Anda di halaman 1dari 11
KELAINAN NEUROTIK (GGN. CEMAS, MAKAN. DAN SOMATOFORM) PHOBIA (2) + Adanya perasaan takut berlebihan terhadap suatu stressor spesifik + Patofisiologi: Dopamin meningkat abnormal, epinefrin ikut naik * Gejala: fight-or-flight Pptaringst, gemetar, histeris, bahkan bisa sampai tidak bisa beraktifitas) + Klasifikasi: * Agoraphobia > takut dengan tempat terbuka/ramai Karena takut tidak bisa kabur + Phobia Sosiat / Social Anxiety Disorder > takut menjadi pusat perhatian + Phobia spesifik tainnya > claustro-, thalasso-, acro-, hemo-, coulro-, glosso- +(Tatalaksana «fixiol fi > Alprazolam PO, 0.5 mg._1xt + Terapt desensitisasi sistematis / exposure therapy a PHOBIA (2) + Adanya perasaan takut berlebihan terhadap suatu streSsor spesifik + Patofisiologi: Dopamin meningkat abnormal epinefrin ikut naik * Gejala: fight-or-flight (berkeringat, gemetar, histeris, bahkan bisa sampai tidak bisa beraktifitas) + Klasifikasi * Agoraphobia > takut dengan tempat terbuka/ramai karena takut tidak bisa abi * Phobia Sosial / Social Anxiety Disorder > takut menjadi pusat perhatian + Photiia spesifik lainnya > claustro-, thalasso-, acro-, hemo-, coulro-, glosso- «(Tatalaksana = férriot i> Alprazolam PO, 0.5 mg.1xt + Terapt desensitisasi sistematis / exposure therapy a Fobia Spesifik/ Fobia Terisolasi Ketakutan atau kecemasan yang nyata tentang suatu objek atau situasi yang spesifik (e.g. naik pesawat, ketinggian, hewan, dil) (Objek atau situasi tersebut hampir selalu memprovokasi timbulnya ketakutan dan cemas Objek atau situasi tersebut selalu dihindari atau bila harus berhadapan individu menahan diri dengan ketakutan dan kecemasan Rasa takut atau cemas berlebihan dari bahaya yang seharusnya dapat ditimbulkan Rasa takut atau cemas persisten minimal 6 bulan Menimbulkan gangguan dalam kehidupan sehari hari Laki laki 27 tahun merasa sering berdebar-debar dan keringat dingin ketika diminta ke gudang penyimpanan. la merasa gelisah jika harus ke ruangan tersebut sendirian. la juga merasakan hal yang sama jika harus naik lift sendirian. Kemungkinan gangguan yang dialami pasien a. Acropbobia bClaustrephobia c. Camas menyeluruh d. Agoraphobia e. Serangan panic av abby, leon phLn Jenis | Keterangan Klaustrofobia | takut apabila berada dalam tempat yang—sempit. Aerdphobia _| takut ketinggian (Agorafobia takut ditinggal sendirian di tempat umum (ramai) Fobia sosial | takut bersosialisasi_ dengan orang yang beum dikenal baik, takut situasi-situasi sosial Fobia Sosial Ketakutan atau kecemasan tentang 1 atau lebih situas! sosial dimana individu dinadapkan dengan keadaan dimana orang lain dapat menilal atau mengobservas! individu e.g. interaksi sosial bercakap-cakap, bertemu dengan orang baru), dapat diobservasi (makan, minum), dan tamil di depan (memberikan pidato) Individu merasa takut bahwa mereka akan melakukan hal yang memalukan ataumenunjukkan ‘gejala cemas yang dapat menimbulkan penilaian negative (dipermalukan, ditolak, menyerang orang iain Situas! sosial hampir selalu menyebabkan ketakutan dankecemasan Situasi sosial dihindari atau individu menahan diri dengan rasa ketakutan bila dihadapkan dengan situasi tersebut Rasa takut atau cemas beriebihan dari bahaya yang seharusnya dapat dtimbulkan Rasa takut atau cemas persisten minimal 6 bulan Menimbulkan gangguan dalam kehidupan sehari hari Agorafobia * Ketakutan dan rasa cemas mengenai minimal’2 dart gejala dibawah ‘Menggunakan transportasi public Berada di ruang terbuka Berada di ruang tertutup Berdiri mengantri atau berada dalam keramaian Berada di luar rumah sendirian Individu merasa takut dalam situasi di atas karena memikirkan akan kesulitan untuk menyelamatkan iri atau meminta pertolongan pada situasi-situas! tersebut bla pasien mengalami gejala panik atau (ejala yang memalukan Situasi sosial hampir selalu menyebabkan ketakutan dan kecemasan Situas! sosial dihindari atau individu menahan dir dengan rasa ketakutan bila dihadapkan dengan si tersebut Rasa takut atau cemas beriebihan dari bahaya yang seharusnya dapat dtimbulkan Rasa takut atau cemas persisten minimal 6 bulan Menimbulkan gangguan dalam kehidupan sehari hari ANXIETAS NON-SPESIFIK Serangan Panik Rasa ketakutan atau ketidaknyamanan coon cant Gk oyaman pak pe yang hebat dan muncul secara tiba-tiba Merasa pusing tidak stabi, merasa mengambang mencapai puncak dalam hitungan menit Shen Timbul minimal 4 gejala dari gejala di pea bawah, Devealias atau depersonasa Calpiidsi Takvt untuk keilangan control atau menjadi gla Betkesingat Géribtar Thy Benzodiazepine Senéaii sulit bernafas Merasa-tercekik Nyeri dada dan perasaan tidak nyaman Takut mengalam kematia Gangguan Panik * Gangguan Panik (Panic Disorder) [3A] * Overaktifitas otonom dominan seperti berkeringat, gemetaran, sesak, asam lambung naik + Perasaan-seperti mau mati + Terjadidx-datam 1 Bulan. Antara serangan, pasien-normak + Stressor tidak jelas. Terjadi akut/ tiba-tiba -> panic attack + Tatalaksana + SSRI Setraline PO, 50 mg, Ix! + CBr Serangan panik rekuren Serangan diikuti dengan periode minimal 1 bulan dimana terdapat minimal 1 dari gejala Kekhawatiran persisten mengenai serangan panik dan Konsekuensinya (e.g kehilangan control, terkena serangan jantung, menjadi gila) Perubahan perilaku yang signifikan berkaitan dengan serangan (e.g. menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan serangan panik seperti berolahraga atau situasi yang tidak familiar) Th/ CBT, SSRIs, dan Venlafaxine (first line) * Gangguan Cemas Menyeluruh (GAD) [4A] * Overaktfitas otonom minimal + Gejala kekhawatiran berlebih (merasa akan mengalami nasib—buruk, kecelakaan), cemas, gelisah + Terjai hampir setiap harij26 bulan + Stressor bermacam-macam * Tatalaksana + CBT + SSRD- fluoxetine, sertraline, paroxetine + SNRI— venlafaxine, duloxetine + Benzodiazepin — alprazolam, diazepam,lorazepam + Antidepresan trisiklik —> amitriptilin, imipramine aS GANGGUAN STRES BERAT * Reaksi Stres Akut (4A) * Terjadi paling lambat(4 miriggu pasca kejadian traumatis (bisa sampai beberapa detik setelah kejadian) + Menghilang dalam Krun_4 mingiju(pasca stressor) * Gejala: derealisasi (bengong, terpaku), depersonalisasi (merasa kejadian disekitarnya tidak nyata, menyendir) + Terapi + SSAL> Fluoxetine PO, 20 m9, x! +(x * Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) [4A] * Terjadi paling lambat6 bulan pasca kejadian-traumatis + Menghilang,paling cepat'T bilan, dapat bertahun-tahun + Flashback Kejadian yangberulang ulang, Kewaspadaan meningkat, depersonalisasi, gangguan tidur + Tatalaksaha * SSRI Fluoxetine PO, 20 mg. 1x1, jangka panjang + Pskoterapi CRS SSE IC a os LS SUE uC g Cm Sno Lasts etre Shet-tom ‘cute Stress 0-28 daysatn Depersontzaon —peyhatatpy nd tive days and Disorder the traume occurs farsa teraction tntepresant Post-Traumatic ev afterthe monthandean —orreesand_—_#87hotaropy, Stress Disorder aum occurs’ parse orseerl changes inmoedor eden and mahasiswa, 21 tahun datang berobat dengan keluhan dada berdebar- debar, berkeringat, mual yang terkadang disertai muntah dan sakit kepala yang hilang ti,bul, 3 bulan yang lalu pasien sempat menyaksikan kecelakaan mobil di jalan tol. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pasien mengaku setiap terjadi serangan, ia merasa seakan hendak mati. Apakah tata laksane-yang tepat UNTUK paver Ini? a PSD Garigguan panik © Gangguan stress aut dd. Gangguan cemas menyeluruh €. Gangguan somatoform Wanita, 35 tahun dibawa suaminya ke poliklinik umum dengan keluhan dada berdebar yang memberat sejak 2 minggu belakangan. Keluhan dada berdebar pertama kali dirasakan sejake7 balan T3ld. Keluhan disertai dengan pusing, telapak tangan berkeringat, dan cemas. Keluharrdirasakan hampir setiap hari sehingga menganggu pekerjaan dan aktvitas sehari- hari pasien. Dari autonamnesis didapatkan bahwa perasaan cemas muncul tanpa ada penyebab yang jelas. Riwayat konsumsi alcohol maupun obat terlartang disangkal. Pemeriksaaan fisik dan penunjang dalam batas normal. Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien ini? ‘Agorafobia Gangguan cemas menyeluruh Gangguan obsesif kompulsif Gangguan panik Gangguan kepribadian anankastik OBSESSIVE-COMPULSIVE DISORDER + Pikiran + Perbuatan yang berulang-ulang + Jika tidak dilakukan akan cemas, dan setelah dilakukan masih merasa tidak nyaman * Etiologi + Genetik + Organik > Korteks cingulate anterior + Lingkungan > kekerasan dalam rumah tanga, kekerasan seksual, trauma + Tatalaksana~—_ (Fluoxetine PO, 20 my, 1x1 atau Setraline PO, 50 mg, 1x1 + Psikoterapi GN Tipe Gangguan Obsesif kompulsif er —— ketakutan irasional yang — ketakutan » penderita membuat pasien terkena penyakit mengumpulkan terobsesi untuk dan mati pada diri barang yang tidak memeriksa sendiri dan orang berharga karena sesuatu yang dicintai takut akan terjadi berulang-ulang, hal-hal buruk jika Contoh: kebiasaan barang tersebut cuci tangan dibuang berkali-kali karena . aco tipe Rumination — pasien memikirkan pikiran- pikiran yang — tidak produktif tetapi pasien terfokus untuk berulang-ulang mengatur semua obyek Contohnya preokupasi sejajar,urut, dan tentang kehidupan simetris. setelah kematian OO hres: Seorang wanita selalu mencuci tangannya berulang kali, dan tidak terhitung berapa banyaknya. Hal ini dilakukannya Karena ia takut akan terkontaminasi. Dia tidak dapat menghentikan kegiatan tersebut walaupun tangannya lecet. Terapi apakah yang sesuai dengan keadannya ini € Sei et Dissociative Identity Disorder A. Gangguan identitas yang dicirikan oleh dua atau lebih keadaan kepribadian yang berbeda, yang mungkin digambarkan dalam beberapa budaya sebagai pengalaman kerasukan. Gangguan identitas melibatkan diskontinuitas ditandai dalam rasa diri dan rasa agensi, disertai dengan perubahan terkait dalam mempengaruhi, perilaku, kesadaran, memori, persepsi, kognisi, dan / atau fungsi sensorik-motorik. Tanda dan gejala ini dapat diamati oleh orang lain atau dilaporkan oleh individu tersebut B._Kesenjangan berulang dalam mengingat peristiwa sehari-har, informasi pribadi yang penting, dan/atau peristiwa traumatis yang tidak sesuai dengan pelupaan biasa, C._ Gejala tersebut menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam. fungst sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya, D. Gangguan tersebut bukan merupakan bagian normal dari praktik budaya atau agama yang diterima secara luas. Catatan: Pada anak-anak, gejalanya tidak lebih baik dijelaskan oleh teman, bermain imajiner atau permainan fantasi lainnya, E._ Gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologis suatu zat (misalnya, pingsan atau perilaku kacau keracunan alkohol) atau kondisi medis lainnya (misalnya, kejang parsial kompleks). ra Dissociative Amnesia ‘A. Ketidakmampuan untuk mengingat informasi otobiagrafi pehting, biasanya bersifat traumatis, atau stres, yang tidak konsisten dengan lupa biasa. Catatan: Amnesia disosiatif paling sering tardiri dari amnesia lokal atau selektif untuk peristiwa atau peristiwa tertentu; atau amnesia umum untuk identitas dan riwayat hidup B. Gejala tersebut menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klnis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya. C. gangguan tersebut tidak disebabkan oleh efek fisiologis suatu zat (misalnya, alkohol atau penyalahgunaan obat Iain, pengobatan) atau kondisi neurologis atau medis lainnya (misalnya, kejang kompleks parsial, amnesia global sementara, gejalasisa kepala tertutup pada cedera otak juri/trauma, kondisi neurologis lainnya). . Gangguan ini tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan identitas disosiatif, gangguan stres pasca trauma, gangguan stres akut, gangguan gejala somatik, atau gangguan neurokogritif mayor atau ringan. Depersonalization/Dereallzation Disorder ‘A. Adanya pengalaman depersonalisasi, derealisasi, atau keduanya yang persisten atau berulang: Depersonalisasi: Pengalaman tidak nyata, terlepas, atau menjadi pengamat luar sehubungan dengan pikiran, perasaan, sensasi, tubuh, atau tindakan seseorang (misalnya, perubahan persepsi, rasa waktu yang terdistorsi, diri yang tidak nyata atau tidak ada, emosional dan/atau fisik mati rasa). Derealigagi: Pengalaman ketidaknyataan atau keterpisahan sehubungan dengan lingkungan (misalnya, Tndividdratau objek dialami sebagai tidak nyata, seperti mimpi, berkabut, kurang hidup, atau terdistorsi secara visual). * 8. Selama pengalaman depersonalisasi atau derealisasi, pengujian realitas tetap utuh. C. Gejala tersebut menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya D. Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis suatu zat (misalnya penyalahgunaan obat, pengobatan) atau kondisi medis lain (misainya kejang). E, Gangguan tersebut tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan mental lain, seperti skizofrenia, gangguan panik, gangguan depresi mayor, gangguan stres akut, gangguan stres pasca trauma, atau fangguan dscati aly, ORT TRANCE DISOCIATIVE DISORDER PPDG)3 a. Keadaan trance atau trance \kesurupan )menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain b. Hanya gangguan trans yang involunter (di luar kemauan individu) dan bukan merupakan aktivitas yang biasa dan bukan merupakan kegiatan keagamaan ataupun budaya yang boleh dimasukkan dalam pengertian ini c. Tidak ada penyebab organik (misalnya epilepsi lobus temporalis, cedera kepala, intoksikasi zat psikoaktif) dan bukan bagian dari gangguan jiwa tertentu, seperti skizofrenia atau gangguan kepribadian muliple FUGUE DISORDER * Kemunculan identitas diri yang baru * Melakukan perjalanan ke tempat lain akibat hilang ingatan tersebut aS GANGGUAN SOMATOFORM Gangguan kejiwaan yang meliputi kumpulan gejala non + Tatalaksana spesifik tanpadisertai kelainan fisik + Psikoterapi + Terjadi minimal selama 6 bulan + Cognitive Behavior Therapy * Klasifikasi + SSRI > Fluoxetine PO, 20 mg + Somatisasi (Gangguan Gejala Somatik) > gejala atau Setraline PO, 50 mg 1x! multi-organ (2 atau lebih) + Hipokondriasis (Gangguan Anxietas Penyakit) > Konsepsi mengidap penyakit serius + Gangguan Konversi -> Gangguan neurologis (buta, umpuh, tuli) pasca stressor psikis + Gangguan Dismorfik Tubuh -> Merasa tubuh mengalami kelainan (jelek, gendut, kurang berotot, ar kurus) Petia Err Crt a) Ec a Peete eer nye Pore) } keluhar Keluhan hanya Gejala-gejala_Keyakinan —_—Nyeri berat. pada organ {banyak otonom bahwa menetap Penyakitnya system penampilan dikatakan dirinya cacat pasien GANGGUAN SOMATOFORM Gangguan kejiwaan yang meliputi kumpulan gejala non + Tatalaksana spesifik tanpadisertai kelainan fisik + Psikoterapi + Terjadi minimal selama 6 bulan + Cognitive Behavior Therapy + Kiasifkasi «SSRI Fluoxetine-PO-20-mg + Somatisasi (Gangguan Gejala Somatik) > gejala atau Setraline PO, 50 mg; 1x1 multi-organ (2 atau lebih) + Hipokondriasis (Gangguan Anxietas Penyakit) > Konsepsi mengidap penyakit serius + Gangguan Konversi -> Gangguan neurologis (buta, Lumpuh, tul) pasca stressor psikis + Gangguan Dismorfik Tubuh > Merasa tubuh mengalami kelainan (jelek, gendut, kurang berotot, kurus) Eactitious Disorder Dengan tidak adanya gangguan fisik’ mental, individu berpura-pura memiliki gejala sakit berulang dan konsisten Tanpa adanya motif eksternal untuk mendapatkan suatu keunturigarr Motifnya untuk Mendapatkan perhatiar’ Malingering + Thaividuberpura-pura memiliki melebih-lebihkan gejala fisik/ psikologis Motif eksternal untuk mendapatkan keuntungan, seperti menghindari wajib militer, pekerjaan, mendapatkan kompensasi Kesehatan, dil Wanita 35 ahun datang ke 1GD dengan keluhan nyee\ Kepala) pandéagan kabur, njeri dada; mual(muntah, nyerTsengi, dan nyeri pesut. Keluhan sudah dirasakan sejak 6 tahunlalu. Pasien sering mérasa cemas terhadap kondisinya tersebut dan sering memeriksakankondisinya ke dokter namun dokter mengatakan semua dalam batas normal. Setelahdilakukan pemeriksaan, dokter mengatakan pasien baik-baik saja.Apakah diagnosis kasus tersebut? C2 Bangguan somatoform ®. Gapgguan Koayersi Cenrggeen ort fre fire, 4. Psikosomatis, €. Hipokondriasis, Seorang pria 40 tahun mendadak tidak sadarkan diri setelah mendengar berita duka. Menurut keluarga setiap mendengar berita duka pasien jatuh tidak sadarkan diri.dari hasil CT scan tidak dinjumpai kelainan Diagnosis pasien ini adalah? ye mee * [4 Ganepvansomatoform \ Porm prtleh / infor Lhe bh, Teper miler fin. Pact torger

Anda mungkin juga menyukai