Disusun oleh:
Amelia Putri Widya Utami ( K1320006 )
Arofah Adzarori Nugraha ( K1320011 )
Bela Talita Yuli Nastiti ( K1320021 )
Dandi Prasetyo Triwidodo ( K1320024 )
Elda susanti ( K1317021 )
Hasna Azifatun Najwa ( K1320039 )
Khofifah Aluh Sigarini ( K1320046 )
Yasifi'atun Nasrifah ( K1320082 )
Penyusun
i
DAFTAR ISI
1.3. Tujuan.......................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
2.1. Sejarah Prinsip Sarang Merpati (Pigeonhole Principle) ............................................. 3
2.3. Prinsip Sarang Merpati yang Diperumum (The Generalized Pigeonhole Principle) . 5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui sejarah dari prinsip sarang merpati
1
2. Untuk mengetahui prinsip sarang merpati
3. Untuk mengetahui apa saja aplikasi dari prinsip sarang merpati
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Prinsip pigeonhole, yang menyatakan bahwa jika ada lebih banyak burung merpati
daripada sarangnya, maka harus ada setidaknya satu sarang yang berisi dua atau lebih
merpati di dalamnya. Tentu saja, prinsip ini berlaku untuk benda lain selain burung dara
dan merpati.
4
Dengan menggunakan pembuktian kontradiksi, andaikan tidak ada kotak yang
berisi 2 atau lebih objek. Akibatnya, setiap kotak berisi maksimal 1 objek. Akan tetapi,
hal ini mengakibatkan jumlah objek pada keseluruhan kotak akan lebih kecil atau sama
dengan n. Hal ini bertentangan dengan pernyataan awal bahwa terdapat objek,
sehingga pengandaian salah. Jadi benar bahwa terdapat paling sedikit 1 kotak yang berisi
2 atau lebih objek.
Teorema 1.2
Jika 𝑛 obyek ditempatkan di dalam m buah kotak dan 𝑛 > 𝑚 , maka paling sedikit
satu kotak berisi dua atau lebih obyek.
2.3. Prinsip Sarang Merpati yang Diperumum (The Generalized Pigeonhole Principle)
Prinsip sarang merpati dapat diperumum (generalized) sedemikian sehingga
jumlah objek dapat merupakan kelipatan jumlah kotak. Misalnya kalau terdapat 20
sarang merpati dan 41 ekor merpati, maka terdapat satu buah sarang yang berisi lebih
dari 2 ekor merpati.
Bukti Teorema 2
Lakukan hal yang serupa dengan pembuktian teorema 1. Dengan menggunakan
pembuktian kontradiksi, Diasumsikan bahwa tidak ada wadah yang berisi lebih dari
[ ] objek. maka jumlah objek maksimalnya adalah jumlah wadah dikali isinya,
([ ] ) (( ) )
Pertidaksamaan diatas dapat ditulis demikian karena [ ] tidak mungkin sama atau
melebihi [ ] . Jika ruas kanan disederhanakan, maka hasilnya adalah yang berarti
([ ] )
5
Dari ketidaksamaan di atas diperoleh bahwa, jumlah keseluruhan objek akan lebih kecil
dari . Hal ini bertentangan dengan pernyataan awal bahwa jumlah objek total adalah
objek . Asumsi salah. Jadi benar bahwa paling sedikit terdapat 1 kotak yang berisi
minimal [ ] objek.
b. Kompresi Data
Aplikasi yang kedua adalah pada kompresi data. Kompresi data adalah
proses memampatkan suatu data apapun ke dalam bentuk dengan ukuran yang
lebih kecil. Dengan Prinsip Pigeonhole, dapat dibuktikan tidak mungkin ada
algoritma kompresi yang dapat selalu berhasil memampatkan data menjadi lebih
kecil. Hal ini dikarenakan ukuran yang lebih kecil berarti bit yang lebih sedikit,
sehingga jika hasil kompresi dianalogikan dengan sarang burung merpati, jumlah
sarang burung merpati selalu lebih sedikit daripada merpatinya (yaitu data yang
akan diproses dengan algoritma kompresi).
6
2. Aplikasi pada Permasalahan Relasi
Jika terdapat 50 orang dalam sebuah ruangan dan sebagian dari mereka
berteman satu dengan yang lain dan sebagian lainnya tidak, maka dengan Prinsip
Pigeonhole, kita bisa menunjukkan bahwa paling sedikit pasti ada dua orang yang
mempunyai jumlah teman yang sama.
Jika kita asumsikan di awal, bahwa terdapat satu orang di dalam ruangan yang
tidak mempunyai teman sama sekali, maka orang-orang lainnya akan memiliki jumlah
teman antara 1, 2, 3, …, 48 atau tidak mempunyai teman sama sekali. Untuk itu kita
mempunyai 49 rumah merpati yang ditandai dengan 0, 1, 2, …, 48 dan kita akan
memasukkan 50 merpati ke dalamnya. Dengan prinsip pigeonhole bisa dipastikan
paling sedikit ada dua orang yang mempunyai jumlah teman yang sama.
Begitu pula jika setiap orang paling sedikit mempunyai satu teman, maka kita
masih mendapatkan 49 rumah merpati yang ditandai 1, 2, 3, …, 49 dan memasukkan
50 merpati ke dalamnya. Maka terdapat paling sedikit dua orang yang mempunyai
jumlah teman yang sama.
7
Kita dapat melihat bahwa pembagian persegi panjang 3x4 dengan garis merah
membuat persegi panjang terbagi menjadi lima bagian. Berdasarkan prinsip
pigeonhole, bila enam titik ditempatkan pada persegi panjang tersebut, maka ada satu
bagian yang setidaknya memuat dua titik. Maka dari itu, terbukti bahwa dua dari
enam titik dalam persegi panjang 3x4 berjarak tidak lebih dari √ , karena jarak
maksimum dalam satu bagian pada persegi panjang tersebut adalah √ .
8
kartu adalah sebagai berikut: pada kartu bernilai 1 dan 2, jarak kartu 1 ke 2 adalah 1
sedangkan jarak kartu 2 ke 1 adalah 12. Jumlah jarak suatu kartu ke kartu lain dengan
jarak kebalikannya selalu 13. Maka, berdasarkan Prinsip Pigeonhole, jarak antar dua
buah kartu selalu ada yang ≤ 6. Kartu pertama pada jarak antar dua kartu yang ≤ 6
merupakan kartu yang diperlihatkan pada pesulap, sedangkan kartu kedua
disembunyikan.
Berikutnya, tiga kartu yang diperlihatkan lainnya digunakan untuk memberi
nilai jarak yang harus ditambahkan pada kartu pertama (kartu yang berlambang sama
dengan yang disembunyikan), sehingga pesulap mengetahui persis kartu apa yang
disembunyikan. Cara menyusun tiga kartu dihitung dengan permutasi berjumlah 3! =
6. Hal inilah yang mendasari pemilihan kartu yang diperlihatkan harus kartu yang
jaraknya ≤ 6 dengan kartu yang disembunyikan. Melalui urutan tiga kartu yang
disusun asisten pesulap, pesulap dapat mengetahui pertambahan yang harus dilakukan
terhadap kartu pertama sehingga pesulap tersebut dapat menebak kartu yang
disembunyikan. Urutan tiga kartu yang disusun merepresentasikan salah satu angka
dari 1-6 tergantung kesepakatan asisten pesulap dengan pesulap. Misalkan, ABC
bernilai 1, ACB bernilai 2, BAC bernilai 3, BCA bernilai 4, CAB bernilai 5, dan CBA
bernilai 6 dengan A kartu bernilai terbesar dan C kartu bernilai terkecil. Jika ada dua
buah kartu dengan nilai yang sama, maka yang diperhatikan adalah lambangnya.
Misal asisten pesulap mendapat kartu 3 hati, 5 waru, 6 keriting, 7 hati, dan 2
ubin. Maka kartu yang disembunyikan antara 3 hati atau 7 hati. Karena jarak 3 ke 7
adalah 4, jarak 7 ke 3 adalah 10, maka kartu yang disembunyikan adalah 7 hati.
Selanjutnya, dari 3 kartu yaitu 5 waru, 6 keriting, 2 ubin harus dibuat suatu urutan
sehingga pesulap menginterpretasikan urutan tersebut sebagai angka 4. Maka sesuai
kesepakatan sebelumnya urutan yang merepresentasikan nilai 4 adalah BCA dengan
A kartu terbesar dan C kartu terkecil, sehingga urutan kartu yang diperlihatkan asisten
pesulap kepada pesulap adalah 3 hati (untuk memberi tahu lambang dan nilai inisial),
5 waru, 6 keriting, 2 ubin.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Prinsip sarang merpati pertama kali dinyatakan oleh seorang ahli matematika dari
Jerman yang bernama Johann Peter Gustav Lejeune Dirichlet pada tahun 1834, sehingga
prinsip ini juga dikenal dengan istilah prinsip kotak Dirichlet (Dirichlet box principle).
Dalam prinsip sarang merpati (pigeonhole pinciple), jika terdapat atau lebih
merpati menempati n sarang burung, maka paling sedikit ada satu sarang yang ditempati
oleh dua atau lebih burung merpati. Dengan kata lain jika atau lebih obyek
ditempatkan di dalam n buah kotak, maka paling sedikit terdapatlah satu kotak yang
berisi dua atau lebih obyek. Di sisi lain, misalkan adalah bilangan bulat positif. Jika
terdapat objek yang akan diletakkan pada kotak, maka paling sedikit akan terdapat 1
kotak yang berisi minimal [ ] objek. Untuk dapat menggunakan prinsip sarang merpati
(pigeonhole pinciple), langkah utama yang harus diperhatikan adalah menentukan objek-
objek yang diasumsikan sebagai merpati dan objek-objek lain yang diasumsikan sebagai
sarang merpati. Dengan demikian, prinsip pigeonhole ini akan dapat diterapkan dalam
berbagai hal, di antaranya dalam sains komputer, permasalahan relasi, permasalahan
numerikal, permasalahan geometri umum, serta pada trik kartu kombionatorik.
3.2 Saran
Dalam mengaplikasikan prinsip sarang merpati (pigeonhole principle), dibutuhkan
intuisi yang baik terutama ketika mengasumsikan objek-objek sebagai merpati atau
mengasumsikan objek-objek sebagai sarang merpati.
10
DAFTAR PUSTAKA
Buku Salinan Kombinatorial dan Peluang Diskrit Semester 3 Pendidikan Matematika FKIP
UNS. (t.thn.).
Irawati, D. (t.thn.). PRINSIP PIGEON HOLE. Dipetik Oktober 22, 2021, dari
https://qdoc.tips/prinsip-pigeon-hole-pdf-free.html
Rosen, Kenneth H. (2012). Discrete Mathematics and Its Applications SEVENTH EDITION.
…: The McGraw-Hill Companies.
UTS), T. M. (t.thn.). Tugas Makalah I (Pengganti UTS). Dipetik Oktober 22, 2021, dari
Tugas Makalah I (Pengganti UTS):
https://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Matdis/2006-
2007/Makalah/Makalah0607-75.pdf
Wirawan, A. (2012, Desember 18). Prinsip Pigeonhole dan Aplikasinya. Dipetik Oktober 22,
2021, dari Makalah-IF2091-2012-041.pdf:
https://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Matdis/2012-
2013/Makalah2012/Makalah-IF2091-2012-041.pdf
11