‘Sebelum mombahas materi Refleksi,
Emmauser mensharingkan terlebih
dahulu Jurnal Emmaus dan PST-nva.
Refleksi 5)
Bacaan Mingguan 4 Juni 20230
Pengantar: Tritunggal Mahakudus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari iman kita, namun
pemahaman akan konsep ini sering kali kurang ditekankan. Hari Raya Tritunggal Mahakudus
diperkenalkan ke dalam Gereja oleh Paus Yohanes XXII pada tahun 1300an untuk menghormati tiga
pribadi dalam Allah, Dalam seluruh Kitab Suci kita melihat berbagai bacaan yang menunjukkan realitas
Bapa, Putera dan Roh Kudus, kesatuan Mereka dan berbagai peran yang Mereka penuhi untuk melakukan
kehendak Mereka.
Efesus 4:4-6 adalah salah satu di antara bacaan tersebut; “ada satu tubuh, dan satu Roh, ... satu
Tuhan, ... satu Allah dan Bapa dari semua.” Dalam bacaan ini, karakteristik utama Tritunggal Mahakudus
adalah persatuan dan kesatuan Mereka, Tritunggal Mahakudus dipersatukan untuk menyebabkan
keselamatan kita, seperti yang kita lihat dalam Efesus 1:1-14, juga dipersatukan untuk mewujudkan
persatuan dan kesatuan kita, Menariknya, persatuan dan kesatuan Tubuh-Nya ini merupakan bagian tak
terpisahkan untuk memajukan Injil. Betapa memalukan bagi kita yang menamakan diri pengikut Kristus,
untuk hidup bersama, namun dalam beberapa kasus justru membantu perkembangan perpecahan yang amat
menggangu di antara kita sendiri, Kutipan berikut dari Katekismus Gereja Katolik mengungkapkan
pentingnya kesatuan ini untuk penyebaran Injil. “Demikianlah Gereja mengakui, seturut Perjanjian Baru,
“satu Allah dan Bapa, dari-Nya segala sesuatu, dan satu Tuhan Yesus Kristus, oleh-Nya segala sesuatu dan
satu Roh Kudus di dalam-Nya segala sesuatu berada”... Oleh karena itu seluruh kehidupan Kristiani adalah
suatu persekutuan dengan masing-masing pribadi yang ilahi, tanpa dengan cara apapun memisahkan
Mereka. Setiap orang yang memuliakan Bapa melakukannya melalui Sang Putera dalam Roh Kudus; setiap
orang yang mengikuti Kristus melakukannya karena Bapa menariknya dan Roh Kudus menggerakkannya.”
Bagaimana cara kita menghormati Tritunggal Mahakudus? Yang pertama dan terutama adalah
bekerja sama dengan Sang Tritunggal dalam karya keselamatan. Jika kita pernah enggan untuk percaya
sepenuhnya dan berserah kepada Kristus serta tawaran keselamatan-Nya yang penuh rahmat bagi kita, jika
kita menyetujuinya hanya melalui pikiran kita dan bukan dengan hati dan kehendak kita, maka kita dapat
menghormati Tritunggal Mahakudus dengan doa penyerahan sederhana dan menyambut-Nya.
Bagi kita yang sudah melakukannya, dapat berhenti sejenak dan merefleksikan komitmen kita
sebelumnya, meminta kepada Tritunggal Mahakudus untuk mengungkapkan kepada kita bidang-bidang
mana saja yang kita perlu menyesuaikan diri dengan kehendak Bapa, dengan cara yang berbeda atau lebih
dalam, Mungkin kita bisa meminta Roh Kudus untuk menunjukkan kepada kita bagaimana kita bisa lebih
terlibat secara aktif dalam karya Tritunggal membawa Kabar Baik keselamatan bagi dunia kita, Selain itu,
kita dapat berhenti sejenak untuk secara khusus mempersembahkan doa syukur atas kehadiran Tritunggal
Mahakudus dalam hidup kita, dan mengatakan kepada Bapa, Putera dan Roh Kudus akan kasih kita kepada
mereka.“Ya Allahku, Tritunggal yang kupuja, bantu aku melupakan diriku sepenuhnya agar aku mampu
menempatkan diriku di dalam Engkau, tak tergeserkan dan penuh damai, seakan jiwaku sudah berada
dalam kekekalan, Semoga tidak ada yang dapat mengganggu kedamaianku atau membuatku meninggalkan
Engkau, Ya Allahku yang tidak pemah berubah, tetapi semoga setiap menit membawaku semakin dalam
kepada misteri-Mu! Berikanlah kedamaian bagi jiwaku, Buatlah itu sebagai sorga-Mu, tempat kediaman-
Mu yang terkasih dan tempat istirahat-Mu. Semoga aku tidak pernah meninggalkan-Mu di sana, tetapi
semoga aku di sana, seutuhnya dan seluruhnya, dengan sepenuhnya berjaga-jaga dalam imanku, sepenuh
hati menyembah-Mu, dan sepenuhnya dipersembahkan untuk tindakan kreatif-Mu.” (Doa Elizabeth yang
‘Terberkati dari Tritunggal — Katekismus Gereja Katolik)
Bacaan Pertama — Keluaran 34:4-6, 8-9
1. Bandingkan deskripsi Allah berdasarkan bacaan ini dengan deskripsi Musa tentang umat Allah,
Mazmur Tanggapan — (1) Daniel
Bacaan Kedua — 2 Korintus 13:
13
2. Apa hubungan sebab dan akibat yang Anda lihat dalam ayat ini?
3. Aspek mana dari nasehat St, Paulus yang menggerakkan hati Anda?4, Bandingkan peranan Allah dan peranan kita dalam melihat janji ini dipenuhi.
5. Apa saja persamaan kata dari “percaya™
6. Apa bedanya percaya kepada Yesus dengan percaya kepada beberapa tokoh sejarah lainnya?
Refleksi Bacaan Mingguan, Hak Cipta 2023, Richard A. Cleveland.