BAB V
LOGIKA FUZZY
5.1 PENDAHULUAN
Orang yang belum pernah mengenal logika fuzzy pasti akan mengira bahwa
logika fuzzy adalah sesuatu yang amat rumit dan tidak menyenangkan. Namun,
sekali seseorang mulai mengenalnya, ia pasti akan sangat tertarik dan akan
menjadi pendatang baru untuk ikut serta mempelajari logika fuzzy. Logika fuzzy
dikatakan sebagai logika baru yang lama, sebab ilmu tentang logika fuzzy
modern dan metodis baru ditemukan beberapa tahun yang lalu, padahal
sebenarnya konsep tentang logika fuzzy itu sendiri sudah ada pada diri kita sejak
lama.
Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input
ke dalam suatu ruang output. Sebagai contoh:
1. Manajer pergudangan mengatakan pada manajer produksi seberapa banyak
persediaan barang pada akhir minggu ini, kemudian manajer produksi akan
menetapkan jumlah barang yang harus diproduksi esok hari.
2. Pelayan restoran memberikan pelayanan terhadap tamu, kemudian tamu akan
memberikan tip yang sesuai atas baik tidaknya pelayan yang diberikan;
3. Anda mengatakan pada saya seberapa sejuk ruangan yang anda inginkan,
saya akan mengatur putaran kipas yang ada pada ruangan ini.
4. Penumpang taksi berkata pada sopir taksi seberapa cepat laju kendaraan yang
diinginkan, sopir taksi akan mengatur pijakan gas taksinya.
Salah satu contoh pemetaan suatu input-output dalam bentuk grafis seperti
terlihat pada Gambar 5.1.
KOTAK
persediaan barang HITAM produksi barang
akhir minggu esok hari
5.3 APLIKASI
Beberapa aplikasi logika fuzzy, antara lain:
1. Pada tahun 1990 pertama kali dibuat mesin cuci dengan logika fuzzy di
Jepang (Matsushita Electric Industrial Company). Sistem fuzzy digunakan
untuk menentukan putaran yang tepat secara otomatis berdasarkan jenis dan
banyaknya kotoran serta jumlah yang akan dicuci. Input yang digunakan
adalah: seberapa kotor, jenis kotoran, dan banyaknya yang dicuci. Mesin ini
menggunakan sensor optik , mengeluarkan cahaya ke air dan mengukur
bagaimana cahaya tersebut sampai ke ujung lainnya. Makin kotor, maka sinar
yang sampai makin redup. Disamping itu, sistem juga dapat menentukan
jenis kotoran (daki atau minyak).
2. Transmisi otomatis pada mobil. Mobil Nissan telah menggunakan sistem fuzzy
pada transmisi otomatis, dan mampu menghemat bensin 12 – 17%.
3. Kereta bawah tanah Sendai mengontrol pemberhentian otomatis pada area
tertentu.
4. Ilmu kedokteran dan biologi, seperti sistem diagnosis yang didasarkan pada
logika fuzzy, penelitian kanker, manipulasi peralatan prostetik yang
didasarkan pada logika fuzzy, dll.
5. Manajemen dan pengambilan keputusan, seperti manajemen basisdata yang
didasarkan pada logika fuzzy, tata letak pabrik yang didasarkan pada logika
fuzzy, sistem pembuat keputusan di militer yang didasarkan pada logika
fuzzy, pembuatan games yang didasarkan pada logika fuzzy, dll.
6. Ekonomi, seperti pemodelan fuzzy pada sistem pemasaran yang kompleks,
dll.
7. Klasifikasi dan pencocokan pola.
8. Psikologi, seperti logika fuzzy untuk menganalisis kelakuan masyarakat,
pencegahan dan investigasi kriminal, dll.
9. Ilmu-ilmu sosial, terutam untuk pemodelan informasi yang tidak pasti.
10. Ilmu lingkungan, seperti kendali kualitas air, prediksi cuaca, dll.
3
11. Teknik, seperti perancangan jaringan komputer, prediksi adanya gempa bumi,
dll.
12. Riset operasi, seperti penjadwalan dan pemodelan, pengalokasian, dll.
13. Peningkatan kepercayaan, seperti kegagalan diagnosis, inspeksi dan
monitoring produksi.
Contoh 5.2:
Misalkan variabel umur dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
MUDA umur < 35 tahun
PAROBAYA 35 umur 55 tahun
TUA umur > 55 tahun
Nilai keanggotaan secara grafis, himpunan MUDA, PAROBAYA dan TUA ini dapat
dilihat pada Gambar 5.2.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami sistem fuzzy, yaitu:
a. Variabel fuzzy
Variabel fuzzy merupakan variabel yang hendak dibahas dalam suatu
sistem fuzzy. Contoh: umur, temperatur, permintaan, dsb.
b. Himpunan fuzzy
Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi atau
keadaan tertentu dalam suatu variabel fuzzy.
Contoh:
Variabel umur, terbagi menjadi 3 himpunan fuzzy, yaitu: MUDA,
PAROBAYA, dan TUA. (Gambar 5.3)
Variabel temperatur, terbagi menjadi 5 himpunan fuzzy, yaitu:
DINGIN, SEJUK, NORMAL, HANGAT, dan PANAS. (Gambar 5.4)
c. Semesta Pembicaraan
Semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk
dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Semesta pembicaraan
merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik (bertambah)
secara monoton dari kiri ke kanan. Nilai semesta pembicaraan dapat
berupa bilangan positif maupun negatif. Adakalanya nilai semesta
pembicaraan ini tidak dibatasi batas atasnya.
Contoh:
Semesta pembicaraan untuk variabel umur: [0 +)
Semesta pembicaraan untuk variabel temperatur: [0 40]
6
d. Domain
Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam
semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan
fuzzy. Seperti halnya semesta pembicaraan, domain merupakan himpunan
bilangan real yang senantiasa naik (bertambah) secara monoton dari kiri
ke kanan. Nilai domain dapat berupa bilangan positif maupun negatif.
Contoh domain himpunan fuzzy:
MUDA = [0 45]
PABOBAYA = [35 55]
TUA = [45 +)
DINGIN = [0 20]
SEJUK = [15 25]
NORMAL = [20 30]
HANGAT = [25 35]
PANAS = [30 40]
[x] 1
derajat
keanggotaan
0 domain
a b
Gambar 5.5 Representasi Linear Naik.
7
Fungsi Keanggotaan:
0; x≤a
µ [x] = (x – a) / (b – a); a≤x≤b
1; x≥b
Contoh 5.3:
Fungsi keanggotaan untuk himpunan PANAS pada variabel temperatur
ruangan seperti terlihat pada Gambar 5.6.
PANAS[32] = (32-25)/(35-25)
= 7/10 = 0,7
PANAS
[x]
0,7
derajat
keanggotaan
0 32 35
25
o
Temperatur( C)
Gambar 5.6 Himpunan fuzzy: PANAS.
Kedua, merupakan kebalikan yang pertama. Garis lurus dimulai dari nilai
domain dengan derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri, kemudian
bergerak menurun ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan
lebih rendah (Gambar 5.7).
1
derajat
keanggotaan
[x]
0a domain b
Gambar 5.7 Representasi Linear Turun.
Fungsi keanggotaan:
µ [x] = (b – x) / (b – a);
0;
1 DINGIN
0,667
derajat
keanggotaan
[x]
0 20 30
15
o
Temperatur ( C)
derajat
keanggotaan
[x]
0 a b c
domain
Gambar 5.9 Kurva Segitiga.
Fungsi Keanggotaan:
0; x ≤ a atau x ≥ c
µ [x] = (x –(2.6)
a) / (b – a); a ≤ x ≤ b
(b – x) / (c – b); b ≤ x ≤ c
Contoh 5.5:
Fungsi keanggotaan untuk himpunan NORMAL pada variabel temperatur
ruangan seperti terlihat pada Gambar 5.10.
NORMAL[23] =(23-15)/(25-15)
= 8/10 = 0,8
9
NORMAL
1
0,8
derajat
keanggotaan
[x]
0 15 23 25 35
Temperatur (oC)
Gambar 5.10 Himpunan fuzzy: NORMAL (kurva segitiga).
1
derajat
keanggotaan
[x]
0 a c d
b
domain
0; x ≤ a atau x ≥ d
µ [x] = (x – a) / (b – a); a ≤ x ≤ b (2.7)
1; b≤x≤c
(d – x) / (d – c); x ≥ d
Contoh 5.6:
Fungsi keanggotaan untuk himpunan NORMAL pada variabel temperatur
ruangan seperti terlihat pada Gambar 5.12.
NORMAL[23] =(35-32)/(35-27)
= 3/8 = 0,375
10
[x] NORMAL
1
0,375
0 15 24 27 32 35
Temperatur (oC)
Bahu Bahu
Kiri Kanan
TEMPERATUR
DINGIN SEJUK NORMAL HANGAT PANAS
1
derajat
keanggotaan
[x]
0
0 28 40
o
temperatur ( C)
e. Representasi Kurva-S
Kurva PERTUMBUHAN dan PENYUSUTAN merupakan kurva-S atau
sigmoid yang berhubungan dengan kenaikan dan penurunan permukaan
secara tak linear.
Kurva-S untuk PERTUMBUHAN akan bergerak dari sisi paling kiri (nilai
keanggotaan = 0) ke sisi paling kanan (nilai keanggotaan = 1). Fungsi
11
1
derajat
keanggotaan
[x]
0 domain n
Kurva-S untuk PENYUSUTAN akan bergerak dari sisi paling kanan (nilai
keanggotaan = 1) ke sisi paling kiri (nilai keanggotaan = 0) seperti
telihat pada Gambar 5.15.
derajat
keanggotaan
[x]
0 domain j
i
Gambar 5.15 Himpunan fuzzy dengan kurva-S: PENYUSUTAN.
Kurva-S didefinisikan dengan menggunakan 3 parameter, yaitu: nilai
keanggotaan nol (α), nilai keanggotaan lengkap (у), dan titik infleksi atau
crossover (β) yaitu titik yang memiliki domain 50% benar. Gambar 5.16
Contoh 5.7:
Fungsi keanggotaan untuk himpunan TUA pada variabel umur seperti
terlihat pada Gambar 5.17.
TUA[50] = 1 – 2((60-50)/(60-35))2
2
= 1 – 2(10/25)
= 0,68
TUA
1
0,68
[x]
0 35 50 60
umur (tahun)
Gambar 5.17 Himpunan Fuzzy: TUA.
Contoh 5.8:
Fungsi keanggotaan untuk himpunan MUDA pada variabel umur seperti
terlihat pada Gambar 5.18.
MUDA[50] = 2((50-37)/(50-20))2
2
= 2(13/30)
= 0,376
13
[x] MUDA
1
0,376
0 20 37 50
umur (tahun)
Gambar 5.18 Himpunan Fuzzy: MUDA.
Fungsi Keanggotaan:
x x
;
,
,
14
Contoh 5.9:
Fungsi keanggotaan untuk himpunan PAROBAYA pada variabel umur
seperti terlihat pada Gambar 5.20.
1/2BAYA[42] = 1 - 2((45-42)/(45-35))2
2
= 1 - 2(3/10)
= 0,82
1/2BAYA[51] = 2((55-51)/(55-45))2
2
= 2(4/10)
= 0,32
PAROBAYA
[x]
1
0,82
0,32
0 35 42 45 51 55
umur (tahun)
Fungsi Keanggotaan:
Salah satu perbedaan mencolok kurva BETA dari kurva PI adalah, fungsi
keanggotaannya akan mendekati nol hanya jika nilai (β) sangat besar.
Contoh 5.10:
Fungsi keanggotaan untuk himpunan SETENGAH BAYA pada variabel
umur seperti terlihat pada Gambar 5.22.
1/2BAYA[42] = 1/(1+((42-45)/5)2)
= 0,7353
1/2BAYA[51] = 1/(1+((51-45)/5)2)
= 0,4098
PAROBYA
1
0,7353
[x]
0,4098
0 35 42 45 51 55
umur (tahun)
Gambar 5.23 Himpunan Fuzzy: SETENGAH BAYA dengan kurva Beta.