Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KKD

MODUL GANGGUAN INTEGUMEN


SEMESTER 5

Kelompok KKD 25

Anggota :

Elshadai Tampi 20011101116


Kalista Lumente 20011101117
Septiana Firdaus 20011101118
Sthevanus Nathaniel Moe 20011101119
Aldi Lorensius Tangke Bandaso 20011101120

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO
2022
Skenario kasus:

Seorang laki-laki, 26 tahun, datang berobat ke praktik dokter dengan keluhan bercak-bercak putih pada
punggung sejak 2 minggu yang lalu. Bercak terasa gatal terutama saat berkeringat. Bercak tidak nyeri dan
tidak mati rasa. Pasien memiliki riwayat sering berolahraga dan jarang mengganti pakaiannya.

1. Jelaskan deskripsi lesi kulit (efloresensi) pada kasus ini!

Lesi regio torakoposterior makula hipopigmentasi ukuran plakat batas tegas (diskret) distribusi
regional, multipel, dan konfluen

2. Jelaskan cara melakukan dan kemungkinan hasil pemeriksaan laboratorium sederhana dan
pemeriksaan lampu Wood pada kasus ini!

a). Pemeriksaan Laboratorium Sederhana


● Pemeriksaan menggunakan Kalium Hidroksida 10 %
Tujuan pemeriksaan KOH: menemukan adanya hifa atau spora.
Cara Pemeriksaan:
1. Pengambilan Sampel:
a. Bersihkan kulit yang akan dikerok dengan kapas alkohol 70 % untuk
menghilangkan lemak, debu dan kotoran lainnya.
b. Sampel diambil dan dipilih dari bagian lesi yang aktif, yaitu daerah
pinggir lesi. Keroklah dengan skapel dengan arah dari atas ke bawah
(cara memegang skapel harus miring membentuk sudut 45o keatas).
c. Letakkan hasil kerokan kulit (skuama) diatas object glass.
d. Beri keterangan pada preparat (nama dan lokasi pengambilam sampel)
2. Pembuatan sediaan
a. Teteskan 1 -2 tetes larutan KOH diatas kerokan kulit yang ada di atas
object glass yang berisi sediaan yang hendak diperiksa.
b. Tutup dengan cover glass.
c. Diamkan selama 15 menit untuk melarutkan jaringan atau untuk
mempercepat proses ini, dapat dilakukan pemanasan sediaan di atas api
kecil.
d. Bila dilakukan pemanasan, panaskan dengan hati-hati, dengan
melewatkan preparat beberapa kali (biasanya 2-4 x) diatas api lampu
spirtus. Pada saat mulai keluar uap (timbul gelembung pertama) dari
preparat, pemanasan dihentikan. Bila terjadi penguapan maka akan
terbentuk Kristal KOH, sehingga tujuan yang diinginkan.
e. Khusus untuk pemeriksaan Pitiriasis versikolor, dapat digunakan selotip
transparan untuk pengambilan sediaan. caranya adalah penempelan–
pelepasan (stripping) berulang selotip transparan di atas lesi yang akan
diperiksa, setelah itu teteskan larutan KOH 10% dengan campuran tinta
parker super-chrome blue black di atas object glass yang sudah
disiapkan, kemudian tempelkan selotip transparan tadi di atas object
glass tersebut. Untuk preparat dengan selotip transparan tidak boleh
dilakukan pemanasan di api.
f. Preparat siap diperiksa dengan mikroskop.
Hasil Pemeriksaan:
Menggunakan lensa objektif 10x kemudian pembesaran 40x, ditemukan ada hifa dan
spora yang tampak.

b). Pemeriksaan Lampu Wood


● Prinsip pemeriksaan
Sinar Wood diarahkan ke lesi akan dipantulkan berdasarkan perbedaan berat
molekulmetabolit organisme penyebab, sehinggamenimbulkan indeks bias berbeda,
danmenghasilkan pendaran warnatertentu.
Alat :Lampu Wood dan ruangan kedap cahaya2.
● Cara Pemeriksaan
1. Kulit dan rambut yang akan diperiksa harus dalam keadaan sealamiahmungkin.
2. Obat topikal, bahan kosmetik, lemak, eksudat harus dibersihkan terlebihdahulu
karena dapat memberikan hasil positif palsu.
3. Pemeriksaan harus dilakukan di dalam ruangan kedap cahaya agar
perbedaanwarna lebih kontras.
4. Jarak lampu Wood dengan lesi yang akan diperiksa ±10-15cm
5. Lampu Wood diarahkan ke bagian lesi dengan pendaran paling besar/jelas.
● Hasil pemeriksaan
Pityriasis Versicolor
pada penyinaran dengan Lampu Wood (menggunakan sinar UV) penyakit ini
berfluorensensi warna kuning keemasan.
Foto

Sumber Referensi ;
https://www.alomedika.com/penyakit/dermatovenereologi/tinea-versicolor/diagnosis

Anda mungkin juga menyukai