B. (D) - 1. Berita Acara Supervisi Dari Dinas Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7
PEMERINTAH KOTA BONTANG DINAS KESEHATAN JL, Bessai Berinta Graha Taman Praja Blok. II Lt. 1 Kel. Bontang Lestari_Kode Pos 75325 BERITA ACARA SUPERVIS! MANAJEMEN MUTU KEFARMASIAN PUSKESMAS. SE-KOTA BONTANG TAHUN 2023 PENDAHULUAN Kesehatan merupakan salah satu hak dasar manusia yang diakui dalam konstitusi UUD 1945. Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas layanan kesehatan yang layak termasuk ketersediaan obat-obatan, Tanggung jawab yang diamanatkan oleh konstitusi tersebut dituangkan dalam undang-undang nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, Pada pasal 36 UU disebutkan bahwa pemerintah menjamin ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan perbekalan kesehatan terutama obat esensial Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia, Obat - obatan Puskesmas merupakan komponen yang tak tergantikan dalam pelayanan kesehatan. Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) adalah alat kesehatan yang dityjukan untuk penggunaan sekali pakai (single use) yang daftar produknya diatur dalam peraturan perundang-undangan. Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) Puskesmas merupakan komponen yang tak tergantikan dalam pelayanan kesehatan Penyediaan dan pengelolaan kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga merupakan bagian dari upaya untuk peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar, serta secara tidak langsung mendukung pelayanan kesehatan sekunder dan tersier dalam rangka percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak, perbaikan status gizi masyarakat, pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. Obat-Obatan, Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga Puskesmas merupakan komponen yang penting dalam pelayanan kesehatan, maka peningkatan pemanfaatan logistik kefarmasian akan meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian, menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian, melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan Obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety) serta memperluas akses terhadap pelayanan kesehatan. Untuk itu jenis mM. dan volume proses penyediaannya yang telah memenuhi persyaratan harus senantiasa mampu memenuhi kebutuhan di unit pelayanan Kesehatan Dasar (PKD) yakni Puskesmas dan jaringannya. Maka Dinas. Kesehatan Khususnya Bidang Yankes dan SDK Seksi Kefarmasian, Alkes dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga mengadaken kegiatan Supervisi Manajemen Mutu Kefarmasian Puskesmas Se-Kota Bontang. TUJUAN @ Mengetahui kesesuaian penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di Puskesmas Se-Kota Bontang. @ Mengetahui kesesuaian penyelenggaraan manajemen mutu logistik kefarmasian di Puskesmas Se-Kota Bontang. DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN 4. Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Permenkes RI No.26 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Permenkes RI No.74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di PUSKESMAS. 3. Permenkes RI No.10 tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). 4, Kempenkes RI No. HK.01.07/MENKES/165/2023 Tentang Standar Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat. IV. WAKTU DAN TEMPAT Nama Kegiatan: Supervisi Manajemen Mutu Kefarmasian di Puskesmas se-Kota Bontang Tahun 2023. Tanggal 2 08 Agustus 2023. © Tempat : Puskesmas se- Kota Bontang. . TIM SUPERVISI DINAS KESEHATAN Ns. Wina Methania, S.Kep. Maryam, S.Farm, Apt. Mildawati, S. Farm., Apt. lin Noviyanti, A.Md.Farm. Agus Hidayah, S. Farm. Masiah, A.Md.Farm. Angela, S. Farm. Fida Erie Indrayanti, A.Md. PN OMRON Ss vi. HASIL KEGIATAN Dalam kegiatan Supervisi Manajemen Mutu Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas se-Kota Bontang di ketahui bahwa pelayanan terlah berjalan dengan baik, namun dalam rangka peningkatan mutu layanan kefarmasian maka masih di butuhkan beberapa peningkatan layanan. Aspek layanan yang dilaksanakan di puskesmas yaitu : 4. Pengkalian resep dan penyerahan obat berupa pengkajian administrasi, pengkajian kesesualan farmasetik, pengkajian pertimbangan Kiinis, pengkajian penyerahan resep, pengkajian dalam Asuhan Kefarmasian di Rekam Medis dan jika ditemukan adanya ketidaksesuaian dari hasil pengkajian resep maka Apoteker akan menghubungi dokter penulis, Resep. 2. Pemberian informasi obat (PIO) berupa dosis, bentuk sediaan, formulasi khusus, rute dan metoda pemberian, farmakokinetik, farmakologi, terapeutik dan alternatif, efikasi, keamanan penggunaan pada ibu hamil dan menyusui, efek samping, interaksi, stabilitas, ketersediaan, harga, sifat fisika atau kimia dari Obat dan lain-lain sesuai sediaan obat dan kondisi pasien. 3. Konseling berupa proses interaktif antara Apoteker dengan pasien/keluarga untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kepatuhan sehingga terjadi perubahan perilaku dalam penggunaan Obat dan menyelesaikan masalah yang dihadapi pasien. Kriteria pasien/keluarga pasien yang perlu diberi konseling di tentukan oleh masing-masing Puskesmas. 4, Rekonsiliasi obat menggunakan dokumen berupa kartu stok dan stok opname bulanan apotek. 5. Pemantauan terapi obat (PTO) berupa Resep obat yang keluar dilengkapi dengan PIO/ memastikan bahwa seorang pasien mendapatkan terapi Obat yang efektif dan terjangkau dengan memaksimalkan efikasi dan meminimalkan efek samping. Kriteria pasien yang mendapatkan PTO ditentukan oleh masing-masing Puskesmas. 6. Evaluasi penggunaan obat dilaksanakan oleh Puskesmas melalui pelaksanaan indikator mutu apotek. 7. Perencanaan kebutuhan menggunakan metode konsumsi untuk menjamin kualitas Pelayanan Kefarmasian maka pengadaan Sediaan Farmasi harus melalui jalur resmi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 8. Permintaan logistik kefarmasian melalui laporan LPLPO, SPTO, LPLPV, LPLPNPP. 9. Penyimpanan logistik kefarmasian dengan menerapkan Cara Distribusi 10. Pendistribusian logistik kefarmasian dilakukan dengan distribusi dari Gudang farmasi puskesmas ke pelayanan apotek dan dari apotek ke pasien yang berobat di puskesmas. 411. Pengendalian logistik kefarmasian dilakukan dengan menggunakan kartu stok dan laporan laporan LPLPO, SPTO, LPLPV, LPLPNPP. 12. Pencatatan, pelaporan dan pengarsiapan berupa pengadaan (surat pesanan, faktur), penyimpanan (kartu stock), penyerahan (nota atau struk penjualan) dan pencatatan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan. 13. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan berupa indikator mutu kefarmasian, LPLPO, SPTO, LPLPV, LPLPNPP, Kartu Stok, Laporan Stok Opname Bulanan Puskesmas. Dalam meningkatkan Manajemen Mutu Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas se-Kota Bontang setelah dilaksanakannya supervisi ini terdapat beberapa hal yang perlu di lengkapi dalam tayanan kefarmasian sebagai berikut : no | Resiatan? Pusat Kesehatan Masyarakat Polayanan [BUT | _BUZ BST BS2 BB BL OF. | Pangelolaan Caran | Terdapat | Pada Sesiaan infus obat yang | kuikas obat tersimpan | tidak diber | terdapat i dekat | patet makanan, jendela shg | (Tabley | obat i terpapar | sirup) | gudang matahari ada yang dan pada tidak ber kukas obat palot terdapat makanan 02. | Pemberan Bolum | Bem | Batam Informasi ferdoku | terdoku | terdoku Obat (PIO) mentasi | mentasi | mentasi 08. | Obat Obat, | Tabet Box Emergency | BMHP | ada ‘yang ddan labet | belum bolum | diperbarut Aliperbarui 04 | Pencaiatan | Defecia | dan Deteda | Dafecia | Suu Defeca eum | Defect | beum | bolum | ruang | betum ditlan ro aitan_| saan, |vlin an | eon dicku pencatatan | Defecta suhu ruang | belum di gudang | dilakukan belum ada Kegiatani ~ Pusat Kesehatan Masyarakat Zz oe Pelayanan But | Buz BS1 BS2 BB BL 05, | Vaksinasi, | Sahu | Penyimpan | Ruang | Genset | Penyimpan Reagen | vaksin | an reagen | penyimpan | tidak an vaksin tidak rutin | belum ada | an vaksin | berfungsi | haran dan isi | togiag, | masini | sb bulanan atu stok | ruang | pendukung | masin | vaksin terbuka | kulkas | bergabung | belum | (samping | vaksin dibuatkan, | laboratori | | Suhu | um tempat | | diruang | penerima vaksin an sampel) 06. | Sediaan Belum ada | Label Haber Taber Kadaluarsa gedung barang ED | barang ED | barang ED beum | elum | belum tertulis dan | tertulis dan | tertulis dan | | | Belum ada | Belum ada | Belum ada | | gedung gedung | gedung [07] Reuhan | Belum ‘Beium | Belum | Betum | Beium Kefarmasian | dliaksana iiaksana | disksana | dioksana | diaksana | diRM kan ‘kan kan kan kan 08. | Keiistikan | Use = untuk | | menamibah | | kukas | | | vaksin | kurang [03 Monitoring | Belum | Belum ada | Selum ada | Belum ada | Bolum ada | Bolum ada tek ada pelaporan | pelaporan | pelaporan | pelaporan | pelaporan | samping | pelaporan | ke Dinkes | ke Dinkes | ke Dinkes | ke Dinkes | ke Dinkes ovat ke Dinkes eso) | Dokumentasi beberapa tidak kesesuaian Nl VII. PENUTUP, Demikian laporan ini untuk dibuat dan dipergunakan sebagaimana semestinya, Bontang, 09 Agustus 2023 Mengetahui, Pembuat laporan, Kabid Yankes dan SDK Akhmad Hamid N, SKM, MM Wina Methania, S.Kep, Ns NIP. 197903092000031003 NIP. 198503222010012008 DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai