Anda di halaman 1dari 12
BAB IIT Prinsip dan Strategi SCM A. Konsep SCM 1. Mengintegrasikan dan mensinkronkan pemasok, manufaktur dan distributor * Produk yang dihasilkan dan didistribusikan memenuhi kualitas, jumlah, waktu dan tujuan. * Mengoptimalkan biaya dan meningkatkan daya saing dan layanan pelanggan. 2. Mengurangi jumlah pemasok * Mengurangiketidak-seragaman, biayatambahan, proses negosiasi dan waktu pelacakan (tracking) * Perubahan kecenderungan dari konsep multiple suppliers ke single supplier 3. Kemitraan (partnership/strategic alliances) * Supplier partnership merupakan kemitraan yang dapat menjamin kelancaran arus barang * Melaksanakan pengembangan secara_terus- menerus dalam efisiensi biaya dan mutu barang 4. KegiatanSCM mendekat ke sumber dan pelaksanaan pengadaan langsung ke produsen, tanpa melalui perantara yang akan menambah biaya. Supplier dalam SCM berarti produsen, bukan perantara. 19 @ Dipindai dengan CamScanner — B Prinsip SCM Prinsip SCM meliputi : 1. Prinsip Integrasi, semua elemen yang, terlibat daly tangkaian SCM berada dalam satu kesatuan Yan kompak dan bersama menyadari adanya cali ketergantungan. 2. Prinsip Jejaring, semua elemen berada dalam, hubungan kerja yang selaras. 3. Prinsip Ujung ke Ujung, proses perasiona, mencakup elemen pemasok yang paling hy}, sampai ke konsumen yang paling hilir. 4. Prinsip Saling Tergantung, setiap elemen dalam SCM menyadari bahwa untuk mencapai tujuan bersama dan meningkatkan daya saing, diperlukan kerjasama yang saling menguntungkan. 5. Prinsip Komunikasi, data yang akurat memberikan informasi tepat untuk memperlancar aliran barang. 6. Prinsip Kemitraan, pemasok, manufaktur, distributor dan pelanggan bekerjasama, saling membagi dan mengkomunikasikan informasi, mempunyai tujuan yang sama, saling percaya dan mengutamakan kualitas dan waktu. 7. Prinsip Dukungan, mendapat dukungan penuh dari manajemen dan fungsi operasional Perusahaan dalam proses perencanaan, koordinasi, pelaksanaan dan pengendalian. aye ey = @ Dipindai dengan CamScanner Cc. Aktivitas SCM Aktivitas SCM meliputi; 1. Rantai Suplai Hulu (Upstream Supply Chain), meliputi perusahaan manufaktur dan pemasok. Rantai Suplai Internal (Internal Supply Chain), meliputi gudang dan proses produksi. Rantai Suplai Hilir (Downstream Supply Chain), meliputi distributor dan konsumen. Aktivitas fisik SCM 1. 2. 3. Sourcing, mencari sumber dan memilih pemasok. Produksi, melaksanakan proses produksi. Penyimpanan, mengontrol ketersediaan bahan baku maupun produk jadi yang siap dipasarkan. Transportasi dan Distribusi, mengangkut dan men- distribusikan bahan baku dan barang jadi. Pengembalian, mengelola produk yang dikembali- kan (retour) dari konsumen akibat rusak atau cacat. Aktivitas mediasi SCM 1. 2. Riset dan survei pasar serta segmentasi konsumen. Pengembangan produk, meningkatkan kualitas dan modifikasi produk serta memperluas pemasaran. Pelayanan purna jual, memberi layanan fisik produk maupun informasi kepada konsumen. 21 @ Dipindai dengan CamScanner ON ‘kan tingkatan Pelaksanany Aktivitas SCM berd: 1. Strategis * Optimalisasi jaringan strategis, meliput, jum lokasi dan ukuran gudang serta pusat distri, * Pemasok, distributor dan pelanggan trate i, membentuk jalur komunikasi untuk Peningkat : layanan, kecepatan dan ketepatan waktu Supla, * Merancang produk bersama dan terkoordinag, 2. Taktis * Kontrak pengadaan * Keputusan penjadwalan dan proses produksj Keputusan ketersediaan inventori * Kesiapan transportasi 3. Operasional * Kesiapan fasilitas dan pelaksanaan produksi * Prediksi kebutuhan bahan baku dan konsumen * Kebutuhan material pendukung * Pelaksanaan inbound dan outbound logistics MNFCTR ‘SUPPLIER a A RETANER 22 — @ Dipindai dengan CamScanner D, Strategi SCM Strategi Supply Chain Management adalah rangkaian kegiatan dan aks takan rekonsiliasi antara apa yang dibutuhkan akhir dengan kemampuan sumber daya yang, strategis pada jalur aliran barang yang, mene pelangg ada pada jaringan supply chain. Strategi SCM sangat penting, untuk menciptakan daya saing dan memenangkan persaingan, maka supply chain harus bisa menyediakan produk yang berkualitas, harga yang kompetitif, tepat waktu dan bervariasi. Strategi SCM bisa dicapai apabila perusahaan memiliki kemampuan beroperasi secara efisien dan berkualitas, cepat, fleksibel, dan inovatif. Strategi SCM harus mampu mempertemukan aspirasi pelanggan dan kemampuan supply chain. Untuk menciptakan strategi yang tepat, supply chain harus memahami karakteristik produk dan pasar dengan baik. Tujuan Strategi SCM * Cost reduction, minimalkan biaya di semua sektor. Service improvement, meningkatkan tingkat layanan (service level). Responsif dalammenghadapi perubahanlingkungan bisnis yang sangat cepat. * Memperoleh kepercayaan dari semua unsur terkait terutama pelanggan. * Mengembangkan prinsip kemitraan. 23 @ Dipindai dengan CamScanner Os Model Strategi SCM © Extended Enterprise, kebija a menggunakan sea pemasok untuk kepentingan jangka Panjan, ig © Vertical Integration, perusahaan memprodukgj al Man haku sendiri, © Backward Integration, perusahaan membelj SH * Forward Integration, membuat barang jadi sendin, * Virtual Organization, berorientasi kepada Proyek, Fokus Strategi SCM Pelanggan : Kebutuhan dan kepuasan pelanggan Pemasok : Kemitraan Pesaing : Persaingan secara sehat dan bersinergj Perusahaan: Analisis SWOT dan penerapan strategi Faktor Strategi SCM * Kemampuan Bersaing (Competitive Advantage), yaitu kemampuan untuk unggul dalam persaingan. (Demand — Flexibility), * Fleksibilitas Permintaan yaitu kemampuan untuk memenuhi perubahan kebutuhan konsumen terhadap jumlah, spesifikasi dan delivery, Kemampuan Proses (Process Capability), yaitu kemampuan untuk menjalankan aktivitas produksi sesuai standar industri secara efektif, Kematangan Proses (Process Maturity), yaitu kinerja manufaktur untuk memenuhi permintaan, Strategi Risiko (Risk Strategic), yaitu antisipasi terhadap risiko yang timbul @ Dipindai dengan CamScanner BAB IV Manfaat dan Kinerja SCM A, Manfaat SCM 1, Meminimalkan inventori Kegiatan SCM dapat menekan tingkat inventor, melalui pengendalian dan informasi intensif, dapat mengoptimalkan tingkat inventori. 2. Mengurangi biaya Pengintegrasian kegiatan aliran produk dari pemasok sampai konsumen akhir, berarti dapat mengurangi biaya. 3. Mengurangi lead time Koordinasi, sistem, data dan informasi yang tepat dalam pelaksanaan aliran barang, dapat mengurangi lead time pengadaan, produksi dan distribusi. 4. Meningkatkan pendapatan Konsumen yang setia dan menjadi mitra perusahaan, berarti meningkatkan pendapatan perusahaan. 5. Ketepatan waktu penyerahan Sistem aliran barang terintegrasi dan terkontrol, dapat menghasilkan penyerahan barang_tepat waktu. 6. Menjamin kelancaran aliran barang Pengintegrasian semua elemen SCM melalui sistem informasi, dapat memperlancar aliran barang. 7. Menjamin kualitas Kualitas bahan baku dan hasil produksi barang jadi, akan terjamin karena sejak awal sudah dikendalikan. 25 @ Dipindai dengan CamScanner 10. 11. 12. 13. 14, 15. Menghindari kehabisan persediaan (stock-out) Sistem kemitraan dengan supplier serta informasi intensif menghasilkan tingkat persediaan optimal. Meningkatkan akurasi peramalan kebutuhan Berdasarkan data dan informasi yang akurat, maka tingkat peramalan kebutuhan menjadi lebih akurat. Kepuasan pelanggan Kualitas produk dan layanan yang baik menjadikan konsumen setia dan yakin terhadap produk. Mengurangi jumlah pemasok (supplier) Pemasok terbatas yang kompeten, dapatmengurangi biaya, keragaman dan memudahkan pelacakan (tracking). Mengembangkan kemitraan (partnership) Kerjasama jangka panjang, mempunyai tujuan yang sama dan saling percaya serta berbagi risiko. Peningkatan kompetensi SDM Kompetensi sumber daya manusia akan semakin meningkat baik pengetahuan maupun ketrampilan dalam penggunaan teknologi tinggi. Perusahaan semakin berkembang Perusahaan yang mendapatkan keuntungan akan menjadi besar dan berkembang, Meningkatkan daya saing Jaringan SCM yang berhasil dan nilai supply chain yang meningkat, secara otomatis akan meningkatkan daya saing perusahaan, @ Dipindai dengan CamScanner B. Mengukur Kinerja SCM Mengukur kinerja aktivitas SCM melalui tolok ukur 1, Biaya Biaya yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas aliran barang, meliputi biaya bahan baku, produksi, tenaga kerja, penyimpanan, transportasi dan distribusi. Kinerja biaya diukur dan dibandingkan terhadap nilai (biaya) acuan. 2. Waktu Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas aliran barang. Kecepatan proses dan suplai ditentukan oleh waktu yang dialokasikan oleh setiap elemen supply chain. Waktu dimaksud mencakup pengadaan, pengembangan produk baru, produksi dan distribusi. Kinerja waktu diukur dan dibandingkan terhadap standar waktu yang telah ditentukan. 3. Kapasitas Kapasitas merupakan ukuran berapa besar volume pekerjaan yang bisa dilakukan oleh suatu sistem atau unit dari supply chain pada periode tertentu. Kapasitas diperlukan untuk perencanaan produksi dan pengiriman ke pelanggan. Kinerja kapasitas merupakan perbandingan antara volume pekerjaan terhadap rencana awal. 27 @ Dipindai dengan CamScanner 4, Kapabilitas Kapabilitas merupakan kemampuan agregat untuk melaksanakan aktivitas aliran barang. Kinerjakapabilitas supply chain meliputi kehandalan mesin produksi, fleksibilitas dan ketersediaan bahan baku dan barang jadi. 5. Produktivitas Sejauh mana sumber daya pada supply chain digunakan secara efektif dalam mengubah input menjadi output, Kinerja produktivitas diukur melalui ratio antara keluaran yang efektif terhadap keseluruhan input yang terdiri dari modal, tenaga kerja, bahan baku dan energi. 6. Utilisasi Merupakan tingkat pemakaian sumber daya dalam kegiatan supply chain terhadap kemampuan unit bersangkutan. Kinerja utilisasi meliputi utilitasi mesin, pabrik dan gudang, 7. Outcome Merupakan hasil dari proses atau aktivitas aliran barang. Pada proses produksi, outcome bisa berupa nilai tambah yang diberikan pada produk yang dihasilkan. Outcome sulit diukur karena seringkali tidak berwujud. @ Dipindai dengan CamScanner Cc. SCM in the Future 1 Expanding the Supply Chain, ekspansi sumber dan kehandalan serta ketersediaan bahan baku sarmpai ke layer kedua dan ketiga. The greening of Supply Chain, dalam pelaksanaan setiap proses dan aktivitas supply chain, harus menerapkan prinsip berwawasan lingkungan. Increasing Supply Chain responsiveness, upaya meningktakan peranan dan nilai tambah serta tanggungjawab SCM. Reducing Supply Chain costs, melakukan efisiensi di sektor SCM untuk menurunkan biaya operasional. Reducing procurement costs, melakukan efisiensi di sektor pengadaan atas harga dan kualitas barang. Outsourcing SCM function, mengalihkan sebagian kegiatan yang bukan merupakan fungsi utama SCM kepada pihak ketiga yang kompeten. Managing inventory along the Supply Chain, pengendalian inventori untuk mendapatkan tingkat inventori yang optimal. Inventori yang kurang akan mengganggu kelancaran operasional, sebaliknya inventori yang berlebih akan merugikan perusahaan karena merupakan modal yang tertanam. Meningkatkan kompetensi tenaga kerjaSCM berbasis sertifikasi kompetensi bertaraf internasional. @ Dipindai dengan CamScanner D. Tren Internasional SCM Praktik SCM yang menjadi tren internasional : eo PNA Fe YP NP 10. . Hubungan kemitraan dengan supplier 12. 13. 14. 15, 16, 17, 18. 19. 20. Fokus kepada bisnis utama SCM Jaminan proses produksi dan mutu produk Memproduksi produk yang dibutuhkan Fokus kepada pelayanan dan kebutuhan pelanggan Optimalisasi inventori Layanan fleksibel dan cepat Peningkatan daya saing Optimalisasi biaya SCM Peningkatan fungsi koordinasi Peningkatan layanan informasi Outsourcing beberapa fungsi non-core SCM Dukungan top management Otomatisasi peralatan handling dan gudang Peningkatan kompetensi tenaga kerja SCM Penerapan etika bisnis Berwawasan lingkungan Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pencegahan praktik korupsi Bencmarking terhadap best practices SCM @ Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai