken penangénan tethadap luka bakar pada tubuh korban. Untuk: luka bakar yang ada pada tubuh korban,segera sitam/guyur dengan air | dingin: yang mengalir selama valli 20 menit. Jika tidak memungkinkan untuk mendinginkan Iuka bakar di tempat kejadian, korban bisa dibawa ke tempat lain dimana pendingin/air tersedia. 4, Kemudian mulailah melepas pakalan korban sedikit demi sedikit dengan periahar » dan hati+hati /jangan Sampal ada kullt korban yang ikut terkelupas, « Setelah-Itu bersihkan luka bakar dengan larutan pembersih yang dingin, ialu wv ‘oleskan obat oles untuk tuka bakar seperti bioplacenton atau betadine luke bakar, + Lalu luka ditutup dengan kasa keting dan bersih, ukuran kasa lebih luas deri luk, a 6 menutupl seluruh |uka bakar, dan diplester supaya tidak lepas. ‘ 7. .Berlkan obat-obatan:sederhana untuk metingankan rasa sakit , bengkak, alérg\, demam, dan pemberlan antiblotik bila terdapat infeksi pada luke, . “Renataleksanaan sedettana ferakt gate atélah penggantian cairan tubuh untuk mencegah dan. mengatas! adanya Uehidras! akibat luka baker. Pemberier 2 ‘calran.dapat dilakukan dengan memberi.minum korban bila korban masth sadar. Apabila korban tidak sadar, maka pemberian calran melalul prmbuluh darah/intravena dapat dipertimbangkan. Luka Bakar/Kecelakaan akibat Listrik i yang harus Pada luka bakar akibat Kontak dengan arus listrik, maka hal pertama | " dilakukan adalah memutus/memadamkan sumbet arus listrik. Jike memungkinkan sebelum menolong dan menyentuh korban , sebaiknya penolong memakal bahan insulator pada dirinya, seperti misalnya sarung tangan karét, sepatu boot atau sandal karet, atau cc} | Sekolah’ Finggi.limu.Pelayaran (ST ‘ie sey i Sasaran co baker akbatlistaioovsur heer patken elemahan,oter-otat -perge Se BAB VIII PERTOLONGAN DAN PEMINDAHAN KORBAN V/terputushya hubungan ca Jeringan ada tubuh; Ada banyak Jets Juka sepert! : tka memar; luke lecet, Juke Ins) uke robek, luka tusuk; Iuka tembak, dan luka bakar ; i fe 1. LukasMemar::°. yakni Kertisakan. jatingan he kulit (pembuluh: darah pecah sehingga darah masuk ke Jaringan sekitar) akibat benturan/pukulan benda tumpul, Ditandai dengan adanya jaringan bengkak dan membiru . Tindakan pertotongan yang dildkukan : 2, 2dJam pertama kompres dingin/es by Hari berikutnya kompres panas selama 3-5 menit dlkutl kompres dingin 1-2 ‘menit bergantian sebnyak 4:5 kali seharl, © Bila perlu analgetik, antibengkak, salep anti pembekuan/gumpalan darah 2 Luka Lecet: : _yakni terkelupasnya permukgan kulit akibat pergeseran dengan “benda keras dan’ Tindakan pertolongan yang dilakukan : a. Bersihkerluka dengan alr bersi, lalu dengan antseptik b. Tutup tuka t ¢. Bila perluanalgetik, antiblotika, rile 3, Luke Iris: yakni kerusakan jaringan-oleh benda bertepl tajam . Ditandal dengan bentuk [Gke memanjang, tepi luka‘merupakan garis lurus (bentuk’luka teratur dalam), jaringan sekitar luka tidak rusak, Perdarahan dapat cukup banyak (JIka ada pembuluh arteri yang terpotong). Tindakan pertolongan yang dilakukan a. Bersihkan luka dengan air bersih, lalu antiseptik b. Pada luka Iris pendek dan dangkal, langsung tutup . Bila perdarahan cukup!banyak, atasi dulu dengan balut tekan, lalu tutup d, Bila perlu analgetik, antibiotik, ATS. | Sekolah Ting! mu Pelayaren (STIP) — sakalte 7 j ‘ : | 4. Luka Robek + vyakni kerusakan Jeringan oleh benda yang saa ‘terial ore dan’ | pitandal dengan ‘epi luke” se ay: memerigkan Jahitan: ye © timbul: ede munya mt \ enol teratus dan dalam se 2 arabe basa tel ot a25)449" : t tatu dengen antisepts by spersinkan dalam uke denen 120} a mbit skotoran pace ka den : : sila peri, jan iuke i Dug ake: e Saunt f i, ' ‘| roe blag dengan anu 3 | pinset | 4 | Balutagakmenekan Ber analgetik antibotk, ATS: ‘ : yakni kerusakan Jaringan oleh susukan; benda berujune runcing. sahaya infeksi seperti tetanus jebih beser. Ditandal dengan mulut luka lebih sempit daripada dalamnya, tep! luke ikut terdorong ke dalam luke, Luke tusuk dl dada dapat menyebabkan sesak napas, "yet eas liga dl sisi uke berkurang. Tindakan: a. Bersihkan luke dengan antiseptiky | 5. Luka Tusuk b. Bersinkan dalam Iuka dengay} 1202, bilas dengan aquades, sampal kedalaman tusukan benda. ¢. Beri povidon lodin, tutup dengan esa antibiotik dan kasa ster g. Balut agak menekan { , rtibiotiky ATS, kitim ke rumah sakit- i seperti peluru,.Bentaknya e. Berlanalgetik, a , Luka Tembak : Luka akbat benda/perkecapatan ting antare luka robek dengan luke tusuk. Harus dicarl tempat Keluarnya peluru, bila tiga diterukan mungkin tertinggal di dalam tubyh, Ditendal dengan pada tepl luke sering terdapat|elaga, Tindakan: 2, Bersinkan sekitar luka | kontrol perdarahan dan Tutup wat * c. Kiri ke RS Luka Bakar ; sebagaimana teleh dijelaskan secara lengkap dalam BAB VII Elementary First Aid'( EFA) | B, PATAH TULANG (FRAKTUR) Pengertian | : | f fraktur adalah rusaknya atau terputusnya hubungan ‘antar tulang. Patahan ' pada tulang dapat dua atau lebih banyak atau mungkin tidak terplsah, namun hanya retak/tidak bergeser dari tempatnya semula.. Jenis fraktur/ patah tulang ada dua vyaitu : 1. Fraktur/patah tulang igi bila kulft) rusak atau ‘ada luka, Patahan terlihat i + Hy Mj 2, Fraktur/patah tulang tertutup, bila kulit tidak rusak, atau patahan masih ditutup! & oleh kulit, Penanganan yang tidak tepat dan benar dapat mengakibatkan fraktur sederhana menjadi fraktur yang lebih parah. Misalnya semula korban hanya mengalami retak dimana patahan masih pada tempatnya (simple fracture), naruun karena penanganan yang kurang benar, patahan jadi bergeser dan menyebabkan patahan bergeser (compund fracture). Fraktur yang disertal dengan perdarahan beser dapat menyebabkan syok, khususnya bila mengenai tulang-tulang besar seperti fraktur/patah tulang paha Ciri dan Tanda Patah Tulang j Berikut beberapa ciri atau tandal untuk mpeg \suatu fraktur //patah tulang: + Adanya riwayat terbentur bends keras dengan hantaman yang kuat «© Korban atau orang di sekitar mendengar adanya buny/ patah tulang «Rasa riyeri yang semakin sakit, khususnya seat ditekan atau digerekkan pada tempat tulang yang patah. © Adanya distorsi, berupa pembengkakan, penonjolen baru, pemendekan, perubahan arah atau bentuk. + Tepi tulang yang tidak teratur. Bisa terlihat jelas pada fraktur terbuka, Pada fraktur tertutup dapat diketahul dengan merabe sepanjang tepi tulang, hy | Sekolah Tinggi limu Pelayaran (STIP) - Jakarta 39 40 ¢- ahllangan fungsl. Tulang yang patah alan kehllangan fungsinya. Korban tidak dapat lagi melakuken gerakan yang semestinys pada keadagn normal : dapat dilakukan oleh bat tubuh yangcedera, | oot \Slntedeal, shea © Adanya peribengkakan, ete real rarenap erdarahan Internal: Warne salt jerubah menjadi kemerahan, lal kebirian, teraba ~ dan jeringan a | Banas, dan mer ai il dengan rasa: sakit yang pareh. sean on Pron ma Patah Tulang i i Sasaran penanganan awal path tuleng adal = ee 2, Mengatasi nyeri / rasa sakit 3. Immobllisasi patahan sebenarnya sebelum melakukan pertolongan, selalu lebih dahulu nila kesaderan, nafas, dan denyut jantung korban. Nafas dan jantung/sirkulas! darah (Airway-Breathing- Circulation) pelalti/ menjadi priortas pertama dan utama dalam semua upaya pertolongan pertama. Apablla nats dan sitkulasi sudah baik, make immobilisas| patahan dapat segera dliakukan. # Korban tidak boleh dipindankan sebelum perdarshan terkontrol dan semua fraktur sudah diimobilisasi 1, Kontrol Perdarahan Kontrol perdarahan biasanya dllakukan dengan cepat pada patah tulang terbuka memberikan penekanan pada area perdarahan dan melakukan pembelutan, Darah biasanya keluar dari sekeliling tulang yang patah. Setelah itu baglan yang mengelami perdarahan ditingglkan lebih tinggi dari jantung untuk mengurangl eliran darah yang eluar. Peninggian ini harus dilakuken sekalipun korban akan Kesakitan karena korban bisa meninggal karena kehabisan darah, Korban diminta untuk mengurang! pergerakan untuk mencegah peradarahan re banyak, mencegah kerusakan yang lebih i, Bila perdarahan sudah berhenti, Iuka dapat parah, dan untuk mengurangi 0 diversinkan dengen sabun alr dan||larutan disinfektan. Luke dibersihkan darl kotoran- kotoran atau serpihan yang ada) di permukaan luke. Gumpalan darah sebaiknya Elementary First Aid (EFA) | Giblarkan Karena kala ikut dibersihkan Imaka bisa terjadi perdarahan yang baru, Pembersihan luka dilakukan dengan cara aseptik 2. Mengatasi Nyeri \ | \ Jika.korban eal rasa sietviraetdee maffir sulfat 10 mg dapat disuntikkan lat otot ke tubuh jkorban. gebelu ren morfin sebaiknya’ harus ribaboneiltsikanrne teriebih sal jdnal medis lewat radio. 3. Immobilisasi Patahan Immobilisasi adalah cara untuk mempertahankan tulang yang patah agar tetap pada Posisinya / tidak bergeser; Apabila patahan bergeser dapat berakibat pada semakin menjauhnya patahan/kepingan tulang yang akan membuat proses pengembalian dan Penyatuan tulang semakin sulit. Semakin jauh patahan tulang bergeser proses penyembuhan akan semakin lama. Oleh karena itulah tulang yang patah peru dlimobilisasi pads penatiganan pertama, Imbbilisasi bersifat sementara. Tulang yang patah selanjutnya akan dipersatukan kembali dengan metode operasi fiksast i tumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan ‘ 'mmobilisasi adalah penanganan awal untuk patah tulang, Salah satu cara imobilisasi adalah dengan cara ‘memasang splint / didai. Bidai dipakai untuk imebilisasi tungkai/ tangan dan kaki. Bidai adalah suatu 4 bras dan cukup panjang yang dapat dipaka isebagai alas dari tulang yang patah sek et Athan tulang menjadi lebih stabil terjaga aca. posisinya. Pemasangan bidai (splint) tidak boleh terlalu menekan, jaringan kulit, sehingga tidak sampai nienyebabkan tekanan pada aliran darah yang membuat jaringan bisa kekurangan darah. Sypaya patahan stabil, bidai dibuat cukup panjang sampai menaung) semua bagian tulang yang patah. Bidai sangat berguna dalam pemindahan. korban dari kapal/ tempat kejadian ke rumah sakit. Bidai tidak boleh terlalu lama terpasang pada tubuh korban, selanjutnya nanti bidai akan dilepas dan digantikan dengan metode stabilisas| patah tulang yang|tetap. Pada beberapa kasus patah tulang lengan dan kaki, jika tidak ada fraktur berkeping, maka dapat dilakukan traksi yakni menarik dan meluruskan kembali patahan Ke posi nya semula. Namun pada fraktur berkeping banyak, traksi tidak boleh dilakukan, cukup dengan melakukan imobilisasi Ae: ihe Sekolah Tinggi ilmu Pelayaran (STIP) - Jakarta 41 patahan saWiciaabve ll « Berkurangnya kemampuan merasa atau mati rase = ai * bawah patahan. © Tidak terabanya nadi pada area setelah patahan Penanj da tular Patah tulang tengkorek es im disebabkgn oleh benz ser benda keras, hantaman ierad atau cedera akibat benda ye ana, Menem: seperti peluru. Korvan bisa cage sadar | tau J keseimbangan, dapat mengalami sakit |kepala atau mual. Peroe=-2 ‘3tau mulut bisa terjadi; dan mungkin didppati kelemmahan otot)ca- Korban dengan trauma kepala|harus segera mendapars untuk mencegah terjadinya kerusakan pada otak. Korter “es perbaring. Jika wajah korban kemerahan, naikkan kepala ‘tinge’: jike wajah korban tampak pucat, turunkan kepala ko tubuh korban atau dengan meninggikan kaki korban. Perder: “ernekan langsung bagian temporal (samping kepala) atau oa Bila hendak memindahkan korban, kepala korban harus disokong = bas atau pengganal, Pemberian maui tidak dlparboie. Penangangn patah tulang rahang at: Secara umum, penanganan utama dan pertama pace se—.2 +2°_ > memastikan dan mengupayakan bebasnya jalan 72f: xorban. Setelah Jalan nafas tertangani, jika ada perdarans~ 42 II Elémencer. = YONG govEng/longgar sebaiknya tidak langsung dicabut , alasan jika gigi kemungkinan akan’ tertelor fn: ditangani. Gigi kecuali dengan iesuk. menghalangi saluran nafas ; itupun sebalknya diawasi oleh konsultasi medi lewat tidio. |Fraktur pada rahang! bawah a Perdarahan gusi, ipa‘ bbtormtas Fahang, lepasnya gigi, Pembengkskan, dan kesulitén..menelan. Rahang: yang ‘cedera_ bisa berdampak pada proses bernafas. Apabila ini terjadi, rahang dan lidah korban ditarik ke Gepan dan dipertahankan tetap dalam posisi ini. Korban yang mengalami fraktur rahang Sawah biasanya merapatkan giginya dan tidak berbicara oleh kareha menahan sakit. Rasa S2ki ini menyebabkan spasme otot rahang sehingga gigi tetap dalam keadaan rapat tertutup dan membuat rahang tidak bergerak Penanganan pada patah tulang rahang bawah adalah dengan memposisikan rahang Gen gigi tetap merapat/menutup dengan pemasangan kain mitela / bandage. Kompres Gingin dapat dilakukan untuk mengatasi bengkal din rasa nyeri. nan. tulang bahu dat di dekathy Patah pada area bahu Hiasanya dikarenakén oleh benturan atau tarikan keras pada bahu. Imobilsasi area bahu dengan triangulhbaidftkain penggantung segitiga). Tempatkan | Sekolah Tinggi limu Pelayaran (STIP) - Jakarta 43 2 ao eno vengan kain cukup lebar pada ketiak sisi bahu yang patah, lalu denga kan terseput 220 bahu yang patah dan ikatkan ke badan.. | \ ele Pree al cisprpai denger «e732 eels | | \ i pad area ini terdapat tie “)“ayeti dan deformitas pada are lengannya atau menekuk sikunya. ot rah. Korban biasanya tidak namo. 7 a i i i 1 1 i ' bans | | j Imobilisasi patah tulang sen pes dan siku dilakpkph denger 2 72s27zpn bidal panjang (splint) yang dipasang pada permukaan sisi dalam dan ‘u cukup panjang tidak ada, maka dapat digantikan dengan p lengan (sling) kombinas! dengan bidai pendek sepanjang lengan at Selain itu, rasa nyeri juga harus djatasi dengan pemberie~ ke nyeri sangat hebat dapat diberikan morfin sulfat 10 mg. | | Penanganan, tular Aa te ( | Tulang jari yang patah harus cst dengan tetap menjaga_mobilitas 2ri yang lain. Jari yang patah diluruskan) dengan menarik ujung jari. Imobilisasi jeri yang patah dengan bidai (splint) pendek mencakyp seluruh panjang jari 44 i Elementary First Aid (EFA) | Patah tulang belakang merupakan natah tuiang ya S28 ‘tulang belakang terdapat saraf-saraf utama yang apatite tetjadi! path” Saref-soraf tersebut dan beresiko kelmpuhan. JiKA DICURIGAI TERDAPAE BIER BELAKANG, MAKA. PERINTAHKAN Korean TEIAP BERBARING jPADA Posi JANGAN ADA’ YANG COBA MEMINDARKAN KOMBANMEBELUM KORBAN DIAMAtRART DENGAN ALAS DATAR YANG KERAS. Pertolongan yang tidak tepat pada korban dengan patah tulang belakang dapat mengakibatkan kerusekan. saraf yang berakibat pada kelumpuhan daifhilangnya rasa permanen pada tungkai matipun batang tubuh. Jatuh dari ketinggian adalah penyebab paling sering dari cedera tulang belakang di laut. Selatu curigai adanya patah tulang belakang bila seseorang jatuh dari ketinggian lebih dari 2 meter. ‘Tanyakan apakah ada rasa nyeri patia punggung dan bagian belakang. Kebanyaken korban patah tulang belakang mengalami rasa nyeri, hanya sedikit kasus yang tidak. Jad! periksalah dengan teliti apakah ada tanda-tanda patah tulang belskang, tanyakan bagaimana proses terjadinya kecelakaan, Minta korban menggerakkan jémpol kakinya dan sentuh kakinya, tanyakan apakah korban dapat merasekannya, tetap) dalam keadaen diam dan Posis| badan korban patah tuleng belakang Iurus. Penolong jangan sekali-kali menarik korbatll ian ketiak atau bagian belakang lutut, Namun, korban dapet digulingkan’ secara_simultan/serentak bersamaan denger perlahan jika dlpertukan: Lalu korban ditempatkan di atas alas yang datar dan keras supaye poss! tulang belakang Korban tetap terjaga, hingga penilalan dengan rontgen citakukan Contoh alas datar dan keras sepert! Nell-Robertson strecther. ka tidak ada, maka suatu papa kayu yang datar dan keras dapat dipekai sebagal alas untuk mengimobilisasi korban. Lalu kedua kak) korban dirapatkan dengan mengikatkan keduanya pada lutut dan pergelangan kaki, Lalu tubuh korben dif ksasi ke ales datar tersebut dengan mengikatken tubuh korban ke alas. Metode inl juga dapat dipakal untuk kasus fraktur pelvis (pangeu! ah tulang beldkang dilakukan dengan sangat "3%! pemindahan korban dengan pat lebih ban dilakukan sécara serentak bersamaen oleh hati dan perlahan. Pengangkatan kor! tidak harus dari 2 orang. Jika pengangkatan dilakukan dengan alas kain/selimut maka paling ailakukan oleh 6 orang, 2 orang masing-masingjgecalad* sis) orang di kepala, dan 2 .da saat pengangkatan korban, untuk meniag2 badan korban orang lagi di kaki korban. Pa | Sekolah Tinggi limu Pelayaran (STIP) - Jakarta fy gine masing-masing sist korvan: menarik alas © Jebih kust, sedangkan 2 0rane ol jn aan dengan. ketingglan yang sm dan diletakkan: id ates pat one suatu ganflan/oanta! tape ate dan omen ye i ‘ tah tuleng leher sama Peres ane hc dari Kesaluruhan foulans belakang,. Blasanva (akibat peneks nan}, Fraktur inl bise teajadl ; orban yang mendarat tiba-tiba calam keadaan tet9p er ar ketingglan atau ada lanya tertimpa oleh sesuatu yang Derat Jatuh dari ketinggian Juge dapat atau mengalamlpatah tulang Jeher pada dasarnya meee peal | belakang karena leer masih merupakan bi ol graleear-vang tarjadh adalah fraktur Komp an yang kepal menyebabkan patah tulang leher. Korban Yang dicurigal us diletakkan di atas alas yang datar dan keras, kemudian dipasang collar-neck untuk tidak ada collar-neck, maka dapat dimanfaatkan benda- yang cukup kuat untuk menahan struktur leher seperti koran. Upatlah koran seningge didapat lebar 10 cm pada begian depan. Lalu tekuklah sedikit bagian ujung koran nantinya untuk bagian belakeng !el filidian balutkanlah koran tersebut pada u tall atau sesuatu yang bisa mengikat koran agar membatasi pergerakan leher. Jike ‘alu ikatkan bandage, syal, dasi, ata katen tidak terlalu kuat sehingga tidak mencekik leher/ 2 pada posisinya. Namun peng! menekan jalan nafas. Fraktur Dada ’ ada fraktur dada timbulnya rasa sakit yang tajam dan bertambah berat seiring dengan sn pernafasan berasal dari tulang rusuk yang patah. Paru dapat teruke, terlihat jika batuk darah. Jika terdapat luka terbuka segera tutup dengan dressing lebar dan untuk memastikan udara tidak keluar. Untuk menghentikan perdarahan gunakan penekanan langsung, segera cek nadi dan sika korban sadar posisikan ia pada duduk untuk mempermudah pernafasan. Liga bisa diposisikan miring kearah daerah yang terluka untuk mengurangl rasa sakit perdaranan internal, Jika korban ‘mt ‘stder posisikan pada posisi tidak sadar, é Elementary First Aid (EFA) | mengerah pada sisi yang terluka untuk mengurangi gerakan dan perdarahan internal Pastikan jalan nafas bebas dari darah, ‘ Fraktur Pelvis ill Korban biasanya mengeluhkan rasa sakit pada piriggang, selangkangan, punggung dan ran bay Srl untuk menahan Kegityfike terppksa berkerih simpan urin farah. Jka kandung kemih atau uretra terluka urin dapat bocor ke Jaringan. Fraktur. pelvis dapat menyebabkan’ perdarahan di dalam pelvis. dan rongga perdt bawah, untuk itu cek madi segera. Untuk pemindahan perlakukan korban seperti kasus fraktur tulang belakang, Rawat syok dan luka jika.ada. Jangan menggulingkan tubuh korbah karena akan menambah parah kerusakan dalam. Letakkan bantalan antara paha, lutut dan pergelangan kaki lalu ikat bersama (lihat gambar 27). Fraktur Pinggul dan Lutut Fraktur tulang paha berpotensi luka dan perdarahan serius jika ada luke atau perdarahan di tempat lain korban mungkin butuh transfusl segera. Timbul rasa sakit parah di selangkangan dan kaki yang terluka mungkin tidak dapat diangkat dan mungkin nampak lebih pendek dan terputar. Syok sarigat mungkin terjadi untuk itu segera dapatkan fadic Medical Advise. #be he Fraktur Lutut Luruskan kaki hati-hatl, gunakan Inflatable air splint satu kaki penuh, jIka tidak ada gunaken splint dengan bantalan di bawah lutut dan pergelangan kaki. Rawat rasa sakit. Fraktur kaki bawah (tibla dan fibula) Luruskan kaki dengan menatik petlahan, Aplikasikan infletable air splint 1 kaki penuh yang akan membantu mengontrol perdarahan. Jika tidak tersedia gunakan solint berbantalan sepanjang kaki pada kedua sisi dan bagian bawah kek! yang terluka. Rawat rasa sakit. Fraktur kedua kaki perdarahan berat dapat terjadi jika kedua kaki fraktu ergelangan Kaki untuk fraktur di Bawah ir. Perhatikan tanda-tanda svok Siapkan penyangga Kaku sepanjang pahe sampal tur diatas lutut. Letakkan bantalan lutut dan dari ketiak sampal pergelangan Kaki ugtuk € diantara paha, lutut dan pergelangen kaki lalu ikat kedba kaki dengan hati-hati sambil ditarik edua kaki sampal pergelangan. Jangan membuat ikatan diatas perlahan lalu bungkus 47 | Sekolah Tinggi limu Pelayaran (STIP) - Jakarta | | re | | ng. patah. Cek sirkulasl dan Jari kaki, Pindahken korban dengan posisl agian yet rembaring jurus pada papans Pee : e Fraktur pergelangan kaki dan telapak kel - ‘nplikesikan inflatable alr sel 1 icon {eles bainabe st beri bantalan pada “pergelangan kaki menggunakan dressing/ samy rye Vi th varias sri posisi normal, terjadi karen pelan di Dislokesi terjadh jika tulang: dekat aa pada tulang dan persendian bisa aipuppian secara normal. | ge bertambah parah gaat bergerak; Teriadl pembengak@h i | rbatas dan timbul rasa sekit yan casi namun yang mempedakannya dengan frektur adalah tak terabe di bersamaan. sekitar area dislol esar di bawah kulit, Fraktur dan dislokasi dapat terjac a daerah dislokasi segera tutup untuk Apabila timbul luka di dekat tal padi Jangan mencoba memperbaiki disiokas! arena resiko timbulnya frektur. Lakukan immobllisas! seperti pada fraktur. Jika sirkulast maupun korban irrengalami menghentikan perdarahan dan mencegah Infeksi. garah jelek, nadi pada pergetangen tangan dan kaki tidak teraba nati ektrimitas sampal dleapal posis| dengan sitkulas! darah yang balk, Perhatikan perubahan warnd fi | atltangan atau kaki dari putlh atau kebiruan biasanya duduk paralysis, gerakkan dengan hati- menjadi merah muda, Pindahkan Korban dalam posts| yang ales pyaman; sntuk perlukaan pada tangan dan berbaring untuk perlukaan pada Kaki ne 4 Elementary First Ald (EFA) | 3 Osecae wave CEDERA KEPALA | Pada kasus cedera kepala| penolong harus Herkonsentrasi mengembalikan pernafasan normal/ dan mencegah obstruksi jalan nafattellfilks otak tetap mendapat cukup oksigen dan kemungkinan korban tetap hidup sebelium mendapatkan pertolongan profesional Segera dapatkan Radio Medical Advice. Lihat pembahasan assessment cedera kepala. Pada beberapa kasus cedera kepala, masuknya benda asing dan fraktur kemungkinan perdarahan tidak bisa dikontrol dengan penekanan, gunakan paraffin gouge dressing diatas luka falu letakkan: ring-pad diatas tuka dengan ‘lebar melebihi dressing kemugian tahan dengan plester (lihat gambar. 40). Ring-pad_harus|menekan pembuluh darah bukan benda asing atau fraktur LUKA AKIBAT LEDAKAN Akibat sebuah ledakan seseorang dapat terlémpar maupun luka tertimpa reruntuhan Luka dapat terjadi di lebih dari fatu tempat, misdinya hes Paru Ledakan dapat merusek pembuluh darah kecil sehingge terjadi perdarahan di dalam paru, hingga terjadi syok dan kesulitan bernafas bersamaan dengan rasa berat maupun sakit | | Sekolah Tinggi limu Pelayaran (STIP) — Jakarta 49 i darah. ike rmemunglinian ruloah menjadi biru, dan keluar dahak on bbowa korban ke dara terbuke,posisken are udu (garmbar'31). Longgarkan pakalan, “ip korban tetep fhangat. Minta pasien untuk batuk dan mengeluarkan lendlt lewat Ni#ung, Hf nee a “Ubotan sering menyebabkah gees! sadar segers rawat sesuai gejala hang normal segera bimbing la ke tempat | dilakukannya untuk tetap selamat. | ak Ing|aman, can ber ijmstrkst ‘apa yan che Perut . perdarahan di dalam perut terjadi karena rusaknya organ. Rawat syok, sakit, perdarahan dalam dan perlukaan dalam. | PERDARAHAN DALAM Perdarahan dalam dapat terjadi karena hempasan langsung pada tubun, perlukaan karena tarikan otot yang berlepihan appstr: penyakit, misainve centld veer Perdarahan bisa tersembunyi maupun térlihat. [pee sekitar kaki/tangaq yang satah bisa tersembunyi namun dapat terdeteksi Karena terjatil pembengkakan. Perdarahan salam rongge dada atau perut tefinat ja le batuk atau myntah daran. lyka tusuk atau tikam dapat menyebabkan perdarahan dalam berat. Korban biasanya mengalami syok, ditandai dengan pycat, berkeringat, nadi dan -espirasi meningkat, kulit dingin dan ekstrimitas menjadi kebiruan kemudian nadi Sulit aba dan sangat cepat, nafas pendek. Kemudian korban akan mengeluh haus dan mual, ergerak gelisah dan tidak mendapat cukup udara, menandakan perdarahan sedang terjadi. indikasi utama perdarahan masih terjadi adalsh nadi meningkat, tekanan darah menurun. Pada kasus diduga terjadi perdarahan dalam segera catat nadi dan tekanan darah 5-10 menit selama 1 jam jika tekanan darah dan nai relatif stabil maka korban tidak mengalami perdarahan. Jika terjadi ath segera dapatkan radio medical advice Koroan mungkin membutuhkan transfusi dafah. | ' 50 9 Elementary First Aid (EFA) | di, Jika karpan, tig k bisa oothalal at erpikir Untuk menjaga sirkulasi darah beringkan ferban dengan kepala sedikit lebih rendah, ddan naikkan kaki.Pertahankan possi selama Peso Korban, a Jika pasien gelisah dan merasa'sakit hebat berikan morfin, “(FY Perdarahan dari hidung epit cuping hidung selama 10 menit, sebalknya dilakukan oleh korban, cek apakah Perdarahan sudah berhenti, jika perdarahan tidak berhenti dalam 20 menit tutup sumber Perdarahan dengan strip-gauze. Setelah perdarahan berhenti instruksikan’ pada Korban untuk tidak menghembus udara lewat hidungnya selama 4 jam. Perdarahan dari bibir, pipi dan lidah Tekan area yang berdarah dari kedua sisi dengan jari korban. Perdarahan dari soket gigi Lihat kegawatdaruratan rongga mulut. TERSEDAK Bisa terjadi karena bolus makanan menempel pada tenggorok sehingga menutup jalan nnafas. Jika dalam 4-6 menit sumbatan tidak segera dibersihkan korban bisa meninggal. tike korban sadar penolong segera bergiri dlbelakangnya.Peluk bagian atas perut korban. Beri gerakan menekan sambil menarik tubuh korban keatas(lihat gambar 44), ulangi bila perlu sampai sumbatan keluar. Jika korban tidak sadar baringkan ia dan tolehkan kepalanya ke salah satu sisi. Penolong berlutut atas tubuh korban. Tekan dengan telapak tangan bagian atas perut korban(lihat | Sekolah Tinggi limu Pelayaran (STIP) - Jakarta 51 | | gambar 45), ulangl sampal sumbatan terlepas, segera bersihkan mulut korban:dan p korban dalam posisi tidak sadar. | | i atau asap. Beberapa gas berbahaya| tidak i lat oa dung dr Waspada) fesikg Wy Ho et | 1 Jika perlu berika pts buatan dan kompres! | ke a. NEP Berikan oksigen. ‘a bawa korban ke nia terbul ane ' jantung dan posisikan pada posisi tidak sadi TERCEKIK ] Segera potong tali sambil menyangga tubuh korban. Longgarkan Ikatan pakalan dan beri perawatan yang sesual dengan geigla. Beri nafas buatan dan kompresi Jantung [ka perlu, saat pernafasan normal sudah terjadi berikan oksigen. AWas! korban sampai tenage medis dating. DRESSING STANDARD Terbuat dari bantalan kasa,steil yaya. gnempel pare Kain pembalut- Sela pith dressing dengan bantalan lebih lebar dari Juka yang akan dithtup- Sagt menutup luke tarik pembalut sehingga bantalan tidak tergulung dan terpasang dengan balk. MEMINDAHKAN KORBAN Memindahkan korban dari Iokasi kecelakaan atau ke daratan membutuhkan persiapan husus terutama pada kasus cidera tulang belakang, serangap jantung dan fraktur parah karena syok bisa saja terjadi. Sebaiknya tidak memindahkan korban sebelum fraktur diimobilisasi dan perdarahan sudah dikgntrol, kecuali ada bahaya kebakaran atau ledakan maupun bahan beracun. Jika kapal berada di pelabuhan tunggu datangnya ambulans, beri informasi pada tenaga medis. Gunakan rute termudah dan terpendek. Lihat gambar 47-55 cara mengevakuasi korban ( 52 Elementary First Aid (EFA) | Tandu Neli-Robertson «| reaiieael : ‘ hh He Banyak digunakan di kapal karena mudah ‘dibawa, penyangga yang baik dan dapat digunakan di tempat sempit. Terbuat dari kanvas tebal yang diperkuat dengan bambu (lihat gambar 56). Perhatikan gambar 57-61 penggunaan tandu Neil-Robertson. | Sekolah Tinggi limu Pelayaran (STIP) - Jakarta 53 i | oh i tary First Aid (EFA) | | ment Ele We hy PENGGUNAAN PEMBALUT DAN PERALATAN P3K Kotak P3K Berisikan : * Larutan jodine * Dressing standard ukuran besar 1 buah, 2 buah ukuran medium dan 4 buah ukuran kecil 8 buah mitela segitiga © Kapas ©) Peniti de jibe © Plester © Gunting + Pensil dan kertas Sediakan kotak p3k dalam bentuk yang mudah dibawa dan yang ditempatkan di area strategls yang mudah dijangkau. Kotak p3k hatus selalu dicek periode wektu tertentu untuk melihat apakah ada Item yang habis, rusak maupun ekspired. BALUTAN / PEMBALUT/ PERBAN Pembalut atau kassa yang dipakal denan cara di putarkan dl sekellling balan yang cedera digunakan untuk menahan kassa agaritetap berada disekitar luka. Untuk alasan inl perban tersebut harus diaplikasikan ketat agar tidal menggangusirkulasi. Ujung jari kaki & jari tangan harus di cek secara periodikijka tersa dinin, benkak, membiru, hingga Pucat. Jika ada salah satu gejala di atas, balutan harus dilepas secepatnya. a. Balutan Pada Daerah Dada & AihynB b. Balutan Pada Daerah Dada & Abdomen c. Balutan Pada bahu & Pinggul 4. Balutan pada jar ati & ibu jar @. Balutan Pada kepala Sekolah Tinggi llmu Pelayaran (STIP) - Jakarta J

Anda mungkin juga menyukai