Anda di halaman 1dari 9

Makalah

BACKWARD CHAINNING
Diajukan untuk memenuhi Tugas pada mata kuliah Sistem Pakar

Perancang

Nama : Adam Falizufa Sagara

Maya Khairani P

Nim : 0701163150

0701163151

Mata Kuliah : Sistem Pakar

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATRA UTARA MEDAN

MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang Maha Kuasa, yang mana telah
melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul: “Backwad Chaining”.

Dalam menyelesaikan tugas ini Penulis menyadari bahwa dalam


penyusunan makalah ini masih banyak mengalami kesulitan dan hambatan. Namun berkat
bantuan dan dorongan dari beberapa pihak maka segala kesulitan dan hambatan yang
penulis hadapi dapat teratasi.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangannya,


untuk itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat saya
harapkan.

Semoga isi dari makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian
dan bagi penulis sendiri tentunya.

Medan, 8 Januari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................4
1.3 Tujuan......................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................5


2.1 Pengertian Backward Chaining................................................................5
2.2 Algoritma Backward Chaining................................................................6
2.3 Contoh Backward Chaining.....................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem Pakar (Expert System) adalah program berbasis pengetahuan yang


menyediakan solusi-solusi dengan kualitas pakar untuk problema-problema dalam suatu
domain yang spesifik. Sistem pakar merupakan program komputer yang meniru proses
pemikiran dan pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu.

Metode inferensi adalah mekanisme berfikir dan pola-pola penalaran yang


digunakan oleh sistem untuk mencapai suatu kesimpulan. Metode ini akan menganalisa
masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik.
Penalaran dimulai dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan
fakta-fakta yang ada dalam basis data.

Ada 2 metode inferensi, yaitu forward chaining dan backward chaining, kali ini kita
akan membahas backward chaining. Apa itu backward chaining dan bagaimana contohnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu backward chaining ?

2. Bagaimana contoh backward chaining ?

1.3 Tujuan

Menjelaskan apa itu backward chaining.

Memberikan contoh backward chaining.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Backward Chaining

Merupakan kebalikan dari forward chaining dimana mulai dengan sebuah hipotesa
(sebuah objek) dan meminta informasi untuk meyakinkan atau mengabaikan backward
chaining inference engine sering disebut: ‘Object-Driven/Goal-Driven‘.Proses diawali dari
Goal (yang berada dibagian THEN dari rule IF-THEN), kemudian pencarian mulai
dijalankan untuk mencocokan apakah fakta-fakta yang ada cocok dengan premis-premis
dibagian IF.

Backward Chainning merupakan pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari


bagian sebelah kanan (THEN dulu). Dengan kata Iain, penalaran dimulai dari hipotesis
terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut dicari harus dicari fakta-
fakta yang ada dalam basis pengetahuan.

Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian kanan (THEN). Dalam
pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan yaitu data tujuan dari aturan IF
[fakta] THEN [tujuan], kemudian dicari fakta dari aturan-aturan yang memiliki tujuan
tersebut sebagai kesimpulannya. Proses berlanjut sampai semua kemungkinan ditemukan.

2.2 Algoritma Backward Chaining

1. Dimulai dengan tujuan (goal) yang diverifikasi apakah bernilai TRUE atau FALSE

5
2. Kemudian melihat rule yang mempunyai GOAL tersebut pada bagian konklusinya.

3. Mengecek pada premis dari rule tersebut untuk menguji apakah rule tersebut
terpenuhi (bernilai TRUE)

4. Proses tersebut berlajut sampai semua kemungkinan yang ada telah diperiksa atau
sampai rule inisial yang diperiksa (dg GOAL) telah terpenuhi

5. Jika GOAL terbukti FALSE, maka GOAL berikut yang dicoba.

6. Dimulai dari daftar tujuan dan bergerak ke belakang dari konsekuen ke anteseden
untuk melihat data yang mendukung konsekuen.

7. Mencari sampai ada konsekuen (Then clause) yang merupakan tujuan. Jika
antecedent (If clause) belum diketahui nilainya (bernilai benar/salah), maka
ditambahkan ke daftar tujuan.

2.3 Contoh Backward Chaining

Menentukan warna binatang bernama Tweety. Data awal adalah Tweety terbang
dan bernyanyi. Misalkan ada 4 aturan :

- If x melompat dan memakan serangga, maka x adalah katak

- If x terbang dan bernyanyi, maka x adalah burung kenari

- If x adalah katak, maka x berwarna hijau

- If x adalah burung kenari, maka x berwarna kuning

1. Pertama akan mencari aturan 3 dan 4 (sesuai dengan tujuan kita mencari warna)

6
2. Belum diketahui bahwa Tweety adalah burung kenari, maka kedua anteseden (If
Tweety adalah katak, If Tweety adalah burung kenari) ditambahkan ke daftar
tujuan.

3. Lalu mencari aturan 1 dan 2, karena konsekuen-nya (then x adalah katak, then x
adalah burung kenari) cocok dengan daftar tujuan yang baru ditambahkan.

4. Anteseden (If Tweety terbang dan bernyanyi) bernilai true/benar, maka


disimpulkan Tweety adalah burung kenari.

5. Tujuan menentukan warna Tweety sekarang sudah dicapai (Tweety berwarna hijau
jika katak, dan kuning jika burung kenari, Tweety adalah burung kenari karena
terbang dan bernyanyi, jadi Tweety berwarna kuning).

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Backward Chainning merupakan pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari


bagian sebelah kanan (THEN dulu). Dengan kata Iain, penalaran dimulai dari
hipotesis terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut dicari
harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan.

2. Algoritma dimulai dari Hipotesa dan mencari fakta-fakta

3.2 Saran

Penerapan backward yang masih kurang berharap dapat dikembangkan lebih


kompleks dalam tulisan lebih luas.

8
DAFTAR PUSTAKA

Rosnelly Rika.2012.Sistem Pakar Konsep dan Teori.Yogyakarta:PENERBIT ANDI


Irawan Jusak.2007.Buku Pegangan Kuliah Sistem Pakar.Surabaya:STIKOM
Rifki IP, Anifuddin Azis.”.SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT
INFEKSI TBC PARU.TELEMATIKA Vol. 9, No. 2, Januari 2013 : 63 – 74

Anda mungkin juga menyukai