Anda di halaman 1dari 16

Makalah sistem cerdas penerapan metode fuzzy

hamdani

DOSEN PEMBIMBING
Yupianti,S.KOM, M.KOM.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4(A5)

1. Harin Ananda Putri (23010116)

2. Perdi Muhammad Ihsan (23010110)

3. Redo Saputra (23010122)

4. M gemilang syaputra fajar (23010152)

5. Ahdiat Pajar Riko (23010129)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU


TAHUN 2023/2024

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat


dan izin-Nya sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya guna memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Pendidikan Agama.

Terima kasih kami ucapkan kepada ibu yupianti, S.KOM, M.KOM. yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi.Terima kasih kepada anggota
kelompok kami yang telah ikut berkontribusi dalam pembuatan makalah ini,terima
kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah membantu kami dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan
rapi.Harapan kali makalah ini bisa menambah ilmu para pembaca tentang Sumber
Hukum Islam.

Kami menyadari makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya.

Bengkulu, 6 Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………….....................................

DAFTAR ISI….....…...................………………………….………..………....……

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................
1.3 Tujuan……….........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian fuzzy dan Sistem fuzzy............................... ………........................

2.2 logika fuzzy...................................................................................................

2.3 himpunan fuzzy.....................................................................................................

2.4 operasi himpunan fuzzy....................................................................


………………………..…………….

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................
3.2 Saran.......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Logika fuzzy didefinisikan sebagai suatu jenis logic yang bernilai ganda
dan berhubungan dengan ketidakpastiaan dan kebenaran parsial. Salah satu
algoritma yang mengadopsi algoritma logika fuzzy adalah algoritma fuzzy
inference rules. Fuzzy inference rules didefinisikan sebagai suatu hubungan
yang
bersifat implikatif, dimana premis dan konklusi dari hubungan itu bersifat fuzzy.
Teori fuzzy inference rules memiliki himpunan fuzzy set yang dinyatakan dalam
fungsi keanggotaan. Karakteristik dasar logika fuzzy inference rules adalah teori
himpunan yang memiliki derajat keanggotaan (membership function) sebagai
penentu keberadaan elemen dalam suatu himpunan
Berdasarkan karakteristik fuzzy inference rules dapat digunakan untuk
permasalahan seperti penentuan kord lagu. Hasil studi literatur tentang
penelitian
algoritma fuzzy inference rules ditemukan contoh kasus yang diselesaikan
dengan
algoritma fuzzy inference rules memiliki kesamaan karakteristik dengan kasus
penentuan kord lagu di komisi musik Gereja Kristen Indonesia Griya Merpati
Mas
(GKI GMM) Tangerang. Penentuan kord lagu yang dilakukan oleh para pemula
dalam belajar alat musik di komisi musik merupakan suatu hal yang tidak
memiliki nilai kebenaran yang mutlak. Kord dianggap sebagai suatu fuzzy set
terhadap suatu bar. Kord dalam suatu bar ini, kemudian dilakukan proses
pencarian similarity dari not angka yang terdapat dalam suatu bar. Derajat
kesamaan (similarity degree) yang terletak dalam suatu bar ini akan menjadi
parameter dalam analisis algoritma fuzzy inference rules yang dilakukan.
Kemiripan karakteristik kasus ini akan menjadi lebih baik ketika algoritma yang
digunakan dianalisis performansinya terlebih dahulu, sehingga ketepatan dan
Logika Fuzzy adalah peningkatan dari logika Boolean yang berhadapan dengan
konsep kebenaran sebagian.
1.1 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian sistem fuzzy?


2. Apa saja himpunan fuzzy?
3. Apa itu sistem fuzzy?

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui apa itu fuzzy, apa itu sistem fuzzy dan untuk
Mengetahui logika dari fuzzy dan untuk memahami himpunan-
himpunan dari fuzzy
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian fuzzy dan sistem fuzzy


Fuzzy secara bahasa diartikan sebagai kabur atau samar yang artinya suatu nilai
dapat bernilai benar atau salah secara bersamaan.
Sistem fuzzy merupakan sistem yang didasarkan pada aturan ataupun
pengetahuan yang meliputi keseluruhan proses pengolahan input tegas menjadi
output tegas menggunakan fuzzifier, fuzzy rulease, fuzzy inference
engine,defuzzifie.

Beberapa hal yang perlu diketahui dalam sistem fuzzy adalah:

o Variabel fuzzy, yaitu variabel yang akan dibahas dalam suatu sistem fuzzy
o Himpunan fuzzy, yaitu suatu grup yang mewakili suatu kondisi tertentu dalam
suatu variabel fuzzy
o Semesta pembicaraan, yaitu interval nilai yang diper-bolehkan untuk
dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy
o Domain, yaitu interval nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan dalam
suatu himpunan fuzzy
*Fuzzification
o Tahap fuzzification merupakan tahapan awal dimana terjadi proses
memetakan suatu nilai crisp dalam himpunan fuzzy. Dengan kata lain
membuat suatu nilai crisp menjadi suatu nilai yang berkisar antara 0 hingga
1 dalam himpunan-himpunan fuzzy yang tersedia
o Proses untuk mengubah variabel non fuzzy (variabel numerik) menjadi
variabel fuzzy (variabel linguistik)
o Pemetaan nilai/harga nyata 𝑥
∗ ∈ 𝑈 ke dalam himpunan fuzzy 𝐴′ pada U.
Proses pemetaan tersebut melalui pendekatan fungsi keanggotaan
Terdapat beberapa metode fuzzifier :
2.2Logika fuzzy
Logika Fuzzy adalah peningkatan dari logika Boolean yang berhadapan dengan
konsep kebenaran sebagian. Saat logika klasik menyatakan bahwa segala hal
dapat diekspresikan dalam istilah biner (0 atau 1, hitam atau putih, ya atau
tidak), logika fuzzy menggantikan kebenaran boolean dengan tingkat kebenaran.
Logika Fuzzy memungkinkan nilai keanggotaan antara 0 dan 1, tingkat keabuan
dan juga hitam dan putih, dan dalam bentuk linguistik, konsep tidak pasti seperti
“sedikit”, “lumayan”, dan “sangat”. Logika ini berhubungan dengan set fuzzy
dan teori kemungkinan.
Jadi kira-kira begitulah definisi logika fuzzy. Kemudian, apa penggunaan logika
fuzzy dalam kehidupan sehari-hari
1. Logika Fuzzy untuk Sistem Pengaturan Suhu Ruangan
Untuk menentukan suhu dalam suatu ruangan, kita dapat menentukannya
menggunakan Logika Fuzzy. Aturan dalam kontrol, mudah didefinisikan
menggunakan kata-kata misalkan :
– jika suhu dalam suatu ruangan dingin maka naikkan suhu penghangat.
– jika suhu dalam suatu ruangan panas maka naikkan suhu pendingin.

2.3. Himpunan fuzzy


Himpunan fuzzy adalah konsep yang mendasari lahirnya logika fuzzy. Himpunan

fuzzy adalah sebuah himpunan yang anggotanya memiliki derajat keanggotaan

tertentu [ZAD65]. Setiap anggota memiliki derajat keanggotaan tertentu yang

ditentukan oleh fungsi keanggotaan (membership function) tertentu atau disebut

juga fungsi karakteristik (characteristik function).

Himpunan crisp adalah himpunan klasik yang telah dikenal secara umum.

Himpunan crisp membedakan anggotanya dengan nilai nol atau satu, anggota

himpunan atau bukan. Sebagai contoh himpunan yaitu, pada himpunan manusia.

Himpunan wanita atau himpunan laki-laki dapat direpresentasikan dengan mudah

dengan cara himpunan klasik. Akan tetapi, bagaimana merepresentasikan


himpunan pada manusia muda atau tua. Muda atau tua itu cukup relatif tidak
langsung terpisah hanya karena berbeda satu hari. Dalam hal ini himpunan fuzzy
dapat memberikan mengelompokkan dengan memberi nilai derajat tertentu.

Berbeda dengan himpunan klasik, keanggotaan himpunan fuzzy dapat bernilai


persial.

Fungsi keanggotaan didefinisikan sebagai berikut: Jika X adalah himpunan

semesta, maka fungsi keanggotaan µA (fungsi keanggotaan /fungsi karakteristik A

pada X) yang didefinisikan oleh himpunan fuzzy A memiliki ketentuan berikut:

𝝁𝑨:𝑿 → [𝟎, 𝟏]

dimana [0,1] adalah interval bilangan real dari nol sampai dengan satu. Dua

himpunan A dan B dinyatakan sama jika dan hanya jika µA(x) = µB(x). Jika µA(x)

bernilai nol, berarti x bukan anggota dari himpunan fuzzy A. Jika µA(x) bernilai

satu, menunjukkan x adalah anggota penuh dari himpunan fuzzy A. Sementara

nilai antara nol hingga satu menunjukkan bahwa x merupakan anggota dari himpunan
fuzzy A secara parsial
2.4 operasi himpunan fuzzy
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari makala ini kami menyimpulkan bahwa logika fuzzy adalah logika yang
mengandung unsur ketidakkepastian, dan kendali logika fuzzy dilakukan
dengan proses fuzzyfikasi penalaran sesuai dengan aturan den
defuzzyfikasi.dan ternyata sistem kendali logika fuzzy cukup praktis
diaplikasikan dalam berbagai bidang.

3.2 saran

Dapat menerapkan himpunan fuzzy dan prosesnya


DAFTAR PUSTAKA

https://repository.maranatha.edu, http://repository.potensi-utama
.AC.id, http://e-journal.uajy.ac.id,https://lib.unnes.ac.id,
https://www.slideshare.net, https://repository.potensi-utama.ac.id,
https://siat.ung.ac.id.

Anda mungkin juga menyukai