Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH SENAM HAMIL TERHADAP KUALITAS TIDUR IBU HAMIL

TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOJOLABAN

Mariastuti, Hutari Puji Astuti


Program Studi Kebidanan Program Sarjana Universitas Kusuma Husada Surakarta
Email: astuti2907@gmail.com

Abstrak
Gangguan tidur juga dapat menimbulkan depresi dan stress yang berpengaruh pada
janin yang dikandungnya. Senam hamil yang dilakukan secara teratur dan berkala akan
menurunkan ketidaknyamanan dan membantu ibu mencapai kualitas tidur yang baik. Tidur
sangat penting untuk pertumbuhan normal dan perkembangan baik pikiran maupun tubuh.
Tujuan penelitian tntuk mengetahui pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur ibu hamil
trimester III di wilayah kerja Puskesmas Mojolaban. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan metode Quasy Experiment
dengan desain One Group Pretest and Posttest Design. Sampel penelitian adalah ibu hamil
trimester III di wilayah kerja Puskesmas Mojolaban Sukoharjo sejumlah 30 ibu hamil.
Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Teknik
analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan uji
non parametrik data berpasangan yaitu uji wilcoxon dengan bantuan SPSS Versi 21. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa (1) Kualitas tidur ibu hamil trimester III di Puskemas Mojolaban
sebelum dilaksanakan senam hamil termasuk kualitas tidur buruk (rata-rata 6,00).; (2) Kualitas
tidur ibu hamil trimester III di Puskemas Mojolaban stelah dilaksanakan senam hamil termasuk
kualitas tidur baik (rata-rata 4,13); dan (3) Terdapat pengaruh senam hamil terhadap kualitas
tidur ibu hamil trimester III di Puskemas Mojolaban (Asymp. Sig. 2 tailed value 0,000 < 0,05).
Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur ibu
hamil trimester III di Puskemas Mojolaban.

Kata kunci: senam hamill, kualitas tidur, ibu hamil trimester III

Abstract
Sleep disorders can cause depression and stress which can affect the fetus. Regularly
and periodically pregnancy exercises will reduce discomfort and help mothers achieve good
quality sleep. Sleep is essential for normal growth and development of both the mind and body.
The research purpose was determined the effect of pregnancy exercise on the sleep quality of
third trimester pregnant women in the Mojolaban Public Health Center. The research type is
quantitative research, used the quasy experiment method with a one group pretest and posttest
design. The research sample was 30 third trimester pregnant women in the Mojolaban Public
Health Center. The research instrument used the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)
questionnaire. Data analysis techniques used univariate and bivariate analysis. Bivariate
analysis used a non-parametric test for paired data, namely the Wilcoxon test with the help of
SPSS Version 21. The research results shown that (1) The sleep quality of third trimester
pregnant women in the Mojolaban Public Health Center before carrying out pregnancy exercise
included poor sleep quality (average 6.00); (2) The sleep quality of third trimester pregnant
women in the Mojolaban Public Health Center after carrying out pregnancy exercises included
good sleep quality (average 4.13); and (3) There is an effect of pregnancy exercise on the sleep
quality of third trimester pregnant women in the Mojolaban Public Health Center (Asymp. Sig.
2 tailed value 0.000 < 0.05) The research conclusion that there is an effect of pregnancy
exercise on the sleep quality of third trimester pregnant women in the Mojolaban Public Health
Center.

Key words: pregnancy exercise, sleep quality, third trimester pregnant women
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan kehamilan, kualitas tidur menurun dan wanita hamil
mengalami kesulitan untuk tertidur karena sering terbangun di malam hari, namun total durasi
tidur tidak berubah (Gupta & Rawat, 2020). Selama trimester pertama, dan awal trimester
kedua, sebagian besar wanita memiliki total durasi tidur lebih dari 8 jam (Wang et al., 2017).
Gangguan tidur sering dimulai pada awal kehamilan trimester ketiga dengan prevalensi yang
berkisar antara 66% sampai 94% secara global (Shen & Chen, 2021). Durasi tidur selama
kehamilan berubah karena sebagian besar di pengaruhi oleh faktor hormonal. Selain
perubahan hormononal, gangguan tidur juga dipengaruhi oleh anatomi, fisiologis dan biokimia
yang signifikan dapat mempengaruhi perilaku fisik dan emosional mereka, sehingga dapat
menyebabkangangguan tidur (Polo-Kantola et al., 2017).
Menurut world health organization (WHO) secara global pravelensi insomnia yang
merupakan salah satu gangguan tidur pada ibu hamil diseluruh dunia adalah sebesar 41,8%,
pravelensi insomnia pada ibu hamil di Asia diperkirakan sebesar 48,2%, Afrika 57,1%, Amerika
24,1%, dan Eropa 25,1%. Menurut data hasil National Sleep Foundation (2017), sekitar 70 juta
orang di Amerika mengalami masalah tidur, dimana wanita mengalami kurang tidur lebih sering
daripada pria dan frekuensinya meningkat seiring bertambahnya usia. Sebanyak 78% wanita di
Amerika melaporkan adanya gangguan tidur selama kehamilan dibandingkan saat tidak hamil.
Banyak wanita juga melaporkan merasa sangat lelah selama kehamilan, terutama pada trimester
ketiga (Riftianggi & Rofika, 2022).
Dampak dari kualitas tidur yang menurun pada ibu hamil jika terjadi secara
berkepanjangan selama kehamilan dikhawatirkan akan membuat bayi memiliki berat badan
lahir rendah (BBLR) saat lahir, perkembangan saraf tidak seimbang, lahir premature dan
melemahnya sistem kekebalan tubuh bayi (Yunanda et al., 2022). Berdasarkan data yang
dilaporkan dari 34 provinsi kepada Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, pada tahun
2021 terdapat 3.632.252 bayi baru lahir yang dilaporkan ditimbang berat badannya (81,8%).
Sementara itu, dari bayi baru lahir yang ditimbang terdapat 111.719 bayi BBLR (2,5%). Jumlah
bayi BBLR ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 129.815 bayi (3,1%). Kematian
bayi usia 0-28 hari yang disebabkan karena BBLR di Indonesia sebanyak 6945 bayi, sedangkan
kejadian di Jawa Tengah sebesar 1149 (Kementerian Kesehatan RI, 2022). Angka kejadian
BBLR di Puskesmas Mojolaban pada bulan Maret 2023 sebanyak 8 dan lahir prematur 15 bayi.
Gangguan tidur juga dapat menimbulkan depresi dan stress yang berpengaruh pada
janin yang dikandungnya. Stres ringan menyebabkan janin mengalami peningkatan denyut
jantung, tetapi stres yang berat dan lama akan membuat janin menjadi lebih hiperaktif. Upaya
yang dapat dilakukan untuk mengatasi kualitas tidur yang menurun pada ibu hamil trimester tiga
dengan melakukan olahraga ringan, hipnoterapi, memberikan pendidikan kesehatan bagaimana
menjaga kualitas tidur dan latihan relaksasi (Maharani, 2021). Selain itu terapi yoga juga efektif
untuknmengatasi gangguan tidur pada ibu hamil (Rafika, 2018). Sejalan dengan hasil penelitian
sebelumnya, bahwa yoga efektif untuk meningkatkan kualitas tidur (Azward et al., 2021). Salah
satu alternatif latihannfisik lainnya selama kehamilan adalah senam hamil. Hasil penelitian
sebelumnya, ada Pengaruh Senam hamil terhadap kualitas tidur ibu hamil Trimester III
(Mardalena & Susanti, 2022).
Senam hamil yang dilakukan secara teratur dan berkala akan menurunkan
ketidaknyamanan dan membantu ibu mencapai kualitas tidur yang baik. Tidur sangat penting
untuk pertumbuhan normal dan perkembangan baik pikiran maupun tubuh. Pola tidur penting
untuk kehamilan yang sehat. Selama kehamilan, kebutuhan mendapatkan tidur yang cukup
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama masa kehamilan, mendapatkan
tidur yang cukup memberi ibu energi yang mereka (Takelle et al., 2022).
Hasil observasi di Puskesmas Mojolaban didapatkan data jumlah ibu hamil trimester 1,
2, dan 3 pada bulan Maret 2023 sebanyak 105 orang kunjungan K1 sebanyak 34 orang, K2
sebanyak 41 orang, dan K3 sebanyak 30 orang. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan
di Puskesmas Mojolaban pada 15 ibu hamil trimester III dengan metode wawancara, 10 dari 15
ibu hamil mengalami gangguan kualitas tidur, 9 dari 15 ibu hamil mengeluhkan sering berkemih
dimalam hari sehingga mengganggu kualitas tidur, mereka juga mengatakan bahwa sering
terjadi his palsu.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif,
menggunakan metode Quasy Experiment menggunakan One Group Pretest and Posttest
Design yaitu rancangan yang menggunakan pengukuran sebelum dan sesudah pemberian
perlakuan pada satu kelompok sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena
dapat membandingkan dengan keadaan sebelum perlakuan (Sugiyono, 2016).
Sampel penelitian ini adalah 30 ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas
Mojolaban Sukoharjo. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling.
Total sampling merupakan teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan
jumlah populasi (Notoatmodjo, 2018).
Teknik analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat pada
penelitian ini antara lain karakteristik responden dan kualitas tidur. Data penelitian ini dianalisa
dengan menggunakan statistik analitik untuk melaporkan hasil penelitian baik dalam bentuk
distribusi frekuensi ataupun persentase (%) dalam setiap item atau variabel. Analisis bivariat
bertujuan melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis data
menggunakan uji non parametrik data berpasangan yaitu uji wilcoxon dengan bantuan SPSS
Versi 21.

HASIL PENELITIAN
1. Karakteristik Calon Pengantin
Tabel 1 Karakteristik Responden
Karakteristik Jumlah Responden Persentase (%)
Umur
< 20 tahun 0 0,0
21 – 34 tahun 26 86,7
> 35 tahun 4 13,3
Paritas
Primipara 10 33,3
Multipara 20 66,7
Pendidikan
SMP 4 13,3
SMA 22 73,3
Diploma 2 6,7
Sarjana 2 6,7
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga 15 50,0
PNS 2 6,7
Wirausaha 8 26,7
Pegawai Swasta 5 16,7

Tabel 1 menunjukkan bahwa karakteristik ibu hamil trimester III di wilayah


kerja Puskesmas Mojolaban Sukoharjo mayoritas adalah berusia 21 – 34 tahun yaitu 26
orang (86,7%); ibu multipara yaitu 20 orang (66,7%); tingkat pendidikan SLTA yaitu
sebanyak 22 orang atau 73,3%; dan bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 15
orang atau 50,0%.

2. Kualitas Tidur Sebelum dan Sesudah Senam Hamil


Tabel 2 Kualitas Tidur Sebelum dan Sesudah Tindakan
Sebelum Tindakan Setelah Tindakan
Kualitas Tidur Persentase Persentase
Jumlah Jumlah
(%) (%)
Baik 11 36,7 24 80,0
Buruk 19 63,3 6 20,0
Jumlah 30 100,0 30 100,0

Tabel 2 menunjukkan bahwa kualitas tidur sebelum dilaksanakan senam hamil


mayoritas termasuk dalam kategori buruk yaitu 19 orang atau 63,3%. Setelah dilaksanakan
senam hamil mayoritas responden memiliki kualitas tidur baik yaitu 24 orang atau 80,0%.
Sehingga dapat disebutkan bahwa senam hamil mamp memperbaiki kualitas tidur ibu hamil
trimester III di Puskesmas Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.
3. Hubungan Senam Hamil dengan Kualitas Tidur
Tabel 3 Hasil Uji Bivariat
Kualitas Tidur Rata-rata Kategori Sig p value
Pretest 6,00 Kualitas Tidur Buruk
0,000
Posttest 4,13 Kualitas Tidur Baik

Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata kualitas tidur sebelum diberikan


senam hamil adalah 6,00 (kualitas tidur buruk) dan rata-rata kualitas tidur setelah diberikan
senam hamil adalah 4,13 (kualitas tidur baik). Sehingga dapat dikatakan bahwa pelaksanaan
senam hamil dapat meningkatkan kualitas tidur pada ibu hamil trimester III di Puskesmas
Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji wilcoxon
didapatkan Asymp. Sig. 2 tailed value 0,000 (p ≤ 0,05) secara statistik maka terdapat
pengaruh signifikan antara senam hamil dengan kualitas tidur pada ibu hamil trimester III di
Puskesmas Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

PEMBAHASAN
1. Karakteristik Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Mojolaban
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik ibu hamil trimester III di
Puskesmas Mojolaban adalah berusia 21-34 tahun. Apabila seorang wanita mengalami
primigravida (masa kehamilan pertama kali) di bawah usia 20 tahun, maka disebut
primigravida muda. Sedangkan apabila primigravida dialami oleh wanita di atas usia 35
tahun, maka disebut primigravida tua. Semakin besar/tua usia ibu hamil mengalami
masalah tidur saat hamil dikarenakan banyak faktor yang mengganggu. Pada saat hamil
di usia muda, kualitas tidur cenderung lebih terjaga (Prananingrum dan Hidayah, 2018).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik ibu hamil trimester III di
Puskesmas Mojolaban adalah ibu multipara. Ibu multipara memiliki pengalaman yang lebih
banyak dalam menghadapi kehamilan. Pengalaman pada kehamilan sebelumnya dapat
dijadikan bahan menambah wawasan dan pengetahuan sehingga ibu multipara lebih bisa
mengatasi permasalahan kualitas tidur yang dihadapinya (Angraini, 2022).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik ibu hamil trimester III di
Puskesmas Mojolaban adalah berpendidikan SMA. Pada umumnya makin tinggi
pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi. Pendidikan merupakan salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan dan perilaku seseorang. Orang yang
berpendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional dari pada mereka yang
berpendidikan rendah, lebih kreatif dan terbuka terhadap usaha-usaha pembaharuan. Latar
belakang pendidikan ibu hamil mempengaruhi terhadap kualitas informasi yang diterima
oleh ibu hamil. Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberi
respon terhadap sesuatu sehingga perbedaan tingkat pendidikan mengakibatkan
perbedaan penyerapan informasi mengenai cara-cara mengatasi gangguan tidur pada ibu
hamil (Wulandari dan Wantini, 2020).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik ibu hamil trimester III di
Puskesmas Mojolaban adalah bekerja sebagai ibu rumah tangga. Jenis pekerjaan ibu hamil
tersebut tidak memiliki efek buruk terhadap keluaran kehamilan melainkan lingkungan
tempat pekerjaanlah yang memiliki efek buruk seperti lingkungan bahan kimia
memiliki resiko potensial terhadap janin sehingga ibu hamil harus mengikuti panduan
upaya keselamatan dan membuat jadwal kegiatan rumah tangga supaya dapat
menyeimbangkan antara aktivitas dan istirahat ibu hamil (Sihombing, 2020).

2. Kualitas Tidur pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Mojolaban Sebelum
Dilaksanakan Senam Hamil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur sebelum dilaksanakan senam
hamil mayoritas termasuk dalam kategori buruk yaitu 19 orang atau 63,3%. Nilai rata-rata
kualitas tidur sebelum diberikan senam hamil adalah 6,00 (kualitas tidur buruk). Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian Mardalena dan Susanti (2022) yang menyebutkan
bahwa nilai kualitas tidur sebelum dilakukan senam hamil rata- rata mengeluh permasalahan
tidurnya sedang yaitu 19 orang (57,57%) dan ada 10 orang (30,30%) yang mengalami
masalah tidur berat.
Hasil penelitian mengungkapkan sebagian besar responden mengatakan sering
mengantuk di siang hari dan mengalami kesulitan tidur dikarenakan, ibu hamil yang
memasuki trimester III akan mudah terbangun pada malam hari di karenakan
meningkatnya frekuensi BAK, mengalami kepanasan pada malam hari dan posisi tidur
yang tidak nyaman seiring bertambahnya usia kehamilan ibu. Hal ini sesuai dengan
penelitian Mongi (2022) pada umumnya, perasaan mengantuk di siang hari (daytime
dysfunctions) terjadi karena kelelahan di siang hari baik karana aktivitas ataupun kondisi
fisik seseorang.
Kehamilan menimbulkan perubahan dalam tubuh wanita khususnya perubahan
hormonal yang menyebabkan kelelahan sepanjang hari. Ibu hamil akan mengalami
gangguan pola tidur akibat respon tubuh terhadap kehamilan seperti kurangnya waktu
tidur yang dibutuhkan, tidur yang tidak nyenyak, dan ketidaknyaman selama tidur
yang menyebabkan ibu hamil merasa mengantuk di siang hari ini dapat terjadi pada
tiap individu. Namun pada wanita hamil, rasa mengantuk di siang hari, ini dapat
berbeda dengan orang dewasa normal, yaitu ibu hamil merasa mengantuk berat (sangat
mengantuk) yang dapat mempengaruhi kondisi dan kehamilannya (Kamalah, et al. 2022).

3. Kualitas Tidur pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Mojolaban Setelah
Dilaksanakan Senam Hamil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur stelah dilaksanakan senam
hamil mayoritas termasuk dalam kategori kualitas tidur baik yaitu 24 orang atau 80,0%.
Nilai rata-rata kualitas tidur setelah diberikan senam hamil adalah 4,13 (kualitas tidur baik).
Hasil penelitianini sejalan dengan penelitian Mardalena dan Susanti (2022) yang
menyebutkan bahwa setelah dilakukan intervensi senam hamil didapatkan hasil perubahan
kualitas tidur yaitu rata-rata kulitas tidur responden ringan 18 (54,54%) dan ada 2 orang
yang masih mengalami kualitas tidur berat yaitu 2 orang (6,06%).
Kualitas tidur ibu hamil trimester III meningkat setelah dilaksanakan senam hamil.
Senam hamil yang dilakukan secara teratur dan berkala akan menurunkan
ketidaknyamanan dan membantu ibu mencapai kualitas tidur yang baik. Tidur sangat
penting untuk pertumbuhan normal dan perkembangan baik pikiran maupun tubuh. Pola
tidur penting untuk kehamilan yang sehat. Selama kehamilan, kebutuhan mendapatkan tidur
yang cukup diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama masa
kehamilan, mendapatkan tidur yang cukup memberi ibu energi yang mereka (Takelle et al.,
2022).
Metode untuk meningkatkan kalitas tidur ibu hamil dalam penelitian ini
mengunakan senam hamil. Metode senam hamil atau berupa gerakan-gerakan yang
wajib di lakukan saat kehamilan di karenakan bisa membawa energi positif untuk
penyatuan setiap gerakannya, sehingga tubuh terasa lebih rileks, segar dan merasakan
ketenangan dalam jiwanya dan meningkatkan kualitas yang kurang menjadi kualitas tidur
yang baik. Hal ini sesuai dengan relaksasi nafas dalam dilakukan dengan menarik
nafas dari hidung kemudian dikeluarkan melalui mulut untuk membuat lebih nyaman.
Relaksasi otot progresif adalah relaksasi yang dilakukan dengan cara melakukan
peregangan otot dan mengistirahatkannya kembali secara bertahap dan teratur sehingga
memberi keseimbangan emosi dan ketenangan pikiran atau biasa disebut senam hamil
(Palafiana, 2018).
Hasil penelitian ini masih menyisakan 6 orang ibu hamil trimester III yang
mengalami kualitas tidur buruk. Karakteristik ibu yang masih mengalami kualitas tidur
buruk antara lain multigravida, berpendidikan SMA, dan ibu hamil yang bekerja. Kondisi
ini disebabkan oleh ibu tampak lelah karena sehabis bekerja sehingga tidak melaksanakan
senam sebagaimana mestinya, karena ibu tersebut mengkhawatirkan kondisi janinnya.
Selain itu juga terdapat ibu yang pada saat melaksanakan senam ada yang mengajak anak
balita sehingga menganggu konsentrasi ibu dalam melaksanakan senam hamil.

4. Pengaruh Senam Hamil Terhadap Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester III di
Puskesmas Mojolaban
Hasil analisis menggunakan uji wilcoxon didapatkan Asymp. Sig. 2 tailed value
0,000 (p ≤ 0,05) secara statistik maka terdapat pengaruh signifikan antara senam hamil
dengan kualitas tidur pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Mojolaban Kabupaten
Sukoharjo. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian Angraini (2022) yang
menyebutkan Ada pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester
III. Selain itu penelitianini jga didukung oleh Mongi (2022) yang menyatakan bahwa ada
pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur ibu hamil pada trimester II dan III. Saran
untuk ibu hamil lebih meningkatkan kualitas tidur dengan cara menerapkan metode senam
hamil selama masa kehamilan.
Senam hamil memiliki beberapa manfaat diantaranya untuk menghilangkan
keluhan-keluhan selama hamil termasuk gangguan pola tidur. Relaksasi pernafasan
terutama pernapasan dalam ketika senam hamil akan membuka lebih banyak ruang
yang akan dipakai dalam paru-paru sehingga kapasitas total paru-paru akan meningkat
dan volume residu paru-paru akan menurun, serta melatih sekeliling otot paru-paru
untuk bekerja dengan baik. Hal ini sangat bermanfaat untuk mendapatkan oksigen dan
mencegah sesak nafas dimana sesak nafas ini sering berlangsung pada saat istirahat atau
aktivitas ringan yang dapat menyebabkan gangguan tidur dimalam hari. Dengan
demikian ibu hamil dapat tidur dengan mudah dan nyaman dengan kualitas yang baik
dengan ketentuan senam hamil dilakukan dengan teratur serta aman untuk mendapatkan
hasil yang lebih optimal (Harahap, 2018).
Ibu hamil yang rajin mengikuti senam hamil otot-otot dinding perutnya akan
semakin kuat sehingga elastisitas otot rahim dan dinding perut juga dapat
dipertahankan. Hal tersebut diharapkan dapat mencegah dan mengatasi keluhan nyeri di
daerah bokong perut bagian bawah dan keluhan wasir, dimana dari keluhan-keluhan
tersebut yang menjadi faktor penunjang terganggunya pola tidur ibu. Ibu hamil juga
akan terlatih untuk melakukan relaksasi sempurna. Kemampuan ibu hamil dalam
melakukan relaksasi sempurna tersebut dapat dilakukan dengan berlatih secara rutin
tentang bagaimana cara berkontraksi dan berelaksasi dengan baik dan benar. Ibu yang
rajin mengikuti senam hamil diharapkan akan menjadi terlatih ketika melakukan sikap
tubuh yang baik dan benar selama menjalani kehamilan akan membantu dalam
mengurangi keluhan yang timbul selama kehamilan (Marwiyah dan Sufi, 2018).

KESIMPULAN
1. Karakteristik ibu hamil trimester III di Puskesmas Mojolaban adalah berusia 21-34 tahun
(86,7%), multipara (66,7%), berpendidikan SMA (73,3%), dan bekerja sebagai ibu rumah
tangga (50,0%).
2. Kualitas tidur ibu hamil trimester III di Puskemas Mojolaban sebelum dilaksanakan senam
hamil termasuk kualitas tidur buruk (rata-rata 6,00).
3. Kualitas tidur ibu hamil trimester III di Puskemas Mojolaban stelah dilaksanakan senam
hamil termasuk kualitas tidur baik (rata-rata 4,13).
4. Terdapat pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester III di Puskemas
Mojolaban (Asymp. Sig. 2 tailed value 0,000 < 0,05)

DAFTAR PUSTAKA

Angraini, S (2022). Pengaruh Senam Hamil Terhadap Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester III.
Mega Buana Journal of Midwifery, 1 (2), 2022, 75-79.
Azward, H., Ramadhany, S., Pelupessy, N., Usman, A. N., & Bara, F. T. (2021). Prenatal yoga
exercise improves sleep quality in the third trimester of pregnant women. Gaceta
Sanitaria, 35, S258–S262.https://doi.org/10.1016/j.gaceta.2021.10.030
Gupta, R., & Rawat, V. S. (2020). Sleep and sleep disorders in pregnancy. In Handbook of
Clinical Neurology (1st ed., Vol. 172). Elsevier B.V. https://doi.org/10.1016/B978-0-
444-64240-0.00010-6
Harahap, D. (2018). Literatur Review : Pengaruh Senam Hamil Terhadap Kualitas Tidur Ibu
Hamil Trimester III Literature Review : The Effect Of Pregnant Exercis On The Sleep
Quality For Pregnant Women In The Third Trimester. Jurnak Surya Medika.
Kamalah, R., Ismail, Z., & Nurwidiyaningsih, A. (2021). Pengaruh Prenatal Yoga Terhadap
Peningkatan Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester Iii. Jurnal Bidan Pintar, 2(1), 186–
198.http://ojs.unik-kediri.ac.id/index.php/jubitar/article/view/1650
Kementerian Kesehatan RI. (2022). Profil Kesehatan Indonesia 2021. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.
Maharani, S. (2021). Hubungan Senam Hamil dengan Lama Tidur Ibu Hamil Trimester III di
Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 10(1), 226.
https://doi.org/10.36565/jab.v10i1.333
Mardalena, & Susanti, L. (2022). Pengaruh Senam Hamil Terhadap KualitasTidur Ibu
Hamil Trimester III. https://doi.org/https://doi.org/10.36729
Marwiyah, N., & Sufi, F. (2018). Pengaruh Senam Hamil Terhadap Kualitas Tidur Ibu
Hamil Trimester II Dan III Di Kelurahan Margaluyu Wilayah Kerja Puskesmas
Kasemen. Jurnal LPPM StikesFa 5(3), 123–128. https://journal.lppm-
stikesfa.ac.id/index.php/FHJ/article/view/34
Mongi, T. (2022). Pengaruh senam hamil terhadap kualitas tidur pada ibu hamil trimester II dan
III di Puskesmas Kema Minahasa Utara. Jurnal Kedokteran Komunitas Tropik.
2022;10(2):441-448
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
Palifiana, D. A., & Wulandari, S. (2018). Hubungan ketidaknyamanan dalam kehamilan dengan
kualitas tidur ibu hamil trimester III di Klinik Pratama Asih Waluyo Jati. Prosiding
Seminar Nasional, 8, 31–40.
Polo-Kantola, P., Aukia, L., Karlsson, H., Karlsson, L., & Paavonen, E. J. (2017). Sleep quality
during pregnancy: associations with depressive and anxiety symptoms. Acta Obstet
Gynecol Scand. https://doi.org/DOI: 10.1111/aogs.13056
Prananingrum, R dan Hidayah, N. (2018). Hubungan Usia Ibu dengan Pola Tidur Pada Ibu
Hamil Primigravida Di Puskesmas Pajang Surakarta. Avicenna Journal of Health
Research. Vol 1 No 2. Oktober 2018 (38 – 43)
Rafika, R. (2018). Efektifitas Prenatal Yoga terhadap Pengurangan Keluhan Fisik pada Ibu
Hamil Trimester III. Jurnal Kesehatan, 9(1), 86. https://doi.org/10.26630/jk.v9i1.763
Riftianggi, A., & Rofika, A. (2022). Hubungan Senam Hamil Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil
Trimester Iii Di Desa Pecalungan Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang. 8(2).
Sihombing, Diana S. (2020). Kualitas Tidur dan Aktivitas Ibu Hamil Trimester III. Skripsi.
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. (Ed. 2). CV Alfabeta.
Takelle, G. M., Muluneh, N. Y., & Biresaw, M. S. (2022). Sleep quality and associated factors
among pregnant women attending antenatal care unit at Gondar, Ethiopia: a cross-
sectional study. BMJ Open, 12(9), 1–9. https://doi.org/10.1136/bmjopen-2021-056564
Wang, W., Zhong, C., Zhang, Y., Huang, L., Chen, X., Zhou, X., Chen, R., Li, X., Xiao, M.,
Hao, L., Yang, X., Yang, N., & Wei, S. (2017). Shorter sleep duration in early
pregnancy is associated with birth length: a prospective cohort study in Wuhan, China.
Sleep Medicine, 34, 99–104. https://doi.org/10.1016/j.sleep.2017.03.013
Wulandari, S dan Wantini NA (2020). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Tidur Ibu
Hamil Trimester III di Wilayah Puskesmas Berbah, Sleman, DIY. Seminar Nasional
UNRIYO Desember, 2020
Yunanda, F., Raja, S. L., & Panjaitan, I. M. (2022). Perbedaan Kualitas Tidur Ibu Hamil
Trimester III Sebelum dan Setelah Melakukan Senam Hamil di Desa Karang Anyar
Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa. Miracle Journal, 2(1), 129.
https://ojs.unhaj.ac.id/index.php/mj/article/view/245/162

Anda mungkin juga menyukai