Pokok Pembahasan Struktur Sistem Pakar Karakteristik Sistem Pakar Struktur Sistem Pakar Ada 2 bagian utama sistem pakar : Lingkungan pengembangan (development environment) : digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar lingkungan konsultasi (consultation environment) : digunakan oleh pengguna yang bukan pakar untuk memperoleh pengetahuan pakar Struktur Sistem Pakar Komponen – komponen yang terdapat dalam arsitektur/struktur sistem pakar 1. Knowledge Base (Basis Pengetahuan) Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas 2 elemen dasar, yaitu : Fakta : informasi tentang obyek dalam area permasalahan tertentu Aturan : informasi tentang cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui. 2. Inference Engine (Mesin Inferensi) Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. 3. Working Memory Berguna untuk menyimpan fakta yang dihasilkan oleh inference engine dengan penambahan parameter berupa derajat kepercayaan atau dapat juga dikatakan sebagai global database dari fakta yang digunakan oleh rule-rule yang ada. 4. Explanation Facility yaitu menyediakan kebenaran dari solusi yang dihasilkan kepada user (reasoning chain) 5. Knowledge Acquisition Facility Meliputi proses pengumpulan, pemindahan dan perubahan dari kemampuan pemecahan masalah seorang pakar atau sumber pengetahuan terdokumentasi ke program computer, yang bertujuan untuk memperbaiki atau mengembangkan basis pengetahuan. 6. User Interface Merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi. BASIS PENGETAHUAN (KNOWLEDGE BASE) Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian masalah. Ada 2 bentuk pendekatan basis pengetahuan : a. Penalaran berbasis aturan (rule-based reasoning) Pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan aturan berbentuk IF-THEN. Contoh : aturan identifikasi hewan Rule 1 : IF hewan berambut dan menyusui THEN hewan mamalia Rule 2 : IF hewan mempunyai sayap dan bertelur THEN hewan jenis burung Rule 3 : IF hewan mamalia dan memakan daging THEN hewan karnivora Dst... b. Penalaran berbasis kasus (case-based reasoning) Pada penalaran berbasis kasus, basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang (fakta yang ada). Ada 2 cara penalaran yang dapat dikerjakan dalam melakukan inferensi : a. Forward Chaining Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri dulu (IF dulu). Dengan kata lain penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis. MESIN INFERENSI (INFERENCE ENGINE) b. Backward Chaining Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan (THEN dulu). Dengan kata lain penalaran dimulai dari hipotesis terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan. Contoh IE (Forward) Misalkan diketahui sistem pakar menggunakan 5 buah Rule berikut :
R1 : IF (Batuk AND Pilek) THEN Flu R2 : IF ( Mual AND Panas AND Pusing) THEN Masuk Angin R3 : IF Muntah THEN Mual R4 : IF Keringat Dingin THEN Demam R5 : IF (Demam AND Batuk) THEN Radang
Fakta-fakta Gejala : Muntah, Panas, Keringat Dingin, Pilek, dan Pusing Goal : sakit apa ini ? Iterasi 1 • R1 belum dpt dipakai krn tdk ada fakta batuk • R2 belum dpt dipakai krn tdk ada fakta mual • R3 didapat fakta baru : mual • R4 didapat fakta baru : demam • R5 belum dpt dipakai krn tdk ada fakta batuk Iterasi 2 • R1 belum dpt dipakai krn tdk ada fakta batuk • R2 didapat fakta baru : Masuk Angin • R3 didapat fakta baru : mual • R4 didapat fakta baru : demam • R5 belum dpt dipakai krn tdk ada fakta batuk Hasil Diagnosis Kesimpulan : Pasien mengalami penyakit Mual, Demam dan Masuk Angin. Saran : Segera ke Poliklinik. Karakteristik Sistem Pakar 1. Kinerja sangat baik (High Performance) system harus mampu memberikan respon berupa saran (device) dengan tingkat kualitas yang sama dengan seorang pakar atau melebihinya. 2. Waktu respon yang baik (adequate respon time). Sistem juga harus mampu bekerja dalam waktu yang sama baiknya (reasonable) atau lebih cepat dibandingkan dengan pakar dalam menghasilakan keputusan 3. Dapat diandalkan (good reliability). Sistem harus dapat diandalkan dan tidak mudah rusak/crash 4. Dapat dipahami (understandable). Sistem harus mampu menjelasakan langkah-langkah penalaran yang dilakukannya seperti seorang pakar. 5. leksibel (flexibility). Sistem harus menyediakan mekanisme untuk menambah, mengubah dan menghapus pengetahuan Tugas
• Buatlah matrik dan aturan produksi dari representasi pengetahuan
seorang pakar. • Boleh diagnosis, perbaikan kerusakan, identifikasi, seleksi dll. • Kumpulkan di learning Thank You