Anda di halaman 1dari 36

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA

SOSIALISASI
DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Sosialisasi Disiplin Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan


Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 dan
Peraturan Kepala BKN Nomor 6 Tahun 2022
Dasar Hukum
01 UNDANG-UNDANG NO 5 TAHUN 2014 TENTANG ASN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2023 TENTANG ASN

02 PERATURAN PEMERINTAH NO 11 TAHUN 2017 jo PERATURAN PEMERINTAH NO


17 TAHUN 2020 TENTANG MANAJEMEN PNS

03 PERATURAN PEMERINTAH NO 94 TAHUN 2021 TENTANG DISIPLINPNS

04 PERATURAN BKN NOMOR 6 TAHUN 2022 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN


PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 94 TAHUN 2021 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI
NEGERI SIPIL
DISIPLIN PNS PELANGGARAN DISIPLIN PNS
Disiplin PNS adalah Pelanggaran Disiplin adalah
kesanggupan PNS untuk setiap ucapan, tulisan, atau
menaati kewajiban dan perbuatan PNS yang tidak
menghindari larangan menaati kewajiban dan/ atau
yang ditentukan dalam melanggar larangan ketentuan
peraturan perundang- Disiplin PNS, baik yang
undangan. dilakukan di dalam maupun di
luar jamkerja.
Pasal 1angka 4 PP 94 Tahun 2021 Pasal 1angka 6 PP 94 Tahun 2021
PASAL 3 17 Kewajiban PNS
setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,
1 Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia,
dan Pemerintah
menjaga persatuan dan kesatuan
2 bangsa
melaksanakan kebijakan yang
3 ditetapkan oleh pejabat menaati ketentuan peraturan
pemerintah yang berwenang 4 perundang-undangan

melaksanakan tugas kedinasan dengan


5 penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, 6 menunjukkan integritas dan
keteladanan dalam sikap, perilaku,
dan tanggung jawab ucapan, dan tindakan kepada setiap
orang, baik di dalam maupun di luar
menyimpan rahasia jabatan dan kedinasan
7 hanya dapat mengemukakan rahasia bersedia ditempatkan di seluruh
jabatan sesuai dengan ketentuarı 8 wilayah Negara Kesatuan Republik
peraturan perundang-undangan Indonesia
Selain me menuhi k ewajiban di atas, PNS juga wajib:
1. menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji PNS;
PASAL 4 2. menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji jabatan;
3. mengutamakan kepentingan negara daripada ke pentingan
pribadi, seseorang, dan/atau golongan;
4. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui
ada hal yang dapat membahayakan keamanan negara atau
merugikan keuangan negara;
5. melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. masuk Kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
(Pasal 15: dihitung secara kumulatif, dan diberhentikan
pembayaran gaji nya sejak bulan berikutnya apabila tidak masuk
secara terus menerus selama 10 hari kerja)
7. menggunakan dan memelihara barang milik negara
dengan sebaik-baiknya;
8. memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan kompetensi; dan
9. menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas
dan fungsi kecuali penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
14 LARANGANPNS (Pasal 5)
1 menyalahgunakan wewenang
menjadi perantara untuk mendapatkan
2 keuntungan pribadi dan/atau orang lain
dengan menggunakan kewenangan orang lain
3 menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain yang diduga terjadi konflik kepentingan dengan
jabatan

4 bekerja pada lembaga atau organisasi


internasional tanpa izin atau tanpa ditugaskan
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
5 bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing,
atau lembaga swadaya masyarakat asing kecuali
ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,
6 menyewakan, atau meminjamkan barang baik
bergerak atau tidak bergerak, dokumen, atau
7 melakukan pungutan di luar ketentuan surat berharga milik negara secara tidak sah

8 melakukan kegiatan yang merugikan negara


9 bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan
10 menghalangi berjalannya tugas kedinasan
11 menerima hadiah yang berhubungan dengan
jabatan dan/atau pekerjaan
12 meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan

13 melakukan tindakan atau tidak melakukan


tindakan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi
yang dilayani;
dan memberikan dukungan a. ikut kampanye;
14 b. menjadi peserta kampanye dengan
kepada calon menggunakan atribut partai atau atribut PNS;
Presiden/Wakil Presiden, c. sebagai peserta kampanye dengan
calon Kepala Daerah/Wakil mengerahkan PNS lain;
d. sebagai peserta kampanye dengan
Kepala Daerah, calon menggunakan fasilitas negara;
anggota Dewan e. membuat keputusan dan/atau tindakan yang
Perwakilan Rakyat, calon menguntungkan atau merugikan salah satu
pasangan calon sebelum, selama, dan sesudah
anggota Dewan masa kampanye;
Perwakilan Daerah, atan f. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada
calon DPRD keberpihakan terhadap pasangan calon yang
menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan
dengan cara: sesudah masa kampanye meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian
barang kepada PNS dalam lingkungan unit
kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat;
Larangan Pasal 5 dan/atau
g. memberikan surat dukungan disertai fotokopi
Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan
Tanda Penduduk
TINGKAT&JENISHUKUMANDISIPLIN
TINGKAT HUKUMAN DISIPLIN RINGAN
a. teguran lisan; TINGKAT HUKUMAN DISIPLIN BERAT
b. teguran tertulis; dan TINGKAT HUKUMAN DISIPLIN SEDANG
c. pernyataan tidak puas secara a. Penurunan Pangkat 1 tingkat lebih
tertulis. rendah selama 3 tahun;
a. Penundaan kenaikan gaji berkala;
b. Pemindahan dalam rangka penurunan
b. Penundaan kenaikan pangkat; dan jabatan 1 tingkat lebih rendah;
JENISHUKUMAN DISIPLIN RINGAN c. Penurunan Pangkat 1 tingkat lebih c. Pembebasan dari jabatan;
rendah selama 1 tahun. d. Pemberhentian dengan hormat tidak
a. teguran lisan; atas permintaan sendiri sebagai PNS;
b. teguran tertulis; dan JENISHUKUMANDISIPLIN SEDANG dan
c. pernyataan tidak puas secara a. pemotongan tukin sebesar 25% e. PTDH.
tertulis. selama 6 bulan;
JENISHUKUMANDISIPLIN BERAT
b. tukin sebesar 25% selama 9 bulan;
dan a. penurunan jabatan setingkat lebih
c. Pemotongan tukin sebesar 25 rendah selama 12 bulan;
persen selama 12 bulan b. Pembebasan dari jabatannya
menjadi jabatan pelaksana selama
12 bulan; dan
c. Pemberhentian dengan hormat
tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS
PELANGGARAN TERHADAP KEWAJIBAN DAN LARANGAN
SERTA TINGKAT HUKUMAN DISIPLIN
Psl 3 TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN
NO KEWAJIBAN KET
RINGAN SEDANG BERAT
1 2 3 4 5 6

Setia dan taat sepenuhnya


Pelanggaran
kepada Pancasila, Undang-
berdampak negatif
Undang Dasar Negara Republik
pada unit kerja,
1 Indonesia Tahun 1945, Negara
instansi dan/atau
Kesatuan Republik Indonesia
negara
dan Pemerintah;

Pelanggaran
berdampak negatif Pelanggaran
Menjaga persatuan dan
2 pada unit kerja berdampak negatif
kesatuan
dan/ atau instansi pada negara
ybs

Pelanggaran
Pelanggaran
Melaksanakan kebijakan yang berdampak negatif
3 berdampak negatif
ditetapkan oleh PYB pada instansi yang
pada unit kerja
bersangkutan

Pelanggaran
Pelanggaran Pelanggaran
Menaati ketentuan peraturan berdampak negatif
4 berdampak negatif berdampak negatif
perundang undangan; pada instansi yang
pada unit kerja pada negara
bersangkutan
Melaksanakan tugas kedinasan Pelanggaran
Pelanggaran Pelanggaran
dengan penuh pengabdian, berdampak negatif
5 berdampak negatif berdampak negatif
jujur, kesadaran, dan tanggung pada instansi yang
pada unit kerja pada negara
jawab; bersangkutan
12
Psl 3 TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN
NO Ket
KEWAJIBAN
RINGAN SEDANG BERAT
1 2 3 4 5 6

Menunjukkan integritas dan


Pelanggaran
keteladanan dalam sikap, Pelanggaran Pelanggaran
berdampak negatif
6 perilaku, ucapan dan tindakan berdampak negatif berdampak negatif
pada instansi yang
kepada setiap orang baik pada unit kerja pada negara
bersangkutan
dalam maupun luar kedinasan

Menyimpan rahasia jabatan Pelanggaran


Pelanggaran Pelanggaran
dan hanya dapat berdampak negatif
7 berdampak negatif berdampak negatif
mengemukakan rahasia jab pada instansi yang
pada unit kerja pada negara
seseuai peraturan peruuan bersangkutan

Pelanggaran
Pelanggaran Pelanggaran
Bersedia ditempatkan di berdampak negatif
8 berdampak negatif berdampak negatif
seluruh wilayah NKRI pada instansi yang
pada unit kerja pada negara
bersangkutan
Psl 4 TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN
NO KET
KEWAJIBAN
RINGAN SEDANG BERAT
1 2 3 4 5 6

Menghadiri dan mengucapkan


sumpah/janji PNS Pelanggaran tanpa
9
alasan yang sah

Menghadiri dan mengucapkan Pelanggaran tanpa


10 sumpah/janji Jabatan alasan yang sah

Mengutamakan kepentingan Pelanggaran Pelanggaran


negara drpd kepentingan Pelanggaran berdampak negatif berdampak negatif
11 pribadi, seseorg, dan /atau berdampak negatif pada instansi yang pada negara dan/
pada unit kerja
golongan bersangkutan atau pemerintah;

Pelanggaran
Melaporkan dengan segera
berdampak negatif
kepada atasan apbl mengetahui Pelanggaran
pada negara/ atau
12 ada hal yg dpt membhykan berdampak negatif
pemerintah;
keamanan negara atau pada instansi
merugikan keuangan negara

Melaporkan harta kekayaan Pejabat Pejabat Pimpinan


13 kepada pyb sesuai ketentuan administrator dan Tinggi dan pejabat
peraturan peruuan JF lainnya
Psl 4 TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN
NO KEWAJIBAN KET
RINGAN SEDANG BERAT
1 2 3 4 5 6

Jam kerja diatur


peraturan Menteri

• 21-24 hari kerja Keterlambatan masuk


(penurunan jabatan kerja dan /atau pulang
setingkat lebih rendah cepat dihitung secara
selama 12 bln bagi PNS kumulatif sampai akhir
yang menduduki jab. tahun
Struk atau fungs)
• 11-13 hari kerja
• 3 hari kerja (potong tunkin • 25-27 hari kerja
(teguran lisan) 25 % selama 6 bln) (pembebasan dari Tdk msk kerja dan tdk
jabatan selama 12 bagi menaati ketentuan jam
• 4-6 hari kerja • 14-16 hari kerja PNS yg menduduki jab. kerja tanpa alasan
Masuk kerja dan (teguran tertulis) (potong tunkin secara terus menerus
struk atau fungs)
14 menaati ketentuan jam 25 % selama 9 bln) selama 10 hari kerja
kerja; • 7-10 hari kerja diberhentikan
(pernyataan •17-20 hari kerja • 28 hari kerja pembayaran gaji sejak
tidak puas (potong tunkin secara kumulatif bulan berikutnya
secara tertulis) 25 % selama • 10 hari kerja
12 bln) secara terus
menerus
(pemberhentian dengan dikonversi 7½ jam
hormat tidak atas dihitung 1 (satu) hari
permintaan sendiri sbg kerja. Berlaku pd Thn
PNS) yg sdg berjalan.
Keppres 68 Th 95 ttg
Hari kerja Lemb
Pemerintah.
Psl 4 TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN
No KET
KEWAJIBAN
RINGAN SEDANG BERAT
1 2 3 4 5 6

Pelanggaran
Menggunakan dan memelihara Pelanggaran
berdampak negatif
15 barang-barang milik negara berdampak negatif
pada unit kerja
dengan sebaik-baiknya pada instansi ybs

Memberikan kesempatan Pelanggaran Pelanggaran


16 kepada bawahan untuk berdampak negatif berdampak negatif
mengembangkan kompetensi pada unit kerja pada instansi ybs

Menolak segala bentuk


pemberian yang berkaitan
17 dengan tugas dan fungsi v
kecuali penghasilan sesuai
peraturan peruuan
LARANGAN
Psl 5 TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN
No LARANGAN KET
RINGAN SEDANG BERAT
1 2 3 4 5 6

Menyalahgunakan Menyalahgunakan
18
wewenang wewenang

Menjadi perantara untuk


Menjadi perantara untuk
mendapatkan keuntungan
mendapatkan
pribadi dan/atau orang lain
keuntungan pribadi
19 dengan menggunakan
dan/atau orang lain
kewenangan orang lain yg
dengan menggunakan
diduga terjadi konflik
kewenangan orang lain
kepentingan dengan jabatan
Menjadi pegawai atau
20 bekerja untuk negara
Menjadi pegawai atau
lain/atau lembaga atau
bekerja untuk negara lain
organisasi internasional
tanpa izin oleh PPK
Menjadi pegawai atau
Bekerja pada lembaga atau
bekerja untuk negara
organisasi internasional
21 lain/atau lembaga atau
tanpa izin atau tanpa
organisasi internasional
ditugaskan PPK
tanpa izin oleh PPK
Bekerja pada perusahaan Bekerja pada
asing, konsultan asing atau perusahaan asing,
22 lembaga swadaya konsultan asi ng atau
masyarakat asing kecuali lembaga swadaya asing
ditugskan PPK
TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN
No LARANGAN KET
RINGAN SEDANG BERAT
1 2 3 4 5 6

Memiliki, menjual, membeli,


menggadaikan, menyewakan, Pelanggaran Pelanggaran
Pelanggaran
atau meminjamkan barang berdampak negatif berdampak negatif pada
23 berdampak negatif
bergerak atau tidak bergerak, pada instansi yang negara dan/atau
pada unit kerja
dokumen atau surat berharga bersangkutan pemerintah
milik negara secara tidak sah

Pelanggaran
berdampak negatif Pelanggaran
pada unit kerja berdampak negatif pada
24 Melakukan pungutan liar dan/atau instansi negara dan/atau
yang pemerintah
bersangkutan

Pelanggaran
Pelanggaran
berdampak negatif
Melakukan kegiatan yang berdampak negatif
25 pada instansi yang
merugikan negara pada unit kerja
bersangkutan
TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN
No LARANGAN KET
RINGAN SEDANG BERAT
1 2 3 4 5 6

Pelanggaran
Pelanggaran
Bertindak sewenang2 trhdp berdampak negatif pada
26 berdampak negatif
bawahan instansi yang
pada unit kerja
bersangkutan

Pelanggaran
Pelanggaran
Menghalangi berjalannya tugas berdampak negatif pada
27 berdampak negatif
kedinasan instansi yang
pada unit kerja
bersangkutan

Menerima hadiah yang


berhubungan dengan
Menerima hadiah yang berhubungan
28 jabatan dan/atau
dengan jabatan dan/atau pekerjaan
pekerjaan
TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN
No LARANGAN KET
RINGAN SEDANG BERAT

1 2 4 5 6

Meminta sesuatu
Meminta sesuatu yang yang berhubungan
29 dengan jabatan
berhubungan dengan jabatan

Melakukan tindakan atau tidak Pelanggaran


berdampak negatif pada
melakukan tindakan yang
30 instansi yang
dapat merugukan bagi yang bersangkutan
dilayani
TINGKAT HUKUMAN/JENIS PELANGGARAN
NO LARANGAN KET
RINGAN SEDANG BERAT
1 2 3 4 5 6

Memberikan dukungan kepada


calon Presiden/Wakil Presiden,
calon kepala daerah/wakil kepala
daerah, calon anggota DPR, calon
anggota DPD atau calon anggota
DPRD dengan cara:
- Ikut kampanye 1. Pesrta kampanye dengan
- Menjadi peserta kampanye mengerahkan PNS lain;
dengan menggunakan atribut 2. Peserta kampanye dengan
partai atau atribut PNS menggunakan fasilitas negara
- Peserta kampanye dengan 3. Membuat keputusan dan/atau
mengerahkan PNS Menjadi peserta tindakan yang menguntungkan
- Peserta kampanye dengan kampanye atau merugikan peserta pemilu
menggunakan fasilitas negara dengan sblm. Seama dan sesudah
31 - Membuat keputusan dan /atau menggunakan kampanye meliputi pertemuan,
tindakan yang menguntungkan atribut partai atau ajakan, himbauan, seruan atau
atau merugikan salah satu atribut PNS pemberian barang kepd PNS dlm
pasangan calon sblm, selama lingkungan unit kerja , anggota
dan sesudah kampanye keluarga dan masy
- Mengadakan kegiatan yg - Membrikan surat dukungan
mengarah pd keberpihakan disertai fotokopi KTP atau
terhdp pasangan calon yang SKTP
menjadi peserta pemilu
- Membrikan surat dukungan
disertai fotokopi KTP atau
SKTP
PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM
NO
PJB BERWENANG PNS YG DIHUKUM JENIS HUKUMAN
MENGHUKUM
1 1. JPT Utama
2. JPT Madya yangmerupakan Semua Jenis Hukuman
PPK
Presiden 1. JPT Madya
2. JF Utama Pemberhentian Dengan Hormat
Tidak Atas Permintaan Sendiri
3. Jab lain yg pengangkatandan pemberhentian
(PDHTAPS)
wewenangpresiden
PPK instansi 1. JPT Madya Semua jenis Hukuman Disiplin
2
Pusat dan PPK (HD) Kecuali Pemberhentian
Instansi Daerah Dengan Hormat Tidak Atas
Provinsi Permintaan Sendiri

2. JPT Pratama 1. Pembebasan darijabatan


menjadipelaksanaselama
12 bulan
2. PDHTAPS
3. JF Utama Semua jenis HD Kecuali
PDHTAPS
4. Pejabatadministratorke bawah Semua Jenis HD Tingkat
Berat
1. PenurunanJabatan
setingkatlebih rendah
5. Pejabat Fungsional selain JF Utama
selama 12 bln
2. Pembebasan jabatan
menjadipelaksana selama 12
bulan
LANJUTAN PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

NO
PJB BERWENANG
PNS YG DIHUKUM JENIS HUKUMAN
MENGHUKUM
1. JPT Pratama
Semua Jenis HD

PPK Instansi Semua jenis HD Kecuali


Daerah Kab/Kota 2. JF Utama PDHTAPS
3

Semua jenis HD tingkat


4. Pejabatadministrator ke bawah
Sedangdan tingkat Berat
1. PenurunanJabatan
setingkatlebih rendah
selama 12 bln
3. PejabatFungsionalselain JF Utama 2. Pembebasan jabatan
menjadi pelaksanaselama
12 bulan
3. PDHTAPS
LANJUTAN PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM
PJB BERWENANG
NO PNS YG DIHUKUM JENIS HUKUMAN
MENGHUKUM
1. PNS 1 Tingkat di bawahnya 1. Teguran Lisan
2. Teguran Tertulis
3. Pernyatan tdk Puas

4 Kepala Perwakilan RI 2. PNS 2 Tingkat di bawahnya 1. Potong Tunkin 25% selama 6 bln
2. Potong Tunkin 25% selama 9 bln
3. Potong Tunkin 25% selama 12 bln

JPT Madya atau 1. PNS 1 Tingkat di bawahnya 1. Teguran Lisan


pejabat lain yang 2. Teguran Tertulis
setara lingkungan 3. Pernyataan tdk puas
5 Pusat dan Provinsi 1. Potong Tunkin 25% selama 6 bln
2. PNS 2 Tingkat di bawahnya 2. Potong Tunkin 25 % selama 9 bln
3. Potong Tunkin 25 % selama 12 bln

JPT Pratama atau 1. PNS 1 Tingkat di bawahnya 1. Teguran Lisan


pejabat lain yang 2. Teguran Tertulis
setara lingkungan 3. Pernyataan tdk puas
Pusat, Provinsi, 2. PNS 2 Tingkat di bawahnya 1. Potong Tunkin 25 % selama 6 bln
6
Kab/Kota 2. Potong Tunkin 25 % selama 9 bln
3. Potong Tunkin 25% selama 12 bln

3. Pejabat Fungsional 1. Teguran lisan


2. Teguran Tertulis
3. Pernyataan tdk puas
4. Potong Tunkin 25 % selama 6 bln
5. Potong Tunkin 25% selama 9 bln
6. Potong Tunkin 25 % selama 12 bln
LANJUTAN PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

PJB BERWENANG
NO PNS YG DIHUKUM JENIS HUKUMAN
MENGHUKUM

Pejabat 1. PNS 1 Tingkatdi bawahnya 1. Teguran Lisan


administrator atau 2. Teguran Tertulis
pejabatlain yang 3. Pernyataan tdk Puas
setara di
7 lingkunganPusat, 2. PNS 2 Tingkatdi bawahnya 1. Potong Tunkin 25% selama 6 bln
Provinsi, Kab/Kota 2. Potong Tunkin 25 %selama 9 bln
3. Potong Tunkin 25 %selama 12 bln

Apabila tdk terdpt 3. Pejabat Fungsional 1. Teguran lisan


adm pd unit kerja mk 2. Teguran Tertulis
JF ahli madya dpt 3. Pernyataan tdk puas
menjatuhkan hd hrs 4. Potong Tunkin 25% selama 6 bln
kep. PPK 5. Potong Tunkin 25 %selama 9 bln
6. Potong Tunkin 25 %selama 12 bln
LANJUTAN PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

PJB BERWENANG
NO PNS YG DIHUKUM JENIS HUKUMAN
MENGHUKUM
Pejabat 1. PNS 1 Tingkatdi bawahnya 1. Teguran Lisan
pengawas atau 2. Teguran Tertulis
pejabatlain yang 3. Pernyataan tdk Puas
setara di
8 lingkunganPusat, 2. PNS 2 Tingkatdi bawahnya 1. Teguran lisan
Provinsi, Kab/Kota 2. Teguran Tertulis
3. Pernyataan tdk puas
4. Potong Tunkin 25 selama 6 bln
5. Potong Tunkin 25 selama 9 bln
6. Potong Tunkin 25 selama 12 bln

Apabila tdk terdpt jab 3. PejabatFungsional 1. Potong Tunkin 25% selama 6 bln
Pengawas pd unit 2. Potong Tunkin 25 %selama 9 bln
kerja mk JF ahli 3. Potong Tunkin 25% selama 12 bln
muda dpt
menjatuhkan hd
hrs Kep. PPK
Pejabat yang Berwenang Menghukum wajib menjatuhkan
Hukuman Disiplin kepada PNS yang melakukan Pelanggaran
Disiplin

Dalam hal Pejabat yang Berwenang Menghukum tidak


menjatuhkan Hukuman Disiplin kepada PNS yang melakukan
Pelanggaran Disiplin, Pejabat yang Berwenang Menghukum
dijatuhi Hukuman Disiplin oleh atasannya.

Pejabat yang Berwenang Menghukum dijatuhi Hukuman


Disiplin yang lebih berat.

Hukuman Disiplin sebagaimana dimaksud dijatuhkan setelah


melalui proses pemeriksaan.

Atasan Pejabat yang Berwenang Menghukum juga menjatuhkan


Hukuman Disiplin terhadap PNS yang melakukanPelanggaran Disiplin
PEMANGGILANDANPEMERIKSAAN,
PENJATUHAN,DAN PENYAMPAIANKEPUTUSAN
1. Pemanggilan HUKUMAN DISIPLIN
PNSYANG PEMANGGILAN 1 HADIR PEMERIKSAAN
SECARA
DIDUGA TERTULIS OLEH
MELANGGA ATASAN TIDAK HADIR PEMANGGILAN II
LANGSUNG
R DISIPLIN 7 Hari
Kerja
7 Hari
Kerja HADIR TIDAK HADIR

PENJATUHAN HD OLEH
PEMERIKSAAN
PYBM BERDASARKAN
(tatap muka atau
ALAT BUKTI &
virtual)
KETERANGAN YANG ADA
TujuanPemeriksaan
1. bersangkutan benar/tidak
2. faktor yg mendorong/ menyebabkan
3. mengetahui dampak/akibat

WajibMemeriksa
1. Atasan langsung: untuk jenis Hukdis Ringan
2. Tim Pemeriksa:
Pemeriksaan
a. Hukdis sedang: dapat dilakukan oleh tim
pemeriksa. (dituangkandalamBAP)
b. Hukdis berat: dilakukan oleh tim pemeriksa 1. Teliti dan obyektif,
2. PYBM mempertimbangkan dengan
seksama.
TIM PEMERIKSA TERDIRI DARI ATASAN
DALAM HAL TERTENTU DAPAT LANGSUNG, UNSUR PENGAWASAN, DAN
MELIBATKAN PEJABAT LAIN YANG UNSUR KEPEGAWAIAN
DITUNJUK

TIM PEMERIKSA DIBENTUK OLEH PEJABAT


Dalam hal atasan langsung PNS yang diduga PEMBINA KEPEGAWAIAN ATAU PEJABAT
melakukan Pelanggaran Disiplin terlibat dalam
LAIN YANG DITUNJUK
pelanggaran tersebut, maka yang menjadi
anggota tim pemeriksa adalah atasan yang lebih
tinggi secara berjenjang.
DAPAT MEMINTA KETERANGAN DARI PIHAK
LAIN DALAM PEMERIKSAAN DUGAAN
PELANGGARAN DISIPLIN
PEMANGGILANDANPEMERIKSAAN,
PENJATUHAN,DAN PENYAMPAIANKEPUTUSAN
2. Pemeriksaan HUKUMAN DISIPLIN
PNSYANG PENJATUHAN HD OLEH
PEMERIKSAAN
DIDUGA PYBM BERDASARKAN
MELANGGA
OLEH ATASAN
LANGSUNG/TIM
BAP ALAT BUKTI &
KETERANGAN YANG ADA
R DISIPLIN Mempersulit akan dijatuhi
sanksi sesuai bukti yang
HADIR ada
DISEBUTKAN JENIS
Ttd pejabat yang
PELANGGARAN DISIPLIN
memeriksa & pns yang
TIDAK HADIR YANG DILAKUKAN
diperiksa baik secara
langsung maupun virtual
TIDAK HADIR PNS tidak bersedia
menandatangani BAP,
tetap dijadikan dasar
penjatuhan hukdis

PNS diberi Salinan BAP


3. PenjatuhanHukuman Disiplin
Setiap penjatuhan HD ditetapkan dengan keputusan
pejabat yang berwenang menghukum 1
PNS berdasarkan hasil pemeriksaan melakukan
beberapa pelanggaran, kepadanya hanya dijatuhi satu
jenis HD yg terberat
2

PNS yang pernah dijatuhi HD, kemudian melakukan


pelangaran yang sifatnya sama, maka dijatuhi HD yang 3
lebih berat dari HD yang pernah dijatuhkan

PNS tidak dapat dijatuhi hukdis 2 kali atau


lebih untuk pelanggaran disiplin yang sama 4

Hukuman Disiplin yang akan dijatuhkan pada PNS yang


mendapatkan penugasan khusus dan bukan merupakan
kewenangan pimpinan instansi atau Kepala Perwakilan tempat 5
penugasan khusus, maka pimpinan instansi atau Kepala
Perwakilan mengusulkan penjatuhan Hukuman Disiplin kepada
pimpinan instansi induk disertai berita acara pemeriksaan
4. Penyampaian HD
Apabila kedudukan jauh dapat
menunjuk pejabat lain 5 1 Ditetapkan oleh Keputusan PYBM.

Penyampaian Kep. HD dilakukan


paling lambat 14 hari kerja 6 2 Dilakukan sendiri oleh PYBM.

PNS ybs dipanggil secara tertulis


3 untuk menerima keputusan HD.
Apabila PNS ybs tidak hadir maka
Keputusan HD dikirim kepada ybs 7
Disampaikan oleh PYBM atau
4 Pejabat lain yang ditunjuk
BerlakunyaHukumanDisiplin
01 Keputusan Hukuman Disiplin berlaku pada
hari ke-15 (lima belas) sejak diterima.

02 Keputusan Hukuman Disiplin yang diajukan


Upaya Administratif berlaku sesuai dengan
keputusan upaya administratifnya

03
Ketentuan lebih lanjut mengenai Upaya
Administratif diatur dalam Peraturan
Pemerintah tersendiri
PendokumentasianKeputusan HukumanDisiplin

01
Keputusan Hukuman Disiplin harus didokumentasikan oleh pejabat pengelola
kepegawaian di instansi yang bersangkutan

02
Dokumen keputusan Hukuman Disiplin digunakan sebagai salah satu bahan penilaian dalam
pembinaan PNS yang bersangkutan

03 Pendokumentasian keputusan Hukuman Disiplin termasuk dokumen dalam pemeriksaan


diunggah ke dalam sistem yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Aparatur Sipil
Negara.
KETENTUANPERALIHAN
Hukuman Disiplin yang telah dijatuhkan sebelum
1. berlakunya Peraturan Pemerintah ini dan sedang
dijalani oleh PNS yang bersangkutan dinyatakan 05 PNS yang melanggar ketentuan Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang
tetap berlaku
2. Keberatan yang diajukan kepada atasan Pejabat
yang Berwenang Menghukum atau banding
lzin Perkawinan dan Perceraian bagi
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah
administratif kepada Badan Pertimbangan diubah dengan Peraturan Pemerintah
Kepegawaian sebelum berlakunya Peraturan Nomor 45 Tahun 1990 tentang Perubahan
Pemerintah ini diselesaikan sesuai dengan Peraturan atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian
Pegawai Negeri Sipil beserta peraturan bagi Pegawai Negeri Sipil dijatuhi salah satu
pelaksanaannya jenis Hukuman Disiplin berat berdasarkan
Peraturan Pemerintah ini

03
Pelanggaran Disiplin yang dilakukan sebelum

06 Ketentuan HD sedang dalam Pasal 8 ayat (3)


berlakunya Peraturan Pemerintah ini dan belum
dilakukan pemeriksaan, maka berlaku ketentuan berlaku setelah PP Gaji dan Tunjangan
dalam Peraturan Pemerintah ini. berlaku.

07
Pelanggaran Disiplin yang telah dilakukan

04 pemeriksaan sebelum berlakunya Peraturan


Pemerintah, maka hasil pemeriksaan tetap
Tetap berlaku Pasal 7 ayat (3) PP Nomor 53
Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.

08
berlaku dan proses selanjutnya berlaku
Ketentuan Peraturan Pemerintah ini mutatis
ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini
mutandis berlaku untuk calon PNS
Peraturan Pemerintah Nomor 6
Peraturan perundang- 2 Tahun 1974 tentang Pembatasan
1 undangan yang Kegiatan Pegawai Negeri Dalam
merupakan pelaksanaan Usaha Swasta (Lembaran Negara
dari peraturan perundang- Republik Indonesia Tahun 1974
undangan mengenai Nomor 8, Tambahan Lembaran
Disiplin PNS yang ada Negara Republik lndonesia
sebelum berlakunya Nomor 3021) dicabut dan
Peraturan Pemerintah ini dinyatakan tidak berlaku; dan
dinyatakan tetap berlaku
sepanjang tidak
bertentangan dan belum
Peraturan Pemerintah Nomor 53
diubah berdasarkan 3 Tahun 2010 tentang Disiplin
Peraturan Pemerintah ini;
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik lndonesia Tahun
2010 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik
lndonesia Nomor 5135},
sepanjang tidak mengatur jenis
Ketentuan Penutup Hukuman Disiplin sedang, dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.
Terima Kasih

Badan Kepegawaiana dan Pengembangan Sumber


Daya Manusia

Anda mungkin juga menyukai