Kelas: XI MIPA 2
D
I
S
U
S
U
N
OLEH KELOMPOK 4 :
1. BAIQ ANISA SALSABILA
2. KHAIRA NUR FADILA
3. ALDA RISQIANI
4. WAHYU
5. M. ZAKIR SYARIFFUDIN
6. ALVIN PEBRIAN ANANDA
SMAN 1 SUKAMULIA
2023
I. PEDAHULUAN
1. Tempurung kelapa
2. Gerindra
3. Lem tembak
4. Cutter
5. Lem kayu
6. Cat plitur
B. Cara Membuat
1. Siapkan tempurung kelapa sesuai kebutuhan.
2. Potong tempurung kelapa menggunakan gerindra membentuk lingkaran
besar sebanyak 2 buah.
3. Lalu ambillah dan bentuklah lagi tempurung kelapa lainnya membentuk
batang sebanyak 4 buah.
4. Setelah itu, siapkan tempurung kelapa lainnya lagi dan buat lah pola
membentuk bunga. Dari kelopaknya sebanyak 4 dan 2 buah lingkaran untuk
ditengahnya. Setelah itu potonglah pola tersebut menggunakan gerindra.
Buatlah 2 buah bunga berbeda.
5. Kembali siapkan tempurung kelapa lainnya dan bentuk lah pola dengan
bentuk daun sebanyak 2 daun saja. Potong pola tersebut menggunakan
gerindra.
6. Siapkan tempurung lainnya untuk dijadikan alas. Seperti bentuk mangkok.
7. Setelah semua pola tersebut terbentuk, amplas tempurung tersebut dengan
gerindra agar lebih cepat halus. Pengamplasan juga bisa dilakukan sebelum
pola dibentuk/dipotong, bisa dilakukan pada tahap awal saat tempurung
dalam keadaan masih utuh.
8. Setelah semua selesai rangkailah kelopak bunga tadi hingga membentuk
layaknya bunga yang diinginkan.
9. Setelah itu,rangkailah pola pola tadi membentuk sebuah hiasan bunga
10. Pertama satukan dua buah lingkaran besar tadi dengan menempelnya
menggunakan lem kayu.
11. Tempel batang pada lingkaran tadi menggunakan lem tembak.
12. Tempel juga daun mengunakan lem tembak.
13. tempel juga bunga menggunakan lem tembak.
14. Setelah semua tertempel dilingkaran,satukan lingkaran tadi dengan alas yang
sudah dibuat tadi menggunkan lem tembak.
15. Setelah semuanya selesai, agar hiasan bunga terlihat indah . cat
menggunakan plitur.
16. Setelah selesai di cat, hiasan bunga pun jadi
1. Kekuatan : bahan baku yang mudah didapatkan dan terbarukan serta memiliki
karakteristik yang unik.
2. Kelemahan : proses produksi yang mebutuhkan waktu dan tenaga serta kurangnya
akses pemasaran yang luas.
3. Peluang : membantu mengurangi limbah, memberikan nilai ekonimis serta ekspor
yang menjanjikan.
4. Ancaman : kurangnya pemahaman dan apresiasi terhadap kerajinan batok kelapa
dikalangan masyarakat dan persaingan dengan produk serupa atau tiruan.