Anda di halaman 1dari 13

PIEGONHOLE DAN TEORI GRAF

DISUSUN
OLEH :
1.KHANAN SALMAN ALFARISI (06)
2.ANGGRAINI WIJAYANTI (10)
3.FAKHRIYATUZ’ ZAHROH (14)
4.MULYA ADI PUTRA (39)
5.AHMAD MUSTHOFA ASLAM (44)

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


PRODI INFORMATIKA - A
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat, karunia, dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas resume ini dengan baik. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing, teman-teman, serta semua pihak yang telah memberikan dukungan
dan bantuan selama proses penyusunan resume ini.

Resume ini berisikan analisis, pemahaman, dan hasil diskusi kami terkait
topik yang telah ditentukan. Kami berharap resume ini dapat menjadi sumber
referensi yang bermanfaat bagi pembaca, terutama dalam memahami lebih dalam
mengenai “Pigeonhole dan teori graf”.

Tentunya, dalam penyusunan resume ini kami menyadari bahwa masih


banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna perbaikan menjadi lebih baik

Akhir kata, semoga resume ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi
positif dalam pemahaman dan peningkatan pengetahuan mengenai “Pigeonhole
dan teori graf” pada mata kuliah Teknik Pembuktian dan Teori Graph. Kami
mohon maaf jika terdapat kekurangan dan kesalahan dalam resume ini.

Terima kasih.

Yogyakarta, 17 Oktober 2023

Penyusun

KELOMPOK 10
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

PEMBAHASAN

A. PIGEONHOLE PRINCIPLE...........................................................................................1

B. CONTOH PIGEONHOLE PRINCIPLE.........................................................................3

C. TEORI GRAF..................................................................................................................5

D. CONTOH TEORI GRAF................................................................................................4

PENUTUP..................................................................................................................................6
A. Pigeonhole Principle

1. Sejarah

Prinsip sarang merpati (Pigeonhole Principle) dikemukakan oleh seorang


matematikawan yang berasal dari Jerman yaitu Johann Peter Gustav Lejeune
Dirichlet pada tahun 1834, sehingga prinsip sarang merpati juga disebut dengan
Prinsip Kotak/Laci Dirichlet. Prinsip Pigeonhole berawal dari permasalahan
jumlah burung merpati dan sarangnya.

2. Pengertian

Pigeonhole Principle atau Prinsip lubang merpati adalah dasar teori matematika
diskrit yang menyatakan bahwa jika lebih banyak benda (pigeons) dimasukkan ke
dalam wadah (pigeonholes) daripada jumlah wadah yang tersedia, setidaknya satu
wadah harus berisi lebih dari satu objek. Prinsip ini adalah konsep dasar dalam
matematika yang menyatakan bahwa jika Anda mencoba memasukkan lebih
banyak objek ke dalam kotak (hole) daripada jumlah kotak yang tersedia, maka
setidaknya satu kotak harus berisi lebih dari satu objek. Ini memiliki banyak
aplikasi dalam matematika, termasuk pembuktian eksistensi, teori kombinatorial,
dan lainnya. Prinsip Pigeonhole sangat berguna untuk menunjukkan bahwa suatu
kejadian yang diinginkan pasti terjadi.

3. Tujuan

Prinsip ini digunakan untuk membuktikan keberadaan atau kelangsungan sifat


tertentu dalam berbagai situasi matematika dan rekayasa.
Banyak masalah teka-teki, teori graf, kombinatorik, dan teori himpunan
memanfaatkan prinsip ini untuk mengambil keputusan penting.

4. Teorema

“Jika (n + 1) atau lebih obyek ditempatkan ke dalam n kotak, maka terdapat paling
sedikit satu kotak yang memuat dua atau lebih obyek tersebut”.

5. Pembuktian

Misal Jika n merpati ditempatkan pada m sarang merpati, dimana n > m, maka
terdapat rumah merpati yang memuat paling sedikit dua merpati. Untuk
membuktikan pernyataan Prinsip Pigeonhole ini, kita gunakan kontradiksi.
Misalkan kesimpulan dari pernyataan tersebut salah, sehingga setiap rumah
merpati memuat paling banyak satu merpati. Karena ada m rumah merpati, maka
paling banyak m merpati yang bisa dimuat. Padahal ada n merpati yang tersedia
dan n > m, sehingga kita dapatkan sebuah kontradiks.
B. Contoh Pigeonhole Principle

Aplikasi Prinsip Sarang Merpati (Pigeonhole Principle)

1. Aplikasi pada Sains Komputer

a. Hash Collision
Salah satu aplikasi Prinsip Pigeonhole pada sains komputer adalah pada hash
collision. Sebagai informasi, algoritma hash mengubah suatu data apapun ke dalam
bentuk data lain. Hal ini dilakukan dengan memproses data tersebut dalam suatu
formula matematika kompleks untuk menghasilkan hash unik bagi setiap potongan
data. Umumnya, hash yang dihasilkan memiliki bit yang sama untuk setiap
algoritma hash yang sama. Jika data yang diproses lebih kecil dari bit minimal
hash yang akan dihasilkan, maka algoritma hash yang bersangkutan akan
menambahkan junk data untuk mengisi bit yang tidak terpakai. Hash collision
terjadi apabila dua data atau lebih menghasilkan hash yang sama. Menggunakan
Prinsip Pigeonhole, hash collision merupakan hal yang tidak terhindarkan, terlebih
jika data yang di hash berukuran besar. Hal ini dikarenakan hash yang tersedia
lebih sedikit daripada potongan data yang diproses. Anggap hash sebagai sarang
burung merpati dan potongan data yang diproses sebagai burung merpati. Maka,
pasti ada hash yang merepresentasikan lebih dari satu potongan data.

b. Kompresi Data

Aplikasi yang kedua adalah pada kompresi data. Kompresi data adalah proses
memampatkan suatu data apapun ke dalam bentuk dengan ukuran yang lebih kecil.
Dengan Prinsip Pigeonhole, dapat dibuktikan tidak mungkin ada algoritma
kompresi yang dapat selalu berhasil memampatkan data menjadi lebih kecil. Hal
ini dikarenakan ukuran yang lebih kecil berarti bit yang lebih sedikit, sehingga jika
hasil kompresi dianalogikan dengan sarang burung merpati, jumlah sarang burung
merpati selalu lebih sedikit daripada merpatinya (yaitu data yang akan diproses
dengan algoritma kompresi).
2. Aplikasi pada Permasalahan Relasi

Jika terdapat 50 orang dalam sebuah ruangan dan sebagian dari mereka berteman
satu dengan yang lain dan sebagian lainnya tidak, maka dengan Prinsip
Pigeonhole, kita bisa menunjukkan bahwa paling sedikit pasti ada dua orang yang
mempunyai jumlah teman yang sama.

Jika kita asumsikan di awal, bahwa terdapat satu orang di dalam ruangan yang
tidak mempunyai teman sama sekali, maka orang-orang lainnya akan memiliki
jumlah teman antara 1, 2, 3, …, 48 atau tidak mempunyai teman sama sekali.
Untuk itu kita mempunyai 49 rumah merpati yang ditandai dengan 0, 1, 2, …, 48
dan kita akan memasukkan 50 merpati ke dalamnya. Dengan prinsip pigeonhole
bisa dipastikan paling sedikit ada dua orang yang mempunyai jumlah teman yang
sama.

Begitu pula jika setiap orang paling sedikit mempunyai satu teman, maka kita
masih mendapatkan 49 rumah merpati yang ditandai 1, 2, 3, …, 49 dan
memasukkan 50 merpati ke dalamnya. Maka terdapat paling sedikit dua orang
yang mempunyai jumlah teman yang sama.

3. Aplikasi pada Permasalahan Numerikal

Jika terdapat sebelas bilangan acak, misalkan, 1, 2, 5, 6, 9, 11, 12, 17, 18, 20, 24.
Apakah mungkin untuk memilih dua bilangan dari bilangan-bilangan tersebut
dimana selisih kedua bilangan tersebut habis dibagi 10?

Ada 10 sisa pembagian yang mungkin jika bila bilangan tersebut dibagi dengan 10,
yaitu, 0, 1, 2, 3, …, 9. Sedangkan kita mempunyai sebelas bilangan. Jika kita
menganggap sisa pembagian sebagai rumah merpati dan sebelas bilangan acak
sebagai merpati, maka dengan prinsip pigeonhole pasti terdapat paling sedikit dua
bilangan yang mempunyai sisa yang sama dari pembagian terhadap sepuluh. Dua
angka inilah yang bila diselisihkan, selisihnya akan habis dibagi sepuluh.

C. Teori Graf

1. Pengertian

Teori Graf adalah cabang matematika yang mempelajari objek yang disebut "graf"
yang terdiri dari simpul-simpul (nodes) yang terhubung oleh sisi-sisi (edges). Teori
Graf memiliki berbagai aplikasi dalam berbagai bidang, seperti jaringan komputer,
perencanaan rute, ilmu sosial, dan lainnya. Konsep dasar dalam teori graf meliputi
graf terarah, graf tak terarah, graf berbobot, serta berbagai algoritma untuk
mengatasi masalah yang melibatkan graf.

2. Konsep Dasar Teori Graf

1. Simpul dan Sisi: Dalam teori graf, simpul adalah elemen-elemen yang
membentuk graf, sedangkan sisi adalah hubungan atau koneksi antara simpul-
simpul tersebut.

2. Graf Berarah dan Tidak Berarah: Graf berarah memiliki arah pada sisi-
sisinya, sehingga sisi memiliki urutan (simpul awal dan simpul tujuan),
sedangkan graf tidak berarah tidak memiliki arah pada sisi-sisinya.
3. Graf Sederhana: Graf sederhana adalah graf tidak berarah yang tidak memiliki
sisi ganda (duplikat) atau simpul dengan sisi yang menghubunginya sendiri.

4. Graf Lengkap: Graf lengkap adalah graf tidak berarah di mana setiap simpul
terhubung langsung ke semua simpul lainnya.

5. Graf Berbobot: Graf berbobot adalah graf yang memiliki bobot atau nilai
tertentu pada setiap sisi, yang menggambarkan tingkat koneksi atau jarak antara
simpul-simpul tersebut.

6. Derajat Simpul: Derajat simpul adalah jumlah sisi yang terhubung dengan
simpul tertentu. Pada graf berarah, terdapat derajat masuk dan derajat keluar
untuk setiap simpul.

7. Graf Euler : yang dinamai dari matematikawan Swiss Leonhard Euler, adalah
jenis graf khusus yang memiliki sirkuit Eulerian atau jalur Eulerian. Sirkuit
Eulerian adalah sirkuit yang mencakup setiap sisi dalam graf tepat satu kali dan
kembali ke simpul awalnya. Jalur Eulerian adalah jalur yang mencakup setiap
sisi tepat satu kali tanpa membentuk sirkuit.Graf ini biasa disebut dengan Graf
Planar.

8. Graf Hamiltonian, dinamai dari matematikawan dan fisikawan Irlandia-


Perancis William Rowan Hamilton, adalah jenis graf khusus yang memiliki
sirkuit Hamiltonian atau jalur Hamiltonian. Sirkuit Hamiltonian adalah sirkuit
yang mengunjungi setiap simpul (node) dalam graf tepat satu kali dan kembali
ke simpul awal. Jalur Hamiltonian adalah jalur yang mengunjungi setiap simpul
tepat satu kali tanpa membentuk sirkuit. Graf ini biasa disebut dengan Graf
Tree.

D. PENUTUP

Prinsip Pigeonhole (Prinsip Lubang Merpati) menyatakan bahwa jika Anda


mencoba menempatkan lebih banyak objek ke dalam lubang-lubang yang
lebih sedikit, setidaknya satu lubang harus berisi lebih dari satu objek.
Dalam konteks teori graf, prinsip ini mengandung implikasi yang penting,
khususnya dalam konsep graf lengkap. Graf lengkap adalah jenis graf di
mana setiap pasangan simpul terhubung oleh tepat satu sisi. Dalam graf
lengkap dengan n simpul, setidaknya ada satu simpul dengan derajat (jumlah
tepi yang terhubung dengan simpul itu) paling sedikit n-1, sesuai dengan
prinsip pigeonhole. Dengan kata lain, setidaknya ada satu simpul yang
terhubung dengan setiap simpul lainnya dalam graf lengkap. Prinsip
Pigeonhole adalah dasar penting dalam matematika diskrit dan memiliki
berbagai aplikasi dalam bidang komputer, kriptografi, dan optimisasi.

Daftar Pustaka :

Buku Salinan Kombinatorial dan Peluang Diskrit Semester 3 Pendidikan


Matematika FKIP UNS. (t.thn.).
Irawati, D. (t.thn.). PRINSIP PIGEON HOLE. Dipetik Oktober 22, 2021,
dari https://qdoc.tips/prinsip-pigeon-hole-pdf-free.html

Rosen, Kenneth H. (2012). Discrete Mathematics and Its Applications


SEVENTH EDITION.
The McGraw-Hill Companies.
Saifiyah, S. (t.thn.). Dipetik Oktober 22, 2021, dari
https://www.academia.edu/9726501/Prinsip_Sarang_Merpati
https://eprints.uny.ac.id/27520/1/c.BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai