Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGUATAN MATERI MICRO TEACHING


INDIKATOR KEBERHASILAN BELAJAR MENGAJAR
Dosen pengampu : Lamhot Basani Sihombing, M.Pd

Disusun oleh:

NAMA. : Viona Imoia Karoline P

NIM : 2203342021

KELAS : B (pendidikan seni musik)

PRODI PENDIDIKAN SENI MUSIK


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan Rahmat dan Karunia-Nya lah sayadapat menyelesaikan Makalah
Penguatan materi micro teaching ini. Dan tidak lupa juga kepada selaku
dosen mata kuliah Micro teaching yang telah membimbing saya, serta
pihak-pihak lain yang terkait dalam proses pembuatan Makalah
Penguatan materi micro teaching ini secara langsung maupun tidak
langsung.

Semoga tugas Makalah Penguatan materi micro teaching ini dapat


dipahami dan dapat berguna bagi saya maupun bagi orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata yang kurang berkenan, karena sesungguhnya pengetahuan dan
pemahaman kami terbatas. Untuk itu atas perhatiannya saya
mengucapkan terimakasih.

Medan, November 2022

Viona imoia Karoline P


DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI……………………………………………………..
………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN…………….
…………………………………………………… 1
1. Latar Belakang……………….
…………………………………………………… 1
2. Rumusan Masalah…………..
…………………………………………………….. 1
3. Tujuan……………………..
……………………………………………………….. 1

BAB II PEMBAHASAN………………….
……………………………………………….. 2
1. Pengertian Penilaian………………………….
…………………………………… 2
2. Sasaran
Penilaian………………………………………………………………….. 3
3. Tujuan
Penilaian…………………………………………………………………… 3
4. Prinsip-Prinsip
Penilaian………………………………………………………….. 4
5. Fungsi Penilaian
………………………………………………………………….. 5

BAB III PENUTUP………………..


………………………………………………………. 7
1. Kesimpulan……………………………………………………………………
…… 7
2. Saran……………….
………………………………………………………………. 7

DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………… 8
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kegiatan penilaian dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian


Kompetensi Dasar. Penilaian juga digunakan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan dalam proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar untuk
pengambilan keputusan, dan perbaikan proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Oleh sebab itu kurikulum yang baik dan proses pembelajaran yang benar perlu di
dukung oleh sistem penilaian yang baik, terencana dan berkesinambungan.

Penilaian pembelajaran merupakan satu tahap penting dalam proses pembelajaran


yang dilakukan di semua jenjang pendidikan. Proses ini juga merupakn langkah
strategis dalam upaya meningkatkan kualitas output pebelajaran yang lebih
terukur dan kompetitif.
Kedudukan penilaian sangat penting bagi pemenuhan tugas keberhasilan
melaksanakan utamanya, yakni melaksanakan pembelajaran. Pada akhir suatu
program pendidikan, pengajaran ataupun pelatihan pada umumnya diadakan
penilaian. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah suatu program pendidikan,
pengajaran ataupun pelatihan tersebut telah dikuasai oleh peserta didik atau
belum.

2. Rumusan Masalah
 Apa pengertian penilaian ?
 Apa saja sasaran dalam penilaian ?
 Apa tujuan dari penilaian ?
 Apa saja prinsip-prinsip dalam penilaian ?
 Apa fungsi dalam penilaian ?

3. Tujuan
 Untuk mengetahui pengertian penilaian.
 Untuk mengetahui sasaran dalam penilaian.
 Untuk mengetahui tujuan dari penilaian
 Untuk mengetahui prinsip-prinsip penilaian.
 Untuk mengetahui fungsi dari penilaian.

BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Penilaian

Menurut Griffin dan Nix (1991) penilaian adalah sebagai suatu pernyataan
berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau
sesuatu. Sementara menurut Popham (1995) dalam (Basuki (1013)) memberikan
definisi penilaian merupakan sebagai suatu upaya formal untuk menetapkan status
siswa terkait dengan sejumlah variabel minat (variables of interest) dalam
pendidikan. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2007 dan Nomor 66 Tahun 2013
tentang standar penilaian pendidikan ditemukan pengertian penilaian pendidikan
adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan
pencapaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna.

Dengan berlandaskan pada uraian di atas dapat membuat suatu pemahaman yang
lebih pasti tentang penilaian pembelajaran yaitu :
1. Penilaian merupakan bagian integral dari proses pembelajaran, sehingga
tujuan penilaian harus sejalan dengan tujuan pembelajaran; sebagai upaya untuk
mengumpulkan berbagai informasi dengan berbagai teknik; sebagai bahan
pertimbangan penentuan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran; oleh
karenanya penilaian hendaknya dilakukan dengan perencanaan yang cermat.
2. Penilaian harus didasarkan pada tujuan pembelajaran secara utuh dan memiliki
kepastian kriteria keberhasilan, baik kriteria dari keberhasilan proses belajar yang
dilakukan siswa, ataupun kriteria keberhasilan dari kegiatan mengajar yang
dilakukan oleh pendidik, serta keberhasilan program pembelajaran secara
keseluruhan.
3. Untuk memperoleh hasil penilaian yang maksimal yang dapat
menggambarkan proses dan hasil yang sesungguhnya, penilaian dilakukan
sepanjang kegiatan pengajaran ditujukan untuk memotivasi dan mengembangkan
kegiatan belajar anak, kemampuan mengajar guru dan untuk kepentingan
penyempurnaan program pengajaran.
4. Terkait dengan evaluasi, penilaian pada dasarnya merupakan alat (the means)
dan bukan merupakan tujuan (the end), sehingga penilaian merupakan sarana
yang digunakan sebagai alat untuk melihat dan menganalisis apakah siswa telah
mencapai hasil belajar yang diharapkan serta untuk mengetahui apakah proses
pembelajaran telah sesuai dengan tujuan atau masih memerlukan pengembangan
dan perbaikkan.

1. Sasaran Penilaian

Sasaran penilaian hasil belajar siswa adalah penguasaan kompetensi. Dalam hal
ini kompetensi diartikan sebagai:
 Seperangkat tindakan cerdas penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang
sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan
tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu (SK.Mendiknas No.045/U/2002);
 Kemampuan yang dapat dilakukan oleh peserta didik yang mencakup,
keterampilan dan perilaku
 Integrase domain kognitif, afektif dan psikomotorik yang direfleksikan dalam
perilaku.

Mengacu pengertian kompetensi tersebut, maka hasil belajar siswa


mencakup ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif yang harus dikuasai oleh
setiap siswa setelah pembelajaran berlangsung sesuai dengan rencana
pembelajaran yang disusun oleh guru.
1. Tujuan Penilaian.
 Dengan melakukan penilaian berbasis kelas ini pendidik dapat mengetahui
seberapa jauh siswa dapat mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan,baik
selama mengikuti pembelajaran dan setelah proses pembelajaran berlangsung.
 Saat melaksanakan penilaian ini anda sebagai pendidik juga akan bisa
langsung memberikan umpan balik kepada peserta didik sehingga tidak perlu lagi
menunda atau menunggu ulangan semester untuk bisa mengetahui kekuatan dan
kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.
 Dalam penilaian berbasis kelas ini, anda juga secara terus menerus dapat
melakukan pemantauan kemajuan belajar yang dicapai setiap peserta didik,
sekaligus anda dapat mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik
sehingga secara tepat dapat menentukan siswa mana yang perlu pengayaan dan
siswa yang perlu pembelajaran remedial untuk mencapai kompetensi yang
dipersyaratkan.
 Hasil pemantauan kemajuan proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan
secara terus- menerus tersebut juga akan dapat dipakai sebagai umpan balik bagi
anda untuk memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang
digunakan, sesuai dengan kebutuhan materi dan juga kebutuhan siswa.
 Hasil-hasil pemantaan tersebut, kemudian dapat anda jadikan sebagai landasan
untuk memilih alternatif jenis dan model penilai mana yang tepat untuk
digunakan pada materi tertentu dan pada mata pelajaran tertentu, yangbsudah
barang tentu akan berbeda. Anda sebagai pendidik yang tahu persis pertimpangan
pemilihannya.
 Hasil dari penilaian ini dapat pula memberikan informasi kepada orang tua
dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan,tidak perlu menunggu akhir
semester atau akhir tahun. komunikasi anatara pendidik, orang tua, dan komite
harus dijalin dan dilakukan terus-menerus sesuai kebutuhan

4. Prinsip-Prinsip Penilaian
 Validitas

Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat
yang sesuai untuk mengukur kompetisi. Dalam mata pelajaran pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan, misalnya kompetesi “mempraktikkan gerak
dasar jalan”, maka penilaian valid apabila menggunakan unjuk kerja. Jika tes
tertullis maka penilaian tidak valid.
 Reliabilitas

Reliabelitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian


yang reliable (ajek) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin
konsistensi. Misal, guru menilai dengan unjuk kerja, penilaian akan reliable jika
hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila unjuk kerja itu dilakukan lagi
dengan kondisi yang relatif sama. Untuk menjamin penilaian yang reliable
petunjuk pelaksanaan unjuk kerja dan penskorannya harus jelas.
 Menyeluruh

Penilaian dilakukan secara menyeluruh mencakup seluruh domain yang tertuang


pada setiap kompetensi dasar. Penilaian harus menggunakan beragam cara dan
alat untuk menilai beragam kompetensi peserta didik, sehingga tergambar profil
kompetensi peserta didik.
 Berkesinambungan

Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus-menerus untuk


memperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam kurun waktu
tertentu.
 Objektif

Penilaian harus dilaksanakan secara objektif. Untuk itu, penilaian harus adil,
terencana, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.
 Mendidik

Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, memperbaiki
proses pembelajaran bagi guru, meningkatkan kualitas belajar dan membina
peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara optimal.
5. Fungsi Penilaian
 Menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai suatu
kompetensi.
 Landasan pelaksanaan evaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka
membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah
berikutnya, baik untuk penjurusan, dalam hal ini terkait erat dengan peran guru
sebagai pendidik sekaligus pembimbing.
 Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa
dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu pendidik
menentukan apakah seorang siswa perlu mengikuti remedial atau justru
memerlukan program pengayaan.
 Dengan demikian penilaian juga akan berfungsi sebagai upaya pendidik untuk
dapat menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang telah
dilakukan ataupun yang sedang berlangsung. Temuan ini selanjutnya dapat
digunakan sebagai dasar penentuan langkah perbaikan proses pembelajaran
berikutnya, guna penigkatan capaian hasil belajar siswa.
 Kesemuannya dapat dipakai sebagai kontrol bagi guru pendidik dan semua
stake holder pendidikan dalam lingkup sekolah tentang gambaran kemajuan
perkembangan proses dan hasil belajar peserta didik.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Penilaian merupakan bagian integral dari proses pembelajaran, sehingga tujuan


penilaian harus sejalan dengan tujuan pembelajaran; sebagai upaya untuk
mengumpulkan berbagai informasi dengan berbagai teknik; sebagai bahan
pertimbangan penentuan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran; oleh
karenanya penilaian hendaknya dilakukan dengan perencanaan yang cermat.
Adapun prinsip-prinsip penilaian yaitu validitas, reliabilitas, menyeluruh,
berkesinambungan, objektif, dan mendidik. Ada juga fungsi penilaian yaitu:
1. Menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai suatu
kompetensi.
2. Landasan pelaksanaan evaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka
membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah
berikutnya, baik untuk penjurusan, dalam hal ini terkait erat dengan peran guru
sebagai pendidik sekaligus pembimbing.
3. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa
dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu pendidik
menentukan apakah seorang siswa perlu mengikuti remedial atau justru
memerlukan program pengayaan.
4. Membantu pendidik menemukan kelebihan dan kekurangan dala proses
pembelajaran.

2. Saran

Guru Sekolah Dasar merupakan ujung tombak pendidikan di tingkat dasar. Oleh
karena itu, marilah kita sebagai calon guru Sekolah Dasar berusaha untuk mulai
meningkatkan pemahaman mengenai penilaian dalam pendidikan sehingga baik
dari segi kognitif , afektif mupun psikomotor penilaiannya dapat terukur dengan
baik.

DAFTAR PUSTAKA

Majid Abdul. 2014. Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.

Anda mungkin juga menyukai