Anda di halaman 1dari 3
Sebelum membahas materi Refleksi, Emmauser mensharingkan terlebih 7 dahudlu Jurnal Emmaus dan PST-nye. Refleksi sn in ea Bacaan Mingguan 19 November 2023 Pengantar: Dengan iklim pasar saham dan situasi ekonomi kita saat ini, kita seharusnya mampu memahami bacaan Injil minggu ini, Bayangkan, bagaimana perasaan Anda jika selama di masa jaya, Anda membagikan sebagian besar dari kekayaan bersih Anda kepada tiga pialang saham. Kemudian, setelah beberapa waktu, dua diantara mereka melapor kepada Anda bahwa mereka telah memperoleh keuntungan yang besar atas investasi Anda, sedangkan yang ketiga melapor bahwa ia tidak menginvestasikan uang ‘Anda, namun hanya menyimpannya agar tetap aman. Anda tentu akan kesal. Anda mungkin akan mengambil kembali uang Anda dari pialang yang ketiga, dan memberikannya kepada yang telah memberikan hasil terbaik. Ketika kita menjadi anggota keluarga Allah dan pengikut Yesus, la menginvestasikan Roh Kudus ke dalam kehidupan kita. Dengan hadimya Roh Kudus, datanglah karunia-karunia dan karisma-karisma baru, yang Allah maksudkan untuk digunakan bersama-sama dengan kemampuan alami kita, untuk memajukan dan mengembangkan kerajaan-Nya. Beberapa orang, dengan kerendahan hati yang keliru, meratapi bahwa mereka benar-benar tidak memiliki karunia atau kemampuan apa pun, Hal ini merupakan alasan yang tidak benar, tapi juga alasan yang tidak sah, Jika kita memiliki Roh Kudus, kita memiliki karunia-karunia dan kemampuan-kemampuan. Beberapa tahun yang lalu, Pastor paroki kami bersama dengan tim khusus, mengunjungi stasi kami di Sumi, Ukraina, Ketika di sana, mereka berjumpa dengan seorang wanita yang telah terbaring di tempat tidur selama 24 tahun karena menderita sakit arthritis. Walaupun tubuhnya dibuat tidak aktif, imannya bertumbuh subur seiring dengan pertumbuhannya dalam doa dan kekudusan. Ketika mereka bersiap untuk pulang, dia memberkati mereka dan Paroki Holy Apostoles di Amerika Serikat. Semua yang hadir tahu bahwa mereka berdiri di hadapan seorang wanita yang suci dan saleh, yang imannya hidup dan aktif meskipun tubuhnya pasif. Seandainya dia memilih untuk bersembunyi di balik keterbatasan fisiknya dan memberikan alasannya, “Saya tidak memiliki karunia; saya tidak dapat melakukan apapun dengan kondisi saya”, maka baik dia maupun Tubuh Kristus akan menjadi kaum yang semakin lemah. Jadi akan seperti itulah keadaannya ketika Anda gagal mengembangkan karunia-karunia yang Allah investasikan dalam diri Anda. Bacaan kedua minggu ini mengindikasikan bahwa kita adalah putera dan puteri Sang Terang. Frase ini mengingatkan kita akan peringatan Yesus bahwa, kita adalah “garam” dan “terang®. Garam scharusnya membangkitkan hasrat mausia terhadap Allah dan terang scharusnya menerangi kegelapan dan memberikan mereka harapan, Apa yang scbenarnya Yesus maksudkan jika bukan memanfaatkan karunia dan kemampuan kita untuk kesejabteraan sesama?. Ia berkata bahwa hendaknya terang kita bereahaya di hadapan manusia, supaya mereka dapat melihat “perbuatan baik kita” di bumi ini dan memuliakan Allah di surga. Jadi dari pada berpuas diri, berbuat sedikit atau sama sekali tidak melakukan apa-apa, hendaknya kita mengembangkan karunia-karunia yang telah diberikan Yesus kepada kita Dalam perumpamaan di bacaan Injil minggu ini, sang tuan tidak pernah mengkritisi kenyataan bahwa pekerjaan hamba yang satu tidak sama atau melebihi pekerjaan hamba yang lain, Sebaliknya dia memuji setiap usaha mereka untuk melakukan yang terbaik atas apa yang telah dipercayakan kepada mereka, Setiap hamba dipuji,"Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia”, Satu- satunya ketidaksenangan yang ditunjukkan adalah tethadap hamba yang tidak berusala untuk mengembangkan kepentingan tuannya dengan bekerja sebaik mungkin. Jika Tuhan tiba-tiba datang kembali, akankah Dia mendapati Anda sibuk mengembangkan apa yang telah di-investasikan-Nya di dalam diri Anda untuk Kerajaan-Nya? Ketika Anda merasa ragu untuk terlibat menggunakan karunia-karunia Anda, ingatlah akan St. Katarina dari Siena, scorang wanita yang mencrima gelar “Pujangga Gereja”. “la seorang wanita...la seorang awam...Yang paling mengejutkan dari semua, ia nyaris buta huruf.. Latar belakang Katarina yang rendah hati dan pendidikan yang rendah mungkin membuatnya bukan menjadi calon untuk mendapatkan kehormatan tersebut, tetapi hal-hal tersebut tidak pernah menghalangi kemampuannya untuk menerima wahyu ilahi. Dalam kenyataannya, Allah dengan konsisten menyatakan firman-Nya kepada yang miskin dan rendah hati, sebagaimana dikatakan Paus Paulus VI, kita dapat menganggap mereka scbagai “pilihan Allah yang istimowa”” (dari Catherine of Siena: A Biography olch Anne B. Baldwin). Bagaimana jika Katarina dengan ringan mengatakan, “Aku tidak bisa. Aku tidak punya apa-apa untuk ditawarkan”,? Bacaan Pertama— Amsal 31:10-13, 19-20, 30-31 1. Menurut Anda, apa yang paling terpuji dari wanita ini? Mazmur Tanggapan ~ Mazmur 128:1-5 Bacaan Kedua ~ 1 Tesalonika 5:1-6 2. Sebagai anggota Paroki, bagaimana Anda membantu sesama untuk siap menghadapi kedatangan Kritus? Bacaan Injil — Matius 25:14-30 3. Hal-hal apa saja yang telah dipercayakan Allah kepada Anda? 4, Sikap-sikap apa yang mengendalikan perilaku si hamba itu? 5. Bagaimana perasaan Anda terhadap kekerasan atau kemurahan hati perlakuan sang tuan kepada hamba- hambanya? 6. Apa saja harapan Allah atas Anda serta karunia-karunia dan kemampuan Anda dalam 12 bulan yang akan datang? Refleksi Bacaan Mingguan, Hak Cipta 2023, Richard A. Cleveland.

Anda mungkin juga menyukai