Anda di halaman 1dari 11

MATERI ESENSIAL

AKM NUMERASI
KELAS 1

NUMERASI
BILANGAN
A. Bilangan Cacah
 Bilangan cacah terdiri dari 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya.
 Membilang bilangan cacah

dan seterusnya.

 Banyaknya benda dapat dituliskan dengan lambang bilangan.


 Lambang bilangan dapat disebut dengan angka.
- Bilangan satu lambangnya 1.
- Bilangan dua lambangnya 2.
- Bilangan tiga lambangnya 3.
- Bilangan empat lambangnya 4, dan seterusnya.

B. Mengurutkan dan Membandingkan Bilangan Cacah


 Bilangan dapat diurutkan berdasarkan nilainya.
 Bilangan dapat diurutkan dari nilai terbesar hingga terkecil.
 Bilangan juga dapat diurutkan dari nilai terkecil hingga terbesar.
Contoh:
Andi melihat buah-buah berikut di dapur rumahnya.

9 buah stroberi

Stroberi

20 buah jeruk

Jeruk

16 buah apel
Apel
Banyak buah-buah tersebut dapat dibandingkan, seperti berikut.
 9 kurang dari 16 atau 16 lebih dari 9.
 9 kurang dari 20 atau 20 lebih dari 9.
 16 kurang dari 20 atau 20 lebih dari 16.
Urutan banyak buah:
 Urutan banyak buah dari yang terkecil ke terbesar adalah 9, 16, 20.
 Urutan buah dari yang paling sedikit adalah stroberi, apel, jeruk.
 Urutan banyak buah dari yang terbesar ke terkecil adalah 20, 16, 9.
 Urutan buah dari yang paling banyak adalah jeruk, apel, stroberi.

C. Operasi pada Bilangan


1. Penjumlahan Bilangan
 Penjumlahan pada bilangan dilambangkan dengan “+” (dibaca: tambah).
 Hasil dari penjumlahan dua bilangan atau lebih dilambangkan
dengan “=” (dibaca: sama dengan).
 Kata yang digunakan dalam soal penjumlahan adalah “ditambah”,
“diberi”, dan “mendapatkan”.
Contoh:
Delapan permen ditambah empat permen.

tempatnya diganti toples

Kalimat tersebut dapat ditulis dengan 8 + 4.

tempatnya diganti toples

Hasil dari delapan ditambah empat sama dengan dua belas,


dituliskan dengan 8 + 4 = 12.
2. Pengurangan Bilangan
 Pengurangan pada bilangan dilmbangkan dengan “–“ (dibaca: dikurangi).
 Hasil dari pengurangan dua bilangan atau lebih dilambangkan
dengan “=” (dibaca: sama dengan).
 Kata yang digunakan dalam soal pengurangan adalah “diberikan”,
“selisih”, dan “sisa”.
Contoh:
Paman memiliki 10 ikan.
Paman memberikan 3 ikannya kepada Beni.
Berapa sisa ikan paman?
Sisa ikan paman dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar tersebut dapat ditulis 10 – 3 = 7.


Jadi, sisa ikan milik paman ada 7 ekor.

D. Nilai Tempat pada Bilangan


 Setiap bilangan tersusun dari sebuah angka atau beberapa angka.
 Masing-masing memiliki nilai tempat.
 Ada nilai tempat satuan, puluhan, dan seterusnya.
 Bilangan satuan adalah bilangan yang tersusun dari satu angka antara 0-9.
 Bilangan puluhan adalah bilangan yang tersusun dari dua angka antara 10-99.
Contoh:
1) 5
Angka 5 pada bilangan 5 menempati nilai tempat satuan.
2) 38
Angka 3 pada bilangan 38 menempati nilai tempat puluhan.
Angka 8 pada bilangan 38 menempati nilai tempat satuan.
38 merupakan bilangan puluhan.
38 = 3 puluhan + 8 satuan.

GEOMETRI DAN PENGUKURAN


A. Bangun Geometri
1. Bangun Datar
 Bangun datar adalah bidang datar yang mempunyai panjang dan lebar.
 Bangun datar tidak mempunyai tinggi atau tebal.
 Macam-macam bentuk bangun datar.
1. Segitiga
Segitiga adalah bentuk bangun datar yang memiliki 3 sisi.

sisi 1 sisi 2

sisi 3
Ada berbagai macam bentuk segitiga, yakni sebagai berikut.

Contoh benda berbentuk segitiga.

2. Segi empat
Segi empat adalah bentuk bangun datar yang memiliki 4 sisi.
Ada berbagai macam segi empat, diantaranya persegi dan persegi panjang.
 Persegi
sisi 1

sisi 4 sisi 2

sisi 3

 Persegi panjang

sisi 1

sisi 4 sisi 2

sisi 3
Contoh benda berbentuk segi empat.
3. Lingkaran
Lingkaran adalah bangun datar yang dibatasi oleh garis lengkung.
Bentuknya digambarkan sebagai berikut.

Contoh benda berbentuk lingkaran.

2. Bangun Ruang
 Bangun ruang adalah bentuk benda yang dapat diisi.
 Macam-macam bentuk bangun ruang.
1. Kubus
Kubus mempunyai sisi yang sama panjang.

Contoh benda yang berbentuk kubus.


2. Balok
Bentuk balok mirip dengan kubus, tetapi bentuknya lebih panjang.

Contoh benda yang berbentuk balok.

3. Tabung
Berikut ini merupakan gambar sebuah tabung.

permukaan

alas
Tabung memiliki permukaan dan alas yang berbentuk lingkaran.
Contoh benda yang berbentuk tabung.

4. Bola
Berikut merupakan gambar dari sebuah bola.
Contoh benda yang berbentuk bola.

hapus keterangan pada setiap


benda.

5. Kerucut

Kerucut memiliki alas yang berbentuk lingkaran.


Bagian atasnya berbentuk lancip.
Contoh benda berbentuk kerucut.

B. Pengukuran
1. Satuan Waktu
 Jam
Jam merupakan satuan waktu.
Jam mempunyai 12 angka, mulai dari angka 1 sampai 12.
Jam memiliki dua jarum, yaitu jarum panjang dan jarum pendek.
Jarum panjang menunjukkan menit.
Jarum pendek menunjukkan jam.

Perhatikan gambar di atas!


Jarum panjang menunjuk angka 12.
Jarum pendek menunjuk angka 7.
Gambar tersebut menunjukkan pukul 07.00.
Dibaca pukul tujuh.
Perhatikan kembali gambar di atas!
Terdapat garis yang memisahkan setiap angka dalam jam.
Banyak garis pemisah tersebut adalah 5.
Setiap garis pemisah tersebut menunjukkan waktu satu menit.

jarum panjang di angka 1


jarum pendek di angka 7

Perhatikan gambar di atas!


Jarum panjang menunjuk angka 1.
Jarum pendek menunjunjuk angka 7.
Gambar tersebut menunjukkan pukul 07.05.
Dibaca pukul tujuh lebih lima menit.
 Hari
Ada tujuh hari dalam satuan waktu.
Nama-nama hari secara berurutan adalah
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at, Sabtu, Minggu.
 Hubungan hari dalam sepekan
Dalam satu pekan atau satu minggu terdiri dari 7 hari.
Satu hari setelah hari ini adalah besok.
Dua hari setelah hari ini adalah lusa.
Satu hari sebelum hari ini adalah kemarin.
Dua hari sebelum hari ini adalah kemarin luas.
 Bulan
Pada kalender ada 12 bulan.
12 bulan sama dengan satu tahun.
Berikut urutan bulan dalam satu tahun.
Bulan ke- Nama bulan
1 Januari
2 Februari
3 Maret
4 April
5 Mei
6 Juni
7 Juli
8 Agustus
9 September
10 Oktober
11 November
12 Desember
 Hubungan Antarsatuan Waktu
1 hari = 24 jam
1 minggu = 7 hari
1 bulan = 30 hari
1 bulan = 4 minggu
1 tahun = 12 bulan
2. Satuan Tidak Baku
1) Satuan Panjang
Pengukuran panjang benda memerlukan bantuan alat ukur.
Kita dapat menggunakan tangan dan kaki sebagai alat ukur.
Terdapat tiga macam satuan tidak baku, yakni jengkal, depa, dan langkah.
Satuan tidak baku disebut dengan jengkal jika kita menggunakan
jari tangan sebagai alat ukurnya.
Satuan tidak baku disebut dengan depa jika kita menggunakan
rentangan tangan sebagai alat ukurnya.
Satuan tidak baku disebut dengan langkah jika kita menggunakan
langkah kaki sebagai alat ukurnya.

2) Satuan Berat
Berat benda dapat diukur menggunakan timbangan.
Kegiatan mengukurnya disebut dengan menimbang.
Berikut bentuk timbangan yang dapat digunakan.

Untuk menentukan satuan berat tidak baku dapat menggunakan


kelereng, kapur, atau benda-benda lainnya.
Coba perhatikan gambar berikut!
Timbangan di atas seimbang jika banyak kelereng di sisi kanan
timbangan 10 butir dan ada 1 buku di sisi kiri timbangan.
Artinya, berat buku tersebut sama dengan berat 10 butir kelereng.

ALJABAR
Pola Gambar
Pola gambar merupakan susunan beberapa gambar yang teratur,
sehingga membentuk pola tertentu.
Contoh:

Gambar di atas merupakan contoh pola gambar.


Susunan dari pola gambar tersebut adalah
bintang, lingkaran, bintang, lingkaran, bintang, lingkaran.

Anda mungkin juga menyukai