Anda di halaman 1dari 3
Sebelum membahas materi Refleks, Emmauser mensharingkan terlebih davulu Jurnal Emmaus dan PST-nya. Refleksi r Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus Bacaan Mingguan 11 Juni 2023 Pengantar: Orang tua dengan penuh kasih menyuapkan sesendok makanan bayi lagi ke dalam mulut seorang anak yang sedang bertumbuh sebagai sebuah ekspresi kasih dan penyedia makanan. Meskipun di awal dari pertumbuhannya, dengan bebasnya balita berusaha menolak sendok dari orang tuanya dengan ekspresi yang sering terlihat lucu. Mereka seakan berkata,"aku bisa melakukannya sendiri!” ketika mereka lebih banyak mengoleskan makanan di sekitar kepala mereka daripada masuk ke dalam mulutnya, Pencarian akan kebebasan ini terwujud nyata pada permulaan kehidupan kita, namun hal itu kemudian sering kali menghalangi kita untuk benar-benar mengandalkan Kristus untuk makanan rohani kita. Bagaimana kita menanggapi Yesus sebagai Roti Hidup seringkali berhubungan dengan kesediaan kita untuk bergantung hanya pada-Nya untuk makanan kita. Bagi kebanyakan orang dewasa, adalah hal yang merendahkan diri bila bergantung pada orang lain untuk makanan kita, Merupakan hal yang sulit bagi gengsi kita untuk bergantung penuh, Namun kebenaran yang diwahyukan bahwa makanan dan minuman rohani kita tidak dapat diperoleh, atau direbut dari tangan Tuhan, kita hanya dapat membuka hati kita dan dengan bebas menerimanya sebagaimana itu diberikan secara bebas. “Makanan adalah pemberian yang sangat intim, dan sayangnya banyak di antara kita telah melupakan makna mendalam di baliknya...ketika kita menerima makanan, kita diberi persedi diperlukan untuk hidup. Sang Pemberi, sebenarnya berkata kepada kita: “Aku ingin kamu hiduy intim ini menjadi semakin mendalam ketika kita menemui kesulitan saat menyiapkan dan memasak makanan. Ketika kita duduk dan berbagi makanan, kita berkata, ‘Aku ingin mendapat kehidupan dari sumber yang sama seperti Anda’, Yesus melangkah lebih jauh dari apa yang kita bisa, la menjadi makanan dan minuman. Ia berkata kepada kita: ‘Aku bukan hanya ingin kamu hidup, tetapi Aku ingin kamu hidup melalui Aku", Ian Petit dalam This Is My Body Hari Raya Corpus Christi (Hari Minggu Tubuh dan Darah Kristus) mengingatkan akan kehadiran Kristus dalam Ekaristi. Pertama kali diprakarsai oleh St. Juliana dari Cornillon. St. Juliana menerima penglihatan dimana dia diberi tahu bahwa pesta untuk menghormati Tubuh dan Darah Kristus itu telah hilang dari Kalender liturgi dan harus ditambahkan, Dia banyak ditentang oleh beberapa orang dari ordo religiusnya sendiri dan menderita karena perlakuan mereka, Akan tetapi, dia menceritakan visinya dan akhirnya menerima dukungan dari calon Paus Urban IV, yang setelah menjadi Paus menyetujui pesta ini dirayakan di seluruh dunia Katolik. Ekaristi, tentu saja, adalah pusat bagi iman Katolik kita. Ini adalah sumber dari mana kita mendapatkan kekuatan rohani dan daya hidup serta puncak iman yang menyelamatkan sebagaimana yang kita ingat dan terima dari Yesus yang telah menderita bagi kita. Hal ini mungkin membuat Anda akan berpikir bahwa kita tidak perlu mengadakan pesta khusus untuk merayakan Tubuh dan Darah Kristus, lantaran kita telah merayakannya di setiap Misa saat kita menerima-Nya. Dengan tersedianya makanan sorgawi ini, seperti makanan kita schari-hari, terkadang kita menerimanya begitu. saja dan memperlakukannya dengan keakraban yang menyebabkan tidak adanya rasa berterima kasih. Akibatnya, hari pesta ini lebih seperti hari ‘Thanksgiving’ yang dirayakan oleh banyak orang Amerika. Sekarang adalah waktu untuk berhenti sejenak dan merefleksikan dengan rasa syukur secara Khusus dan dengan pesta Khusus, untuk mengingat kembali bahwa dengan itu kita telah diberkati secara khusus. Ini adalah hari Minggu di mana kita dapat bethenti sejenak dan menyadari ketergantungan kita, dan menerima Dia tidak hanya dalam mulut kita, tetapi juga dalam hati yang bersyukur. Pesta tahunan ini harus mengingatkan kita bahwa ketika kita menerima Tubuh dan Darah Kristus dalam Ekaristi yang la perbuat sebagai kurban terbaik bagi kita, dan hal itu seharusnya mendapat jawaban dari kita tidak hanya kesediaan untuk bergantung kepada-Nya, tetapi juga sebuah undangan kepada Yesus untuk tinggal di dalam kita yang memberikan kehidupan sejati. Marilah kita berdoa dengan kata-kata dari St. Thomas & Kempis, “Tuhan, segala sesuatu di Surga dan di bumi adalah milik-Mu. Aku ingin memberikan diriku sebagai sebuah persembahan bebas, dan menjadi milik-Mu selamanya, Ya Tuhan, dengan kesederhanaan hatiku, aku menawarkan diriku kepada-Mu hari ini, untuk menjadi pelayan-Mu selamanya: Aku lakukan ini sebagai tindakan penghormatan kepada-Mu, dan sebagai tindakan pujian abadi”. The Imitation of Christ, bal. 99 Bacaan Pertama — Ulangan 8:2-3,14-16 1, Bagaimana kita dapat menghindari hilangnya pesan dibalik makanan yang Tuhan sediakan bagi kita? Mazmur Tanggapan ~ Mazmur 147:12-15,19-20 Bacaan Kedua — 1 Korintus 10:16-17 2. Apa saja pengaruh praktis dari “satu Roti, satu Tubuh” yang seharusnya terjadi pada kita? Bacaan Injil : Yohanes 6:51-58 3. Apa yang menjadi akar masalah perselisihan orang-orang Yahudi dengan pesan Yesus? 4, Apa artinya Yesus tinggal di dalam kita? 5. Apa saja janji-janji yang Yesus sertakan dalam pengajaran ini? Refleksi Bacaan Mingguan, Hak Cipta 2023, Richard A. Cleveland.

Anda mungkin juga menyukai