( JURNAL ILMU KOMPUTER TEKNOLOGI INFORMASI, VOL III NO.2, OKTOBER 2003 )
DISUSUN OLEH
NIM : 4203111019
JURUSAN MATEMATIKA
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya Saya dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review (CJR) ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga Saya berterima kasih kepada
Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Teori Bilangan yang telah
memberikan tugas ini.
Saya sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Teori Bilangan khususnya tentang Aplikasi Teori Bilangan Untuk
Auntetikasi Dokumen. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam tugas ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,saya berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi memperbaiki tugas yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya tugas
yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya maupun orang yang membacanya. Sebelumnya
saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan tugas ini di waktu yang akan datang.
Critical Journal Review (CJR) merupakan salah satu instrument yang dapat mendukung
keberhasilan dalam proses pembelajaran dibangku perkuliahan. Ketika kita ingin membaca sebuah
jurnal yang ingin kita referensi seringkali kita menemukan kekurangan yaitu dalam segi bahasa yang
kurang kita pahami dan mengerti. Sehingga melalui Critical Jounal Review mahasiswa diajak untuk
menguji pemikiran dari pengarang maupun penulis berdasarkan sudut pandang yang akan di bangun
oleh setiap mahasiswa berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang mereka miliki.
3. Manfaat CJR
❖ Bagi Penulis :
Memenuhi tugas mata kuliah Teori Bilangan.
Melatih kemampuan penulis dalam mengkritisi suatu jurnal
Menumbuhkan pola pikir kreatif.
❖ Bagi Pembaca:
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Teori Bilangan.
Untuk memahami salah satu aplikasi dari Teori Bilangan yang di pelajari.
4. Identitas Jurnal
Judul Jurnal : Aplikasi Teori Bilangan Untuk Auntetikasi Dokumen
PEDAHULUAN
Teori bilangan bulat, khususnya aritmatika modulo memiliki peranan penting dalam banyak hal.
Beberapa contoh penggunaan aritmatika modulo misalnya fungsi hash dan juga kriptografi.
Fungsi hash berguna dalam mentransformasikan masukan string menjadi string lain. Sedangkan
kriptografi digunakan untuk penyandian pesan. Jika dua penggunaan teori bilangan tersebut
digabungkan, hasilnya adalah suatu teknik baru yang disebut sebagai teknik tanda tangan digital.
Teknik ini berguna untuk autentikasi atau memeriksa keabsahan dokumen.
Sejak dulu untuk memeriksa keabsahan sebuah dokumen cetak, orang-orang menggunakan tanda
tangan. Kini setelah memasuki era tanpa kertas (paperless era), menggunakan cara yang mirip,
diperkenalkanlah teknologi tanda tangan digital.
LANDASAN TEORI
Bilangan bulat adalah bilangan yang tidak memiliki pecahan desimal misalnya 4, 29, 0, dan -3.
Selain bilangan bulat, terdapat juga bilangan riil. Kebalikan dari bilangan bulat, bilangan riil adalah
bilangan yang memiliki titik desimal seperti, 4.00, 28.75, dan 0.004 [1].
Sebuah bilangan bulat memiliki sifat pembagian sebagai berikut:
1. Misalkan a dan b adalah dua buah bilangan bulat dengan syarat a ≠ 0. Kita menyatakan
bahwa a habis membagi b jika terdapat bilangan bulat c sedemikian sehingga b = ac.
2. Notasi: a | b jika b = ac, c ∈ Z dan a ≠ 0. (Z = himpunan bilangan bulat).
1. Aritmatika Modulo
Aritmatika modulo merupakan salah satu dari teori bilangan bulat yang penting yang digunakan
untuk perhitungan bilangan bulat. Operator yang digunakan dalam aritmatika adalah mod, atau
fungsi modulo. Fungsi modulo menghasilkan sisa pembagian.
Adapun fungsi modulo didefinisikan sebagai berikut: • Misalkan a adalah bilangan bulat dan m
bilangan bulat > 0. Operasi a mod m memberikan sisa jika a dibagi dengan m.
• a mod m dibaca ‘a modulo m’
• notasi a mod m = r sedemikian sehingga a = mq + r, dengan 0 ≤ r < m.
• m disebut modulus atau modulo, dan hasil modulo m terletak di dalam himpunan {0,1,2, ...,
m-1}
2. Fungsi Hash
Secara sederhana fungsi ditujukan untuk pengalamatan record di memori. Bentuk dari fungsi hash
adalah sebagai berikut:
dengan k adalah kunci bilangan bulat dan m adalah jumlah lokasi memori yang tersedia. Sedangkan
hasilnya h(k) adalah lokasi memori untuk record dengan kunci k.
Ada dua jenis fungsi hash yang sering digunakan hingga sekarang. Fungsi hash yang pertama adalah
MD5. Fungsi MD5 dibuat oleh Ron Rivest pada tahun 1994. Nilai hash yang dihasilkan oleh MD5
berukuran 128 bit. Fungsi hash yang lain adalah SHA (Secure Hash Algorithm) dikembangkan oleh
NIST sebagai spesifikasi SHS (Secure Hash Standard). SHA sendiri memiliki banyak varian. Salah
satunya adalah varian SHA-1. Varian SHA-1 ini menghasilkan nilai hash yang berukuran 160 bit.
3. Kriptografi
Kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan. Penggunaan kriptografi
memungkinkan kita untuk menyimpan suatu informasi penting dan rahasia lalu mengirimkannya
melalui komunikasi yang mungkin saja tidak terjamin keamanannya. Dengan begitu informasi
tersebut tidak dapat diketahui kecuali oleh penerima informasi yang dimaksud [2].
Sejarah kriptografi dimulai ketika Julius Caesar mengirimkan pesan pada para jendralnya. Karena
Caesar tidak mempercayai pembawa pesan, dia mengganti tiap huruf a pada pesannya dengan d, b
menjadi e dan seterusnya tiap huruf diganti dengan tiga huruf setelahnya. Teknik kriptografi ini
disebut juga caesar cipher.
Proses mengubah pesan menjadi pesan acak yang tidak dapat dibaca disebut dengan proses enkripsi.
Proses kebalikannya untuk mendapat pesan asli disebut dekripsi. Dalam notasi matematika, enkripsi
dan dekripsi dituliskan sebagai berikut:
Ci = E(Pi) (4)
Pi = D(Ci) (5)
dimana Pi adalah elemen pesan sesungguhnya (karakter) dan Ci adalah cipher hasil enkripsi.
Teknik kriptografi dikembangkan menjadi kriptografi modern sejak ditemukannya komputer. Algoritma
kriptografi modern berbasis bit. Setiap operasi enkripsi dilakukan terhadap bit-bit data.
Terdapat dua jenis algoritma dalam kriptografi modern. Jenis ini dibedakan berdasarkan kunci yang
digunakan dalam enkripsi dan dekripsi. Jenis pertama adalah kriptografi kunci simetri. Dan yang kedua
adalah kriptografi kunci asimteri.
Pada kriptografi kunci simetri, baik untuk mengenkripsi pesan maupun mendekripsi cipher
digunakan kunci yang sama (simetrik). Dengan kunci yang bersifat simetrik tersebut, hal utama
yang perlu dijaga adalah kerahasiaan kunci. Idealnya kunci yang digunakan memiliki panjang yang
sama dengan panjang pesan aslinya.
Kelemahan dari kriptografi kunci simetrik adalah sulitnya mendistribusikan kunci. Untuk itu, sebuah
kunci yang sudah digunakan tidak boleh digunakan. Hal ini dilakukan untuk menghindari pihak luar
melakukan eavesdropping yang menyebabkan cipher akhirnya dapat dibongkar.
Kriptografi kunci asimetri juga disebut sebagai kriptografi kunci publik. Pada kriptografi kunci
asimetri, kunci yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi adalah kunci yang berbeda. Kunci yang
digunakan untuk enkripsi bersifat publik disebut juga public key. Sedangkan kunci yang digunakan
untuk dekripsi bersifat rahasia dan disebut private key.
Pada kriptografi jenis ini, pengirim pesan menggunakan kunci publik penerima untuk mengenkripsi
pesan. Setelah pesan terenkripsi dan ditransmisi, penerima bisa mendekripsinya dengan kunci privat
yang dimilikinya.
TANDA TANGAN DIGITAL
Sebagai sebuah alat pemeriksa keabsahan sebuah tanda tangan secara garis besar memiliki
karakteristik sebagai berikut:
• Merupakan bukti yang otentik.
• Tidak dapat dilupakan.
• Tidak dapat dipindahtangankan.
• Tidak dapat disangkal.
• Dokumen yang telah ditandatangani tidak dapat berubah.
Fungsi tanda tangan pada dokumen kertas diterapkan untuk otentikasi pada data digital seperti
pesan yang dikirim melalui saluran komunikasi dan dokumen elektronis yang disimpan di dalam
memori komputer. Tanda tangan pada data digital ini dinamakan tanda tangan digital (digital
signature).
Perlu ditekankan bahwa tanda tangan digital bukanlah tanda tangan manual (pada dokumen cetak)
yang didigitasi dengan alat pemindai. Tanda tangan digital sebenarnya adalah suatu nilai kriptografis
yang bergantung pada pesan dan pengirim pesan. Oleh karena itu tanda tangan digital seorang akan
berbeda pada dua buah dokumen atau pesan yang berbeda.
Setelah sampai di penerima, dokumen diverifikasi untuk dibuktikan keabsahannya. Adapun caranya
adalah dengan mendekripsi tanda tangan digital S dengan kunci publik PK milik pengirim menjadi
message digest MD kembali. Jika message digest hasil dekripsi cocok berarti dokumen yang diterima
valid atau terbukti keabsahannya.
Dalam penandatanganan secara digital ini ada dua standar yang umum digunakan kedua standar tersebut
adalah RSA (Rivest-Shamir-Adleman) dan DSA (Digital Signature Algorithm). Namun yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah penandatanganan digital dengan RSA.
Adapun cara pembubuhan tangan digital dengan algoritma RSA dijelaskan sebagai berikut:
1) Pengirim menghitung nilai hash dari pesan M yang akan dikirim, misalkan nilai hash dari M
adalah MD.
2) Pengirim mengenkripsi MD dengan kunci privatnya menggunakan persamaanenkripsi RSA.
Selanjutnya untukverifikasi tanda tangan digital:
3) Penerima menghitung nilai hash dari pesan M yang akan dikirim, misalkan nilai hash dari M
adalah MD’.
4) Penerima melakukan dekripsi terhadap tanda-tangan S dengan kunci publik si pengirim.
Penerima membandingkan MD dengan MD’. Jika MD = MD’ maka dokumen beserta tanda tangan
digitalnya adalah otentik. Jika sebaliknya, berarti dokumen atau pengirimnya dinyatakan tidak valid.
BAB III
KEUNGGULAN ARTIKEL / HASIL PENELITIAN
Kegayutan antar elemen dikatakan baik apabila dari setiap paragraf dan setiap sub
materi yang disajikan merupakan materi yang berkaitan dengan satu sama lain. Kegayutan
pada artikel dan hasil penelitian sudah baik karena materi atau pembahasan di tiap paragraf
sudah baik dan saling berkaitan satu sama lain.
2. Originalitas Temuan
Sebuah karya tulis dikatakan original apabila tidak ada elemen dalam karya tulis
tersebut yang memiliki kesamaan persis dengan karya tulis lainnya. Begitu pula dengan
artikel, sebuah artikel dikatakan original apabila setiap elemen yang ada pada artikel tersebut
terbukti. Pada artikel ini merupakan artikel yang asli karena pada setiap kutipan ditulis pada
lembar referensi.
3. Kemutakhiran Masalah
Sebuah karya tulis dikatakan mutakhir apabila materi sesuai dengan perkembangan
ilmu, penggunaan contoh-contoh didalamnya terkini/actual, dan menggunakan rujukan baru.
Pada artikel ini contoh-contoh dan materinya sudah sesuai mengingat artikel ini dibuat pada
tahun 2015. Referensi pada artikel ini sudah sesuai dengan perkembangan zaman pada tahun
2015 sampai dengan sekarang.
Koherensi atau keterpaduan makna juga baik. Hal ini karena pada setiap paragraf dan kalimat
artikel berpadu. Hal ini merupakan keterpaduan antara makna yang sangat tampak, yaitu
penjelasan yang ada pada contoh dan pembuktian di artikel berdasarkan masalah yang sedang di
bahas. Maka dari itu artikel ini memiliki keterpaduan makna.
BAB IV
KELEMAHAN ARTIKEL / HASIL PENELITIAN
Pada dasarnya kegayutan pada elemen pada hasil penelitian ini sudah baik. Tidak
menemukan adanya kelemahan artikel ini berdasarkan kegayutan antar elemen.
2. Originalitas Temuan
Tidak ada kelemahan dari originalitas temuan pada artikel ini karena menurut saya artikel ini
sudah asli.
3. Kemutakhiran Masalah
Sebuah karya tulis dikatakan mutakhir apabila materi sesuai dengan perkembangan ilmu,
penggunaan contoh-contoh didalamnya terkini/actual, dan menggunakan rujukan baru. Artikel ini
dibuat pada tahun 2015 dan ada menggunakan referensi artikel-artikel atau buku- buku yang lama.
Jadi artikel ini menurut saya sedikit kurang mutakhir karena materinya tidak sesuai dengan
perkembangan ilmu, mengingat sekarang tahun 2021.
Tidak ada kelemahan dari Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian pada artikel ini karena menurut
saya kohesi dan koherensi pada artikel ini sudah baik.
BAB V
IMPLIKASI TERHADAP
1. Teori/Konsep
Pada artikel ini implikasi terhadap teori bisa dilaksanakan dengan baik karena teori
atau pembahasan pada artikel ini sudah cocok untuk dijadikan referensi yang layak
digunakan di lingkungan pendidikan Indonesia khususnya untuk para pengajar dan calon
pengajar di Indonesia.
Berdasarkan teori-teori dan konsep yang ada di artikel ini seorang pembaca akan
mendapatkan ide yang dapat digunakan untuk membuat media pembelajaran guna untuk
meningkatkan pemahaman siswa pada konsep operasi hitung bilangan bulat.
Secara tidak langsung dengan mengkritik artikel ini mahasiswa telah meningkatkan
keterampilan dalam pengetahuan dan menganalisis suatu masalah. Dengan memahami point
demi point yang dijabarkan oleh penulis mahasiswa dapat menjadikannya sebagai pegangan
untuk menulis suatu artikel penelitian baru yang sesuai dengan materi pada artikel ini. Selain
itu dengan memahami isi artikel ini mahasiswa diharapkan mendapatkan ide untuk membuat
media pembelajaran guna untuk meningkatkan pemahaman siswa pada konsep operasi
hitung bilangan bulat.
BAB VI
1. Kesimpulan
2. Saran
Sebaiknya penulis artikel menggunakan bahasa yang baku dan mudah dibaca sehingga
pembaca bisa memahaminya tanpa membaca ulang kembali. Untuk penelitian lanjutan, diharapkan
agar peneliti untuk meneliti variabel lain yang berpengaruh dalam pengembangan penggunaan media
pembelajaran matematika.
KEPUSTAKAAN
Rizaldy, Mohamad Ray. 2013. Aplikasi Teori Bilangan Untuk Auntetikasi Dokumen. Jurnal Ilmu Komputer
Teknologi Informasi. Vol. III No. 2.
13